Anda di halaman 1dari 3

Bertemu Allah (Romo Yusuf)

Untuk bertemu dengan Nya, Allah sendiri sudah menjawabnya dalam al-Qur’an.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya
Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)

Jika alam semesta itu disebut alam kabir yaitu alam besar jagat raya, maka manusia itu adalah
alam shogir, yaitu alam kecil, sebagai miniaturnya alam besar. Semua yang ada di alam kabir,
maka akan berada di alam shogir. Untuk itu jika mencari Allah, carilah di dalam diri kita masing-
masing.
Imam Ja’far Shodiq  berkata: “Sesungguhnya hati seorang mukmin adalah ‘Arsy Allah.”

Juga dalam penjelasan  yang lain disebutkan, “Langit dan bumi tidak mampu memuat-Ku, akan
tetapi Aku termuat dalam diri hamba-Ku yang mukmin.” [Biharul Anwar, jilid 58, hal. 39.]

Pintu-pintu hati. Dalam kajian tasawuf ada sebuah hadits qudsy yang menjelaskan tentang pintu-
pintu hati, hadits ini di dalam kitab-kitab hadits tidak ada, adanya hanya dalam kaijan tasawuf,
yaitu:

"Aku jadikan pada tubuh anak Adam (manusia) itu qasrun (istana), di situ ada sadrun (dada), di
dalam dada itu ada qalbu (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya ada lagi fu'ad (jujur
ingatannya), di dalamnya pula ada syagaf (kerinduan), di dalamnya lagi ada lubbun (merasa
terlalu rindu), dan di dalam lubbun ada sirrun (rahasia), sedangkan di dalam sirrun ada "Aku".
(Hadis Qudsi)

1. Pintu hati yang pertama adalah shodr (dada), merupakan hati terluar atau perbatasan antara hati
dan dunia, tempat bertemunya hati dan diri rendah (hawa nafsu), dada sebagai wilayah
pertempuran utama antara kekuatan negatif dan positif dalam diri; jika kekuatan positif lebih kuat
maka dada dipenuhi cahaya dan berada di bawah pengaruh jiwa ke-Tuhan-an.
Dinamakan  shodr  karena dia adalah tempat terbitnya “nurul Islam” (cahaya Islam). Seperti
firman Allah:
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia
mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan
yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam
kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22).

2. Pintu hati kedua adalah qolb (hati), disebut qolb karena sering berbolak-balik, maka jangan
heran jika manusia sering plin-plan hati dan pikirannya. Hati yang seperti ini harus dikalahkan
dan dibersihkan. Sehingga muncullah Cahaya Iman. Firman Allah:

“Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka.” [Qs. Al-
Mujadillah: 22]

3. Pintu hati yang ketiga disebut fuad. Pusat kesadaran menyadari kehadiran Tuhan yakni tempat
batin sanubari, disebabkan karena ia tempat terbitnya cahaya “ma’rifat”. Firman Allah:

“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (Qs. an-Najm: 11).

4. Pintu hati yang keempat adalah syagof. karena tempat terbitnya cahaya “mahabbah” (cinta).
Rasa cinta kepada Allah, maka menjadikan dirinya lebur ke dalam Allah. Firman Allah:‫ا‬

“Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu sangat mendalam. ” (Yusuf: 30).

5. Pintu hati yang kelima adalah lubb, sebab dia tempat terbitnya “tauhid” atau cahaya fana’
(meleburkan diri) kepada Allah. Firman Allah:

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal.” (az-Zumar: 21).

6. Pintu hati yang ke enam adalah sirr. Yaitu “rahasia”, atau cahaya baqo’ dengan Allah. Sirr
berisi rahasia-rahasia Tuhan dan terhubung langsung dengan-Nya. Sirr adalah inti dari segala
inti yang mengandung rahasia dari segala rahasia. Firman Allah:

“Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan
yang lebih tersembunyi. ” (Qs. Thoha: 7).
7. Pintu hati yang ketujuh adalah Aku, yaitu tempat tajalli Aku, tempat  rahasia-Ku, tempat
mengenal Aku. “Aku meniupkan kepadanya ruh-Ku”, “Aku yang tak cukup ditampung oleh
langit dan bumi, melainkan tertampung di dalam hati seorang beriman yang tulus”. Firman
Allah:

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah.” (Qs. Thoha: 14).


Itulah hakekat manusia, semua rahasia Allah ditanamkan di dalam diri manusia, maka jika kita
ingin mengenal Allah kajilah diri kita sendiri. Firman Allah dalam Hadis Qudsi:

“Manusia itu rahasia-Ku dan Aku pun rahasianya.”

“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang
mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.”

Cara Menuju ke Singgasana Tuhan


Lalu bagaimana caranya kita agar bisa sampai menuju ke singgasana Tuhan? banyak sekali jalan
cara ke sana, banyak tradisi dan jalan yang mengajarkan untuk bisa sampai menuju Singgasana
Tuhan. Salah satu caranya adalah sebagaimana  yang digambarkan dalam ayat :

“Dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Qs. Qoff : 16 )

Di dalam leher manusia terdapat tenggorokan, itulah jalannya nafas manusia, nafas adalah talinya
jiwa (hati), nafas adalah simbol keberadaan ruh di dalam manusia. Maka dengan meditasi nafas
yaitu merasakan keluar-masuknya nafas dengan kontinyu dan disiplin tinggi, maka kita akan bisa
membuka pintu-pintu hati tersebut sampai menuju sang Aku.

Pintu-pintu hati itu adalah kondisi psikologi pejalan ruhani dalam menembus dimensi-dimensi
hati dalam melawan hawa nafsu. Pintu-pintu hati di atas juga sangat berkaitan dengan tahapan
tujuh nafsu dalam diri manusia. Peta-peta perjalanan ruhani itu sangat penting sekali, jika kita
tidak memahami rambu-rambu dan petanya, maka kita akan kesulitan dan kesasar dalam
perjalanan ruhani. 
Lihatlah kondisi bangsa kita saat ini:       

“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan
bagi mereka siksa yang amat berat." (Al-Baqarah: 7).
Misalnya, sakit hati pendukung yang kalah menyebabkan hati mereka terkunci.

Anda mungkin juga menyukai