Anda di halaman 1dari 12

I.

FORMULA ASLI
Amoxicillin

II. MASTER FORMULA


Nama produk : Emoxil ® injeksi
Jumlah produk : 10 ml @ 5 Vial
Tanggal formulasi : 26 APRIL 2014
Tanggal produksi : 26 Mei 2014
No. Reg : DKL 1415000643 A1
No. Batch : A 06001

III. RANCANGAN FORMULA


Tiap10 mL Emoxil ® mengandung :
Amoxicillin Na. 500 mg
Aqua pro injection ad 10 ml

No. Reg. : DKL


Dibuat oleh: Kelompok 1
PT. Farma Drug 1415000643 A1
Disetujui oleh : ESANUARSAN
No. Batch: A 06001
Emoxil ® injeksi
No. Kode Bahan Nama Bahan Fungsi Perdosis Perbatch
1. Amox.Na Amoxicillin Natrium Zat aktif 500 mg
2. API Aqua Pro injeksi Pembawa Ad 10 ml
IV. DASAR FORMULA
IV.1. Dasar Pembuatan Sediaan
Pasien kadang-kadang tidak sadar sehingga pemberian obat harus diberikan
secara injeksi. Selain itu, pada beberapa pasien mengalami kesulitan dalam menelan obat.
menurut sulistyaningsih (2007, 10), amoxicillin sering diberikan dalam bentuk sediaan
injeksi kering. Sediaan injeksi kering diformulasikan untuk senyawa-senyawa yang yang
tidak stabil dalam bentuk larutan tetapi stabil dalam bentuk kering. Selain itu Menurut
martindale ( hal 203), amoxicillin untuk pemberian injeksi diberikan dalam bentuk
garamnya yaitu amoxicillin natrium. Namun, amoxicillin natrium bersifat higroskopik.
Oleh sebab itu, dalam formulasi ini dibuat sediaan bentuk serbuk kering. Serbuk kering
tidak bisa dimasukkan ke wadah ampul karena serbuk kering akan dilarutkan ketika akan
digunakan. Oleh karena itu, digunakan vial sebagai wadahnya.
Menurut iso Indonesia, sediaan serbuk kering amoxicillin natrium tersedia dalam
dosis 500 dan 1000 mg/vial. Menurut BNF, pemberian secara IM diberikan 500 mg tiap
8 jam. Sehingga Konsentrasi yang digunakan tiap vial adalah 500 mg/10 ml. menurut
sulstyaningsh (2007, 1) amoxicillin natrium dalam API hanya stabil selama 2 hari pada
suhu 0o C. Amoxicillin natrium konsentrasi rendah lebih stanil daripada konsentrasi
tinggi. Artinya, untuk konsentrasi yang digunakan pada formulasi ini kemungkinan
sedian ini tidak stabil kurang dari 2 hari atau hanya beberapa jam saja. Sehingga sediaan
ini diberikan dalam dosis tunggal.
Menurut farmakope Indonesia 4, penyerapan amoxicillin natrium baik diserap
pada pemberian oral sehingga bioavailabilitasnya terpenuhi. Menurut martindale (hal
203), bioavailabilitas amoxicillin dengan pemberian secara IM sama dengan pemberian
secara oral.

IV.2. Dasar Pemilihan Zat Aktif

a. Alasan pemilihan zat aktif


Amoxicillin digunakan sebagai obat antibiotic untuk berbagai macam
infeksi.
Menurut BNF, hal 293
Amoksisilin (amoksisilin) merupakan turunan ampisilin dan memiliki
spektrum antibakteri yang sama. lebih baik diserap daripada ampicillin bila
diberikan melalui mulut, konsentrasi plasma dan jaringan lebih tinggi. tidak
seperti ampisilin, penyerapannya tidak terpengaruh oleh kehadiran makanan
dalam perut.
Menurut martindale, hal 203
Amoksisilin diberikan secara oral sebagai trihydrate dan dengan suntikan
sebagai garam natrium.

b. Farmakologi zat aktif (min 2 pustaka)


Menurut AHFS Drug Information hal: 1909
Amoxicillin umumnya stabil dalam sekresi asam lambung, dan 74-92%
dosis tunggal obat diabsorbsi dalam GI. Amoxicillin diabsorbsi lebih lengkap
dalam gastrointestinal dibanding ampicillin, konsentrasi peak serum amoxicillin
umumnya 2-2.5 kali lebih tinggi dibanding ampicillin dengan dosis yang sama.
Ketika dosis oran amoxicillin meningkat, fraksi terabsorbsi di saluran GI hanya
menurun sedikit dan konsentrasi peak serum dan AUC meningkat secara linear
dengan meningkatnya dosis

Menurut A to Z drugs
Menghambat sintesis dinding sel bakteri mucopeptide.

Menurut martindal, hal: 203


Amoksisilin resisten terhadap inaktivasi oleh asam lambung. Hal ini lebih
cepat dan lebih benar-benar diserap daripada ampisilin bila diberikan secara oral.
Konsentrasi plasma puncak amoksisilin sekitar 5 mikrogram / mL telah diamati 1
sampai 2 jam setelah dosis 250 mg, dengan jumlah yang terdeteksi hingga 8 jam.
pergandaan dosis dapat melipatgandakan konsentrasi. keberadaan makanan di
dalam perut tidak menimbulkan pengurangan jumlah total yang diserap.
Sekitar 20% terikat pada protein plasma dan plasma waktu paruh 1 sampai
1,5 jam telah dilaporkan. Waktu paruh mungkin berkepanjangan pada neonatus,
lansia, dan pasien dengan gangguan ginjal; dalam gangguan ginjal berat waktu
paruh mungkin 7 sampai 20 jam.
Sekitar 60% dosis oral amoksisilin diekskresikan dalam bentu tidak
berubah dalam urin dalam 6 jam melalui filtrasi glomerular dan sekresi tubular.
Konsentrasi urin di atas 300 mikrogram / mL telah dilaporkan setelah dosis 250
mg.

c. Indikasi
AHFS hal: 1901
Amoxicillin utamanya digunakan untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan bakteri gram negative (contoh Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus
influenzae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella), juga digunakan
untuk infeksi yang disebabkan bakteri gram positif (e.g., Streptococcus
pneumoniae, enterococci, nonpenicillinase-producing staphylococci,Listeria.
Namun amoxicillin umumnya tidak digunakan untuk pengobatan infeksi
streptococcal or staphylococcal ketika penicillin alami lebih efektif.

Menurut A to Z drugs
Pengobatan telinga, hidung, tenggorokan, GU, kulit dan struktur kulit,
saluran pernapasan bagian bawah, dan infeksi gonore tanpa komplikasi akut yang
disebabkan oleh strain rentan organisme tertentu.

Menurut Iso Farmakoterapi Hal 817 :


infeksi saluran kemih, ototis media, susitis, bronchitis kronis, salmonelosis
invasive, genore. Juga untuk profilkasis endokarditis dan terapi tambahan pada
meningitis listeria

Menurut british nasional formulary 57 March, 2009 :


infeksi mulut); juga endokarditis pengobatan; anthrax); tambahan dalam
meningitis; pemberantasan Helicobacter pylori

Menurut martindale , hal: 203 :


Amoksisilin adalah analog 4-hidroksi ampisilin dan digunakan untuk
infeksi. termasuk actinomycosis, anthrax, infeksi saluran empedu, bronkitis,
endokarditis (terutama untuk profilaksis), gastro-enteritis (termasuk salmonella
enteritis, tapi tidak shigellosis), gonore, penyakit Lyme, infeksi mulut, otitis
media, pneumonia, gangguan limpa (profilaksis infeksi pneumokokus), demam
tifoid dan paratifoid, dan infeksi saluran kencing.

d. Dosis (min. min 5 pustaka)

Menurut AHFS Hal 1904 :


Dosis lazim dewasa amoksisilin untuk pengobatan ringan sampai sedang
infeksi pada telinga, hidung, atau tenggorokan; kulit dan struktur kulit; atau
saluran urogenital adalah 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam. Sebuah
dosis 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam harus digunakan untuk
pengobatan infeksi berat dari telinga, hidung, atau tenggorokan; kulit dan struktur
kulit; atau saluran urogenital pada orang dewasa. Dosis lazim dewasa amoksisilin
untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan bawah ringan, sedang, atau berat
adalah 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam

Menurut A to Z drugs :
Dewasa dan anak-anak menimbang setidaknya 40 kg: PO ringan sampai
sedang infeksi: 500 mg tiap 12 jam atau 250 mg q 8 jam. Infeksi berat: 875 mg
tiap 12 jam atau 500 mg q 8 jam. Anak (tua dari 3 mo dan menimbang kurang dari
40 kg): PO ringan sampai sedang infeksi: 25 mg / kg / hari dalam dosis terbagi
tiap 12 jam atau 20 mg / kg / hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam. Infeksi berat: 45
mg / kg / hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam atau 40 mg / kg / hari dalam dosis
terbagi tiap 8 jam.

Menurut british nasional formulary 57 March, 2009 :


Melalui injeksi intramuskular, 500 mg setiap 8 jam; untuk anak, 50-100
mg / kg sehari dalam dosis terbagi.

Menurut Farmakologi dan terapi hal 673 :


Dosis : tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125, 250, 500 mg
dan sirup 125 mg/5ml. dosis sehari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisilin
karena absorbsinya lebih baik daripada ampisilin yaitu 3 kali 250-500 mg sehari.

Menurut martindale, hal: 203


Amoksisilin diberikan melalui suntikan intramuskular atau intravena
lambat dalam dosis 500 mg setiap 8 jam. Pada infeksi berat, 1 g amoksisilin dapat
diberikan tiap 6 jam dengan injeksi intravena lambat selama 3 sampai 4 menit atau
dengan infus lebih dari 30 sampai 60 menit. Anak-anak sampai usia 10 tahun
dapat diberikan 50 sampai 100 mg / kg sehari dengan suntikan dalam dosis
terbagi.

e. Kontra Indikasi (min. 2 pustaka)

Menurut AHFS Hal: 1908 :


Pasien dengan penyakit mononucleosis, phenylketonuria, hipersensitif penisilin

Menurut A to Z drugs :
Hipersensitif terhadap penisilin, sefalosporin, atau imipenem. Tidak
digunakan untuk mengobati pneumonia berat, empiema, bakteremia, perikarditis,
meningitis, dan purulen atau arthritis septik selama tahap akut.

Menurut ISO Farmakoterapi Hal 817 :


hipersensitivitas terhadap penisilin

Menurut british nasional formulary 57 March, 2009 :


hipersensitivitas penisilin

f. Efek Samping Obat (min. 2 pustaka)

Menurut AHFS Hal 1876 :


Efek samping utama yang dilaporkan dengan aminopenicillins efek GI,
ruam, dan reaksi hipersensitivitas. Dengan pengecualian diare (yang telah
dilaporkan paling sering dengan ampisilin), frekuensi dan keparahan efek
samping umumnya sama antara ampisilin dan amoksisilin.

Menurut A to Z drugs :

SSP : Pusing ; kelelahan ; insomnia, hiperaktif reversibel . Derm :


Urtikaria ; makulopapular untuk dermatitis eksfoliatif ; letusan vesikular ; eritema
multiforme ; ruam kulit . EENT : mata gatal ; glositis ; stomatitis ; mulut sakit
atau kering atau lidah ; hitam " berbulu " lidah ; sensasi rasa abnormal;
laringospasme ; laring edema . GI : Gastritis ; anoreksia ; mual ; muntah ; nyeri
perut atau kram ; distress epigastrium ; diare atau diare berdarah ; perdarahan
rektum ; perut kembung ; enterocolitis ; kolitis pseudomembran . GU : nefritis
interstisial ( misalnya , oliguria , proteinuria , hematuria , hialin gips , piuria ) ;
nefropati ; vaginitis . HEMA : Anemia ; anemia hemolitik ; trombositopenia ;
thrombocytopenic purpura ; eosinofilia ; leukopenia ; granulocytopenia ;
neutropenia ; depresi sumsum tulang ; agranulositosis ; mengurangi hemoglobin
atau hematokrit ; berkepanjangan perdarahan dan prothrombin waktu ;
peningkatan atau penurunan jumlah limfosit ; peningkatan monosit , basofil ,
platelet . HEPA : hepatitis Transient ; ikterus kolestatik . META : Peningkatan
serum alkaline phosphatase dan hipernatremia ; mengurangi kalium serum ,
albumin , protein total , dan asam urat . LAIN : hipertermia .

Menurut ISO Farmakoterapi HAL 817 :


Efek samping : mual, diare, ruam, colitis.

Menurut british nasional formulary 57 March, 2009 :

mual, muntah, diare; ruam (menghentikan pengobatan); jarang, antibiotik


colitis; lihat juga di bawah Benzilpenisilin.

Menurut ISO Indonesia, hal 95


Hipersensitif terhadap beta laktam

g. Interaksi Obat

Menurut AHFS 1882


Penisilin, termasuk aminopenicillins, secara fisik dan / atau kimia sesuai
dengan aminoglikosida dan dapat menonaktifkan obat in vitro. Dalam inaktivasi
vitro aminoglikosida oleh aminopenicillins dapat terjadi jika obat diberikan dalam
jarum suntik yang sama atau IV infus kontainer. I
Studi in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa kombinasi amoksisilin atau
ampisilin dengan asam klavulanat atau kombinasi amoksisilin atau ampisilin
sulbaktam dengan hasil dalam efek bakterisida sinergis terhadap banyak strain ß-
laktamase-memproduksi bakteri.

Menurut A to Z drugs :
Kontrasepsi oral: Dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral.
Tetrasiklin: Dapat merusak efek bakterisida amoksisilin.

IV.3. Pemilihan Zat Tambahan

1. Aqua Pro Injection


a.    Menurut Lacham III, Hal. 1294
Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril
adalah air karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh
keunggulan kualitas yang disyaratkan untuk penggunaan tersebut diuraikan
dalam monografi tentang air (water fro injection, USP).
b.    Menurut Ansel, Hal. 406
Pelarut yang paling sering digunakan pada pembuatan obat suntik secara
besar-besaran adalah air untuk obat suntik (water for injection, USP) air ini
dimurnikan dengan cara penyulingan atau osmosis terbalik (revense osomosis)
dan memenuhi standar yang sama dengan purifeid water, water for injection,
USP dan tidak boleh disyaratkan steril tetapi bebas pirogen.
c.    Menurut Parrot, Hal. 284
Water for injection, USP digunakan persterilisasian setelah mencampurkan
semua yang terkandung water for injection disimpan pada suhu kira-kira diatas
pertumbuahan bakteri. Air tersebut tidak mengandung pirogen (penghasil
demam) dan produk metabolitnya menimbulkan mikoorganisme.
V. URAIAN BAHAN

1. Amoxicillin Natrium

Nama resmi : amoxicillin

Nama lain : amoksisilin

RM/BM : C16H19N3O5S/365,4

Rumus struktur :

Pemerian : serbuk putih atau hampit


putih: sangat higroskopik

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol;
sangat sukar larut dalam aseton; praktis tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya

2. Aqua pro injeksi


Nama resmi : Aqua pro injektione
Nama lain : air untuk injeksi
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : keasaman-kebasaan; ammonium; besi; tembaga; timbale;
kalsium; klorida; nitrat; sulfat; at teroksidasi memenuhi syarat yang tertera pada akua
destilata
Penyimpanan : dalam wadah tertutup kedap
VI. PERHITUNGAN

1. Perhitungan dosis
Dewasa, 500 mg tiap 8 jam → 3 x 1 vial sehari

2. Perhitungan bahan
a. Amoxicillin na
Perampul → 500 mg
Perbatch → 500 mg x 100 = 50000 mg = 50 gram

b. API
Perampul → ad 20 mL
Perbatch → 20 mL x 100 = 2000 mL = 2 liter
Ad 2 mL

VII.CARA KERJA
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV.UI Press. Jakarta.

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi 3, DepKes RI, Jakarta.

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi 3, DepKes RI, Jakarta.

Geral, K, 2003, AHFS Drug Information Amer SOC of Health System

Lachman, L., et al., 1994, teori dan praktek farmasi industry, university Indonesia press, Jakarta.

Parrot, L.E., (1971), Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, Burgess


Publishing Co, USA.

Sweetman, S.C., 2009, Martindale the Complate Drug Reference, Thirty Edition Pharmaceutical
Press, London.

Turco, S., Robert E.K., 1979, sterile dosage forms, lea & febiger, philadolphia

Voight, R., 1994, buku pelajaran teknologi farmasi, iniversity gadjamada press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai