Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN PANUM PROFESI NERS

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

PROGRAM STUDI PRNDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES PALU
2021
Panduan Panum Profesi Ners
Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

Tim Penyusun :

Ismunandar, S.Kep.Ns.,M.Kes
Nurlailah Umar, S.Kep., Ns., M.Kes
Dr. Ns. Irsanty Collein, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.KMB
Ners. Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep., M.Kep
Supirno, S.Kep., Ns., M.Kes., M.Kep
Amyadin, SKM., S.Kep., Ns., M.Si
Listariani, S.Tr.Kep., Ns
Maf’ul, S.Kep., Ns

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Jurusan Keperawatan
Poltekkes Palu
2021
Visi Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Menghasilkan lulusan Ners yang profesional, berkarakter di tingkat regional, nasional


dengan keunggulan kedaruratan masyarakat pantai pada tahun 2024.

Misi Program Studi Pendidikan Profesi Ners

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berkualitas dan mampu menghasilkan


lulusan Ners yang profesional (bidang kegawat daruratan masyarakat pantai) dan
berkarakter (memiliki prinsip etik keperawatan) yang relevan dengan tantangan
perkembangan keperawatan regional dan nasional
2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian keperawatan dengan keunggulan
perawatan luka dan terapi komplementer yang dapat meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan keperawatan kepada masyarakat yang
relevan dengan tantangan perkembangan keperawatan regional dan nasional.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan peran
mahasiswa ,institusi dan masyarakat serta mengembangkan sistem pelayanan
keperawatan profesional terpadu dimasyarakat.
4. Menjalin Kerjasama regional dan nasional untuk memfasilitasi pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang mendukung pengembangan Program Studi
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan panduan panum ini

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan panduan panum ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan panduan panum ini

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masi ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
panduan panum ini

Ahir kata kami berharap semoga panduan panum ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca

Palu, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

Deskripsi mata kuliah 1

Capaian pembelajaran 1

Keterampilan tingkat pencapaian 3

Metode pembelajaran 3

Metode evaluasi 3

SOP Triage 4

SOP pembebasan jalan nafas tanpa alat 8

SOP pembebasan jalan nafas dengan alat 10

SOP pembebasan jalan nafas dari benda asing 12

SOP RJP 14

SOP Occlusive Dressing 16

SOP pemasangan Neck Collar 18


PANUM PROFESI NERS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

1. Deskripsi Mata Kuliah


Praktik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, menjelaskan
fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal yang etik serta menggunakan
salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperawatan gawat
darurat.
Praktik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis mencakup asuhan
keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu
sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat
darurat dan kritis
2. Capaian pembelajaran
Setelah mengikuti panum profesi keperawatan gadar dan kritis mahasiswa mampu
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat dan kritis
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatansecara efektif dan
bertanggungjawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat dan kritis akibat gangguan
1) Termoregulasi : trauma kapitis
2) Oksigenasi : infark miokard, gagal nafas, trauma toraks,
3) Pemenuhan cairan dan elektrolit : DM dengan kebutuhan ketoasidosis, krisis
tiroid
4) Keamanan fisik : keracuanan, sengatan binatang berbisa.
e. Menggunakan langkah – langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
f. Mengkalaborasikan berbahai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan darurat
g. Mendukementasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dangan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif pada klien dengan barbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat : resusitasi/ RJP/BHD
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
dan kritis.
i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien berbagai tingkat usia dalam keadaan
gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan
untuk dirinya
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien berbagai tingkat usia dalam
keadaan darurat.
k. Melaksanakan pelayananan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang kesehatan
l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan
m. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif
n. Berkontribusi dalam mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan
kemampuan profesional
o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
p. Menggunakan hasil penelitian untuk di terapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Keterampilan tingkat pencapaian
a. Perawatan pasien dengan menggunakan Ventilator Mekanik
b. Melakukan triage
c. Pengkajian kegawatdaruratan
d. Pembidaian
e. Pembebasan jalan napas
f. Control servikal
g. Needle decompresion
h. Occlusive dressing
i. BTCLS : sertifikat pelatihan
4. Metode pembelajaran
a. Demonstrasi
b. Praktik madiri
5. Metode evaluasi
Problem solving skill
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TRIAGE

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Tahap prainteraksi
2 a. Persiapan alat
1. kain kasa steril
2. verban gulung
3. larutan untuk drip yang terdiri dari :
Nacl 0,9%, 325cc, glukosa 40%,125cc
Dan betadin 10%, 50 cc
4. trofodermin cream
5. antibiotika tropical
6. ganti verban set
7. infus set
8. pengalas
9. sarung tangan
10. gunting
11. bengkok
12. hipavix atau plester
13. plastik penutup ( tipis,putih,dan transparan)
14. standar infus
b. persiapan pasien
buka luka yang akan di obati
c. persiapan perawat
1. baca catatan keperawatan
2. tentukan asisten atau mandiri
3. cuci tangan
4. siapkan alat
3 Tahap orientasi
a. Berikan salam, panggil pasien sesuai namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lama waktu yang
di butuhkan untuk tindakan
4 Tahap keraja
a. siapkan alat dan cuci tangan
b. jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
c. pakai sarung tangan

Triage di Rumah sakit


a. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan
singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya.
b. beri label warna (merah, kuning,hijau dan hitam) sesuai
dengan level kegawat daruratannya.
c. tempatkan pasien diruang sesuai dengan kasus untuk
mendapatkan tindakan pemeriksaan dan pengobatan
selanjutnya.
d. bereskan alat
Triage di Lapangan
a. panggil semua korban yang dapat berjalan, dan
diperintahkan pergi ke suatu tempat
b. semua korban di tempat ini dapat kartu hijau.
c. periksa penderita terdekat apakah masih bernafas?
d. Tidak bernafas, buka jalan nafas jika tetap tidak bernafas
beri label hitam.
e. jika bernafas <15 atau > 45 x/menit berlabel merah.
f. jika bernafas 15-45 x/menit maka periksa capirali refil time
(crt).
g. crt > 2 detik label merah
h. crt ≤ 2 detik cek kesadaran
i. apabila dapat mengikuti perintah beri label kuning
j. jika tidak dapat mengikuti perintah beri label merah.
5 Tahap terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan sesuai dengan
tujuan yang di harapkan
b. beri penghargaan positif kepada pasien
c. mengakhiri hubungan dengan baik
d. kontrak waktu selanjutnya
e. cuci tangan

SKOR
No ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
A UGD Rumah Sakit
1. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan
singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan serajat
kegawatannya.
2. Beri label warna (merah, kuning, hijau, dan hitam ) sesuai
dengan level kegawatdaruratannya.
3. tempatkan pasien diruang sesuai dengan kasus untuk
mendapatkan tindakan pemeriksaan dan pengobatan
selanjutnya.
B Korban Bencana / Kejadian Luar Biasa
1. panggil semua korban yang dapat berjalan, dan perintahkan
pergi kesuatu tempat
2. semua korban di tempat ini dapat kartu hijau
3. periksa penderita terdekat apakah masih bernafas?
4. Tidak bernafas, buka jalan nafas jika tetap tidak bernafas
beri label hitam.
5. jika bernafas <15 atau > 45 x/menit berlabel merah.
6. jika bernafas 15-45 x/menit maka periksa capirali refil time
(crt).
7. crt > 2 detik label merah
8. crt ≤ 2 detik cek kesadaran
9. apabila dapat mengikuti perintah beri label kuning
10. jika tidak dapat mengikuti perintah beri label merah.

Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 %
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Palu, .................................................2019
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS TANPA ALAT

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
N SKOR
CAPAIAN KETERAMPILAN
o 1 2 3 4
1 HEAD TILT
a. Baringkan korban terlentang diatas tempat yang datar
b. Letakan satu tangan pada dahi korban dan tekan kearah
belakang dengan telapak tangan untuk mendorong
kepala ke arah belakang
c. Letakan jari jari tangan lainnya pada bagian tulang
rahang bawah dekat dagu korban
d. Angkat dagu korban sehingga rahang bergerak ke depan
e. Evaluasi jalan nafas
2 CHIN LIFT
a. Baringkan korban terlentang diatas tempat yang datar
b. Letakan tangan pada sisi tulang rahang
c. Genggam sudut rahang bawah da angkat sehingga
mandibula maju ke depan
d. Evaluasi jalan nafas
3 JAU TRUST
dilakukan apabila Head tilt dan chin lift sudah dilakukan namun
jalan nafas belum sempurna dan Jika terdapat cedera fraktur
pada serfikal
a. Baringkan korban terlentang diatas tempat yang datar
b. Dorong rahang atau radius mandibula kekiri dan kanan
depan sehingga barisan gigi bagian bawah berada di
depan barisan gigi atas
c. Masukan ibu jari kedalam mulut korban bersama
dengan jari jari tangan lainnya menarik dagu korban
kedepan sampai otot dan rahang terangkat
d. Evaluasi jalan nafas
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 % Palu, .................................................2019
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS DENGAN ALAT

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
N SKOR
CAPAIAN KETERAMPILAN
o 1 2 3 4
1 PIPA OROFARING
a. Baringkan korban terlentang buka mulut
b. Masukan pipa orofaring dengan lengkung menghadap
ke langit langit mulut korban
c. Segera pipa orofaring di putar sehingga melengkung
menghadap ke lidah, dorong pelan pelan sehingga
seluruh pipa orofaring berada di dalam rongga mulut
d. Atur pangkal pipa orofaring yang keras terletak di
antara kedua barisan gigi yang akan berfungsi sebagai
penahan gigitan gigi
e. Evaluasi apakah jalan nafas usdah bebas
f. Untuk bayi pemasangan pipa orofaring pada bayi
dengan bantuan spatel lidah
g. Masukan pipa orofaring dengan arah lengkung
menghadap lidah langsung di bawah penglihatan
h. Hati-hati langit langit bayi masih rapuh
2 PIPA NASOFARING
a. Baringkan korban terlentang
b. Pilih ukuran yang cocok untuk lubang hidung kiri atau
kanan
c. Basahi dengan air atau pelicin
d. Masukan pipa nasofaring kelobang hidung
e. Sesuaikan pipa dengan lubang hidung sebelah mana
f. Permukaan irisan ujung pipa mengarah septum nasi
g. Arahkan lengkung pipa selalu mengarah ke depan
h. Dorong hati hati hingga seluruh pipa masuk ke lubang
hidung
i. Evaluasi jalan nafas
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 % Palu, .................................................2019
JumlahMahasiswa/
Aspek … … … …… x 4
Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS
MEMBERSIHKAN JALAN NAFAS DARI BENDA ASING

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Membuka jalan nafas benda asing cair
2 a. Baringkan korban terlentang atau miring
b. Bila mungkin kepala lebih rendah
c. Dengan sapuan jari tangan dan menggunakan bahan yang
dapat menyerap cairan, misalnya kasa, kain, kapas, tisu
d. Memakai pipa
e. Hisap dengan mulut
f. Hisap dengan alat penghisap mekanik/ elektrik
g. Membersihkan jalan nafas dari benda asing
3 Membuka jalan nafas benda asing padat
a. Baringkan korban terlentang
b. Buka mulut korban
c. Jika terlihat benda asing padat segera ambil dengan sapuan
jari atau menggunakan alat pengait / penjepit
d. Bila benda asing tidak terlihat, terletak jauh di dalam dapat
menyebabkan sumbatan tetap pada jalan nafas

Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 % Palu, .................................................2019
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


RESUSITASI JANTUNG PARU
NAMA :
NIM :
HARI / TGL :

SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Memakai alat pelindung diri dan memastikan keamanan
penolong, korban dan lingkungan
2 Menilai respon korban dengan cara
a. Menepuk bahu sambil memanggil korban, seperti
“bangun, pak” atau “buka mata” pak
3 Meminta pertolongan (should call EMS) atau mengaktifkan
EMS (bila penolong sendiri, penolong menelpon dan
mengambil AED dulu
4 Palpasi nadi karotis bersamaan dengan scan pernapasan dengan
memperhatikan pengembangan dada dan perut korban (<10
detik) bila korban unresponsive tidak bernafas (atau hanya
gasping) dan tidak teraba nadi
5 a. Memperbaiki posisi korban, terlentang ditempat datar
dan keras
b. Mengatur posisi penolong berlutut disamping korban
Cirkulation
6 Memberikan kompresi 30 kali
a. Meletakan tumit telapak tangan menumpuk diatas
telapak tangan yang lain tegak lurus pada mid sternum,
menghindari jari – jari menyentuh dinding dada korban
b. Kedalaman tekanan 5-6 cm dengan kecepatan 100-
120x/menit, pastikan full chest recoil
Airway
7 Membersihkan dan membuka jalan nafas dengan head tilt –
Chin Lift atau jaw trust (jika curiga atau cedera servikal) dan
memastikan korban tidak bernafas
Breathing
8 Memberikan bantuan nafas sebanyak 2 kali (hindari ventilasi
yang berlebihan)
9 Melakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30 : 2
sebnyak 5 siklus
10 Melakukan evaluasi tiap 5 siklus (sekitar 2 menit)
a. Jika nadi dan nafas belum ada, tehnik kombinasi
diulangi kembali dimulai dengan kompresi
b. Jika nadi ada tapi nafas belum ada, berikan rescue
breathing 1 ventilasi tiap 6 detik dan evaluasi tiap 2
menit
c. Jika nadi dan nafas ada tapi belum sadar, posisikan
korban pada recovery position (posisi pemulihan)

Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 %
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Palu, .................................................2019
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


RESUSITASI JANTUNG PARU PADA BAYI DAN ANAK
NAMA :
NIM :
HARI / TGL :

SKOR
No CAPAIAN KETERAMPILAN
1 2 3 4
1 Memakai alat pelindung diri dan memastikan keamanan
penolong, korban dan lingkungan
2 Menilai respon bayi/anak dengan cara
b. Untuk anak menepuk bahu sambil memanggil,
“bangun, dek” untuk bayi menepuk – nepuk telapak
kaki atau mengelitik telapak kaki sambil memanggil
c. Scan pernapasan dengan memperhatikan
pengembangan dada dan perut korban
Bila korban unresponsive dan tidak bernafas (atau hanya
gasping) meminta pertolongan (call for help)
3 Meminta pertolongan (should call EMS) atau mengaktifkan
EMS (bila penolong sendiri, penolong menelpon dan
mengambil AED dulu
4 Palpasi nadi karotis bersamaan dengan scan pernapasan dengan
memperhatikan pengembangan dada dan perut korban (<10
detik) bila korban unresponsive tidak bernafas (atau hanya
gasping) dan tidak teraba nadi
5 Lakukan pengaturan posisi
a. Posisi bayi/anak terlentang ditempat datar dan keras
atau digendong / didekap
b. Posisi penolong berada di samping atau bagian kaki
bayi atau anak
Cirkulation
6 Memberikan kompresi 30 kali (pada 1 penolong) atau 15 kali
(pada 2 penolong) dengan cara
a. Bayi : meletakan dua jaritegak lurus dibawah garis mid
sternum atau 1/3 bawah dada bayi/anak
b. Anak : meletakan 1 tumit tangan tegak lurus dibawah
garis mid sternum
c. Kedalaman kompresi 1/3 depan dari diameter dada bayi
/ anak dengan kecepatan 100x/menit
Airway
7 Membersihkan dan membuka jalan nafas dengan head tilt –
Chin Lift dan memastikan bayi / anak tidak bernafas
Breathing
8 Memberikan bantuan nafas sebanyak 2 kali (hindari ventilasi
yang berlebihan)
9 Melakukan kompresi dan ventilasi sebnyak 5 siklus
10 Melakukan evaluasi tiap 5 siklus (sekitar 2 menit)
d. Jika nadi dan nafas belum ada, tehnik kombinasi
diulangi kembali dimulai dengan kompresi
e. Jika nadi ada tapi nafas belum ada, berikan rescue
breathing 1 ventilasi tiap 3 detik dan evaluasi tiap 2
menit
f. Jika nadi dan nafas ada tapi belum sadar, posisikan bayi
/ anak pada recovery position (posisi pemulihan)
11 Setelah memberikan RJP 5 siklus, mengaktifkan EMS & ambil
AED

Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 %
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Palu, .................................................2019
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


OCCLUSIVE DRESSING

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
N SKOR
CAPAIAN KETERAMPILAN
o 1 2 3 4
1 Tahap prainteraksi
a. Persiapan alat
1. Kain kasa steril
2. Verban gulung
3. Larutan untuk drip yang terdiri dari Nacl 0,9%,
325cc, glukosa 40 %, 125cc, betadine 10%, 50cc
4. Trofodermin cream
5. Antibiotika topikal
6. Ganti verban set
7. Infus set
8. Pengalas
9. Sarung tangan
10. Gunting
11. Bengkok
12. Hepafix atau pelester
13. Standar infus
b. Persiapan pasien
Buka luka yang akan diobati
c. Persiapan perawat
1. Baca catatan keperawatan
2. Tentukan asisten atau mandiri
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat
d. Persiapan lingkungan
Jaga prifacy pasien
2 Tahap orientasi
a. Beri salam panggil pasien sesuai namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lama waktu
yang dibutuhkan untuk tindakan
3 Tahap kerja
a. Siapkan alat dan cuci tangan
b. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
c. Pakai sarung tangan
d. Bersihkan luka dengan cairan antiseptik
e. Oleskan trovodermin cream pada dasar luka
f. Keliling tepi luka diolesi antibiotika topikal
g. Ditutupi kasa steril satu lapisan
h. Infuset tanpa jaeum dihubungkan dengan larutan, ujung
infuset diletakan pada tengah luka, tutup dengan kasa
kemusian tutup dengan plastik
i. Dibalut dengan verban gulung
j. Alirkan larutan drip dengan tetesan 4-6 tpm
k. Anjurkan pasien untuk bedres
l. Atur posisi kaki (ulkus) lebih tinggi 30 derajad
m. Rapikan alat dan pasien
4 Tahap terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan
b. Beri penghargaan positif kepada pasien
c. Mengakhiri hubungan dengan baik
d. Kontrak waktu selanjutnya
e. Cuci tangan

Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat
Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 %
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Palu, .................................................2019
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN NECK COLLAR

NAMA :
NIM :
HARI / TGL :
N SKOR
CAPAIAN KETERAMPILAN
o 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Alat
1. Neck collar sesuai ukuran
2. Handschoen
b. Pasien
1. Infomed consent
2. Beriakan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
3. Posisi pasien terlentang dengan posisi leher
segaris/anatomi
2 Pelaksanaan
a. Petugas menggunakan masker, handschoen
b. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang
bagian kanan kepala, mulai dari mandibula kearah
temporal, demikian juga pada bagian sebelah kiri
dengan tangan yang lain dengan cara yang sama
c. Petugas lainnya memasukan neck collar yang berlekuk
tepat paa dagu
d. Rekatken kedua sisi neck collar satu sama lain
3 Hal hal yang perlu diperhatiakan
a. Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respons
pasien
b. Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
cheap offers
Keterangan :
1 = Mengetahui, tetapi tidak melakukan
2 = Melakukan, tetapi tidak tepat
3 = Melakukan, mendekati tepat
4 = Melakukan dengan tepat

Kriteria Penilaian :
Nilai Batas Lulus (NBL) = ≥ 75
NILAI =
Penilaian =
Jumlah Nilai Aspek yang dilakukan
X 100 % Palu, .................................................2019
Jumlah Aspek … … … … … x 4
Mahasiswa/ Peserta Pembimbing/ Penguji

(...............................................................) (...............................................................)

JADWAL STIMULALSI PANUM


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

N HARI/TGL KETERAMPILAN PEMBIMBING


O
1 27 Okt 2021 Triage Tim
2 27 Okt 2021 Pembebasan jalan nafas tanpa alat Tim
3 27 Okt 2021 pembebasan jalan nafas dengan alat Tim
4 27 Okt 2021 pembebasan jalan nafas dari benda asing Tim
5 27 Okt 2021 RJP Tim
6 27 Okt 2021 pemasangan Neck Collar Tim

JADWAL UJIAN PANUM


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

N HARI/TGL KETERAMPILAN KELOMPOK PENGUJI


O
1 28 – 29 Triage I
Okto 21 Pembebasan jalan nafas tanpa alat
pembebasan jalan nafas dengan alat
pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
pemasangan Neck Collar
2 28 – 29 Triage II
Okto 21 Pembebasan jalan nafas tanpa alat
pembebasan jalan nafas dengan alat
pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
pemasangan Neck Collar
3 28 – 29 Triage III
Okto 21 Pembebasan jalan nafas tanpa alat
pembebasan jalan nafas dengan alat
pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
pemasangan Neck Collar
4 28 – 29 Triage IV
Okto 21 Pembebasan jalan nafas tanpa alat
pembebasan jalan nafas dengan alat
pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
pemasangan Neck Collar
5 28 – 29 Triage V
Okto 21 Pembebasan jalan nafas tanpa alat
pembebasan jalan nafas dengan alat
pembebasan jalan nafas dari benda asing
RJP
pemasangan Neck Collar
Daftar nama peserta Panum Profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
Daftar nama Preceptor Mentor peserta Panum Profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

N NAMA NO HP
O
1. Ismunandar, S.Kep., Ns., M.Kes 08115214771
2. Nurlailah Umar, S.Kep., Ns., M.Kes 082266665478
3. Dr. Irsanti C, S.Kep., Ns., M.Kep. Sp.Kep.KMB 0811451079
4. Amyadin, SKM., S.Kep.,Ns.,M.Kes 082189021453
5. Supirno, S.Kep., Ns., M.Kes., M.Kep 08114500898
6. Baiq Emi Nurmalisa, S.Kep.,Ns.,M.Kep. 085876799239
7. Listariani, STr.Kep., Ns 082292002065
8. Maf’ul, S.Kep., Ns 082194217757

Anda mungkin juga menyukai