Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Sang Hyang Widhi Wasa

karena dengan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang “ Snana “ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan

didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Dasa Niyama Brata

khususnya Snana . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab

itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah

yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi

kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon

maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami

memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan

makalah ini di waktu yang akan datang.

Om Santih Santih Santih Om.

Denpasar, 5 Februari 2018

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………...……………………………..i

Daftar Isi…………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………..……………….....1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………..………....2

1.3 Tujuan………………………………………………………..……..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Snana………………...………………………………….3

2.2 Contoh Pelaksanaan Ajaran Snana…………………..……...………3-8

2.3 Manfaat Ajaran Snana………..………………………….....……….8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………….……………………………….….9

3.2 Saran……………………………….….………………………………...9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…10-11
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Dalam agama Hindu dikenal adanya enam filsafat India yang selalu menjadi

bayangan dalam menjalankan kehidupan ini, keenam filsafat ini sering disebut

dengan Sad Darsana yang meliputi Nyaya, Samkya, Yoga, Waisiseka, Mimamsa,

dan Wedanta. Dari keenam filsafat tersebut filsafat yang lebih menekankan pada

pengendalian diri adalah Yoga Darsana. Yoga diajarkan pertama kali di bumi oleh

Maharsi Patanjali, melalui ajarannya yang terkenal yakni Astangga Yoga yang

tersurat dalam Yoga Sutra patanjali. Disamping lebih menekankan pada

pengendalian diri, ajaran Yoga juga populer di sepanjang zaman yang

keberadaannya tidak hanya diakui oleh umat Hindu tetapi juga oleh pemeluk

agama yang lain.

Memang yang lebih populer di era modern ini adalah bagian asana dan

pranayama dari Yoga, akan tetapi apabila dikaji kembali pemahaman tentang

Astangga Yoga yang merupakan delapan tangga dalam mempelajari Yoga akan

ditemukan bagaimana sistematis dan bermetodenya pembelajaran Yoga tersebut.

Astangga Yoga yang terdiri dari Yama, Nyama, Asana, Pranayama, Pratyahara,

Dharana, Dhyana, dan Semadi.

Setelah itu bagian-bagian dari Astangga Yoga dapat dibagi lagi, salah

satunya Nyama dapat dibagi menjadi Dasa Nyama Brata, yaitu Dana, Ijya, Tapa,

Dhyana, Swadhyaya, Upasthanigraha, Brata, Upawasa, Mona Brata, dan Snana.


1.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian dari Snana?

 Apa saja contoh pelaksanaan ajaran Snana?

 Apa saja manfaat ajaran Snana?

1.3 Tujuan

 Mengetahui pengertian Snana.

 Mengetahui contoh dari pelaksanaan ajaran Snana.

 Mengetahui manfaat ajaran Snana.


Bab II
Pembahasan

2.1 Pengertian Snana

Snana atau membersihkan diri artinya tekun melaksanakan

pembersihan dan penyucian batin dengan sembahyang tiga kali sehari atau

tri sandhya. Melaksanakan tri sandhya bila dicermati suasana

pelaksanaannya, sesungguhnya adalah dasar dari dhyana. Biasanya

seseorang sebelum secara tekun dapat melakukan dhyana maka tingkatan

dasar (tri sandhya) dilakukan terlebih dahulu. Praktik ini diawali dengan

membersihkan badan, seperti mandi. Aktivitas antara mandi dengan tri

sandhya sangat erat hubungannya, dimana dengan membersihkan badan

terlebih dahulu pelaksanaan tri sandhya itu akan menjadi lebih mantap.

Dengan kata lain terbiasa membersihkan diri, badan, mandi sebelum akan

melakukan pemujaan ke hadapan-Nya dapat mendukung suksesnya

sembah yang dengan baik. Seperti yang telah terbiasa dipraktikkan atau

dilaksanakan oleh umat sedharma dalam memuja istha Devata, panca

sembah atau kramaning sembah dilaksanakan setelah melakukan pemujaan

dengan mantram tri sandhya bersama.

2.2 Contoh Pelaksanaan Ajaran Snana


 Rajin mandi 2 kali sehari yaitu pagi hari sebelum sekolah dan

sore hari.

 Rajin merawat badan, misalnya: memotong rambut yang

panjang, memotong kuku, menyikat gigi, mencuci pakaian

sendiri, mandi dengan menggunakan air bersih dan memakai

sabun.
 Rajin sembahyang baik di sekolah dengan Tri Sandya dan di rumah di sore

hari melaksanakan.

 Tri Sandya dan Kramaning Sembah.

 Rajin melakukan Pranayama untuk menyucikan pikiran.


 Jujur dalam hidup.

2.3 Manfaat Ajaran Snana

Manfaat dari ajaran Snana (dalam ajaran Dasa Niyama Brata) ini

adalah dapat membentuk umat sedharma menjadi insan yang

berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin “moksa” dengan


sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat kesucian yang secara tekun

melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya, dan doa sehari-hari lainnya.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan

Snana artinya tekun melaksanakan pembersihan dan penyucian

batin dengan sembahyang tiga kali sehari atau tri sandhya. Contoh ajaran

Snana rajin mandi 2 kali sehari, rajin merawat badan, rajin sembahyang,

rajin mekakukan Pranayama, dan jujur dalam hidup. Manfaat dari ajaran

Snana, yaitu dapat membentuk umat sedharma menjadi insan yang

berkepribadian luhur dan mencapai kesempurnaan batin “moksa” dengan

sikap-mental yang dimotivasi oleh sifat-sifat kesucian yang secara tekun

melakukan pemujaan dengan Tri Sandhya dan doa sehari-hari lainnya.

3.2 Saran
Agar siswa lebih mengenal dan lebih tahu tentang Dasa Niyama

Brata salah satunya ajaran Snana, lebih baik mencari literature tentang itu,

supaya kita juga mengetahui tentang ajaran Snana lebih banyak.

Daftar Pustaka

Anonim. 2017.Dasa Yama Brata. Diakses di

http://martinisari.blogspot.co.id/2017/04/dasa-yama-brata-

lengkap.html (diakses pada 5 Februari 2018)

Anonim. 2015.Mandi Pagi vs Mandi Sore. Diakses di

http://blog.adamazkiya.com/2015/06/mandi-pagi-vs-mandi-

sore.html (diakses pada 5 Februari 2018)

Anonim. 2018.5 HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM

MEMOTONG RAMBUT. Diakses di http://waspada.co.id/ragam/5-

hal-yang-harus-diperhatikan-sebelum-memotong-rambut/ (diakses

pada 5 Februari 2018)


Anonim. 2018.Telinga Kemasukan Air Saat Puasa. Diakses di

https://aswajamuda.com/telinga-kemasukan-air-saat-puasa/

(diakses pada 5 Februari 2018)

Anonim. 2013.Indikator PHBS Rumah Tangga. Diakses di

http://pkmcikundul.blogspot.co.id/2013/11/indikator-phbs-

keluarga.html (diakses pada 5 Februari 2018)

Anonim. 2018.Wanita dalam Pandangan Hindu. Diakses di

https://www.mediahindu.com/pemikiran/wanita-dalam-pandangan-

hindu.html/ (diakses pada 5 Februari 2018)

Anonim. 2016.Doa Sehari-hari Menurut Hindu. Diakses di

https://www.mediahindu.net/2016/08/30/doa-sehari-hari-menurut-

hindu/ (diakses pada 5 Februari 2018)

Anda mungkin juga menyukai