TUGAS AKHIR
ASIATUN YANI
1803060121
TUGAS AKHIR
ASIATUN YANI
NIM. 1803060121
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Materai Rp.10.000.,.
Asiatun Yani
1803060121
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan ujian
Tugas Akhir.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis
iv
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL PETANI DENGAN TINGKAT
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)
TANAMAN PADI ( Oryza Sativa L.)
(STUDI KASUS DI DUSUN SUMBERWINONG KECAMATAN
JOMBANG)
Asiatun Yani
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
*E-mail : asiatunyani86@gmail.com
ABSTRAK
Upaya petani dalam meningkatan produktivitas padi tidak terlepas dari
kendala teknis yang selalu dihadapi, salah satunya yaitu gangguan serangan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Untuk mengatasi masalah tersebut
petani diharapkan mampu menerapkan konsep Pengendalian Hama Terpadu
(PHT) yaitu konsep yang memiliki prinsip bertolak belakang dengan konsep
pengendalian hama secara konvensional yang selama ini masih bergantung pada
penggunaan pestisida. Penelitian ini dilakukan di dusun Sumberwinong pada
bulan Februari 2021 dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara umur
dengan tingkat implementasi PHT tanaman padi (2) Hubungan antara pendidikan
dengan tingkat implementasi PHT tanaman padi dan (3) Hubungan lamanya usaha
tani dengan tingkat implementasi PHT tanaman padi. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh petani di Dusun Sumberwinong, Kecamatan Jombang sebanyak
154 orang. Sedangkan sampel yang di ambil adalah sebanyak 20 orang dengan
teknik pengambilan purposive sampling. Data diperoleh melalui alat bantu
kuisioner dan di analisis menggunakan metode analisis deskriptif serta uji korelasi
rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga faktor yakni umur,
pendidikan dan lamanya usaha tani menunjukan hubungan yang signifikan dengan
tingkat implementasi PHT.
v
RELATIONSHIP OF SOCIO FACTORS OF FARMERS WITH THE
IMPLEMENTATION LEVEL OF INTEGRATED PEST MANAGEMENT
(IPM) RICE CROPS ( Oryza Sativa L.)
(Case Study in Sumberwinong SubDistrict Jombang)
Asiatun Yani
Agribusiness Study Program
Faculty of Agriculture, University of KH.A. Wahab Hasbullah
*E-mail : asiatunyani86@gmail.com
ABSTRACT
Farmers' efforts in increasing rice productivity cannot be separated from
technical obstacles that are always faced, one of which is the disruption of plant
pest organisms (OPT). To overcome this problem, farmers are expected to be able
to apply the concept of Integrated Pest Management (IPM), which is a concept
that has the opposite principle to the concept of conventional pest control which
so far still relies on the use of pesticides. This study was conducted with the aim
of knowing: (1) The relationship between age and the level of implementation of
IPM for rice, (2) The relationship between education and the level of
implementation of IPM for rice plants, and (3) The relationship between the
length of farming and the level of implementation of IPM for rice. The population
in this study were all 154 farmers in Sumberwinong Hamlet, Jombang District.
While the samples taken were as many as 20 people with purposive sampling
technique. Data obtained through questionnaires and analyzed using descriptive
analysis method and Spearman rank correlation test. The results of this study
indicate that the three factors namely age, education and duration of farming
show a significant relationship with the level of IPM implementation.
vi
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL PETANI DENGAN TINGKAT
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)
TANAMAN PADI ( Oryza Sativa L.)
(STUDI KASUS DI DUSUN SUMBERWINONG KECAMATAN
JOMBANG)
Asiatun Yani
1803060121
RINGKASAN
Asiatun Yani. 1803060121. Hubungan Faktor Sosial Petani Dengan Tingkat
Implementasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tanaman Padi ( Oryza Sativa L.)
(Studi Kasus Di Dusun Sumberwinong Kecamatan Jombang). Dibimbing oleh Ibu
Ambar Susanti, S.P., M.Si Fakultas Pertanian Universitas KH.A.Wahab Hasbullah.
Dusun Sumberwinong menjadikan komoditi padi sebagai andalan sistem ekonomi
dan sumber utama pendapatan usahatani bagi rumah tangga petani. Dalam upaya
peningkatan produktivitas padi, tidak terlepas dari kendala teknis yang selalau dihadapi
salah satunya yaitu gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang mampu
menurunkan kualitas maupun kuantitas hasil sehingga menimbulkan kerugian petani.
Selama ini petani sangat tergantung dengan penggunaan pestisida sebagai teknik
utamanya dalam pengendalian. Walaupun pestisida memberikan hasil yang baik akan
tetapi berdampak buruk terhadap lingkungannya. Untuk memecahkan masalah ini petani
diharapkan mampu menerapkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang
merupakan prinsip pendekatan berdasarkan pertimbangan ekonomi, ekologi dan sosial
dalam rangka pengelolaan agroekosistem secara keseluruhan. Akan tetapi penerapan
adopsi tekologi PHT belum tentu di terima masyarakat, dikarenakan terdapat keterkaitan
dengan berbagai faktor salah satunya faktor sosial petani. Faktor ini mempunyai peranan
cukup penting dalam pengelolaan usahatani. Adapun faktor sosial petani diantaranya
umur, pendidikan dan lamanya usahatani. Petani di dusun Sumberwinong umumnya
masih relatif rendah dalam penerapan PHT. Banyak yang masih menerapkan
pengendalian secara konvensional dan terjadwal bertitilk tolak dengan pentingnya PHT
dalam pembangunan pertanian , maka dari itu perlu diteliti sejauh mana hubungan faktor
sosialpetani dengan tingkat implementasi PHT studi kasus di dusun Sumberwinong
Kecamatan Jombang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur dengan tingkat
implementasi PHT, untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan tingkat implementasi
PHT dan untuk mengetahui hubungan lamanya usahatani dengan tingkat implementasi
PHT. Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan masukan dalam pengembangan
pengetahuan petani pada budidaya tanaman padi sesuai konsep PHT, sebagai
informasi tentang hubungan faktor sosial dengan tingkat implementasi teknologi
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Tanaman Padi dusun Sumberwinong,
Kecamatan Jombang dan sebagai bahan pertimbangan peneliti lain dalam
melakukan penelitian yang sejenis ataupun untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.
vii
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani di dusun Sumberwinong,
Kecamatan Jombang sebanyak 154 orang. Sedangkan sampel yang di ambil
adalah sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. Data
diperoleh melalui alat bantu kuisioner dan di analisis menggunakan metode
analisis deskriptif serta uji korelasi rank spearman.
Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukan bahwa ketiga faktor yakni
umur, pendidikan dan lamanya usaha tani menunjukan hubungan yang signifikan
dengan tingkat implementasi PHT. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang nyata antara umur, pendidikan dan Lamanya usahatani di
dusun Sumberwinong Kecamatan Jombang.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji Syukur kehadirat Allah swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat,
akhir perkuliahan ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
Jombang
3. Ibu Ambar Susanti SP., M.P Selaku Kaprodi Agribisnis dan Dosen
5. Bapak Wagiman dan Ibu Ponirah , orang tua saya yang sangat saya hormati dan
saya cintai, telah memberikan semangat dan dukungan berupa moril maupun
6. Kakak-kakak saya Teh Watini, Teh Ntin, Teh Iin, Ang Wahyu, Ang Zaenudin,
Ang Saepudin dan adik saya Nuraeni yang sangat saya sayangi, telah
bantuan, support dari semua pihak yang mendukung keberhasilan ini. Dan
ix
akhirnya penulis menyadari betul bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis
masih jauh dari kesempurnaan dan sudah tentu terdapat banyak kekurangan.
Semoga amal baik beliau tercatat sebagai amal yang diterima di sisi Allah
swt. dan akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat baik bagi
Penulis,
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................i
Pernyataan Keaslian Tulisan.........................................................................ii
Halaman persetujuan.....................................................................................iii
Halaman Pengesahan.....................................................................................iv
Abstrak............................................................................................................v
Abstract...........................................................................................................vi
Ringkasan........................................................................................................vii
Kata Pengantar...............................................................................................ix
Daftar Isi.........................................................................................................xii
Daftar Tabel....................................................................................................xiii
Daftar Gambar...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1.5. Batasan Penelitian ....................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................7
2.1. Landasan Teori .........................................................................................7
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu........................................................................12
2.3. Kerangka Berpikir.....................................................................................13
2.4. Hipotesis Penelitian...................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................16
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................16
xi
3.2. Metode Dasar Penelitian ..........................................................................16
3.3. Variabel dan Definisi Operasional ...........................................................16
3.4. Populasi dan Sampel ................................................................................19
3.5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ......................................................19
3.6 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................20
3.7. Metode Analisis Data................................................................................20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................22
4.1. Hasil Analisis Deskriptif ..........................................................................22
4.2. Hasil Analisis Uji Korelasi Rank Spearman.............................................28
4.3. Pembahasan...............................................................................................30
BAB V PENUTUP..........................................................................................33
5.1. Kesimpulan................................................................................................33
5.2. Saran .........................................................................................................33
Daftar Pustaka................................................................................................35
Daftar Lampiran............................................................................................39
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel.............................................................17
Tabel 2 Deskripsi Variabel dan Kriteria Faktor Sosial Ekonomi Petani..........18
Tabel 3 Deskripsi Indikator, Kriteria Tingkat Implementasi PHT...................18
Tabel 4 Interprestasi Nilai Rho........................................................................21
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Umur...........................................22
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan..................................24
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Usahatani..........................25
Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Rincian Tingkat Implementasi....26
Tabel 10 Hubungan Umur Dengan Tingkat Implementasi..............................29
Tabel 11 Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat Implementasi......................29
Tabel 12 Hubungan Lamanya Usahatani Dengan Tingkat Implementasi........30
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir................................................................14
Gambar 2 Diagram Batang Presentase Berdasarkan Umur..............................22
Gambar 3 Diagram Batang Presentase Berdasarkan Pendidikan.....................24
Gambar 4 Diagram Batang Presentase Berdasarkan Lama Usahatani.............25
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Desa Banjardowo memiliki Luas panen padi sebesar 249 hektar (BPS, 2019).
Salah satu dusun di desa tersebut yang menjadikan komoditi padi sebagai
andalan sistem ekonomi dan sumber utama pendapatan usaha tani bagi rumah
154 orang berdasarkan data kelompok tani. Akan tetapi dalam upaya
peningkatan produktivitas padi, petani tidak terlepas dari kendala teknis yang
sampai pada tahap paling parah yaitu gagal panen ( Diratmaja dkk., 2015).
Hama dan penyakit yang berpotensi menyerang tanaman padi tidak kurang
terdapat 11 jenis hama dan 4 jenis musuh alami (Manueke dkk., 2017).
penggerek batang padi bergaris, hama putih, penggerek batang padi ungu,
wereng cokelat, wereng hijau, walang sangit kepik hitam, bubuk beras,
keong emas, burung padi sawah atau hama ringkeng, dan tikus. Musuh alami
adalah lokal belalang sembah, capung atau peret, kumbang, dan laba-laba
pemburu. Pada tahun 2011 secara kumulatif di Jawa Timur terjadi serangan
1
2
sebagai teknik utama dalam pengendalian OPT (Sari dkk., 2016). Walaupun
baru pada lahan. Ini selaras dengan pernyataan (Yuantari dkk., 2013) bahwa
berlebihan oleh petani harus segera diatasi dengan inovasi atau pembaruan
2006). Praktek PHT dapat dilakukan untuk pengendalian hama yang efektif
pertanaman padi tersebut. Akan tetapi strategi PHT harus dirancang dengan
baik agar mendapatkan efek positif pada komponen hasil (Alam dkk., 2016).
Pengenalan dan adopsi PHT belum tentu diterima masyarakat, jadi cara
sebelumnya melalui proses tahapan - tahapan yakni mulai dari tahapan sadar,
tinggi dan teknologi terbatas (Khairunnisa dkk., 2019). Oleh karena itu
diterapkan atau tidaknya suatu teknologi usahatani yakni PHT oleh petani ada
kaitannya dengan berbagai faktor diantaranya yaitu faktor sosial. Hal ini juga
berusaha tani .
padi umumnya masih relatif rendah dalam penerapan Teknologi PHT padi.
pertanian, maka perlu diteliti sampai sejauh mana “Hubungan Faktor Sosial
Terpadu (PHT) Tanaman Padi ( Oryza Sativa L.) (Studi Kasus di Dusun
Jombang?
Jombang
5
Kecamatan Jombang.
2). Sebagai informasi tentang hubungan faktor sosial petani dengan tingkat
sejenis.
6
1). Petani yang dijadikan responden adalah petani padi yang telah terdaftar
2). Faktor sosial petani dalam penelitian ini dibatasi pada umur, pendidikan
2018).
meningkatkan produksi pangan dalam waktu dekat. Oleh karena itu perlu
7
8
musuh alami untuk mengontrol hama, rotasi tanaman untuk mengisi unsur
pelatihan SLPHT ynag dikelola oleh Program Nasional PHT. Empat Prinsip
yang di kembangkan oleh petugas dan petani padi adalah sebagai berikut: 1)
dkk., 2017).
populasi OPT luas dan intensitas serangan OPT, luas kerusakan akibat
meningkatkan skill yang ada pada petani yakni berupa pelatihan atau
sawahnya.
sikap perbuatan dan mental yang berlandaskan situasi intern orang tersebut
diantaranya yaitu:
1). Umur
2). Pendidikan
inovasi.
tinggi.
mana tingkat adopsi petani terhadap teknologi PHT pasca SLPHT padi dan
karakteristik sosial ekonomi PHT terhadap teknologi PHT pasca SLPHT padi.
usaha taninya.
penerapan pengendalian Hama Terpadu padi sawah (Oryza Sativa L.) PHT
petani agar mandiri dalam menerapkan PHT dan faktor yang berpengaruh
(faktor eksternal). Selain itu faktor internal pun perlu digunakan yakni berupa
Hal tersebut menjadi dasar dalam penentuan strategi dan menentukan proses.
Oleh karena itu diperlukan strategi berupa penyuluhan dan pembinaan untuk
seperti matinya musuh alami atau makhluk bukan sasaran. Selain itu teknik
keracunan hingga kematian. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang
atau adopsi PHT ini belum tentu diterima masyarakat karena sebagian petani
14
turun temurun masih tinggi dan teknologi yang terbatas. Oleh karena itu,
berikut: Diduga terdapat hubungan yang signifikan antara faktor sosial petani
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian yaitu pada bulan februari 2021. Tempat
Jombang.
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
yang berlaku untuk umum. Pada metode deskriptif ini akan dikemukakan
1). Variabel
a. Definisi Operasional
sebagai berikut:
16
17
dibagi menjadi tiga kategori tiga kategori yaitu tinggi (skor 3), sedang
(skor 2) dan rendah (skor 1). Adapun pengukuran faktor sosial petani dan
yang di ambil dari banyaknya populasi tersebut dalam penelitian ini adalah
sebanyak 20 orang dengan kriteria petani memiliki luas lahan lebih dari 2
20
2016).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yang diperoleh dari
dijawab, agar mengetahui dengan pasti variabel yang akan di ukur dan untuk
digunakan uji korelasi rank spearman (rs). Rumus dari korelasi rank
spearman (rs) dapat dilihat pada uraian dibawah ini (Sa’adah, 2017):
6 ∑ di 2
r s=
n(n¿¿ 2−1) ¿
Keterangan :
r s= Koefisien Korelasi Rank Spearmen
N= Banyaknya sampel
21
signifikasi rs, digunakan uji t student karena sampel yang diambil lebih
N −2
t=r s
√ 1−r s2
Dimana:
N = jumlah sampel
rs = koefisien korelasi Rank Spearmen
2. Jika t hitung < t tabel (α = 0,05) maka H 0 diterima, berarti tidak terdapat
50%
Presentase (%)
40%
30%
20%
10%
0%
<40 Tahun 40-60 Tahun >60 Tahun
Umur (tahun)
Gambar 2
Diagram batang persentase responden berdasarkan umur
22
23
memiliki fisik yang lebih kuat untuk mencukupi kebutuhan keluarga serta
Pada kategori tinggi yakni terdapat 8 petani yang berusia lebih dri 60
tahun. Petani yang berusia lebih dari 60 tahun ini memiliki pengalaman
yang lebih dalam berusaha tani tanaman padi dikarenakan sejak kecil
PHT masih ada yang belum bisa menerima dengan baik yang disebabkan
4.2.2. Pendidikan
berikut ini.
40%
30%
20%
10%
0%
≤SD SMP-SMA >SMA
Tingkat Pendidikan
Gambar 3
Diagram batang persentase responden berdasarkan pendidikan
yakni ≥SD. Tingkat pendidikan yang rendah ini pada umumnya berada
pada responden yang berusia tua dan kebanyakan dari responden ini tidak
S No Lamanya
u m Kategori
b Jumlah
e (Orang)
r Presentase(%)
:
. Usahatani
1. <10 Tahun Rendah 1 5%
2. 10-20 Tahun Sedang 6 30%
3. >20 Tahun Tinggi 13 65%
Jumlah 20 100%
70%
60%
50%
Presentase (%)
40%
30%
20%
10%
0%
<10 Tahun 10-20 Tahun >20 Tahun
Lamanya Usahatani
Gambar 4
Diagram batang persentase responden berdasarkan lamanya usaha tani
Berdasarkan tabel 7 dan gambar 4 dapat dilihat bahwa pada tingkat
lamanya usaha tani terdapat 1 responden yang berada pada kategori rendah,
berpengalaman dalam usaha tani >20 tahun. Dalam hal ini dapat
lebih dari 20 tahun. Tingkat pengalaman dalam jangka waktu 20 tahun ini
1 Pengelolaan Pemberoan 2 10 8
Lahan Lahan
2 Pembibitan Perlakuan - 8 12
benih
3 Penanaman Pergiliran 4 11 5
tanaman
4 Pemupukan Jenis pupuk 1 6 13
5 Pengelolaan PHT dan 2 17 1
Hama dan Musuh alami
Penyakit
Terpadu
6 Pengamatan Perkembangan 2 15 3
OPT dan OPT dan
Musuh Alami Musuh alami
Sumber: Analisis Data Primer 2021
a. Pengelolahan Lahan
b. Pembibitan
dari perlakuan benih dan persemaian. Pada kategori rendah yakni 0, ini
kegiatan pembibitan.
c. Penanaman
lahannya.
d. Pemupukan
alami.
menggunakan besarnya nilai t hitung dant tabel. Hasil analisis hubungan antara
faktor sosial
4.2.1. Uji Korelasi Rank Spearman Umur (X1) dengan Tingkat Implementasi
PHT (Y Total)
karena 0,000 lebih kecil dari 0,01 serta kedua variabel tersebut bersifat
signifikan karena nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,01.
4.2.3. Uji Korelasi Rank Spearman Lamanya Usahatani (X3) dengan Tingkat
Hasil output analisis statistik uji rank spearman di SPSS pada tabel 12
signifikasi 0,000 kurang dari 0,01 dan terdapat hubungan yang sangat kuat
31
yang dapat dijadikan tolak ukur dalam melihat aktivitas seorang petani
dalam bekerja bilamana dengan kondisi umur yang masih produktif maka
dapat merima pengetahuan tentang PHT . Hal ini sesuai dengan penelitian
Padi
hubungan yang signifikan dengan tingkat implementasi PHT. Hal ini berarti
PHT. Karena pendidikan yang tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih
luas. Hal ini sesuai dengan penelitian (Adawiyah dkk., 2017) menyatakan
Padi
implementasi PHT. Hal ini berarti lamanya usaha tani merupakan faktor
yang memiliki kaitan implementasi PHT. Hasil ini sesuai dengan (Haque
yang cukup lama, dengan demikian hal inilah yang dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan petani. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian (Prastia
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Kecamatan Jombang.
35
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, C. R., Sumardjo, & Mulyani, E. S. (2017). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Peran Komunikasi Kelompok Jagung, Dan Kedelai Di Jawa
Timur. Jurnal Agro Ekonomi, 35(2), 151–170.
Alam, M. Z., Haque, M. M., Islam, M. S., Hossain, E., Hasan, S. B., Hasan, S. B.,
& Hossain, M. S. (2016). Comparative Study of Integrated Pest Management
and Farmers Practices on Sustainable Environment in the Rice Ecosystem.
International Journal of Zoology, 2016, 1–12.
https://doi.org/10.1155/2016/7286040
Badan Pusat Statistik. (2019). Kecamatan Jombang dalam Angka 2019. 78.
https://jombangkab.bps.go.id/publication/2019/09/26/ecb429eb57f506730a6
a8fb8/kecamatan-jombang-dalam-angka-2019.html
Citraresmini, A., & Bachtiar, T. (2017). Dinamika Fosfat Pada Aplikasi Kompos
Jerami-Biochar dan Pemupukan Fosfat Pada Tanah Sawah. Jurnal Ilmiah
Aplikasi Isotop Dan Radiasi, 12(2), 133.
https://doi.org/10.17146/jair.2016.12.2.3547
Diratmaja, A. I., & Zakiah. (2015). Konsep Dasar Dan Penerapan PHT Padi
Sawah Di Tingkat Petani. Agros, 17(2015), 33–45.
Erythrina, Indrasti, R., & Muharam, A. (2013). Kajian Sifat Inovasi Komponen
Teknologi untuk Menentukan Pola Diseminasi Pengelolaan Tanaman
Terpadu Padi Sawah. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi
Pertanian, 16(1), 45–55. https://doi.org/10.21082/jpptp.v16n1.2013.p
36
Indiati, S. W., & Marwoto, M. (2017). Penerapan Pengendalian Hama Terpadu
(Pht) Pada Tanaman Kedelai. Buletin Palawija, 15(2), 87.
https://doi.org/10.21082/bulpa.v15n2.2017.p87-100
Laba, I. W., Wahyuno, D., & Rizal, M. (2014). Peran PHT, pertanian organik dan
biopestisida menuju pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik, 6(3), 25–34.
Manueke, J., Assa, H. B., & Pelealu, A. E. (2017). Hama-Hama Pada Tanaman
Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Di Kelurahan Makalonsow Kecamatan
Tondano Timur Kabupaten Minahasa. Eugenia, 23(3), 120–127.
Munawir, Faqih, A., & Dukat. (2016). Hubungan Antara Faktor Sosial Ekonomi
Petani Dengan Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Kacang Hijau (Vigna Radiate L). Agrijati, Vol. 30, page 02.
Sa’adah, L. (2017). Analisis Data IBM SPSS STATISTICS 24. Fakultas Ekonomi
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang.
Sari, N., Anna, F., & Tjitropranoto, P. (2016). Tingkat Penerapan Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) Sayuran di Kenagarian Kota Tinggi Kabupaten Agam,
Sumatera Barat. Penyuluhan, 12(1), 15–30.
Setyadin, Y., Abida, S. H., Azzamuddin, H., Rahmah, S. F., Leksono, A. S.,
Biologi, J., & Brawijaya, U. (2017). Efek Refugia Tanaman Jagung (Zea
mays) dan Tanaman Kacang Panjang (Vigna cylindrica) pada Pola
Kunjungan Serangga di Sawah Padi (Oryza sativa) Dusun Balong, Karanglo,
37
Malang. Biotropika, 5, 54–58.
Soekartawi. (1998). Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta.: UI Press
Susanti, A., Hidayat, R., & Prasetjono, H. (2018). Implementasi Mikoriza sebagai
Sarana Pengetahuan Konservasi Mandiri Lahan Marginal di Kecamatan
Kabuh Kabupaten Jombang. Jurnal Agroradix, 1(2), 9–17.
38
LAMPIRAN 1. Biodata Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. Data Pribadi
Nama Lengkap : ASIATUN
YANI
NIM : 1803060121
Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 08
Juni 2000
Agama : Islam
Alamat : Dsn.
Cigobang RT 30 RW
07 Ds. Karangpaningal Kec. Purwadadi Kab.
Ciamis Jawa Barat
2. Data Orang Tua
Nama Ayah : Wagiman
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Ponirah
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Dsn. Cigobang RT 30 RW 07 Ds. Karangpaningal
Kec. Purwadadi Kab. Ciamis Jawa Barat
3. Pendidikan Formal
Tahun 2012 : Tamat dan Berijazah MI Cigobang
Tahun 2015 : Tamat dan Berijazah MTs Purwadadi
Tahun 2018 : Tamat dan Berijazah MAN 3 CIAMIS
39
a. Umur
1. < 40 Tahun
2. 40-60 Tahun
3. >60 Tahun
b. Pendidikan
1. ≤ SD
2. SMP – SMA
3. > SMA
1. < 10 Tahun
2. 10 – 20 Tahun
3. >20 Tahun
40
c. Penanaman
3. Saya mengetahui tentang manfaat pergiliran
tanaman untuk pengendalian hama&penyakti
pada tanaman
d. Pemupukan
4. Saya mengetahui berbagai jenis pupuk yang
digunakan dalam usahatani
E. Pengelolaan Hama&Penyakit Terpadu
5. Saya mengetahui istilah PHT
F. Pengamatan OPT (organisme Pengganggu
Tanaman) dan Musuh alami
6. Saya mengetahui tentang pengamatan OPT dan
musuh alami
40
LAMPIRAN 3. Data Jawaban Responden
Tingk
Lama Impleme
Umur Pendidika Usahatan PHT
a (X1) n (X2) i (X3) P1 P2 P3 P4 P5 P6 (Y Tot
min 2 1 3 3 2 2 3 3 2
mini 1 2 2 3 3 2 2 2 2
irin 2 1 3 3 3 2 3 2 3
midi 2 1 2 2 2 3 2 2 2
n 1 2 2 2 2 2 2 2 1
rmin 2 1 3 2 3 2 2 2 2
mat 2 2 2 2 3 2 3 1 2
an 2 2 2 2 2 1 1 2 2
holiq 2 1 2 3 3 3 3 2 2
msul Huda 3 2 2 3 3 2 3 2 3
ono 2 2 2 3 3 3 3 2 3
Rosyid 2 1 2 3 3 3 3 2 2
ri 3 1 2 2 3 1 2 1 2
man 2 2 2 1 3 2 3 2 1
hul Amin 3 1 3 2 2 1 3 2 2
rul Anwar 2 2 1 2 2 2 3 2 2
munah 3 1 3 1 2 1 2 2 2
h. Mahmudi 2 2 2 3 2 2 3 2 2
mujiono 2 2 2 2 3 2 3 2 2
adi 2 2 2 2 3 3 3 2 2
41
LAMPIRAN 4. Output SPSS Uji Korelasi Rank Spearman
Correlations
Umur YTOT
Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 .724**
Sig. (2-tailed) . .000
N 20 20
**
YTOT Correlation Coefficient .724 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji
Korelasi
Rank Spearman X2 (Pendidikan) dengan Y Total (Tingkat Implementasi PHT)
Correlations
Pendidikan YTOT
Spearman's rho Pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .817**
Sig. (2-tailed) . .000
N 20 20
**
YTOT Correlation Coefficient .817 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Lamanya Usaha
tani YTOT
Spearman's rho Lamanya Usaha tani Correlation Coefficient 1.000 .653**
43