JEMBRANA”
Oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
2021
Daftar Isi
Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah “INTERAKSI, RELIGI, STRUKTUR SOSIAL DI
KABUPATEN JEMBRANA ” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laopran ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Interaksi pada masyarakat meliputi religi dan juga struktur sosial. Terutama pada
Kabupaten Jembrana, Bali. Kabupaten Jembrana memiliki banyak interaksi religi
struktur sosial yang dilakukan dari berbagai bidang pada kehidupan. Seperti bidang
kesehatan, tradisional, paguyuban, pesantren, kesenian dan banjar. Tentu saja
interaksi yang dilakukan berpengaruh atau berkaitan dengan profesi seorang bidan.
Bidan tidak hanya dapat membantu pada interaksi bidang kesehatan saja, tapi
meliputi interaksi religi struktur sosial pada bidang lainnya.
B. Tujuan
Hingga saat ini wawasan bidan di desa mengenai kemasyarakatan, terutama cara
membangun pola interaksi ideal dengan masyarakat pengguna jasa jarang diberikan
kepada mereka. Sehingga wawasan mengenai hal tersebut bisa saja "dibangun sendiri"
oleh bidan desa berdasarkan pengalaman empiris. Contohnya saya mengambil desa
Jimbaran, namun tidak hanya daerah Jimbaran saja, tetapi saya yakin daerah luar sana
pasti sama halnya. interaksi bidan di desa dengan ibu hamil dan menyusui termasuk ke
dalam bentuk interaksi yang bersifat kerjasama, bukan persaingan, ataupun
pertentangan. berbagai perlengkapan pendukung kegiatan bidan di desa, seperti
Polindes, bidan kit (seperangkat slat bidan untuk menolong persalinan), sangat kurang
padahal hal itu dapat membantu bidan meningkatkan kinerja di mana kinerja bidan
yang baik akan menyebabkan kepercayaan masyarakat semakin meningkat, dengan
demikian reward akan diperoleh baik oleh bidan di desa maupun masyarakat itu sendiri.
berbagai konflik yang terjadi di masyarakat dapat menyebabkan bidan di desa tidak
mampu mengoptimalkan Polindes yang ada, kondisi itu tentu saja membuat
keberhasilan program kesehatan masyarakat agak terhambat.
Ada beberapa hal yang menyangkut religi di bidang kesehatan yang ada di
masyarakat. Seperti halnya, ada beberapa dari mereka yang masih memegang
kepercayaan yang kental terhadap tradisi leluhur mengakui adanya praktek mengenai
pantangan makanan. Ada yang menyebutkan bahwa makanan yang diambil dari laut
juga berbahaya bagi orang hamil “menurut kepercayaan mereka” ada juga yang
menyebutkan buah buahan seperti jeruk nipis, nanas muda dan durian juga cukup
berbahaya bagi ibu ibu yng sedaang hamil muda. Walaupun memang ada kaitannya
dengan zat yang terkandung dalam beberapa makanan yang disebutkan tadi. Seperti
misalnya nanas, Makan nanas dalam jumlah yang terlalu banyak dapat mengganggu
pencernaan Bumil. Kandungan asam dalam buah nanas dapat meningkatkan produksi
asam lambung yang memicu nyeri ulu hati dan refluks asam lambung. Kemudian
durian, Para peneliti menduga, hal ini karena kandungan serat, lemak, kalium, dan
antioksidan dalam durian yang tinggi. Meski demikian, Bumil tetap perlu membatasi
konsumsi durian agar tidak berlebihan. Hal ini dikarenakan buah durian banyak
mengandung gula dan karbohidrat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), struktur sosial merupakan salah
satu konsep perumusan asas hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat
yang merupakan pedoman bagi tingkah laku individu.
Struktur social yang ada dimasyarakat, saya mengambil contoh daerah Jimbaran.
Wilayah pedesaan lainnya pasti juga memiliki struktur social yang sama seperti
struktur social yang ada di daerah Jimbaran, dan beberaha hal seperti Warga memiliki
hubungan yang lebih erat, Sistem kehidupan berkelompok atas dasar kekeluargaan,
dari sudut pemerintah, hubungan antara penguasa & rakyat bersifat informal,
Kehidupan keagamaan lebih kental dan masi banyak lainnya.
kemudian ada beberapa ciri masyarakat dibidang kesehtan
1. Kuantitatif : angka harapan hidup, kematian bayi, mortalitas, kematian ibu &
anak, penurunan angka kelahiran
2. Sisi pelayanan : rasio tenaga kesehatan dg penduduk, distribusi tenaga
kesehatan, sarana-kebutuhan
Hubungan religi, kesenian, dan masyarakat sangat penting atau merupakan suatu
sistem kehidupan karena saling keterkaitan satu sama lain. Agama sebagai pedoman
hidup manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa melalui kehidupannya.
Sedangkan kebudayaan (kesenian) adalah sebagai kebiasaan atau tata cara hidup
manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri hasil dari cipta, rasa dan karsanya
yang diberikan oleh Tuhan. Agama dan budaya saling mempengaruhi satu sama lain.
Agama mempengaruhi budaya, kelompok masyarakat, dan kelompok etnis. Budaya
tersebut cenderung berubah-ubah kepada setiap orang atau kelompok yang benar-benar
hidup sesuai dengan amanat agamanya masing-masing, maka dengan sendirinya akan
terjadi kerukunan, kedamaian dan kenyamanan dalam hidup bermayarakat. Kehidupan
beragama terlihat pada cara berpikir, perilaku atau sikap dan tata cara perwujudan sikap
hidup beragama seseorang dan mampu menerima sesama yang berbeda agama.
Salah satu bentuk dari interaksi religi di bidang kesenian ini adalah Tradisi Siat Yeh
di Banjar Teba Jimbaran. Jimbaran merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang
mengandung keunikan tersendiri yang tentunya menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Secara filosofis tradisi Siat Yeh ini dibagi menjadi 2 kata yaitu Siat dan Yeh. Kata
“Siat” berarti perang dalam konteks kalimat ini pada hakikatnya manusia setiap hari
berperang dengan dirinya sendiri dan pikiran-pikiran buruk atau hal yang tidak baik
yang nantinya bisa berdampak negatif pada dirinya sendiri maupun lingkungan di
sekitarnya. Dan “Yeh” yang memiliki arti air, tentunya air tersebut menjadi sumber
kehidupan yang patut dijaga dan dihormati. Dengan menjaga sumber mata air tersebut,
dipercayai akan datangnya kemakmuran kepada mereka. Tradisi Siat Yeh ini akan
diawali dengan pembagian kelompok menjadi 2 kelompok, yang mana 1 kelompok
mengambil air dari pantai yang berada di Timur dan satunya lagi pantai yang berada di
baratnya. Merekapun berbondong-bondong menuju pantai yang menjadi tugas mereka.
selanjutnya air pantai yang mereka dapat dari hasil pengambilan di kedua sumber mata
air tersebut dituangkan kedalam kendi yang mana pada saat membawa air tersebut ke
banjar akan diiringi dengan gamelan khas Bali yaitu Baleganjur. Sesampainya disana
akan ada tarian yang menyambutnya yang ditarikan oleh seka truni Bakthi Asih yang
mana tarian ini biasa disebut dengan tarian rejang sari. Setelah selesainya tarian
tersebut Tradisi Siat Yeh akan dimulai dengan pelemparan air dengan cetok atau batok
kelapa kecil yang menandakan Tradisi Siat Yeh ini akan segera dimulai. Sembari saling
bernyanyi dan menunjukan keceriannya merekapun langsung saling siram. Hal ini
bermakna sebagai bentuk penyatuan kedua sumber mata air yang berada di desa
tersebut. Tradisi ini digelar di catus pata Banjar Teba, Jimbaran. Disinilah dapat kita
temukan sebuah interaksi yang bersifat religius dalam bidang kesenian.
Pondok pesantren yaitu suatu tempat dimana tersedia untuk para santri dalam
menerima pelajaran-pelajaran agama Islam, memahami dan menghayati dan
mengamalkannya serta menjadi tempat berkumpul dan tempat tinggalnya yang di
bimbing seorang (atau lebih) guru yang di kenal dengan sebutan Kiai. Penelitian
pondok pesantren dalam penelitian ini yaitu kyai dan santri pondok pesantren RA, MI,
MTs Al Jabar Bali yang berada di jalan goa gong, Ungasan Jimbaran, kecamatan Kuta
Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Banyak yang menerima program-program pesantren
dengan tangan terbuka, dan ada juga masyarakat yang kurang suka dengan adanya
pesantren, yang menganggap “adanya pondok pesantren RA, MI, MTs Al Jabar Bali
juga kegiatan keagamaan tidak begitu lancar, bahkan sempat fakum. Tradisi berjanji,
yasinan, manaqiban sudah tidak dilakukan dirumah-rumah warga, yang dikarenakan
oleh kesibukan masing-masing”.
Strukur sosial merupakan definisi hubungan sosial yang terjadi antara individu
dengan masyarakat untuk membentuk sebuah norma, nilai, maupun peraturan yang ada
di dalam masyarakat demi terwujudnya kepentingan bersama. Struktur sosial ini timbul
akibat adanya masyarakat yang memiliki berbagai perbedaan latar belakang.
santri pondok pesantren RA, MI, MTs Al Jabar Bali, namun tidak sedikit
masyarakat yang kurang mendukung bahkan tidak suka dengan kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan pondok pesantren dengan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena
merasa terganggu dengan kegiatan tersebut dan hal ini merupakan hal yang biasa yang
terjadi didalam mayarakat. Contoh dalam hal santri yang berbelanja di toko dan
membeli barang yang termasuk larangan pondok itu di biarkan bahkan dilindungi, atau
bermain di PS/warnet yang melebihi jam waktu yang telah di tentukan pondok
pesantren itu tidak diperingatkan pada santri, karena merupakan keuntungan bagi
perekonomian meraka. Hal semacam ini merupakan larangan santri pondok pesantren
RA, MI, MTs Al Jabar Bali dan merupakan pelanggaran aturan pondok pesantren bagi
santri. Padahal masyarakat tau bahwa waktu-waktu itu adalah waktu belajar dipondok
pesantren dan merupakan barang yang di larang atau dikonsumsi santri. Dengan
banyaknya tempat hiburan yang berada dilingkungan pondok pesantren RA, MI, MTs
Al Jabar Bali merupakan tantangan santri pondok pesantren RA, MI, MTs Al Jabar
Bali dalam memantau santri di lingkungan masyarakat perkotaan yang berbeda-beda
pandangan. Kaitannya dengan kebidanan yaitu memberikan pembelajaran untuk anak-
anak pesantren yang menurut agama islam seperti dilarang pacaran dan larangan hamil
diluar nikah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interaksi merupakan kegiatan atau tindakan yang terjadi antara dua orang atau lebih.
Interaksi sosial meliputi religi dan struktur sosial pula. Pada kabupaten Jembrana, Bali
interaksi yang dilakukan masyarakat terjadi pada berbagai bidang seperti kesehatan,
tradisional, kesenian, paguyuban , pesantren dan banjar. Tentu saja interaksi tersebut
memberikan beberapa dampak pada masyarakat dan berkaitan dengan profesi bidan.
Salah satunya adalah peran bidan dalam mengsosialisasikan kesehatan pada msyarakat
pada bidang kesehatan dan masih banyak lagi interaksi yang terjadi di Kabupaten
Jembrana yang mencakup hampir semua bidang atau ruang lingkup.
B. Saran
Sebagai mahluk sosial, kita tidak dapt hidup sendiri atau memerlukan bantuan orang
lain. Untuk itu perlunya interaksi pada masyarakat agar tetap terjalinnya hubungan baik
antar masyarakat untuk saling bahu membahu atau saling membantu.
Daftar Pustaka
Putu Supartika. 2019. Upacara Yang Mesti Dilaksanakan Orang Bali, Dari Dalam
Kandungan hingga Meninggal. TribunBaliNews. Bali