PROPOSAL PENELITAN
OLEH :
RAKHMI AISYAH EL MAWADDAH
NIM. 1713201031
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Proposal Ini Telah Diperiksa, Disetujui dan Telah Dipertahankan Dihadapan Tim
Penguji Proposal Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Harapan Ibu Jambi
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Harapan Ibu Jambi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Penulisan
proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi. Dalam penulisan
Darah Pada Petani Di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun
2021” ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik ilmu, tenaga dan waktu.
1. Ibu Ns. Susi Widiawati, S.Kep, M.Kep selaku Ketua STIKES HI Jambi
2. Ibu Renny Listiawaty, SKM, M.K.M selaku Ketua Prodi Kesmas STIKES HI
Jambi
masukan dan bimbingan serta arahan dengan penuh kesabaran kepada penulis
5. Seluruh Dosen dan staf STIKES Harapan Ibu Jambi yang telah banyak dalam
serta teman satu angkatan yang memberikan semangat yang terlibat langsung
iii
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini.
penulis mohon kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Penulis
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sektor pertanian mencapai 28,23% dari jumlah seluruh tenaga kerja (Soedarto,
sarana pertanian. Adapun sarana yang mendukung pertanian antara lain alat-
alat pertanian, pupuk buatan (Urea, TSP, NPK, Za dan sebagainya), bahan-
tahun 2016, tercatat ada 3.247 formulasi pestisida yang digunakan untuk sektor
hama dan penyakit tanaman oleh sektor pertanian, di sisi lain, penggunaan
bahwa terdapat sebanyak 24% penyakit hipertensi pada pekerja dan 16%
potong dan diduga karena paparan pestisida. Penelitian Zulfania, Setiani, &
riwayat pajanan pestisida dengan tekanan darah, serta terdapat hubungan antara
masa kerja dengan tekanan darah petani. Penelitian yang dilakukan Nurkhayati,
Nurjazuli, & Joko (2018) menyebutkan terdapat sebanyak 26,7% petani yang
Tekanan darah yang lebih tepat digunakan untuk menentukan ada atau
gangguan ginjal, diabetes militus serta kebutaan (Guyton dan Hall, 2008).
berikatan dengan zat aktif yang terkandung dalam beberapa jenis pestisida
3
menimbulkan gerakan yang tidak teratur dan tidak harmonis, dapat lebih cepat
ataupun lebih lambat. Pergerakan ini berdampak pada gerakan pembuluh darah
pelindung diri (APD) oleh petani (Kemenkes RI, 2016). Sesuai dengan
maka tubuhnya akan terpapar oleh pestisida. Pestisida bisa masuk melalui
4
saluran pernafasan, kontak langsung dengan kulit dan saluran pencernaan. Alat
pelindung diri sangat penting digunakan petani untuk melindungi diri dari
paparan pestisida (Kemenkes RI, 2016). Adanya paparan pestisida dalam tubuh
dengan hasil penelitian Nurkhayati, Nurjazuli & Joko (2018) yang menyatakan
bahwa ada hubungan antara penggunaan APD dengan tekanan darah pada
saat menyemprot tanaman yang memakai pestisida dengan arah angin yang
bertiup. Penyemprotan yang baik jika petani mengikuti arah angin saat
keracunan apalagi jika tanaman yang disemprot tinggi. Semakin rendah kadar
2016).
Kota Jambi yang sudah memiliki pos UKK. Jumlah petani yang ada di wilayah
sebagai berikut :
5
Tabel 1.1
Data Tekanan Darah 10 Orang Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah
II Tahun 2021
pengukuran tekanan darah, ada 6 orang petani yang tekanan darah diatas
normal (> 140 mmHg) dan 4 orang memiliki tekanan darah normal. Hasil
menggunakan penutup hidung (yang terbuat dari kain), baju lengan panjang
dan 13.30 s/d 17.00 WIB. Menurut Kemenkes RI (2016) waktu yang tepat
untuk melakukan penyemprotan adalah pukul 08.00 s/d 11.00 WIB dan 15.00
dari dua jenis pestisida dan sebagian besar petani tidak menggunakan Alat
para petani di desa tersebut menjadi salah satu kelompok yang rentan terkena
paparan pestisida.
tentang faktor yang berhubungan dengan tekanan darah pada petani di wilayah
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2021.
7
2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pekerja
paparan pestisida.
pada petani di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2021.
bulan April 2021. Sampel penelitian adalah petani sayur yang melakukan
8
statistik T Independen.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tekanan Darah
1. Pengertian
Tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
milimeter air raksa (mmHg) (Guyton dan Hall, 2014). Tekanan darah
adalah tekanan pada pembuluh nadi yang berasal dari peredaran sistemik
darah pada tubuh manusia. Tekanan darah terdiri dari tekanan darah
tekanan darah diastolik yaitu tekanan darah pada saat posisi jantung
darah diastolik. Tekanan darah manusia selalu tidak konstan dan berubah-
elastisitas dari arteri, adanya tahanan vaskuler perifer, volume darah dan
a. Curah Jantung
10
dalam waktu satu menit. Tekanan darah akan naik apabila terjadi
b. Tahanan Perifer
perifer terhadap aliran darah juga akan semakin besar. Jika terjadi
kenaikan tahanan, maka akan terjadi kenaikan tekanan darah arteri. Jika
c. Volume Darah
sistem vaskuler. Volume sirkulasi darah pada orang dewasa yaitu 5000
ml dan pada keadaan normal, volume darah akan tetap konstan. Jika
d. Viskositas
aliran darah dan jumlah sel darah yang ada. Jika persentase sel darah
e. Elastisitas
dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Guyton dan Hall (2014)
berikut:
a. Cara Langsung
grafik pada kertas. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode
tahun 1896. Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan darah yang
terdiri dari cuff, bladder, hand bulb, dan alat ukur air raksa. Pada tahun
dan diastolik atas dasar suara yang timbul (sound of korotkoff). Suara
(2010) yaitu:
tekanan darahnya.
ataupun berbaring.
g. Ujung jari dari salah satu tangan kita melakukan palpasi arteri radialis
selama 30 detik.
h. Pasang earpieces stetoskop pada telinga dan cek kembali bahwa bunyi
yang didengar sudah jelas. Carilah lokasi arteri brakhialis dan letakkan
14
teraba. Secara perlahan buka ventil putar dan biarkan air raksa turun
bunyi yang pertama kali didengar dengan jelas dan kempiskan kembali
manset. Catat titik pada manometer sampai 2 mmHg saat bunyi muffled
serta
fungsi yang sama, namun ketiga jenis ini memiliki perbedaan. Perbedaan
kolom air raksa yang dapat diangkat oleh tekanan darah. Dalam
15
yang dimiliki oleh tensimeter air raksa adalah akurasinya yang tinggi
2013).
memiliki massa jenis 13,6 kali dari massa jenis air (tekanan sistolik 120
b. Sphygmomanometer aneroid
16
berarti tanpa cairan. Alat ini menggunakan alat pengukur pegas dan
c. Sphygmomanometer digital
raksa, tapi akurasinya relatif lebih rendah. Model digital ini mengukur
B. Pestisida
1. Pengertian
kimia beracun dan berbahaya (B3) dan termasuk zat pencemar organik yang
pestisida adalah zat kimia atau bahan lainnya yang dipakai untuk mematikan
hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga, dan hewan lainnya yang
b. Membasmi rerumputan.
2. Jenis Pestisida
kandungan bahan aktif dari pestisida yang digunakan. Bahan aktif adalah
sebagai berikut :
serangga).
mites).
(moluska).
pengganggu).
12) Repelen adalah pestisida yang tidak bersifat membunuh, tetapi hanya
mengusir hama.
kontak, racun perut, dan juga racun pernafasan. Semua golongan ini
lainnya.
5) Neonikotinoid
6) Piretiroid
kelompok, yaitu :
7) Diphenyl-Ether
daun dan tunas yang baru tumbuh, sedikit leat akar dan sedikit
8) Nereistoksin
perut.
Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga cara yaitu:
a. Inhalation (pernapasan)
kimia berupa uap, debu atau asap yang terbawa udara dan terhirup
menembus kulit serangga/gulma, dan hal ini juga dapat terjadi pada
manusia apabila terkena zat ini. Kondisi lingkungan kerja yang panas
lebih melebar/ terbuka sehingga zat kimia dalam pestisida mudah masuk
ke dalam kulit.
c. Ingestion (pencernaan)
mulut.
c. Keracunan berat; kejang perut, buang air, diare, tremor (kejang) otot,
setelah pekerjaan selesai, segera mandi, lalu cuci pakaian kerja secara
sebagai salah satu bahan kimia yang beracun dan berbahaya, seharusnya
memiliki panduan pada label tiap kemasannya agar dapat digunakan secara
aman dan sehat. Namun demikian pestisida yang beredar di kalangan petani
standar, bahkan ada juga pengguna yang membeli pestisida secara eceran
tanpa kemasan dan tidak membaca label kemasan pestisida saat digunakan
selama kehamilan.
pestisida dengan prosedur kerja yang baik dan aman. Oleh karena itu
membina petani dan penjamah pestisida dalam menerapkan cara aman dan
dalam tubuh melalui oral, dermal dan inhalasi (Kemenkes RI, 2016). Masalah
dalam sirkulasi darah dan berdistribusi ke organ target yaitu sistem saraf.
mengikat enzim AChE. Ikatan tersebut terjadi di plasma, sel darah merah dan
simpatis meliputi tekanan darah dan aktivitas jantung (Guyton dan Hall, 2014).
darah. Aktivitas reseptor α1 utamanya melibatkan kontraksi otot polos. Hal ini
pada reseptor ini akan meningkatkan frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung.
29
Daya dorong jantung dan adanya tahanan perifer akibat vasokonstriksi akan
selama kehamilan.
lingkungan disebabkan karena adanya interaksi antara simpul satu, simpul dua,
simpul tiga, simpul empat, dan simpul lima. 1) Simpul satu adalah sumber
penyakit yaitu benda atau makhluk hidup yang dapat menghasilkan atau
bakteri, parasit, logam berat, dan pestisida. Dalam penelitian ini, sumber
penyakit hipertensi adalah pestisida. 2) Simpul dua adalah media transmisi atau
media penularan yaitu media yang dapat menularkan atau memindahkan agent
30
yang diukur dengan mengukur kadar agent penyakit di dalam bagian tubuh
manusia. Dalam penelitian ini, yang menjadi simpul tiga adalah masa kerja,
kadar koliesterase. 4) Simpul empat adalah kejadian penyakit yaitu hasil dari
empat adalah hipertensi. 5) Simpul lima adalah variabel lain yang dapat
memengaruhi semua simpul. Dalam penelitian ini, yang menjadi simpul lima
D. Masa Kerja
kesehatan. Masa kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pestisida yang masuk dalam tubuh seseorang sehingga semakin lama seseorang
pestisida yang masuk ke dalam tubuh. Paparan pestisida yang semakin lama
31
petani yang memiliki masa kerja > 5 tahun memiliki risiko 1,937 kali lebih
E. Teknik Penyemprotan
pestisida yang masuk kedalam tubuh akan berakibat pada kesehatan manusia.
untuk terpapar oleh bahan beracun, jadi sebaiknya lama penyemprotan tidak
untuk terpapar oleh bahan beracun, jadi sebaiknya lama penyemprotan tidak
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja
pestisida. Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida
harus memakai alat-alat pelindung diri yang berupa pakaian kerja, sepatu lars
tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung
pestisida khususnya petani harus melakukan prosedur kerja yang standar juga
harus memakai APD, bertujuan untuk menjaga agar resiko bahaya yang
1. Pestisida yang sangat berbahaya sekali: sepatu boot, baju terusan lengan
panjang dan celana panjang, topi, pelindung muka, masker, dan sarung
tangan.
3. Pestisida yang berbahaya: sepatu kanvas, baju terusan lengan panjang dan
kedalam tubuh melalui saluran cerna, saluran nafas atau melalui kulit. Oleh
karena itu penggunaan alat pelindung diri pada petani ketika menyemprot
Pemakaian alat pelindung diri lengkap ada 7 macam yaitu : baju lengan
panjang, celana panjang, masker, topi, kacamata, kaos tangan, dan sepatu boot
(Notoatmodjo, 2003)
G. Kerangka Teori
34
Kerangka teori penelitian ini mengacu dari teori Kemenkes RI (2016) dan
Bagan 2.1
Kerangka Teori
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Peneliti tidak mengambil semua faktor yang
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Masa Kerja
Penggunaan APD
B. Desain Penelitian
desain cross sectional (potong silang) dimana data yang menyangkut variabel
36
sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian
20
C. Definisi Operasional
berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
N Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
o Operasional Ukur
Variabel Dependen
1 Tekanan Daya yang sphygmo Pengukuran .... mmHg Rasio
Darah dihasilkan oleh manomet tekanan darah
darah er digital
terhadap
setiap satuan
luas dinding
pembuluh arah
yang
inyatakan
dalam satuan
milimeter air
raksa (mmHg).
Variabel Independen
2 Masa Kerja Lama waktu sejak Kuesioner Wawancara 1. Lama, jika > 5 Ordinal
responden aktif tahun
sebagai petani 2. Baru, jika < 5
penyemprot tahun
hingga saat
penelitian
dilakukan, dalam
satuan tahun
3 Teknik Cara dan langkah- Kuesioner Wawancara 1. Tidak Baik, jika Ordinal
Penyemprotan langkah yang skor <
dilakukan petani mean/median
dalam melakukan 2. Baik, jika skor >
penyemprotan. mean/median
4 Penggunaan Tindakan Kuesioner Wawancara 1. Kurang baik, nilai Ordinal
APD responden dalam < mean/median
menggunakan alat 2. Baik, nilai >
pelindung diri mean/median
untuk melindungi
diri agar terhindar
dari kontak
langsung dengan
37
pestisida saat
penyemprotan
D. Hipotesis
1. Ada hubungan antara masa kerja dengan tekanan darah pada petani di
petani di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2021.
3. Ada hubungan antara penggunaan APD dengan tekanan darah pada petani
1. Populasi
2. Sampel
G. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung oleh peneliti
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang lain atau tempat lain
dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder dalam penelitian
H. Instrumen Penelitian
pengumpulan data. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
a. Kuesioner
responden mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja,
b. Sphygmomanometer digital
duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki
memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara
dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada
pipa mancet.
dengan posisi kain halus/ lembut ada di bagian dalam dan D-ring (besi)
terletak kira-kira 1–2 cm di atas siku. Posisi pipa mancet harus terletak
sejajar dengan lengan kanan responden dalam posisi lurus dan relaks.
Tekan kain perekat secara benar pada kain bagian luar mancet.
40
responden.
5) Tekan tombol ’start’, pada layar akan muncul angka 888 dan semua
simbol.
yaitu:
Kencangkan manset.
1. Pengolahan Data
41
a. Editing
jawabannya konsisten).
b. Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data.
1) Masa Kerja
2) Teknik Penyemprotan
dan baik.
42
3) Penggunaan APD
c. Scoring
pertanyaan kuesioner.
1) Teknik Penyemprotan
skor 1.
2) Penggunaan APD
d. Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
komputer.
e. Cleaning
43
2. Analisis Data
bentuk analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat yang diuraikan
sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
adalah:
b. Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima artinya kedua variabel tidak
Baehr, M., & Frotscher, M. (2005). Duus' Tropical Diagnosis In Neurology. New
York: Thieme.
Budiono, Sugeng A.M. (2010). Bunga Rampai dan Keselamatan Kerja.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Departemen Pertanian Republik Indonesia. (2013). Statistik Ketenagakerjaan
Sektor Pertanian. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian; 2013
Djojosumarto, P. (2008). Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka
Guyton, A & Hall. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta: EGC.
Harari, R., Julvez, J., Murata, K., Barr, D., Bellinger, D., Debes, F., & Grandjean,
P. (2010). Neurobehavioral Deficits and Increased Blood Pressure in
School-Age Children Prenatally Exposed to Pesticides. Environmental
Health Perspectives Vol 118 (6), 890-896.
Hastono, Sutanto Priyo. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta : PT Rajagrafindo
Hidayah, Fatma. (2020). Hubungan Paparan Pestisida dengan Kejadian
Hipertensi pada Petani di Kecamatan Sumowono. Artikel Penelitian.
Universitas Ngudi Waluyo.
http://repository2.unw.ac.id/583/23/S1_020116A014_Artikel.pdf
Kemenkes RI. (2013). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer ed. 1. Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2016). Pedoman Penggunaan Pestisida Secara Aman Dan Sehat
Di Tempat Kerja Sektor Pertanian (Bagi Petugas Kesehatan). Jakarta:
Kemenkes RI
Kipsengeret, K., Mbaria, J., Muchemi, G., Kitala, P., & Kanja, L. (2016).
Occupational exposure to pesticide and associated health problems in
Kenya’s floriculture industry. Prudent Journals Vol. 1 (1), 1-10.
Koesyanto H. (2014). Penyakit akibat kerja. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro . 2014. H 35- 44
Mahmudah M, Wahyuningsih N E, dan Setyani O. (2012). Kejadian Keracunan
Pestisida Pada Istri Petani Bawang Merah Di Desa Kedunguter Kecamatan
Brebes Kabupaten Brebes. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol.
11(1) : 65-70.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2010. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Jakarta
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurkhayati, S., Nurjazuli, & Joko, T. (2018). Hubungan Paparan Pestisida dengan
Tekanan Darah Diastolik pada Petani Hortikultura Desa Kapuhan
Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(e-journal) Volume 5, No. 3, 335-343.
Peraturan Menteri Pertanian R.I No. 107/Permentan/SR.140/9/2014 tentang
Pengawasan Pestisida. Jakarta
Puskesmas Paal Merah II. (2021). Data Jumlah Petani di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah I tahun 2020. Jambi: Puskesmas Paal Merah II
Potter, P.A dan Perry, A.G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7 Volume 3. Jakarta: EGC
Raini, M. (2007). Toksikologi Pestisida dan Penanganan Keracunan Akibat
Pestisida. Jakarta: Media Litbang Kesehatan
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI
Soedarto. (2013). Lingkungan dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.
Suma’mur. (2014). Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Jakarta: Sagung Seto
A. Tekanan Darah
Hasil Pengukuran Tekanan Darah : ............mmHg
B. Teknik Penyemprotan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah saudara melakukan penyemprotan
searah dengan arah angin
2 Apakah saudara saat melakukan
penyemprotan berjalan sesuai arah angin
dan tidak melalui daerah yang telah
disemprot
3 Apakah saudara melakukan penyemprotan
tidak lebih dari 5 jam
4 Apakah saudara melakukan penyemprotan
pada waktu pagi hari pada pukul 08.00-
11.00 WIB?
5 Saat melakukan penyemprotan pada sore
hari, apakah saudara melakukan
penyemprotan pukul 15.00 – 18.00 WIB
C. Penggunaan APD
Apakah anda saat bekerja menggunakan APD sebagai berikut :
No APD Ya Tidak
1 Sarung tangan
2 Topi
3 Baju berlengan panjang
4 Sepatu boot
5 Celana Panjang
6 Masker
LEMBAR KONSULTASI/BIMBINGAN PROPOSAL/SKRIPSI