FISIOLOGI OTOT
NIM : C1814201125
KELAS : 1C
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kuasaNya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat bermanfat.
Makalah ini saya akui masih terdapat banyak kekurangan karena pengalaman bahkan
pengetahuan yang saya miliki masih terbatas. Oleh karena itu saya harapkan agar ada masukan
dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
LATAR BELAKANG...............................................................................
RUMUSAN MASALAH..........................................................................
TUJUAN PENULISAN...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
3.1 KESIMPULAN........................................................................................
3.2 SARAN....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu
dengan yang lain, contohnya saja otot. Otot merupakan suatu organ atau alat yang
dapat memungkinkan tubuh untuk dapat bergerak. Otot di sebut alat gerak aktif karena
mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakan tulang. Sebagian besar otot tubuh
ini melekat pada kerangka yang menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga
dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak tertentu.
Peranan otot yang utama ialah sebagai penggerak alat tubuh lain. Hal ini disebabkan oleh sifat
otot yang mampu berkontraksi, sedangkan kontraksi dapat berlangsung bila ada rangsangan baik
oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain. Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia
berupa ATP yang terbentuk pada sel otot.
Agar mahasiswa dapat mengetahui kelainan apa saja yang terjadi pada otot
BAB II
PEMBAHASAN
Otot merupakan alat gerak aktif dan susunan tulang atau kerangka merupakan alat gerak pasif.
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang berfungsi
untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak.
Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot
rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak
dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Sel-sel otot ini dapat bergerak karena sitoplasma
mengubah bentuk.
Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa
menggerakkan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa di bengkokkan
maupun di luruskan.
Pada keadaan istirahat, otot tidak mengendur tetapi memiliki sedikit ketegangan. Ketegangan ini
di sebut tonus. Fungsi dari tonus adalah untuk memelihara sikap dan posisi tubuh.
Otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik, yaitu :
Tulang dapat di gerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi
sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui
saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka
terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang di hasilkan pada bagian
ujung saraf. Adanya setilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot.
Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin
berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga
terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel,
sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi
lemas. Keadaan ini di sebut relaksasi.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek dan mengeras. Bila otot berkontraksi,
maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya
pergerakan tulang menyebabkan persendiaan bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita
melibatkan kerja sama otot, tulang, sendi dan saraf.
Tubuh kita memiliki tiga macam jenis otot. Otot-otot itulah yang berpengaruh terhadap gerakan
organ-organ tubuh. Tiga jenis otot tersebut adalah sebagai berikut :
Otot kerangka/lurik
Otot kerangka adalah otot yang melekat pada kerangka. Otot ini di sebut juga otot lurik, karena
jika di lihat dari samping, serabut otot ini memperlihatkan suatu pola serat melintang atau
bergaris dan mampu berkontraksi sesuai dengan kesadaran (volunter). Otot rangka ini terdapat
hampir di seluruh tubuh kita.
Hampir seluruh otot rangka/otot lurik ini berawal dan berakhir di tendon. Tendon berupa
serabut-serabut bulat kecil yang berwarna putih, mengkilap dan tidak elastik. Serabut-serabut
yang terdapat pada otot merupakan sel tunggal yang memiliki inti sel banyak, memanjang,
berbentuk silinder dan di kelilingi oleh membran sel yang di sebut sarkolema. Serat-serat otot ini
mempunyai susunan internal yang di organisir yang kemudian membentuk gambaran seran
melintang.
- Sel otot tampak lurik karena adanya kandungan protein otot yang berbeda, yaitu aktin
dan miosin
Otot kerangka adalah otot yang cara kerjanya atau kontraksinya menurut kehendak kita dan di
bawah kesadaran kita. Gerakan otot ini cepat dan kuat tetapi sangat mudah mengalami
kelelahan. Bila otot rangka berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi . Otot kerangka dapat berkontraksi bila di berikan rangsangan karena diinervasi
oleh saraf sadar atau motoris. Rangsangan tersebut bisa berupa panas, kimia, mekanis, dan
elektris. Sumber energi untuk kontraksi otot adalah ATP.
Otot polos
Disebut otot polos karena protoplasmanya licin yang tidak mempunyai garis-garis melintang.
Otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti usus, ginjal, pembuluh darah dan lain-lain. Otot ini
terdiri dari sel-sel otot yang berbentuk gelendong dengan satu inti sel yang terletak di tengah.
Otot polos tidak melekat pada tulang rangka tubuh dengan aktivitasnya lambat, namun geraknya
beruntung sehingga berkontraksi dalam waktu yang lama dan tidak mudah lelah. Otot polos
memerlukan 3-180 detik untuk berkontraksi. Gerak otot polos di kontrol oleh saraf tak sadar,
sehingga di sebut gerak tidak sadar. Ciri-ciri otot polos :
Berinti satu
Bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur dan tidak cepat lelah
Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung saja. Otot jantung terdiri atas serabut lurik.
Miofibril otot jantung bercabang-cabang dan mitokondrianya lebih banyak daripada yang
terdapat pada serabut otot kerangka. Bentuk otot jantung seperti gelendong dengan inti
berjumlah banyak dan terletak di tepi.
Cara kerja otot jantung adalah secara terus menerus dengan ritme atau irama tetap, dan tidak di
pengaruhi oleh kesadaran, serta tidak mudah lelah.
Sifat kerja otot ada yang berlawanan (antagonis) ada yang bersamaan (sinergis).
Otot antagonis
Otot antagonis
Otot antagonis adalah otot yang bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi
maka otot yang lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah :
Fleksi merupakan gerak otot fleksor sehingga bagian tubuh menekuk, misalnya menekuk lutut
dan siku. Sedangkan, ekstensi adalah gerakan otot ekstensor untuk meluruskan kembali bagian
tubuh yang telah di tekuk, misalnya meluruskan kaki atau siku.
2. Abduksi dan aduksi
Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjahui sumbu tubuh, misalnya merentangkan tangan
hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi ialah gerakan anggota tubuh mendekati sumbu
tubuh, misalnya menegapkan tangan kembali setelah direntangkan.
Pronasi adalah gerakan memutarkan telapak tangan dan jari menelungkup. Sedangkan supinasi
adalah memutar telapak tangan dan jari menengadah
Otot sinergis
Otot sinergis adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi dan sama-
sama relaksasi. Contoh : otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah. Otot pronator
ada dua yaitu : otot pronator teres dan otot pronatus kuadratus. Kedua otot ini bekerja sama
menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.
Tetanus
Tetanus adalah penyakit yang menyebabkan otot menjadi tegang secara terus menerus karena
adanya infeksi bakteri tetanus (clostridium tetani) yang berbentuk basil. Bakteri ini masuk
melalui luka yang terdapat pada tubuh.
Polio
Polio yaitu suatu kondisi mengecilnya otot karena adanya infeksi virus polio. Penyakit ini dapat di
cegah dengan memberikan imunisasi polio pada bayi.
Distrofi otot
Distrofi otot yaitu penyakit kronis pada otot yang terjadi sejak anak-anak, di duga merupakan
penyakit bawaan (genetis).
Autrofi otot
Autrofi otot yaitu terjadinya penurunan fungsi otot kerena otot mengecil atau kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi. Otot yang mengalami autrofi akan mengalami pengurangan
ukuransampai 25% dari ukuran semula. Autrofi juga dapat terjadi bila otot tidak pernah
digunakan melakukan aktivitas. Misalnya orang sakit yang berada di tempat tidur dalam jangka
waktu yang lama.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan makalah di atas dapat saya simpulkan bahwa sistem otot adalah sistem
tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menetukan postur tubuh dan juga
dalam proses mengatur suhu tubuh. Otot di sebut alat gerak aktif karena otot dapat
melakukan kontraksi. Otot dapat bekerja dengan dua cara yakni berkontraksi
(memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke keadaan yang semula).
Keadaan otot yang memendek atau melakukan kontraksi di sebut tonus. Otot dapat bagi dalam
3 jenis yaitu otot lurik/rangka, otot polos, dan otot jantung. Otot lurik/rangka adalah otot yang
dapat bekerja di bawah kesadaran, otot polos adalah otot yang bekerja di luar kesadaran namun
tidak mudah lelah, sedangkan otot jantung adalah otot yang bekerja di luar kesadaran namun
sangat cepat mengalami kelelahan.
Sifat kerja otot ada 2 yaitu otot antagonis dan otot sinergis. Otot antagonis di bagi menjadi
beberapa bagian yaitu fleksi dan ekstensi, abduksi dan aduksi, pronasi dan supinasi, depresi dan
elevasi. Otot juga dapat mengalami berbagai kelainan seperti tetanus, polio, distrofi otot, dan
autrofi otot.
Saran
Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, maka saya membutuhkan
saran yang dapat membangun terhadap saya dalam melakukan pembuatan bahkan
perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2016. Dasar-Dasar Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Giri Wiarto. 2013. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Gerak Manusia. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Dr.Jan Tambayong. 2012. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Basoeki, Soerdjono. 1998. Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Kus. Irianto. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia