Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata
kuliah Kerja Praktek Industri Program Studi Teknik Elektro Universitas
Negeri Medan
Oleh:
Gusnando Nainggolan
5163230013
Oleh :
Gusnando Nainggolan
5163230013
_____________________________________________________
Oleh :
Gusnando Nainggolan
5163230013
_____________________________________________________
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan Kerja Praktek Industri ini.
Laporan akhir pelaksanaan Kerja Praktek Industri ini merupakan tugas individu
untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Kerja Praktek Industri (semester VIII).
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir pelaksanaan Kerja
Praktek Industri ini tidak terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Baharuddin, ST., M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan
Teknik Elektro
3. Bapak Dr. Adi Sutopo, MT., selaku ketua prodi Teknik Elektro.
4. Bapak Salman Bintang selaku sekretaris jurusan Pendidikan Teknik
Elektro.
5. Bapak Drs. Juaksa Manurung, M.Si., selaku dosen pembimbing Kerja
Praktek Industri.
6. Ibu Dewi yang telah bersedia menerima surat izin kerja praktek industri di
PT. PLN (Persero) UIP3BS UPT Medan.
7. Bapak Priadi Wijaya yakni Manager PT. PLN Tragi Binjai yang telah
memberikan izin untuk pelaksanaan kerja praktek industri di PT. PLN GI
Namorambe.
8. Spv. Teknik yakni bapak Ernest G. Malau yang telah memberikan
ketersediaan selama penulis melakukan kegiatan kerja praktek industri.
9. Operator Gardu Induk Namorambe yakni bang Rayhan, bang Abu Yaser,
bang Fikri Faizin, dan bang Sulistiyo yang mendampingi penulis di PT.
PLN GI Namorambe.
10. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan
dan doa yang bermanfaat bagi penulis.
11. Teman – teman mahasiswa TE UNIMED angkatan 2016 yang telah
banyak membantu penulis dan memberikan dukungan dalam menyusun
laporan Kerja Praktek Industri ini sampai selesai.
12. Terima kasih kepada teman saya Eko We Asa Purba yang ikut serta dalam
pelaksanaan kerja praktek industri ini.
13. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan Kerja Praktek
Industri ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan Kerja Praktek Industri ini, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini ada
manfaatnya bagi pihak yang membutuhkan.
Gusnando Nainggolan
NIM : 5163230013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Jenis Usaha..............................................................................................10
A. Landasan Teori........................................................................................12
B. Pengalaman Lapangan.............................................................................20
C. Pembahasan.............................................................................................30
BAB IV PENUTUP...............................................................................................33
A. Kesimpulan..............................................................................................33
B. Saran........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34
Lampiran-lampiran.................................................................................................35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lokasi Gardu Induk Namorambe (sumber: google map)...................9
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi di Gardu Induk Namorambe. 1
A. Latar Belakang
PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Gardu Induk Namorambe beralamat di Jl. Desa
Ujung Labuhan Psr. III Kec. Namorambe km 14 Deli Tua merupakan salah satu
Unit Pelayanan Transmisi Medan Tragi Binjai yang berdiri di atas pertapakan 18
Ha di mana pembangunan gardu ini dimulai tahun 1995 dan mulai beroperasi
pada tanggal 30 April 1996 (Ronald dan Rudi. 2014. Laporan Kerja Praktek di
Gardu Induk Namorambe).
Lightning arrester akan bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi
untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan akan berhenti beroperasi pada
tegangan tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus ikutan pada
tegangan operasi (Djiteng Marsudi, 2011: 52).
1. Bagi Mahasiswa
a) Berkesempatan untuk mengetahui tentang peralatan tegangan tinggi di
Gardu Induk Namorambe khususnya tentang lightning arrester.
b) Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
c) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengetahui tentang
Lightning Arrester.
d) Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang
manajemen dan kultur perusahaan.
e) Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap
proses kegiatan kerja di dunia usaha perusahaan.
f) Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
pembentukan kompetensi keahlian teknik, kepribadian, dan sosial di
perusahaan.
g) Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan teknologi yang ada di perusahaan.
h) Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah teknologi yang ada di perusahaan.
Pada tahun 1994 Perusahaan Umum Listrik Negara berubah nama menjadi PT.
PLN (Persero). Sejalan dengan perkembangan pembangunan kota Medan dan
perkembangan beban disekitar pinggiran kota Medan tepatnya daerah
Namorambe, dimana selama ini untuk kebutuhan energi listirk didaerah
Namorambe disuplai dari GI Titi kuning.
areal tanah seluas ± 1,8 Ha. Dimana daerah itu sebelumnya ada dilintasi jalur
Transmisi 150 KV Paya Geli ke Titi Kuning yang dibangun jauh sebelumnya.
Pada waktu itu Gardu Induk Namorambe dibangun dengan memotong jalur
transmisi Paya Geli ke Titi Kuning tepatnya di line 2 pada tower no: 48. dengan
membangun 2 buah tower tapping sampailah jaringan transmisi 150 KV ke
Serandang Switch Yard 150 KV Gardu Induk Namorambe. Pembangunan GI
Namorambe memakan waktu waktu 1 (satu) tahun. Tepatnya pada tanggal 30
April 1996 GI Namorambe mulai beroperasi dan dibeban, dengan mempunyai
peralatan terpasang sebagai berikut:
1. Penghantar NR ke PG.
2. Trafo Daya 1 (30 MVA).
3. Feeder Penyulang 3 buah.
1. Sektor Belawan
2. Sektor Glugur
3. Unit Pengatur Beban
4. Sektor Sibolga
Disusul pembangunan feeder IV (NR4) pada tanggal 27 juni 2001 pada jam 12.28
PMT 20 KV NR4 // (dioperasikan) untuk melayani daerah Bandara Polonia,
AURI dan sekitarnya. Perubahan beban puncak di GI. Namorambe menurut grafik
semakin naik maka pada akhir tahun 2002 mulai dibangun lagi untuk penambahan
Trafo Daya II 60 MVA beserta Cubicle 20 KV sebanyak 6 cell penyulang yang
diberi nama NR5, NR6, NR7, NR8, NR9 & NR10.
Saat itu TD1 di standby-kan (tidak dioperasikan) karena beban seluruhnya masih
mampu ditampung oleh TD2 60 MVA. Sampai pada akhirnya pada tanggal 21
September 2004 TD1 30 MVA (PASTI) dibongkar dan direlokasi ke Gardu Induk
Rantauparapat pada tanggal 05 Oktober 2004 . Sejak itu GI. Namorambe tinggal
memiliki satu Trafo Daya yaitu TD2 60 MVA (ABB).
Sejarah bergabungnya dengan PT.PLN (Persero) P3B SUMATERA
Perubahan terus terjadi di PT. PLN (Persero) GI.Namorambe yang mana pada
tanggal 25 April 2005 terbentuklah P3B Sumatera yang mempunyai kantor di
jalan S. Parman No. 221 Padang Sumatera Barat. Dan dipercayakan kepada Bapak
Ir. Kikid Sukantomo Adibroto sebagai “General Manager” yang pertama.Gardu
Induk Namorambe yang sebelumnya dibawah naungan PT. PLN (Persero) sektor
Glugur KIT-LUR SUMBAGUT berubah menjadi dibawah naungan PT. PLN
(Persero) UPT Medan P3B Sumatera. Sebelumnya kantor PT. PLN (Persero) KIT-
LUR terletak di JL. Listrik No.12 Medan dan kantor PT. PLN (Persero) sektor
Glugur terletak di JL. Brigjen Katamso KM. 5,5 Titi Kuning. Terjadi pertukaran
kantor sebagai pertanda perubahan organisasi PT. PLN (Persero). kantor PT. PLN
(Persero) sektor Glugur KIT-LUR SUMBAGUT menjadi PT. PLN (Persero)
pembangkitan SUMBAGUT yang beralamat di JL Brigjen Katamso KM. 5,5 Titi
Kuning Medan sementara kantor PT. PLN (Persero) sektor Glugur yang berubah
menjadi kantor PT. PLN (Persero) UPT Medan beralamat di JL. Listrik No.12
Medan. PT. PLN (Persero) P3B Sumatera sebagai induk organisasia mempunyai
unit dibawahnya sebagai berikut:
Bagi PT. PLN (Persero) GI Namorambe Tragi Binjai UPT Medan terjadinya
perubahan organisasi di induk oganisasi sangat baik agar lebih meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat. Kemudian pada tanggal 9 Maret 2006 penyulang
baru yang dibangun satu paket dengan TD2 yaitu NR6 dan NR7 dioperasikan
dengan jaringan baru dari tegangan menengah distribusi.Dengan kronologis
pembebanan yang dilaksanakan pada :
Pada saat melaksanakan pemeliharaan tahunan TD2 dan Cubicle dijumpa untuk
PMT NR 1, nilai tahanan kontak sangat tinggi melebihi dari yang diizinkan
demikian juga dengan PMT NR 2 nilai tahanan kontak sangat tinggi, sehingga
pada tanggal 08 Januari 2007 jam 15.55 PMT NR 8 // menggantikan NR 1 dan
jam 15.56 PMT NR 9 // menggantikan NR 2.
Berdasarkan profil PT. PLN (Persero), Gardu Induk Namorambe ialah BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) dengan visi, misi dan moto sebagai berikut:
1. Visi
2. Misi
3. Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
Gardu Induk Namorambe merupakan salah satu bagian dari ULTG (Unit Layanan
Transmisi dan Gardu Induk) Binjai yang dipimpin oleh supervisor. Jadi, ULTG
Binjai saling berkaitan dengan Gardu Induk Namorambe. Struktur organisasi di
Gardu Induk Namorambe dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi di Gardu Induk Namorambe.
Dari gambar 2.2, Manager ULTG Binjai bertugas untuk bertanggung jawab pada
setiap masalah atau pekerjaan di Gardu Induk Namorambe. Supervisor Gardu
Induk Namorambe yakni bertugas untuk mengawasi dan mengontrol jalannya
pekerjaan di Gardu Induk Namorambe. Operator yakni bertugas untuk
menjalankan dan memonitoring beban 150 kV dan 20 kV. Untuk CS yakni
berfungsi untuk menjaga dan melestarikan estetika lingkungan di Gardu Induk
Namorambe.
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PENGALAMAN LAPANGAN
A. Landasan Teori
Untuk contoh LA dengan housing porselen ada pada gambar 3.1.1. sedangkan
untuk contoh LA dengan housing polymer ada pada gambar 3.1.2.
Gambar 3.1. 1 Contoh LA dengan housing porselen
a) Struktur Penyangga
b) Grading Ring
Grading ring diperlukan pada LA dengan ketinggian > 1.5 meter atau pada LA
yang dipasang bertingkat. Grading ring berfungsi sebagai kontrol distribusi
medan elektris sepanjang permukaan LA. Medan elektris pada bagian yang dekat
dengan tegangan akan lebih tinggi, sehingga stress pada active part di posisi
tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada posisi di bawahnya. Stress ini dapat
menyebabkan degradasi pada komponen active part (Berdasarkan dokumen PT.
PLN (Persero) Nomor : PDM/PGI/12:2014;7).
Pemilihan ukuran grading ring perlu mempertimbangkan jarak antar fasa. Jarak
aman antar konduktor harus sama dengan jarak antar grading ring antar fasa dari
arrester (Berdasarkan dokumen PT. PLN (Persero) Nomor :
PDM/PGI/12:2014;7). Contoh grading ring pada sebuah LA ada pada gambar
3.1.4.
Gambar 3.1. 4 Contoh bagian-bagian LA
c) Alat Monitoring
a) Condition monitoring.
b) Condition Based Maintenance (CBM)
c) Lifetime prediction.
Contoh inspeksi visual, komponen insulator housing yakni ada atau tidaknya
lapisan polutan pada permukaan insulator, warna insulator berubah atau tidak dan
pengecekan kondisi insulator housing (retak/ patah). Untuk komponen insulating
feet berubah warna atau tidak, kondisi insulator dudukan berubah warna/ bekas
flash dan kondisi insulator dudukan retak atau tidak. (Dokumen PT. PLN
(Persero) Nomor : PDM/PGI/12:2014;12).
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran adalah sebagai
berikut:
1. Pastikan LA dalam kondisi bersih.
2. Lepaskan koneksi kawat konduktor dan kawat grounding LA.
3. Pastikan alat uji memiliki supply catu daya yang baik.
4. Gunakan alat uji dengan kemampuan ukur > 1GΩ.
5. Pasca pengukuran, pastikan koneksi kawat konduktor dan kawat grounding
LA terpasang kembali dengan benar.
Contoh skema pengukuran nilai tahanan isolasi pada gambar 3.1.6 dan evaluasi
pengukuran tahanan isolasi LA pada tabel 3.1. (Dokumen PT. PLN (Persero)
Nomor : PDM/PGI/12:2014; 24, 34)
Gambar 3.1. 6 Skema pengukuran nilai tahanan isolasi LA
B. Pengalaman Lapangan
Di ruang kontrol 150 kV terdapat beberapa panel control salah satunya seperti
panel kontrol jaringan transmisi galang (Galang I dan II), Titi Kuning (Titi
Kuning I dan II), Paya Geli (Paya Geli I dan II) dan Panel Trafo Daya 1 dan 2.
Trafo Daya I
Trafo Daya II
LA (Lightning Arrester)
Lightning arrester terpasang di bay Galang I dan II, Titi Kuning I dan II, Paya
Geli I dan II, serta di bay trafo daya I dan II. Setiap saluran transmisi memiliki 2
bus. Setiap bay memiliki 3 LA yakni pada fasa R, S dan T (Gambar 3.2.1).
Bay Titi Kuning I artinya semua peralatan 150 kV terhubung ke penghantar bus I
transmisi Titi Kuning. Dari gambar 3.2.5 tampak bahwa lightning arrester
memiliki kapasitas tegangan 150 kV. Itu berarti tegangan yang diterima lightning
arrester maksimal 150 kV sebagai isolator dan jika di atas tegangan 150 kV, LA
akan mengalirkan tegangan lebih tersebut ke tanah.
Gambar 3.2. 6 Penempatan LA di bawah penghantar transmisi 150 kV
3. Pemeliharaan LA
a) Inspeksi Level I
Berikut contoh pemeliharaan prediktif inspeksi level 1 pada gambar 3.2.8.
Gambar 3.2. 9 Counter LA dan nilai arus bocor di bay Trafo Daya II.
b) Inspeksi Level 3
Dari hasil pengukuran, nilai tahanan isolasi LA di bay Galang II dapat dimuat
pada tabel berikut (Tabel 3.2).
Grading ring
Dari segi posisi, LA di bay Galang I dan Galang II terletak di ujung kiri (Gambar
3.2.6) dan bay Paya Geli I dan Paya Geli II terletak di ujung kanan (Gambar
3.3.2) di switchyard Gardu Induk Namorambe.
2. Pemeliharaan Lightning Arrester
No
Bagian LA Landasan Teori Pengalaman Lapangan
.
diperlukan pada di Gardu Induk Namorambe, LA
LA dengan yang memiliki ketinggian di atas 1.5
ketinggian di meter ada yang tidak memiliki
1. Grading Ring atas 1.5 meter grading ring, contohnya ada di bay
atau pada LA Galang I dan II (Gambar 3.3.1) serta
yang dipasang di bay Paya Geli I dan II (Gambar
bertingkat 3.3.2)
Pengelompokan pemeliharaan inspeksi level 3 secara
pemeliharaan tidak langsung mengerjakan
prediktif yakni kegiatan pemeliharaan inspeksi
inspeksi level 1 level 1.
2. Pemeliharaan
dengan inspeksi Contohnya pengujian tahanan
level 3. isolasi (inspeksi level 3) diperlukan
pengecekan kondisi isolator /
housing LA (Gambar 3.2.10).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk penulisan laporan ini jika dalam penulisan laporan kerja praktek industri ini
terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun bahasa agar dapat
dimaklumkan. Jika ada tanggapan atau komentar untuk bahan penelitian terhadap
laporan ini, bisa saya terima dengan senang hati. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumen PT. PLN (Persero) Nomor : PDM/PGI/12:2014.
Ronald dan Rudi. 2014. Laporan Kerja Praktek di Gardu Induk Namorambe.
Universitas Sumatera Utara.
Lampiran-lampiran
Jadwal dan Kegiatan Kerja Praktek Industri di PLN Gardu Induk
Namorambe
Kompetensi Profesional
a. Pemahaman terhadap tugas 90 A
1. b. Inisiatif dalam tugas 95 A
c. Kreatifitas melaksanakan tugas 92 A
d. Pemecahan masalah 93 A
Kompetensi Personal
a. Kejujuran 98 A
b. Kemandirian 97 A
2. c. Kedewasaan berfikir 90 A
d. Tanggung jawab 95 A
e. Disiplin 97 A
f. Antusiasme kerja 96 A
Kompetensi Sosial
a. Berkomunikasi 92 A
3
b. Kerja sama 98 A
c. Empati 98 A
Total Nilai 94,69 A