Anda di halaman 1dari 15

Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

DESKRIPSI BANGUNAN

Obyek kasus adalah rumah tinggal tipe 21 dengan konfigurasi bukaan


seperti terlihat dalam gambar 1. Karena menginginkan suasana yang lebih
longgar, penghuni membuat atap miring tinggi di bagian belakang menuju udara
luar yang terbuka. Pada dinding belakang tersebut diberi bukaan dengan
dimensi 0.80 x 0.40 pada common spacenya.
Lokasi terletak di urban dengan kecepatan angin BMG 5 m/s. Arah angin
0 terhadap normal.
Kondisi bukaan sesuain gaya hidup penghuni. Pada siang hari suhu luar
29 C dan suhu dalam 31oC. Pada malam hari suhu luar 26oC suhu dalam 30oC.
o

Gambar 1. Denah dan potongan bangunan

Arah angin 0 terhadap


garis normal

1
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

KECEPATAN ANGIN

Kecepatan angin yang diketahui adalah 5 m/s BMG. Terrain roughness


BMG adalah open country. Untuk mencari kecepatan angin pada ketinggian
bangunan 4m untuk daerah urban, terlebih dahulu dicari kecepatan angin untuk
ketinggian 100% di open country, selanjutnya kecepatan angin pada 100% open
country adalah sam dengan kecepatan angin pada 100% urban. Untuk
menghitungnya digunakan rumus 1, tabel 1 dan gambar 2.

Rumus 1 (sumber: Aynsley, 1995):


α
z 
Vz = Vg  
z 
 g 
di mana
Vz: rata-rata kecepatan angin pada ketinggian z
Vg: rata-rata kecepatan angin pada gradient ketinggian zg
; : exponen yang berhubungan dengan terrain roughness

Gambar 2. profil vertical rata-rata kecepatan angin


dari beberapa terrain (Sumber: Aynsley, 1995)

2
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Tabel 1. Terrain Constant for the Earth’s Boundary Layers (Sumber: Aynsley, 1995)

Diketahui:
V open country (BMG) = 5 m/s
Z BMG = 10 m
Z (100% open country)= 300 m
Z (100% urban) = 500 m
Z bangunan =4m
; open country = 0.15
; urban = 0.36

Ditanya:
V bangunan (4m) di urban

Jawab:
α
z 
Vz = Vg  
z 
 g 
0.15
300m 
V (100%opencountry ) = 5  m/s
 10m 
V (100%opencountry ) = 8,33m / s
0, 36
 4m 
Vbangunan = 8,33  m/s
500m 
Vbangunan = 1,46m / s
Jadi kecepatan angin (v) pada ketinggian bangunan (4 m) pada urban
adalah 1,46 m/s.

3
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Cp DISTRIBUTION

Bangunan berbentuk L dengan rasio persegi panjang 1:2. Angka distribusi


Cp di setiap sisi bangunan melihat tabel 2 dan gambar 3. Arah angin 0 terhadap
garis normal.
Tabel 2. Distribusi Cp untuk bangunan low rise building rasio 1:2 untuk area
urban (Sumber: Liddament, 1996)

Gambar 3. Distribusi Cp untuk denah berbentuk L

4
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Distribusi Cp pada bangunan dapat dilihat pada gambar 4.

-
0.3

- -
0.3 0.3

0.06
-
0.3

0.06

Arah angin 0 terhadap


garis normal

Gambar 4. Distribusi Cp pada Bangunan

5
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Cp INTERNAL

Cp internal dihitung dengan menggunakan rumus 2. Nilai Cp internal


berada di antara -0,3 sampai 0,06. Untuk mencarinya menggunakan trial and
error. Dalam melakukan trial and error, digunakan program Ecxel untuk
memudahkan. Adapun nilai Cpi yang dimasukkan ke dalam rumus antara lain: 0,
-0.1, -0.2, -0.22, -0.23. Perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.

Rumus 2: Cp Internal (Sumber: Aynsley, Melbourne, Vickery, 1977)

Q = C d Av(Cp e − Cp i )1 / 2

Tabel 3. Perhitungan Cpi dengan Menggunakan Ecxel


Cpo- Cpo-
Cpi1 x-1 Cpi1
Cp1= 0.06 Cpi= 0 0.06 0.244949
Cp2= -0.3 Cpi= 0 -0.3 0.3 0.5477226
Cp3= 0.06 Cpi= 0 0.06 0.244949
Cp4= -0.3 Cpi= 0 -0.3 0.3 0.5477226
Cp5= -0.3 Cpi= 0 -0.3 0.3 0.5477226
Cp6= -0.3 Cpi= 0 -0.3 0.3 0.5477226
Q/CdA -1.700992

Cpo- Cpo-
Cpi1 x-1 Cpi1
Cp1= 0.06 Cpi= -0.1 0.16 0.4
Cp2= -0.3 Cpi= -0.1 -0.2 0.2 0.4472136
Cp3= 0.06 Cpi= -0.1 0.16 0.4
Cp4= -0.3 Cpi= -0.1 -0.2 0.2 0.4472136
Cp5= -0.3 Cpi= -0.1 -0.2 0.2 0.4472136
Cp6= -0.3 Cpi= -0.1 -0.2 0.2 0.4472136
Q/CdA -0.988854

Cpo- Cpo-
Cpi1 x-1 Cpi1
Cp1= 0.06 Cpi= -0.2 0.26 0.509902
Cp2= -0.3 Cpi= -0.2 -0.1 0.1 0.3162278
Cp3= 0.06 Cpi= -0.2 0.26 0.509902
Cp4= -0.3 Cpi= -0.2 -0.1 0.1 0.3162278
Cp5= -0.3 Cpi= -0.2 -0.1 0.1 0.3162278
Cp6= -0.3 Cpi= -0.2 -0.1 0.1 0.3162278

6
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Q/CdA -0.245107

Cpo- Cpo-
Cpi1 x-1 Cpi1
Cp1= 0.06 Cpi= -0.22 0.28 0.5291503
Cp2= -0.3 Cpi= -0.22 -0.08 0.08 0.2828427
Cp3= 0.06 Cpi= -0.22 0.28 0.5291503
Cp4= -0.3 Cpi= -0.22 -0.08 0.08 0.2828427
Cp5= -0.3 Cpi= -0.22 -0.08 0.08 0.2828427
Cp6= -0.3 Cpi= -0.22 -0.08 0.08 0.2828427
Q/CdA -0.07307

Cpo- Cpo-
Cpi1 x-1 Cpi1
Cp1= 0.06 Cpi= -0.23 0.29 0.5385165
Cp2= -0.3 Cpi= -0.23 -0.07 0.07 0.2645751
Cp3= 0.06 Cpi= -0.23 0.29 0.5385165
Cp4= -0.3 Cpi= -0.23 -0.07 0.07 0.2645751
Cp5= -0.3 Cpi= -0.23 -0.07 0.07 0.2645751
Cp6= -0.3 Cpi= -0.23 -0.07 0.07 0.2645751
Q/CdA 0.0187324

Dari hasil perhitungan tersebut dihasilkan untuk nilai Q/CdA=0 (atau


yang paling mendekati 0) adalah nilai Cpi = -0.23. Dari nilai Cpi tersebut, maka
dapat diprediksi arah aliran angin pada bangunan yang diukur. Angin yang
mengarah ke bangunan akan masuk ke dalam bangunan di mana memiliki nilai
Cp lebih rendah. Dari dalam bangunan angin akan terus mengalir keluar melalui
bukaan di belakang menuju ke nilai Cp yang lebih rendah.

-
0.3

- Gambar 5. Perkiraan
0.23 - aliran angin
- 0.3 berdasarkan nilai Cpi
0.3
-
0.23 - 0.06
0.3
0.06
Arah angin 0 terhadap
garis normal

7
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

AIR FLOW RATE RUANGAN

Pintu-pintu pada bangunan rumah tinggal tersebut diasumsikan selalu


tertutup, sehingga angin hanya lewat melalui jendela. Asumsi ini dilakukan
supaya dapat menghitung air flow rate dan air change tiap ruangan. Bukaan
pada ruang tamu disusun secara seri dengan luasan 1.6 x 1.2 m2 pada inlet dan
0.8 x 1.2 m2 pada outlet. Sedangkan pada ruang tidur hanya terdapat satu
bukaan. Untuk menghitung air flow rate pada bangunan tersebut, digunakan
rumus 3 dan 4.

Rumus 3: Air flow rate untuk bukaan paralel (Sumber: Markus, Morris, 1980)

V = 0.827()Τϕ∆p /Φ6
∑ A ()Τϕ
m 3 s/Φ6
−1
18.797 Τφ1
15.93 Τφ 10 00 10 241.2
1 220.56 48
486.45
0.5

Di mana:
V = air flow rate
A = Area
P = pressure

Rumus 4: Air flow rate untuk bukaan seri (Sumber: Markus, Morris, 1980)

 A1 A2 
V = 0.827 ()Τϕ
∆p m 3 s/Φ6
−1
15.809 Τφ 1 0 0 1 288 297.
0.5

 1()Τϕ /Φ6 21.121 Τφ 1 0 0 1 250.0


A2 +A 2
2
0.5 

Di mana:
V = air flow rate
A = Area
P = pressure

Untuk menggunakan rumus-rumus di atas, diperlukan satu rumus untuk


menghitung nilai p (pressure). Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai p
adalah rumus 5.

8
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Rumus 5: tekanan (Sumber: Aynsley, Melbourne, Vickery, 1977)

1
p = Cp ρv 2
2
Di mana:
P = pressure
Cp = Coefficient Pressure
r = density of air = 1,293
v = kecepatan angin

AIR FLOW RATE RUANG TAMU

Nilai Cp Ruang Tamu adalah 0.06 pada inlet dan -0.3 pada outlet
1
p1 = Cp ρv 2
2
p1 = 0,06()Τϕ
0,5 ()Τϕ
1,293/Φ6
()Τϕ
/Φ6 15.855
pa /Φ6
15.855
15.855
Τφ Τφ
1 01Τφ00 110 0176.4
1 0208.08
1 234
413.73
413.73
413.73
Τµ ()
Τµ
Τµ
2
1,46
p1 = 0,083 pa

1
p 2 = Cp ρv 2
2
p 2 = −0,3()Τϕ
0,5 ()Τϕ
1,293/Φ6
()Τϕ
/Φ6 15.855
pa /Φ6
15.855
15.855
Τφ Τφ
1 01Τφ00 110 0177.84
1 0209.52
1 235.44
318.21
318.21
318.21
Τµ Τµ
()
2
1,46
p 2 = −0,41 pa

A inlet = 1,6 x 1,2 = 1,92 m2


A outlet = (0,8 x 1,2) = 0,96 m2

 A1 A2 
V = 0,827 ()Τϕ
∆p m 3 s/Φ6
0.5 −1
15.855 Τφ 1 0 0 1 253.44 205.
()Τϕ /Φ6 21.164 Τφ 1 0 0 1 215.52
 A 2 + A 2 0.5 
 1 2 
 1,92 × 0,96 
V = 0,827 ()Τϕ
0,083 − ()Τϕ
−/Φ6
0.41 15.855
0.5
/Φ6
m 3 s −1 15.855
Τφ 1 Τφ
0 01 10 330.48
0 1 326.8
16
 ()Τϕ /Φ6 19.23 Τφ 1 0 0 1 232.56 149.0
 1,92 2 + 0,96 2 0.5 

V = 0,5m 3 / s

Jadi nilai air flow rate untuk ruang tamu adalah 0,5 m3/s.

9
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

AIR FLOW RATE RUANG TIDUR

Nilai Cp ruang tidur adalah 0,06 dan nilai Cp internalnya -0,23


1
p1 = Cp ρv 2
2
p1 = 0,06()Τϕ
0,5 ()Τϕ
1,293/Φ6
()Τϕ
/Φ6 15.855
pa /Φ6
15.855
15.855
Τφ Τφ
1 01Τφ00 110 0176.4
1 0208.08
1 234
621.09
621.09
621.09
Τµ ()
Τµ
Τµ
2
1,46
p1 = 0,083 pa

1
p 2 = Cp ρv 2
2
p 2 = −0,23()Τϕ
0,5 ()Τϕ
1,293/Φ6
()Τϕ
/Φ6 15.855
pa /Φ6
15.855
15.855
Τφ Τφ
1 01Τφ00 110 0184.32
1 0215.76
1 241.68
526.29
526.29
526.29
Τµ Τµ
()
2
1,46
p 2 = −0,32 pa

A bukaan untuk ruang tidur = 0,8 x 1,2 = 0,96 m2

V = 0.827()Τϕ∆p /Φ6
∑ A ()Τϕ
m 3 s/Φ6
−1
18.703
15.855 Τφ
Τφ 11 00 0 01 1207.12
186.48 425.2
425.25 Τµ
0.5

V = 0.827(0,96)(0,083 − (−0,32)) 0, 5 m 3 / s
V = 0,5m 3 / s

Jadi nilai air flow rate untuk ruang tidur adalah 0,5 m3/s.

10
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

AIR CHANGE RUANGAN

Untuk menghitung nilai air change per hour menggunakan rumus 6.


Rumus tersebut membutuhkan nilai volume ruangan.

Rumus 6: air change per hour


Q
ACH = × 3600
V
Di mana:
ACH = air change per hour
Q = air flow rate
V= volume

AIR CHANGE RUANG TAMU

Nilai volume ruang tamu = (3 x 3 x 4) + (1,5 x 3 x 4) = 54 m3


Q
ACH = × 3600
V
0,5
ACH = × 3600
54
ACH = 33,34

Nilai air change per hour untuk ruang tamu adalah 33,34

AIR CHANGE RUANG TIDUR

Nilai volume ruang tamu = (3 x 3 x 4) = 36 m3


Q
ACH = × 3600
V
0,62
ACH = × 3600
36
ACH = 50,2

11
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

Nilai air change per hour untuk ruang tidur adalah 50,2

STACK EFFECT

Untuk mencari kemungkinan terjadinya stack effect, terlebih dulu dicari


perbedaan tekanan antara bukaan yang berada pada level yang berbeda. Untuk
itu digunakan rumus 7. Setelah itu dihitung air flow rate dengan menggunakan
perbedaan tekanan yang ditemukan. Rumus air flow rate menggunakan rumus
4. Jarak antara dua bukaan tersebut adalah 1,3 m.
Rumus 7: perbedaan tekanan stack effect (Sumber:Markus, Morris, 1980)

3463H
∆p = ()Τϕ
t i − t o Pa/Φ6 15.887 Τφ 1 0 0 1 263.04 477.8
()Τϕ
t o + 273 ()Τϕ
/Φ6
t i + 27315.887
/Φ6 15.887
Τφ 1 Τφ
0 01 10 182.16
0 1 225.84
468.45
468.45
Τµ ()Τµ

Di mana:
p = tekanan
H = jarak antara dua bukaan
ti =temperature di dalam ruangan
to = temperature di luar ruangan

SIANG HARI

H = 1,3 m.
Suhu luar = 29ºC
Suhu dalam = 31ºC
A inlet = 1,6 x 1,2 = 1,92 m2
A outlet = 0,8 X 0,4 = 0,32 m2
Perbedaan temperature = ti – to = 31ºC – 29ºC = 2ºC

12
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

3463H
∆p = ()Τϕ
t i − t o Pa/Φ6 15.824 Τφ 1 0 0 1 263.04 723.8
()Τϕ
t o + 273 ()Τϕ
/Φ6
t i + 27315.824
/Φ6 15.824
Τφ 1 Τφ
0 01 10 182.16
0 1 225.84
714.45
714.45
Τµ ()Τµ
3463 ×1,3
∆p = ()Τϕ
2 Pa /Φ6 15.824 Τφ 1 0 0 1 247.68 688.
()Τϕ
29 + 273 /Φ6
()Τϕ 15.824
31 + 273 /Φ6 15.824
Τφ 1 0
Τφ0 11 0185.04
0 1 232.08
679.17
679.17
Τµ () Τµ
∆p = 0,098Pa

 A1 A2 
V = 0,827 ()Τϕ
∆p m 3 s/Φ6
0.5 −1
15.855 Τφ 1 0 0 1 253.44 587.
 1 ()Τϕ /Φ6 21.164 Τφ 1 0 0 1 215.52
 A2 +A 2 
2
0. 5

 1,92 × 0,32 
V = 0,827 ()Τϕ
0,098 m/Φ6
0.5 3 −1
s 15.855 Τφ 1 0 0 1 283.44 54
 ()Τϕ /Φ6 19.23 Τφ 1 0 0 1 232.56 531.3
 1,92 2 + 0,32 2 0.5 

V = 0,08m / s
3

Pada siang hari terjadi stack effect, tetapi nilainya sangat kecil, yaitu 0,08
m3/s, jadi efeknya tidak terlalu bisa dirasakan.

MALAM HARI

H = 1,3 m.
Suhu luar = 26ºC
Suhu dalam = 30ºC
A inlet = 0 m2
A outlet = 0 m2
Perbedaan temperature = ti – to = 30ºC – 26ºC = 4ºC

Pada malam hari, kebiasaan hidup penghuni adalah menutup jendela. Sehingga
area bukaan tidak ada, maka pada malam hari tidak terjadi stack effect
maupun air flow rate. Air change yang terjadi untuk malam hari adalah air
change minimum yang beasal dari crack.

Dari beberapa perhitungan di atas dapat dilihat mekanisme ventilasi. Arah


angin yang menuju ke bangunan akan masuk ke dalam bangunan di mana
memiliki nilai Cp yang lebih rendah. Adanya perbedaan tekanan menyebabkan
terjadinya air flow rate. Volume ruangan juga sangat berpengaruh terhadap

13
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

besarnya jumlah udara yang berganti setiap jamnya. Perbedaan temperature


antara ruang dalam dan ruang luar juga mempengaruhi terjadinya air flow rate
yang mengacu pada stack effect.

Tujuan dari ventilasi adalah menjaga kenyamanan dan kesehatan manusia.


Untuk mencapai tujuan ini, maka ventilasi harus bisa memenuhi beberapa
kriteria, antara lain:
o Menyediakan suply oksigen yang cukup untuk kebutuhan manusia
o Menyediakan suply yang cukup untuk proses industri
o Membuang hasil pernafasan manusia
o Membuang gas-gas kimia yang berbahaya
o Membuang panas
o Menciptakan kesegaran dan kenyamanan
( http://www.arch.hku.hk)
Pada bangunan rumah tinggal, ventilasi lebih banyak berperan sebagai
penyedia suply oksigen yang cukup, penghapus panas, pembuang hasil
pernafasan, dan penyedia kesegaran dan kenyamanan termal. Panas yang
dihasilkan di dalam ruangan, baik itu dihasilkan oleh manusia maupun peralatan
elektronik atau kompor, akan dibawa pergi oleh udara yang bergerak di dalam
ruangan. Pernafasan yang menghasilkan CO2 bisa dibawa pergi juga. Udara baru
yang masuk ke dalam ruangan akan membawa udara segar dengan kandungan
O2 yang banyak yang digunakan untuk pernafasan manusia. Dengan bergantinya
udara setiap saat, kenyamanan termal di dalam ruangan dapat tercapai, karena
pergantian udara bisa mengurangi temperature dalam ruangan.

14
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version
Desain Penghawaan

Ernaning Setiyowati – 3206 204 001

DAFTAR REFERENSI

Aynsley, Dick, 1995, Handbook of Architectural Technology, New York: Van


Nostrand Reinhold

Liddament, Martin W, 1996, A Guide to Energy Efficient Ventilation, Great


Britain: Air Infiltration and Ventilation Centre.

Aynsley, Melbourne, Vickery, 1977, Architectural Aerodynamics, London:


Applied Science Publishers Ltd

Markus, Morris, 1980, Buildings, Climate, and Energy, London: Pitman


Publishing limited

Lecture: Air Movement and Natural Ventilation, diakses dari


(http://www.arch.hku.hk)

15
PDF Creator: PDF4U Pro DEMO Version. If you want to remove this line, please purchase the full version

Anda mungkin juga menyukai