Anda di halaman 1dari 57

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

PENANGANAN TERPADU ANAK JALANAN DI KABUPATEN BATANG

Disusun oleh :

NAMA : Luqman Ghozalli, S.Tr.Sos.

NIP : 19970917 202012 1 005

NO. DAFTAR HADIR : 32

JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Sosial

SKPD : Dinas Sosial Kabupaten Batang

COACH : Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi.

MENTOR : Fidiastuti, S.Sos., M.Si.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BATANG

TAHUN 2021

i
PRAKATA
Bismillahirrahmaanirrahiim, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, penulis telah menyelesaikan rancangan aktualisasi yang

berjudul “Penanganan Terpadu Anak Jalanan di Kabupaten Batang”. Kegiatan yang

ada di dalam rancangan aktualisasi ini didasari oleh nilai-nilai dasar Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi.

Rancangan Aktualisasi disusun berdasarkan hasil kegiatan On Campus I

(Distance Learning) Pelatihan Dasar CPNS Gol. III/II Angkatan 6 Tahun 2021 yang

telah dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2021 sampai dengan 6 April 2021 di Dinas

Sosial Kabupaten Batang. Atas terselesaikannya Rancangan Aktualisasi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

pelaksanaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut diantaranya:

1. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. selaku Bupati Batang beserta jajarannya yang telah

memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Gol. III/II

Angkatan 6 Tahun 2021 oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Batang;

2. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar

CPNS Gol. III/II Angkatan 6 Tahun 2021;

3. Supardi, S.H., M.Si. selaku Kepala BKD Kabupaten Batang yang selalu

mendukung dan membantu peserta selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS;

4. Ir. Joko Tetuko, M.Si selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang yang telah

mendukung dan membantu penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS;

5. Sodikin, SS., M.Si. selaku narasumber/penguji yang telah memberikan masukan

dan saran sehingga rancangan aktualisasi dapat disusun dengan baik.

iv
6. Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi. selaku coach yang telah memberikan dukungan dan

bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.

7. Fidiastuti, S.Sos., M.Si. selaku Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dan

mentor yang telah memberikan arahan, motivasi, dukungan, masukan dan

bimbingan selama perancangan kegiatan aktualisasi.

8. Keluarga Besar Dinas Sosial Kabupaten Batang atas dukungan dan kerjasamanya.

9. Keluarga Besar Peserta Latsar Golongan III Angkatan VI tahun 2021

10. Kedua Orangtua atas motivasi, doa dan dukungannya.

11. Semua pihak yang ikut membantu terselenggaranya kegiatan aktualisasi.

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh

dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun kepada semua pihak guna perbaikan yang akan datang.

Batang, 05 April 2021


Penulis

Luqman Ghozalli, S.Tr.Sos.

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………..…...……….………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………..………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………..……….…………………………. iii

PRAKATA…………………………..………………..…….………………………. iv

DAFTAR ISI……………………………….………………….……………………. vi

DAFTAR TABEL………….……………………………………….………………. vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….…………. viii

BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA……..…………… 1

A. Gambaran Umum Organisasi………..………………………….. 1

B. Tugas Peserta………….……………………..……...………....... 16

C. Role Model……………….…………………….…….………........ 21

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI…………………... 27

A. Identifikasi Isu………..………………….……..………………….. 27

B. Analisis Isu..………………………………………...……………... 29

C. Analisis Penyebab………………………………...…….………… 31

D. Dampak Bila Isu Tidak Terselesaikan…………………...……… 33

E. Gagasan Pemecahan Isu………………………………….…….. 34

F. Rancangan Aktualisasi Habituasi…………………………..…… 34

G. Jadwal Kegiatan…………………………………………………… 42

H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala………………….. 46

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 48

CURRICULUM VITAE…………………………………………………………… 49

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Dinas Sosial Kab. Batang Tahun 13

2021

Tabel 2.1 Identifikasi Isu 28

Tabel 2.2 Analisis Isu dengan metode APKL 28

Tabel 2.3 Analisis Isu Prioritas dengan menggunakan metode USG 30

Tabel 2.4 Matrik Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Peserta 36


Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 “Penanganan
Terpadu Anak Jalanan di Kabupaten Batang”

Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 42

Tabel 2.6 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala 46

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Foto Dinas Sosial Kabupaten Batang Tahun 2021 1

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Batang Tahun 2021 5

Gambar 1.3 Foto Bp Anwar Sanusi Selaku Kabid Rehabilitasi dan 22

Perlindungan Jaminan Sosial Tahun 2021

Gambar 2.1 Analisis Penyebab Isu menggunakan Fishbone 32

viii
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Dinas Sosial Kab. Batang

Gambar 1.1. Foto Dinas Sosial Kabupaten Batang Tahun 2021

Dinas Sosial Kabupaten Batang merupakan unsur


pelaksana urusan pemerintahan di bidang sosial di Kabupaten
Batang. Dinas Sosial Kab. Batang dipimpin oleh Kepala Dinas
Sosial Kab. Batang yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Saat
ini Dinas Sosial Kab. Batang dipimpin oleh Bp Ir. Joko Tetuko,
M.Si selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang.
Secara geografis, Dinas Sosial Kab. Batang berada di
daerah dataran rendah. Secara astronomis Dinas Sosial Kab.
Batang terletak pada -6.90004733035088 koordinat lintang dan
109.71785433011819 koordinat bujur.
Berikut merupakan rincian profil Dinas Sosial Kab. Batang :
a. Nama Instansi : Dinas Sosial Kabupaten Batang
b. Alamat Jalan : Jalan Letjen. R. Suprapto No. 19
Kelurahan : Kasepuhan
Kecamatan : Batang
Kabupaten : Batang

1
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 51216
c. No. Telepon : (0825) 392320
d. No. Fax : (0285) 392320
e. Email : dinsos.kabbatang@gmail.com
f. Website : dinsos.batangkab.go.id

2. Dasar Hukum Dinas Sosial Kab. Batang


Dasar hukum pembentukan dan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Sosial Kab. Batang adalah sebagai berikut :
a. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang
nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah
c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
d. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
f. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan
Kabupaten Tingkat Daerah Batang
g. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah
h. Peraturan Daerah Kabupeten Batang Nomor 3 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah.

2
i. Peraturan Bupati Batang Nomor 66 Tahun 2016 tentang
Kedudukan , Susunan Organisasi , Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Sosial.

3. Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Kab. Batang


Berdasarkan Peraturan Bupati Batang Nomor 66 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Sosial, Dinas Sosial mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dan tugas
pembantuan di bidang sosial.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas
Sosial mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial.
b. Penyelenggaraan upaya peningkatan pelayanan publik di
bidang sosial.
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang sosial
d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
di bidang sosial.
e. Pembinaan umum dan teknis di bidang sosial .
f. Pembinaan , pengembangan dan penyadagunaan potensi dan
sumber Kesejahteraan Sosial.
g. Pengumpulan , pengelolaan dan pengendalian data PMKS dan
PSKS serta analisis data untuk penyelenggaraan usaha
kesejahteraan sosial.
h. Penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial.
i. Penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sosial
pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial , dan
pengembangan serta pengelolaan sistem informasi
kesejahteraan sosial.
j. Pelaksanaan perlindungan dan jaminan sosial bagi
penyandang cacat fisik dan mental , lanjut usia , masyarakat
tidak mampu.

3
k. Penanggulangan korban bencana dan pengumpulan
sumbangan sosial.
l. Pelaksanaan Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir
miskin.
m. Pemeliharaan dan pengembangan taman makam pahlawan /
makam pahlawan.
n. Pengelolaan teknis perizinan di bidang sosial.
o. Monitoring , evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan
tugas- tugas di bidang sosial.
p. Pembinaan terhadap UPTD di Lingkungan Dinas Sosial.
q. Penyelanggaraan kesekretariatan Dinas Sosial ; dan
r. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya

4. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kab. Batang


Susunan Organisasi Dinas Sosial Kab. Batang terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat , terdiri atas:
a) Subbag Program dan Keuangan
b) Subbag Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial , terdiri
atas:
a) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi ; dan
b) Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial
d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan fakir miskin ,
terdiri atas:
a) Seksi Identifikasi, Pemberdayaan Masyarakat Pentyaluran
Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan ; dan
b) Seksi Seksi kelembagaan, kepahlawanan dan restorasi
sosial
e. Jabatan Fungsional.

4
Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Batang
sebagai berikut :

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Batang


Tahun 2021

Dari gambar 1.2. tentang Struktur Organisasi Dinas Sosial


Kabupaten Batang, Dinas Sosial terdiri atas beberapa bagian.
Tiap-tiap bagian mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.
Rincian tugas dari masing-masing bagian tersebut antara lain:
a. Sekretariat, mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
administrasi umum, pelengkapan, kerumahtanggan,
kelembagaan, hukum, kehumasan, keprotokolan, kepegawaian,
keuangan dan program di lingkungan Dinas Sosial.
a) Subbag Program dan Keuangan mempunyai tugas:
 Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
program kerja pada Subbagian Program dan Keuangan;

5
 Menyiapkan bahan koordinasi penyusuanan program
kegiatan;
 Menyusun bahan dan melaksanakan upaya peningkatan
pelayanan publik di Subbagian Program dan Keuangan;
 Menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan program dan anggaran kegiatan;
 Menyusun rencana anggaran kegiatan Dinas Sosial
bersama subbagian/ seksi ;
 Menghimpun dan menyiapakan peraturan perundang –
undangan yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja
dan kegiatan;
 Mengumpulkan, mengolah dan melakukan sistematika
data untuk bahan penyusuanan program dan kegiatan
secara integrasi dengan bidang;
 Menyusun program dan rencana kegiatan Dinas Sosial;
 Menyiapakan bahan penyusuanan laporan
penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang
perencanaan, penelitian dan pengembangan;
 Melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan
termasuk pemberian gaji pegawai dan hak – hak nya;
 Melaksanakan verifikasi pengelolaan anggaran belanja
Dinas Sosial;
 Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan
keuangan secara berkala sesuai peraturan perundang-
undangan;
 Melaksanakan monitoring , evaluasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas pada subbagian Program dan
Keuangan ; dan
 Melaksanakan tugas kedinasanlain yang diberikan oleh
atasan;

6
b) Subbag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
 Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
program kerja pada Subbagian Umum dan Kepegawaian;
 Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program
kegiatan;
 Menyusun bahan dan melaksanakan upaya peningkatan
pelayanan publik di Subbagian Umum dan Kepegawaian;
 Menghimpun dan menyiapkan peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar pelaksanaan program dan
kegiatan;
 Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat,
pengetikan, penggandaan dan tata usaha kearsipan.
 Menyelanggarakan pelayanan administrasi, kehumasan
dan keprotokolan;
 Melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor
dan penyelenggaraan rapat dinas;
 Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dinas;
 Melaksakan pengelolaaan inventarisasi dan pemeliharaan
barang dinas;
 Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi dan tata
laksana;
 Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian ;
 Melaksankan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan
pelaksanaan tugas pada Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
 Melaksanakan tugas kedianasan lain yang diberikan oleh
atasan.
b. Bidang Rehabilitasi dan perlindungan jaminan sosial
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas
yang meliputi perencanaan pelayanan Bidang Rehabilitasi dan
perlindungan dan jaminan sosial

7
a) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas:
 Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
program kerja pada Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial;
 Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program
kegiatan;
 Menyusun bahan dan melaksanakan upaya peningkatan
pelayanan publik di Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial;
 Pelaksanaan kebijakan , pelaksanaan bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi
sosial anak balita terlantar;
 Pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi
sosial anak terlantar;
 Pelaksanaan kebijakan , pelaksanaan bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi
sosial anak berhadapan dengan hukum;
 Pelaksanaan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi
sosial anak yang memerlukan perlindungan khusus;
 Pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis serta
supervise, pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan rehabilitasi sosial lanjut usia;
 Pelaksanaan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
fisik dan sensorik di luar panti dan / atau lembaga;
 Pelaksanaan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan

8
pelaksanakaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
mental dan intelektual diluar panti dan / atau lembaga ;
 Pelaksanaan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervise , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan rehabilitasi sosial gelandangan , pengemis,
bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan , serta
korban perdagangan orang dan korban tindak kekerasan
di luar panti dan / atau lembaga;
 Pelaksanaan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial
ekstuna susila di luar panti dan / atau lembaga;
 Pengeloalaan data pelayanan sosial orang dengan HIV/
AIDS untuk di koordinasikan dan di laporkan kepada
pemrintah provinsi;
 Pengelolaan data pelayanan sosial korban
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat aditif
untuk di koordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah
daerah provinsi;
 Pelaksanaan kebijakan , pelaksanaan bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan kelembagaan rehabilitasi sosial
penyandang disabillitas , tuna sosial dan korban
perdagangan orang di luar panti dan / atau lembaga;
 Melaksanakan monitoring , evaluasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas pada seksi Pelayanan dan
rehabilitasi sosial;
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh
atasan.

9
b) Seksi Perlindungan dan jaminan sosial mempunyai tugas:
 Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
program kerja pada Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial;
 Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program
kegiatan;
 Menyusun bahan dan melaksanakan upaya peningkatan
pelayanan public di Seksi Perlindungan dan Jaminan
Sosial;
 Pelaksanaan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervise , pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kesiapsiagaan dan mitigasi;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kemitraan , pengelolaan logostic ,
penyediaan kebutuhan dasar , dan pemulihan trauma bagi
korban bencana alam;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan , penyediaan kebutuhan dasar , dan
pemulihan trauma bagi korban bencana alam;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan , pencegahan , penanganan korban bencana
sosial, politik, dan ekonomi;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pemulihan sosial dan reintegrasi sosial;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanan seleksi, verifikasi , terminasi dan kemitraan
jaminan sosial keluarga;

10
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan terkis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penyaluran bantuan dan pendampingan
jaminan sosial keluarga;
 Melaksanakan monitoring , evaluasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas pada seksi Perlindungan dan
jaminan sosial; dan
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh
atasan.
c. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas
Sosial meliputi perencanaan kegiatan, menyusun pedoman
dan petunjuk teknis, membina dan menyelenggarakan
pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin.
a) Seksi Identifikasi , Pemberdayaan masyarakat , penyaluran
bantuan stimulan dan penataan lingkungan mempunyai
tugas:
 Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
program kerja pada Seksi Identifikasi , Pemberdayaan
masyarakat, penyaluran bantuan stimulan dan penataan
lingkungan ;
 Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program
kegiatan;
 Menyusun bahan dan melaksanakan upaya peningkatan
pelayanan public di Seksi Identifikasi, pemberdayaan
masyarakat , penyaluran bantuan stimulan dan penataan
lingkungan;
 Melaksanakan verifikasi dan validasi fakir miskin cakupan
kabupaten/ kota;
 Melaksanakan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan identifikasi dan pemetaan ;

11
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pemberdayaan sosial ;
 Melaksanakan kebijakan, pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pemberdayaan sosial;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan , evaluasi pekerja sosial kecamatan,
serta tenaga kesejahteraan sosial dan relawan sosial
lainnya;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pemberdayaan sosial
komunitas adat terpencil;
 Melaksanakan kebijakan , pelaksanaan bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan bantuan stimulan;
 Melaksanakan kebijakan , pemberian bimbingan teknis
serta supervisi , pemantauan , evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penataan lingkungan sosial;
 Melaksanakan monitoring , evaluasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas pada seksi Identifikasi
Pemberdayaan masyarakat , penyaluran bantuan stimulan
dan penataan lingkungan; dan
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.
b) Seksi kelembagaan , kepahlawanan dan restorasi sosial
mempunyai tugas:
 Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
program kerja pada Seksi kelembagaan , kepahlawanan
dan restorasi sosial;
 Menyiapakan bahan koordinasi penyusunan program
kegiatan;

12
 Menyusun bahan dan melaksanakan upaya peningkatan
pelayanan public di Seksi kelambagaan , kepahlawanan
dan restorasi sosial;
 Melaksanakan kebijakan , pelaksanaan dan evaluasi
penggalian potensi, kepahlawanan , keperintisan ,
kesetiakawaan, dan restorasi sosial;
 Melaksanakan pengelolaan taman makam pahlawan
nasional kabupaten;
 Melaksanakan kebijakan , pelaksanaan bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi lembaga konsultasi
kesejahteraan keluarga dan unit peduli keluarga;
 Melaksanakan kebijakan , pelaksanaan bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi lembaga wahana
kesejahteraan sosial berbasis masyarakat / pusat
kesejahteraan sosial, karang taruna dan lembaga
kesejahteraan sosial;
 Melaksanakan monitoring , evaluasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas pada seksi Kelembagaan ,
kepahlawanan dan restorasi sosial ; dan
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.

5. Sumber Daya Manusia Dinas Sosial Kab. Batang


Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Dinas Sosial
Kab. Batang Tahun 2021
No Pegawai Pendidikan Pangkat/Gol JenisKelamin

1 Kepala Dinas S-2 Pembina Utama Laki-Laki


Muda (IV/c)
2 Sekretaris S-1 Penata Tk.I (III/d) Laki-laki
3 Kepala Bidang S-1 Pembina (IV/a) Laki-laki

4 Kepala Bidang S-1 Penata Tk.I (III/d) Perempuan

5 Kasi S-2 Penata (III/c) Perempuan

13
6 Kasubag S-1 Penata Tk.I Perempuan
Umum & (III/d)
Kepegawaian

7 Kasubag S-1 Penata Tk.I (III/d) Perempuan


Program &
Keuangan

8 Kasi S-1 Penata Tk.I (III/d) Perempuan


9 Kasi S-1 Penata Tk.I (III/d) Laki-Laki
10 Staf SLTA Penata Muda Laki-laki
Tk.I
11 Staf S-1 Penata Muda Laki-laki
(III/a)
12 Staf D-IV Penata Muda Laki-laki
(III/a)
13 Staf S-1 Penata Muda Laki-laki
(III/a)
14 Staf S-1 Penata Muda Laki-laki
(III/a)
15 Staf D-III Penata Muda Perempuan
(III/a)
16 Staf D-III Pengatur (II/c) Perempuan
17 Staf SLTA Pengatur Tk.I Laki-laki
(II/d)
18 Staf SLTA Pengatur (II/c) Laki-laki
19 Staf SLTA Pengatur (II/c) Laki-laki
20 Staf SLTA Pengatur (II/c) Laki-laki
21 Staf SLTA Pengatur (II/c) Laki-laki
22 Staf SLTA Pengatur (II/c) Laki-laki
23 Staf SLTP Pengatur Muda Laki-laki
Tk.I (II/b)
24 Staf SLTP Pengatur Muda Laki-laki
Tk.I (II/b)
25 Staf SLTP Juru Tk.I (I/c) Laki-laki

6. Visi dan Misi Organisasi


Visi dan Misi Dinas Sosial Kab. Batang mengacu kepada
Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kab. Batang, yaitu :
a. Visi
Terwujudnya Kabupaten Batang yang Harmonis,
Energik, Berdaya Saing, Agamis, Tenteram, dan Sejahtera
pada Tahun 2022.

14
b. Misi
 Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan tata kelola
pemerintahan berbasis eGovernment didukung
pengembangan kerjasama.
 Meningkatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia
seutuhnya melalui optimalisasi gerakan pemberdayaan
masyarakat di berbagai bidang secara terpadu.
 Meningkatkan pengembangan perekonomian daerah secara
berkelanjutan didukung infrastruktur dan kawasan
berkualitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
 Meningkatkan keamanan, ketentraman dan kerukunan
(kondusifitas daerah) bagi pelaksanaan pembangunan
didukung dengan pengamalan ajaran keagamaann dan nilai-
nilai budaya luhur.

7. Nilai-Nilai Budaya Kerja


Nilai-nilai budaya kerja Dinas Sosial Kab. Batang mengacu
pada nilai-nilai budaya kerja Kementerian Sosial. Nilai-nilai budaya
kerja organisasi menjadi pondasi bagi institusi dan pegawai Dinas
Sosial Kab. Batang dalam mengabdi, bekerja dan bersikap. Nilai-
nilai budaya kerja organisasi tersebut meliputi:
a. Humanis
Memiliki makna bahwa seluruh pegawai menggunakan
pendekatan humanis dalam bekerja
b. Adaptif
Memiliki makna bahwa seluruh pegawai dalam penggunaan
program kerja untuk dirancang agar mudah beradaptasi di
segala kondisi
c. Dedikatif
Memiliki makna bahwa seluruh pegawai senantiasa bekerja
penuh dedikatif.

15
d. Inklusif
Memiliki makna bahwa seluruh pegawai selalu bekerja dalam
konsep melibatkan semua pemangku kepentingan
e. Responsif
Memiliki makna bahwa seluruh pegawai selalu dalam
melaksanakan program harus memiliki keterdesakan/sense of
urgency yang tinggi serta berupa untuk bisa responsif

B. Tugas Peserta
Penulis saat ini bekerja di Dinas Sosial Kab. Batang sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan jabatan sebagai Penyuluh
Sosial. Tugas pokok Penyuluh Sosial adalah melaksanakan
penyuluhan sosial dan pengembangan penyuluhan sosial. Adapun
rincian kegiatan Penyuluh Sosial dijelaskan dalam pasal 8 Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/06/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial
dan Angka Kreditnya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun gambaran umum tentang kondisi, situasi, isu-isu,
permasalahan, dan atau program kesejahteraan sosial secara
faktual yang akan disuluhkan di daerah non rawan sosial;
2. Menetapkan sasaran garapan penyuluhan sosial massal di
daerah non rawan sosial;
3. Menetapkan sasaran garapan penyuluhan sosial
kelompok/organisasi di daerah non rawan sosial;
4. Menetapkan sasaran garapan penyuluhan sosial individu dan
keluarga di daerah non rawan sosial;
5. Melakukan asesmen terhadap kelompok sasaran dan lingkungan
sosial komunitas atau massal di daerah non rawan sosial;
6. Melakukan asesmen terhadap kelompok sasaran dan lingkungan
sosial kelompok/organisasi di daerah non rawan sosial;
7. Melakukan assesmen terhadap kelompok sasaran dan lingkungan
sosial individu dan keluarga di daerah non rawan sosial;

16
8. Merencanakan program penyuluhan sosial komunitas/ massal di
daerah non rawan sosial;
9. Merencanakan program penyuluhan sosial kelompok/ organisasi
di daerah non rawan sosial;
10. Merencanakan program penyuluhan sosial individu dan keluarga
di daerah non rawan sosial;
11. Pembahasan rencana penyuluhan sosial sebagai peserta;
12. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial massal secara
langsung dengan alat bantu dan atau alat peraga sebagai peserta;
13. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial massal secara
langsung tanpa alat bantu dan atau alat peraga sebagai peserta;
14. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial kelompok secara
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
sebagai peserta;
15. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial kelompok secara
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
sebagai peserta;
16. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial individu secara
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
sebagai peserta;
17. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial individu secara
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
sebagai peserta;
18. Menyusun rancangan materi penyuluhan sosial tidak langsung
dalam bentuk media elektronik sebagai pelaku;
19. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial tidak langsung
dalam bentuk media elektronik sebagai peserta;
20. Membahas rancangan materi penyuluhan sosial tidak langsung
dalam bentuk media cetak sebagai peserta;
21. Melakukan kegiatan penyuluhan sosial langsung secara massal
dengan alat bantu dan atau alat peraga di daerah non rawan
sosial;

17
22. Melakukan kegiatan penyuluhan sosial langsung secara massal
tanpa alat bantu dan atau alat peraga di daerah non rawan sosial;
23. Melakukan kegiatan penyuluhan sosial langsung secara kelompok
dengan alat bantu dan atau alat peraga di daerah non rawan
sosial;
24. Melakukan kegiatan penyuluhan sosial langsung secara kelompok
tanpa alat bantu dan atau alat peraga di daerah non rawan sosial;
25. Melakukan kegiatan penyuluhan sosial langsung secara individu
tanpa alat bantu dan atau alat peraga di daerah non rawan sosial;
26. Menjadi pelaku dalam proses penyuluhan sosial tidak langsung
melalui media alternatif (ketoprak, wayang, calung, dll);
27. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial massal langsung
dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di daerah
rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
28. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial massal langsung
dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di daerah
non rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
29. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial massal
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
sebagai peserta;
30. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial massal tidak
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di
daerah rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
31. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial massal tidak
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
di daerah non rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
32. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial massal
tidak langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat
peraga sebagai peserta;
33. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial kelompok
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
di daerah rawan sosial dalam tim sebagai anggota;

18
34. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial kelompok
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
di daerah non rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
35. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial
kelompok langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau
alat peraga sebagai peserta;
36. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial kelompok tidak
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di
daerah rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
37. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial kelompok tidak
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di
daerah non rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
38. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial
kelompok tidak langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau
alat peraga sebagai peserta;
39. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial individu langsung
dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di daerah
rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
40. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial individu langsung
dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di daerah
non rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
41. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial individu
langsung dengan menggunakan alat bantu dan atau alat peraga
sebagai peserta;
42. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial individu tidak
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di
daerah rawan sosial dalam tim sebagai anggota;
43. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan sosial individu tidak
langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat peraga di
daerah non rawan sosial dalam tim sebagai anggota;

19
44. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial individu
tidak langsung tanpa menggunakan alat bantu dan atau alat
peraga sebagai peserta;
45. Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan sosial tidak
langsung dalam bentuk media elektronik dalam tim sebagai
anggota;
46. Melakukan pembahasan hasil evaluasi pelaksanaan penyuluhan
sosial tidak langsung dalam bentuk media elektronik sebagai
peserta;
47. Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan sosial tidak
langsung dalam bentuk media cetak dalam tim sebagai anggota;
48. Melakukan pembahasan hasil evaluasi pelaksanaan penyuluhan
sosial tidak langsung dalam bentuk media cetak sebagai peserta;
49. Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan sosial tidak
langsung dalam bentuk media peragaan atau media alternatif
dalam tim sebagai anggota;
50. Melakukan pembahasan hasil evaluasi pelaksanaan penyuluhan
sosial tidak langsung dalam bentuk media peragaan atau media
alternatif sebagai peserta;
51. Melakukan pengkajian kebijakan penyuluhan sosial dalam tim
sebagai anggota;
52. Membahas hasil pengkajian kebijakan penyuluhan sosial sebagai
peserta;
53. Diseminasi hasil pengkajian kebijakan penyuluhan sosial dalam
tim sebagai anggota;
54. Melakukan pengembangan program penyuluhan sosial dalam tim
sebagai anggota;
55. Membahas draft atau hasil uji coba pengembangan program
penyuluhan sosial sebagai peserta;
56. Diseminasi hasil pengembangan program penyuluhan sosial
dalam tim sebagai anggota;

20
57. Melakukan pengembangan model, metode, teknik dan media
penyuluhan sosial dalam tim sebagai anggota;
58. Membahas draft atau hasil uji coba pengembangan model,
metode, teknik, dan media penyuluhan sosial sebagai peserta;
59. Diseminasi hasil Pengembangan model, metode, teknik, dan
media penyuluhan sosial dalam tim sebagai anggota;
60. Melakukan pengembangan kemitraan dan jejaring kerja
penyuluhan kemasyrakatan dalam tim sebagai anggota ;
61. Melakukan evaluasi pengkajian kebijakan penyuluhan sosial
dalam tim sebagai anggota ;
62. Melakukan evaluasi pengembangan program penyuluhan sosial
dalam tim sebagai anggota;
63. Melakukan evaluasi pengembangan model, metode, teknik, dan
media penyuluhan sosial dalam tim sebagai anggota;
64. Melakukan evaluasi pengembangan kemitraan dan jejaring kerja
penyuluhan kemasyrakatan dalam tim sebagai anggota ;
65. Melaksanakan evaluasi penyuluhan sosial secara komprehensif
dalam tim sebagai anggota;
66. Melakukan pembahasan hasil evaluasi penyuluhan sosial secara
komprehensif sebagai peserta; dan
67. Diseminasi hasil evaluasi penyuluhan sosial secara komprehensif
sebagai anggota;

C. Role Model
Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai penyuluh sosial,
penulis ditempatkan di bidang rehabilitasi dan perlindungan jaminan
sosial bersama dengan kabid, kasi dan para staf lainnya. Penulis
awalnya kebingungan dalam pemberian pelayanan publik terutama
terkait program-program rehabilitasi dan jaminan sosial di Dinas Sosial
Kab. Batang. Namun dalam prosesnya, penulis banyak memperoleh
dukungan dan bimbingan dari rekan-rekan sejawat. Salah satu sosok
yang sangat berpengaruh dan menginspirasi penulis dalam

21
menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN adalah Bp. Anwar Sanusi,
S.H. selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan
Sosial.

Gambar 1.3. Foto Bp. Anwar Sanusi, S.H. selaku Kepala Bidang
Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial di
Dinas Sosial Kab. Batang Tahun 2021

Bp. Anwar Sanusi lahir di Batang pada tanggal 17 April 1963.


Beliau tinggal di Kelurahan Karangasem Selatan RT.02/RW.06. Pria
asli Batang ini adalah sosok yang sangat ramah dan memiliki etos
kerja yang sangat tinggi. Lelaki baik tersebut telah menempuh
pendidikan sampai dengan Sarjana Strata-1 jurusan Hukum di
Universitas Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Alumnus Universitas
Pekalongan tersebut kini menjabat sebagai Kabid. Rehabilitasi dan
Perlindungan Jaminan Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Batang.
Bp. Kabid sudah mengabdi menjadi PNS selama 35 tahun.
Awal mula karir beliau adalah sebagai staf di Dinas Sosial Kabupaten
Batang. Kemudian setelah 15 beliau dipindahtugaskan di Kecamatan
Subah selama 2 tahun. Setelah itu Ia diangkat sebagai Kasi di
Kelurahan Karangasem Utara dan mengabdi selama 7 tahun.
Kemudian kembali dipindahtugaskan ke Kantor Kesbangpol Batang
sebagai Kasubag selama 7 tahun. Akhirnya pada tahun 2018, Pria
gagah tersebut diangkat sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi dan
Perlindungan Jaminan Sosial.di Dinas Sosial Kabupaten Batang
sampai sekarang.

22
Penulis sangat mengidolakan pria yang penuh pengalaman ini
karena pria ramah ini sangat kompeten dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya sebagai seorang ASN. Hal ini tercermin dari penerapan
nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Anti Korupsi
atau ANEKA yang selama ini beliau terapkan.
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas yang selama ini diterapkan
antara lain:
1. Kepemimpinan, Pria berwibawa ini mampu memberikan contoh dan
motivasi yang baik kepada rekan-rekan sejawat lain misalnya
dalam hal mengerjakan tugas-tugas kedinasan tidak boleh ditunda-
tunda dan harus segera diselesaikan misalnya pria disiplin ini
dengan sigap melayani aduan langsung dari masyarakat terkait
PGOT (Pengemis, Gelandang, Orang Terlantar).
2. Transparansi, pria murah senyum ini selalu terbuka terhadap aduan
dari masyarakat misalnya ada masyarakat yang belum mengetahui
tata cara merujuk ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) ke RSJ,
beliau dengan terbuka mengomunikasikan mekanismenya ke yang
bersangkutan.
3. Integritas, pria penuh semangat ini adalah orang yang memegang
teguh perkataannya misalnya sesudah melakukan komitmen terkait
tugas yang akan diemban maka beliau benar-benar mengemban
tugas tersebut dengan penuh tanggungjawab.
4. Tanggungjawab, pria cerdas ini sudah menjalankan tugas dan
wewenangnya sebagai PNS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, seperti merujuk anak terlantar ke panti sesuai dengan
prosedur.
5. Keadilan, pria bijaksana ini melayani masyarakat tanpa ada
diskriminasi. Pembagian tugas bagi juga dilakukan secara adil
sesuai dengan kemampuan individu.
6. Kepercayaan, Pria terpandang ini juga aktif memberikan bimbingan
dan masukan kepada rekan-rekan sejawat lain terkait tugas-tugas
kedinasan yang ada sehingga pekerjaan kami dapat diselesaikan

23
dengan lebih mudah dan cepat. Hal tersebut menumbuhkan
kekaguman dan kepercayaan kami terhadap Beliau
7. Keseimbangan, Artinya penugasan-penugasan dari Pria berkarisma
ini sudah disesuaikan dengan kapasitas sumber daya dan
kemampuan masing-masing individu sehingga kami tidak dibebani
dengan tugas yang berlebihan dan kinerja kami bisa maksimal.
8. Kejelasan, Pria dengan etos kerja tinggi ini memahami dengan baik
kewenangan, peran dan tanggungjawab beliau serta kinerja yang
diharapkan misalnya aktif dalam perencanaan, pelaksanaan serta
pelaporan program rehabilitasi dan perlindungan jaminan sosial
seperti pemberian bantuan alat bantu kaki palsu, kursi roda, alat
bantu dengar, pendampingan anak terlantar ke panti dan asistensi
lanjut usia, asistensi penyandang disabilitas, santunan kematian
dan tanggap darurat bencana melalui dapur umum.
9. Konsistensi, keputusan-keputusan Pria dengan jiwa pemimpin ini
selalu didasarkan pada peraturan perundang-undangan sehingga
kegiatan yang kami lakukan mekanisme nya tepat dan terarah serta
sesuai dengan prosedur.

Nilai-nilai dasar Nasionalisme yang selama ini beliau terapkan


antara lain:
1. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa),
Lelaki agamis ini adalah orang yang taat dalam beribadah. Hal ini ia
tunjukkan di lingkungan kerja dengan tidak menunda waktu sholat,
mengajak rekan kerja lain sesama muslim sholat berjamaah dan
menjadi imam sewaktu sholat berjamaah di kantor Dinas Sosial
Kab. Batang.
2. Sila 2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
Orang humanis ini memberikan pelayanan kepada masyarakat,
Beliau memperlakukan mereka dengan ramah, santun, sopan dan
professional sehingga mereka benar-benar merasa dihargai dan
ikut membantu permasalahan mereka.

24
3. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Tokoh masyarakat satu ini juga menjalin hubungan baik dengan
seluruh lapisan masyarkat baik dengan yang kaya maupun pra
sejahtera, baik dengan muslim maupun non muslim, dan baik
dengan yang berkuasa maupun yang tidak.
4. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawatan atau perwakilan)
Hal ini ditunjukkan oleh sang pelopor perdamaian melalui
penghormatan terhadap masyarakat yang menyampaikan aspirasi
nya terkait layanan rehabilitasi dan jaminan sosial.
5. Sila 5 (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sosok agung ini memberikan pelayanan publik dengan adil tanpa
adanya diskriminasi.

Nilai-nilai dasar Etika Publik yang selama ini beliau terapkan


antara lain:
1. Pria tegas ini memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancalisa baik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya
2. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak. Hal ini
terlihat saat pegawai teladan ini memberikan pelayanan publik.
3. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. Hal ini terlihat
dari kemampuan managerial sang pelayan publik ini sebagai PNS
seperti berkomitmen penuh dalam menjalankan tugas yang
diamanahkan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. Hal ini terlihat
dari pembagian tugas dari pemimpin hebat ini yang disesuaikan
dengan kapasitas sumber daya dan kompetensi individu
5. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
akurat, berdaya guna dan santun seperti saat saat memberikan
konsultasi dan bimbingan kepada masyarkat.
Nilai-nilai dasar Komitmen Mutu yang sudah diterapkan oleh
sang panutan masyarakat ini antara lain:

25
1. Efektif (Tepat Sasaran), Pria berkumis tipis ini sangat teliti dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu dengan
mempertimbangkan kelengkapan persyaratan/kualifikasi serta
dokumen dari masyarakat sehingga penerimannya bisa tepat
sasaran.
2. Efisien (Tepat Guna), Lelaki berambut kelimis ini juga melakukan
pekerjaannya sesuai dengan mekanisme dan prosedur sehingga
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan, tidak ada pemborosan
sumber daya dan penyalahgunaan alokasi.
3. Inovatif, Pria berpakaian rapi ini juga aktif mengikuti perkembangan
program rehabilitasi dan perlindungan jaminan sosial yang
berubah-ubah dan menerapkannya sesuai dengan peraturan yang
terbaru dan berlaku.
4. Berorientasi Mutu, Kegiatan maupun program yang pria penuh
wawasan ini kerjakan ditujukan untuk peningkatan standar mutu.

Nilai-nilai dasar Anti Korupsi yang selama ini beliau terapkan


antara lain:
1. Kejujuran, Lelaki penuh tanggungjawab ini selalu memegang teguh
nilai-nilai kejujuran seperti saat memberikan pelayanan publik,
informasi yang beliau sampaikan memang benar adanya bukan
kebohongan semata.
2. Kepedulian, Ketika ada rekan sejawat yang membutuhkan
masukan, Pria lembut ini dapat meluangkan waktunya untuk
memberikan konsultasi. Hal tersebut merupakan wujud kepedulian
dan itu juga dilakukan kepada masyarakat.
3. Kedisiplinan, Orang yang disiplin ini tidak suka menunda-nunda
pekerjaan dan memilih menyelesaikan tugas nya sesegera
mungkin.
4. Kesederhanaan, Walaupun Pria ini sudah memiliki kedudukan. Pria
ini adalah sosok yang sederhana, tidak menggunakan uangnya
untuk hal-hal maupun barang-barang yang bersifat pemborosan.

26
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isu adalah
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas
asal-usulnya dan tidak terjamin kebenarannya, kabar angin dan
desas-desus. Selanjutnya Kamus “Collins Cobuild English Language
Dictionary” (1987) mengartikan isu sebagai isu yang tidak muncul di
ruang publik dan tidak ada dalam kesadaran kolektif publik tidak dapat
dikategorikan sebagai isu strategis/kritikal. Sejalan dengan itu Veverka
(1994) dalam salah satu tulisannya menyatakan bahwa isu kritikal
dapat didefinisikan sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-
masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan
adanya kesadaran publik akan isu tersebut.
Isu strategis muncul dalam penyelenggaraan pemerintahan
maupun pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu peran dan
kedudukan ASN sangat dibutuhkan dalam penanganan isu-isu
tersebut. Penanganan isu tersebut terlihat dari kemampuan ASN
dalam implementasi pendekatan sumber-sumber isu yaitu:
1. Manajemen ASN adalah SDM PNS/ASN, kompetensi, kualitas,
kuantitas, produktif, efektif, efisien, adil, terbuka/transparan, dan
bebas dari berbagai kepentingan individu/kelompok/politik tertentu.
2. Pelayanan Publik adalah sarana prasarana, SOP, penyelenggara
layanan pulbik, penerima layanan, kepuasan pelanggan dan
pelayanan publik,
3. Whole of Government (WoG) adalah komunikasi, kolaborasi,
kerjasama dengan pihak lain.
Dari tiga sumber isu tersebut, penulis merumuskan isu-isu yang
yang muncul di lingkungan kerja penulis. Penulis kemudian membuat
daftar isu-isu strategis di lingkungan kerja penulis. Penulis juga
melakukan konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan persetujuan
atas keabsahan dari daftar isu-isu strategis yang telah penulis susun.

27
Daftar isu-isu strategis yang telah penulis susun kemudian
ditampilkan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 2.1. Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Isu dan Sumber Isu Kondisi Saat ini
Diharapkan
1. Belum tersedianya Banyaknya PMKS Terselenggaranya
rumah singgah (Penyandang rumah singgah di
Masalah Dinas Sosial
Sumber Isu: Kesejahteraan Sosial) Kabupaten Batang
dari masyarakat yang untuk menampung
Pelayanan Publik
belum ditangani kurang lebih 8
secara maksimal orang dengan
maka perlu adanya penjelasan
rumah singgah di maksimum 3 hari
Dinas Sosial pelayanan dan
Kabupaten Batang selanjutnya dikirim
ke panti sosial.
2. Penanganan anak Penanganan anak Penanganan anak
jalanan yang belum jalanan belum dapat jalanan di dinas
optimal dilakukan secara sosial kabupaten
optimal karena batang didukung
pemberdayaan oleh sarana dan
Sumber Isu: terhadap anak prasarana yang
Pelayanan Publik jalanan tidak memadai seperti
didukung dengan ketersediaan
sarana dan prasarana gedung/rumah
yang memadai seperti singgah,
ketersediaan rumah transportasi untuk
singgah, dan evakuasi dan
transportasi untuk anggaran
evakuasi pemberdayaan
anak jalanan
3. Penanganan ODGJ Penanganan ODGJ Penanganan ODGJ
(Orang dengan belum dapat di dinas sosial
Gangguan Jiwa)dilakukan secara kabupaten batang
optimal karena belum didukung oleh
yang belum optimal
tersedia rumah sarana dan
singgah untuk prasarana yang
Sumber Isu: menampung memadai seperti
Pelayanan Publik sementara ODGJ ketersediaan
selama penanganan gedung/rumah
dan transportasi singgah,
untuk evakuasi baik transportasi untuk
saat penjemputan evakuasi dan
maupun saat akan anggaran
merujuk rehabilitasi ODGJ
4. Minimnya Ketersediaan SDM Harapannya ada
Ketersediaan SDM Rehabilitasi Sosial penambahan
Rehabilitasi Sosial masih minim dalam jumlah sdm
rangka penanganan rehabilitasi sosial

28
Kondisi yang
No. Isu dan Sumber Isu Kondisi Saat ini
Diharapkan
Sumber Isu : PMKS yang optimal sehingga
Manajemen ASN penanganan PMKS
dapat dilakukan
dengan optimal
5. Minimnya Tahun 2021 lewat Anggaran untuk
ketersediaan anggaran APBD 2 membangun rumah
anggaran Kab. Batang singgah dapat
berencana disetujui oleh
memperbaiki ruangan pemerintah daerah
Sumber Isu : yang tidak terpakai dan DPRD Kab.
Whole of Goverment yang akan digunakan Batang agar
untuk rumah singgah penanganan PMKS
yang bernama dapat dilakukan
“SIMANIS” Rumah secara optimal.
Singgah Ramah dan
Humanis.
(Sumber : penulis, 2021)

B. Analisis Isu
Penulis menyusun isu-isu strategis di lingkungan kerja penulis
dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik, kekhalayakan
dan kelayakan isu tersebut atau dengan metode APKL. Aktual artinya
benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak, dan kelayakan memiliki arti bahwa isu yang diangkat
masuk akal dan realistis serta relevan dengan tujuan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun analisis
isu yang diangkat dalam rencana aktualisasi dan habituasi dalam
bentuk tabel analisis sebagai berikut :

Tabel 2.2. Analisis isu dengan metode APKL


Total
No Isu dan Sumber Isu A P K L Peringakat
APKL
1. Belum tersedianya 3 3 4 2 12 III
rumah singgah
Sumber Isu:

29
Pelayanan Publik,
WoG
2. Penanganan anak 4 4 4 4 16 I
jalanan yang belum
optimal
Sumber Isu:
Pelayanan Publik,
WoG
3. Penanganan ODGJ 4 4 4 3 15 II
(Orang dengan
Gangguan Jiwa) yang
belum optimal
Sumber Isu:
Pelayanan Publik,WoG
4. Minimnya 2 2 4 2 10 V
Ketersediaan SDM
Rehabilitasi Sosial
Sumber Isu :
Manajemen ASN,WoG
5. Minimnya ketersediaan 2 2 4 3 11 IV
anggaran
Sumber Isu :
WoG, Pelayanan
Publik

Dari hasil analisis isu APKL seperti yang terlihat di tabel 2.2.
Penuis menentukan prioritas isu menggunakan metode analisis
USG dengan rentang penilaian (1-5). Urgency artinya seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Hasil analisis USG seperti dapat dilihat dalam tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3. Analisis isu prioritas dengan menggunakan USG

Isu dan Sumber Isu Total


No. U S G Peringkat
USG
1. Belum tersedianya rumah 3 4 3 10 III
singgah
Sumber Isu:
Pelayanan Publik, WoG
2. Penanganan anak jalanan 4 4 4 12 I
yang belum optimal

30
Sumber Isu:
Pelayanan Publik, WoG
3. Penanganan ODGJ (Orang 4 4 3 11 II
dengan Gangguan Jiwa)
yang belum optimal,
Sumber Isu:
Pelayanan Publik, WoG

Berdasarkan hasil analisis USG seperti yang terlihat dari tabel


2.3, maka prioritas isu yang memiliki peringkat tertinggi adalah
“Penanganan Anak Jalanan Yang Belum Optimal” dengan jumlah
total skor USG sebesar 12. Setelah diketahui isu prioritas dengan
peringkat tertinggi, penulis akan menindaklanjuti isu strategis tersebut
dengan menganalisis penyebab isu tersebut dengan menggunakan
diagram fishbone, merumuskan dampak-dampak yang akan terjadi
bila tidak ada tindaklanjut penanganan, merumuskan gagasan
pemecahan isu, merancang kegiatan aktualisasi, melakukan kegiatan
aktualisasi dan habituasi serta membuat laporan terkait kegiatan yang
dilakukan. Mengenai kegiatan aktualisasi terkait isu “Penanganan
Anak Jalanan Yang Belum Optimal” nantinya akan dikaitkan dengan
substansi mata pelatihan ANEKA dan kedudukan serta peran PNS
dalam NKRI, visi dan misi organisasi serta nilai-nilai budaya kerja
organisasi. Adapun sumber dari isu tersebut adalah Pelayanan
Publik.

C. Analisis Penyebab
Untuk menganalisa penyebab dari isu prioritas yang didapatkan
dari analisis USG pada tabel 2.3., penulis menggunakan diagram
fishbone untuk memperoleh penyebab-penyebab yang perlu
diinventarisasi. Penyebab tersebut akan menjadi dasar bagi penulis
dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi. Berikut adalah
diagram fishbone yang digunakan oleh penulis.

31
MAN Mininnya MATERIAL
jumlah SDM
Emosi atau rehabilitasi Belum tersedianya Sarana dan
kejiwaan anak sosial rumah singgah untuk prasarana ruang
yang masih labil menampung para pgot perawatan medis
Lemahnya yang belum tersedia
pengawasan dari seperti anak jalanan.
Minimnya orangtua
Sarana dan Penanganan
informasi dari Pengaruh buruk Anggaran prasarana ruang
masyarakat terkait dari teman pemberdayaan anak layanan konseling Anak
penanganan anak bermain anak jalanan yang minim yang belum tersedia Jalanan
jalanan jalanan lain belum
optimal
Panduan terapi Transportasi Perlunya adanya
layanan psikososial angkutan untuk Perlu juga kolaborasi antar
bagi anak jalanan evakuasi kolaborasi dengan opd bahkan antar
masih minim penjemputan dan keluarga anak kota untuk
rujukan anak jalanan terkait penangangan anak
Pedoman layanan psikososial jalanan
pendampingan jalanan yang belum
terhadap anak memadai
jalanan masih
minim
MILIEU
METHOD MACHINE

Gambar 2.1. Analisis penyebab isu menggunakan fishbone

32
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas
dengan menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab
prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu :
1. Man : - Emosi anak jalanan yang masih labil.
- Minimnya jumlah SDM rehabilitasi sosial
- Minimnya informasi dari masyarakat terkait
penanganan anak jalanan.
- Lemahnya pengawasan dari orangtua
- Pengaruh buruk dari teman bermain anak jalanan
lain
2. Material : - Belum tersedianya rumah singgah
- Anggaran pemberdayaan sosial anak jalanan
yang minim
- Belum tersedianya klinik perawatan medis
- Belum tersedianya ruang konseling
3. Method : - Panduan layanan psikoterapi masih minim
- Pedoman pendampingan anak jalanan masih
minim
4. Machine : - Belum tersedianya transportasi angkut khusus
untuk melakukan evakuasi penjemputan dan
rujukan bagi PGOT termasuk anak jalanan
5. Milieu : - Perlu kolaborasi dengan keluarga anak jalanan.
- Perlu kolaborasi dengan OPD lain.

D. Dampak Bila Isu Tidak Terselesaikan


Dampak bila isu penanganan anak jalanan tidak diselesaikan
adalah memupuskan bakat dan potensi yang dimiliki oleh anak
karena banyak menghabiskan waktu di jalanan, bau badan pun
menjadi menyengat sehingga mengganggu masyarakat, bahkan
menyebabkan masalah sosial lain seperti mengemis,
menggelandang, putus sekolah dan sampai menimbulkan
kriminalitas seperti mencuri, memeras dan tawuran. Pengoptimalan

33
penanganan anak jalanan diharapkan dapat mengubah perilaku
anak jalanan agar bisa mandiri dan tidak kembali ke jalanan,
meningkatkan peran dan fungsi orangtua di dalam keluarga serta
meningkatkan kualitas program atau kegiatan penanganan anak
jalanan di Kabupaten Batang.

E. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasar uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu
prioritas adalah “Penanganan Terpadu Anak Jalanan di Kabupaten
Batang”. Selanjutnya akan dilaksanakan 6 (enam) kegiatan, yaitu :
1. Melakukan kegiatan razia PMKS bersama dengan Satpol PP
2. Melakukan asesmen serta pemberian bimbingan dan motivasi
kepada anak jalanan
3. Melakukan asesmen serta memberikan bimbingan kepada
keluarga anak jalanan
4. Melakukan asesmen dengan tokoh masyarakat terkait penanganan
anak jalanan
5. Melakukan asesmen dengan pihak sekolah terkait penanganan
anak jalanan
6. Melakukan asesmen dengan aparat kepolisian terkait penanganan
anak jalanan

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi


Unit kerja : Dinas Sosial Kabupaten Batang
Identifikasi isu : 1. Belum tersedianya rumah singgah
Sumber isu: Pelayanan Publik dan
WoG
2. Penanganan anak jalanan yang belum
optimal dan WoG
Sumber isu: Pelayanan Publik
3. Penanganan anak ODGJ yang belum
optimal

34
Sumber isu: Pelayanan Publik dan
WoG
Isu yang diangkat : Penanganan anak jalanan yang belum
optimal
Sumber isu berasal dari : Pelayanan
Publik dan WoG
Gagasan pemecahan isu : Penanganan Terpadu Anak Jalanan di
Kabupaten Batang selanjutnya akan
dilaksanakan 6 (enam) kegaitan, yaitu :
1. Kegiatan Razia PMKS bersama
dengan Satpol PP
2. Asesmen serta Bimbingan dan
Motivasi kepada Anak Jalanan
3. Asesmen serta Bimbingan dan
Motivasi kepada Keluarga Anak
Jalanan
4. Diskusi dan Koordinasi dengan
Tokoh Masyarakat
5. Diskusi dan Koordinasi dengan Pihak
Sekolah
6. Diskusi dan Koordinasi dengan
Aparat Kepolisian

35
Tabel 2.4. Matrik Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
“Penanganan Terpadu Anak Jalanan di Kabupaten Batang”
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan razia 1. Berkonsultasi - Disetujuinya ETIKA PUBLIK : (sopan Kegiatan ini Melalui kegiatan ini
PMKS (Penyandang dengan kasie kegiatan razia santun, dan respect menghasilkan, dapat memberikan
Masalah pelayanan dan PMKS bersama terhadap mentor) keamanan dan penguatan nilai
Kesejahteraan Sosial) rehabilitasi sosial ketertiban di organisasi seperti
Satpol PP
dengan Satpol PP di selaku mentor KOMITMEN MUTU : masyarakat nilai humanis,
sepanjang Jl. Jend. 2. Mempersiapkan - Tersusunnya jadwal (berorientasi pada mutu sehingga ikut adaptif, dedikatif,
Soedirman-Jl Raya jadwal razia razia PMKS dalam mempersiapkan memberikan inklusif dan
Kandeman-Jl. Raya 3. Melaksanan razia - Terselenggaranya kegiatan razia PMKS) kontribusi terhadap responsif
Subah kegiatan razia visi dan misi
4. Mendata dan
disertai NASIONALIME : Pemkab. Batang.
Sumber: SKP membina PMKS di (Mengamalkan sila ke-2 ke-4
Dinas Sosial dokumentasi foto
dalam pelaksanaan razia
Kabupaten Batang dan video
PMKS)
5. Memulangkan dan - Terdatanya PMKS
menyerahkan hasil razia AKUNTABILITAS :
PMKS kepada - Dipulangkannya (melakukan pendataan dan
PMKS kepada pembinaan PMKS dengan
anggota
anggota penuh tanggungjawab)
keluarganya.
keluarganya
ETIKA PUBLIK : :
(Memulangkan PMKS
kepada keluarga nya
dengan professional)

Terkait Agenda 3 :
Whole of Government,
Pelayanan Publik

36
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan asesmen, 1. Melakukan - Disetujuinya ETIKA PUBLIK : (sopan Kegiatan ini akan Kegiatan ini dapat
pemberian bimbingan konsultasi dengan kegiatan asesmen santun, dan respect menghasilkan memberikan
dan motivasi kepada mentor dan pemberian terhadap mentor) laporan aktualisasi penguatan nilai
anak jalanan di Kantor yang akuntabel, organisasi seperti
2. Mempersiapkan bimbingan, motivasi
Dinas Sosial KOMITMEN MUTU : memotivasi anak nilai humanis,
Kabupaten Batang jadwal pertemuan, - Tersusunnya jadwal (berorientasi pada mutu jalanan untuk adaptif, dedikatif,
pedoman asesmen pertemuan, dalam persiapan mandiri dan tidak dan responsif
Sumber: SKP dan materi pedoman asesmen, pelaksanaan asesmen serta kembali ke jalanan
bimbingan dan materi pemberian bimbingan dan sehingga ikut
3. Melakukan asesmen bimbingan motivasi) memberikan
4. Memberikan - Terselenggaranya kontribusi
ETIKA PUBLIK terhadap visi dan
bimbingan dan kegiatan asesmen
(profesional dalam misi Pemkab.
motivasi - Terselenggaranya melakukan asesmen) Batang Ke 2 dan 4
5. Mencatat dan kegiatan pemberian
merekam kegiatan bimbingan dan ETIKA PUBLIK
asesmen, motivasi (profesional dalam
pemberian - Terdatanya hasil memberikan bimbingan dan
bimbingan dan kegiatan asesmen, motivasi)
motivasi pemberian
bimbingan dan KOMITMEN MUTU :
motivasi disertai foto (Berorientasi pada mutu
dan video dalam pelaksanaan
pencatatan dan perekaman
kegiatan asesmen serta
pemberian bimbingan dan
motivasi kepada anak
jalanan)

37
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terkait Agenda 3 :
Whole of Government,
Pelayanan Publik

3. Melakukan asesmen 1. Berkonsultasi - Disetujuinya ETIKA PUBLIK : (sopan Kegiatan ini akan Melalui kegiatan ini
dan memberikan dengan mentor kegiatan asesmen santun, dan respect menghasilkan dapat memberikan
bimbingan kepada 2. Mempersiapkan dan pemberian terhadap mentor) laporan aktualisasi penguatan nilai
yang akuntabel,
keluarga anak jalanan jadwal pertemuan, bimbingan organisasi seperti
KOMITMEN MUTU : membimbing
pedoman asesmen - Tersusunnya (berorientasi pada mutu keluarga anak nilai humanis,
Sumber: SKP dan dan materi jadwal pertemuan, adaptif, dedikatif,
Inovasi dalam persiapan kegiatan jalanan untuk
bimbingan pedoman asesmen dan pemberian) meningkatkan dan responsif
3. Melakukan asesmen, dan peranan keluarga
asesmen materi bimbingan ETIKA PUBLIK dalam pengasuhan
4. Memberikan - Terselenggaranya (profesional dalam dan pendidikan
melakukan asesmen) anak sehingga
bimbingan kegiatan asesmen
anak tidak kembali
5. Mencatat dan - Terselenggaranya ETIKA PUBLIK ke jalanan dan ikut
merekam hasil kegiatan (profesional dalam memberikan
asesmen dan pemberian memberikan bimbingan) kontribusi
bimbingan bimbingan terhadap visi dan
- Terdatanya hasil KOMITMEN MUTU : misi Pemkab.
kegiatan asesmen, (Berorientasi pada mutu Batang Ke 2 dan 4
dalam pencatatan dan
pemberian
perekaman kegiatan
bimbingan disertai asesmen dan pemberian
foto dan video bimbingan)

38
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terkait Agenda 3 :
Whole of Government,
Pelayanan Publik

4. Melakukan asesmen 1. Berkonsultasi - Disetujuinya ETIKA PUBLIK : (sopan Melalui kegiatan ini Melalui kegiatan ini
dengan tokoh dengan mentor kegiatan asesmen santun, dan respect akan memberikan dapat memberikan
masyarakat terkait 2. Mempersiapkan - Tersusunnya jadwal terhadap mentor) gambaran yang penguatan nilai
organisasi seperti
penanganan anak jadwal pertemuan, pertemuan dan jelas terkait
KOMITMEN MUTU : nilai humanis,
jalanan dan pedoman pedoman asesmen, (berorientasi pada mutu penanganan anak adaptif, dedikatif,
asesmen - Terselenggaranya dalam persiapan kegiatan jalanan sehingga inklusif dan
Sumber: SKP dan 3. Melakukan kegiatan asesmen ikut memberikan
asesmen) responsif
Inovasi
asesmen - Terdatanya hasil kontribusi terhadap
4. Mencatat dan asesmen disertai ANTI KORUPSI visi dan misi
merekam hasil foto dan video (Tepat waktu dalam Pemkab. Batang
menghadiri kegiatan
asesmen. ke-2
asesmen sebagai bentuk
kedisiplinan)

KOMITMEN MUTU :
(Berorientasi pada mutu
dalam pencatatan dan
perekaman kegiatan
asesmen)

39
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terkait Agenda 3 :
Whole of Government,
Pelayanan Publik

5. Melakukan asesmen 1. Berkonsultasi - Disetujuinya ETIKA PUBLIK : (sopan Melalui kegiatan ini Melalui kegiatan ini
dengan pihak sekolah dengan mentor kegiatan asesmen santun, dan respect akan memberikan dapat memberikan
terkait penanganan 2. Mempersiapkan - Tersusunnya terhadap mentor) gambaran yang penguatan nilai
organisasi seperti
anak jalanan jadwal pertemuan jadwal pertemuan jelas terkait
KOMITMEN MUTU : nilai humanis,
dan pedoman dan pedoman (berorientasi pada mutu penanganan anak adaptif, dedikatif,
Sumber: SKP dan asesmen asesmen dalam mempersiapkan jalanan sehingga inklusif dan
Inovasi 3. Melakukan - Terselenggaranya kegitan asesmen) ikut memberikan responsif
asesmen kegiatan asesmen kontribusi terhadap
4. Mencatat dan - Terdatanya ETIKA PUBLIK visi dan misi
merekam kegiatan kegiatan asesmen (profesional dalam Pemkab. Batang
melakukan asesmen
asesmen disertai foto dan ke-2
dengan pihak sekolah)
video
ANTI KORUPSI
(Tepat waktu/disiplin waktu
dalam menghadiri kegiatan
asesmen sesuai jadwal)

KOMITMEN MUTU :
(Berorientasi pada mutu
dalam pencatatan dan
perekaman kegiatan
asesmen)

40
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terkait Agenda 3 :
Whole of Government,
Pelayanan Publik

6. Melakukan asesmen 1. Berkonsultasi - Disetujuinya ETIKA PUBLIK : (sopan Melalui kegiatan ini Melalui kegiatan ini
dengan aparat dengan mentor kegiatan asesmen santun, dan respect akan memberikan dapat memberikan
kepolisian terkait 2. Mempersiapkan - Tersusunnya terhadap mentor) gambaran yang penguatan nilai
organisasi seperti
penanganan anak jadwal pertemuan jadwal pertemuan jelas terkait
KOMITMEN MUTU : nilai humanis,
jalanan dan pedoman dan pedoman (berorientasi pada mutu penanganan anak adaptif, dedikatif,
asesmen asesmen dalam mempersiapkan jalanan sehingga inklusif dan
Sumber: SKP dan 3. Melakukan - Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan ikut memberikan responsif
Inovasi
asesmen kegiatan asesmen asesmen) kontribusi terhadap
4. Mencatat dan - Terdatanya visi dan misi
merekam kegiatan kegiatan asesmen ETIKA PUBLIK Pemkab. Batang
(profesional dalam
asesmen disertai foto dan ke-2
melakukan kegiatan
video asesmen )

ANTI KORUPSI
(Tepat waktu dalam
menghadiri kegiatan
asesmen dengan aparat
kepolisian sebagai bentuk
kedisiplinan)

41
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
KOMITMEN MUTU :
(Berorientasi pada mutu
dalam pencatatan dan
perekaman kegiatan
asesmen)

Terkait Agenda 3 :
Whole of Government,
Pelayanan Publik

G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

April Mei
Rencana Bukti Kegiatan
No Kegiatan 7 8 9 12 13 14 15 16 19 20 21 22 23 26 27 28 29 30 3 4 5 6 7 10 11 17 18 19 20 21

Melakukan √ √ √ √ √ X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X - Foto saat razia dengan


1 kegiatan razia satpol PP
PMKS bersama - Video saat razia dengan
dengan Satpol Satpol PP
PP - Daftar PMKS hasil
penertiban tim Satpol PP
- Notulen konsultasi dengan
mentor

42
Melakukan X X X X X √ √ √ √ √ X X X X X X X X X X X X X X X X X X - Pedoman asesmen
2 kegiatan - Hasil Asesmen dengan
asesmen serta Anak Jalanan
pemberian - Foto saat melakukan
bimbingan dan asesmen dan bimbingan
motivasi dengan anak jalanan
terhadap anak - Video saat melakukan
jalanan asesmen dan asesmen
dengan anak jalanan
- Surat pernyataan dari
Anak Jalanan
- Notulen konsultasi dengan
mentor

Melakukan X X X X X X X X X X √ √ √ √ √ X X X X X X X X X X X X X X X - Pedoman asesmen


3 asesmen serta - Hasil Asesmen dengan
pemberian Keluarga Anak Jalanan
bimbingan - Foto saat melakukan
kepada asesmen dan bimbingan
keluarga anak dengan keluarga anak
jalanan jalanan
- Video saat melakukan
asesmen dan asesmen
dengan keluarga anak
jalanan
- Surat pernyataan bahwa
pihak keluarga berjanji
untuk membina PMKS
tersebut
- Notulen konsultasi dengan
mentor

43
Melakukan X X X X X X X X X X X X X X X √ √ √ √ √ X X X X X X X X X X - Pedoman asesmen
4 asesmen - Hasil asesmen dengan
dengan tokoh tokoh masyarakat
masyarakat - Foto saat melakukan
asesmen dengan tokoh
masyarakat
- Video saat melakukan
asesmen dengan tokoh
masyarakat
- Surat permohonan
narasumber
- Notulen konsultasi dengan
mentor

Melakukan X X X X X X X X X X X X X X X X X X √ √ √ √ √ X X X X X - Pedoman asesmen


5 asesmen - Hasil asesmen dengan
dengan pihak pihak sekolah
sekolah - Foto saat melakukan
asesmen dengan pihak
sekolah
- Video saat melakukan
melakukan asesmen
dengan pihak sekolah
- Notulen konsultasi dengan
mentor

Melakukan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X √ √ √ √ √ - Pedoman asesmen


6 asesmen - Hasil asesmen dengan
dengan aparat aparat kepolisian
kepolisian - Foto saat melakukan
asesmen dengan aparat
kepolisian
- Video saat melakukan

44
asesmen dengan aparat
kepolisian
- Notulen konsultasi dengan
mentor

45
H. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi sesuai
dengan nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI di
unit kerja penulis yaitu Dinas Sosial Kab. Batang, terdapat
kemungkinan kendala yang akan dihadapi sehingga rancangan
kegiatan tidak dapat terealisasikan dengan optimal. Maka dari itu,
perlu dibuatkan daftar kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan
terjadi, antisipasi dan strategi menghadapi kendala tersebut yang
dipaparkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.6. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Kendala yang Mungkin Antisipasi dan Strategi
No. Kegiatan
Terjadi Menghadapi Kendala
1. Melakukan Kurangnya komunikasi Penulis sudah menjalin
kegiatan razia dengan Satpol PP komunikasi dengan
PMKS bersama terkait persiapan dan aparat Satpol PP terkait
dengan Satpol pelaksanaan kegiatan jadwal dan mekanisme
PP razia pelaksanaan razia
dengan Satpol PP

2. Melakukan Anak jalanan tidak Penulis berusaha


asesmen serta terbuka dengan penulis membuat pedoman
pemberian untuk mengungkapkan asesmen yang
bimbingan dan kondisi dan berisikan pertanyaan-
motivasi terhadap permasalahannya pertanyaan yang
anak jalanan kepada penulis. mudah dipahami dan
tidak menyudutkan
anak jalanan.
3. Melakukan Keluraga anak jalanan Penulis
asesmen serta tidak terbuka dengan mempersiapkan
pemberian penulis untuk kelengkapan dokumen
bimbingan mengungkapkan untuk meyakinkan
kepada Keluarga kondisi dan keluarga dan
anak jalanan permasalahannya menggunakan etika
kepada penulis sopan santun dalam
menjelaskan maksud
dan tujuan dari
homevisit.
4. Melakukan Tokoh masyarakat Sebelum melakukan
asesmen dengan yang diajak berdiskusi asesmen, penulis
tokoh masyarakat tidak memahami pokok memastikan bahwa
bahasan yang tokoh masyarakat yang
dibicarakan dipilih sebagai
narasumber memahami
pokok bahasan yang
akan didiskusikan serta

46
memiliki peranan
dalam penyelesaian
masalah
5. Melakukan Pihak sekolah yang Sebelum melakukan
asesmen dengan diajak berdiskusi tidak asesmen, penulis
pihak sekolah memahami pokok memastikan bahwa
bahasan yang pihak sekolah yang
dibicarakan dipilih sebagai
narasumber memahami
pokok bahasan yang
akan didiskusikan serta
memiliki peranan
dalam penyelesaian
masalah
6. Melakukan Aparat kepolisisan yang Sebelum asesmen,
asesmen dengan diajak berdiskusi tidak penulis memastikan
Aparat Kepolisian memahami pokok bahwa aparat
bahasan yang kepolisian yang dipilih
dibicarakan sebagai narasumber
memahami pokok
bahasan yang akan
didiskusikan serta
memiliki peranan dalam
penyelesaian masalah

47
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan I dan II : Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan I dan II : Nasionalisme. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan I dan II : Etika Publik. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan I dan II : Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan I dan II : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul


Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Bupati Batang Nomor 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Sosial

Peraturan Daerah Kabupeten Batang Nomor 3 Tahun 2018 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 6


Tahun 2008 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial dan
Angka Kreditnya

48
Curriculum Vitae

A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan gelar) : Luqman Ghozalli, S.Tr.Sos
Formasi Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Sosial
NIP : 19970917 202012 1 005
Tempat dan Tanggal Lahir : Batang, 17 September 1997
Alamat : Petodanan Timur RT 01 RW 02,
Kelurahan Proyonanggan Tengah,
Kecamatan Batang, Kabupaten
Batang, Provinsi Jawa Tengah,
Kode Pos 51211
Nomor Telepon : 0823 2034 8129
e-mail : lukmanghz@gmail.com
Unit Kerja : Dinas Sosial Kabupaten Batang
Alamat Unit Kerja : Jalan Letjen. R. Soeprapto No. 19
Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan
Batang, Kabupaten Batang,
Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos
51216
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah/Perguruan Tahun
No Tingkat Jurusan
Tinggi Lulus
1. SD SD Negeri Proyonanggan - 2008
12 Batang
2. SMP SMP Negeri 3 Batang - 2011
3. SMA SMA Negeri 1 Batang IPA 2014
4. PT STKS Bandung Pekerjaan Sosial 2018

C. Riwayat Pekerjaan
No Rentang Tahun Tempat Kerja
1. Maret 2020 – Des 2020 Kecamatan Reban Kab. Batang
2. 2021 – sekarang Dinas Sosial Kabupaten Batang

49

Anda mungkin juga menyukai