Anda di halaman 1dari 2

Materi minggu 9: Akhlak terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW

1. Pengertian Akhlak
Secara bahasa, akhlak adalah perangai kebiasaan (‘adat al-iradah). Secara Istilah, “sifat yang
tertanam dalam jiwa yang mendorong berbagai perbuatan dengan mudah dan spontan
tanpa membutuhkan pemikiran ataupun pertimbangan.” (Al-Imam Abu Hamid al-Ghazali,
Ihya ‘Ulum al-Din, Beirut: Dar Ibn Hazm, 2005).
2. Urgensi akhlak
- Tujuan diutusnya risalah Nabi. Nabi besabda, “Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia.”
- Barometer keluhuran seseorang. Nabi bersabda, “sebaik-baiknya orang di antara kamu
adalah yang paling baik akhlaknya.”
- Bukti ketakwaan kepada Allah. Nabi bersabda, “bertakwalah kepada Allah di mana pun
Engkau berada, ikuti keburukan dengan kebaikan untuk menghapusnya, dan bergaulah
dengan manusia dengan akhlak yang baik.”
3. Sumber Ilmu Akhlak
Tolok ukur kelakuan baik dan buruk mestilah merujuk kepada ketentuan Allah sebagaimana
termuat dalam al-Qur’an dan Sunnah. Apa yang dinilai baik oleh Allah, pasti baik dalam
esensinya, dan apa yang dinilai-Nya buruk, pasti buruk dalam dirinya. Perintah dan larangan-
Nya pada dasarnya bertujuan untuk meluruskan prilaku manusia, dengan cara menggariskan
tuntutan moral sebagaimana harusnya, bukan sebagaimana adanya, agar kecenderungan
nafsunya menjadi terkendali dan seimbang, sehingga dengannya ia menjadi pribadi berbudi
luhur.
4. Pembagian Akhlak
Berdasarkan proses pembentukannya, akhlak dibagi menjadi dua jenis,
- Akhlak bawaan (mawhubah), yaitu sifat, bisa baik bisa juga buruk, yang sudah menjadi
tabiat dasar seseorang sebagai pemberian Allah terhadapnya.
- Akhlak perolehan (muktasabah), yakni sifat baik ataupun buruk yang didapatkan
seseorang melalui proses pembiasaan.
5. Bagaimana Membina Akhlak
Pembinaan akhlak agar menjadi mulia merupakan hal yang berat, namun tidak mustahil
untuk dilakukan. Untuk melakukannya, kita memerlukan pembiasaan dan pelatihan yang
bertahap namun tetap konsisten. Imam al-Mawardi dalam ’Adab al-Dunya wa-al-Din
mengilustrasikan, “... meskipun merubah karakter itu sulit, namun melalui pelatihan secara
bertahap, apa yang tadinya dianggap susah akan menjadi mudah dan apa yang melelahkan
akan menjadi menyenangkan. ”
6. Proses Membina Akhlak
- Mujahadat al-nafs
- Muhasabah
- Bersahabat dengan orang baik
- Meneladani orang saleh
- Saling menasihati
- Zikir dan ibadah
7. Makna Akhlak kepada Allah SWT
Keharusan dan kepatutan kita dalam berhubungan (bermunajat, menghamba dan berdoa)
dengan Allah.
8. Akhlak kepada Allah SWT
- Kembali kepada Allah SWT (Taubat)
- Takut dan mengharapkan Allah (Khawf wa Raja’)
- Sabar terhadap segala ujian (Shabr)
- Memurnikan ibadah hanya untuk Allah (Ikhlas)
- Bergantung kepada Allah SWT (Mahabbah)
- Mencintai Allah SWT (Mahabbah)
9. Makna Akhlak kepada Rasulullah SAW
Keharusan dan kepatutan kita dalam bersikap terhadap Rasulullah, baik ketika masih hidup
ataupun setelah wafat, mengingat beliau merupakan utusan Allah bagi kita semua.
10. Akhlak kepada Rasullah
- Mengikuti ajarannya secara menyeluruh
- Mencintai dan menghormatinya
- Membaca banyak salawat
- Menghidupkan sunnahnya
- Merendahkan suara di dekat makamnya
- Menghormati keturunannya
- Mencintai para ulama sebagai pewarisnya

Anda mungkin juga menyukai