Makalah Perkembangan Peserta Didik Modul 3 PDF Free
Makalah Perkembangan Peserta Didik Modul 3 PDF Free
MODUL 3
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA
SEKOLAH MENEGAH
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
1. ALPIN YOSEPTRIPUTRA
NIM : 835961459
2. DESFI JULITA EKA SARI
NIM : 835961093
3. DEVIA WULANDARI
NIM : 835962776
4. DUVA ULANDARI
NIM : 835962744
5. DWI HANDAYANI
NIM : 835961054
6. DIAH MIA AUDINA
NIM : 835961047
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BENGKULU-UT BENGKULU
PROGRAM S.1 PGSD
1
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur kita haturkan kepad Allah SWT sebab karna limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah “Perkembangan Peserta Didik
Modul 3” ini. Shalawat serta salam tidak lupa pula selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
memberikan masukan mengenai makalah ini karena makalah yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna maka kritik dan saranpun sangat penting supaya selanjutnya kami dapat
membuat makalah dengan lebih baik lagi.
Di akhir kami harap makalh kami ini dapat di pahami oleh setiap opihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila dalam makalah ini
terdapat perkatatan atau kalimat yang kurang berkenan di hati.
Kemlompok 1
2
DAFTAR ISI
Sampul ...................................................................................................................................1
3
MODUL 3
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah
Menengah
KB 1. Pertumbuhan Fisik serta Perkembangan Intelektual dan
Emosional
A. Pertumbuhan Fisik/Jasmani
Pada usia 11-12 tahun tinggi anak laki-laki dan wanita tidak jauh
berbeda,pada usia 12-13 tahun pertambahan tinggi badan anak wanita lebih cepat
dibandingkan laki-laki,tetapi pada usia 14-15 anak laki-laki akan mengejarnya
sehingga pada usia 18-19 tahun tinggi badan laki-laki jauh dari wanita(lebih tinggi)
Perbedaan profil perkembangan fisik antara siswa SLTP dengan siswa SLTA
B. Perkembangan Intelektual
Berfikir abstrak adalah berfikir tentang ide-ide yang oleh Jean Piaget disebut
sebagai berpikir formal operasional.
Berkembangnya kemampuan berfikir operasional pada masa remaja ditandai
dengan 3 hal penting:
1.anak mulai mampu melihat (berfikir)tentang kemungkinan -kemungkinan
2.anak telah mampu berfikir ilmiah,dari mulai merumuskan masalah ,membatasi
masalah ,menyusun hipotesis,mengumpulkan dan mengolah data sampai dengan
menarik kesimpulan- kesimpulan
3.remaja telah mampu memadukan ide-ide secara logis
4
Perbedaan profil perkembangan intelektual antara siswa SLTP dengan siswa SLTA
No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)
1. Proses berpikirnya sudah mampu Sudah mampu mengoperasikan
mengoperasikan kaidah-kaidah logika kaidah-kaidah logika formal disertai
formal kemampuannya membuat generalisasi
2. Kecakapan dasar umum menjalani laju Tercapainya titik puncak
perkembangan yang terpesat
3. Kecapakan dasar khusus mulai Kecenderungan bakat tertentu
menunjukkan kecenderungan- mencapai titik puncak dan
kecenderungan lebih jelas kemantapannya
C. Perkembangan Emosional
Konflik remaja lebih sering terjadi dengan ibunya.Konflik remaja akan hilang
dengan sendirinya pada usia 18 th.Semakin kuat perhatian orang tua terhadap
kehidupan remaja, akan semakin tinggi prestasi yang diraihnya di sekolah (Dianne
Pappalia, 1992).
5
KB 2. Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap
Perbedaan profil perkembangan agama dan keyakinan antara siswa SLTP dengan
siswa SLTA
No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)
1. Mengenai eksistensi sifat kemurahan dan
Eksistensi dan sifat kemurahan serta
keadilan Tuhan mulai dipertanyakan keadilan Tuhan mulai dipahami dan
secara kritis dan skeptis dihayati
2. Penghayatan kehidupan keagamaanPenghayatan dan pelaksanaan
sehari-hari dilakukan mungkin didasarkan
kehidupan keagamaan sehari-hari
atas pertimbangan adanya semacam mulai dilakukan atas dasar kesadaran
tuntutan yang memaksa dari luar dirinya
dan petimbangan hati nuraninya
sendiri yang tulus ikhlas
3. Masih mencari dan mencoba menemukan Mulai menemukan pegangan hidup
6
pegangan hidupnya yang definitif
Thomas Hobbes (1588-1679 dalam Sigelman dan Shaffer, 1995:29) berpendapat
bahwa anak-anak secara alamiah adalah berperilaku nakal, pengganggu dan sebagainya.
Sebaliknya Jean Jacques Rousseau (1712-1778) berpendapat anak secara alamiah adalah
baik, sejak lahir naluriah anak mampu membedakan mana perilaku yang baik dan buruk.
Dalam pandangan bahwa vperilaku anak dipengaruhi oleh faktor
pembawaan(herediter) dikenal dengan mazhab nativisme.
Filosofi dari Inggris, John Locke (1632-1704) terkenal dengan teori tabula rasa. Anak
bagaikan kertas putih yang menunggu untuk ditulisi melalui pengalamannya. Locke
menyangkal bahwa anak itu sejak lahir baik atau buruk, tetapi ia akan berkembang
bergantung pada pengalaman yang ia peroleh.(mazhab empirisme)
Menurut penganut konvergensi bahwa perilaku manusia dipengaruhi baik oleh pembawaan
maupun oleh lingkungan. Tokohnya William James. Teori inilah yang dianut oleh
kebanyakan ahli saat ini.
Menurut Papalia dan Olds faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
dapat dikategorikan ke dalam faktor internal melawan faktor eksternal, dan pengaruh
normatif melawan pengaruh bukan normatif. Faktor internal, faktor pembawaan sejak lahir
yang disebut heredity. Faktor eksternal, faktor yang berpengaruh terhadap diri individu yang
berasal dari lingkungan(enviromental influences).
*Pengaruh normatif yaitu jika pengaruh terhadap kebanyakan orang dalam kelompok
tertentu adalah sama
*Pengaruh non-normatif yaitu peristiwa yang luar biasa yang memberikan pengaruh besar
terhadap kehidupan manusia
Menurut Urie Bronfenbrenner (Papalia dan Olds, 1992:9) terdapat empat tingkatan
pengaruh lingkungan yang merentang dari lingkungan yang paling intim sampai lingkungan
yang sangat global:
1. Pengaruh lingkungan sistem mikro, lingkungan kehidupan sehari-hari, seperti
lingkungan sekolah, rumah, pergaulan dengan orang tua, guru, teman sebaya.
2. Pengaruh lingkungan sistem meso, keterkaitan antarvariasi tingkatan sistem
yang melibatkan individu di dalamnya.
3. Pengaruh lingkungan sistem exo, institusi lingkungan yang lebih besar,
seperti pengaruh sekolah, pengaruh media massa, bahkan pengaruh lingkungan
pemerintahan.
4. Pengaruh lingkungan yang paling luas, pengaruh sistem makro. Ada
keterkaitan erat pengaruh dari kebudayaan, pengaruh agama, pendidikan, politik dan
pengaruh keadaan sosial ekonomi terhadap perkembangan individu.
Dalam pandangan yang konvensional terdapat 3 faktor dominanyang mempengaruhi
proses perkembangan anak usia sekolah menengah,yaitu:
1.faktor pembawaan (heredity):yang bersifat alamiah(nature)
2.faktor lingkunan (environment):yang memungkinkan proses pengembangan(nurture)
P=f(H,E.T)
3.faktor waktu(time):saat tibanya masa peka atau kematangan(maturation)
Pada masa sekolah menengah ini merupakan masa krisis yang disebut the best of time atau
the worst of time (Conger dalam Abin Syamsuddin M, 1996:91). Kalau individu mampu
mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapi secara integratif, ia akan menentukan
identitasnya yang akan dibawanya menjelang masa dewasanya. Sebaliknya, kalau gagal ia
akan berada pada krisis identitas (identity crisis) yang berkepanjangan
7
KB 3. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Menengah
A. Perbedaan Kemampuan
Kemampuan potensial adalah kecakapan yang masih terkandungdalam diri siswa
yang diperolehnya secara pembawaan ,sehingga memiliki kemampuan untuk berkembang
menjadi kemamnpuan nyata
Kemampuan nyata adalah kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan
diuji,karena merupakan hasil usaha atau belaja yang bersangkutan.Kermampuan nyata
sering disebut juga prestasi belajar(achievment)
8
Klasifikasi tingkat kemampuan umum (Intelegensi)
Dari 20 kebutuhan menurut Murray ,kebutuhan yang dominan pada usia sekolah menengah
adalah:
1.Need for affiliation
2.Need for agresion
3.Autonomy Needs
4.Counteraction
5.Need for dominance
6.Exhibition
7.Sex
10