E-ISSN (2654-9026)
P-ISSN (1693-9891)
Uswatun Hasanah
Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr.Hazairin, SH Bengkulu
E-mail : uswatun.hasanah.101076@gmail.com
ABSTRACK
Legal professionals consisting of a judge, the prosecutor , advocate , notary and police in
their profession sometimes doing malpractice whether intentional or tentional . Malpractice
is a violation of the code of conduct that they have. So that legal professionals can be a
qualified legal professionals is mandatory for them to follow the rules that bind them so that
they can become legal professionals who are responsible for themselves , society and God
Almighty. This research is a type of normative legal research, by examining laws and
regulations, books, journals. In this study, the problem raised is how is malpractice among
legal professionals as a form of violation of the code of ethics of the legal profession.
ABSTRAK
Para profesional hukum yang terdiri dari hakim, jaksa, advokat, notaris dan polisi dalam
profesinya terkadang melakukan malpraktek baik disengaja maupun disengaja.
Malpraktek merupakan pelanggaran terhadap kode etik yang mereka miliki. Agar
profesional hukum dapat menjadi profesional hukum yang berkualitas maka wajib bagi
mereka untuk mengikuti aturan yang mengikat mereka sehingga mereka dapat menjadi
profesional hukum yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat dan Tuhan
Yang Maha Esa. Penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif, dengan mengkaji
peraturan perundang-undangan, buku, jurnal. Dalam penelitian ini permasalahan yang
diangkat adalah bagaimanakah malpraktik di kalangan profesional hukum sebagai bentuk
pelanggaran dari kode etik profesi hukum.
arti bahwa seorang Jaksa harus selalu tidak. Memberikan nasihat hukum
bijaksana dalam menjalankan yang keliru kepada kliennya juga
profesinya. Menjalankan profesinya merupakan sebuah malpraktik yang
sesuai dengan tugas dan dilakukan oleh seorang Advokat hal
kewenangannya dengan bijaksana. tersebut bisa berakibat fatal bagi
Dalam Pasal 1 ayat (1) Advokat dan kliennya sendiri.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun Menurut Ignatius Ridwan
2004 tentang Kejaksaan Republik Widyadharma4 : “Maka di dalam
Indonesia bahwa “ Jaksa adalah persoalan Malpractice tersebut
pejabat fungsional yang diberi cukup jelas bahwa keterkaitan antara
wewenang oleh Undang-Undang Ethic’s Law dan responsibility
untuk bertindak sebagai Penuntut (etika, hukum dan tanggung jawab),
Umum dan pelaksana sangat erat sekali. Karena tidak
putusanpengadilan yang telah dipenuhinya salah satu unsur
memperoleh kekuatan hukum tetap tersebut pasti akan membawa
serta wewenang lain berdasarkan dampak terjadinya misconduct yang
Undang-Undang”. banyak kemungkinan melanggar
Jika pernah terjadi kasus aturan hukum dan mengakibatkan
penyuapan atau pemberian gratifikasi tejadinya suatu beban tanggung
oleh seorang terdakwa kepada jawab, baik pidana atau dan maupun
seorang Jaksa, maka hal tersebut jelas perdata, bahkan dapat juga terjadinya
merupakan sebuah malpraktik yang tanggung jawab dalam bidang
dilakukan oleh Jaksa sebagai administratip”.
profesional hukum dan itu Demikianlah dimana etika
merupakan pelanggaran dari Tri sangat berperan membentuk Advokat
Krama Adhyaksa yang merupakan dan para profesional hukum yang lain
kode etik profesi Jaksa. untuk menjadi profesional hukum
Sebagai salah satu bagian dari yang bertanggung jawab dalam
profesional hukum, Advokat juga
4Ignatius Ridwan Widyadharma,
kadang kala tidak luput dari 1996, Etika Profesi Hukum, Badan
Penerbit
malpraktik baik itu disengaja maupun Universitas Diponegoro, Semarang,
halaman 73
Majalah Keadilan, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2021 63
E-ISSN (2654-9026)
P-ISSN (1693-9891)
jawab atas beban kepercayaan yang pelanggaran dari kode etik yang
diberikan padanya baik berdasarkan mereka miliki. Agar para profesional
hukum maupun berdasarkan moral hukum tersebut dapat menjadi para
maupun etika. Di sini akhirnya dapat profesional hukum yang berkualitas
dijumpai bahwa menjalankan profesi sangatlah wajib bagi mereka untuk
khususnya profesi hukum sekalipun mengikuti aturan yang mengikat
telah memiliki keterampilan Ilmu mereka sehingga mereka bisa
Hukum, jika tidak dilandasi tanggung menjadi para profesional hukum yang
jawab dan betul-betul menghayati bertanggung jawab bagi dirinya
nilai-nilai dan ukuran etis, maka si sendiri, masyarakat dan Tuhan Yang
profesional hukum itu dalam Maha Esa.
menjalankan profesinya akan
cenderung berbuat malpraktik”. DAFTAR PUSTAKA
Menjadi para profesional yang
berkualitas, selalu berpedoman dan Buku-buku
patuh pada kode etik profesinya agar A Sonny Keraf, 1991, Etika Bisnis,
Kanisius, Yogyakarta.
tidak menyimpang dari aturan hukum
yang berlaku adalah wajib kiranya Ignatius Ridwan Widyadharma,
1996, Etika Profesi Hukum,
bagi Hakim, Jaksa, Advokat, Notaris,
Badan Penerbit Universitas
Polisi sehingga akan terhindar dari Diponegoro, Semarang.
perbuatan-perbuatan buruk atau
Liliana Tedjosaputro, 2003, Etika
perbuatan tidak terpuji yang sering Profesi dan Profesi Hukum,
Aneka Ilmu, Semarang.
disebut dengan malpraktik.
Soerjono Soekanto, 1983, Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
KESIMPULAN
Penegakan Hukum, Rajawali,
Demikianlah Para profesional Jakarta.
hukum yang terdiri dari Hakim, Jaksa,
Peraturan Perundang-undangan
Advokat, Notaris dan Polisi dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun
menjalankan profesinya kadang kala
2014 tentang Perubahan Atas
melakukan malpraktik baik disengaja Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 tentang Jabatan
maupun tidak. Malpraktik merupakan
Notaris.
Majalah Keadilan, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2021 66
E-ISSN (2654-9026)
P-ISSN (1693-9891)