Anda di halaman 1dari 76

Nama : Rizki Akbarianto Binas Samudra

NIM : J0314201003
Kelas : AKN BP2

BAB I
PERENCANAAN DAN PENGGARAN PERUSAHAAN

I. SOAL PILIHAN GANDA


Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari soal di bawah ini

1. Penganggaran merupakan bagian dari...


a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi manajemen
c. Manajemen Keuangan
d. Pernyataan b dan c benar

2. Arah untuk mencapai hasil akhir dalam suatu pekerjaan disebut


dengan....
a. Aturan c. Strategi
b. Kebijakan d. Tujuan

3. Tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang jelas serta memberikan


arah kepada usaha yang
dilakukan dalam jangka pendek disebut....
a. Target c. Kebijakan
b. Metode d. Stadar

4. Suatu petunjuk,perintah, larangan, penghargaan, sanksi, dan kewajiban


dalam pelaksanaan
pekerjaan disebut dengan...
a. aturan c Standar
b. kebijakan d. Metode

5. Rencana perluasan yang dinyatakan dalam satuan uang satuan


kuantitatif lain mengenai program
kegiatan yang dilaksanakan untuk menncapai tujuan di masa depanadalah...
a. Anggaran
b. Penganggaran
c. Manajemen
d. Akuntansi
6. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran
di bawah ini kecuali :
a. Data masa lalu
b. Penelitian untuk perkembangan perusahaan
c. Kemungkinan perkembangan ekonomi
d. Dana tidak cukup

7. Berikut ini hal-hal yang menyebabkan kegagalan anggaran, salah


satunya adalah
a. Tidak memiliki pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum
perusahaan
b. Tidak memiliki pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak
gerik pesaing
c. Tidak didukung oleh masyarakat
d. Adanya perubahan kebijakan pemerintah

8. Berikut ini manfaat dari anggaran, kecuali :


a. Dapat memotivasi karyawan
b. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama
c. Dapat memotifasi karyawan
d. Menyempurnakan rencana yang telah disusun

9. Hasil kerja yang berupa output yang tertera berupa taksiran-taksiran


yang akan dilaksanakan di
waktu yang akan datang dan dituangkan dalam bentuk naskah tulisan yangdisusun secara
sistematis disebut
a. Penganggaran
b. Anggaran
c. Manajemen
d. Akuntansi
10. Dalam Fungsi manajemen, anggaran termasuk bagian fungsi...
a. Perencanaan
b. Pengorgasasian
c. Pelaksanaan
d. Pengendalian

II. SOAL ESAI


1. Jelaskan perbedaan antara anggaran dan penganggaran
2. Jelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam
penyusunan anggaran
3. Sebutkan dan jelaskan tujuan dan manfaat anggaran

III. SOAL KASUS


Jenis-jenis perusahaan dalam dunia bisnis bermacam-macam salah satunyaadalah Perusahaan
yang
sudah berstatus PT, Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap penyusunanAnggaran untuk
perusahaan yang
sudah PT

Lembar Jawaban

I JAWABAN PILIHAN GANDA

1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
II JAWABAN ESSAI

1 Anggaran adalah Produk yang dihasilkan dari kegiatan penganggaran yang dilakukan
dengan perencanaan yang secara sistematis, forma dan dilaksanakan dengan tanggung agara
tujuan dari dari perusahaan tecapai.

sedangkan penganggaran

Definisi Penganggaran (budgeting)adalah suatu Proses tahap persiapan penyusunan rencana,


perencanaan berbagai informasi yang diperlukan, pembagian tugas perencanaan, penyusunan
rencana, implementasi dari rencana tersebut hingga pada tahap pengawasan. Produk dari
penganggaran adalah anggaran (Budget)

2. Faktor internal

Adalah data informasi dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri. Factor internal
tersebut juga memiliki beberapa factor antara lain berupa:

• Penjualan tahun sebelumnya yang meliputi kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualan.
• Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan.
• Kapasitas produk yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu
yang akan datang
• Tenaga kerja yang tersedia
• Modal kerja yang dimilki perusahaan
• Fasitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan

Faktor eksternal

Adalah data informasi dan pengalami yang terdapat di luar perusahaan, tetapi disana mempunyai
pengaruh terhadap anggaran penjualanperusahaan. factor ekternal tersebut juga memiliki beberapa
factor antara lain berupa:

• Keadaan persaingan di pasar


• Posisi perusahaan dalam persaingan
• Tingkat pertumbuhan penduduk
• Tingkat penghasilan masyarakat
• Elastisitas pennintan terhadap harga barangyang dihasilkan perusahaan (demand
elasticity)
• Agama, dan budaya masyarakat.
• Berbagai kebijaksanaan pemerintah.
• Keadaan perekonomian nasional maupun internasianal
• Kemajuan teknologi.
3. • Tujuan Anggaran

• Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal,


sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang
hendak dicapai manajemen.
• Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait
sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
• Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan
kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
• Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya.
• Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan
kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan
koreksi.

• Manfaat utama dari penganggaran bisnis adalah dapat ditentukannya kegiatan-


kegiatan yang paling menguntungkan yang akan
dilakukan. Manfaat penyusunan anggaranantara lain sebagai perencanaan terpadu,
pedoman pelaksanaan, alat koordinasi, alat pengawasan, dan alat evaluasi.

III JAWABAN KASUS

• 1.penentuan pedoman anggaran


anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang sebaiknya disiapkan
beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.
2. persiapan anggaran
dalam persiapan anggaran bagian-bagian yang terkait dengan anggaran
mengadakan rapat untuk membuat suatu anggaran.
3. penentuan anggaran
pada tahap penentuan anggaran semua direktur beserta direksi
mengadakan rapat kegiatan.
4. pelaksanaan anggaran
untuk kepentingan pengawasan setiap menejer membuat laporan realisasi
anggaran setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan
kepada direksi.
Rizki Akbarianto
Binas Samudra
J0314201003
AKNBP2

BAB II
FUNGSI DAN JENIS ANGGARAN

I. SOAL PILIHAN GANDA


1. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut
pemikiran teliti karena anggaran
memberikan gambaran yang ......
a. Lebih nyata dalam unit dan uang
b. Tidak nyata dalam unit dan uang
c. Lebih nyata dalam unit barang
d. Lebih nyata dalam satuan barang

2. Anggaran merupakan pedoman dalam melaksanaakan pekerjaan


sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan secara...
a. Selaras dalam mencapai tujuan (Laba)
b. Serasi dalam pencapaian tugas
c. Pernyataan a dan b benar
d. Pernyataan a dan b salah

3. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan merupakan fungsi ...


a. Perencanaan c. Pengawasan
b. Pelaksanaan d. Koordinasi

4. Anggaran terdiri dari anggaran variabel dan anggaran tetap dari segi..
a. Dasar penyusunan c. Jangka waktu
b. Cara penyusunan d. Bidangnya

5. Anggaran terdiri dari anggaran periodik dan anggaran kontinu diihat


dari segi ...
a. Dasar penyusunan c. Jangka waktu
b. Cara penyusunan d. Bidangnya
6. Anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keungan
dilihat dari segi ...
a. Dasar penyusunan c. Jangka waktu
b. Cara penyusunan d. Bidangnya

7. Anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi disebut dengan...


a. Anggaran periodik c. Anggaran operasional
b. Anggaran kontinu d. Anggaran keuangan

8. Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu


disebut dengan anggaran...
a. Anggaran variabel c. Anggaran operasional
b. Anggaran tetap d. Anggaran keuangan

9. Anggaran yang dibuat menggunakan metode harga pokok penuh disebut


dengan
a. Anggaran berdasarkan kegiatan c. Anggaran berdasarkan fungsional
b. Anggaran induk d. Anggaran berdasarkan siifat

10. Anggaran induk terdiri dari


a. Anggaran berdasarkan fungsional dan anggaran berdasarkan sifat
b. Anggaran operasional dan anggaran keuangan
c. Anggaran tradisional dan anggaran konvensional
d. Anggaran jangka pendek dan jangka panjang

II. SOAL ESAI


1. Anggaran berfunsi sebagai alat penngawasan, jelaskan bagaimana cara
melakukan pengawasan
tersebut?
2. Apa yang anda ketahui tentang anggaran tetap dan anggaran variabel?
3. Apa yang anda ketahui tentang anggaran Keuangan dan anggaran
operasional?

Lembar Jawaban

I JAWABAN PILIHAN GANDA


1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D

4 A B C D
5 A B C D

6 A B C D

7 A B C D

8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D

II JAWABAN ESSAI

1. anggaranmerupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam


perusahaan.Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan
tindakan perbaikan apabila perlu.Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari
kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.Sering terjadi fungsi
pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat
menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan
pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

2. Anggaran ini Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri atas Anggaran Variabel dan
Anggaran Tetap.

a. Anggaran Variabel (Variable Budget), yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisaran)
dan kapasitas (aktivitas) tertentu yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang
berbeda. Anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.

Contoh: Sebuah perusahaan menyusun anggaran penjualan yang berkisar 500 unit hingga 1.000 unit.

b. Anggaran Tetap (FixedBudget), yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis

Contoh: Penjualan direncanakan sebanyak 2.000 unit dengan demikian anggaran lainnya dibuat
berdasarkan anggaran penjualan 2.000 unit tersebut.

3. Anggaran ini Dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari Anggaran Operasional dan Anggaran
Keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut "anggaran induk (master budget)". Anggaran
induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya
disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran
triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. Anggaran Operasional adalah anggaranuntuk menyusun
anggaran rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran jualan, anggaran biaya pabrik,
anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik, anggaran
beban usaha, dan anggaran rugi-laba.

Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antaralain terdiri
dari: anggaran kas, anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.

Hubungan dari anggaran keduanya ialah

1. Anggaran Jualan dibuat berdasarkan Ramalan Jualan.

2. Anggaran Beban Usaha (Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.

3. Anggaran Piutang dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.

4. Anggaran Produk dibuat berdasarkan Anggaran Jualan dan Anggaran Sediaan.

5. Dsb
Rizki Akbarianto
Binas Samudra
J0314201003
AKNBP2

BAB III
RAMALAN PENJUALAN

I. Soal Kasus A

Berikut ini adalah data perusahaan PT amandit untuk beberapa tahun yang lalu :
Tahun Jualan Harga Jual per Ton
2015 150 Ton Rp 125
2016 140 Ton Rp 125
2017 170 Ton Rp 128
2018 150 Ton Rp 130
2019 180 Ton Rp 132
Berdasarkan data tersebut :
1. Tentukan besarnya kuantitas (Ton) ramalan penjualan tahun 2020dengan
menggunakan metode garislurus dan metode momen

2. Ramalkan harga jual per ton tahun 2020 dengan menggunakan metode momen

JAWABAN :

1. Besarnya kuantitas (ton) ramalan penjualan tahun 2020.

N Tahun Jualan (Y) x X2 XY


1 2015 150 0 0 0
2 2016 140 1 1 140
3 2017 170 2 4 340
4 2018 150 3 9 450
5 2019 180 4 16 720
Σ 790 10 30 1650

a. Metode Garis Lurus

Y = a + bx
= 144 + 7 (5)
= 144 + 35
= 179

Jadi, Ramalan tahun 2020 menggunakan garis lurus adalah sebesar 179
Ton.

b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2

= 5 (1650) – (10)(790)
5 (30) – (10)2

= 8.250 – 7.900

150 – 100

=7

a = ΣY b (Σx)

n n
= 790 7 ( 10 )

5 5
= 158 – 14 = 144

b. Metode momen.
N Tahun Jualan (Y) x X2 XY
1 2015 150 0 0 0
2 2016 140 1 1 140
3 2017 170 2 4 340
4 2018 150 3 9 450
5 2019 180 4 16 720
Σ 790 10 30 1650

Persamaan (1) 790 = 5a + 10b x2


Persamaan (2) 1650 = 10a + 30b x1

1.580 = 10a + 20b


1.650 = 10a + 30b
- 70 = - 10b
b = 7

Maka,
1.580 = 10a + 20b
1.580 = 10a + 20(7)
10 a = 1.580 – 140
10 a = 1.440
a = 144

y’ = 144 + 7 x = 144 + 7(5) = 179

2. Harga jual Per-Ton untuk tahun 2020 ( Metode Momen )

N Tahun Harga Jual Per Ton x X2 XY


(Y)
1 2015 Rp 125 0 0 0
2 2016 Rp 125 1 1 125
3 2017 Rp 128 2 4 256
4 2018 Rp 130 3 9 390
5 2019 Rp 132 4 16 528
Σ 640 10 30 1.299

b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2

= 5 (1.299) – (10)(640)
5 (30) – (10)2

= 6.495 – 6.400

150 – 100
= 1,9

a = ΣY b (Σx)

n n

= 640 1,9 ( 10 )
5 5
= 128 – 3,8 = 124,2.

Y = a + bx
= 124,2 + 1,9 (5)
= 124,2 + 9,5
= 133,7

Jadi, Ramalan jualan tahun 2020 itu adalah sebesar 133,7 atau 134 per-unit.

II. Soal Kasus B

Berikut data jualan barang toko Unus selama 10 tahun :


Tahun Jualan
2002 Rp. 9.500
2003 Rp. 18.000
2004 Rp. 25.500
2005 Rp. 32.000
2006 Rp. 37.500
2007 Rp. 42.000
2008 Rp. 45.500
2009 Rp 48.000
2010 Rp. 49.500
2011 Rp. 50.000
Berdasarkan data tersebut, buatlah ramalan penjualan tahun 2012 dengan
menggunakan metode Trengaris luurus ( dengan syarat Total variabel X = 0)

JAWABAN :

N Tahun Harga Jual Per Ton (Y) x X2 XY


1 2001 Rp. 0 0 0
9.500
2 2003 Rp. 1 1 18.000
18.000
3 2004 Rp. 2 4 51.000
25.500
4 2005 Rp. 3 9 96.000
32.000
5 2006 Rp. 4 16 150.000
37.500
6 2007 Rp. 5 25 210.000
42.000
7 2008 Rp. 6 36 273.000
45.500
8 2009 Rp 7 49 336.000
48.000
9 2010 Rp. 8 64 396.000
49.500
10 2011 Rp. 9 81 450.000
50.000
Σ 357.500 45 285 1.980.000

b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2
= 10 (1.980.000) – (45)(357.500)
10 (285) – (45)2

= 19.800.000 – 16.087.500

2.850 – 2.025

= 4.500

a = ΣY b (Σx)

n n

= 357.500 4.500 (45)


10 10

Y = 35.750 – 20.250 = 15.500

Y = a + bx
= 15.500 + 4.500 (10)
= 15.500 + 45.000
= 60.500

Jadi, Ramalan penjualan tahun 2012 dengan menggunakan metode Trengaris lurus
sebesar 60.500.

Note : Ramalan penjualan tahun 2012 dengan menggunakan metode Trengaris


lurus ( dengan syarat Total variabel X = 0)

b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2

= 10 (1.980.000) – (0)(357.500)
10 (285) – (0)2

= 19.800.000 – 0

2.850 – 0
= 6.947,36 = 6.947

a = ΣY b (Σx)

n n
= 357.500 4.500 (0)
10 10

Y = 35.750 – 0 = 35.750

Y = a + bx
= 35.750 + 6.947 (10)
= 35.750 + 69.470
= 105.220

Ramalan penjualan tahun 2012 dengan menggunakan metode Trengaris lurus


( dengan syarat Total variabel X = 0) adalah sebesar Rp. 105.220.

III. Soal kasus C

Perusahaan Dagang Tapin di Rantau ingin membuat ramalan penjualan tahun


2010. Berikut datapenjualan selama 4 tahun
Tahun Jualan
2006 4.400 Unit
2007 4.000 Unit
2008 3.800 Unit
2009 3.900 Unit
Berdasarkan data tersebut, buatlah ramalan penjualan tahun 2010 dengan
metode garis lurus dan momen.

Jawaban :
N Tahun Jualan (Y) x X2 XY
1 2006 4.400 0 0 0
2 2007 4.000 1 1 4.000
3 2008 3.800 2 4 7.600
4 2009 3.900 3 9 11.700
Σ 16.100 10 30 23.300

a. Metode Garis Lurus

Y = a + bx
= 12.500 + (-3.390) (4)
= 12.500 + (-13.560)
= - 1.060

Jadi, Ramalan tahun 2020 menggunakan garis lurus adalah sebesar –


1.060 Ton.

b = nΣXY - ΣX ΣY
n Σx2 – (ΣX)2

= 4 (23.300) – (10)(16.100)
4 (30) – (10)2

= 93.200 – 161.000

120 – 100

= - 3.390

a = ΣY b (Σx)

n n
= 16.100 (-3.390) (10)

4 4

= 4.025 – (-8.475) = 12.500

b. Metode Momen
N Tahun Jualan (Y) x X2 XY
1 2006 4.400 0 0 0
2 2007 4.000 1 1 4.000
3 2008 3.800 2 4 7.600
4 2009 3.900 3 9 11.700
Σ 16.100 10 30 23.300

Persamaan (1) 16.100 = 4a + 10b x3


Persamaan (2) 23.300 = 10a + 30b x1

48.300 = 24a + 30b


23.300 = 10a + 30b
25.000 = 14a

a = 1.785,71 = 1.786

Maka,
48.300 = 24a + 30b
48.300 = 24 (1.786) + 30b
48.300 = 42.864 + 30b
30 b = 5.436
b = 181,2
Rumus; y = +
= 1.786 + 181,2 (10)
= 1.786 + 1.812
= 3.598 ( Ramalan Penjualan)

STUDI KASUS
PT “GATRA” mempunyai data penjualan 8 tahun (tahun 2004-2011) sebagai
berikut:

Tahun Penjualan
(X) (Y)
2004 1.800 unit
2005 1.850 unit
2006 1.800 unit
2007 1.800 unit
2008 1.900 unit
2009 2.000 unit
2010 1.950 unit
2011 2.000 unit

Berdasarkan data penjualan PT “GATRA” tersebut diatas buatlah


ramalan penjualan PT“GATRA” pada tahun 2012 dengan metode:
a. Metode Moment

N Tahun Jualan (Y) x X2 XY


1 2004 1.800 0 0 0
2 2005 1.850 1 1 1.850
3 2006 1.800 2 3 3.600
4 2007 1.800 3 9 5.400
5 2008 1.900 4 16 7.600
6 2009 2.000 5 25 10.000
7 2010 1.950 6 36 11.700
8 2011 2.000 7 49 14.000
Σ 15.100 28 140 54.150

Persamaan (1) 15.100 = 8a + 20b x7


Persamaan (2) 54.150 = 28a + 140b x1

105.700 = 56a + 140b


54.150 = 28a + 140 b
51.550 = 28 a

a = 1.841,071 = 1.841 (dibulatkan) Maka,


105.700 = 56a + 104b
105.700 = 56 (1.841) + 140b
105.700 = 103.096 + 140b
140 b = 2.604
b = 18,6

Rumus; y = +
= 1.841 + 18,6 (28)
= 2.361,8 (Ramalan Penjualan)

b. Metode Least Square

N Tahun Jualan (Y) x X2 XY


1 2004 1.800 0 0 0
2 2005 1.850 1 1 1.850
3 2006 1.800 2 3 3.600
4 2007 1.800 3 9 5.400
5 2008 1.900 4 16 7.600
6 2009 2.000 5 25 10.000
7 2010 1.950 6 36 11.700
8 2011 2.000 7 49 14.000
Σ 15.100 28 140 54.150

- Mencari nilai a dan b


a = 15.100 / 8 = 1.887,5
b = 54.150 / 140 = 386,7

- Metode least squarenya adalah Y =


a+bx
= 1.887,5 + 386,7 X

- Maka ramalan untuk tahun 2012 Y =


a+bx
= 1.887,5 + 386,7 X
= 1.887,5 + 386,7 (8)
= 4.981,1 = 4.981 (Dibulatkan)
Jadi, ramalan penjualan untuk tahun 2007 berdasarkan metode least square adalah
sebesar Rp. 4.981,-
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
SOAL KASUS A
Data jualan actual (sebenarnya) dari Perusahaan Amandit untuk beberapa tahun yang lalu
terlihat sebagai berikut.
Tahun Jualan Harga Jual Perton
2015 150 Ton Rp 125
2016 140 Ton Rp 125
2017 170 Ton Rp 128
2018 150 Ton Rp 130
2019 180 Ton Rp 132

Daerah penjualan barang, yaitu Rantau dan Kandangan dengan perbandingan 60% Rantau
dan 40% kandangan, dengan jualan tiap triwulan : I = 20%, II = 30%, III = 25%,, IV = 25%.
Berdasarkan data tersebut,anda diminta menentukan besarnya kuantitas (ton) dan harga jual
per ton tahun 2020 dengan menggunakan metode momen, kemudian susunlah anggaran
jualan tahun 2020 dengan menggunakan metode tersebut
Jawaban
1. 2
n Tahun Jualan (Y) X XY X
1 2015 150 0 0 0
2 2016 140 1 140 1
3 2017 170 2 340 4
4 2018 150 3 450 9
A. Metode Momen 5 2019 180 4 720 16
KUANTITAS TON  790 10 1.650 30

Y = a + bx
Y = n a + b X
XY = a X + b X2
Cara Eliminasi
790 = 5 a + b 10 …. x 3 untuk mengeliminasi (menghilangkan) b.
1.650 = 10 a + b 30
2.370 = 15 a + b 30
1.650 = 10 a + b 30
720 = 5 a
a = 720 = 144
5
1.580 = 10 a + b 20
1.650 = 10 a + b 30
-70 = b -10
b = -70 = 7
-10
Maka nilai a dan b dari metode momen dapat dihitung sebagai berikut.
b = {XY – (X Y) n} {X2 – (X)2 n}
= {1.650 – (10 x 790) 5} {30 – (10)2 5}
= (1.650 – 1.580) (30 – 20)
= 70 10
=7
a = Y – bX Y = 790 5 = 158 = Y rata-rata
= 158 – 7 x 2 X = 10 5 = 2 = X rata-rata
= 158 – 14
= 144

Persamaan tren garis lurus Y = a + bX


Tahun 2020 berarti X =5
Ramalan Jualan tahun 2020 = 144 + 7(5) = 179 Ton

Harga Jual Perton 2


n Tahun X XY X
(Y)
1 2015 125 0 0 0
2 2016 125 1 125 1
3 2017 128 2 256 4
4 2018 130 3 390 9
5 2019 132 4 528 16
 640 10 1.299 30

HARGA JUAL

Metode Momen Y
= a + bx
Y = n a + b X
XY = a X + b X2
Cara Eleminasi
640 = 5 a + b 10 …. x 3
1.299 = 10 a + b 30
1.920 = 15 a + b 30
1.299 = 10 a + b 30
621 = 5 a
a = 621 = 124,2
5
1.280 = 10 a + b 20
1.299 = 10 a + b 30
-19 = b -10
b = -19 = 1,9
-10

Maka nilai a dan b dari metode momen dapat dihitung sebagai berikut.

b = {XY – (X Y) n} {X2 – (X)2 n}


= {1.299 – (10 x 640) 5} {30 – (10)2 5}
= (1.299 – 1280) (30 – 20)
= 19 10
= 1,9
a = Y – bX Y = 640 5 = 128 = Y rata-rata
= 128 – 1,9 x 2 X = 10 5 = 2 = X rata-rata
= 128 – 3,8
= 124,2

Persamaan tren garis lurus Y= a + bX


Tahun 2020 berarti X= 5
Ramalan Jualan tahun 2020 = 124,2 + 1,9(5) = 133,7 = 134 Unit.

HARGA JUALAN 2020


Perbandingan antara 60% Rantau Dan 40% Kandangan dalam Metode Momen sebanyak
179 Ton.
Rantau = 179 Ton X 60% = 107,4 Ton
Kandangan = 179 Ton X 40% = 71,6 Ton
Berdasarkan ramalan jualan pada tahun 2020, yaitu sebanyak 179 Ton maka dibuatlah
anggaran jualan Tahun 2020:
Anggaran Jualan DalamUnit
1. Triwulan I
Rantau = 107,4 X 20% = 21,48 Ton
Kandangan = 71,6 X 20% = 14,32 Ton
Jumlah = 21,48 + 14,32 = 36 Ton
2. Triwulan II
Rantau = 107,4 X 30% = 32,22 Ton
Kandangan = 71,6 X 30% = 21,48 Ton
Jumlah = 32,22 + 21,48 = 53,7 Ton
3. Triwulan III
Rantau = 107,4 X 25% = 26,85 Ton
Kandangan = 71,6 X 25% = 17,9 Ton
Jumlah = 26,85 + 17,9 = 44,75 Ton
4. Triwulan IV
Rantau = 107,4 X 25% = 26,85 Ton
Kandangan = 71,6 X 25% = 17,9 Ton
Jumlah = 26,85 + 17,9 = 44,75 Ton
Anggaran dalam Rupiah

1. Triwulan I
Rantau = 21,48 Ton X 134 = Rp 2.878,32
Kandangan = 14,32 Ton X 134 = Rp 1.918,88
2. Triwulan II
Rantau = 32,22 Ton X 134 = Rp 4.317,48
Kandangan = 21,48 Ton X 134 = Rp 2.878,32
3. Triwulan III
Rantau = 26,85 Ton X 134 = Rp 3.597,9
Kandangan = 17,9 Ton X 134 = Rp 2.398,6
4. Triwulan IV
Rantau = 26,85 Ton X 134 = Rp 3.597,9
Kandangan = 17,9 Ton X 134 = Rp 2.398,6

SOAL KASUS B
Perusahaan Dagang Tapin di Rantau ingin membuat ramalan jualan tahun 2020. Berikut data
jualan selama 4 tahun:

Tahun Jualan
2016 4.400 unit
2017 4.000 unit
2018 3.800 unit
2019 3.900 unit
Pada tahun 2020 perusahaan berencana menjual satu jenis barang dengan harga jual perunit
sebesar @ Rp 100. Harga jual per unit tiap triwulan pada tahun 2020 mendatang diperkirakan
naik 10% dari triwulan di belakangnya. Perkeriaan jualan triwulan I = 30%, II = 20%, III =
20%, dan IV = 30%.
Berdasarkan data tersebut, buatlah ramalan jualan tahun 2020 dengan metode garis lurus dan
susunlah anggaran jualan tiap triwulannya..
Jawaban
➢ Metode Garis Lurus
2
n Tahun Jualan (Y) X XY X
1 2006 4.400 0 0 0
2 2007 4.000 1 4000 1
3 2008 3.800 2 7.600 4
4 2009 3.900 3 11.700 9
 16.100 6 23.300 14

RAMALAN JUALAN

Rumus:

Y = a + bX

b = n XY – X Y
n X2 – (X)2
a = Y - b
n X
n
b = 4 (23.300) – 6 x 16.100 = 93.200 – 96.600 = -170
4 (14) – (6)2 56 – 36
a = 16.100 – (-170) 6 = 4.025 – (-255) = 4.280
4 4
Persamaan tren garis lurus Y = a + bX
Ramalan jualan tahun 2010 = 4.280 + -170(6)
= 3.260 unit

ANGGARAN JUALAN

Anggaran Jualan Tahun 2020 sebanyak 3.260 Unit Pada Triwulan I, II, III, dan IV :
1. Triwulan I = 30% X 3.260 = 978 X Rp 100 = Rp 97.800
2. Triwulan II = 20% X 3.260 = 652 X Rp 100 = Rp 65.200
Mengalami Kenaikan 10% = 65.200 X 10% = 6.520
Jadi = 65.200 + 6.520
Harga Jual = Rp 71.720

3. Triwulan III = 20% X 3.260 = 652 X Rp 100 = 65.200


Mengalami Kenaikan 10% = 71.720X 10% = 7.172
Jadi = 71.720 + 7.172 = Rp 78.892
4. Triwulan IV = 30% X 3.260 = 978 X Rp 100 = Rp 97.800
= 97.800 X 30% = Rp 29.340
Mengalami Kenaikan 10% = 29.340 X 10% = Rp 2.934
Jadi = Rp 97.800 + Rp 29.340 + Rp 2.934
= Rp 130.074
KASUS DISKUSI KELOMPOK

Pertanyaan Untuk Diskusi

1. Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan


proyeksi penjualan dan penghasilan. Berdasarkan hal tersebut jelaskan pengertian dan
kegunaan anggaran penjualan!

Anggaran Penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas dan
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang
dan akan menjadi dasar dalam menyusun anggaran lainnya.

Kegunaan anggaran penjualan

Menurut M munandar, anggaran penjualan memiliki tiga kegunaan pokok, yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja.

b. Sebagai alat koordinasi kerja.

c. Sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam


memimpin jalannya perusahaan

2. Suatu anggaran penjualan sebaiknya memberikan gambaran yang realistis, tidak over
convidance atau terlalu percaya diri. Relevan dengan hal tersebut jelaskan tujuan dan
fungsi anggaran penjualan! Berikan Contoh Real (Dari Internet, Wawancara).

Tujuan Anggaran Penjualan

a. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.

b. Memasukkan pertimbangan/keputusan manajemen dalam proses perencanaan.

c. memberikan Informasi dalam profit planningcontrol.

d. untuk mempermudah pengendalian penjualan.

Fungsi Anggaran Penjualan


Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada


umumnya. Anggaran penjualan terlebih dulu disusun baru kemudian komponen-
komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran
komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segara dapat menyusun anggaran produksi
untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera diproduksikan untuk memenuhi
target penjualan
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi
Pemasaran. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantautugas
terhadap divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan
sebaliknya anggaran produksi memantau ke bagian pembelian, sehingga terdapat
keserasian dalam membentuk anggaran komprehensip.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian. Anggaran penjualan berarti
penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi pemasaran yang
dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual, dan manajer-manajer pemasaran.Pihak-
pihak yang disebutkan tadi perlu diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah
pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen. Keberhasilan suatu
anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung pada keberhasilan anggaran
penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran penjualan secara terperinci
memungkinkan manajemen lebih mudah untuk menyusun anggaran lainnya adalah
berpedoman pada anggaran penjualan.

3. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data,
informasi dan pengalaman yang merupakan faktor- faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menyusun anggaran penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan dikelompokkan menjadi dua faktor sebutkan dan jelaskan! Berikan
Contoh Real (dari internet atau wawancara)

1. Faktor Internal

Dalam hal ini, faktor internal mencakup penjualan pada tahun sebelumnya, kebijakan
perusahaan terkait masalah penjualan, kapasitas produksi dan potensi perluasannya,
tenaga kerja karyawan, modal kerja, serta fasilitas lain yang mampu menunjang
operasional perusahaan.
2. Faktor Eksternal

Sedangkan faktor eksternal mencakup kondisi persaingan di pasar, posisi perusahaan


dalam persaingan tersebut, tingkat pertumbuhan masyarakat, elastisitas permintaan
pada harga barang yang diproduksi, serta berbagai kebijakan pemerintah.
Rizki
Akbarianto
Binas Samudra
J0314201003
BAB IV
PENYUSUNAN ANGGARAN
PRODUK

SOAL KASUS

AL KASUS A

rusahaan Bata Tabihi selama tahun 2019 mendatang mempunyai rencana untuk memasarkan produknya setahun
banyak 600.000 unit.
Jualan triwulan I 20%
II 25%
III 25%
IV 30%
ediaan awal produk jadi sebanyak 17.000 unit dan sediaan akhir produk jadi sebanyak 18.000 unit. Buatlah
nggaran produk tiap triwulan dengan mengutamakan stabilitas sediaan dimana tiap triwulan sebanyak 18.000 nit.

NSWER :
NGGARAN PRODUKSI DENGAN STABILITAS PRODUKSI

PERUSAHAAN BATA TABIHI


ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2019
TRIWULAN TOTAL 1
KET
I II III IV TAHUN
Rencana Penjualan 120.000 150.000 150.000 180.000 600.000
(+) Persedian Akhir 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000
TOTAL 138.000 168.000 168.000 198.000 618.000
(-)Persedian Awal 17.000 18.000 18.000 18.000 17.000
TOTAL PRODUKSI 121.000 150.000 150.000 180.000 601.000

OTE :
1. RENCANA PENJUALAN
TRIWULAN :
I 20% * Rp 600.000 = 120.000 unit
II 25% * Rp 600.000 = 150.000 unit
III 25% * Rp 600.000 = 150.000 unit
IV 30% * Rp 600.000 = 180.000 unit
2. SELISIH PERSEDIAN AWAL-AKHIR
17.000 unit – 18.000 unit = - 1000 unit
3. DIALOKASIKAN PADA TRIWULAN I.
4. MENGUTAMAKAN PENGENDALIAN PEREDARAN
Penjualan 1 tahun = Rp 600.000
Peredaran Akhir Tahun = Rp 18.000

Kebutuhan 1 Tahun = Rp 618.000


Peredaran Awal Tahun = (Rp 17.000)

Jumlah yg harus di produksi = Rp 601.000

SOAL Kasus B

erusahaan dodol pandai di Kandangan memiliki rencana penjualan untuk tahun 2019 sebagai berikut
Januari 2.200 Kg Juli 2.400 Kg
Februari 2.300 Kg Agustus 3.800 Kg
Maret 2.100 Kg September 2.200 Kg
April 3.400 Kg Oktober 3.200 Kg
Mei 2.000 Kg November 3.900 Kg
Juni 2.200 Kg Desember 2.800 Kg
ediaan awal tahun sebanyak 2.700 Kg dan akhir tahun sebanyak 1.200 Kg. Berdasarkan data tersebut susunlah
nggaran produksi setiap bulan dengan mengutamakan stabilitas produksi (dibulatkan ke atas dalam ratusan dan
elebihan alokasi dikurangkan pada dua bulan jualan terendah dengan bagian yang sama).
NSWER :
PERUSAHAN DODOL PANDAI
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2019

OTE :
1. MENGUTAMAKAN STABILITAS PRODUKSI.
Penjualan 1 Tahun : 32.500 Kg
Persediaan Akhir Tahun : 1.200 Kg
Kebutuhan 1 Tahun : 33.700 Kg
Persedian Awal Tahun : (2.700 Kg)
Jumlah yang Harus Diproduksi : 31.000 Kg
2. PENGALOKASIAN TINGKAT PRODUKSI TIAP BULAN.
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12
Produksi Perbulan → 31.000 / 12 Bulan = 2.583,333 ; 2.600 Kg
b. Kelebihan hasil pembagian.
2.600 x 12 = 31.200 Kg
kelebihan = 3.200 – 31.000 = 200 Kg

Dialokasikan Pada Bulan Jualan Terendah.


- Maret = 2.600 – 100 = 2.500 Kg
- Mei = 2.600 – 100 = 2.500 Kg

Soal Kasus C

Berikut ini anggaran penjualan PT Makmur Jaya Tahun 2010


Januari 8.000

Februari 10.000
Maret 13.000
April 14.000
Mei 18.000
Juni 19.000
Juli 20.000
Agustus 18.000
September 17.000
Oktober 16.000
November 15.000
Desember 14.000
Persediaan Barang jadi :
1 Januari 2010 10.000 Unit
31 Desember 2010 5.000 Unit

Susunlah anggaran produksi dengan

menggunakan

.Stabilitas Produksi
PT MAKMUR JAYA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2010
- Mengutamakan stabilitas produksi
Penjualan 1 tahun 182.000 unit
Persedian akhir tahun 5.000 unit
Kebutuhan1 tahun 187.000 unit
Persedian awal tahun (10.000) unit
Jumlah yang sama harus diproduksi 177.000 unit

- Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan.


Membagi tingkat produksi pertahun dengan 12 bulan
Produksi/bulan → 177.000 / 12 Bulan = 14.750

Stabilitas
Persedian PT MAKMUR JAYA
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2010

- Mengutamakan pengendalian persedian


Penjualan 1 Tahun 182.000 unit
Persedian akhir tahun 5.000 unit
Kebutuhan 1 tahun 187.000 unit
Persediaan Awal Tahun (10.000) unit
Jumlah yang harus diproduksi 177.000 unit

- Penentuan tingkat persedian tiap bulan.


1. Selisih antara persedian awal dan akhir tahun dibagi dengan 12
Persedian awal tahun – persedian akhir tahun
10.000 unit – 5.000 unit
5000 unit → 5000 unit / 12 = 416,67 (tidak Bulat)
2. Selisih antara persedian awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan tertentu sehinggadihasilkan
bilangan bulat.
Selisih 5000 Unit ; dibagi dengan 5 / 1000 Unit.
Dialokasikan pada bulan Januari - Mei
KASUS DISKUSI KELOMPOK

II. Pertanyaan Untuk Diskusi

a. Perusahaan manufaktur dalam menyusun anggaran produksi tentunya mempunyai tujuan,


untuk itu jelaskan tujuan disusunnya anggaran produksi bagi suatu perusahaan ! Berikan
contoh anggaran Produksi Secara realnya disertai dengan ptujuan disusunnya anggaran
tersebut
Tujuan disusunnya anggaran produksi adalah :
- Guna mencapai tingkat keuntungan khusus, seperti berapa hasil yang diproduksi agar bisa
diperoleh tingkat keuntungan dengan menggunakan persentase tertentu dari keuntungan
setahun pada penjualan yang saat itu diinginkan.
- Agar bisa menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai
pangsa pasar tertentu.
- Agar perusahaan pabrik ini bisa bekerja pada tingkatan efisiensi tertentu
- Agar bisa mempertahankan dan juga mengusahakan supaya pekerjaan dan juga
kesempatan kerja yang sudah tersedia bisa semakin berkembang lagi.

b. Dalam hubungannya dengan jumlah yang harus diproduksi, terkait faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkanuntuk menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah
barang yang dihasilkan antara lain. Relevan dengan hal tersebut jelaskan faktor- faktor yang
mempengaruhinya dan berikan contoh realnya

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jangka waktu produksi dan
jumlah barang yang dihasilkan:
1.Fasilitas pabrik
2.Fasilitas pergudangan
3.Stabilitas tenagakerja
4.Stabilitas bahan mentah
5.Modal yang digunakan

c. Kebijakan dalam penyusunan anggaran produksi ada tiga macam, sebutkan dan jelaskan

1. Kebijakan Stabilitas Produksi


Kebijakan Stabilisasi Produksi adalah kebijakan untuk berproduksi pada tingkat
produksi yang sama setiap bulannya dalam 1 tahun. Konsekuensi dari kebijakan ini adalah
tingkat persediaan dibiarkan berfluktuasi (mengambang) untuk menyama-ratakan besarnya
produksi dan menyesuaikan pola penjualan musiman. Pertimbangan
untuk kebijakan iniadalah :

• Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk


setiap
bulannya.
• Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya,
maka jumlah produksi tiapbulan yang stabil akan lebih tepat
digunakan.
• Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat
produksi barang stabil setiapbulannya.

2. Kebijakan Stabilitas Persediaan


Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas
persediaan, maka unit diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut
persediaan yang telah ditetapkan secara stabil. Teknik membuat
persediaan stabil adalah dengan cara: terlebih dahulu harus kita ketahui
ataukita tentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan
akhir tahun. Bila diketahuiantar keduanya tidak sama, maka tingkat
persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap kearah tingkat
persediaan yang diinginkan.

Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan berbeda dengan


kebijakan stabilisasi produksi. Jika dalam kebijakan stabilisasi produksi
yang diperhitungkan adalah hasil tingkat produksi barang jadi yang
sama tiap periodenya, kebijakan ini lebih cocok diterapkan pada
perusahaan yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi
secara berlebihan setiapperiode yangterdapat dalam anggaran.

Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk


merencanakan tingkat optimal investasi persediaan dan
mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui pengendalian.
Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar,
tingkat yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko
dan investasi yang berlebihan, dan di sisi lain tingkat yang tidak
memadai untuk memenuhi permintaan penjualan dan produksi dengan
cepat (muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi).

3. Kebijakan-Kombinasi
Kebijakan kombinasi artinya mengkombinasi dua kebijakan
yaitu kebijakan persediaan stabil dan kebijakan produksi stabil.
Dalam membuat kombinasi kebijakan, hares menggunakan asumsi
bahwa hares ado keseimbangan optimum antara tingkat penjualan,
persediaan, dan produksi. Kebijakan kombinasi antara lain adalah: (1)
tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih 10% dari rata-rata
produksi, (2) tingkat persediaan triwulan 1 dart 2 boleh berflutuasi 8
unit dan triwulana 3 dan 4 boleh berfluktuasi 6 unit.
Rizki
Akbarianto
Binas
Samudra
J0314201003 BAB V
AKNBP2 PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU

Soal Kasus Perorangan

PT “GATRA & OSA” pada tahun 2011 mempunyai data-data sebagai berikut:
• Rencana produksi pertriwulan:

Triwulan’ 2011 Rencana


produksi
Triwulan I 100.000 unit
Triwulan II 100.000 unit
Triwulan III 125.000 unit
Triwulan IV 150.000 unit

• Untuk memproduksi 1 unit barang jadi diperlukan 2 unit bahan baku A dan 3 unit bahan baku B.
• Harga bahan baku A per unit Rp 100 , harga bahan baku B per unit Rp 200.
• Persediaan awal bahan baku A sebesar 100.000 unit dan bahan baku B sebesar 80.000 unit.
• Persediaan akhir bahan baku A dan bahan baku B:

Persediaan Akhir
Triwulan’ 2011
Bahan Baku Bahan Baku
A B
Triwulan I 75.000 unit 70.000 unit
Triwulan II 50.000 unit 60.000 unit
Triwulan III 60.000 unit 40.000 unit
Triwulan IV 50.000 unit 60.000 unit
Berdasarkan data-data tersebut diatas susunlah anggaran bahan baku PT “GATRA & OSA” padaTahun 2011, untuk anggaran (budget):
a. Budget kebutuhan bahanbaku
b. Budget pembelian bahan baku
c. Budget persediaan bahan baku
d. Budget bahan baku yang habis dipergunakan atau budget biaya bahan baku

JAWABAN :

PT GATRA & OSA

STANDAR BAHAN BAKU PEMAKAIAN PER UNIT

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

Bahan Baku A Bahan Baku B Biaya Bahan


Jenis
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Baku

Barang 2 100 200 3 200 600 800

PT GATRA & OSA

ANGGARAN PRODUKSI

TAHUN 2011

Triwulan
Jenis Jumlah Unit
I (Unit) II (unit) III (Unit) IV (Unit)
Barang 100.000 100.000 125.000 150.000 475.000

PT GATRA & OSA


ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU DALAM UNIT

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

Produksi
Triwulan Jenis (Unit) Bahan Baku A Bahan Baku B
Standar Jumlah Standar Jumlah
I Barang 100.000 2 Rp200.000 3 Rp300.000
II Barang 100.000 2 Rp200.000 3 Rp300.000
III Barang 125.000 2 Rp250.000 3 Rp375.000
IV Barang 150.000 2 Rp300.000 3 Rp450.000
Total Setahun 475.000 Rp950.000 Rp1.425.000

PT GATRA & OSA

ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

Bahan Baku A Bahan Baku B


Triwulan Unit standar harga biaya bahan baku Unit standar harga biaya bahan baku

I 200.000 100 Rp20.000.000 300.000 200 Rp60.000.000


II 200.000 100 Rp20.000.000 300.000 200 Rp60.000.000
III 250.000 100 Rp25.000.000 375.000 200 Rp75.000.000
IV 300.000 100 Rp30.000.000 450.000 200 Rp90.000.000
total setahun 400 Rp95.000.000 800 Rp285.000.000

PT GATRA & OSA

ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU DALAM UNIT


TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

Bahan Baku A Bahan Baku B Jumlah biaya


Produksi Produksi
Triwulan 2011 Biaya bahan
(unit) Biaya bahan Jumlah biaya bahan (Unit) Jumlah biaya bahan
bahan baku (Rp)
baku per baku (kg)
baku per unit baku (kg) unit
Triwulan I 100.000 950.000 Rp95.000.000.000 100.000 1.425.000 Rp142.500.000.000 Rp237.500.000.000
Triwulan II 100.000 950.000 Rp95.000.000.000 100.000 1.425.000 Rp142.500.000.000 Rp237.500.000.000
Triwulan III 125.000 950.000 Rp118.750.000.000 125.000 1.425.000 Rp178.125.000.000 Rp296.875.000.000
Triwulan IV 150.000 950.000 Rp142.500.000.000 150.000 1.425.000 Rp213.750.000.000 Rp356.250.000.000
Rp451.250.000.000
Setahun Rp676.875.000.000 Rp1.128.125.000.000

PERSEDIAN AWAL
BAHAN BAKU A : 100.000
BAHAN BAKU B : 80.000
PT GATRA & OSA

ANGGARAN PERSEDIAN BAHAN BAKU AKHIR

TIAP AKHIR TAHUN TRIWULAN 2011


Bahan Baku A Bahan Baku B Jumlah
Triwulan Persediaan akhir Harga Persediaan akhir persediaan akhir harga persediaan akhir
(rp) unit (unit) (rp) unit (unit)
I 7.500.000 100 75.000 14.000.000 200 70.000 145.000
II 5.000.000 100 50.000 12.000.000 200 60.000 110.000
III 6.000.000 100 60.000 8.000.000 200 40.000 100.000
IV 5.000.000 100 50.000 12.000.000 200 60.000 110.000

PT GATRA & OSA

ANGGARAN PERSEDIAN BAHAN BAKU AKHIR


TIAP AKHIR TAHUN TRIWULAN 2011

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Satu Tahun


keterangan
Unit Rp Unit Rp Unit Rp Unit Rp unit Rp
By Bahan
Baku
barang A 200000 Rp20.000.000 200000 Rp20.000.000 250000 Rp25.000.000 300000 Rp30.000.000 950000 Rp95.000.000
Barang B 300000 Rp60.000.000 300000 Rp60.000.000 375000 Rp75.000.000 450000 Rp90.000.000 1425000 Rp285.000.000
Jumlah 500000 Rp80.000.000 500000 Rp80.000.000 625000 Rp100.000.000 750000 Rp120.000.000 2375000 Rp380.000.000
Persediaan
akhir
Barang A 75000 Rp75.000.000 50000 Rp5.000.000 60000 Rp6.000.000 50000 Rp5.000.000 235000 Rp23.500.000
Barang B 70000 Rp140.000.000 60000 Rp12.000.000 40000 Rp8.000.000 60000 Rp12.000.000 230000 Rp46.000.000
Jumlah 145000 Rp215.000.000 110000 Rp17.000.000 100000 Rp14.000.000 110000 Rp17.000.000 465000 Rp69.500.000
Bhn baku
tersedia
Barang A 275000 Rp275.000.000 250000 Rp25.000.000 310000 Rp31.000.000 350000 Rp35.000.000 1185000 Rp118.500.000
Barang B 370000 Rp14.000.000 360000 Rp72.000.000 415000 Rp83.000.000 510000 Rp102.000.000 1655000 Rp331.000.000
Jumlah 645000 Rp21.500.000 610000 Rp97.000.000 725000 Rp114.000.000 860000 Rp137.000.000 2840000 Rp449.500.000
persedian
awal
Barang A 100000 Rp10.000.000 75000 Rp7.500.000 50000 Rp5.000.000 60000 Rp6.000.000 285000 Rp28.500.000
Barang B 80000 Rp16.000.000 70000 Rp14.000.000 60000 Rp12.000.000 40000 Rp8.000.000 250000 Rp50.000.000
Jumlah 180000 Rp26.000.000 145000 Rp21.500.000 110000 Rp17.000.000 100000 Rp14.000.000 535000 Rp78.500.000
pembelian
bahan
baku
Barang A 175000 Rp17.500.000 175000 Rp17.500.000 260000 Rp26.000.000 290000 Rp29.000.000 900000 Rp90.000.000
Barang B 290000 Rp58.000.000 290000 Rp58.000.000 355000 Rp71.000.000 470000 Rp94.000.000 1405000 Rp281.000.000
Jumlah 465000 Rp75.500.000 465000 Rp75.500.000 615000 Rp97.000.000 760000 Rp123.000.000 2305000 Rp371.000.000
PERUSAHAAN MINUMAN

STANDAR BAHAN BAKU PEMAKAIAN PER BOX MINUMAN

Jahe Kunir Temulawak Biaya Bahan Baku


Kualitas
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Per box
A 5 500 2500 5 250 1250 4 200 800 4550
B 4 500 2000 2 250 500 3 200 600 3100

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

produksi
Triwulan Kualitas (box) Jahe kunir Temulawak
standar jumlah standar jumlah standar Jumlah
I A 10.000 5 50.000 5 50.000 4 40.000
B 20.000 4 80.000 2 40.000 3 60.000
30.000 130.000 90.000 100.000
II A 15.000 5 750.00 5 75.000 4 60.000
B 30.000 4 120.000 2 60.000 3 90.000
45.000 195.000 135.000 150.000
III A 18.000 5 90.000 5 90.000 4 72.000
B 20.000 4 80.000 2 40.000 3 60.000
38.000 170.000 130.000 132.000
IV A 12.000 5 60.000 5 60.000 4 48.000
B 18.000 4 72.000 2 36.000 3 54.000
30.000 132.000 96.000 102.000
Total setahun 143.000 627.000 451.000 484.000
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


Keterangan
Unit Rp Unit Rp Unit Rp Unit Rp
Biaya Bahan Baku
Kualitas A
Jahe 50000 Rp25.000.000 75000 Rp37.500.000 90000 Rp45.000.000 60000 Rp30.000.000
Kunir 50000 Rp12.500.000 75000 Rp18.750.000 90000 Rp22.500.000 60000 Rp15.000.000
Temulawak 40000 Rp8.000.000 60000 Rp12.000.000 72000 Rp14.400.000 48000 Rp9.600.000
Kualitas B
Jahe 80000 Rp40.000.000 120000 Rp60.000.000 80000 Rp40.000.000 72000 Rp36.000.000
Kunir 40000 Rp10.000.000 60000 Rp15.000.000 40000 Rp10.000.000 36000 Rp9.000.000
Temulawak 60000 Rp12.000.000 90000 Rp18.000.000 60000 Rp12.000.000 54000 Rp10.800.000
Jumlah 320000 Rp107.500.000 480000 Rp161.250.000 432000 Rp143.900.000 330000 Rp110.400.000
Persediaan Akhir
Jahe 100000 Rp50.000.000 200000 Rp100.000.000 250000 Rp125.000.000 300000 Rp150.000.000
Kunir 150000 Rp37.500.000 350000 Rp87.500.000 475000 Rp118.750.000 575000 Rp143.750.000
Temulawak 300000 Rp60.000.000 350000 Rp70.000.000 400000 Rp80.000.000 500000 Rp100.000.000
Jumlah 550000 Rp147.500.000 900000 257500000 1125000 323750000 1375000 393750000
Bhan bku yg Tersedia
Jahe 230000 Rp115.000.000 395000 Rp197.500.000 420000 Rp210.000.000 432000 Rp216.000.000
Kunir 240000 Rp60.000.000 485000 Rp121.250.000 605000 Rp151.250.000 671000 Rp167.755.000
Temulawak 400000 Rp80.000.000 500000 Rp100.000.000 532000 Rp106.400.000 602000 Rp120.400.000
Jumlah 870000 255000000 1380000 418750000 1557000 467650000 1705000 504155000
Persediaan awal
Jahe 600000 Rp300.000.000 100000 Rp50.000.000 200000 Rp100.000.000 250000 Rp125.000.000
Kunir 725000 Rp181.250.000 150000 Rp37.500.000 350000 Rp87.500.000 475000 Rp118.750.000
Temulawak 740000 Rp148.000.000 300000 Rp60.000.000 350000 Rp70.000.000 400000 Rp80.000.000
Jumlah 2065000 629250000 550000 147500000 900000 257500000 1125000 323750000
Pembelian bhn baku
Jahe 370000 Rp185.000.000 295000 Rp147.500.000 220000 Rp110.000.000 182000 Rp91.000.000
Kunir 485000 Rp121.250.000 335000 Rp83.750.000 255000 Rp63.750.000 196000 Rp49.000.000
Temulawak 340000 Rp68.000.000 200000 Rp40.000.000 182000 Rp36.400.000 202000 Rp40.400.000
Jumlah Rp1.195.000 Rp374.250.000 Rp830.000 Rp271.250.000 Rp657.000 Rp210.150.000 Rp580.000 Rp180.400.000
SOAL KASUS DISKUSI KELOMPOK

1. Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi d apat
dikelompokkan menjadi bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tak langsung (indirect material). Jelaskan apa yang dimaksud dengan
bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tak langsung (indirect material) serta berikan masing masing contoh realnya pada perusahaan
manufaktur (Bisa diambil dari Internet ataupun wawancara).
- Bahan Baku Langsung (Direct Material) yaitu bahan baku yang merupakan bagian dari barang jadi sebagai hasil produksi. Contoh dari bahan baku
ini adalah pembuatan kursi dari kayu dimana kayu merupakan bagian dari kursi yang merupakan produk jadi.
- Bahan Baku Tak Langsung adalah bahan yang berperan dalam pembuatan barang produksi, tetapi wujudnya tidak langsung terlihat pada barang yang
dihasilkan. Contoh dari hal ini adalah pembuatan baju.

2. Penyusunan anggaran bahan baku akan dilakukan secara bertahap. Relevan dengan hal tersebut deskripsikan tahapan dalam penyusunan anggaran bahan
baku serta berikan contoh real Anggaran bahan baku pada perusahaan manufaktur( Bisa didapat melalui Internet maupun Wawancara).

a. Penentuan Pedoman Anggara

Langkah pertama yaitu menentukan pedoman anggaran, pedoman ini dapat Anda buat berdasarkan anggaran belanja selama satu tahun sebelumnya
dengan penyesuain kegiatan tahun anggaran berikutnya.

b. Persiapan dalam Penyusunan Anggaran Perusahaan Manufaktur

Persiapan anggaran tidak hanya dilakukan oleh manajemen puncak dan staf bagian akuntansi saja tetapi semua divisi yang ada di perusahaan juga
harus berperan. Pada tahap ini kerjasama yang solid dari semua pihak akan sangat membantu untuk berjalannya kegiatan.

c. Penentuan Anggaran.
Beberapa kegiatan yang dillakukan pada tahap ini yaitu :
1) Setiap karyawan dalam setiap divisi merundingkan hasil persiapan
yang dilakukan.
2) Melakukan koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja
yang sudah dibuat.
3) Mengesahkan dan mendistribusikan anggaran secara merata
keseluruhan divisi.
d. Pelaksanaan Anggaran.
Tahap ini merupakan keputusan akhir yang harus dibuat. Setelah rencana
sudah di-approved oleh dewan direksi, maka artinya setiap divisi mulai
melaksanakan anggaran belanja yang sudah dibuat.
Rizki Akbarianto
Binas Samudra
J0314201003
AKNBP2

BAB VI
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KONVERSI DAN ANGGARAN BEBAN
USAHA
Soal Kasus Perorangan
Perusahaan dodol kandangan memproduksi satu jenis produk dengan harga pokok produk
standar per Kg dodol sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku 2Kg @ Rp 100 : Rp 200
Biaya Tenaga Kerja Langsung 3 Jam @ Rp 50 : Rp 150
Biaya Overhead Pabrik Variabel 3 Jam @ Rp 20 : Rp 60
Biaya Overhead Pabrik Tetap 3 Jam @ Rp 10 : Rp 30
Harga Pokok Stadar per kg dodol Rp 440
Kapasitas normal setahun 35.000 jam kerja langsung. Biaya depresi pabrik tiap triwulan Rp
50.000. Selama tahun 2009 perusahaan menganggakan produk jadi sebagai berikut : Triwulan
I 10.000 Kg
II 11.000 Kg
III 12.000 Kg
IV 13.000 Kg
Berdasarkan data tersebut, susunlah tiap triwulan :
1. Jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai dan anggaran biaya tenaga kerja langsung.
2. Anggaran biaya overhead pabrik disertai anggaran biaya overhead pabrik
Jawab:

1. Perusahaan Dodol Kondangan


Anggaran Produksi
Setiap Triwulan Tahun 2009
Triwulan Produk
I 10.000 kg
II 11.000 kg
III 12.000 kg
IV 13.000 kg
1 Tahun 46.000 kg
Anggaran Jam TKL Terpakai
Produksi x Standar Jam TKL (3 Jam)
Anggaran Jam TKL Terpakai
Setiap Triwulan pada Tahun 2016
Triwulan Produk
I 30.000
II 33.000
III 36.000
IV 39.000
1 Tahun 138.000

Anggaran Biaya TKL


JTKLT x STUTKL (Rp 50)
Triwulan Produk
I 1.500.000
II 1.650.000
III 1.800.000
IV 1.950.000
1 Tahun 6.900.000

2. Anggaran BOP = BOP Variabel


Rp 60
BOP Tetap Rp
30 Rp
90
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
= Unit produksi x BOP / Unit produksi (Rp 90)
Triwulan Produk Total BOP/unit Total
I 10.000 Rp. 90 Rp. 900.000
II 11.000 Rp. 90 Rp 990.000
III 12.000 Rp. 90 Rp 1.080.000
IV 13.000 Rp. 90 Rp 1.170.000
Total 46.000 Rp 4.140.000
Soal Kasus Kelompok I.
1. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan yang selalu ada
di dalam perusahaan. Relevan dengan hal tersebut, Tenaga Kerja yang bekerja di
pabrik dikelompokkan menjadi dua, sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh
realnya dalam perusahaan (Dapat diperoleh melalui internet atau wawancara).
Jawab:
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terjun langsung menangani suatu
produk atau barang. Biasanya, dalam sebuah perusahaan yang besar, jumlah tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan terbilang sangat banyak guna mempercepat proses
produksi.
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah mereka yang tetap berhubungan
dengan produk atau barang tetapi tugasnya bukanlah membuat melainkan
merencanakan dan mengawasi produksi. Mereka yang tergolong tenaga kerja tak
langsung biasanya memiliki pendidikan yang tinggi.

2. Berdasarkan perusahaan manufaktur yang anda pilih pada poin sebelumnya Hal-hal
apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja,di dalam
suatu perusahaan !
Jawab:
Estimasi jumlah karyawan yang keluar, Kebutuhan perusahaan karena akan
melakukan ekspansi atau pemekaran organisasi, dan Sumber daya keuangan
perusahaan.

3. Berdasarkan perusahaan manufaktur yang anda pilih Sebutkan jenis-jenis biaya


Overhead dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran biaya overhead
pabrik (BOP) !
Jawab:

a. Anggaran unit akan diproduksi , terutama yang berkaitan dengan kualitas


dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
b. Berbagai standart yang telah ditetapkan perusahaan ( misalnya standard
pemakai bahan pembantu, pemakai listrik dan sebagainya )
c. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan .
d. Metode depresiasi , khususnya terhadap aktiva tetap .
e. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi biaya
– biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok
biaya tersebut terjadi. Pengalokasian biaya tersebut dapat dilakukan dengan
metode :
• Perbandingan pemakai watt
• Perbandingan luas lantai
• Perbandingan jumlah karyawan

4. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara
menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya. Untuk itu dalam penentuan tarif
biaya overhead pabrik ada langka- langkah yang perlu dilakukan, jelaskan
langkalangkahnya !
a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik

5. Sebutkan kendala yang biasa dihadapi perusahaan manufaktur dalam menyusun


anggaran BOP
1. Usulan anggaran menggunakan excel
2. Menyalin anggaran tahun lalu
3. Biaya belanja anggaran tidak seragam
4. Pengajuan anggaran terlambat
5. Proses persetujuan yang membutuhkan waktu relatif lama
INDUSTRI A

a. Anggaranpenjualanmenurutprodukdandaerah
barang tersebut dijual di daerah P dan Q. Bahan yang
dipergunakan adalah A, B, dan C.

Rencana penjualan
Barang X Barang Y
Kota P 10,000 30,000
Kota Q 4,000 10,000
Harga per unit 15,000 12,000

Industri A
Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 20XX
Daerah
Harga per
penjualan njualan (unit Total harga (Rp
unit (Rp)
dan jenis
Kota P:
Barang X 10,000 15,000 150,000,000
Barang Y 30,000 12,000 360,000,000
Total 1 40,000 27,000 510,000,000
Kota Q:
Barang X 4,000 15,000 60,000,000
Barang Y 10,000 12,000 120,000,000
Total 2 14,000 27,000 180,000,000
Total 1 + 2 54,000 54,000 690,000,000
b. Anggaran produksi menurutproduk
Persediaan Persediaan
Harga (Rp) Harga (Rp)
awal (unit) akhir (unit)
Produkjadi X 200 11,000 300 12,000
Produk jadi Y 400 7,000 200 8,000

Industri A
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 20XX (dalam unit)
Produk
Keterangan
Barang X Barang Y
Jualan tahun 20XX 14,000 40,000
Sediaan produk jadi akhir 300 200
Produk siap dijual 14,300 40,200
Sediaan produk jadi awal 200 400
Anggaran produk tahun 20X 14,100 39,800
c. Anggaran bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produk
Persediaan Persediaan
Harga (Rp) Harga (Rp)
awal (unit) akhir (unit)
Bahan A 500 1,250 1,000 1,250
Bahan B 2,000 500 2,000 500

Bahan C 2,000 400 2,000 400

Barang Xmembutuhkan bahan A=1 B=2


Barang Y membutuhkan bahan B=2,C=2
Taksiran biaya bahan A=Rp1.250, B=Rp500, dan C=Rp400

Standar Bah
Untuk Tahun ya
Bahan A
Produk
Unit Harga Jumlah Unit
Barang X 1 1,250 1,250 2
Barang Y 0 1,250 0 2
Total 1 1250 4

Industri A
Anggaran Pemakaian Bahan Baku dala
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desemb
Bahan A (unit) Bahan
Produksi
Produk
(unit)
Standar Jumlah Standar
Barang X 14,100 1 14,100 2
Barang Y 39,800 0 0 2
Total 53,900 14,100
PT Saos Pedas
an Baku Pemakaian per Unit
ng Berakhir 31 Desember 2017
Bahan B Bahan C baku per
Harga Jumlah Unit Harga Jumlah botol saos
500 1,000 0 400 0 2,250
500 1,000 2 400 800 1,800
2000 2 800 4,050

m Unit
er 20XX
B (unit) Bahan C (unit)

Jumlah Standar Jumlah


28,200 0 0
79,600 2 79,600
107,800 79,600
d. Anggaran pembelian menurut bahan
Industri A
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 20XX
Keterangan Unit Harga (Rp)

Biaya Bahan Baku


Bahan baku A 14,100 17,625,000
Bahan baku B 107,800 53,900,000
Bahan baku C 79,600 31,840,000
Jumlah 201,500 103,365,000
Persediaan Akhir
Bahan baku A 1,000 1,250,000
Bahan baku B 2,000 1,000,000
Bahan baku C 2,000 800,000
Jumlah 5,000 3,050,000
Bahan Baku Tersedia
Bahan baku A 15,100 18,875,000
Bahan baku B 109,800 54,900,000
Bahan baku C 81,600 73,775,000
Jumlah 206,500 106,415,000
Persediaan Awal
Bahan baku A 500 625,000
Bahan baku B 2,000 1,000,000
Bahan baku C 2,000 800,000
Jumlah 4,500 2,425,000
Pembelian Bahan
Baku
Bahan baku A 14,600 18,250,000
Bahan baku B 107,800 53,900,000
Bahan baku C 79,600 72,975,000
Jumlah 202,000 103,990,000
e. Anggaran harga pokok bahan baku

Anggar
Untuk Tahun yan
Bahan A (unit)
Produk Standar
Unit BBB (Rp) Unit
Harga (Rp)
Barang X 14,100 1,250 17,625,000 28,200
Barang Y 0 1,250 0 79,600
Total 14,100 17,625,000 107,800
Industri A
an Biaya Bahan Baku
g berakhir 31 Desember 20XX
Bahan B (unit) Bahan C (unit) Jumlah Biaya
Standar Standar Bahan Baku
BBB (Rp) Unit BBB (Rp) (Rp)
Harga (Rp) Harga (Rp)
500 14,100,000 0 400 0 31,725,000
500 39,800,000 79,600 400 31,840,000 71,640,000
500 53,900,000 79,600 400 31,840,000 103,365,000
f. Skedul persediaan awal dan akhir

Persediaan awal Persediaan akh


Keterangan
Unit Harga (Rp) Total (Rp) Unit Harga (RP)
Bahan Baku

Bahan A 500 1,250 625,000 1,000 1,250


Bahan B 2,000 500 1,000,000 2,000 500
Bahan C 2,000 400 800,000 2,000 400
Total 2,425,000
Produk Jadi
Barang X 200 11,000 2,200,000 300 12,000
Barang Y 400 7,000 2,800,000 200 8,000
Total 5,000,000
Jumlah 7,425,000
g. Anggarantenaga kerja langsung menurut produk dan depa
Taksiran biaya tenaga kerja langsung per unit
ir Barang X (Rp) Barang Y (Rp)
Total (Rp) Dep. Pemoto 3,000 2,500
Dep. Finishin 4,500 2,500
1,250,000
1,000,000
800,000 Industri A
3,050,000 Anggaran Jam Tenaga Kerja La
Untuk Tahun yang Berakhir 31
3,600,000 Dep. Pemotongan
Jenisproduk
1,600,000 Produksi Standar (Rp) Total (Rp)
5,200,000 Barang X 14,100 3,000 42,300,000
8,250,000 Barang Y 39,800 2,500 99,500,000
Total 141,800,000
rtemen h.

ngsung Terpakai
Desember 20XX
Dep. Finishing
Produksi Standar (Rp) Total (Rp)
14,100 4,500 63,450,000
39,800 2,500 99,500,000
162,950,000
Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen
Anggaran BOP per unit:
Barang X (Rp) Barang Y (Rp)
Dep. Pemotongan 1,000 500
Dep. Finishing 1,250 700

Industri A
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20XX
Dep. Pemotongan Dep. Finishing
Jenis produk
Produksi Standar (Rp) Total (Rp) Produksi Standar (Rp)
Barang X 14,100 1,000 14,100,000 14,100 1,250
Barang Y 39,800 500 19,900,000 39,800 700
Total 34,000,000
h.

Jumlah
Total (Rp)
17,625,000 31,725,000
27,860,000 47,760,000
45,485,000 79,485,000
Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan

Keterangan Barang X Barang Y Jumlah


Harga pokok produksi
Bahan A 17,625,000 0 17,625,000
Bahan B 14,100,000 39,800,000 53,900,000
Bahan C 0 31,840,000 31,840,000
Total 31,725,000 71640000 103,365,000
Tenaga kerja langsung
Dep. Pemotongan 42,300,000 99,500,000 141,800,000
Dep. Finishing 63,450,000 99,500,000 162,950,000
Total 105,750,000 199,000,000 304,750,000
Biaya Overhead Pabrik
Dep. Pemotongan 14,100,000 19,900,000 34,000,000
Dep. Finishing 17,625,000 27,860,000 45,485,000
Total 31,725,000 47,760,000 79,485,000
Total harga pokok produksi 169,200,000 318,400,000 487,600,000
Persediaan awal (+) 2,200,000 2,800,000 5,000,000
Produk tersedia untuk dij 171,400,000 321,200,000 492,600,000
Persediaan akhir(-) 3,600,000 1,600,000 5,200,000
Harga pokok penjualan 167,800,000 319,600,000 487,400,000
i. Ringkasan laba rugi

Keterangan Barang X Barang Y


Penjualan
Kota P 150,000,000 360,000,000

Kota Q 60,000,000 120,000,000


Total 210,000,000 480,000,000
Harga pokok produksi 167,800,000 319,600,000
Laba kotor 42,200,000 160,400,000
(-) biaya-biaya
Biaya adm.
Biaya distribusi
Total biaya operasi

Laba operasi
(-) biaya lain-lain diatas :
Pendapatan lain-lain
Laba perusahaan sebelum pajak
Pajak penghasilan (30%)
Laba setelah pajak
Jumlah

510,000,000

180,000,000
690,000,000
487,400,000
202,600,000

50,000,000
70,000,000
120,000,000

82,600,000

2,825,000
79,775,000
23,932,500
55,842,500
PT SAOS PEDAS

a. Anggaran penjualan

Tahun Penjualan (botol) Y X XY X2

2012 300 -2 -600 4


2013 350 -1 -350 1
2014 400 0 0 0
2015 450 1 450 1
2016 500 2 1000 4
Jumlah 2000 0 500 10

Σ a = 400
a=
Σ
a= b = 50
Σ2

Persamaan tren garis lurus:


Y = a + bX
Y = 400 + 50 (3)
Y = 550 ramalan penjualan tahun2017

Harga Jual Saos Tomat Rp. 20.000, Pedas Rp. 30.000, Rp 40.000,-
Proporsi penjualan tiap produk di masing-masing daerah penjualan tiap tahun adalah s
Palembang 60% (Tomat 20%, Pedas 20%, Extra Pedas 20%)
Medan 40% (Tomat 15%, Pedas 15%, Extra Pedas 10%)

Palembang (60%) 330


Medan (40%) 220

Palembang
Produk Penjualan Harga per unit Total harga

Saos Tomat 110 20,000 2,200,000


Saos Pedas 110 30,000 3,300,000
Saos Extra Pedas 110 40,000 4,400,000

Medan

Produk Penjualan Harga per unit Total harga

Saos Tomat 83 20,000 1,650,000


Saos Pedas 82 30,000 2,460,000
Saos Extra Pedas 55 40,000 2,200,000

PT Saos Pedas
Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2017

Daerah penjualan Harga per


Penjualan (botol) Total harga (Rp)
dan jenis saos botol (Rp)

Palembang:
Saos Tomat 110 20,000 2,200,000
Saos Pedas 110 30,000 3,300,000
Saos Extra Pedas 110 40,000 4,400,000
Total 1 330 90,000 9,900,000
Medan:
Saos Tomat 83 20,000 1,650,000
Saos Pedas 82 30,000 2,460,000
Saos Extra Pedas 55 40,000 2,200,000
Total 2 220 90,000 6,310,000
Total 1 + 2 550 180,000 16,210,000
b. Anggaran produksi
Estimasi persediaan barang jadi akhir
Tomat Pedas Extra Pedas
Tahun 2017
50 60 70
Estimasi persediaan barang jadi awal
Tomat Pedas Extra Pedas
Tahun 2017
0 50 60

PT Saos Pedas
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2017 (dalam boto
Produk
Keterangan
Saos tomat Saos Pedas
Jualan tahun 2017 193 192
Sediaanprodukjadiakhir 50 60
Produk siap dijual 243 252
Sediaanprodukjadiawal 0 50
Anggaran produk tahun 20 243 202

ebagai berikut:
c. Anggaran biaya bahan baku
Bahan Baku untuk setiap botol, sebagai b
Total Jenis Saos Cabe (ons) Tomat (ons)
180 Tomat 3
Pedas 2 2
Total Extra Pedas 3 1
110
Harga Tomat untuk tahun 2017 : Rp500/o
Harga Cabe untuk tahun 2017 : Rp1.000/

Persediaan awal bahan baku


l) Tomat Cabe
Tahun 2017
10 20
s
aos Extra peda Persediaan akhir bahan baku
165 Tomat Cabe
Tahun 2017
70 20 40
235
60
175
Standar
Untuk T
Cabe
Produk
Ons Harga
Saos tomat 0 1,000
Saos pedas 2 1,000
Saos extra pe 3 1,000
Total 5 1,000

PT Sao
Anggaran Pemakaian B
Untuk Tahunyang bera
Produksi Cabe
Produk
(botol) Standar
Saos tomat 243 0
Saos pedas 202 2
Saos extra pe 175 3
Total 620 5
Untuk T
Cabe (Ons)
Produk Standar
Unit
Harga (Rp)
Saos tomat 0 1,000
Saos pedas 404 1,000
Saos extra pe 525 1,000
Total 929 1,000

PT Saos Pedas
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 201
Keterangan Unit Harga (Rp)
Biaya Bahan
Baku
Cabe 929 929,000
Tomat 1,308 654,000
Jumlah 2,237 1,583,000
Persediaan
Akhir
Cabe 40 40,000
Tomat 20 10,000
Jumlah 60 50,000
Bahan Baku
Tersedia
Cabe 969 969,000
Tomat 1,328 664,000
Jumlah 2,297 1,633,000
Persediaan
Awal
Cabe 20 20,000
Tomat 10 5,000
Jumlah 30 25,000
Pembelian
Bahan Baku
Cabe 949 949,000
Tomat 1,318 659,000
Jumlah 2,267 1,608,000
erikut:

ns
ons

PT Saos Pedas
Bahan Baku Pemakaian per Botol Saos
ahunyang Berakhir 31 Desember 2017
Tomat baku per
Jumlah Ons Harga Jumlah botol saos
0 3 500 1,500 1,500
2,000 2 500 1,000 3,000
3,000 1 500 500 3,500
5,000 6 500 3,000 8,000

s Pedas
ahan Baku dalam Unit
khir 31 Desember 2017
(Ons) Tomat (Ons)
Jumlah Standar Jumlah
0 3 729
404 2 404
525 1 175
929 6 1,308

PT Saos Pedas
Anggaran Biaya Bahan Baku
ahun yang berakhir 31 Desember 2017
Tomat (Ons) Jumlah Biaya
Standar Bahan Baku
BBB (Rp) Unit BBB (Rp) (Rp)
Harga (Rp)
0 729 500 364,500 364,500
404,000 404 500 202,000 606,000
525,000 175 500 87,500 612,500
929,000 1,308 500 654,000 1,583,000

Anda mungkin juga menyukai