Anda di halaman 1dari 15

Manual Book & Working

Instruction Warehouse

1
Manual Book & Working instruction Warehouse

Manual Book
Warehouse
2 3
Inbound
1. Seller akan menginformasikan rencana inbound barang ke
gudang Stori di H-1 kedatangan barang.
2. Pihak gudang akan memberikan feedback terkait dengan
kapasitas gudang kepada seller.
3. Pada saat kendaraan inbound datang ke gudang, maka
pihak gudang wajib memastikan bahwa inbound tersebut
sudah diinput oleh pihak seller di system.
4. Pihak gudang wajib melakukan pengecekan kesesuaian
jumlah antara barang inbound yang datang secara fisik,
surat jalan dan system.
5. Untuk pengecekan antara fisik dan surat jalan, driver
harus ikut melakukan pengecekan bersama dengan pihak
gudang. Setelah pengecekan, surat jalan harus ditanda-
tangan oleh kedua pihak (Gudang dan Driver).
6. Khusus untuk barang-barang yang disimpan di cold
storage, pihak gudang wajib untuk melakukan pengecekan
terhadap:
a. Item/SKU
b. Jumlah (Qty)
c. Kondisi Barang
d. Expired date
e. Batch Produksi
7. Pihak gudang wajib untuk melaporkan ke Seller di hari
yang sama ketika inbound diproses jika terjadi hal-hal
berikut: 10. Jika pada saat inbound barang datang sementara di 14. Barang-barang inbound yang sudah dicek dan di-QC di hari yang sama.

a. Selisih jumlah barang secara fisik dan system. system belum ada (seller belum input data inbound), maka (jika diperlukan) harus segera disimpan ke tempat b. Jika inbound datang setelah jam cut off, maka

Pihak gudang wajib untuk berkoordinasi dengan pihak pihak gudang wajib foto barang inbound yang datang dan penyimpanan (rak/shelving) dan diupdate di sistem. pihak gudang akan proses inbound tersebut di hari

Seller agar jumlah barang secara fisik dan system informasikan langsung ke seller agar segera di-input data 15. Untuk barang-barang yang sensitif terhadap suhu (contoh berikutnya.

menjadi sama (manual update). inbound. : frozen food,dll), setelah pengecekan, barang wajib 18. Pihak gudang dinyatakan lalai jika terjadi permasalahan

b. Apabila ada barang yang rusak (pecah, basah, dll). 11. Pengiriman inbound yang ongkos kirimnya ditanggung langsung dimasukkan kedalam cold room/freezer agar selisih stock yang diakibatkan oleh :

Pihak gudang wajib untuk berkoordinasi dengan pihak oleh pihak gudang, maka pihak gudang berhak untuk tidak merusak kualitas produk. a. Pihak gudang tidak melakukan pengecekan

Seller untuk penanganan lebih lanjut untuk barang yang meminta pergantian ke Seller dan seller wajib melakukan 16. Untuk barang-barang yang bersifat FIFO (first in first kesesuaian jumlah barang inbound \ fisik, surat

rusak (dikembalikan ke seller atau disimpan di area penggantian maksimal 3 hari setelah pembayaran out) dan FEFO (first expired first out), penyimpanan jalan, dan sistem.

terpisah) dilakukan oleh gudang. dikelompokkan berdasarkan: b. Tidak menginformasikan ke Seller jika terjadi

8. Pihak gudang wajib menginformasikan kedatangan 12. Pihak gudang wajib melakukan quality check (QC) untuk a. Bulan masuk (untuk FIFO). selisih barang inbound antara fisik, surat jalan, dan

inbound ke Seller maksimal 3 jam dari waktu kedatangan barang inbound yang menggunakan service QC. b. Bulan expired (untuk FEFO). sistem.

inbound di gudang. 13. Jika ada permintaan barcode by gudang, maka pihak 17. Cut off penerimaan inbound gudang di jam 14:00. c. Miss handling yang mengakibatkan barang rusak

9. Pihak gudang tidak memiliki kewajiban untuk.mengambil gudang wajib untuk melakukan print barcode dan tempel a. Jika inbound datang sebelum jam cut off, (pecah,basah,dll)

barang inbound ke logistik atau transporter. ke semua SKU Seller pada saat inbound. maka pihak gudang wajib proses inbound tersebut

4 5
Outbound
1. Seller akan membuat data transaksi di OMS yang akan
terhubung langsung dengan WMS gudang.
2. Pihak gudang wajib memproses semua transaksi yang
sudah dibuat oleh Seller. Kegiatan proses transaksi
meliputi picking,packing,shipping, dan manifest.
3. Untuk Transaksi priority (type pickup), pihak gudang wajib
untuk memproses transaksi tersebut (picking,packing,dll)
maksimal 1 jam setelah Seller membuat transaksi
tersebut.
4. Pihak gudang wajib melakukan pengecekan (SKU dan
jumlah) terhadap transaksi barang yang diproses sudah
sesuai dengan picking list dari sistem untuk menghindari
terjadinya kesalahan (kurang atau lebih kirim, salah SKU,
dan lain-lain).
5. Untuk transaksi dari marketplace, pihak gudang wajib
mengikuti picking list dari system Stori , bukan dari picking
list marketplace.
6. Pihak gudang wajib memperhatikan instruksi yang
diberikan oleh Seller dalam kolom pesan.
7. Apabila ada transaksi yang tidak jelas, pihak gudang wajib
untuk berkoordinasi dengan Seller atau Stori. Contoh 13. Untuk transaksi outbound yang menggunakan QC, Pihak logistik (barang hilang, dan lain-lain). 22. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang selama

transaksi yang tidak jelas : seller pilihlogistic cashless tapi gudang wajib melakukan quality check (QC) pada barang 18. Jika terjadi permasalahan setelah barang berada di pihak proses transaksi akibat kelalaian pihak gudang, maka

tidak input kode booking, seller tidak input detail nama dan yang akan dikirim sesuai dengan instruksi Seller. logistik, maka hal tersebut bukan menjadi tanggung jawab pihak gudang wajib mengganti paket yang rusak/hilang

alamat penerima, dan lain-lain). 14. Untuk transaksi flash sale atau bundling, pihak gudang gudang. Pihak gudang hanya sebatas memberikan bukti- sebesar 80% dari nilai barang yang rusak/hilang.

8. Pihak gudang wajib untuk menggunakan material wajib berkoordinasi dengan Seller terkait nilai total invoice bukti pendukung jika dibutuhkan (data manifest). 23. Jika terjadi kesalahan kirim akibat kelalaian gudang, maka

packaging sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan transaksi yang akan diinput. 19. Proses klaim kehilangan barang di logistik bukan menjadi ongkos yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab pihak

oleh Seller. Apabila ada yang tidak cocok, maka pihak 15. Untuk transaksi dropship, pastikan nama transaksi sesuai tanggung jawab gudang. gudang. Ongkos tersebut diantaranya adalah :

gudang wajib untuk berkoordinasi dengan Seller agar dengan tertera didalam i nvoice terlebih dahulu sebelum 20. Untuk transaksi reguler, Pihak gudang wajib input a. Ongkos pengembalian barang dari buyer ke

sesuai dengan kebutuhan. diproses. ongkos kirim dan AWB di sistem dalam waktu 1x24 jam gudang

9. Pihak gudang wajib untuk input total material packaging di 16. Untuk transaksi COP, jika pihak gudang sudah setelah paket diserahkan ke logistik. Pihak gudang harus b. Ongkos pengiriman ulang transaksi ke buyer

system sesuai dengan standard kebutuhan. memproses transaksi maka pihak gudang wajib untuk mengecek dengan benar ongkos kirim dan AWB sebelum 24. Pihak gudang wajib berkoordinasi dengan Seller untuk

10. Penggunaan material packaging dari Seller tidak menginformasikan ke Seller untuk approve transaksi input ke system agar tidak terjadi kesalahan. pengiriman kembali barang yang kurang kirim atau salah

diperbolehkan, kecuali packaging tersebut memiliki label tersebut agar saldo gudang terpotong sesuai dengan 21. Cut off outbound transaksi gudang di jam 16:00. kirim agar tidak terjadi kesalahan.

brand Seller. harga barang yang ada di system. a. Jika transaksi masuk sebelum jam cut off, maka 25. Jika terjadi kehilangan barang di pihak logistik dan pihak

11. Pihak gudang wajib memperhatikan handling proses 17. Transaksi yang sudah selesai diproses akan dipickup oleh pihak gudang wajib proses transaksi tersebut di gudang tidak bisa memberikan bukti manifest, maka itu

transaksi agar tidak terjadi kerusakan/kekurangan barang. kurir atau dikirim ke agen logistik oleh pihak gudang. Pihak hari yang sama. menjadi tanggung jawab pihak gudang

12. Pihak gudang wajib melakukan scanning untuk barang gudang wajib membuat manifest sebagai bukti handover b. Jika transaksi masuk setelah jam cut off, maka

yang memiliki barcode (barcode by seller atau barcode by paket ke pihak logistik. Manifest ini nanti bisa dijadikan pihak gudang akan proses transaksi tersebut di

gudang). bukti jika suatu saat terjadi permasalahan barang di hari berikutnya.

6 7
Inventory
1. Barang-barang disimpan sesuai dengan area 5. Seller dapat melakukan request stock opname (SO)
penyimpanan (rak/shelving dan pallet). sewaktu-waktu ke pihak gudang dengan ketentuan
2. Jika ada complain selisih stock dari Seller, maka hal- sebagai berikut:
hal yang harus diperhatikan oleh pihak gudang sebagai a. Seller akan menginformasikan ke pihak gudang
berikut: untuk permintaan SO minimal H-2 dari tanggal
a. Pihak gudang wajib melakukan stock opname dan pelaksanaan SO.
investigasi untuk SKU yang bermasalah. b. Seller akan mengisi lembar permintaan (form) SO.
b. Stock opname dilakukan maksimal 3 hari setelah c. Pihak gudang berhak mengkomunikasikan ke
waktu masuk complain dari Seller. Jika dalam Seller apabila tanggal pelaksa naan SO tidak
jangka waktu tersebut gudang tidak melaksanakan sesuai. Pihak gudang berkoordinasi dengan Seller
stock opname, maka data yang menjadi acuan untuk meng ganti jadwal ke tanggal lain.
adalah data di sistem Stori Semua selisih stock d. Pihak gudang melaksanakan SO sesuai dengan
akan menjadi tanggung jawab pihak gudang. tanggal yang sudah disepakati.
c. Stock opname dan investigasi harus selesai dalam e. Pihak gudang wajib menginformasikan hasil SO
waktu 7 hari semenjak complain masuk dari Seller. ke Seller. Jika dalam 3 hari Seller tidak ada
Jika terbukti penyebab selisih stock karena konfirmasi, maka Seller dinyatakan menyetujui
kelalaian pihak gudang, maka semua selisih stock hasil
tersebut akan menjadi tanggung jawab pihak 6. Pihak gudang berhak untuk menginformasikan kepada
gudang. Stori barang-barang Seller yang bersifat slow moving
d. Pihak gudang harus mengganti semua selisih dengan kriteria sebagai berikut:
stock sebesar 80% dari nilai barang dan harus 7. Barang-barang yang mengendap digudang (tidak ada
diselesaikan dibayarkan dalam waktu maksimal 7 transaksi) selama kurun waktu 2 (dua) bulan semenjak
hari setelah hasil stock opname. barang tersebut datang (inbound).
e. Jika hasil stock opname dan investigasi 8. Total GMV Seller di bulan tersebut berada di bawah 20%
menyatakan bahwa selisih terjadi bukan karena dari rata-rata GMV di-dua bulan sebelumnya.
kelalaian pihak gudang, maka pihak gudang wajib 9. Pihak gudang berhak untuk mengajukan penarikan
berkoordinasi dengan Seller untuk melakukan barang Seller yang dimaksud pada point 5 (lima), dengan
manual update stock di system. ketentuan sebagai berikut:
3. Pada saat stock opname, pihak gudang wajib memastikan a. Penarikan barang Seller secara keseluruhan (tidak
tidak ada pending transak si dan inbound. boleh hanya barang yang slow moving).
4. Barang-barang yang rusak dan hilang karena kelalaian b. Stori akan menginformasikan ke seller terkait slow
pihak gudang, maka pihak gudang wajib melakukan moving stock ini. Jika dalam waktu 4 minggu tidak
penggantian sebesar 80% dari nilai barang. ada informasi atau konfirmasi dari seller, maka
barang berhak untuk ditarik oleh Stori.

8 9
Seller exit
atau pindah
gudang
1. Seller dapat melakukan exit atau pindah gudang sewaktu karena hal-hal tertentu,
misalnya :
a. Penjualan turun sehingga mengakibatkan slow moving stock menumpuk di
gudang
b. Performa gudang tidak bagus
2. Pihak gudang wajib memastikan bahwa Seller sudah melakukan transaksi exit di
sistem. Pihak gudang wajib menolak mengeluarkan barang apabila Seller tidak
membuat transaksi exit di sistem dan segera menginformasikan ke Stori
3. Jika terjadi penarikan barang tanpa ada transaksi exit di sistem dan tanpa
sepengetahuan Stori, maka itu sepenuhnya tanggung jawab pihak gudang apabila
terjadi kerugian di kemudian hari.
4. Pihak gudang wajib melakukan stock opname terhadap barang Seller yang akan
exit atau pindah gudang untuk memastikan jumlah barang sesuai antara fisik dan
sistem. Stock opname akan dilakukan bersama-sama dengan Seller atau pihak
yang mewakili.
5. Jika terjadi selisih antara fisik dan sistem berdasarkan hasil stock opname, maka
pihak gudang wajib melakukan investigasi dan memberikan hasil investigasi
maksimal 7 hari setelah stock opname. Jika dari hasil investigasi menyatakan
bahwa selisih barang disebabkan oleh kelalaian gudang, maka pihak gudang wajib
melakukan penggantian sebesar 80% dari nilai barang.

10 11
SLA Gudang
No Deskripsi Service Level

1 Cut off Inbound Jam 14:00

2 Kapasitas inbound per-hari 1,500 pcs per-hari

3 Cut off Outbound Jam 16:00

4 Kesalahan pengiriman < 0.1% dari total transaksi

5 Kapasitas Outbound 60 transaksi/hari/orang

6 Stock opname 2,500 pcs per-day

Tutup gudang
7 Operational Time Senin – Jumat (09:00 – 18:00)
Sabtu (09:00 – 14:00)

8 Holiday (09:00 – 14:00) Minggu

Off Hari raya lebaran

Off Public Holiday

Off Cuti bersama

Shifting

1. Jika terjadi kasus dimana pihak gudang akan menutup


gudang karena satu dan lain hal, maka gudang wajib
1. Pihak gudang wajib melakukan stock opname untuk
semua barang seller di gudang.
KPI gudang
menginformasikan ke pihak STORI 2 bulan sebelum 2. Pihak gudang wajib menyelesaikan semua outstanding
rencana penutupan gudang dilakukan. sebelum tutup gudang dalam waktu 14 hari. Contoh : 1. Key performance index (KPI) gudang diukur dari perhitungan :
2. Pihak gudang wajib melakukan stock opname untuk a. Pending Inbound
semua barang seller di gudang. b. Transaksi No Deskripsi Service Level
3. Pihak gudang wajib menyelesaikan semua outstanding c. Penggantian Claim selisih barang dari Seller 1 Complaint escalation rate < 1% dari total transaksi
sebelum tutup gudang. Contoh : d. Biaya outstanding ke STORI
a. Pending Inbound 3. Jika dalam 14 hari tidak ada penyelesaian dari pihak 2. KPI gudang akan dinilai oleh STORI secara mingguan.
b. Transaksi gudang, maka penyelesaian akan dilanjutkan ke bagian 3. Pihak gudang wajib menyediakan customer service untuk menangani kendala dari
c. Penggantian Claim selisih barang dari Seller legal STORI seller.
d. Biaya outstanding ke Stori 4. Dompet gudang akan dibekukan selama proses 4. Jika performa kinerja pihak gudang tidak mencapai sesuai KPI yang sudah
4. Dompet gudang akan dibekukan selama proses penutupan berjalan dan akan ditetapkan, maka status gudang akan di-hide dari sistem Stori. Status ini akan
penutupan berjalan dan akan dibuka jika pihak gudang 5. dibuka jika pihak gudang sudah memenuhi tanggung membuat gudang tidak bisa menerima seller baru.
sudah memenuhi tanggung jawab dan melunasi semua jawab dan melunasi semua outstanding. 5. Pihak gudang harus meningkatkan kinerja sesuai KPI agar status bisa di-open lagi
outstanding. 6. Pihak gudang akan dihide statusnya di sistem. di sistem.
5. Pihak gudang akan dihide statusnya di sistem. 7. Biaya yang timbul akibat penutupan gudang menjadi 6. Jika dalam satu bulan (4 minggu) KPI gudang masih tidak mengalami peningkatan,
6. Biaya yang timbul akibat penutupan gudang menjadi tanggung jawab pihak gudang. Contoh : maka Stori
tanggung jawab pihak gudang. Contoh : a. Biaya pemindahan/relokasi stock seller
a. Biaya pemindahan/relokasi stock seller b. Biaya relokasi aset STORI
b. Biaya relokasi aset STORI

12 13
Skema Fee
• Perhitungan skema STORI adalah sebagai berikut :
a. 3.5% dari invoice penjualan seller dengan max fee berdasarkan kategori
handling barang (difficulty).
b. Max fee dihitung per kelipatan 10 pcs dengan kategori barang:
i. Standard : Rp. 10,000
ii. Difficult : Rp. 50,000
iii. Extra Difficult : Rp. 100,000
c. Jika barang memiliki multi kategori dalam satu invoice (contoh : Standard
dan Difficult), maka max fee dihitung per masing-masing kategori,
kemudian diambil nilai tertinggi. Nilai tertinggi ini nanti yang akan menjadi
acuan max fee final.
d. Fee yang akan dibayarkan oleh seller akan diambil dari nilai terendah
antara 3.5% dari invoice penjualan dengan max fee
final (point c).
• Skema fee retur adalah 1.75% dari fee transaksi pertama.
• Pilihan Skema fee exit :
a. 3.5% dengan max fee
b. 500/unit dengan syarat jumlah barang harus lebih dari 100 unit
• Skema fee barcode by gudang adalah 250 per-unit
• Skema fee req SO adalah 500 per-unit
• Storage fee 2,500/day per CBM
• Tambahan skema fee handling loading dan unloading
a. 1,250,000 per container
• Fee tersebut pada point diatas dibagi antara pihak gudang dan STORI ber
dasarkan proporsi 80% : 20%.

14 15
Work
Manual Book & Working instruction Warehouse

Guideline

16 17
Pengecekan
• Pihak gudang wajib melakukan pengecekan terhadap:
- Jumlah fisik yang diterima sesuai dengan jumlah di surat jalan dan system.
- SKU yang diterima secara fisik sesuai dengan SKU yang ada di surat jalan
dan system.

Barang
- Kondisi fisik barang yang diterima (tidak damage, basah, dll)
• Khusus untuk barang yang bersifat sensitif terhadap temperatur, untuk
menghindari keru sakan pada barang akibat perubahan suhu, maka pengecekan

Inbound
dilakukan langsung pada saat barang masih berada di kendaraan (truck). Metode
pengecekan sebagai berikut:
- Tidak diperbolehkan menurunkan semua barang baru kemudian dilakukan
pengecekan.
- Pihak gudang melakukan pengecekan dengan metode estafet, yaitu pada
saat barang diturunkan dari kendaraan satu persatu, maka pada saat itu
langsung dilakukan pengecekan.
- Barang yang sudah dicek ditandai di surat jalan, kemudian langsung
dimasukkan kedalam cold room/freezer.

18 19
Proses
Transaksi
(Outbound)
• Proses transaksi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Picker gudang cetak picklist barang yang akan diambil berdasarkan
transaksi yang diproses.
- Picker menuju lokasi barang.
- Picker mengambil barang dari lokasi.
- Untuk barang yang bersifat FIFO/FEFO, picker wajib untuk memperhatikan
hal sebagai berikut:
- Untuk barang FIFO, picker wajib untuk mengambil barang dari lokasi
dengan tanggal masuk (inbound) ke gudang yang paling lama.
- Untuk barang FEFO, picker wajib untuk mengambil barang dari lokasi
dengan tanggal expired tercepat.
• Picker membawa barang yang sudah diambil ke area packing.
• Picker menandatangani picklist yang sudah selesai diproses.
• Untuk barang yang memiliki barcode, barang-barang yang sudah dipick kemudian
dilakukan proses scanning.
• Packer melakukan proses packing terhadap barang yang sudah selesai dipicking
dan scanning.
• Packer wajib melakukan proses packing terlebih dahulu terhadap barang yang
temperature sensitive, kemudian setelah packing dimasukkan ke ice box atau cold
room.
• Barang yang sudah dipacking kemudian ditempatkan di keranjang yang sesuai
dengan kurir pengiriman (JNE Cashless & non Cashless, JNT, LEX, dll).
• Gudang membuat laporan manifest sebagai bukti pengiriman barang ke kurir
logistik. Laporan manifest tersebut wajib ditandatangan bersama oleh pihak
gudang dan kurir logistik. Laporan yang sudah ditandatangan harus disimpan
dengan baik dan tidak boleh hilang.

20 21
Operational
Cold Room/
Freezer
• Pihak gudang wajib menyediakan alat pengukur suhu di setiap tempat
penyimpanan barang yang berpendingin.
• Pihak gudang wajib memonitor suhu yang ada didalam cold room atau freezer

Inventory
setiap 4 jam sekali dan dicatat kedalam form monitor suhu.
• Pastikan suhu yang tercatat sesuai dengan standard yang berlaku (rentang -18
derajat Celcius).
• Pintu cold room tidak boleh dibiarkan terbuka dalam waktu yang lama (rentang
waktu 2 menit).
• Proses transaksi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: • Jika terjadi mati listrik, maka pihak gudang wajib melakukan hal berikut:
- Picker gudang cetak picklist barang yang akan diambil berdasarkan transaksi yang diproses. o Jika listrik mati lebih dari 2 jam, maka pihak gudang wajib
- Picker menuju lokasi barang. menginformasikan ke pihak seller.
- Picker mengambil barang dari lokasi. o Genset wajib dinyalakan 3 jam setelah mati listrik.
- Untuk barang yang bersifat FIFO/FEFO, picker wajib untuk memperhatikan hal sebagai berikut: o Pada saat listrik mati, maka operasional buka tutup pintu ruangan cold
- Untuk barang FIFO, picker wajib untuk mengambil barang dari lokasi dengan tanggal masuk (inbound) ke gudang yang room diminimalisasi, buka tutup pintu hanya boleh dilakukan 1 kali. Ini
paling lama. • Pihak gudang wajib menyediakan ice box dan ice pack (khusus ice pack akan
- Untuk barang FEFO, picker wajib untuk mengambil barang dari lokasi dengan tanggal expired tercepat. menjadi beban biaya seller).
• Picker membawa barang yang sudah diambil ke area packing. • Karyawan gudang wajib menggunakan seragam yang sesuai ketika melakukan
• Picker menandatangani picklist yang sudah selesai diproses. kegiatan operasional, yaitu :
• Untuk barang yang memiliki barcode, barang-barang yang sudah dipick kemudian dilakukan proses scanning. o Baju dan celana
• Packer melakukan proses packing terhadap barang yang sudah selesai dipicking dan scanning. o Jaket
• Packer wajib melakukan proses packing terlebih dahulu terhadap barang yang temperature sensitive, kemudian setelah packing o Sepatu dan kaus kaki lengkap
dimasukkan ke ice box atau cold room. o Sarung tangan
• Barang yang sudah dipacking kemudian ditempatkan di keranjang yang sesuai dengan kurir pengiriman (JNE Cashless & non • Hal-hal yang tidak diperbolehkan selama melakukan kegiatan operasional:
Cashless, JNT, LEX, dll). o Tidak boleh merokok.
• Gudang membuat laporan manifest sebagai bukti pengiriman barang ke kurir logistik. Laporan manifest tersebut wajib o Dilarang makan dan minum.
ditandatangan bersama oleh pihak gudang dan kurir logistik. Laporan yang sudah ditandatangan harus disimpan dengan baik dan o Dilarang membawa handphone dan barang pribadi kedalam ruangan.
tidak boleh hilang. o Dilarang meletakkan barang yang berpotensi mencemari barang-barang
yang ada di dalam cold room.

22 23
Operasional
Genset
• Pihak gudang wajib memonitor fungsi genset dengan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
o Satu kali dalam satu minggu, pihak gudang wajib melakukan tes nyala
genset sekitar 5-10 menit.
o Cek bahan bakar. Segera lakukan pengisian ulang bahan bakar jika bensin
sudah tidak mencukupi untuk dioperasikan.



o Satu kali dalam satu minggu, Rutin membersihkan genset dan lingkungan
disekitarnya.
Segera melaporkan ke pihak STORI jika terjadi kerusakan pada genset.
Manpower
• Kebutuhan jumlah manpower disesuaikan dengan jumlah transaksi (per-hari/perbulan)
• Pihak gudang bisa merekrut karyawan operasional, dengan acuan salary sebagai berikut (tetapi tidak mengikat) agar profit
yang diterima oleh gudang lebih optimal.

Tanggungan Level

Supervisor UMR
Salary

Per Bulan
UoM

Biaya Gudang
Admin/CS Rp. 100,000 per hari + bonusRp. 400 per-paket Per Bulan

Ground Floor (Picker,Packer,dll) < 1% dari total transaksi Per Bulan

• Agar standard KPI gudang tetap bisa terjaga, maka gudang wajib untuk menyediakan customer service yang bertugas untuk
menangani permasalahan atau complain yang datang dari seller.

• Pihak gudang bertanggung jawab terhadap biaya yang menyangkut hal berikut: • Pihak gudang bisa merekrut tenaga prabantuan harian jika dibutuhkan untuk mempercepat kegiatan operasional, tetapi posisi

o Biaya renovasi gudang hanya untuk kegiatan seperti unloading barang dari truck, loading barang ke truck, dan packing. Untuk kegiatan lain yang

o Instalasi penambahan daya listrik (jika diperlukan) membutuhkan pengetahuan produk dan system harus dilakukan oleh karyawan yang sudah memiliki

o Pajak bumi dan bangunan pengetahuan yang cukup.

• Jika pihak gudang sekaligus sebagai operator, maka biaya berikut menjadi • Contoh Simulasi komposisi tugas dan tanggung jawab berdasarkan jumlah karyawan :

tanggung jawab gudang:


Total Manpower Komposisi
o Biaya SDM
o Biaya pengadaan operasional 2 orang 1 orang sebagai SPV dan admin dan 1 orang sebagai picker dan packer (rangkap)

o Rak 3 orang 1 orang sebagai SPV dan admin dan 2 orang sebagai picker dan packer
o Computer
4 orang 1 orang sebagai SPV dan admin, 1 orang sebagai picker, 2 orang sebagai packer
o Printer
o Scanner 5 orang 1 orang sebagai SPV dan admin, 2 orang sebagai picker, 2 orang sebagai packer
o Material Packaging
6 orang 1 orang sebagai SPV dan admin, 2 orang sebagai picker, 3 orang sebagai packer
o Biaya ongkir ekspedisi
o Biaya pemasangan dan bulanan internet 7 orang 1 orang sebagai SPV dan admin, 2 orang sebagai picker, 4 orang sebagai packer
o Biaya listrik bulanan
• Khusus untuk waktu kerja pada saat libur cuti bersama, pihak gudang wajib melakukan metode shifting jika memang pada
saat libur cuti bersama tersebut gudang diwajibkan untuk tetap beroperasi. Metode shifting tersebut dilakukan sebagai
berikut:
o Membagi dua group karyawan berdasarkan durasi libur cuti bersama.
o Group pertama akan masuk di setengah periode libur pertama dan group kedua akan masuk di setengah durasi libur
berikutnya.
o Contoh : Jika durasi libur cuti bersama lebaran 6 hari, maka grup pertama akan masuk di 3 hari pertama (group kedua
libur), dan grup kedua akan masuk di 3 hari berikutnya (group pertama libur).

24 25
Layout (Contoh)
Gudang XL
Warehouse

Gudang Kecil

26 27
28

Anda mungkin juga menyukai