Disusun Oleh
PRIA BUDI PRAYOGO
(18650042)
Disusun Oleh
PRIA BUDI PRAYOGO
(18650042)
i
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
SURAT KETERANGAN
WAHONO
NPP.46301
K.R.ADM
Tembusan:
- Arsip
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mulai tanggal
06 Agustus 2021 s/d 06 September 2021 di PT.KERETA API INDONESIA
(Persero) Daop 5 Purwokerto dapat terlaksanakan dengan baik.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih atas segala
dukungan yang telah di berikan sehingga terwujud kelancaran proses Praktek
Kerja Lapangan ini kepada:
1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas PGRI Semarang.
2. Drs. Slamet Supriyadi, M.Env.St selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Informatika Universitas PGRI Semarang.
3. Bpk. Aan Burhanuddin S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas PGRI Semarang.
4. Bpk. Rifki Hermana, S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan (PKL) Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI
Semarang.
5. PT. KERETA API INDONESIA (Persero) khususnya Daop 5 Purwokerto.
6. Bpk. Arif Dwi Antoro, selaku KDK Depo Kereta Besar Purwokerto.
7. Bpk.Wahono. selaku KR.ADM Depo Kereta Besar Purwokerto.
8. Bpk. Miswanto, selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan di Depo Kereta
Besar Purwokerto.
9. Karyawan Depo Kereta Besar Purwokerto.yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama terjun ke lapangan.
10. Ke
dua orang tua penulis yang telah memberikan do’a dan dukungan materil
maupun spiritual, terima kasih semoga Allah membalas jasa kebaikannya.
11. Te
man-teman seperjuangan, kakakku dan adikku, terima kasih atas do’a dan
dukungannya.
12. Se
iii
mua pihak yang telah membantu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Besar harapan penulis bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi keluarga
besar PT. KERETA API INDONESIA (Persero) Daop 5 Purwokerto, khususnya
dan bagi para pembaca umumnya. Penulis menyadari sepenuhnya atas segala
kekurangan yang mungkin terjadi dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak.
iv
DAFTAR ISI
v
4.3.1Beban Yang Bekerja......................................................................................31
4.3.2Analisa Kerusakan Bearing............................................................................32
4.3.3Penyebab Kerusakan......................................................................................33
BAB V PENUTUP.................................................................................................37
5.1Kesimpulan.......................................................................................................37
5.2Saran..................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
vi
DAFTAR GAMBAR
2
a. Terjalinnya hubungan kerja yang baik antara Universitas PGRI
Semarang dengan PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5
Purwokerto.
b. Sebagai bahan improvisasi dan evaluasi di bidang akademik untuk
perbaikan materi pembelajaran.
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam
menghadapi keadaan di lapangan.
1.3.3 Manfaat Bagi Perusahaan
a. Perusahaan dapat melihat tenaga kerja yang potensial di kalangan
mahasiswa sehingga apabila suatu saat perusahaan membutuhkan
karyawan bisa merekrut mahasiswa tersebut.
b. Perusahaan mendapat masukan yang positif dari
laporan pemecahan masalah didalam perusahaan
oleh mahasiswa PKL.
c. Sebagai sarana tukar informasi dan umpan balik untuk
meningkatkan dan mengembangkan teknologi.
BAB I : Pendahuluan
3
Bab ini berisikan tentang pendahuluan yang menggambarkan bentuk isi
yang dijabarkan seperti latar belakang praktek kerja lapangan, tujuan praktek
kerja lapangan, manfaat praktek kerja lapangan, pelaksanaan praktek kerja
lapangan dan sistematika penulisan.
Bab ini menerangkan tentang proses atau kegiatan produksi yang terjadi
di instansi tempat PKL, baik secara keseluruhan maupun secara khusus di unit
kerja tempat PKL.
Bab ini berisi tugas khusus yang dapat berupa pembahasan mengenai
penyelesaian suatu permasalahan ataupun analisis kinerja dari suatu
perangkat/ proses/metode kerja yang terdapat pada unit tempat PKL.
BAB V : Penutup
Saran berisi saran-saran yang relevan berkaitan dengan hal yang sudah
dituliskan dalam laporan PKL, dapat mengenai pelaksanaan PKL ataupun
yang terkait dengan institusi tempat PKL.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
5
Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta
api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute
pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS
mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang
Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram
Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java
Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij
(Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram
Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM),
Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij
(Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
6
1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus
menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia
(DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda
membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama
Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan
seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
7
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Nederlansch Indische -
8 Spoorweg
6 Maatschappij (NISM)
4
-
1
8
6
4
1 Staatssporwegen (SS) -
8
6
4
-
1
8
6
4
8
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Semarang Joana -
8 Stoomtram
6 Maatschappij (SJS)
4
-
1
8
6
4
1 Semarang Cheribon -
8 Stoomtram
6 Maatschappij (SCS)
4
-
1
8
6
4
9
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Madoera Stoomtram -
8 Maatschappij
6 (Mad.SM)
4
-
1
8
6
4
1 Malang Stoomtram -
8 Maatschappij (MS)
6
4
-
1
8
6
4
10
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Modjokerto -
8 Stoomtram
6 Maatschappij (MSM)
4
-
1
8
6
4
1 Probolinggo -
8 Stoomtram
6 Maatschappij
4 (Pb.SM)
-
1
8
6
4
11
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Kediri Stoomtram -
8 Maatschappij (KSM)
6
4
-
1
8
6
4
1 Pasoeroean -
8 Stoomtram
6 Maatschappij (Ps.SM)
4
-
1
8
6
4
12
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Serajoedal Stoomtram -
8 Maatschappij (SDS)
6
4
-
1
8
6
4
13
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 Deli Spoorweg -
8 Maatschappij (DSM)
6
4
-
1
9
4
2
1 Rikuyu Sokyoku -
9 (Dinas Kereta Api)
4
2
-
1
9
4
5
14
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
15
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
16
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
2
Tah
un
195
0
17
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
18
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
1 ah
9 RI
9 No.
8 57
Tah
un
199
0
19
D
a
s
a
Peri r
Perusahaan
ode H
u
k
u
m
a un
n 199
g 8
20
2.4 Lokasi Perusahaan
21
dan menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi,
terpercaya, bersinergi, dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari
Sabang sampai Merauke.
Huruf “A” menggunakan warna oranye serta italic, yang
menggambarkan karakter perusahaan, yakni progresif, berpikiran terbuka, dan
tepercaya. Warna oranye juga digunakan untuk menunjukkan antusiasme,
kreativitas, tekad, kesuksesan, dan kebahagiaan. Sementara, huruf “K” dan
“I” memakai warna biru tua, yang menunjukkan stabilitas, profesionalisme,
amanah, dan kepercayaan diri. Perbedaan warna huruf mencerminkan
hubungan yang harmonis dan kompeten antara PT KAI dengan seluruh
pemangku kepentingan.
Sejalan dengan perubahan logo tersebut, visi PT KAI pun tidak lagi
sama. Ambisi perseroan kini adalah menjadi solusi ekosistem transportasi
terbaik untuk Indonesia. Sementara, visi PT KAI sebelumnya tidak seluas saat
ini, hanya sebatas menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang berfokus
pada pelayanan dan memenuhi harapan stakeholders.
22
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Depo Kereta Besar Purwokerto
12.00-13.00 Istirahat
23
Depo Kereta Besar Purwokerto melakukan beberapa perbaikan dan
perawatan pada kereta. Perbaikan dan perawatan kereta ini meliputi:
Divisi Elektrik
Divisi Interior
Divisi Mekanik
BAB III
KEGIATAN PERAWATAN
24
taring tangkai di atas frame
d) Lepas sabuk altenator dengan menariknya
e) Lepaspedestal yang tertinggal
2. Angkat badan kereta Lalu pisahkan bogie dari badan kereta
3. Lepas pin swing link yang berada dibawah, lalu letakan
komponen swing bolster sebelumnya bebaskan berat pada pin
swing link dengan menggunakan jek hidrolik dari bawah plank
pegas.
4. Angkat kerangka bogie dengan krain atau hoist lalu set roda dan
poros dengan kotak poros, dan komponen swing bolster
dipisahkan dari kerangka bogie.
5. Angkat lidah penghubung rem setelah tali pengikat beam rem
dilepas denganaman, semua link dan beam yang tersambung
untuk diturunkan dengan menarik keluar pin.
25
Gambae 3. Pemasangan pengungkit hidrolik
A : 52,5 ± 5 mm
B : 692 ± 5 mm
Dan perbedaan jarak antara A dan ketinggian B dalam sebuah bogie
harus dalam 4 mm. Jika dimensi A,B dan perbedaan keduanya
mencapai batas maka harus dikoreksi dengan cara menyisipkan atau
menghilangkan liner pengatur.
26
3.1.5 Pengatur Ketinggian Kopler Untuk Roda
27
dilakukan pada bagian bawah penyangga samping agar pembagian beban
pada keduannya tetap dapat terjaga.
3.1.6 Pemeliharaan Dan Pemeriksaan Item
28
a. Dimensi roda
29
Periksa celah atau retakan
1. Suku cadang bogie : suku cadang utama bogie seperti kerangka bogie,
bolster bagian atas dan plank pegas harus diperiksa secara visual
setelah dibersihkan.
2. Poros : poros harus diberi fluks magnetic atau periksa dengan
detector ultrasonic .
Pemeliharaan dan perbaikan komponen
1. Peredam oli : periksa sesuai dengan deskripsi.
2. Penahan jurnal (Journal bearing) : periksa sesuai deskripsi.
3. Karet : ganti jika ada retakan/ sobekan/ celah pada permukaannya,
terpisah pada sambungan atau penutup.
4. Pelumasan (lubrication)
30
BAB IV
TUGAS KHUSUS
Jika roda dilapisi pita logam, setelah roda dibuang dan digerinda
lagi sebagaimana pusat roda, maka penyusutan yang diperbolehkan
antara diameter pusat roda dan pita logam serta temperature dari pita
logam panas adalah :
Yang diperbolehkan : 1/1000 x D hingga 1.2/1000 x D
Temperatur : 200℃ hingga 250℃
Dimana D adalah diameter luar pusat roda
4.3 Pembahasan
Roller bearing dipasang pada setiap ujung poros roda kereta. Tipe
roller bearing-nya adalah tapered roller bearing yang berfungsi untuk
mendukung berat kereta beserta isinya. Posisinya di dalam pedestal jaw
rangka samping kereta. Bagian-bagian yang bergerak pada roller bearing
memungkinkan poros yang dipasang mampu berotasi.
Axial load adalah beban yang terjadi karena perputaran roda yang
arahnya ke kiri dan ke kanan searah poros roda.
Gambar 4. Axial Load
c. Terdeformasi
d. Kerusakan Parah
Gambar 4. Kerusakan Yang Parah Pada Bearing
Sampai pada tahap ini dengan kondisi bearing yang tanpa pelumas
karena terbakar akan mempunyai temperatur yang sangat tinggi
(overheated) dan berubah bentuk (seized), poros yang dipasang akan ikut
panas dan berkurang kekuatannya sehingga poros tersebut tidak akan
mampu menahan beban lagi dan patah pun terjadi.
Patahnya salah satu poros ini menyebabkan kereta api anjlok.
Meskipun sebelumnya telah dilakukan penanganan dengan menyiramkan
air, hal ini tidak akan banyak membantu dan malah akan menambah
parah karena logam yang panas akan getas ketika disiram air seperti pada
proses quenching.
Berikut ini adalah beberapa penyebab kegagalan yang mungkin terjadi
pada bearing
1. Fatigue spalling
Spalling adalah hasil dari kelelahan permukaan atau sub-
permukaan, yang menyebabkan retakan terbentuk pada permukaan
yang sedang berjalan. Ketika elemen-elemen bergulir melewati
retakan, potongan, atau serpihan material ini, terlepas.
2. Inadequate lubrication
Tanpa pelumasan, bantalan dapat diperkirakan akan gagal
lebih awal dan mungkin menyebabkan peralatan lain gagal. Tiga
perhatian utama dengan pelumasan bantalan adalah: Menentukan
jumlah yang tepat – Bantalan elemen gelinding beroperasi pada suhu
optimalnya ketika jumlah pelumas minimum digunakan.
3. Cage damage
Kerusakan sangkar meliputi: Deformasi sangkar, patah dan
keausan; Fraktur pilar kandang; Deformasi sisi wajah; Keausan
permukaan saku; dan Keausan permukaan pemandu.
4. Corrosion/etching
Kelembaban atau air dapat masuk melalui segel yang rusak,
aus, atau tidak memadai. Mencuci dan mengeringkan bantalan
dengan tidak benar saat Anda melepasnya untuk diperiksa juga dapat
menyebabkan kerusakan yang cukup besar.
5. Misalignment
Ketidaksejajaran bantalan adalah penyebab paling umum
kedua kegagalan bantalan prematur, setelah kurangnya pelumasan.
Bantalan elemen bergulir tidak sejajar ketika permukaan cincin
bagian dalam dan cincin luar tidak sejajar. Cincin bagian dalam dapat
bengkok pada poros, atau cincin luar dapat bengkok di rumah.
6. Electric current
Ketika arus listrik melewati bantalan gelinding, pelepasan
listrik terjadi melalui pelumas antara jalur ring dalam dan luar dan
elemen gelinding. Panas, yang dihasilkan oleh pelepasan,
menyebabkan pelelehan lokal pada permukaan logam bantalan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dalam analisa di atas dapat disimpulkan bahwa
penyebab yang paling mungkin atas anjloknya kereta api adalah karena
electric current yang menyebabkan electric arc pitting pada permukaan roller
bearing.
5.2 Saran
1. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi petugas inspeksi melalui
pelatihan baik teori maupun simulasi terutama saat menangani gangguan
pada roda dan kelengkapannya.
2. Menghimbau untuk menyelenggarakan pelatihan (training) dan
penekanan kembali (indoctrination) perilaku kepatuhan dan ketaatan atas
prosedur perawatan dan perbaikan.
3. Menghimbau untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi
pengelasan dan resertifikasi bagi teknisi las dibagian perawatan dan
perbaikan dengan penekanan pada prosedur grounding yang benar.
4. Menyarankan agar memasang detektor panas roda kereta di jalur kereta
api dan membangun pusat monitoring detektor panas tersebut.
5. Menyarankan agar memasang sensor panas pada roda dan memasang
indikatornya dalam kabin masinis.
6. Melakukan penggantian segera bearing yang mengalami kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kai.id/corporate/about_kai/
https://kai.id/corporate/page/11
http:/www.teknik.unpas.ac.id
http://poltektedc.ac.id/ejournal/index.php/tedc/article/download/193/139/
https://isnabaniardi.blogspot.com/2019/09/blog-post.html
http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/162392