Anda di halaman 1dari 2

JOHARI WINDOW

Menurut  Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., PhD., Psikolog (2021) Memaparkan


bahwa: “Joseph Luft dan Harrington Ingham (lihat Higgins, 1982)
mengembangkan konsep jendela Johari Sebagai perwujudan dari hubungan
dengan orang lain yang digambarkan sebagai jendela. `Jendela terdiri dari
matriks 4 sel, setiap sel menunjukkan daerah sendiri (self) baik yang terbuka
maupun yang tersembunyi. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah
buta, daerah tersembunyi, dan daerah bawah sadar. Berikut ini adalah gambar
dari 4 sel.”

Yang dimaksud dengan daerah publik merupakan daerah yang memuat


hal-hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Daerah buta merupakan daerah
yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain namun tidak diketahui
dirinya sendiri.dalam berhubungan interpersonal ,orang ini lebih tahu orang lain
namun tidak sanggup tahu mengenai diri sendiri.sehingga akibatnya orang ini
sering menyinggung perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah
tersembunyi merupakan daerah yang memuat hal-hal yang diketahui diri sendiri
namun tidak diketahui dengan orang lain.dalam daerah ini orang
menyembunyikan/menutup dirinya.informasi mengenai dirinya disimpan rapat-
rapat.daerah yang tidak disadari menciptakan bagian kepribadian yang direpres
pada ketidaksadaran,yang tidak diketahui baik diri sendiri juga orang lain,tetapi
demikian,ketidaksadaran ini kemungkinan dapat muncul.oleh lantaran adanya
disparitas individual,maka besarnya masing-masing daerah dalam seorang tidak
sinkron menggunakan orang lain (

Pengenalan diri bisa dilakukan melalui dua tahap,yaitu tahap


pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap menerima umpan balik.tahap
pengungkapan diri,orang memperluas daerah C,sedangkan buat memperluas
daerah B diharapkan umpan balik menurut orang lain.akhirnya,beliau akan
memiliki daerah publik (A) yang semakin luas.

Pada daerah A yang lebih besar,seseorang dapat dikatakan memiliki


konsep diri yang positif,dia sudah tahu,baik secara kuantitas maupun
kualitas,kekuatan dan kelemahan mereka.orang yang lebih bebas menentukan
langkahnya sendiri ,topeng yang mereka kenakan semakin tersingkap dan
tertinggal.dia akan menjadi orang yang dewasa,percaya diri,tidak takut
menghadapi kegagalan dan siap menghadapi tantangan.
Contoh permasalahan pada remaja mengenai Johari Window

Hubungan Antara Komunikasi Yang Aman dan Cyberbullying di Kalangan Remaja

Di era Covid19, penggunaan fasilitas online menjadi rejeki karena pembatasan


interaksi untuk mencegah penyebaran Covid19, bahkan di Palembang. Salah satu
dampak dari terlalu sering berkomunikasi secara online adalah cyberbullying.
Cyberbullying dapat menyebabkan masalah yang signifikan termasuk: harga diri
rendah (13), bahkan bunuh diri (45). Banyak faktor yang dapat menyebabkan
cyberbullying, termasuk ketidakmampuan untuk menyatakan pendapat (6,7).
Ketidakmampuan seseorang untuk berbicara secara asertif menyebabkan
terjadinya bullying. Perilaku asertif adalah perilaku orang yang dapat melakukan
sesuatu berdasarkan keinginannya sendiri tanpa dipaksa oleh orang lain, yang
melindungi hak-hak pribadinya tanpa mengurangi hak orang lain, dan mampu
mengungkapkan perasaannya dengan nyaman (Ira Kusumawaty 2021)

REFERENSI

1. Brigham, J.C. 1991. Social Psychology. New York: Harper Collins Publisher.

2. Grinder, A. 1978. Adolescence. New York: John Willey & Sons.

3. Helmi, A.F dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan Kemampuan Bergaul.
Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

4.Ira Kusumawaty. Self-Esteem – Relationship between Assertive Communication


and Cyber-bullying in Adolescents. 2021; 41(1): 19–34.

Anda mungkin juga menyukai