1. Pemilihan kata - 2. Penggunaan ejaan (di sebagai awalan) Hal itu "di sebabkan" tampaknya tidak mudah jika semua nilai itu dibelajarkan sekaligus tanpa di dukung oleh konteks dan strategi yang sesuai untuk tiap mata pelajaran. Di sebabkan : disebabkan Di dukung : didukung
(di sebagai kata depan) Semakin banyak “keterkaitan”
yang dapat ditemukan peserta didik dalam konteks yang luas, hal itu akan semakin bermakna bagi mereka Keterkaitan : ke terkaitan
Selain itu, pembelajaran sastra
berbasis sastra remaja juga dapat "diarahkan" pada upaya pelaksanaan pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik. diarahkan : di arahkan
Artinya, suatu mata pelajaran,
Pembentukan kata) misalnya Bahasa Indonesia, diperbolehkan menekankan, memfokuskan, atau "memrioritaskan" nilai pendidikan karakter tertentu dalam pelaksanaan pembelajaran. Dipihak lain, mata-mata pelajaran yang lain, boleh memfokuskan diri pada nilai yang sama,ada yang sama, atau yang lain. memrioritaskan : memprioritaskan
Dilihat dari sisi pembelajaran,
pembelajaran sastra harus secara aktif "melibatkan" peserta didik pada karya sastra secara langsung melibatkan : memperlibatkan Semua nilai yang dicantumkan (Penulisan kata hubung intrakalimat) memang baik", namun" ada nilai- nilai tertentu yang lebih cocok untuk suatu mata pelajaran ,namun : namun, pengembangan bahan ajar sastra remaja juga dilakukan dengan pertimbangan ketepatan strategi penyampaian", yaitu" strategi agar peserta didik benar-benar masuk kedalam karya sastra baik secara emosional maupun intelektual ,yaitu : yaitu
(Penggunaan Tanda koma pada kata "Namun" sebenarnya genre itu
hubung) lebih banyak ditujukan pada sastra dewasa, sastra kanonik adiluhung yang selama ini dikenal di masyarakat luas. Namun : namun,
"Maka" pembelajaran menjadi
lebih bermakna. Maka : maka,
Di pihak lain, Lukens menekankan
(Penulisan gabungan kata) pentingnya bacaan buku informasi (biografi dan bacaan informasi) sebagai bacaan sastra walau isinya sesuatu yang nyata, faktual," non fiksi." Non fiksi : nonfiksi
Ketiga, penyajian bahan ajar
pembelajaran sastra remaja ditekankan pada penyajian bacaan, pemberian tugas, dan latihan yang mendasarkan diri pada prinsip pembelajaran kontekstual dan "multiintelejen" Multiintelejen : multi interlejen
(Kata baku) Karya ini berisi fakta faktual, tetapi
ditulis dengan "stile" sastra dan memang dimaksudkan sebagai bacaan sastra. Stile : style
Dengan begitu, selain terkait
dengan kehidupan "faktyal" dimasyarakat, potensi pada diri peserta didik juga dapat dimaksimalkan. Faktyal : factual
(Penghematan kata) "Demikian juga halnya" dengan
komik Demikian juga Halnya : demikian juga
"Tampak bahwa" pada umumnya
guru lebih memilih nilai-nilai religius, jujur, cinta tanah air, peduli lingkungan, dan tanggung jawab yang mesti mendapat prioritas dalam pembelajaran sastra remaja. Tampak bahwa : tampak atau bahwa
(Pengurangan kata berpasangan) Selain itu, pembelajaran sastra
berbasis sastra remaja juga dapat diarahkan pada upaya pelaksanaan pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik. Yang dikurangkan selain itu atau juga
Proses pendidikan, pengenalan,
dan pemahaman terhadap sastra akan dapat memperkaya manusia sebagai pribadi dalam dialog terus menerus dengan dunia manusia dan kemanusiaan. Yang dikurangkan akan atau dapat Karakter tidak lain adalah tabiat atau kebiasaan untuk melakukan hal yang baik. Yang dikurangkan tidak lain atau adalah
3. Penulisan kalimat Semakin banyak keterkaitan yang
dapat ditemukan peserta didik dalam konteks yang luas, hal itu akan semakin bermakna bagi mereka
Tidak sesuai karena tidak memiliki
unsur subjek,predikat,objek. 4. Penulisan paragraf -