Anda di halaman 1dari 3

PARACETAMOL

a. Mekanisme kerja
Asetaminofen adalah metabolit aktif fenasetin dan berperan menghasilkan efek
analgesik. Obat ini adalah inhibitor lemak COX-1 dan COX-2 di jaringan perifer
dan tidak memiliki efek anti-inflamasi.1 COX-1 dan COX-2 merupakan katalis
yang mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin. Sehingga, dengan adanya
asetaminofen produksi prostaglandin dihambat. 2
b. Indikasi
Parasetamol digunakan sebagai antipiretik dan analgesic. Paracetamol berguna
pada nyeri ringan sampai sedang seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri pascapartus,
dan keadaan lain ketika aspirin merupakan analgesik yang efektif. Asetaminofen
saja kurang memadai untuk penyakit-penyakit peradangan, misalnya artritis
rematoid, meskipun obat ini dapat digunakan sebagai analgesik adjuvan terhadap
terapi anti-inflamasi. Untuk analgesia ringan, asetaminofen merupakan obat
pilihan bagi pasien yang alergi terhadap aspirin atau jika salisilat kurang dapat
ditoleransi. Obat ini lebih disukai daripada aspirin pada pasien dengan hemofilia
atau riwayat tukak peptik dan pada mereka yang mengalami bronkospasme akibat
aspirin. 1
c. Kontraindikasi
Gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas. 3
d. Hubungan pengobatan dengan data klinik
Pada data klinik didapatkan bahwa pasien mengeluhkan demam, pusing, suhu
39,8 derajat dan nyeri perut. Dengan demikian, paracetamol bisa digunakan untuk
mengurangi hal-hal tersebut. 1
e. Dosis
infus intravena lebih dari 15 menit, dewasa dan anak–anak dengan berat badan
lebih dari 50 kg, 1 gram setiap 4–6 jam, maksimum 4 gram per hari, dewasa dan
anak–anak dengan berat badan 10 -50 kg, 15 mg/kg bb setiap 4–6 jam, maksimum
60 mg/kg bb per hari. 3
f. Efek samping obat
Obat ini jarang menyebabkan efek samping. Tetapi dapat terjadi urtikaria dan
eritema. Efek serius yang dapat terjadi yaitu nekrosis hati, nekrosis tubulus ginjal,
dan koma hipoglikemia. 4
g. Hubungan obat dengan umur pasien
Pada dewasa, dosis saat ini dianjurkan tidak melebihi 4 g/hari untuk sebagian
besar kasus. 1
h. Aturan pakai obat
Nyeri akut dan demam dapat diatasi secara efektif dengan 325-500 mg empat kali
sehari dan lebih sedikit secara proporsional pada anak. 1
i. Hubungan obat dengan Riwayat pasien
Pasien pernah mengalami gastritis. NSAID atau OAINS Sebagian besar
mempunyai efek samping terhadap saluran pencernaan. Namun, pada paracetamol
efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak ada sehingga aman digunakan
untuk pasien ini. 5
j. Lama penggunaan obat
Parasetamol sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama karena dapat
mengakibatkan nefropati analgetik. 5
k. Farmakodinamik

A D M E
Paracetamol Obat ini tersebar Paracetamol Paracetamol
diabsorbsi cepat keseluruh cairan dimetabolisme diekskresikan
melalui saluran tubuh. 25% oleh enzim melalui urin
cerna. Konsentrasi paracetamol mikrosom hati dengan bentuk 3%
tertinggi dalam terikat oleh 80% paracetamol sebagai
plasma dicapai protein plasma. 5 dikonjugasi paracetamol dan
dalam waktu 30 dengan asam sisanya dalam
menit dan masa glukoronat dan bentuk
paruh plasma asam sulfat dan terkonjugasi. 5
sekitar 1-3 jam. 5 dapat mengalami
hidroksilasi.5
Resep :

R/ Paracetamol 500 mg Tab. No. XXI

∫ 3 dd Tab 1. Prn

DAFTAR PUSTAKA

1. Katzung B.G., Masters S.B., trevor A.J., Farmakologi Dasar dan Klinik, 2013, Ed.12,
Vol.2., Jakarta : EGC, p.1227-1260
2. Marta, dkk. Paracetamol: Mechanism of action, Application and Safety Concern. Acta
Poloniae Pharmaceutica ñ Drug Research, Vol. 71 No. 1 pp. 11ñ23, 2014
3. Pusat Informasi Obat Nasional. Paracetamol (Asetaminofen).
http://pionas.pom.go.id/monografi/parasetamol-asetaminofen
4. Laurence, dkk. Goodman and Gilman Manual Farmakologi dan Terapi. Edisi 10. Jakarta:
EGC. 2012
5. Gunawan SG. Setyabudi R. Farmakologi dan Terapi. Edisi 6. FKUI ; Jakarta. 2016.

Anda mungkin juga menyukai