TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Bayi
Bayi diartikan sebagai individu yang tidak berdaya, semakin umum orang
menamakan masa bayi selama 2 tahun sebagai anak kecil yang baru belajar
berjalan. Anak kecil adalah bayi yang berhasil menguasai tubuhnya,sehingga
relatif mandiri,pada masa bayi baru lahir ,mereka harus melakukan 4 macam
penyesuaian diri gar tetap hidup,yaitu : penyesuaian diri terhadap suhu
udara,menghisap dan menelan makanan/air susu,bernapas dan membuang kotoran
(Marliani.2015)
Pengertian masa bayi adalah masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama
setelah 2 minggu periode bayi yang baru lahir atau postnatal (Nirwana.2011)
Tahap bayi adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia
bayi belajar terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan . Masa ini merupakan
krisis pertama yang dihadapi oleh bayi (Gunarsa.2008)
Ahli psikologi perkembangan mengaggap periode masa bayi merupakan
periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode dasar
untuk kepribadian masa dewasa, dengan menyebutnya periode vital,karena
kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan pondasi yang kukuh untuk
perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya (Goi, 2010).
2. Perkembangan psikologis
a. Pola tidur
Selama tahun pertama masa bayi, lama rata-rata tidurmalam meningkat
dari 8 ½ jam pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada12 minggu
pertama dan seanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut , selama
3 bulan pertama penurunan jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh
peningkatan jumlah waktu tidur makam.
b. Pola makan
Sejak kelahiran hingga usia 4 atau 5 bulan , semua pola makan adalah
dalam bentuk menghisap dan menelan , menguyah umumnya muncul
sebulan sesudah menggit . ketidaksukaan makan yang mulai berkembang
padatahun kedua sering merupakan akibat dari perpajangan pola makan
ala bayi. Setelah terbiasa dengan makanan cair,cukup sulit bagi bayi untuk
menyesuaikan diri dengan makanan yang agak keras.
c. Pola buang air/toilet training
Pengendalian atau kontrol buang air besarrata-rata mulai pada usia 6
bulan,sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15-16
bulan. Dalam hal buang air besar , kebiasaan pengendalian terbentuk pada
akhir masa bayi, meskipun sekali kali dapat juga terjadi
penyimpangan,khususnya ketika bayi lelah,sakit atau secara emosional
sangat senang . sebaliknya pengendalian buang air kecil, belum sempurna
pada akhir masa.
3. Perkembangan emosional
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan emosi masa bayi :
a. Tingkat rangsangan dari luar
b. Terbatasnya kemampuan intelektual bayi
Pola emosional yang lazim pada masa bayi adalah senagai berikut:
1) Kemarahan
Perangsangan yang membangkitkan kemarahan bayi adalah campur
tangan terhadap gerakan-gerakan mencoba menghalangi keinginanya,
tanggapan marah mengambil bentuk menjerit,meronta-ronta,menendang
kaki,mengibaskan tangan dan memukul apa saja yang ada didekatnya.
2) Ketakutan
Perangsangan yang membangkitkan kekuatan bayi adalah suara keras
orang,barang,dan situasi asing : ruangan gelap,tempat tinggal tinggi.
Pada usia 8 bulan -1 tahun bayi akan menangis terhadap
benda,situasi,atau orang yang asing. Tanggapan rasa takut pada masa
bayi terdiri upaya menjauhkan diri dari perangsang yang menakutkan
dengan merengek,menangis, menahan nafas.
3) Rasa ingin tahu
Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya tertama melalui
ekspresi wajah menegangkan otot muka,membuka mulut,dan
menjulurkan lidah. Kemudian bayi akan menangkap barang yang
membangkitkan rasa ingin tahunya tersebut : memegang,membolak-
balik, melempar.
4) Kegembiraan
Pada usia 8 minggu bayi akan tersenyum atau tertidur pulas jika merasa
kenyang , hangat,nyaman. Pada bulan ke-2 dan ke-3 bayi bereaksi pada
orang yang mengajaknya bercanda,mengelitik,dan memperhatikannya.
Mereka mengungkapkan rasa senang atau kegembiraanya dengan
tersenyu, dan menggerakan lengan serta kakinya.
5) Afeksi
Setiap orang yang mengajak bayi bermain ,menguras kebutuhan
jasmaninya , atau memperlihatkan afeksi merupakan perangsang untuk
afeksi mereka, bayi mengungkapkan afeksinya dengan memeluk,dan
mencium barang atau orang yang dicintai.
5. Perkembangan sosialisasi
Perkembangan sosialisasi yang dini memainkan peranan yang sangat penting
dalam menentukan hubungan sosial dimasa depan dan pola perilaku
terhadaporang lain.
Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa antara lain :
a. Usia 2-3 bulan
Bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu bahwa
manusialah yang memenuhi kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama
manusia dan tidak senang bila ditinggal sendiri.
b. Usia 4-5 bulan
Bayi ingin digendong oleh siapa saja yangmendekatinya. Ia memberikan
reaksi yang berbeda kepada wajah-wjah yang tersenyum,suara-suara yang
menunjukkan amarah
c. Usia 6-7 bulan
Bayi emmbedakan teman dan orang-orang asing dengan tersenyum pada
yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang
yang terakhir. Ini merupakan awal dari masa lalu juga merupakan
permulaan dari masa terikat yaitu masa dimana bayi menunjukkan
keterikatan yang kuat kepada ibu pengganti .
d. Usia 8-9 bulan
Bayi mencoba meniru kata-kata ,isyarat,dan gerakan-gerakan sederhana
dari orang lain.
e. Usia 12 bulan
Bayi mulai bereaksi terhadap larangan”jangan-jangan”
Beberapa reaksi sosial bayi terhadap bayi-bayi lain antara lain:
a. Usia 4-5 bulan
Bayi mulai menarik perhatian bayi atau anak lain dengan
melambungkan badan keatas dan ke baawah , menendang,tertawa,atau
bermain dengan ludah.
b. Usia 6-8 bulan
Bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjjukan minat terhadap
tangisannya.
f. Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan sesuatu mainan bagi si
bayi,karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi ia
tidak berhati-hati dalam memainkannya (Marliani.2015)
E. karakteristik perilaku perkembangan yang normal
1. Tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang lain
2. Menolak/menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
3. Menangis saat tidak nyaman (BAK, BAB, lapar, haus, sakit, kepanasan)
4. Bereaksi senang saat ibunya datang menghampiri
5. Menangis saat ditinggal ibunya
6. Memperhatikan/memandang wajah ibunya atau orang yang mengajaknya
bicara
7. Mencari sumber suara yang memanggil namanya (Mualifah.2009)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA BAYI
A. Pengkajian
1) Kesiapan Pemeriksa:
a. Pemeriksa telah memperkenalkan diri dan melakukan BHSP (bina hubungan
saling percaya) dengan ibu klien
b. Pemeriksa telah mempersiapkan alat pemeriksaan.
c. Pemeriksa telah menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk
pemeriksaan Denver II yang berfungi mengenali motorik pada bayi
2) Alat yang Digunakan:
a. Alat peraga
b. Bell
c. Alat tulis
d. Lembar pemeriksaan denver II
e. Buku petunjuk sebagai pedoman yang menjelaskan cara-cara melakukan tes
dan cara penilaiannya.
3) Kesiapan Klien:
Saat pemeriksaan, klien dalam kondisi yang sehat, tidak rewel, tidak mengantuk,
dan tidak lapar.
Data Subyektif
1) Identitas Klien
- Bayi : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Anak keberapa
- Orang tua : Nama, Umur, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat
2) Keluhan Utama.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
6) Imunisasi yang didapat
7) Riwayat Antenatal:
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
8) Riwayat Gizi: (Pemberian ASI dari bayi lahir sampai usia 9 bulan)
9) Riwayat Psikososial:
Yang mengasuh orang tua, hubungan dengan keluarga baik.
10) Riwayat tumbuh kembang:
a. Duduk
b. Merangkak
c. Makan biskuit sendiri
d. Berdiri dengan berpegangan
11) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
b. Pola Eliminasi
12) Pola Istirahat Tidur
13) Pola Aktivitas
14) Perilaku Kesehatan
(mandi, ganti baju, keramas)
Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum
- Kesadaran
- Suhu
- Nadi
- Respirasi
- BB
2) Pemeriksaan usia anak
3) Pemeriksaan Fisik
Kepala, Muka, Mata, Hidung, Mulut dan gigi, Telinga, leher, axila, dada, perut,
kulit, punggung, genetalia, extermitas atas dan bawah.
4) Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
- Personal sosial
- Motorik halus
- Motorik kasar
- Bahasa
- Pemeriksaan Psikologis
B. Diagnosa keperawatan
1) Kesiapan peningkatan perkembangan infant
2) Potensial mengembangkan rasa percaya
C. Intervensi
1) Intervensi Dx 1 (kesiapan penimgkatan perkembangan infant)
a) Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis
b) Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
c) Memberi selimut saat bayi kedingingan
d) Mengajak berbicara dengan bayi
e) Memanggil bayi sesuai dengan namanya
f) Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan
benda,memperlihatkan benda berwarna menarik, benda berbunyi
2) Intervensi Dx 2 (potensial mengembangkan rasa percaya)
a) Panggil bayi sesuai namanya
b) Gendong dan memeluk bayi saat menangis
c) Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang terganggu (lapar,
haus, basah, dan sakit)
d) Memenuhu kebutuhan rasa aman dan nyaman bayi
e) Ajak bayi bermain, berbicara