Oleh :
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali untuk
memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Program Sarjana Keperawatan
Oleh :
i
ii
iii
ABSTRAK
Anak Agung Citra Swandewi1, Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep.,M.Kep2,
Diah Prihatiningsih, S.Si., M.Si3
iv
ABSTRACT
Relationship of Peer Social Support with Coping Stress for Class X Students in
Final Project Compilation at STIKes Wira Medika Bali
Anak Agung Citra Swandewi1, Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep.,M.Kep2,
Diah Prihatiningsih, S.Si., M.Si3
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat penyelesaikan penyusunan skripsi
penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
Coping Stress pada Mahasiswa Angkatan X dalam Penyusunan Tugas Akhir di
STIKes Wira Medika Bali” pada waktunya.
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Keperawatan
Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan sejak
awal sampai terselesaikan skripsi ini, untuk itu dengan segala hormat dan
kerendahan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM selaku Ketua STIKes Wira
Medika Bali yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di
program Studi Keperawatan STIKes Wira Medika Bali.
2. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Program
Studi Keperawatan STIKes Wira Medika Bali yang telah memberikan
kesempatan mengikuti pembuatan skripsi dalam rangka memenuhi
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada
Program Studi Keperawatan.
3. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing I
yang memberikan banyak masukan, pengetahuan dan bimbingan dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Diah Prihatiningsih, S.Si., M.Si selaku Pembimbing II yang telah
memberikan banyak masukan, pengetahuan dan bimbingan dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Orang tua serta keluarga tercinta atas segala semangat, doa, cinta dan
kasih sayang serta dukungan moral maupun material dalam menyelesaikan
studi di STIKes Wira Medika Bali.
vi
6. Teman-teman mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika
Bali khususnya Angkatan A10-A dan semua pihak yang penulis tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam penyusunan skripsi
ini, namun penulis telah berusaha dalam segenap kemampuan untuk menuangkan
pemikiran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif untuk menyempurnakan skripsi ini dan selanjutnya dapat
bermanfaat bagi pembaca.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
ABSTRAK……………………………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………..……………………………………..xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................7
1.3.1 Tujuan umum.........................................................................................7
1.3.2 Tujuan khusus........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................7
1.4.1 Manfaat teoritis......................................................................................7
1.4.2 Manfaat praktis......................................................................................8
1.5 Keaslian Penelitian............................................................................................8
viii
4.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian ..................................................................48
4.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian ...........................................................49
4.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .............. 50
4.1.3 Hasil pengamatan terhadap subyek penelitian berdasarkan variabel
penelitian ..............................................................................................50
4.1.3.1 Dukungan Sosial Teman Sebaya pada Mahasiswa dalam
Penyusunan Skripsi di Stikes Wira
Medika.....................................................................................51
4.1.3.2 Coping Stress pada Mahasiswa dalam Penyusunan Skripsi di
Stikes Wira Medika…..............................................................52
4.1.4 Hasil Analisa Data ............................................................................. 52
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................................53
4.2.1 Hasil Identifikasi Dukungan Sosial Teman Sebaya pada Mahasiswa di
Stikes Wira Medika..............................................................................53
4.2.2 Hasil identifikasi Coping Stress siswa pada Mahasiswa di Stikes Wira
Medika................................................................................................ 54
4.2.3 Analisis hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Coping
Stress siswa pada Mahasiswa di Stikes Wira Medika........................ 56
4.3 Keterbatasan Penelitian ...................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
Coping Stress pada Mahasiswa Angkatan X dalam Penyusunan
Skripsi di Stikes Wira Medika............................................................29
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Deskriptif Korelasional..................................30
Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Dukungan Sosial Teman
Sebaya dengan Coping Stress pada Mahasiswa Angkatan X dalam
Penyusunan Skripsi di Stikes Wira Medika........................................31
xi
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 2 : Rencana Anggaran Biaya Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Permohonan Menjadi
Responden
Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi
Responden
Lampiran 5 : Permohonan Menjadi Enumerator
Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Menjadi
Enumerator
Lampiran 7 : Lembar Persetujuan Menjadi
Enumerator
Lampiran 8 : Lembar Persetujuan Menjadi
Enumerator
Lampiran 9 : Kuesioner Skala Dukungan Sosial
Lampiran : Kuesioner Skala Strategi Coping
10
Lampiran : Master Tabel
11
Lampiran : Analisa Data
12
Lampiran : Uji Validitas dan Reliabilitas Variable
13 Dukungan Sosial
Lampiran : Uji Validitas dan Reliabilitas Variable
14 Strategi Coping
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ilmiah yaitu tugas akhir demi mendapat gelar sarjana strata satu. Bagi beberapa
mahasiswa tugas akhir merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak jarang
ketika sedang menyusun tugas akhir. Kendala tersebut dimulai dari sulitnya
pembimbing yang sulit ditemui, sulitnya mencari literatur (Agung, 2013). Terlalu
banyak beban dan tekanan membuat mahasiswa menjadi stres. Rutinitas yang
tergolong cukup tinggi, yaitu dialami oleh lebih dari 350 juta penduduk di dunia
dan berada di peringkat ke-4 penyakit di dunia (Ambarwati, Pinilih and Astuti,
2017). Data Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi gangguan mental
usia 15-24 tahun mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk
gangguan mental emosional berada pada urutan provinsi ke-17, sebanyak 5,1%
(Rahmayani, Liza dan Syah, 2019). Selain itu khususnya pada mahasiswa tingkat
akhir juga mengalami stres dalam penyusunan tugas akhir, yaitu sulit menemui
mengambil data, adanya perbedaan pendapat antara dosen pembimbing satu dan
dua, jenuh saat mengerjakan tugas akhir, dan kesulitan menuangkan pikiran
kedalam bentuk tulisan, kesulitan membagi waktu antara mengerjakan tugas akhir
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stres pada mahasiswa yang
sedang menyusun tugas akhir dapat dibagi atas faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang berasal dari individu yang terdiri atas motivasi atau
harapan, kondisi fisik dan tipe kepribadian dari mahasiswa itu sendiri dan faktor
eksternal yang berasal dari luar individu itu sendiri seperti keluarga, pekerjaan,
fasilitas, lingkungan, literatur, biaya, dosen pembimbing, beban SKS yang ada
dan faktor-faktor lainnya (Syofia, 2010). Sumber stres tugas akhir dapat berasal
dari beberapa hal, antara lain frustasi, konflik, dan tekanan (Syamsuddin, 2017).
2
Stres adalah hal yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena
kondisi stres dapat memicu atau menstimulus seseorang untuk melakukan respon
atau suatu kegiatan. Namun jika kondisi stres berlebih, ini akan berpengaruh pada
kondisi yang dapat memperburuk proses kehidupannya (Stuart, 2016). Stres yang
Dampak pada proses pembelajaran dari stres yang dialami mahasiswa, seperti
nilai yang menurun, tidak bisa fokus dalam berpikir, pikiran menjadi kacau, tidak
memiliki semangat dalam melakukan akivitas menjadi malas (Rini, Kartika, &
Qurroyzhin, 2011). Contoh dampak stres yang dialami mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi masih berada di bab tiga atau bisa dikatakan masih
sulit menemukan buku literatur yang sesuai dengan tema judul tugas akhir,
merasakan pusing dan gelisah yang berakibat subjek jatuh sakit untuk beberapa
hari dan menunda mengerjakan skripsinya, subjek terlihat murung dan mudah
berakibat subjek kurang dapat berkontribusi pada lingkungan sekitar dan keluarga
3
Dampak stres pada diri mahasiswa disebabkan oleh perbedaan
diri mahasiswa akan menentukan respon mahasiswa terhadap stres yang dihadapi,
sehingga akan ada respon yang berbeda-beda dari mahasiswa terhadap sumber
stres yang sama dan respon yang dialami mahasiswa tersebut disebut dengan
coping stress (Ningrum, 2011). Coping stress didefinisikan sebagai suatu proses
dimana individu berusaha untuk menguasai dan menangani situasi stres yang
menekan akibat suatu masalah yang sedang dihadapi dengan cara melakukan
perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman (Setipu &
Nasution, 2016).
adalah menjadi cemas ketika teman-teman sudah lulus lebih dahulu, gelisah,
timbulnya perasaan sedih ketika tidak dapat menyelesaikan tugas akhir. Kedua
stres biologis atau fisiologis yang dirasakan adalah menjadi pusing, berdebar-
debar saat akan bimbingan, tertekan, menurunnya kesehatan diri. Ketiga stres
kurangnya konsentrasi saat mengerjakan tugas akhir dan (Robbins & Judge,
2014).
Setelah itu gejala perilaku yang terjadi adalah mereka menjadi sulit tidur,
mereka akan melakukan aktivitas lain yang dianggap menarik contohnya seperti
4
oleh setiap orang termasuk mahasiswa. Dari ketiga gejala yang mahasiswa
rasakan, termasuk dalam ciri-ciri dari gejala stres (Robbins & Judge, 2014).
merasa diri dihargai akan apa yang dikerjakannya. Mahasiswa tersebut merasa
dapat memberikan dampak positif bagi individu yang akan lebih bisa menerima
kenyataan dan dapat berpikir positif bahwa individu tersebut dapat mengatasi
stres dengan memberikan dukungan sosial bagi individu yang mengalami stres
Dukungan sosial adalah tindakan yang dilakukan oleh orang lain, atau
dicintai, dihargai, dan bagian dari jaringan sosial, seperti organisasi keluarga atau
komunitas, yang dapat membantu pada saat dibutuhkan (Sarafino & Smith, 2011).
Dukungan sosial yang didapatkan bisa dalam bentuk perhatian emosional, bantuan
dukungan yang diberikan oleh teman sebayanya baik secara verbal ataupun non
dari orang-orang terdekatnya seperti teman sebaya baik yang sedang mengerjakan
5
tugas akhir atau yang tidak mengerjakan. Karena dengan memiliki dukungan
sosial ini membuat mahasiswa dapat merasa lebih mudah dalam menyelesaikan
masalah maupun tuntutan yang dihadapi saat mengerjakan tugas akhir (Santrock,
2010).
Desember 2019 dengan menggunakan dua kuesioner, yaitu skala dukungan sosial
dan skala strategi coping dari 10 responden didapatkan bahwa 100% mahasiswa
angkatan X STIKes Wira Medika Bali yang mengalami stres dalam menyusun
tugas akhir diantaranya 4 orang responden (40%) mengalami stres ringan, 5 orang
stres berat. Pada tahun 2018 terdapat 3 orang mahasiswa angkatan VIII dan pada
tahun 2019 terdapat 20 orang mahasiswa angkatan IX yang telat dalam proses
penyelesaian tugas akhir karena cuti akademik, bermasalah dalam ekonomi, dan
masalah dalam keluarga. Dari beberapa angkatan VIII dan IX yang telat dalam
mengabaikan semua dukungan yang diberikan oleh teman-temannya dan ada juga
penelitian tentang hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan coping stres
6
pada mahasiswa angkatan x dalam penyusunan tugas akhir di STIKes Wira
Medika Bali.
permasalahan yaitu “Apakah ada hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan
7
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi
sebaya dengan coping stress pada mahasiswa dalam menyusun tugas akhir.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi tenaga
8
1.5.1 Penelitian yang dilakukan oleh Rohmah (2017), “Pengaruh Dukungan Sosial
dukungan sosial teman sebaya dan skala stres. Analisis data menggunakan
regresi linier sederhana. Hal ini ditunjukkan dengan nilai f hitung (22,854) >
f tabel (3,85) dan nilai probabilitas (0,000 < 0,005). Dapat dijelaskan bahwa
jumlah jenis kelamin laki-laki adalah 122 dan perempuan adalah 198. Lalu
adanya perbedaan rata-rata skor stres dan dukungan sosial teman sebaya
antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Rata-rata skor stres laki-laki
adalah 48,5 dan rata-rata skor stres perempuan adalah 50,9. Hal ini
didapatkan bahwa nilai rata-rata skor stres perempuan lebih tinggi dibanding
antara nilai skor stres, ada juga perbedaan antara rata-rata skor dukungan
sosial teman sebaya. Rata-rata skor dukungan sosial teman sebaya laki-laki
adalah 47,3 dan rata-rata skor dukungan sosial teman sebaya adalah 52.
Nilai rata-rata skor dukungan sosial teman sebaya perempuan lebih tinggi
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah
sedangkan pada penelitian yang akan penulis lakukan sebanyak 112 orang,
9
perbedaan yang lainnya pada penelitian sebelumnya meneliti tentang
1.5.2 Penelitian yang dilakukan oleh Zakaria (2017), “Tingkat Stres Mahasiswa
adanya pengelolaan stres skripsi yang baik. Pada penelitian ini ditemukan
faktor yang mempengaruhi stres terhadap skripsi yaitu faktor eksternal dan
internal yang lebih dominan yaitu dengan explained sebesar 51,815 yang
sedang sebesar 86,5%, dan kategori berat 5%. Hal ini menunjukkan bahwa
10
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah
sedangkan pada penelitian yang akan penulis lakukan sebanyak 112 orang,
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Stres
stressor (Stuart, 2016). Menurut Broto (2016), stres pada mahasiswa yang sedang
mengatasi kesulitan yang ditemui sehingga stres yang dialami berdampak secara
Stres ada dua jenis, yaitu “baik” dan “buruk”. Stres melibatkan
perubahan fisiologis yang kemungkinan dapat dialami sebagai perasaan yang baik
1. Stres yang baik atau eustres juga merupakan situasi atau kondisi apapun yang
fungsi fisik dan psikisnya. Situasi ini dimasukkan ke dalam stres, karena
hormon dari kelenjar adrenalin dan adanya gejolak emosi. Dapat dikatakan
bahwa stres yang baik berasal dari situasi yang dapat dikendalikan (Septiani
2013).
2. Stres yang buruk atau distres adalah stres yang berlawanan dengan eustress,
yaitu tidak sehat, negatif, dan merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi
individu dan juga organisasi seperti tingkat ketidakhadiran yang tinggi, sulit
berkonsentrasi, sulit menerima hasil yang didapat. Stres buruk ini banyak
dibahas oleh para ahli karena dampaknya yang begitu besar terhadap
kehidupan individu. Distress atau stres negatif ini dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu: Pertama, stres akut, muncul cukup kuat, tapi menghilang dengan
cepat. Misalnya ketika mendapat tekanan atau ancaman dari orang lain, atau
kemunculannya tidak terlalu kuat, tapi bisa bertahan lama sampai berhari-hari,
terjadi pada diri kita maka kesehatan tubuh dan produktivitas akan terpengaruh.
Inti dari stres ini yaitu dapat menyebabkan kesakitan baik itu secara mental,
1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahap paling ringan. Ciri dari tahap ini, yaitu semangat
13
pekerjaan dan bersemangat. Namun tanpa disadari stres pada tahapan ini dapat
2. Stres tahap II
Pada tahapan ini individu dapat merasakan letih saat bangun pagi, mudah lelah
terutama sesudah makan siang, mudah lelah menjelang sore hari, sering
mengeluh gangguan sistem pencernaan atau perut tidak nyaman, detak jantung
meningkat lebih dari biasanya, otot-otot daerah punggung dan tengkuk terasa
berubahubah, gangguan pola tidur seperti sulit tidur, terbangun tengah malam
dan sulit kembali tidur, atau bangun dini hari dan tidak dapat kembali tidur,
4. Stres tahap IV
Ciri-ciri stres pada tahap IV, antara lain kesulitan bertahan melakukan aktivitas
dan terasa lebih sulit, semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan
14
kegiatan sehari-hari, gangguan pada pola tidur semakin meningkat disertai.
semangat dan kegairahan, daya konsentrasi dan daya ingat menurun, timbul
(Saputri, 2010).
5. Stres tahap V
gambaran utama, seperti kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam,
ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panic
(Saputri, 2010).
6. Stres tahap VI
serangan panik dan perasaan takut mati. Ciri-ciri stres tahap VI adalah debaran
jantung teramat keras, sesak nafas, tubuh gemetar, dingin dan keringat
berkucuran, ketiadaan tenaga untuk hal ringan, pingsan dan kolaps (Saputri,
2010).
aspek yaitu respons fisiologi, respons kognitif, respons emosi dan respons tingkah
15
1. Respon Fisiologi
Respons fisiologi merupakan suatu respons individu secara fisik yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, dan system
2. Respon Kognitif
dengan kekacauan proses pikir, gangguan atensi, gangguan fungsi daya ingat,
3. Respon Emosi
Respons tingkah laku individu terhadap stres dibedakan menjadi dua yaitu fight
16
individu untuk merasakan perasaan senang, nyaman, bahagia, dan produktif.
Stresor dibagi menjadi dua, yaitu stresor internal dan eksternal. Stresor internal
adalah penyebab stres yang berasal dari dalam diri. Stresor eksternal adalah
penyebab stres yang berasal dari luar diri. Setiap individu memiliki penilaian yang
Stres yang dialami mahasiswa pada semester akhir yaitu mahasiswa dituntut untuk
sistematis dan terkendali yang berupaya untuk memperoleh data baik dalam kajian
teoritis maupun kajian empiris dan informasi tentang suatu masalah dalam bidang
umumnya dibagi ke dalam tiga aspek, pertama gejala fisik berupa gangguan tidur,
tidak bisa tidur atau terbangun tengah malam dan tidak bisa melanjutkan tidurnya
dan berubahnya selera makan. Kedua gejala emosional berupa perubahan suasana
hati, merasa gelisah, cemas dan tidak memiliki semangat dalam melakukan
akivitas menjadi malas. Ketiga gejala berupa tidak bisa fokus dalam berpikir,
pikiran menjadi kacau dan berpikir negatif menjadi meningkat (Rini, Kartika, &
Qurroyzhin, 2011).
17
2.1.1.7 Pengukuran tingkat stres
terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu tidak stres (normal), stres ringan, stres
(Depression Anxiety Stress Scale) (Kinantie, 2012). DASS memiliki nilai validitas
terendah 0,51 dan nilai validitas tertinggi adalah 0,65. Sedangkan nilai reliabilitas
adalah 0,90.
mengatasi tuntutan baik internal maupun eksternal yang dianggap sebagai beban
dari luar kemampuan diri individu tersebut. Mashudi (2012), juga mengemukakan
bahwa coping merupakan upaya atau usaha untuk mengelola, mengatasi dan
mengurangi ancaman karena stres yang dialami. Berdasarkan definisi di atas, jadi
18
coping stress adalah respon atau upaya dari seseorang untuk mengurangi stres
yang dialami.
Coping terhadap stres itu ada yang positif atau konstruktif, dan ada juga
menghadapi situasi stres secara sehat. Beberapa orang ahli psikologi sudah
dihadapi.
hal. Pertama, melarikan diri dari kenyataan atau situasi stres, yang bentuknya
seperti sikap apatis, kehilangan semangat, atau perasaan tak berdaya, dan
agresif, yaitu berbagai perilaku yang ditujukan untuk menyakiti orang lain,
baik secara verbal maupun nonverbal. Ketiga, memanjakan diri sendiri dengan
19
uang untuk berbelanja. Keempat, mencela diri sendiri yaitu mencela atau
menilai negatif terhadap diri sendiri sebagai respon terhadap frustrasi atau
6. Penerimaan, sesuatu yang penuh dengan stres dan keadaan yang memaksanya
20
2.1.3 Dukungan Sosial
Sarafino & Smith (2011) Dukungan sosial mengacu pada tindakan yang
benar-benar dilakukan oleh orang lain, atau mendapat dukungan. Orang dengan
dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai, dihargai, dan bagian dari
jaringan sosial, seperti organisasi keluarga atau komunitas, yang dapat membantu
pada saat dibutuhkan. Selain itu dukungan sosial juga mengacu pada kenyamanan,
peduli, harga diri, atau bantuan yang tersedia untuk seseorang dari orang lain atau
sosial yang diberikan untuk memperkecil pengaruh tekanan atau stres yang
dialami dan merubah respon terhadap stres yang diterima, kedua dukungan sosial
yang diberikan untuk meningkatkan kesehatan secara fisik dan psikologis dengan
ada ataupun tidaknya tekanan yang dialami individu dan memberikan mafaat bagi
kesehatan individu yang berdampak pada gaya hidup sehat (Harrington, 2013).
Berdasarkan definisi di atas, jadi dukungan sosial adalah tindakan yang dilakukan
oleh orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai, diperhatikan, dan
dihargai.
1. Orang tua, merupakan sumber dukungan sosial yang paling utama bagi
seseorang. Dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua adalah dukungan
21
yang bersifat tidak menghakimi seseorang, namun lebih kepada dukungan
Orang tua memberikan penegasan atas kenyataan, hal tersebut mempunyai arti
bahwa orang tua memberikan cara pandang yang sama untuk menyelesaikan
Dukungan emosinal ini mampu meningkatkan efikasi diri individu untuk lebih
orang dengan tingkat kematangan atau usia yang kira-kira sama (Santrock,
2011).
3. Pengajar, merupakan salah satu sumber dukungan sosial bagi individu yang
yaitu meliputi pengakuan serta menghargaan atas usaha – usaha yang telah
2010).
22
2.1.3.3 Bentuk-bentuk dukungan sosial
Sarafino & Smith (2011) menjelaskan bahwa ada lima bentuk dukungan
bentuk rasa empati, bentuk perhatian dan kepedulian terhadap individu yang
1) Empati
orang lain. Empati ini menyangkut ungkapan empati yang diterima oleh individu
seperti: “Saya dapat merasakan apa yang Anda rasakan, dan saya ikut terluka
dengan pengalaman Anda itu” dan sikap empati seperti kesediaan untuk
ini akan memberikan dampak positif sebagai sarana pelepasan emosi, mengurangi
dicintai saat menghadapi berbagai tekanan dalam hidup mereka. Selain itu, empati
23
2) Kepedulian
diperhatikan oleh keluarga, teman maupun kelompok sosialnya. Selain itu, dikaji
pula tentang seberapa sering individu ditanyakan tentang tindak lanjut atauun
dorongan untuk maju, serta adanya perbandingan positif antara individu dengan
individu lain. Melalui jenis dukungan ini, individu akan terbantu dimana dia
individu terkait upaya peyelesaian masalahnya. Selain itu, aspek ini juga
dan kelopok sosial dalam pelaksanaa ide positif yang dimiliki individu.
24
3. Dukungan instrumental, mencakup bantuan yang diberikan secara langsung
kepada individu. Bentuknya bisa berupa benda, jasa, waktu, atau uang. Dukungan
1) Jasa
2) Barang
permasalahan.
wawasan yang lebih luas dan memberikan pemahaman kepada individu terhadap
bertindak dan inspirasi dalam menghadapi suatu hal. Indikator adanya dukungan
masalahnya.
25
2) Informasi
bagian dari kelompok. Aspek ini akan mengeksplorasi tentang seberapa sering
dengan demikian akan memberikan rasa keanggotaan dari suatu kelompok yang
yang saling berbagi minat dan melakukan aktivitas sosial bersama (Sarafino &
Smith, 2011).
1 Keintiman
Dukungan sosial lebih banyak diperoleh dari keintiman dari pada aspek-
aspek lain dalam interaksi sosial. Semakin intim seseorang maka dukungan yang
2 Harga Diri
merupakan suatu bentuk penurunan harga diri karena dengan menerima bantuan
26
orang lain diartikan bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi dalam
3 Keterampilan Sosial
yang tinggi, sehingga akan memiliki jaringan sosial yang luas pula, sedaangkan
individu yang memiliki jaringan sosial yang kurang luas memiliki keterampilan
sosial rendah sehingga dukungan sosial yang dirasakan lebih rendah (Wardani,
2010).
Alat ukur dukungan sosial yang digunakan pada penelitian ini adalah
Skala Dukungan Sosial (SDS) menurut House yang telah memodifikasi, yang
Penilaian instrument ini menggunakan skala Likert. Pada item favorable maupun
Setuju : S (skor 3)
27
2.1.3 Hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan coping stress pada
kendala atau hambatan, seperti kesulitan dalam penentuan topik atau judul
bahan referensi, dan lain sebagainya. Sedangkan mahasiswa tingkat akhir dituntut
untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan tepat waktu sesuai dengan
aturan dan syarat yang telah ditetapkan. Berbagai masalah atau hambatan yang
dialami oleh mahasiswa tersebut dapat berdampak pada individu itu sendiri dan
apabila berbagai masalah tersebut tidak dapat diatasi dengan baik dan efektif,
akan memberikan dampak yang negatif pada individu tersebut, dan dapat
mengatasi masalah tersebut yaitu diperlukan suatu strategi coping yang efektif
yang dapat digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi stres
selama penyusunan tugas akhir. Selain coping stress mahasiswa juga memerlukan
dukungan teman sebaya untuk mengatasi stres yang dialami mahasiswa dalam
penyusunan tugas akhir. Dukungan sosial teman sebaya dapat berpengaruh pada
stres dimana ketika dukungan sosial seseorang tinggi maka tingkat stres yang
28
2.2 Kerangka Konsep
dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Dukungan Sosial:
1. Keintiman tugas akhir
2. Harga diri
3. Keterampilan sosial
Sumber stres:
1. Internal
Sumber Dukungan Sosial: 2. Eksternal
1. Sumber Artifisial
2. Sumber Natural
- Keluarga
COPING STRESS:
- Kelompok
1. Adaptif
- Teman Sebaya 2. Maladaptif
Keterangan:
: Alur pikir
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Coping
Stress pada Mahasiswa Angkatan X dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKes
Wira Medika Bali
29
2.3 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
yang empirik (Sugiyono, 2018). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah ada
hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan coping stress pada mahasiswa
30
BAB III
METODE PENELITIAN
ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan
coping stress pada mahasiswa dalam menyusun tugas akhir. Penelitian ini
secara bersamaan.
Variabel 1
dukungan sosial
teman sebaya
Uji Interprestasi
hubungan makna/arti
Variabel 2
coping stress
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian Deskriptif Korelasional
3.2 Kerangka kerja
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan X yang
sedang menyusun tugas akhir di STIKes Wira Medika Bali dengan jumlah
155 orang mahasiswa
Sampling
Non probability sampling, jenis purposive sampling
Sampel
112 orang mahasiswa
Pengumpulan Data
Analisa Data
Uji korelasi Rank Spearman
dengan nilai signifikasi p <
0,05
Penyajian Data
Gambar 3.2
Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
Coping Stress pada Mahasiswa Angkatan X dalam Penyusunan Tugas Akhir di
STIKes Wira Medika Bali
32
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
satu bulan yaitu pada bulan Maret – April 2020. Seluruh angkatan X
dukungan sosial teman sebaya dan strategi coping stress untuk mengatasi
dan maladaptif.
3.4.1 Populasi
(Sugiyono, 2018). Populasi bukan hanya jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
33
3.4.2 Sampel
(Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini sampel yang diambil dari mahasiswa
sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu suatu penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili
pada mahasiswa angkatan X yang sedang menyusun tugas akhir sebanyak 155
orang mahasiswa, Besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan besar
kecilnya jumlah sampel dan kesediaan subjek dari penelitian. Adapun perkiraan
N
n= 2
1+ N ( d)
155
n=
1+155( 0,05)2
155
n=
1+0,3875
155
n=
1,3875
34
n=¿ 112 orang mahasiswa
Apa bila ada sampel yang drop out, maka rumus dengan estimasi drop out 10%
nya menjadi:
Keterangan:
tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
sebagai berikut:
35
1) Mahasiswa yang sedang cuti.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya
bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan (Sugiyono,
36
Tabel 3.1
Definisi Operasional Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Coping
Stress pada Mahasiswa Angkatan X dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKes
Wira Medika Bali
37
3.6 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
Sosial (SDS) untuk data variabel bebas dan data variabel terikat yaitu
data sekunder diperoleh dari catatan, literatur, artikel dan tulisan ilmiah
pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan data yang telah dilakukan
peneliti. Pada penelitian ini peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan
Denpasar.
38
3. Mengurus surat ijin di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
dilaksanakan.
https://docs.google.com/forms/d/1jNnVY7B94ksnVW1R8XdP4MS7X
1tmtD2Atf9wGNPcIWQ/edit.
penelitian dan jika subyek bersedia untuk diteliti maka harus memberi
tanda centang pada lembar persetujuan dan jika subjek menolak untuk
39
5. Peneliti memberikan ucapan terimakasih atas waktu dan kerjasama
responden.
memperoleh informasi dari responden dan laporan tentang pribadinya atau hal-hal
yang responden ketahui (Arikunto, 2014). Instrumen atau alat pengumpulan data
menggunakan kuesioner yang telah di uji kepada 320 orang mahasiswa yang
sedang mengerjakan tugas akhir oleh Rohmah (2017), kuesioner ini telah
STIKes Wira Medika Bali, hasil dari reliabilitas kuesioner skala dukungan
sosial dari 30 butir pernyataan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0,989, maka
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Skala Dukungan Sosial
40
umpan balik, informasi
untuk menambah
pengetahuan dalam
mencapai pemecahan
masalah
2. Dukungan Mencakup bantuan secara 4, 8, 10, 22 6, 12, 27, 28 8
Instrumental langsung, dalam bentuk
penyediaan sarana,
bantuan finansial atau
barang
3. Dukungan Mencakup ungkapan 13, 14, 17, 20 21, 23, 24, 26 8
Emosional empati, kepedulian,
perhatian
4. Dukungan Dukungan berupa 11, 25, 29 5, 9, 16, 30 7
Penghargaan penghargaan positif untuk
individu, memberikan
penghargaan atas usaha
yang dilakukan
Total Item 30
sangat setuju (SS) nilainya 4, setuju (S) nilainya 3, tidak setuju (TS)
sangat setuju (SS) nilainya 1, setuju (S) nilainya 2, tidak setuju (TS)
kategori yaitu skor tinggi 70-120, sedang skor 42-69, dan rendah skor 30-
41 (Rohmah, 2017).
41
diuji validitas dan reliabilitas didapatkan 29 pertanyaan valid yang
STIKes Wira Medika Bali, hasil dari reliabilitas kuesioner strategi coping
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Skala Strategi Coping
42
5. Mencari dukungan a. Mencari dukungan, 20, 21 15, 22 4
sosial yang bersifat bantuan dan
emosional pengertian dari
orang-orang sekitar
b. Selalu mendapat
bantuan dari teman
maupun keluarga
dalam mengatasi
stres
6. Penerimaan a. Menerima saran dan 24 17, 18 3
nasihat dari orang lain
b. Menerima gejala stres
dan mencoba untuk
menghadapinya
7. Religiusitas a. Menganggap bahwa 26, 27, 28, 29 - 4
hambatan yang dapat
menimbulkan stres
merupakan sarana
untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan
b. Berdoa kepada Tuhan
supaya sanggup
menghadapi setiap
masalah
Total Item 29
3.7.1.1 Editing
yang diperoleh dari responden (Hidayat, 2014). Pada tahap ini peneliti memeriksa
43
kembali kelengkapan dan kebenaran data setelah keseluruhan data dikumpulkan
oleh responden.
3.7.1.2 Coding
proses pengolahan. Memberikan kode angka terhadap data yang terdiri atas
1) Dukungan Sosial
2) Coping Stress
Kode 1 : Adaptif
Kode 2 : Maladaptif
3.7.1.3 Entry
data yang telah diedit dan dinilai menggunakan fasilitas komputer dengan
menggunakan SPSS.
3.7.1.4 Cleaning
44
ketidaklengkapan, dan sebagainya (Hidayat, 2011). Peneliti melakukan
pembersihan data melalui pengecekan kembali data yang telah di entry apakah
3.7.1.5 Tabulasi
dalam tabel agar mudah untuk dibaca atau membuat tabel-tabel data (Putri, 2016).
Sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti pada tahap ini
setiap hasil data dalam dukungan sosial teman sebaya dan coping stress
mahasiswa dalam menyusun tugas akhir sudah diberi nilai kemudian dimasukkan
Analisis data dapat diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia
kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan
tersebut berubah menjadi informasi yang berguna, dan pengolahan datanya hanya
45
disini dimaksudkan untuk mengetahui distribusi dari variabel-variabel yang
diamati yaitu Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Coping Stress pada mahasiswa
2014). Uji bivariat dalam penelitian ini yaitu menganalisis hubungan dukungan
sosial teman sebaya dengan coping stress pada mahasiswa angkatan x dalam
penelitian ini adalah dalam skala ordinal, sehingga untuk mengetahui hubungan
tersebut dilakukan uji statistik dengan uji Rank Spearman dengan tingkat
(probality/probabilitas). Jika nilai p < α maka Ho ditolak, yang berarti bahwa ada
hubungan signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan coping stress
pada mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir. Kuat lemahnya korelasi dapat
Tabel 3.4
Interpretasi Hasil Korelasi berdasarkan Kekuatan Korelasi
46
2 Arah Korelasi Positif (+) Searah, semakin besar nilai
satu variabel semakin besar
pula nilai variabel lainnya
yang berkembang saat ini diperlukan etika penelitian dan perlu memahami
prinsip-prinsip etika penelitian. Jika hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti
3.8.1 Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (self determination)
subjek ataupun tidak dalam penelitian ini tanpa ada paksaan dari orang lain atau
pengaruh dari orang lain (Nursalam, 2013). Hak self determination dilakukan oleh
penjelasan manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini, calon responden berhak
sesuatu yang terjadi kepada subjek (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini
47
responden mendapatkan penjelasan oleh peneliti berupa bagaimana jalannya
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia
cara setiap data yang diberikan oleh responden dijaga kerahasiaan datanya dan
atau menolak menjadi responden (Nursalam, 2013). Pada data informed consent
peneliti juga perlu mencantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
2013). Peneliti tidak melakukan kegiatan yang memperburuk responden dan pada
48
BAB IV
Sekolah tinggi ini didirikan pada tanggal 30 November 2007 dengan luas
lahan 0.715 Ha. Dilihat dari jumlah tenaga kerja di STIKes Wira Medika
Adminsitrasi, dan 22 orang staf lainnya. STIKes Wira Medika Bali terdiri
dari 5 program studi yang terdiri dari D3 Rekam Medis dan Informasi
STIKes Wira Medika Bali memiliki beberapa sarana dan prasarana yang
terdiri atas tempat ibadah, ruang yayasan, ruang ketua, ruang wakil ketua,
ruang ganset, ruang lab kep medikal bedah, ruang lab kep anak, ruang lab
kep maternitas, ruang lab kep jiwa, ruang lab kep gawat darurat, ruang lab
kep komplementer, ruang lab komunitas & keluarga, ruang lab kep
gerontik, ruang lab kep manajemen, ruang lab hematologi, ruang lab
bakteri, ruang lab kimia klinik, ruang lab imunologi & parasitologi, ruang
lab kimia, ruang timbang media & reagensia, ruang sterilisasi alat &
media, ruang central alat, ruang lab rekam medis, kantin, fotocopy serta
masing.
50
Berdasarkan jenis kelamin dari jumlah responden sebanyak 112
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 29 25,9
Perempuan 83 74,1
Total 112 100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 112
(74,1%).
penelitian
tentang dukungan sosial teman sebaya dan coping stress. Setelah seluruh
dalam penyusunan tugas akhir di STIKes Wira Medika Bali dari jumlah
sebagai berikut:
51
Tabel 4.2
Dukungan Sosial Teman Sebaya pada Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir
di STIKes Wira Medika Bali
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 112 responden sebagian
besar responden yang memiliki dukungan sosial teman sebaya yang dikategorikan
tugas akhir di STIKes Wira Medika Bali dari jumlah responden sebanyak
Tabel 4.3
Coping Stress pada Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKes Wira
Medika Bali
Coping Stress F %
Adaptif 51 45,5
Maladaptif 61 54,5
Total 112 100
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 112 responden sebagian
61 responden (54,5%).
52
4.1.4 Hasil Analisis Data
Table 4.4
Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Coping Stress pada Mahasiswa
Angkatan X dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKes Wira Medika Bali
Perilaku
r P
Dukungan Sosial Adaptif Maladaptif Total
F % F % F %
Baik 47 54,0 40 46,0 87 100
Cukup 4 16,7 20 83,3 24 100 0,319 0,001
Kurang 0 0 1 100 1
Total 51 45,5 61 54,5 112 100
Berdasarkan hasil analisis pada table 4.4, diketahui nilai signifikansi
yang diperoleh 0,001 sehingga p value < 0,05. Hal ini menyatakan ada hubungan
dukungan sosial teman sebaya dengan coping stress pada mahasiswa angkatan x
dalam penyusunan tugas akhir di STIKes Wira Medika Bali. Nilai koefisien
korelasi (r) bernilai – 1 sampai 1, berkenaan dengan besaran angka jika nilai (r) 0
maka artinya tidak ada korelasi sama sekali dan jika nilainya 1 itu berarti
sempurna, hal ini berarti semakin mendekati nilai 1 atau -1 maka hubungan antara
kedua variabel semakin kuat. Nilai koefisien korelasi pada variabel ini 0,319
Mengarah ke arah korelasi positif, dapat dimaknai semakin baik dukungan sosial
teman sebaya maka semakin baik coping stress pada mahasiswa angkatan x dalam
53
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
membahas hasil penelitian yang sudah diuraikan sebelumnya, yang pada akhirnya
yang sedang menyusun tugas akhir memiliki banyak teman dekat yang
54
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
besar memiliki dukungan sosial teman sebaya tinggi atau baik sebesar 166
subyek (51,875%).
sosial teman sebaya seperti keintiman atau kedekatan satu individu dengan
individu yang lain, harga diri atau memerlukan dan menerima bantuan
orang lain, dan keterampilan sosial yaitu jaringan sosial atau pergaulan
yang memiliki dukungan sosial teman sebaya yang baik karena mahasiswa
kampus sehingga mereka lebih mengenal dan memiliki rasa saling percaya
55
hasil tersebut juga menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan angkatan
x yang sedang menyusun skripsi melarikan diri dari kenyataan atau situasi
stres, yang bentuknya seperti sikap apatis atau acuh tak acuh, kehilangan
berpikir untuk lari dari masalah dan menutup diri dari orang lain dengan
mahasiswa terhadap stres yang dihadapi, sehingga akan ada respon yang
berbeda-beda dari mahasiswa terhadap sumber stres yang sama dan respon
maupun perilaku guna memperoleh rasa aman (Setipu & Nasution, 2016).
56
Berdasarkan sumber stres secara keseluruhan yang paling
bisa bersumber dari lingkungan, maupun dari diri individu dan keluarga.
Pada hasil penelitian sumber stres yang paling tinggi yaitu frustrasi karena
referensi.
coping stress maladaptif atau negatif dilihat dari kerangka konsep dimana sumber
stres ada dua yaitu internal dan eksternal, setelah diketahui kedua sumber stres
tersebut maka ada coping stress atau upaya dari seseorang untuk mengurangi stres
yang dialami bisa berupa coping stress adaptif dan coping stress maladaptif
tergantung individu itu sendiri. Contoh mahasiswa yang memiliki coping stress
maladaptif yang berasal dari dalam diri individu atau internal karena mahasiswa
tersebut melarikan diri dari kenyataan seperti merasa tidak mampu dalam
diri sendiri sebagai respon terhadap frustasi atau kegagalan dalam memperoleh
yang diinginkan. Coping stress adaptif yang berasal dari dalam diri individu atau
memiliki semangat untuk maju, dan menilai positif terhadap diri sendiri.
57
4.2.3 Analisis Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan
dukungan sosial teman sebaya dengan coping stress didapatkan nilai 0,001
sehingga p value < 0,05. Hal ini menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan coping stress. Dari
cukup dengan jumlah sebanyak 24, yang memiliki prilaku maladaptif ada
maladaptif ada 1 (100%). Nilai koefisien korelasi pada variable ini 0,319
Medika Bali.
kendala atau hambatan, seperti kesulitan dalam penentuan topik atau judul
bahan referensi, dan lain sebagainya. Berbagai masalah atau hambatan yang
58
dialami oleh mahasiswa tersebut dapat berdampak pada individu itu sendiri dan
apabila berbagai masalah tersebut tidak dapat diatasi dengan baik dan efektif,
akan memberikan dampak yang negatif pada individu tersebut, dan dapat
menimbulkan stres (Wijayanti, 2013). Diperlukan suatu strategi atau cara untuk
dapat menghadapi dan mengatasi masalah tersebut yaitu diperlukan suatu strategi
coping stress yang efektif yang dapat digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir
dalam menghadapi stres selama penyusunan tugas akhir. Selain coping stress
mahasiswa juga memerlukan dukungan teman sebaya untuk mengatasi stres yang
dialami mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir. Dukungan sosial teman sebaya
dapat berpengaruh pada stres dimana ketika dukungan sosial seseorang tinggi
maka tingkat stres yang dialami akan menurun (Rohmah, 2017). Dan apabila
dukungan sosial teman sebaya sudah baik tetapi mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi melarikan diri dari kenyataan atau situasi stres, yang bentuknya
seperti sikap apatis atau acuh tak acuh, kehilangan semangat, dan menilai negatif
terhadap diri sendiri sebagai respon terhadap frustasi atau kegagalan dalam
koefisien r sebesar -0,259 dan probabilitas (0,000 < 0,05). Hal ini
59
yang diberikan semakin turun tingkat stres pada mahasiswa yang
akhir dan diharapkan dengan adanya dukungan dari teman sebaya dan
dampak positif bagi individu yang akan lebih bisa menerima kenyataan
teman sebaya yang baik maka individu percaya bahwa mereka dicintai,
apabila dukungan sosial teman sebaya sudah baik tetapi individu itu
itu pun akan merasa bahwa mereka tidak dicintai, tidak dihargai, dan tidak
60
Ada beberapa hambatan dan keterbatasan yang dihadapi peneliti
1. Pada saat pengumpulan data terdapat kendala waktu, dikarenakan tidak sesuai
2. Pada proses pengumpulan data, peneliti tidak dapat bertemu dan mengontrol
3. Pada saat pengumpulan data secara online dengan menggunakan google form,
61
BAB V
5.1 Simpulan
Bali sebagian besar responden berada di dukungan sosial teman sebaya baik
responden (54,05%).
STIKes Wira Medika Bali dengan hasil p value (< 0,05), kekuatan hubungan
kedua variabel, dan mengarah ke arah korelasi positif. Dukungan sosial baik
dengan jumlah sebanyak 87, yang memiliki prilaku maladaptif ada 40 orang
sosial cukup dengan jumlah sebanyak 24, yang memiliki prilaku maladaptif
ada 20 orang (83,03%), yang memiliki prilaku adaptif ada 4 orang (16,07%),
dukungan sosial kurang dengan jumlah sebanyak 1, yang memiliki prilaku
5.2 Saran
berikut:
1. Bagi responden
2. Bagi institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan refrensi untuk
penelitian lebih lanjut dan karena coping stress pada penelitian ini baik
dipertahankan.
Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan untuk penelitian lain yang ingin
mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dan dapat dijadikan pedoman untuk
strategi coping menghadapi stres selama penyusunan tugas akhir skripsi agar
62
DAFTAR PUSTAKA
Agung, G. 2013. Hubungan Kecerdasan Emosi dan Self Efficacy dengan Tingkat
Stres Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi.
Broto, H. D. F. C. 2016. Stres Pada Mahasiswa Penulis Skripsi (Studi Kasus pada
Salah Satu Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma). Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Carver, C.S., Scheir, M.F., & Wientraub, J.K. 1989. Assessing Coping Strategies:
A Theoritically Based Approach. Journal of Personality and Social
Psychology, Vol. 56, No. 2, 267 – 283.
Giyarto. 2018. Stres pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi universitas
muhammadiyah surakarta dalam mengerjakan skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Harrington, R. 2013. Stress, health and well being: thriving in the 21st century.
USA: Wadsworth Cengage learning.
Kinantie, O. A. 2012. Gambar Tingkat Stres Siswa SMAN 3 Bandung Kelas XII
Menjelang Ujian 2012.
Mashudi, F. 2012. Psikologi Konseling. Yogyakarta: IRCiSoD.
Nasir, A., & Muhith, A. 2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan
Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Rahmayani, Liza, & Syah. 2019. Gambaran Tingkat Stres Berdasarkan Stressor
pada Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama Program Studi Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2017. 8(1),
103 – 111.
Rini, Kartika, & Qurroyzhin. 2011. Hubungan antara keterbukaan diri dengan
kebahagiaan pernikahan pada pria dewasa awal (Skripsi). Gunadarma
University.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2014. perilaku organisasi. Edisi keenam belas.
Jakarta: PT Salemba Empat.
Santrock, J. W. 2010. Remaja jilid dua edisi kesebelas. (Terj. Benedictine W).
Jakarta: Erlangga.
Septiani, E. 2013. Hubungan antara tingkat stres dengan gaya humor pada mahasiswa
(Skripsi). UIN SGD Bandung.
Setipu, J. M., & Nasution, M. 2016. Pengaruh Konsep Diri terhadap Coping
Stress pada Mahasiswa FAI UMSU. Jurnal Universitas Muhammadiyah
Sumatra Utara, 3(4), 68-83.
Kepada
Yth. Saudara/i calon responden
Di STIKes Wira Medika Bali
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anak Agung Citra Swandewi
Status : Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
Bertujuan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan
Sosial Teman Sebaya dengan Coping Stress pada Mahasiswa angkatan X
dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKes Wira Medika Bali”. Untuk
maksud tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/i untuk turut berpartisipasi
sebagai responden, dalam memberikan informasi atau jawaban pertanyaan yang di
ajukan peneliti.
Semua informasi yang Saudadara/i berikan adalah benar hanya digunakan
untuk kepentingan peneliti dan akan dijaga kerahasiaannya. Apabila Saudara/i
bersedia berpartisipan dalam penelitian, saya mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembar pertanyaan menjadi responden.
Atas perhatian dan kesediaan yang diberikan, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Responden
Peneliti
Kepada Yth.
Saudara/i……………………………………………………
Di Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Anak Agung Citra Swandewi
NIM : 16.321.2426
Adalah mahasiswa STIKes Wira Medika Bali Jurusan Keperawatan, akan
mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya
dengan Coping Stress pada Mahasiswa angkatan X dalam Penyusunan Tugas
Akhir di STIKes Wira Medika Bali” dengan maksud tersebut, saya meminta
kesediaan saudara/i untuk berpartisipasi dalam proses penelitian ini. Tidak ada
paksaan dalam hal ini, namun jika saudara/i bersedia, mohon untuk
menandatangani pernyataan persetujuan menjadi pendamping.
Atas perhatian dan kesediaan saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
NIM: 16.321.2426
Lampiran 6
Enumerator
( CD )
Lampiran 7
Enumerator
( AW )
Lampiran 8
Enumerator
( NH )
Lampiran 9
Identitas Respondem
Nama (inisial) :
Kelas :
Jenis kelamin :
Petunjuk pengisian
1. Kuesioner ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis atau penelitian
2. Baca dan jawablah semua pernyataan secara teliti dan jujur. Kerahasian
jawaban akan dijaga
3. Beri tanda (√) pada pilihan jawaban yang telah disediakan , adaun kriteria
jawaban adalah sebagai berikut:
a) SS = artinya bila anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut
b) S = artinya bila anda setuju dengan pernyataan tersebut
c) TS = artinya bila anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut
d) STS = artinya bila anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Jika saya membutuhkan informasi penting, teman-
teman selalu membantu
2. Teman-teman tidak pernah membantu di saat saya
kurang memahami mata kuliah
3. Saat berbuat kesalahan, teman-teman tidak ada yang
mengingatkan apabila saya berbuat salah
4. Teman-teman bersedia meminjamkan alat tulisnya
ketika saya membutuhkannya
5. Teman-teman tidak percaya dengan kemampuan
yang saya miliki
6. Teman-teman tidak bersedia meminjamkan uang
ketika saya membutuhkan
7. Teman-teman menolak memberi saran ketika saya
menghadapi kesulitan
8. Semua teman sangat menyayangi saya
9. Ketika teman-teman sibuk, mereka mengabaikan
saya
10. Teman-teman membantu mencari bahan literatur
untuk skripsi saya
11. Teman-teman memberikan pujian atas hasil kerja
yang telah saya buat
12. Teman saya tidak bersedia meminjamkan buku
13. Teman-teman bersedia mendengarkan keluh kesah
saya tentang pengerjaan skripsi
14. Teman-teman menghargai kemampuan saya bahwa
dapat menyelesaikan skripsi
15. Teman-teman memberikan nasehat kepada saya
ketika tidak mengerjakan skripsi
16. Teman-teman tidak menghargai setiap usaha yang
saya lakukan untuk membantunya
17. Teman-teman menanyakan keadaan saya saat merasa
sedih
18. Teman satu bimbingan tidak memberitahu tentang
jadwal bimbingan
19. Teman-teman sering memberikan saran ketika saya
kesulitan mengerjakan skripsi
20. Teman-teman saya sering memberikan semangat
ketika saya mengerjakan skripsi
21. Saya tidak nyaman ketika mengerjakan skripsi
dengan teman-teman
22. Teman memberikan obat ketika saya sakit
23. Saya tidak mempunyai teman untuk berkeluh kesah
24. Teman-teman tidak peduli dengan kondisi saya
25. Teman-teman menghargai pendapat saya ketika kita
sedang berdiskusi
26. Saya merasa sendiri ketika menghadapi skripsi
27. Teman-teman tidak bersedia meminjamkan
laptopnya ketika laptop saya bermasalah
28. Teman saya tidak bersedia menemani mencari
tempat penelitian
29. Teman-teman mendukung ide tema skripsi saya
30. Teman-teman tidak mengharapkan kehadiran saya
ketika berkumpul bersama
Sumber : (Rohmah, 2017)
Lampiran 10
Lampiran 11
MASTER TABEL
ANALISI DATA
Frequencies
Statistics
Jenis Kelamin Dukungan Sosial Coping Stress
N Valid 112 112 112
Missing 0 0 0
Mean 1.74 1.23 1.54
Median 2.00 1.00 2.00
Std. Deviation .440 .445 .500
Minimum 1 1 1
Maximum 2 3 2
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 29 25.9 25.9 25.9
Perempuan 83 74.1 74.1 100.0
Total 112 100.0 100.0
Dukungan Sosial
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 87 77.7 77.7 77.7
Cukup 24 21.4 21.4 99.1
Kurang 1 .9 .9 100.0
Total 112 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Adaptif 51 45.5 45.5 45.5
Maladaptif 61 54.5 54.5 100.0
Total 112 100.0 100.0
Crosstabs
Jenis Kelamin * Coping Stress Crosstabulation
Coping Stress Total
Adaptif Maladaptif
Jenis Kelamin Laki-laki Count 13 16 29
% within Jenis Kelamin 44.8% 55.2% 100.0%
Perempuan Count 38 45 83
% within Jenis Kelamin 45.8% 54.2% 100.0%
Total Count 51 61 112
% within Jenis Kelamin 45.5% 54.5% 100.0%
Nonparametric Correlations
Correlations
Dukungan Sosial Coping Stress
Spearman's rho Dukungan Sosial Correlation Coefficient 1.000 .319**
Sig. (2-tailed) . .001
N 112 112
**
Coping Stress Correlation Coefficient .319 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 13
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,989 30
Item-Total Statistics
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,980 29
Item-Total Statistics