Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (MKDK4002)

MODUL 3
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA
SEKOLAH MENEGAH

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
1. ALPIN YOSEPTRIPUTRA
NIM : 835961459
2. DESFI JULITA EKA SARI
NIM : 835961093
3. DEVIA WULANDARI
NIM : 835962776
4. DUVA ULANDARI
NIM : 835962744
5. DWI HANDAYANI
NIM : 835961054
6. DIAH MIA AUDINA
NIM : 835961047

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BENGKULU-UT BENGKULU
PROGRAM S.1 PGSD

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kita haturkan kepad Allah SWT sebab karna limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah “Perkembangan Peserta Didik
Modul 3” ini. Shalawat serta salam tidak lupa pula selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
memberikan masukan mengenai makalah ini karena makalah yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna maka kritik dan saranpun sangat penting supaya selanjutnya kami dapat
membuat makalah dengan lebih baik lagi.

Di akhir kami harap makalh kami ini dapat di pahami oleh setiap opihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila dalam makalah ini
terdapat perkatatan atau kalimat yang kurang berkenan di hati.

Manna, 04 April 2019

Kemlompok 1

2
DAFTAR ISI

Sampul ...................................................................................................................................1

Kata Pengantar .......................................................................................................................2

Daftar Isi ................................................................................................................................3

Modul 3 : KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH


MENEGAH.............................................................................................................................4

Kegiatan Belajar 1 : Pertumbuhan Fisik serta Perkembangan Intelektual dan


Emosional ..............................................................................................................................4

Kegiatan Belajar 2 : Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap ...............................................6

Kegiatan Belajar 3 : Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Menengah ...................8

3
MODUL 3
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah
Menengah
KB 1. Pertumbuhan Fisik serta Perkembangan Intelektual dan
Emosional
A. Pertumbuhan Fisik/Jasmani

Pada usia 11-12 tahun tinggi anak laki-laki dan wanita tidak jauh
berbeda,pada usia 12-13 tahun pertambahan tinggi badan anak wanita lebih cepat
dibandingkan laki-laki,tetapi pada usia 14-15 anak laki-laki akan mengejarnya
sehingga pada usia 18-19 tahun tinggi badan laki-laki jauh dari wanita(lebih tinggi)
Perbedaan profil perkembangan fisik antara siswa SLTP dengan siswa SLTA

No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)


1. Laju perkembangan secara umum Laju perkembangan secara umum
berlangsung secara pesat menurun, sangat lambat
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan Proporsi ukuran tinggi dan berat
sering kurang seimbang badan lebih seimbang mendekati
kekuatan tubuh orang dewasa
3. Munculnya ciri-ciri sekunder Siap berfungsinya organ-organ
reproduksi
4. Gerak-gerik tampak canggung dan kurang Gerak-geriknya mulai mantap
terkoordinasikan
5. Aktif dalam berbagai jenis cabang Jenis dan jumlah cabang permainan
permainan yang dicobanya lebih selektif

B. Perkembangan Intelektual
Berfikir abstrak adalah berfikir tentang ide-ide yang oleh Jean Piaget disebut
sebagai berpikir formal operasional.
Berkembangnya kemampuan berfikir operasional pada masa remaja ditandai
dengan 3 hal penting:
1.anak mulai mampu melihat (berfikir)tentang kemungkinan -kemungkinan
2.anak telah mampu berfikir ilmiah,dari mulai merumuskan masalah ,membatasi
masalah ,menyusun hipotesis,mengumpulkan dan mengolah data sampai dengan
menarik kesimpulan- kesimpulan
3.remaja telah mampu memadukan ide-ide secara logis

4
Perbedaan profil perkembangan intelektual antara siswa SLTP dengan siswa SLTA
No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)
1. Proses berpikirnya sudah mampu Sudah mampu mengoperasikan
mengoperasikan kaidah-kaidah logika kaidah-kaidah logika formal disertai
formal kemampuannya membuat generalisasi
2. Kecakapan dasar umum menjalani laju Tercapainya titik puncak
perkembangan yang terpesat
3. Kecapakan dasar khusus mulai Kecenderungan bakat tertentu
menunjukkan kecenderungan- mencapai titik puncak dan
kecenderungan lebih jelas kemantapannya
C. Perkembangan Emosional
Konflik remaja lebih sering terjadi dengan ibunya.Konflik remaja akan hilang
dengan sendirinya pada usia 18 th.Semakin kuat perhatian orang tua terhadap
kehidupan remaja, akan semakin tinggi prestasi yang diraihnya di sekolah (Dianne
Pappalia, 1992).

5
KB 2. Perkembangan Sosial, Moral dan Sikap

A. Perkembangan Sosial, Moralitas dan Sikap

Rungan pria lebih peduli terhadap nilai-nilai keadilan dan kejujuran,sedangkan


wanita terhadap nilai-nilai kesejahteraan.KecendePerbedaan profil perkembangan pemikiran
sosial dan moralitas antara siswa SLTP dengan siswa SLTA

No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)


1. Diawali dengan kecenderungan Bergaul dengan jumlah teman yang
ambivalensi keinginan menyendiri dan terbatas dan selektif
keinginan bergaul dengan banyak orang
tetapi bersifat temporer
2. Adanya ketergantungan yang kuat kepada Ketergantungan kepada kelompok
kelompok sebaya disertai semangat sebaya berangsung fleksibel
konformitas yang tinggi
3. Adanya ambivalensi antara keinginan Mulai dapat memelihara jarak dan
bebas dari dominasi pengaruhorang tua batas-batas kebebasannya mana yang
dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan harus dirundingkan dengan orang
dari orang tuanya tuanya
4. Dengan sikapnya dan cara berpikinya Sudah dapat memisahkan antara nilai-
yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah nilai dengan kaidah-kaidah normatif
atau sistem nilai etis dengan yang universal dari para
kenyataannya dalam perilaku sehari-hari pendukungnya yang mungkin dapat
oleh para pendukungnya berbuat keliru atau kesalahan

B. Perkembangan Pemikiran Politik

Perkembangan pemikiran remaja hampir sama dengan perkembanga moral, karena


memang keduanya berkaitan erat. Pemikiran politiknya tidak didasarkan atas prinsip
seluruhnya atau tidak sama sekali, sebagai ciri kemampuan pemikiran moral tahap tinggi,
tetapi lebih banyak didasari oleh pengetahuan-pengetahuan politik yang bersifat khusus.

C. Perkembangan Agama dan Keyakinan

Perbedaan profil perkembangan agama dan keyakinan antara siswa SLTP dengan
siswa SLTA
No. Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)
1. Mengenai eksistensi sifat kemurahan dan
Eksistensi dan sifat kemurahan serta
keadilan Tuhan mulai dipertanyakan keadilan Tuhan mulai dipahami dan
secara kritis dan skeptis dihayati
2. Penghayatan kehidupan keagamaanPenghayatan dan pelaksanaan
sehari-hari dilakukan mungkin didasarkan
kehidupan keagamaan sehari-hari
atas pertimbangan adanya semacam mulai dilakukan atas dasar kesadaran
tuntutan yang memaksa dari luar dirinya
dan petimbangan hati nuraninya
sendiri yang tulus ikhlas
3. Masih mencari dan mencoba menemukan Mulai menemukan pegangan hidup

6
pegangan hidupnya yang definitif
Thomas Hobbes (1588-1679 dalam Sigelman dan Shaffer, 1995:29) berpendapat
bahwa anak-anak secara alamiah adalah berperilaku nakal, pengganggu dan sebagainya.
Sebaliknya Jean Jacques Rousseau (1712-1778) berpendapat anak secara alamiah adalah
baik, sejak lahir naluriah anak mampu membedakan mana perilaku yang baik dan buruk.
Dalam pandangan bahwa vperilaku anak dipengaruhi oleh faktor
pembawaan(herediter) dikenal dengan mazhab nativisme.
Filosofi dari Inggris, John Locke (1632-1704) terkenal dengan teori tabula rasa. Anak
bagaikan kertas putih yang menunggu untuk ditulisi melalui pengalamannya. Locke
menyangkal bahwa anak itu sejak lahir baik atau buruk, tetapi ia akan berkembang
bergantung pada pengalaman yang ia peroleh.(mazhab empirisme)
Menurut penganut konvergensi bahwa perilaku manusia dipengaruhi baik oleh pembawaan
maupun oleh lingkungan. Tokohnya William James. Teori inilah yang dianut oleh
kebanyakan ahli saat ini.
Menurut Papalia dan Olds faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
dapat dikategorikan ke dalam faktor internal melawan faktor eksternal, dan pengaruh
normatif melawan pengaruh bukan normatif. Faktor internal, faktor pembawaan sejak lahir
yang disebut heredity. Faktor eksternal, faktor yang berpengaruh terhadap diri individu yang
berasal dari lingkungan(enviromental influences).
*Pengaruh normatif yaitu jika pengaruh terhadap kebanyakan orang dalam kelompok
tertentu adalah sama
*Pengaruh non-normatif yaitu peristiwa yang luar biasa yang memberikan pengaruh besar
terhadap kehidupan manusia
Menurut Urie Bronfenbrenner (Papalia dan Olds, 1992:9) terdapat empat tingkatan
pengaruh lingkungan yang merentang dari lingkungan yang paling intim sampai lingkungan
yang sangat global:
1. Pengaruh lingkungan sistem mikro, lingkungan kehidupan sehari-hari, seperti
lingkungan sekolah, rumah, pergaulan dengan orang tua, guru, teman sebaya.
2. Pengaruh lingkungan sistem meso, keterkaitan antarvariasi tingkatan sistem
yang melibatkan individu di dalamnya.
3. Pengaruh lingkungan sistem exo, institusi lingkungan yang lebih besar,
seperti pengaruh sekolah, pengaruh media massa, bahkan pengaruh lingkungan
pemerintahan.
4. Pengaruh lingkungan yang paling luas, pengaruh sistem makro. Ada
keterkaitan erat pengaruh dari kebudayaan, pengaruh agama, pendidikan, politik dan
pengaruh keadaan sosial ekonomi terhadap perkembangan individu.
Dalam pandangan yang konvensional terdapat 3 faktor dominanyang mempengaruhi
proses perkembangan anak usia sekolah menengah,yaitu:
1.faktor pembawaan (heredity):yang bersifat alamiah(nature)
2.faktor lingkunan (environment):yang memungkinkan proses pengembangan(nurture)
P=f(H,E.T)
3.faktor waktu(time):saat tibanya masa peka atau kematangan(maturation)
Pada masa sekolah menengah ini merupakan masa krisis yang disebut the best of time atau
the worst of time (Conger dalam Abin Syamsuddin M, 1996:91). Kalau individu mampu
mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapi secara integratif, ia akan menentukan
identitasnya yang akan dibawanya menjelang masa dewasanya. Sebaliknya, kalau gagal ia
akan berada pada krisis identitas (identity crisis) yang berkepanjangan

7
KB 3. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Menengah

A. Perbedaan Kemampuan
Kemampuan potensial adalah kecakapan yang masih terkandungdalam diri siswa
yang diperolehnya secara pembawaan ,sehingga memiliki kemampuan untuk berkembang
menjadi kemamnpuan nyata
Kemampuan nyata adalah kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan
diuji,karena merupakan hasil usaha atau belaja yang bersangkutan.Kermampuan nyata
sering disebut juga prestasi belajar(achievment)

B. Perbedaan dalam Intelegensi


Intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dengan
cepat, tepat dan mudah. Heim memberi batasan tentang perilaku inteligen sebagi seseorang
dikatakan memiliki perilaku inteligen sekiranya memiliki kemampuan untuk memahami hal-
hal penting dari situasi yang dihadapi, dan mampu memberikan pemecahan yang lebih baik
dibanding dengan yang lain.
Indikator perilaku inteligen menurut Whiterington (Abin Syamsuddin M, 1996), antara lain:
1. Kemudahan dalam menggunakan bilangan
2. Efisiensi dalam berbahasa
3. Kecepatan dalam pengamatan
4. Kemudahan dalam mengingat
5. Kemudahan dalam memahami hubungan
6. Imajinasi
Vernon mencoba menjelaskan tentang intelegensi dalam tiga kategori yaitu :
1.biologis (kemampuan individu dalam mengadaptasi diri terhadap rangsangan lingkungan,
dalam arti menekankan pada kemampuan untuk mengemas perilaku baik secara terang-
terangan(overtly behavior) maupun tersamar(covertly) sebagai hasil dari pengalaman),
2.psikologis (lebih menekankan pada efisiensi mental dan kapasitas pemahaman abstrak
yang diperlukan dalam menggunakan bahasa simbol) dan
3.operasional (melibatkan spesifikasi perilaku inteligen secara lebih rinci dan menemukan
cara mengukur spesifikasi yang dimaksudkan.

Tokoh yang berkecimpung dalam pengembangan tentang teori intelegensi antara


lain, Thurstone, Spearmen, Gulford, dan Howard Gardner.
Thurstone mengatakan teori uni faktor yaitu bahwa intelegensi merupakan faktor yang
tunggal.
Spearman memperkenalkan teori 2 faktor yaitu:kemampuan guru(general faktor) dan
bakat(specific factor).
Guilford mengetengahkan teori multi faktor atau lebih dikenal dengan Guilford's Structur of
intellect yang memberikan ga,barantentang adanya 150 faktor kemampuan pada manusia.
Howard memperkenalkan teori Multiple intelegences yaitu bahwa manusia terdiri dari 8
intelegensi (bahasa,logis-matematika,tilikan ruang,bodily konesthic,musik,antar pribadi,intra
pribadi,natralist).

8
Klasifikasi tingkat kemampuan umum (Intelegensi)

IQ Persentase dari Populasi Klasifikasi


140 ke atas 1 Genius (jenius)
130-139 2 Very superior (sangat
120-129 8 Unggul
110-119 16 Superior (unggul
100-109 23 Average
90-99 23 Normal
80-89 16 Dull average (mendekati normal)
70-79 8 Borderline (lambat)
60-69 2 Mentally defficient
Dibawah 60 1` Terbelakang

C. Perbedaan dalam Kepribadian


Kepribadian menurut Allport (Sumadi Suryabrata, 1988:240) adalah
organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan
caranya yang khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Dalam pandangan Erikson (Gage Berliner) masa remaja adalah masa Sturm
und Drang (masa angin-anginan). Pada tahapan ini terjadi beberapa penangguhan
dalam pengintegrasian unsur-unsur kepribadian.
Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Kebutuhan viscerogenis adalah kebutuhan secara fisiologis, yaitu kebutuhan
untuk makan, minum, bernafas dan lain sebagainya yang berorientasi pada
kebutuhan untuk mempertahankan hidup.
2.Kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan sosial atau social motives.
Murray memilahkan kebutuhan sosial menjadi 20 kebutuhan:
1. Abasement Needs (n Aba), kebutuhan untuk tidak berdaya, merendah
apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau celaan orang lain.
2. Needs for Achievement (n Ach), kebutuhan berprestasi yaitu
kebutuhanuntuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dorongan
untuk mencapai hasil sebaik mungkin.
3. Needs for Affiliation (n Aff), kebutuhan untuk berhubungan dengan
orang lain seperti teman sebaya, setia kawan.
4. Needs for Aggression (n Agg), kebutuhan untuk melakukan tindakan
kekerasan, menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya.
5. Autonomy Needs (n Aut), kebutuhan untuk bertindak secara mandiri
6. Counteraction, kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari
yang telah mapan.
7. Defendance needss, kebutuhan untuk bergantung pada diri sendiri.
8. Deference needss (n Def), kebutuhan meniru orang lain.
9. Needs for Dominance (n Dom), kebutuhan mendominasi,yaitu
kebutuhan ingin menguasai lingkungan manusia
10. Exhibition (n Exh), kebutuhan pamer diri.
11. Harmovoidance,kebutuhan untuk menghindari ketidaknyamanan
9
12. Infavoidance,kebutuhan untuk menghindari kegagalan
13. Nurturance,kebutuhan untuk membantu orang yang memerlukan
bantuan
14. Order, kebutuhan teratur.
15. Play
16. Rejection,kebutuhan untuk menolak orang lain
17. Sentience, kebutuhan mencari dan menikmati sesuatu yang sensual.
18. Sex,kebutuhan membangun hubungan yang bersifat erotis
19. Succorance,kebutuhan untuk mencari bantuan dari orang lain apabila
mendapat kesulitan
20. Under standing,kebutuhan untuk menganalisis dan mencari jawaban
sementara/hipotesis

Dari 20 kebutuhan menurut Murray ,kebutuhan yang dominan pada usia sekolah menengah
adalah:
1.Need for affiliation
2.Need for agresion
3.Autonomy Needs
4.Counteraction
5.Need for dominance
6.Exhibition
7.Sex

10

Anda mungkin juga menyukai