Dosen Pengampu :
Purwanto,S.Si.,M.Pd
Disusun Oleh
JURUSAN FISIKA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat dan
limpahan-Nya saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan.. Saya juga ingin berterima kasih kepada Bapak/ Ibu Dosen Pengampu
mata kuliah kewirausahaan, karena telah membimbing dan mengajar kami sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini.
Saya yakin bahwa Critical Journal Review ini masih memiliki kekurangan dan belum
sempurna dikarenakan keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu , saya berharap atas
kritik dan saran dari Bapak/ Ibu Dosen dan teman teman semuanya yang bersifat membangun
dan mendukung saya agar lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari.
saya juga berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita
semua .
4183121031
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II METODE......................................................................................................................3
2.1 Jurnal Utama.....................................................................................................................3
2.2 Jurnal Pembanding..........................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................9
3.1 Hasil..................................................................................................................................9
3.2 Pembahasan.....................................................................................................................9
3.3 Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal.................................................................................10
a) Jurnal Utama..............................................................................................................10
b) Jurnal Pembanding....................................................................................................11
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................1
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................1
4.2 Saran.................................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1
1.4 Identitas Journal yang Diriview
a. Jurnal Utama
b. Jurnal Pembanding
Judul Jurnal : Kreatifitas Kewirausahaan Sosial Dan Menggali Ide Usaha Baru
Melalui Pengolahan Kripik Tempe Lupin
2
BAB II
METODE
2.1 Jurnal Utama
a. Pendahuluan
Pada saat musim panen, produksibuah-buahan berlimpah sehingga hargajualnya rendah.
Produksi buah yangmelimpah kadang juga belum diman-faatkan (Antarlina dan Rina
2005). Petanitidak dapat menyimpan buah-buahan lebihlama karena umur simpannya
pendek.Penanganan buah yang kurang hati-hatipada saat panen, termasuk
pengemasandan transportasi, akan menyebabkan keru-sakan 1060%. Oleh karena itu,
perluupaya meningkatkan umur simpan dannilai tambah buah-buahan (Sofyan 2004).Salah
satu bentuk makanan olahan daribuah-buahan yang mempunyai peluangpasar internasional
adalah makanankering. Permintaan akan makanan keringdari buah-buahan terus meningkat
karenamasyarakat negara-negara maju menyukaimakanan sehat yang banyak
mengandungserat (Syaefullahet al. 2002). Pada tahun2005, ekspor buah kering
mencapai16.151.250 kg dengan nilai US$3.282.041(Departemen Pertanian2009a). Pembu-
atan keripik buah dapat dilakukan denganmesin penggoreng vakum. Buah digorengpada
suhu rendah dalam tabung peng-goreng bertekanan rendah sehinggadihasilkan keripik
buah yang renyah.Kelebihan lain dari penggunaan mesin iniadalah aroma buah masih
seperti aslinya.
b. Pengolahan Keripik Buah Dengan Mesinpenggoreng Vakum
Salah satu produk olahan buah yang dapat dikembangkan dan mempunyai pasaryang cukup
baik adalah keripik. Keripikbuah lebih tahan disimpan dibanding-kan buah segarnya
karena kadar airnyarendah dan tidak lagi terjadi proses fisio-logis seperti buah segarnya
(Antarlinadan Rina 2005).
Salah satu upaya mempertahankanmutu dan daya simpan buah adalah mengolahnya
menjadi makanan kering(keripik buah). Pengolahan buah menjadikeripik perlu dukungan
teknologi sehing-ga kualitas keripik yang dihasilkan dapatditerima konsumen. Salah satu
cara untukmenghasilkan makanan sehat tanpamengubah bentuk aslinya adalah
denganmenggunakan teknologi penggorenganvakum (Siregaret al. 2004;
DepartemenPertanian 2008).
Mesin penggoreng vakum (vacuumfrying) dapat mengolah komoditas pekapanas seperti
buah-buahan menjadi hasilolahan berupa keripik (chips), sepertikeripik nangka, keripik
apel, keripik salak,keripik pisang, keripik nenas, keripikmelon, keripik salak, dan keripik
pepaya.
3
Dibandingkan dengan penggorengansecara konvensional, sistem vakummenghasilkan
produk yang jauh lebihbaik dari segi penampakan warna, aroma,dan rasa karena relatif
seperti buah asli-nya (Siregaret al. 2004;DepartemenPertanian 2008; Enggar 2009).Pada
kondisi vakum, suhu peng-gorengan dapat diturunkan menjadi 70-85°C karena
penurunan titik didih minyak.
Dengan demikian, kerusakan warna,aroma, rasa, dan nutrisi pada produkakibat panas
dapat dihindari. Selain itu,kerusakan minyak dan akibat lain yangditimbulkan karena
suhu tinggi dapatdiminimalkan karena proses dilakukanpada suhu dan tekanan
rendah.Tahapanpenggunaan mesin peng-goreng vakum adalah sebagai berikut:
1)Bahan yang akan digoreng disiapkan(dikupas dandiiris dengan ketebalan0,50-1 cm). Jika
kandungan airnyatinggi, dapat digunakan mesin peniris(spinner) untuk mengurangi kan-
dungan air.
2)Tabung penggoreng diisi minyakgoreng. Untuk menggoreng 4 kg buah diperlukan
minyak goreng 40 liter.
3)Mesin dan kompor gas dihidupkandan diatur suhunya.
4)Bahan dimasukkan ke dalam keranjang penggoreng; posisi keranjang beradadi atas (tidak
terendam minyak). Selan-jutnya tabung penggoreng dan kerantabung ditutup agar
kondisi tabung menjadi vakum.
5)Setelahjarum penunjuk tekanan menunjuk pada angka -680 mmHg ,keranjang
penggoreng diturunkan pada posisi terendam minyak. Bahan digoreng hingga kering.
6)Setelah penggorengan selesai, posisi keranjang dipindahkan ke atas (tidak terendam
minyak), dan kompor sertalistrik dimatikan.
7)Keran pada tabung penggoreng dibuka hingga jarum pada penunjuk tekanan menunjuk
pada angka 0.
8)Tutup tabung penggoreng dibuka lalu keripik diangkat dan ditiriskan dengan mesin
peniris.
9)Keripik didinginkan dan dikemas dalamplastik (PP 0,80 mm)/aluminium foil kemudian
disegel rapat
c. Peluang Pengembangan industri Keripik Buah
Pengolahan buah-buahan menjadi keripik menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan
umur simpan dan nilai tambah. Dengan berkembangnya teknologi penggorengan
vakum, terdapat peluang untuk menghasilkan keripik buah yang memiliki rasa dan aroma
seperti buahaslinya, tekstur renyah, serta nilai gizinya relatif dapat dipertahankan karena
suhu penggorengan relatif rendah. Keripik buah merupakan makanan ringan yang
menyehatkan karena kandungan seratnya tinggi.Hasil pengkajian menunjukkan,
pengolahan keripik buah memberikan keuntungan yang layak, yang dapat dilihat darinilai
R/C. Di Kalimantan Tengah, pengolahan keripik nenas memiliki R/C 1,922,31, keripik
nangka 2,202,64, dan keripik salak 1,892,27(Syaefullahet al. 2002).Selanjutnya Rinaet
al. (2005) menyatakan bahwa pengolahan keripik pisang kepok memberikan keuntungan
Rp45.164,50/20kg buah pisang segar dengan nilai R/C1,38. Pada pengolahan pisang
kapas, keuntungannya naik menjadi Rp99.963,50/20 kg buah pisang segar dengan nilai
4
R/C2,06. Nilai tambah ini diharapkan dapat dinikmati petani dengan cara
mengembangkan industri keripik buah di sentra-sentra produksi.
d. Keseragaman Bahan Baku
Buah yang sesuai sebagai bahan baku keripik adalah buah yang matang optimal.Buah
yang masih mentah akan meng-hasilkan keripik yang rasa dan aromanyakurang kuat,
sedangkan buah yang terlalumatang menghasilkan keripik yanggosong dan teksturnya
kurang renyah
e. Mutu Produk
Supriyati dan Suryani (2008) menyatakan,kualitas produk pertanian dan hasilolahannya
umumnya masih rendah se-hingga mengalami kesulitan dalam pema-saran baik di dalam
maupun luar negeri.
f. Pengemasan
Pengemasan penting untuk diperhatikankarena akan mempengaruhi umur simpanproduk.
Kemasan juga berperan sebagaisarana promosi untuk menarik konsumen,wahana
komunikasi antara produsen dankonsumen tentang produk yang adadalam kemasan
tersebut. Dalam menggunakan kemasan, adabeberapa hal yang perlu diperhatikan,yaitu:
1) estetika, merupakan nilai kein-dahan suatu kemasan, 2) ergonomis,dalam hal ini
menyangkut bentuk/ukurandari desain yang dibuat, 3) fungsional,dilihat dari bentuk
kemasan tersebutberdasarkan fungsinya, 4) pasar, dan 5)bahan yang dipakai (sesuai
sebagai ba-han kemasan). Desain kemasan sebaiknya menunjukkan ciri khas masing-
masing daerah, misalnya Malang dengan keripik apelnya, Yogyakarta dengan keripik salak
pondohnya, sehingga lebih mudah dikenal
a. Pendahuluan
Penanggulangan masalah pengangguran telah dilakukan oleh pemerintah dengan
mencanangkan gerakan kewirausahaan.
Salah satu model kewirausahaan yang akan dikembangkan adalah kewirausahaan
sosial dengan menekankan pada keterlibatan semua anggota untuk meningkatkan
kepedulian dengan sesama. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang akan
dilakukan team dosen universitas presiden untuk menumbuhkan kemandirian dalam
melakukan kewirausahaan sosial adalah memberikan pelatihan pembuatan kripik
tempe lupin pada KUP Suta Nusantara (Komunitas Usaha Pertanian Sentra Usaha
Tani dan Agribisnis Nusantara) di daerah Surabaya. Kripik Tempe Lupin adalah
makanan tradisional dari Indonesia yang dibuat dari Kedelai, namun ada inovasi baru dari
pembuatan Tempe yaitu dibuat dari Lupin. Lupin adalah sejenis kacang-kacangan
dari tanaman Lupinus Angustifolius(Lupin berdaunruncing) yang dibudidayakan di
Australia. Di Eropa, lupin digunakan untuk menggantikan biji-bijian sereal atau kedelai
dalam produk makanan panggang, makanan kecil, mie dan pasta. Bahkan diperkirakan
bahwa 500.000 ton produk makanan di Eropa mengandung Lupin putih Eropa
5
dan Lupin manis Australia sebagai bahan bakunya. Inovasi ini sangat berguna bagi
masyarakat di Indonesia, karena masalah krisis Kedelai yang sangat mengancam
para pekerja pembuat Tempe.
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1.Masih minimnya social entrepreneuship yang bergerak dibidang pengolahan keripik
tempe LUPIN.
2.Masih rendahnya spirit keluarga KUP Suta Nusantara (Komunitas Usaha Pertanian
Sentra Usaha Tani dan Agribisnis Nusantara) dalam berwirausaha khususnya yang
bergerak dibidang pengolahan keripik tempe LUPIN.
3.Masih kurangnya kreativitas untuk menggali ide potensi usaha baru
keluarga pada KUP Suta Nusantara (Komunitas Usaha Pertanian Sentra Usaha
Tani dan Agribisnis Nusantara).
c. Identifikasi Masalah
1.Bagaimana menumbuhkan spirit, motivasi, dan kreativitas kerwirausahaan sosial kepada
keluarga KUP Suta Nusantara (Komunitas Usaha Pertanian Sentra Usaha Tani dan
Agribisnis Nusantara)
2.Bagaimana memberikan pengetahuan yang memadai dalam pengolahan keripik
tempe LUPIN
1.Bagi para peserta dapat memiliki spirit, motivasi untuk membentuk kerwirausahaan
sosial
e. Tinjauan Pustaka
6
inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua,
hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa wirausaha (entrepreneurial), dan beretika di
belakang gagasan inovatif tersebut.
3.Orang-orang yang memiliki daya transformatif, yakni orang-orang dengan gagasan baru
dalam menghadapi masalah besar, yang tak kenal lelah dalam mewujudkan misinya,
menyukai tantangan, punya daya tahan tinggi, orang-orang yang sungguh-sungguh
tidak mengenal kata menyerah hingga mereka berhasil menyebarkan gagasannya sejauh
mereka mampu.
4.Orang yang mampu mengubah daya kinerja masyarakat dengan cara terus
memperbaiki, memperkuat, dan memperluas cita-cita.
7.Mampu menjangkau jauh lebih banyak orang dengan uang atau sumber daya yang
jauh lebih sedikit, dengan keberanian mengambil resiko sehingga mereka harus
sangat inovatif dalam mengajukan pemecahan masalah.
8.Orang-orang yang tidak bisa diam, yang ingin memecahkan masalahmasalah yang telah
gagal ditangani oleh pranata (negara dan mekanisme pasar) yang ada.
10.Mereka lebih bebas dan independen, lebih efektif dan memilih keterlibatan yang
lebih produktif.
Hakikat Kewirausahaan
7
Kata wirausaha atau pengusaha diambil dari bahasa Perancis “entrepreneur”yang pada
mulanya berarti pemimpin musik atau pertunjukan (Jhingan, 1999). Istilah Wirausaha
sering dipakai tumpang tindih dengan istilah Wiraswasta. Ada pandangan yang
menyatakan Wiraswasta sebagai pengganti dari entrepreneur sedangkan Wirausaha sebagai
pengganti dari entrepreneurship (Suparman Sumahamijya, 1981). Suryana (2003)
mendefinifikan kewirausahaan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Metode Pelaksanaan
Langkah 1 (Metode Ceramah) :Peserta diberi motivasi agar memiliki spirit dan jiwa
kewirausahaan yang tinggi dan melekat dengan cara mengubah paradigma berfikir
peserta terkait dengan kegiatan berwirausaha.Langkah pertama diselenggarakan selama 3
jam.
8
Kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi keluarga KUP Suta Nusantara (Komunitas
Usaha Pertanian Sentra Usaha Tani dan Agribisnis Nusantara) di Surabayaakan
dilaksanakan selama dua hari
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Jurnal Utama
Pengembangan industri pengolahan keripik buah di sentra produksi dapat
meningkatkan nilai tambah komoditas.Pengolahan keripik pisang kepok mem-berikan
keuntungan Rp45.164,50/20 kg buah pisang segar dengan nilai R/C 1,38,sedangkan
pengolahan pisang kapas keuntungannya Rp99.963,50/20 kg buah pisang segar dengan
nilai R/C 2,06.Pengolahan keripik nenas memiliki R/C1,92-2,31, keripik nangka 2,20-
2,64, dankeripik salak 1,89-2,27.
2. Jurnal Pembanding
Setelah mengikuti Pelatihan Pengolahan Kripik Tempe Lupin Sebagai Upaya
Menumbuhkan Kreatifitas Kewirausahaan Sosial Dan Menggali Ide Usaha Baru,
mulai munculjiwa kewirausahaan sosial dikalangan anggota keluarga KUP Suta
Nusantara (Komunitas Usaha Pertanian Sentra Usaha Tani dan Agribisnis
Nusantara).Wirausahawansosialdapat mewujudkan individu yang memiliki solusi
inovatif untuk menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat sekitar mereka.
Anggota keluarga akan memiliki jiwa yang ambisius dan pantang menyerah dalam
menangani masalahsosial yang besar dan menawarkan ide-ide baru untuk
membawa perubahan yang lebih luas. Kedelai LUPIN diharapkan dapat menjadi
9
bahan baku yang nantinya tidak hanya keripik tempe tetapi dapat berbagai produk
olahan sesuai dengan selera masyarakat.
3.2 Pembahasan
Kejelasan abstrak
Abstak pada jurnal utama dan pembanding sudah jelas, sehingga dengan membaca abstrak
jurnal ini pembaca dapat mengetahui isi dari jurnal tersebut. Pada abstrak jurnal utama
dipaparkan secara langsung mengenai penjelasan metode penelitian, tujuan, hasil, serta
subjek yang akan digunakan.Sedangkan pada jurnal pembanding astraknya beda dengan
jurnal utama dikarenakan jurnal pembanding bukan suatu jurnal penelitian. Perbedaan
abstrak antara pada jurnal utama diberikan hasil penelitian dengan singkat dan padat,
sedangkan pada jurnal pembanding hanya memberikan suatu konsep tertentu saja,. Jurnal
utama dan pembanding yang direview memuat abstrak memakai bahasa indonesia dan
bahasa inggris.
Keakuratan data
Jurnal utama sudah memiliki keakuratan data karena dari cara analisis data diberika dengan
jelas dan rumus yang digunakan sudah baik dan benar. Dan untuk jurnal pembanding data
yang diberikan sudah jelas dan benar dan di lengkapi dengan rumus-rumus dan gambar dari
materi yang di jelaskan.Perbedaan pada kedua jurnal ini hanya terletak di jenis jurnalnya
saja.
Sumber Informasi
Pada Jurnal utama dan kedua sudah memberikan Informasi yang mendukung hipotesis atau
sumber sebelumnya seperti memliki caki untuk mengetahui dari mana diperoleh konsep
tersebut. Sedangkan pada jurnal pembanding tidak diberikan caki dan hanya memberikan
Daftar Pustaka, sehingga pembaca kurang tahu dari mana sumber setiap hipotesis yang
diberikan.
10
3.3 Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal
a) Jurnal Utama
Kelebihan jurnal
dilihat dari aspek isi ruang lingkup artikel ,jurnal yang direview dalam memaparkan
konsep ,tujuan ,metode maupun manfaat penelitian diuraikan secara sistematis dan
sangat jelas
dilihat dari aspek tata bahasa ,jurnal yang direview menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca .
Terdapat abstrak yang menjadi landasan pembaca dalam memahami isi keseluruhan dari
artikel
Metode yang digunakan dalam jurnal ini sudah baik dan benar
Dalam jurnal ini proses pengaplikasian gerak harmonik sederhana sudah efektif,dimana
sudah dijelaskan bagaimana metodenya ataupun prosedur pengerjaannya.
Kekurangan jurnal
Tidak terdapat Landasan teori yang dapat digunakan dalam memahami konsep jurnal
beserta pembahasannya
b) Jurnal Pembanding
Kelebihan Jurnal
Pada jurnal ini pembelajaran cukup tinggi dan luas, dimana materi cukup sulit,dan juga
referensinya yang cukup banyak sehingga untuk mempelajarinya harus memerluka
pemikira yang kritis.dan tinggi, sehingga jurnal ini sangat bagus di pelajari oleh para
Pembaca.
Kekurangan Jurnal
Dalam pemaparan isi dari jurnal ini terdapat kata kata yang sulit di pahami sehingga
pembaca merasa kesulitan ketika membaca isi dari jurnal tersebut .akibatnya si pembaca
akan timbul rasa malas dalam memahami isi jurnal tersebut.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Semua Jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari sisi sistemasi
kajian dan penyusunannya. Pada jurnal pertama, bahwa Pengolahan keripik buah dengan
menggunakan mesin penggoreng vakum menghasilkan keripik yang bertekstur renyah
dan memiliki rasa serta aroma seperti buah aslinya. Pengolahan keripik pisang muli dengan
menggunakan mesin penggoreng vakum pada suhu 85°C dan 90°C menghasilkan keripik
yang bertekstur renyah, warna kuning kecoklatan,aroma menyengat pisang, dan rasa
manis.
Untuk jurnal ke dua bahwa Hasil dari kegiatan pelatihan kewirausahaan sosial dalam
pembuatan kripik tempe LUPIN berlangsung dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
tumbuhnya spirit, motivasi dan kreatifitas dalam menggali ide potensi usaha.
4.2 Saran
Jurnal Ini dapat direcomendasikan kepada calon pengusaha dan juga Mahasiswa. Dalam
penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya. Dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.Trimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Rahadi : Dedi Rianto, Etty Susilowaty .2013. Kreatifitas Kewirausahaan Sosial Dan
Menggali Ide Usaha Baru Melalui Pengolahan Kripik Tempe Lupin. Jurnal
Pegabdian &Kewirausahaan.Jilid 1(1)