Ainul Bazirah
06520200299
C7
A. PENDAHULUAN
komunikasi yang efektif, parsipasi karyawan akan menurun, tingkat komitmen yang
rendah, he atau tukar informasi, pendapat atau ide dengan tulisan, percakapan atau gambar
visuai atau setiap kombinasi tiga unsur tersebut, sehinga arti komunikasi melibatkan
elemen seperti pengiriman, penerimaas tahanan yang tinggi terhadap inovasi, peningkatan
risiko tethaday ketidakpahaman informasi dan motivasi karyawan menurun. Ini berarti
pendapat atau ide dengan tulisan, percakapan atau gambar visual atau setiap kombinasi tiga
unsur tersebut sehingga bahan yang dikomunikasikan, yaitu informasi, dipahami dengan
interaksi yang memiliki tujuan di antara sumber 4 penerima dengan maksud untuk
memahami satu sama lain agar dana mencapai tujuan perubahan dan perilaku yang
direncanakan. Defnis ini mencoba mencantumkan aspek komunikasi sebagai proses inter
aksi, persuasif serta mengubah sikap dan perilaku. Sejalan dengan peran manajemen
organisasi untuk menghasilkan perubahan, maka peran komunikasi adalah suatu yang
diperlukan untuk: (1) meng atur dan menyebarluaskan tujuan organisasi, (2) menyusun
rencana untuk mencapai tujuan tersebut, (3) mengatur sumber daya manusia dan sumber
lain dalam cara yang paling efisien dan efektif, (4) me milih, membentuk, dan menilai
anggota kerja suatu organisasi, memimpin, mengarah, mendorong, dan menciptakan iklim
yang aka memicu keinginan orang untuk berkontribusi, dan (6) mengontrol kinerja.
waktu yang digunakan adalah untuk berkomu kasi. Penilaian beberapa sarjana (Mintzberg.
1975; Megginson, ley dan Pietri, 1997), menunjukkan 80 persen waktu yang diguna oleh
para manajer adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain. giatan berkomunikasi ini
Menurut Goldhaber (1992) jika karyawan diberi kebebasan un- tuk memuaskan
kebutuhan mereka, yakni kebutuhan harga diri dan prestasi diri, dan dalam waktu yang
sama berusaha untuk mencapai tujuan organisasi, maka integrasi tujuan nyata tentu dapat
tujuanya, maka organisasi akan memenuhi tujuan pemben- tukannya. Herşey dan
melihat tujuan mereka sendiri dipenuhi sebagai hasil langsung dan bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan itu semakin dekat kita dapat
Dalam manajemen harian organisasi, komunikasi yang jelas tentang tugas, tujuan,
tanggung jawab serta kebijakan yang dipahami akan membantu dalam upaya
meningkatkan pemahaman tentang metode yang tepat untuk digunakan guna mencapai
tujuan organisasi. Menurut George dan Jones (1996) dengan menyediakan informasi yang
memadai terkait dengan metode pelaksanaan pekerjaan serta metode keputusan yang
dibuat oleh manajemen kepada anggota kerja akan menegaskan bahwa “.. intuitively that
satisfied workers will exert more effort and perform better than dissatisfied workers (ms.
242)."
Rocthlisberger (1991) berpendapat bahwa hambatan utama ko- unikasi yang efektif
dalam organisasi adalah ketika seseorang mana- ter tidak menjadi pendengar yang baik
atau di mana dia tidak bisa mendengar dengan penuh bijaksana, menunjukkan rasa simpati
dan pemahaman, serta dengan penuh keterampilan. Sementara Baguley pula dalam
penilaiannya menegaskan bahwa para manajer yang men- dengarkan dengan baik tidak
saja memperoleh fakta yang bernilai, pandangan, dan informasi tetapi juga akan
B. PERNYATAAN MASALAH
penilaian dibuat untuk melihat membuktikan hipo- tesis untuk membuktikan penilaian
a. Apakah ada perbedaan atau persamaan di kalangan anggota kerja LKIM terhadap
manajemen
Penilaian ini pula umumnya bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat
kepuasan berkomunikasi dengan tingkat kepuasan kerja Secara khusus, evaluasi ini
b. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari segi faktor de grati ke atas dimensi
komunikasi;
c. Untuk menilai praktik komunikasi manajemen yang dilaksanak saat ini oleh
D. MANFAAT AUDIT
teori dan mengaplikasikan konsep kepuasan ber. komunikasi dalam organisasi serta
bubungannya dengan tingkat ke- puasan kerja. Keputusan yang diperoleh dari evaluasi ini
diharapkan akan membantu auditor untuk mendalami lagi metode yang paling sigmilikan
dalam membentuk praktik komunikasi organisasi yang leb- ili ufektif dalam proses kerja
harian.
E. LINGKUP PENILAIAN
Penilaian ini berbentuk evaluasi kasus yang dikhususkan kepad anggota kerja di
peringkat kantor pusat LKIM saja. Di samping e penilaian ini tidak memperhitungkan
faktor-faktor yang tidak ber hubungan dengan pekerjaan seperti konflik keluarga, dan
Asumsi
related) seperti masalah keluarga dan lain-lain indikator kenada kepuasan kerja kecuali
dimensi komunikasi. Ini adalah paralel dengan lingkup penilaian yang hanya terfokus
kerja. Dengan kata lain, penilaian ini difokuskan pada faktor-faktor terkait kerja (job
related factors) dan juga sifat-sifat individu sebagai indikator untuk menunjukkan
hubungan antara tingkat kepuasan berkomuni- kasi dengan tingkat kepuasan kerja.
LKIM dan tidak dapat digunakan untuk menggambar- kan tingkat kepuasan anggota kerja
Penilaian ini menganggap tidak ada perbedaan mengenai fitur variabel yang
staf dalam kelompok yang berbagai (Grup Manajemen, Kelompok Dukungan I dan
Kelompok Dukungan II). Ini adalah karena ketiga kelompok kerja tersebut menggunakan
F. BATASAN PENILAIAN
saja, ini disebabkan oleh kendala waktu, keuangan dan layanan asisten auditor. Untuk
bebas didasarkan pada defenisi yang buat Oleh Downs Dan Hazen (1977) Dan Downs Dan
Clampitt (1993). Dalam penilaian ini ada sembilan faktor yang digunakan untuk mengukur
Komunikasi yang efektif terjadi ketika adanya tingkat kepuasan yang tinggi
dalam proses komunikasi antar sumber dan penerima. Dengan kata lain, sejauh mana
informasi yang disalurkan secara bilateral memenuhi keinginan dan kebutuhan individu
dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab yang telah dipercayakan atau
setidaknya pemahaman informasi yang diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku yang
berkomunikasi sebgai:
Menurut Down dan Hazen (1977) ada sembilan dimensi yang bersifat multi
dimensional yang menjadi inti sari dari kepuasan berkomunikasi dikalangan anggota
a. Dimensi Informatir
untuk mengukur kepuasan anggota kerja terhadap informasi yang disalurkan kepada
anggota kerja LKIM.Akurasi informasi yabg jelas serta memadai serta validitas
Informasi yang berkualitas adalah terdiri dari informasi yang jelas, cukup
diterima tepat waktu dan memiliki derajat legitimasi masi yang diterima dapat
Perspektif perusahaan
terbaru dalam pelaksanaan tugas dan lain-lain in- formasi yang terkait dengan
kepentingan tugas, rasional tentang misi dan visi organisasi dalam jangka pendek
Dalam penilaian ini persepsi anggota kerja akan dievaluasi apa- kah informasi
tentang tujuan, reformasi, dan kebijakan baru di- beritahu untuk pengetahuan mereka
atau tidak.
dan efektivitas pegawai dalam menciptakan suasana hubungan dan kerja sama yang
ramah dengan lain-lain pegawai di- dalam dan eksternal organisasi. Sifat-sifat ini
operasional bagi faktor-faktor yang terkait dengan dimensi informatif adalah seperti
berikut:
kecepatannya dalam proses peme- cahan masalah, semangat tim serta koordinasi
dari kolega, kelompok, dan orang yang berpengaruh. Biasanya mengacu pada
pola hubungan pribadi di kalangan ang- gota organisasi terlepas dari posisi
mereka yang relatif dalam struk-tur organisasi. Hubungan seperti ini ada karena
c. Dimensi Hubungan-Informatif
komunikasi serta informasi yang dilaksanakan dalam harian. Selain menilai proses
jaringan hubungan aspek-aspek dal dimensi ini juga ingin mengevaluasi sejauh inana
informasi yang a salurkan berdampak terhadap tingkat kepuasan anggota kerja. Aspa
pribadi akan menjadi aspek utama yang akan dinilai tingkat kepuasannya.
1) Lingkungan Komunikasi.
organisasi dan individu. Ini mencakup hal-hal yang mem- bantu dalam
upaya pen- capaian tujuan organisasi (Down dan Hazen, 1977). Kebanyak- an
yang sempurna memiliki karakteristik berikut (Daniel, Spikers & Papa, 1997):
b. Memiliki informasi yang tepat serta memadai, lengkap ten- tang aspek-aspek
lain-lain
Dalam penilaian ini aspek-aspek yang disebutkan di atas akan di- evaluasi
2) Komunikasi Pengawasan.
Hubungan yang berbentuk difusi dan infusi dalam proses ber- komunikasi
dengan petugas supervisor, Tiga hal penting adalah keterbukaan pejabat atasan
pengumpulan data, khususnya item-item yang ada dalam kuesioner satu uji coba penilaian
telah dilakukan.
1. Pendahuluan
Segala data yang dianalisis diperoleh dan terfokus pada tes kean- dalan dengan
menggunakan koefisien Cronbach Alpha, dengan tujuan untuk melihat keabsahan dan
keakuratan data yang dikumpulkan me- lalui kuesioner yang telah digunakan.
Penganalisisan ini bagian kedua meliputi enam aspek utama, yate perihal
menggunakan metoue statistik deskriptif. Bagian ketiga dalam bab ini akan difokuskan
metode statistik untuk pengujian hipotesis tergantung nada distribusi kenormalan data,
Untuk tujuan melihat konsistensi internal instru" ien yang telah digunakan untuk
pengumpulan data, auditor menggunakan tes ke- andalan koefisien (Cronbach Alpha).
Pengujian telah dibuat khusus untuk item yang terkait dengan variabel independen dan
item-item dalam variabel dependen. Nilai Alpha bagi keseluruhan instrumen pe- nilajan
adalah 0,95 (70 item). Untuk penilaian ini temuan dari analisis.
penilaian dianalisis serta dibaca de- ngan menggunakan metode seperti Mien, skor
rentang dan standar deviasi. Analisis distribusi frekuensi adalah berdasarkan pada tang-
gapan responden terhadap item-item. kuesioner yang telah dibentuk berdasarkan dimensi
ketiga peme- ringkatan, yaitu tinggi (sangat tinggi + tinggi), sederhana dan rendah
N. TEMUAN AUDIT
Dalam menguraikan temuan ini auditor akan membagi diskusi berddasarkan analisis
membahas kecapaian sasaran évaluasi hasil dari pengujian hipote- (2) memberi saran dan
pemakaiannya di mana sesuai oleh LKIM, lan (3) membuat rumu an keseluruhan
waktu.Berdasarkan Temuan audit juga menemukan sumber infor-masi yang diterima dari
O. REKOMENDASI
Temuan ini mendukung pemyataan dari Katz dan Kahn (1978) vang mengatakan,
ada lima pesan utama dalam hubungan antara atas- an dengan staf bawahannya, yaitu
perintah tugas yang jelas, kerasional tugas yang menjelaskan tujuan pelaksanaan tugas
prosedur serta informasi yang terkait dengan kebijakan, peraturan dan manfaat organisasi,
memberikan umpan saat di atas prestasi kerja, dan mengindoktrinasi ideologi organisasi
meningkatkan produktivitas serta kualitas kerja, maka mana- iemen organisasi harus
kepada penyaluran infor- masi yang berkualitas, pengawasan yang lebih bersifat
keterbukaan dan penuh dukungan, koordinasi yang terpadu dalam perilaku kerja, dan
akhirnya adalah mendapatkan keterlibatan dan partisipasi semua tingkat anggota kerja
dalam setiap proses kerja ke arah pencapaian tu- juan pembentukan Dewan.