NIM : J0314201003
Kelas : AKN BP2
BAB I
PERENCANAAN DAN PENGGARAN PERUSAHAAN
Lembar Jawaban
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
II JAWABAN ESSAI
1 Anggaran adalah Produk yang dihasilkan dari kegiatan penganggaran yang dilakukan
dengan perencanaan yang secara sistematis, forma dan dilaksanakan dengan tanggung agara
tujuan dari dari perusahaan tecapai.
sedangkan penganggaran
2. Faktor internal
Adalah data informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri. Factor internal
tersebut juga memiliki beberapa factor antara lain berupa:
• Penjualan tahun sebelumnya yang meliputi kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualan.
• Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan.
• Kapasitas produk yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu
yang akan datang
• Tenaga kerja yang tersedia
• Modal kerja yang dimilki perusahaan
• Fasitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan
Faktor eksternal
Adalah data informasi dan pengalami yang terdapat di luar perusahaan, tetapi disana mempunyai
pengaruh terhadap anggaran penjualanperusahaan. factor ekternal tersebut juga memiliki beberapa
factor antara lain berupa:
BAB II
FUNGSI DAN JENIS ANGGARAN
4. Anggaran terdiri dari anggaran variabel dan anggaran tetap dari segi..
a. Dasar penyusunan c. Jangka waktu
b. Cara penyusunan d. Bidangnya
Lembar Jawaban
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
II JAWABAN ESSAI
2. Anggaran ini Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri atas Anggaran Variabel dan
Anggaran Tetap.
a. Anggaran Variabel (Variable Budget), yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisaran)
dan kapasitas (aktivitas) tertentu yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang
berbeda. Anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.
Contoh: Sebuah perusahaan menyusun anggaran penjualan yang berkisar 500 unit hingga 1.000 unit.
b. Anggaran Tetap (FixedBudget), yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis
Contoh: Penjualan direncanakan sebanyak 2.000 unit dengan demikian anggaran lainnya dibuat
berdasarkan anggaran penjualan 2.000 unit tersebut.
3. Anggaran ini Dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari Anggaran Operasional dan Anggaran
Keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut "anggaran induk (master budget)". Anggaran
induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya
disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran
triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. Anggaran Operasional adalah anggaranuntuk menyusun
anggaran rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran jualan, anggaran biaya pabrik,
anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik, anggaran
beban usaha, dan anggaran rugi-laba.
Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antaralain terdiri
dari: anggaran kas, anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.
2. Anggaran Beban Usaha (Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.
5. Dsb
Rizki Akbarianto
Binas Samudra
J0314201003
AKNBP2
BAB III
RAMALAN PENJUALAN
I. Soal Kasus A
Berikut ini adalah data perusahaan PT amandit untuk beberapa tahun yang lalu :
Tahun Jualan Harga Jual per Ton
2015 150 Ton Rp 125
2016 140 Ton Rp 125
2017 170 Ton Rp 128
2018 150 Ton Rp 130
2019 180 Ton Rp 132
Berdasarkan data tersebut :
1. Tentukan besarnya kuantitas (Ton) ramalan penjualan tahun 2020dengan
menggunakan metode garislurus dan metode momen
2. Ramalkan harga jual per ton tahun 2020 dengan menggunakan metode momen
JAWABAN :
Y = a + bx
= 144 + 7 (5)
= 144 + 35
= 179
Jadi, Ramalan tahun 2020 menggunakan garis lurus adalah sebesar 179
Ton.
b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2
= 5 (1650) – (10)(790)
5 (30) – (10)2
= 8.250 – 7.900
150 – 100
=7
a = ΣY b (Σx)
n n
= 790 7 ( 10 )
5 5
= 158 – 14 = 144
b. Metode momen.
N Tahun Jualan (Y) x X2 XY
1 2015 150 0 0 0
2 2016 140 1 1 140
3 2017 170 2 4 340
4 2018 150 3 9 450
5 2019 180 4 16 720
Σ 790 10 30 1650
Maka,
1.580 = 10a + 20b
1.580 = 10a + 20(7)
10 a = 1.580 – 140
10 a = 1.440
a = 144
b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2
= 5 (1.299) – (10)(640)
5 (30) – (10)2
= 6.495 – 6.400
150 – 100
= 1,9
a = ΣY b (Σx)
n n
= 640 1,9 ( 10 )
5 5
= 128 – 3,8 = 124,2.
Y = a + bx
= 124,2 + 1,9 (5)
= 124,2 + 9,5
= 133,7
Jadi, Ramalan jualan tahun 2020 itu adalah sebesar 133,7 atau 134 per-unit.
JAWABAN :
b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2
= 10 (1.980.000) – (45)(357.500)
10 (285) – (45)2
= 19.800.000 – 16.087.500
2.850 – 2.025
= 4.500
a = ΣY b (Σx)
n n
Y = a + bx
= 15.500 + 4.500 (10)
= 15.500 + 45.000
= 60.500
Jadi, Ramalan penjualan tahun 2012 dengan menggunakan metode Trengaris lurus
sebesar 60.500.
b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2
= 10 (1.980.000) – (0)(357.500)
10 (285) – (0)2
= 19.800.000 – 0
2.850 – 0
= 6.947,36 = 6.947
a = ΣY b (Σx)
n n
= 357.500 4.500 (0)
10 10
Y = 35.750 – 0 = 35.750
Y = a + bx
= 35.750 + 6.947 (10)
= 35.750 + 69.470
= 105.220
Jawaban :
N Tahun Jualan (Y) x X2 XY
1 2006 4.400 0 0 0
2 2007 4.000 1 1 4.000
3 2008 3.800 2 4 7.600
4 2009 3.900 3 9 11.700
Σ 16.100 10 30 23.300
Y = a + bx
= 12.500 + (-3.390) (4)
= 12.500 + (-13.560)
= - 1.060
b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2
= 4 (23.300) – (10)(16.100)
4 (30) – (10)2
= 93.200 – 161.000
120 – 100
= - 3.390
a = ΣY b (Σx)
n n
= 16.100 (-3.390) (10)
4 4
b. Metode Momen
N Tahun Jualan (Y) x X2 XY
1 2006 4.400 0 0 0
2 2007 4.000 1 1 4.000
3 2008 3.800 2 4 7.600
4 2009 3.900 3 9 11.700
Σ 16.100 10 30 23.300
a = 1.785,71 = 1.786
Maka,
48.300 = 24a + 30b
48.300 = 24 (1.786) + 30b
48.300 = 42.864 + 30b
30 b = 5.436
b = 181,2
Rumus; y = +
= 1.786 + 181,2 (10)
= 1.786 + 1.812
= 3.598 ( Ramalan Penjualan)
STUDI KASUS
PT “GATRA” mempunyai data penjualan 8 tahun (tahun 2004-2011) sebagai
berikut:
Tahun Penjualan
(X) (Y)
2004 1.800 unit
2005 1.850 unit
2006 1.800 unit
2007 1.800 unit
2008 1.900 unit
2009 2.000 unit
2010 1.950 unit
2011 2.000 unit
Rumus; y = +
= 1.841 + 18,6 (28)
= 2.361,8 (Ramalan Penjualan)
Daerah penjualan barang, yaitu Rantau dan Kandangan dengan perbandingan 60% Rantau
dan 40% kandangan, dengan jualan tiap triwulan : I = 20%, II = 30%, III = 25%,, IV = 25%.
Berdasarkan data tersebut,anda diminta menentukan besarnya kuantitas (ton) dan harga jual
per ton tahun 2020 dengan menggunakan metode momen, kemudian susunlah anggaran
jualan tahun 2020 dengan menggunakan metode tersebut
Jawaban
1. 2
n Tahun Jualan (Y) X XY X
1 2015 150 0 0 0
2 2016 140 1 140 1
3 2017 170 2 340 4
4 2018 150 3 450 9
A. Metode Momen 5 2019 180 4 720 16
KUANTITAS TON 790 10 1.650 30
Y = a + bx
Y = n a + b X
XY = a X + b X2
Cara Eliminasi
790 = 5 a + b 10 …. x 3 untuk mengeliminasi (menghilangkan) b.
1.650 = 10 a + b 30
2.370 = 15 a + b 30
1.650 = 10 a + b 30
720 = 5 a
a = 720 = 144
5
1.580 = 10 a + b 20
1.650 = 10 a + b 30
-70 = b -10
b = -70 = 7
-10
Maka nilai a dan b dari metode momen dapat dihitung sebagai berikut.
b = {XY – (X Y) n} {X2 – (X)2 n}
= {1.650 – (10 x 790) 5} {30 – (10)2 5}
= (1.650 – 1.580) (30 – 20)
= 70 10
=7
a = Y – bX Y = 790 5 = 158 = Y rata-rata
= 158 – 7 x 2 X = 10 5 = 2 = X rata-rata
= 158 – 14
= 144
HARGA JUAL
Metode Momen Y
= a + bx
Y = n a + b X
XY = a X + b X2
Cara Eleminasi
640 = 5 a + b 10 …. x 3
1.299 = 10 a + b 30
1.920 = 15 a + b 30
1.299 = 10 a + b 30
621 = 5 a
a = 621 = 124,2
5
1.280 = 10 a + b 20
1.299 = 10 a + b 30
-19 = b -10
b = -19 = 1,9
-10
Maka nilai a dan b dari metode momen dapat dihitung sebagai berikut.
1. Triwulan I
Rantau = 21,48 Ton X 134 = Rp 2.878,32
Kandangan = 14,32 Ton X 134 = Rp 1.918,88
2. Triwulan II
Rantau = 32,22 Ton X 134 = Rp 4.317,48
Kandangan = 21,48 Ton X 134 = Rp 2.878,32
3. Triwulan III
Rantau = 26,85 Ton X 134 = Rp 3.597,9
Kandangan = 17,9 Ton X 134 = Rp 2.398,6
4. Triwulan IV
Rantau = 26,85 Ton X 134 = Rp 3.597,9
Kandangan = 17,9 Ton X 134 = Rp 2.398,6
SOAL KASUS B
Perusahaan Dagang Tapin di Rantau ingin membuat ramalan jualan tahun 2020. Berikut data
jualan selama 4 tahun:
Tahun Jualan
2016 4.400 unit
2017 4.000 unit
2018 3.800 unit
2019 3.900 unit
Pada tahun 2020 perusahaan berencana menjual satu jenis barang dengan harga jual perunit
sebesar @ Rp 100. Harga jual per unit tiap triwulan pada tahun 2020 mendatang diperkirakan
naik 10% dari triwulan di belakangnya. Perkeriaan jualan triwulan I = 30%, II = 20%, III =
20%, dan IV = 30%.
Berdasarkan data tersebut, buatlah ramalan jualan tahun 2020 dengan metode garis lurus dan
susunlah anggaran jualan tiap triwulannya..
Jawaban
➢ Metode Garis Lurus
2
n Tahun Jualan (Y) X XY X
1 2006 4.400 0 0 0
2 2007 4.000 1 4000 1
3 2008 3.800 2 7.600 4
4 2009 3.900 3 11.700 9
16.100 6 23.300 14
RAMALAN JUALAN
Rumus:
Y = a + bX
b = n XY – X Y
n X2 – (X)2
a = Y - b
n X
n
b = 4 (23.300) – 6 x 16.100 = 93.200 – 96.600 = -170
4 (14) – (6)2 56 – 36
a = 16.100 – (-170) 6 = 4.025 – (-255) = 4.280
4 4
Persamaan tren garis lurus Y = a + bX
Ramalan jualan tahun 2010 = 4.280 + -170(6)
= 3.260 unit
ANGGARAN JUALAN
Anggaran Jualan Tahun 2020 sebanyak 3.260 Unit Pada Triwulan I, II, III, dan IV :
1. Triwulan I = 30% X 3.260 = 978 X Rp 100 = Rp 97.800
2. Triwulan II = 20% X 3.260 = 652 X Rp 100 = Rp 65.200
Mengalami Kenaikan 10% = 65.200 X 10% = 6.520
Jadi = 65.200 + 6.520
Harga Jual = Rp 71.720
Anggaran Penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas dan
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang
dan akan menjadi dasar dalam menyusun anggaran lainnya.
2. Suatu anggaran penjualan sebaiknya memberikan gambaran yang realistis, tidak over
convidance atau terlalu percaya diri. Relevan dengan hal tersebut jelaskan tujuan dan
fungsi anggaran penjualan! Berikan Contoh Real (Dari Internet, Wawancara).
3. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data,
informasi dan pengalaman yang merupakan faktor- faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menyusun anggaran penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan dikelompokkan menjadi dua faktor sebutkan dan jelaskan! Berikan
Contoh Real (dari internet atau wawancara)
1. Faktor Internal
Dalam hal ini, faktor internal mencakup penjualan pada tahun sebelumnya, kebijakan
perusahaan terkait masalah penjualan, kapasitas produksi dan potensi perluasannya,
tenaga kerja karyawan, modal kerja, serta fasilitas lain yang mampu menunjang
operasional perusahaan.
2. Faktor Eksternal
SOAL KASUS
AL KASUS A
rusahaan Bata Tabihi selama tahun 2019 mendatang mempunyai rencana untuk memasarkan produknya setahun
banyak 600.000 unit.
Jualan triwulan I 20%
II 25%
III 25%
IV 30%
ediaan awal produk jadi sebanyak 17.000 unit dan sediaan akhir produk jadi sebanyak 18.000 unit. Buatlah
nggaran produk tiap triwulan dengan mengutamakan stabilitas sediaan dimana tiap triwulan sebanyak 18.000 nit.
NSWER :
NGGARAN PRODUKSI DENGAN STABILITAS PRODUKSI
OTE :
1. RENCANA PENJUALAN
TRIWULAN :
I 20% * Rp 600.000 = 120.000 unit
II 25% * Rp 600.000 = 150.000 unit
III 25% * Rp 600.000 = 150.000 unit
IV 30% * Rp 600.000 = 180.000 unit
2. SELISIH PERSEDIAN AWAL-AKHIR
17.000 unit – 18.000 unit = - 1000 unit
3. DIALOKASIKAN PADA TRIWULAN I.
4. MENGUTAMAKAN PENGENDALIAN PEREDARAN
Penjualan 1 tahun = Rp 600.000
Peredaran Akhir Tahun = Rp 18.000
SOAL Kasus B
erusahaan dodol pandai di Kandangan memiliki rencana penjualan untuk tahun 2019 sebagai berikut
Januari 2.200 Kg Juli 2.400 Kg
Februari 2.300 Kg Agustus 3.800 Kg
Maret 2.100 Kg September 2.200 Kg
April 3.400 Kg Oktober 3.200 Kg
Mei 2.000 Kg November 3.900 Kg
Juni 2.200 Kg Desember 2.800 Kg
ediaan awal tahun sebanyak 2.700 Kg dan akhir tahun sebanyak 1.200 Kg. Berdasarkan data tersebut susunlah
nggaran produksi setiap bulan dengan mengutamakan stabilitas produksi (dibulatkan ke atas dalam ratusan dan
elebihan alokasi dikurangkan pada dua bulan jualan terendah dengan bagian yang sama).
NSWER :
PERUSAHAN DODOL PANDAI
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2019
OTE :
1. MENGUTAMAKAN STABILITAS PRODUKSI.
Penjualan 1 Tahun : 32.500 Kg
Persediaan Akhir Tahun : 1.200 Kg
Kebutuhan 1 Tahun : 33.700 Kg
Persedian Awal Tahun : (2.700 Kg)
Jumlah yang Harus Diproduksi : 31.000 Kg
2. PENGALOKASIAN TINGKAT PRODUKSI TIAP BULAN.
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12
Produksi Perbulan → 31.000 / 12 Bulan = 2.583,333 ; 2.600 Kg
b. Kelebihan hasil pembagian.
2.600 x 12 = 31.200 Kg
kelebihan = 3.200 – 31.000 = 200 Kg
Soal Kasus C
Februari 10.000
Maret 13.000
April 14.000
Mei 18.000
Juni 19.000
Juli 20.000
Agustus 18.000
September 17.000
Oktober 16.000
November 15.000
Desember 14.000
Persediaan Barang jadi :
1 Januari 2010 10.000 Unit
31 Desember 2010 5.000 Unit
menggunakan
.Stabilitas Produksi
PT MAKMUR JAYA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2010
- Mengutamakan stabilitas produksi
Penjualan 1 tahun 182.000 unit
Persedian akhir tahun 5.000 unit
Kebutuhan1 tahun 187.000 unit
Persedian awal tahun (10.000) unit
Jumlah yang sama harus diproduksi 177.000 unit
Stabilitas
Persedian PT MAKMUR JAYA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2010
b. Dalam hubungannya dengan jumlah yang harus diproduksi, terkait faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkanuntuk menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah
barang yang dihasilkan antara lain. Relevan dengan hal tersebut jelaskan faktor- faktor yang
mempengaruhinya dan berikan contoh realnya
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jangka waktu produksi dan
jumlah barang yang dihasilkan:
1.Fasilitas pabrik
2.Fasilitas pergudangan
3.Stabilitas tenagakerja
4.Stabilitas bahan mentah
5.Modal yang digunakan
c. Kebijakan dalam penyusunan anggaran produksi ada tiga macam, sebutkan dan jelaskan
3. Kebijakan-Kombinasi
Kebijakan kombinasi artinya mengkombinasi dua kebijakan
yaitu kebijakan persediaan stabil dan kebijakan produksi stabil.
Dalam membuat kombinasi kebijakan, hares menggunakan asumsi
bahwa hares ado keseimbangan optimum antara tingkat penjualan,
persediaan, dan produksi. Kebijakan kombinasi antara lain adalah: (1)
tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih 10% dari rata-rata
produksi, (2) tingkat persediaan triwulan 1 dart 2 boleh berflutuasi 8
unit dan triwulana 3 dan 4 boleh berfluktuasi 6 unit.
Rizki
Akbarianto
Binas
Samudra
J0314201003 BAB V
AKNBP2 PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PT “GATRA & OSA” pada tahun 2011 mempunyai data-data sebagai berikut:
• Rencana produksi pertriwulan:
• Untuk memproduksi 1 unit barang jadi diperlukan 2 unit bahan baku A dan 3 unit bahan baku B.
• Harga bahan baku A per unit Rp 100 , harga bahan baku B per unit Rp 200.
• Persediaan awal bahan baku A sebesar 100.000 unit dan bahan baku B sebesar 80.000 unit.
• Persediaan akhir bahan baku A dan bahan baku B:
Persediaan Akhir
Triwulan’ 2011
Bahan Baku Bahan Baku
A B
Triwulan I 75.000 unit 70.000 unit
Triwulan II 50.000 unit 60.000 unit
Triwulan III 60.000 unit 40.000 unit
Triwulan IV 50.000 unit 60.000 unit
Berdasarkan data-data tersebut diatas susunlah anggaran bahan baku PT “GATRA & OSA” padaTahun 2011, untuk anggaran (budget):
a. Budget kebutuhan bahanbaku
b. Budget pembelian bahan baku
c. Budget persediaan bahan baku
d. Budget bahan baku yang habis dipergunakan atau budget biaya bahan baku
JAWABAN :
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2011
Triwulan
Jenis Jumlah Unit
I (Unit) II (unit) III (Unit) IV (Unit)
Barang 100.000 100.000 125.000 150.000 475.000
Produksi
Triwulan Jenis (Unit) Bahan Baku A Bahan Baku B
Standar Jumlah Standar Jumlah
I Barang 100.000 2 Rp200.000 3 Rp300.000
II Barang 100.000 2 Rp200.000 3 Rp300.000
III Barang 125.000 2 Rp250.000 3 Rp375.000
IV Barang 150.000 2 Rp300.000 3 Rp450.000
Total Setahun 475.000 Rp950.000 Rp1.425.000
PERSEDIAN AWAL
BAHAN BAKU A : 100.000
BAHAN BAKU B : 80.000
PT GATRA & OSA
produksi
Triwulan Kualitas (box) Jahe kunir Temulawak
standar jumlah standar jumlah standar Jumlah
I A 10.000 5 50.000 5 50.000 4 40.000
B 20.000 4 80.000 2 40.000 3 60.000
30.000 130.000 90.000 100.000
II A 15.000 5 750.00 5 75.000 4 60.000
B 30.000 4 120.000 2 60.000 3 90.000
45.000 195.000 135.000 150.000
III A 18.000 5 90.000 5 90.000 4 72.000
B 20.000 4 80.000 2 40.000 3 60.000
38.000 170.000 130.000 132.000
IV A 12.000 5 60.000 5 60.000 4 48.000
B 18.000 4 72.000 2 36.000 3 54.000
30.000 132.000 96.000 102.000
Total setahun 143.000 627.000 451.000 484.000
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
1. Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi d apat
dikelompokkan menjadi bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tak langsung (indirect material). Jelaskan apa yang dimaksud dengan
bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tak langsung (indirect material) serta berikan masing masing contoh realnya pada perusahaan
manufaktur (Bisa diambil dari Internet ataupun wawancara).
- Bahan Baku Langsung (Direct Material) yaitu bahan baku yang merupakan bagian dari barang jadi sebagai hasil produksi. Contoh dari bahan baku
ini adalah pembuatan kursi dari kayu dimana kayu merupakan bagian dari kursi yang merupakan produk jadi.
- Bahan Baku Tak Langsung adalah bahan yang berperan dalam pembuatan barang produksi, tetapi wujudnya tidak langsung terlihat pada barang yang
dihasilkan. Contoh dari hal ini adalah pembuatan baju.
2. Penyusunan anggaran bahan baku akan dilakukan secara bertahap. Relevan dengan hal tersebut deskripsikan tahapan dalam penyusunan anggaran bahan
baku serta berikan contoh real Anggaran bahan baku pada perusahaan manufaktur( Bisa didapat melalui Internet maupun Wawancara).
Langkah pertama yaitu menentukan pedoman anggaran, pedoman ini dapat Anda buat berdasarkan anggaran belanja selama satu tahun sebelumnya
dengan penyesuain kegiatan tahun anggaran berikutnya.
Persiapan anggaran tidak hanya dilakukan oleh manajemen puncak dan staf bagian akuntansi saja tetapi semua divisi yang ada di perusahaan juga
harus berperan. Pada tahap ini kerjasama yang solid dari semua pihak akan sangat membantu untuk berjalannya kegiatan.
c. Penentuan Anggaran.
Beberapa kegiatan yang dillakukan pada tahap ini yaitu :
1) Setiap karyawan dalam setiap divisi merundingkan hasil persiapan
yang dilakukan.
2) Melakukan koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja
yang sudah dibuat.
3) Mengesahkan dan mendistribusikan anggaran secara merata
keseluruhan divisi.
d. Pelaksanaan Anggaran.
Tahap ini merupakan keputusan akhir yang harus dibuat. Setelah rencana
sudah di-approved oleh dewan direksi, maka artinya setiap divisi mulai
melaksanakan anggaran belanja yang sudah dibuat.
Rizki Akbarianto
Binas Samudra
J0314201003
AKNBP2
BAB VI
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KONVERSI DAN ANGGARAN BEBAN
USAHA
Soal Kasus Perorangan
Perusahaan dodol kandangan memproduksi satu jenis produk dengan harga pokok produk
standar per Kg dodol sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku 2Kg @ Rp 100 : Rp 200
Biaya Tenaga Kerja Langsung 3 Jam @ Rp 50 : Rp 150
Biaya Overhead Pabrik Variabel 3 Jam @ Rp 20 : Rp 60
Biaya Overhead Pabrik Tetap 3 Jam @ Rp 10 : Rp 30
Harga Pokok Stadar per kg dodol Rp 440
Kapasitas normal setahun 35.000 jam kerja langsung. Biaya depresi pabrik tiap triwulan Rp
50.000. Selama tahun 2009 perusahaan menganggakan produk jadi sebagai berikut : Triwulan
I 10.000 Kg
II 11.000 Kg
III 12.000 Kg
IV 13.000 Kg
Berdasarkan data tersebut, susunlah tiap triwulan :
1. Jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai dan anggaran biaya tenaga kerja langsung.
2. Anggaran biaya overhead pabrik disertai anggaran biaya overhead pabrik
Jawab:
2. Berdasarkan perusahaan manufaktur yang anda pilih pada poin sebelumnya Hal-hal
apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja,di dalam
suatu perusahaan !
Jawab:
Estimasi jumlah karyawan yang keluar, Kebutuhan perusahaan karena akan
melakukan ekspansi atau pemekaran organisasi, dan Sumber daya keuangan
perusahaan.
4. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara
menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya. Untuk itu dalam penentuan tarif
biaya overhead pabrik ada langka- langkah yang perlu dilakukan, jelaskan
langkalangkahnya !
a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik
a. Anggaranpenjualanmenurutprodukdandaerah
barang tersebut dijual di daerah P dan Q. Bahan yang
dipergunakan adalah A, B, dan C.
Rencana penjualan
Barang X Barang Y
Kota P 10,000 30,000
Kota Q 4,000 10,000
Harga per unit 15,000 12,000
Industri A
Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 20XX
Daerah
Harga per
penjualan njualan (unit Total harga (Rp
unit (Rp)
dan jenis
Kota P:
Barang X 10,000 15,000 150,000,000
Barang Y 30,000 12,000 360,000,000
Total 1 40,000 27,000 510,000,000
Kota Q:
Barang X 4,000 15,000 60,000,000
Barang Y 10,000 12,000 120,000,000
Total 2 14,000 27,000 180,000,000
Total 1 + 2 54,000 54,000 690,000,000
b. Anggaran produksi menurutproduk
Persediaan Persediaan
Harga (Rp) Harga (Rp)
awal (unit) akhir (unit)
Produkjadi X 200 11,000 300 12,000
Produk jadi Y 400 7,000 200 8,000
Industri A
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 20XX (dalam unit)
Produk
Keterangan
Barang X Barang Y
Jualan tahun 20XX 14,000 40,000
Sediaan produk jadi akhir 300 200
Produk siap dijual 14,300 40,200
Sediaan produk jadi awal 200 400
Anggaran produk tahun 20X 14,100 39,800
c. Anggaran bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produk
Persediaan Persediaan
Harga (Rp) Harga (Rp)
awal (unit) akhir (unit)
Bahan A 500 1,250 1,000 1,250
Bahan B 2,000 500 2,000 500
Standar Bah
Untuk Tahun ya
Bahan A
Produk
Unit Harga Jumlah Unit
Barang X 1 1,250 1,250 2
Barang Y 0 1,250 0 2
Total 1 1250 4
Industri A
Anggaran Pemakaian Bahan Baku dala
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desemb
Bahan A (unit) Bahan
Produksi
Produk
(unit)
Standar Jumlah Standar
Barang X 14,100 1 14,100 2
Barang Y 39,800 0 0 2
Total 53,900 14,100
PT Saos Pedas
an Baku Pemakaian per Unit
ng Berakhir 31 Desember 2017
Bahan B Bahan C baku per
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah botol saos
500 1,000 0 400 0 2,250
500 1,000 2 400 800 1,800
2000 2 800 4,050
m Unit
er 20XX
B (unit) Bahan C (unit)
Anggar
Untuk Tahun yan
Bahan A (unit)
Produk Standar
Unit BBB (Rp) Unit
Harga (Rp)
Barang X 14,100 1,250 17,625,000 28,200
Barang Y 0 1,250 0 79,600
Total 14,100 17,625,000 107,800
Industri A
an Biaya Bahan Baku
g berakhir 31 Desember 20XX
Bahan B (unit) Bahan C (unit) Jumlah Biaya
Standar Standar Bahan Baku
BBB (Rp) Unit BBB (Rp) (Rp)
Harga (Rp) Harga (Rp)
500 14,100,000 0 400 0 31,725,000
500 39,800,000 79,600 400 31,840,000 71,640,000
500 53,900,000 79,600 400 31,840,000 103,365,000
f. Skedul persediaan awal dan akhir
ngsung Terpakai
Desember 20XX
Dep. Finishing
Produksi Standar (Rp) Total (Rp)
14,100 4,500 63,450,000
39,800 2,500 99,500,000
162,950,000
Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen
Anggaran BOP per unit:
Barang X (Rp) Barang Y (Rp)
Dep. Pemotongan 1,000 500
Dep. Finishing 1,250 700
Industri A
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20XX
Dep. Pemotongan Dep. Finishing
Jenis produk
Produksi Standar (Rp) Total (Rp) Produksi Standar (Rp)
Barang X 14,100 1,000 14,100,000 14,100 1,250
Barang Y 39,800 500 19,900,000 39,800 700
Total 34,000,000
h.
Jumlah
Total (Rp)
17,625,000 31,725,000
27,860,000 47,760,000
45,485,000 79,485,000
Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan
Laba operasi
(-) biaya lain-lain diatas :
Pendapatan lain-lain
Laba perusahaan sebelum pajak
Pajak penghasilan (30%)
Laba setelah pajak
Jumlah
510,000,000
180,000,000
690,000,000
487,400,000
202,600,000
50,000,000
70,000,000
120,000,000
82,600,000
2,825,000
79,775,000
23,932,500
55,842,500
PT SAOS PEDAS
a. Anggaran penjualan
Σ a = 400
a=
Σ
a= b = 50
Σ2
Harga Jual Saos Tomat Rp. 20.000, Pedas Rp. 30.000, Rp 40.000,-
Proporsi penjualan tiap produk di masing-masing daerah penjualan tiap tahun adalah s
Palembang 60% (Tomat 20%, Pedas 20%, Extra Pedas 20%)
Medan 40% (Tomat 15%, Pedas 15%, Extra Pedas 10%)
Palembang
Produk Penjualan Harga per unit Total harga
Medan
PT Saos Pedas
Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2017
Palembang:
Saos Tomat 110 20,000 2,200,000
Saos Pedas 110 30,000 3,300,000
Saos Extra Pedas 110 40,000 4,400,000
Total 1 330 90,000 9,900,000
Medan:
Saos Tomat 83 20,000 1,650,000
Saos Pedas 82 30,000 2,460,000
Saos Extra Pedas 55 40,000 2,200,000
Total 2 220 90,000 6,310,000
Total 1 + 2 550 180,000 16,210,000
b. Anggaran produksi
Estimasi persediaan barang jadi akhir
Tomat Pedas Extra Pedas
Tahun 2017
50 60 70
Estimasi persediaan barang jadi awal
Tomat Pedas Extra Pedas
Tahun 2017
0 50 60
PT Saos Pedas
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2017 (dalam boto
Produk
Keterangan
Saos tomat Saos Pedas
Jualan tahun 2017 193 192
Sediaanprodukjadiakhir 50 60
Produk siap dijual 243 252
Sediaanprodukjadiawal 0 50
Anggaran produk tahun 20 243 202
ebagai berikut:
c. Anggaran biaya bahan baku
Bahan Baku untuk setiap botol, sebagai b
Total Jenis Saos Cabe (ons) Tomat (ons)
180 Tomat 3
Pedas 2 2
Total Extra Pedas 3 1
110
Harga Tomat untuk tahun 2017 : Rp500/o
Harga Cabe untuk tahun 2017 : Rp1.000/
PT Sao
Anggaran Pemakaian B
Untuk Tahunyang bera
Produksi Cabe
Produk
(botol) Standar
Saos tomat 243 0
Saos pedas 202 2
Saos extra pe 175 3
Total 620 5
Untuk T
Cabe (Ons)
Produk Standar
Unit
Harga (Rp)
Saos tomat 0 1,000
Saos pedas 404 1,000
Saos extra pe 525 1,000
Total 929 1,000
PT Saos Pedas
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 201
Keterangan Unit Harga (Rp)
Biaya Bahan
Baku
Cabe 929 929,000
Tomat 1,308 654,000
Jumlah 2,237 1,583,000
Persediaan
Akhir
Cabe 40 40,000
Tomat 20 10,000
Jumlah 60 50,000
Bahan Baku
Tersedia
Cabe 969 969,000
Tomat 1,328 664,000
Jumlah 2,297 1,633,000
Persediaan
Awal
Cabe 20 20,000
Tomat 10 5,000
Jumlah 30 25,000
Pembelian
Bahan Baku
Cabe 949 949,000
Tomat 1,318 659,000
Jumlah 2,267 1,608,000
erikut:
ns
ons
PT Saos Pedas
Bahan Baku Pemakaian per Botol Saos
ahunyang Berakhir 31 Desember 2017
Tomat baku per
Jumlah Ons Harga Jumlah botol saos
0 3 500 1,500 1,500
2,000 2 500 1,000 3,000
3,000 1 500 500 3,500
5,000 6 500 3,000 8,000
s Pedas
ahan Baku dalam Unit
khir 31 Desember 2017
(Ons) Tomat (Ons)
Jumlah Standar Jumlah
0 3 729
404 2 404
525 1 175
929 6 1,308
PT Saos Pedas
Anggaran Biaya Bahan Baku
ahun yang berakhir 31 Desember 2017
Tomat (Ons) Jumlah Biaya
Standar Bahan Baku
BBB (Rp) Unit BBB (Rp) (Rp)
Harga (Rp)
0 729 500 364,500 364,500
404,000 404 500 202,000 606,000
525,000 175 500 87,500 612,500
929,000 1,308 500 654,000 1,583,000