Tugas Pengantar Pengkajian Kesusastraan - STRUKTUR LAPORAN BACAAN
Tugas Pengantar Pengkajian Kesusastraan - STRUKTUR LAPORAN BACAAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sastra merupakan bentuk kegiatan kreatif dan produktif dalam menghasilkan sebuah karya
yang memiliki nilai rasa estetis serta mencerminkan realitas sosial kemasyarakatan. Wellek
(1993: 3) mengemukakan bahwa sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni. Istilah
satra dipakai untuk menyebut gejala budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat
meskipun secara sosial, ekonomi dan keagamaan keberadaannya tidak merupakan gejala yang
universal (Chammah dalam Jabrohim, 2003: 9).
Karya sastra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk mengungkapkan
eksistensinya yang berisi ide, gagasan, dan pesan tertentu yang diilhami oleh imajinasi dan
realitas sosial budaya pengarang serta menggunakan media bahasa sebagai penyampainya. Karya
sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya satra lahir
dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara mendalam
melalui proses imajinasi (Aminuddin, 1990: 57).
Karya sastra bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga dimengerti. Untuk itulah diperlukan
kajian atau penelitian dan analisis mendalam dalam mengenai karya sastra. Chammah (dalam
Jabrohim, 2003: 9) mengemukakan bahwa penelitian sastra merupakan kegiatan yang diperlukan
untuk menghidupkan, mengembangkan, dan mempertajam suatu ilmu. Kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan ilmu memerlukan metode yang memadai adalah metode ilmiah.
Keilmiahan karya sastra ditentukan oleh karakteristik kesastraannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
https://verolentinapasaribu.blogspot.com/2021/08/struktur-laporan-bacaan.html 1/6
8/29/2021 Pengantar Pengkajian Kesusastraan: STRUKTUR LAPORAN BACAAN
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar (Kunandar, 2011: 244).
Silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi atau materi
pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa
penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan
pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi
dan kemampuan dasar.
Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari rencana pembelajaran pada
suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
a. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem
penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, kaib
rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.
Ilmiah; Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
Sistematis; Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
Konsistensi; Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
Kecukupan; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Aktual & Kontekstual; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengako-modasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
Menyeluruh; Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif,
afektif, Psikomotor) atu sesuai degan esensi mata pelajaran masing-masing.
Pedoman penyusunan kontrak perkuliahan ini disusun dengan maksud untuk dapat membantu
dosen dalam menyusun kontrak perkuliahan/kontrak belajar bagi setiap mata kuliah yang
diampu, agar pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dapat terlaksana dengan baik, efektif dan
efisien.
https://verolentinapasaribu.blogspot.com/2021/08/struktur-laporan-bacaan.html 2/6
8/29/2021 Pengantar Pengkajian Kesusastraan: STRUKTUR LAPORAN BACAAN
Sastra merupakan unsur bahasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, berdasarkan garis
besar nya sastra berarti bahasa yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajian nya
menarik, sehingga berkesan di hati pembaca nya. Ilmu sastra meneliti sifat-sifat yang terdapat di
dalam teks-teks sastra, dan bagaimana teks-teks tersebut berfungsi di dalam masyarakat. Ilmu
sastra merupakan sebuah telaah sistematik mengenai sastra dan mengenai komunikasi sastra
yang pada prinsipnya tidak menghiraukan batas-batas antar bangsa dan antar kebudayaan. Ilmu
sastra tidak hanya menekuni kaidah-kaidah, sistem-sistem, serta modul-modul. Seorang peneliti
sastra yang juga mempelajari sejarah tidak hanya memperhatikan sistem-sistem serta
perkembangan sastra, ia juga akan memperhatikan ciri-ciri khas yang terdapat dalam karya-
karya sastra masing-masing. Ilmu sastra terbagi menjadi dua yaitu sastra lama dan sastra baru.
Sastra lama merupakan karya sastra yang berbentuk lisan atau ucapan, sering juga disebut
sebagai sastra melayu yang proses terjadinya berasal dari ucapan serta cerita orang orang zaman
dulu. Sedangkan Kesusastraan baru, yaitu dapat disebut juga sastra baru atau modern yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat baru Indonesia. Sastra baru juga dapat diartikan sastra
yang telah dipengaruhi oleh karya sastra asing sehingga sudah tidak asli lagi.
Sastra adalah kata pinjaman dari literatur Sanskerta, yang which berarti “teks yang
mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari arti kata śās- “instruksi” dasar atau
“mengajar”. Dalam kata Indonesia digunakan untuk merujuk pada “sastra” atau
semacam tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Ahmad Badrun, Sastra adalah kegiatan seni yang menggunakan bahasa dan simbol
lainnya garis sebagai alat, dan imajinatif.
Mursal Esten, Menyatakan sastra adalah pengungkapan sastra fakta sebagai
manifestasi artistik dan imajinatif kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui
bahasa sebagai media dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia
(kemanusiaan).
Engleto, panggilan sastra “Tulisan yang halus” (letters belle) dicatat bentuk bahasa
kerja. sehari-hari dalam berbagai cara dengan yang dipadatkan bahasa, didalamkan,
tersusun, dan diterbalikkan dipanjangtipiskan, membuat aneh.
Panuti Sudjiman, didefinisikan sebagai sebuah karya sastra lisan yang memiliki
berbagai karakteristik atau tulisan keunggulan seperti keorisinalan, kesenian,
keindahan dalam isi, dan ungkapannya.
Tarin, sastra adalah obyek dari gejolak emosional penulis dalam mengungkapkan,
seperti perasaan sedih, frustasi, gembira, dan sebagainya.
Menurut Semi, sastra adalah bentuk kreatif dan hasil pekerjaanseni siapa objek
adalah bahasa manusia dan kehidupannya menggunakan sebagai media.
2. Ciri-ciri Sastra
https://verolentinapasaribu.blogspot.com/2021/08/struktur-laporan-bacaan.html 3/6
8/29/2021 Pengantar Pengkajian Kesusastraan: STRUKTUR LAPORAN BACAAN
3. Fungsi Sastra
1. Fungsi rekreatif, yaitu dapat memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau
pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai
– nilai yang terkandung di dalamnya.
3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan penikmat/pembacanya karena
sifat keindahannya.
4. Fungsi moralitas,yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada
pembaca/penikmatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik
selalu mengandung moral tinggi.
5. Fungsi religius, yaitu sastra pun menghadirkan karya-karya yang mengandung ajaran
agama yang dapat diteladani para penikmat/pembaca sastra.
Sebuah teks bersifat sastra bila ia berfungsi sebagai sastra, yaitu bila sekelompok
pembaca, termasuk si peneliti, membaca teks itu sebagai hasil sastra. Ada pendapat-
pendapat lain yang menganggap unsur foregrounding, menekankan teks sendiri, sebagai ciri khas
bagi sastra. Dalam pandangan ini isi atau fungsi referensial diikut sertakan. Jakobson sendiri
selalu menekankan bahwa dalam setiap ungkapan bahasa, juga dalam
sebuah teks, semua faktor dari modul komunikasi harus diikut sertakan. dominansi salah satu
fungsi menentukan dalam golongan mana teks yang bersangkutan harus ditempatkan.
https://verolentinapasaribu.blogspot.com/2021/08/struktur-laporan-bacaan.html 4/6
8/29/2021 Pengantar Pengkajian Kesusastraan: STRUKTUR LAPORAN BACAAN
Setelah memahami dari 4 karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra harus
bertumpu pada kenyataan, karena sastra bagian dari masyarakat. Hal ini mengidentifikasikan
bahwa sastra yang ditulis pada kurun waktu tertentu memiliki tanda-tanda yang kurang lebih
sama dengan norma adat atau kebiasaan yang lahir bersamaan dengan hadirnya sebuah
karya sastra.
Dalam menciptakan sebuah karya sastra memiliki fungsi yang bertujuan bagi para
pembaca
Dan pendengar. Fungsi karya sastra adalah sebagai berikut :
Fungsi rekreatif adalah memberikan kesangan atau hiburan bagi pembacanya.
Fungsi didaktfi adalah memberikan wawasan pengetahuan mengenai seluk-beluk
kehidupan manusia bagi pembacanya.
Fungsi estetis adalah sastra mampu memberikan keindahan pembacanya.
Fungsi moralitas adalah memberikan pengetahuan bagi pembacanya mengenai
moral yang baik dan buruk.
Fungsi religius adalah sastra menghadirkan karya yang didalamnya mengandung
ajaran agama yang diteladani oleh pembacanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan
kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media bahasa. Sastra juga
merupakan karya seni dibidang bahasa yang memenuhi fungsi estetik dalam suatu lingkungan
kebudayaan tertentu. Sastralah yang menjadi ciri keunggulan eksistensi bahasa sebagai alat
sekaligus bagian dari kebudayaan. Oleh karena itu, bahasa dan kebudayaan selalu berubah sesuai
dengan perubahan atau perkembangan masyarakat pendukungnya, maka dengan sendirinya
sastra pun ikut berubah sebagai bagian dari perubahan bahasa dan kebudayaan tersebut.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Silabus
https://www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/
http://eprints.ums.ac.id/13511/2/3._BAB_I.pdf
https://legalstudies71.blogspot.com/search?q=sastra
https://www.gurupendidikan.co.id/sastra/
http://sitinurakidah311.blogspot.com/2016/03/
Beranda
Nama : Verolentina Pasaribu 21016050 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
Daerah Universitas Negeri Padang MK Pengantar Peng...
https://verolentinapasaribu.blogspot.com/2021/08/struktur-laporan-bacaan.html 6/6