Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan

pada Demokrasi
Liberal
BY : MOHAMAD AMMAR ZAIDAN
XII IPS 3
Ciri-Ciri Demokrasi Liberal (1950-1959)
 Bentuk Negara : Negara Kerakyatan Republik Indonesia
 Dasar Negara : UUD S 1950
 Sistem Pemerintahan : Parlementer
Presiden : Perdana Menteri :
• Urusan Luar Negeri • Urusan Dalam Negeri
• Kepala Negara • Kepala Pemerintahan
• Kebijakan Fiskal • Kebijakan Moneter

 Inflasi : 100 %-350% (Hyper Inflation)

Note :
Pergantian Kabinet yang terlalu sering membuat Ekonomi Indonesia tidak
kunjung menguat. Pergantian Kabinet juga sering terjadi dikarenakan 3
Ideologi Besar yang tentunya tujuan dan pemikirannya saling bertolak-
belakang yaitu, Nasionalisme, Islamisme, dan Komunisme.
Kondisi Ekonomi dan Politik pada
masa Kabinet Natsir
Kondisi Indonesia pada masa itu sangat membingungkan dan juga
miskin, sehingga Perdana Menteri pada saat Itu melaksanakan gagasan
Gerakan Benteng dengan cara membagi uang dalam jumlah banyak
pada pedagang pribumi dengan niatan untuk mendorong ekonomi
masyarakat Pribumi. Perdana Menteri pada saat itu juga sudah
menyulitkan perusahaan dari luar.

Tetapi yang terjadi malah Cultur Shock, yaitu keadaan dimana


Masyarakat yang tidak siap untuk mengolah uang dalam jumlah banyak
sehingga menggagalkan Gerakan Benteng.
Sedangkan di sisi parlemen, Kondisi Perdana Menteri M. Natsir sangat
disulitkan, ia harus membuat 3 partai besar dengan ideologinya masing-
masing bekerja sama. Tetapi hasilnya ia gagal untuk membuat ke-3 partai
bekerja sama
Kondisi Ekonomi dan Politik pada
masa Kabinet Soekiman
Kondisi Indonesia pada masa Perdana Menteri Soekiman masih
memperihatinkan, ia pun menasionalisasikan De Javasche Bank yang
kala itu Bank milik Belanda, Ia pun mengubah Namanya menjadi Bank
Indonesia.

Ternyata dengan membeli De Javasche Bank tidak langsung


membuat Indonesia keluar dari Inflasi, Ia pun melakukan Mutual
Security Act yang berujung keluarnya MOSI dari Partai Politik PKI

Sedangkan di Kondisi Parlemen pun masih sama seperti kondisi


parlemen di sebelumnya, ke-3 partai besar masih belum bisa Bersatu
ataupun bekerja sama
Kondisi Ekonomi dan Politik pada
masa Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo diangkat dikarenakan 2 Kandidat terpilih tidak di dukung oleh
parlemen, sehingga membuat Presiden Soekarno harus menaikan Wilopo menjadi
perdana Menteri. Wilopo pun bukan dari partai mana-mana, ia adalah salah satu
pemimpin Kabinet Zaken yaitu kabinet tanpa pandang partai.

Dimasanya, Rakyat meminta jabatan DPR dilemahkan atau dibubarkan


karena pada saat itu DPR sangat berkuasa. Ia pun membuat konsep Pemilu agar
tidak terjadinya pergantian Kabinet yang terlalu sering.

Disisi Ekonomi, ia mengadakan ekspor-impor setelah ditutup oleh Kabinet M.


Natsir, tetapi itu tetap kurang mendorong ekonomi apalagi setelah gencatan
senjatanya Korea Utara dengan Korea Selatan

Dimasanya juga, Keluar Konflik Sipil-Militer. Dimana militer demonstrasi untuk


membubarkan DPR serta mengambil hak sipil mereka. Pada masa itu, Perdana
Menteri Wilopo sangat disalahkan. Dimasa itu juga ada keluar Konflik Tanjung
Morawa, dimana pengambilan paksa hak petani di Tanjung Morawa.
“ Sejarah bukan ilmu wajib
bagaikan Matematika tetapi
tanpa Sejarah, Matematika tanpa
pernah terungkap
- CALON ARKEOLOG ”
SEKIAN TERIMAKASIH
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai