Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat 2021; volume 10(s1):2406

Artikel

Efektivitas manajemen diri pada kepatuhan perawatan diri dan status


kesehatan di antara orang tua dengan hipertensi
Silvia Elki Putri,1 Etty Rekawati,2 Dwi Nurviyandari Kusuma Wati2
1Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat; 2Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas
Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia

(Riskesdas) Indonesia tahun 2018 dan 2013 menunjukkan bahwa


Abstrak hipertensi memiliki peningkatan penyakit menular tertinggi (8,3%)

Latar belakang: Ketaatan perawatan diri merupakan tujuan asuhan dalam lima tahun tersebut.2 Salah satu penyebab meningkatnya jumlah

keperawatan pada lansia dengan hipertensi untuk memberikan status kasus hipertensi pada lansia adalah kegagalan mereka dalam

kesehatan fungsional yang optimal. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengontrol hipertensinya. Sebagian besar orang dewasa yang lebih tua

mengetahui efektivitas manajemen diri terhadap kepatuhan perawatan tidak mematuhi pengobatan yang ditentukan, atau nutrisi, manajemen

diri dan manajemen status kesehatan lansia pengidap hipertensi di Kota berat badan, aktivitas fisik, merokok, dan pedoman konsumsi alkohol.

Pekanbaru. Sebuah korelasi telah ditunjukkan antara hipertensi yang tidak

y
Desain dan metode: Desain penelitian ini adalah terkontrol dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan, aktivitas fisik, dan

nl
menghindari instruksi alkohol.3 Dampak ketidakpatuhan pada lansia
eksperimen semu dengan pre-post test with control group.

si
dengan hipertensi umumnya disebabkan oleh hipertensi yang
Intervensi manajemen diri diberikan melalui empat kunjungan

a
asimtomatik, penurunan kemampuan kognitif, ketidakpercayaan
rumah ke lansia yang hidup dengan hipertensi dengan

ik
terhadap pengobatan, kondisi psikososial, atau biaya perawatan
pengasuh. Sampel diambil dengan teknik consecutive
sampling, dengan jumlah partisipan sebanyak 134 lansia. un
kesehatan. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan tekanan darah yang
tidak terkontrol, peningkatan risiko komplikasi, dan kematian.4,5 Orang
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kepatuhan
m
dewasa yang lebih tua dengan hipertensi sering tidak mematuhi saran
perawatan diri dan Short Form 12 Health Survey (SF12) lansia.
ko

perawatan kesehatan, yang meningkatkan risiko komplikasi.


Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
Dalam masalah kesehatan lansia, kepatuhan melibatkan
responden dengan hipertensi berusia 60-74 tahun (84,3%), berjenis
n-

komitmen mereka untuk tetap pada rencana perawatan mereka di


kelamin perempuan (67,9%), etnis Minang (48,5%), telah
no

rumah. Asuhan keperawatan lansia dapat melibatkan keluarga


menyelesaikan sekolah dasar (44%), tidak bekerja ( 81,3%), memiliki
melalui pelatihan, pemberian persepsi positif kepada anggota
riwayat keluarga hipertensi (50%), bukan perokok (52,2%), dan tidak
ril

keluarga yang merawat, dan melalui konseling.6 Mendapat


pernah minum alkohol (95,5%). Efek manajemen diri positif pada
dukungan dari keluarga yang mampu memberikan informasi
kepatuhan merawat diri sendiri (p<0,001) dan status kesehatan
an

kesehatan mempengaruhi perilaku lansia yang menjalani


(p<0,001). Faktor yang paling mempengaruhi kepatuhan perawatan
pengobatan hipertensi.7 Studi lain juga menunjukkan korelasi
na

diri dan status kesehatan setelah dikontrol oleh variabel


positif antara manajemen diri dan dukungan keluarga dalam
pengganggu adalah manajemen diri (p<0,001).
gu

merawat lansia dengan penyakit kronis.8


Kesimpulan: Penelitian ini merekomendasikan intervensi
Manajemen diri dengan demikian mempengaruhi kepatuhan perawatan
keperawatan manajemen diri pada lansia penderita hipertensi di
ng

diri dan status kesehatan di antara klien hipertensi. Manajemen diri hipertensi
masyarakat dan sebaiknya diintegrasikan ke dalam program
terdiri dari pendidikan kesehatan terkait proses penyakit, aktivitas fisik,
Perawat Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Indonesia.
Pe

pengurangan konsumsi alkohol, manajemen stres, berhenti merokok,


kepatuhan berobat, manajemen diet, pemantauan tekanan darah, baik di
rumah maupun di fasilitas kesehatan, sosial atau kelompok. mendukung.9,10
Sebuah studi tentang kursus manajemen diri selama dua minggu
pengantar menunjukkan bahwa hal itu dapat meningkatkan efikasi diri pada pasien TB
Orang dewasa yang lebih tua dianggap sebagai salah satu paru.11
kelompok yang paling rentan dengan risiko tinggi mengalami masalah Studi pendahuluan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
kesehatan. Lansia rentan karena proses penuaan yang mempengaruhi Lima Puluh, Pekanbaru, menunjukkan bahwa lima lansia penderita
tubuh mereka secara fisiologis.1 Perbandingan Riset Kesehatan Dasar hipertensi tidak mematuhi instruksi perawatan diri.

Signifikansi untuk kesehatan masyarakat

Intervensi manajemen diri diberikan melalui empat kunjungan rumah ke lansia yang hidup dengan hipertensi dengan pengasuh. Perawat mengarahkan lansia untuk
memiliki manajemen diri yang baik, sehingga lansia dengan hipertensi memiliki rasa tanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya. Efek dari manajemen diri
yang positif pada kepatuhan untuk merawat diri sendiri dan status kesehatan. Penelitian ini dilakukan pada lansia dengan melibatkan sistem dukungan keluarga.
Penelitian ini merekomendasikan intervensi keperawatan manajemen diri pada lansia penderita hipertensi di masyarakat dan sebaiknya diintegrasikan ke dalam
program Perawat Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Indonesia.

[Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406] [halaman 75]


Artikel

dan memiliki status kesehatan yang rendah. Lansia penderita ment (0,773). Angka 4, 8, 14, 16, 22, 23, 24, 25, 26, dan 27
hipertensi enggan mengunjungi fasilitas kesehatan saat mengalami merupakan pernyataan positif, sedangkan angka 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9,
keluhan sakit kepala atau pusing. Mereka tidak termotivasi untuk 10, 11, 12, 13, 15 , 17, 18, 19, 20, dan 21 adalah pernyataan negatif.
memeriksakan kondisi mereka di Puskesmas Terpadu Lansia. Kuesioner menggunakan skala tipe Likert dengan jawaban mulai
Disarankan perlunya intervensi keperawatan yang dapat dari “tidak pernah; kadang-kadang, yaitu sekali/minggu; sering yaitu
meningkatkan kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan pada 3 kali/minggu, dan selalu yaitu setiap hari”. Pernyataan positif
lansia penderita hipertensi. Hal ini akan didukung selama memiliki nilai mulai dari “selalu” (nilai 4), “sering” (nilai 3), “kadang-
kunjungan home care ke lansia dan manajemen diri akan didukung kadang” (nilai 2), hingga “tidak pernah” (nilai 1). Nilai dicadangkan
oleh keluarga sebagai pengasuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk pernyataan negatif sehingga “selalu” (memiliki nilai 1),
mengetahui efektivitas manajemen diri terhadap kepatuhan “sering” (nilai 2), “kadang-kadang” (nilai 3), dan “tidak pernah” (nilai
merawat diri dan status kesehatan lansia penderita hipertensi di 4). Kuesioner SF12 valid dan reliabel dan terdiri dari 12 item
Kota Pekanbaru. pertanyaan, juga dengan jawaban bernilai 1, 2, 3, 4, atau 5.
Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat,
dan multivariat. Hasil analisis univariat disajikan dalam
bentuk frekuensi dan persentase. Analisis bivariat
Desain dan Metode menggunakan dependenT-tes dan mandiri T-tes. Analisis
multivariat menggunakan regresi linier umum: uji
Desain penelitian ini adalah eksperimen semu dengan
multivariat analisis kovarians (MANCOVA).
menggunakan pre-and post-test dan kelompok kontrol.
Penelitian ini telah mendapatkan izin etik karena telah
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive
lolos uji etik komite etik Fakultas Keperawatan Universitas
sampling, dengan jumlah partisipan sebanyak 134 lansia yang
Indonesia (SK-74/UN2.F12.DI.2.1/ETIK 2020). Penelitian ini
terdiri dari 67 lansia kelompok intervensi dan 67 lansia
telah mendapat izin dari dinas kesehatan, Puskesmas, Ketua
kelompok kontrol. Kriteria inklusi adalah lansia yang terdaftar di
Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) tempat

an
Puskesmas dengan diagnosa medis hipertensi. Orang tua ini
penelitian dilakukan. Formulir persetujuan ditandatangani
harus memiliki tekanan darah 140/90 mmHg dan gejala klinis

k
oleh orang tua atau keluarga mereka dengan disaksikan

na
hipertensi seperti sakit kepala dan nyeri leher; bisa mendengar
oleh orang tua. Prinsip-prinsip etika keperawatan yang
dengan jelas; dan mereka tinggal bersama anggota keluarga

u
dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah kasih sayang,

gg
yang berperan sebagai pengasuh lansia bagi lansia.
rasa hormat, keintiman, dan advokasi. Proses pendataan
Intervensi manajemen diri diberikan melalui kunjungan
en
dengan menerapkan protokol kesehatan, bebas dari bahaya
rumah ke orang tua dengan hipertensi dan pengasuh
m
fisik, bebas dari kenyamanan, bebas dari eksploitasi. Selama
mereka. Topik intervensi manajemen diri berdasarkan
proses penelitian,
a

klasifikasi hasil keperawatan (NOC), klasifikasi intervensi


ny

keperawatan (NIC), dan intervensi untuk mengoptimalkan


ha

manajemen diri lansia dengan hipertensi.12 Intervensi


melibatkan empat sesi (55-60 menit per sesi) yang tersebar
ya

selama dua minggu. Pada sesi pertama diberikan


Hasil
sa

penjelasan tentang hipertensi, metode home care,


c

pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi manajemen diri
er

pemantauan tekanan darah, serta identifikasi faktor risiko efektif dalam meningkatkan kepatuhan perawatan diri dan status
m

pada lanjut usia. Sesi kedua, melibatkan manajemen kesehatan setelah dikontrol oleh variabel pengganggu.
-c

aktivitas fisik harian dan dukungan sosial. Sesi ketiga Sosiodemografi peserta kelompok intervensi dan kontrol
membahas tentang manajemen gizi. Sesi keempat adalah
a

disajikan pada Tabel 1. Sebagian besar responden dengan


ad

tentang relaksasi, dan pengurangan merokok dan alkohol hipertensi berusia 60-74 tahun (84,3%), berjenis kelamin
sesuai dengan faktor risiko yang diakui oleh orang tua. perempuan (67,9%), bersuku Minang (48,5%), memiliki tamat SD
k
da

Demonstrasi meliputi pengelolaan gizi, penjadwalan (44%), tidak bekerja (81,3) %), memiliki riwayat keluarga
pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan pemeriksaan hipertensi (50%), bukan perokok (52,2%), dan tidak pernah
Ti

kesehatan, aktivitas fisik, menu harian, aktivitas sehari-hari, minum alkohol (95,5%).
relaksasi, dan pengurangan konsumsi rokok dan alkohol. Perbandingan status kesehatan peserta antara kelompok sebelum
Responden pada kelompok intervensi mendapat intervensi dan sesudah intervensi diberikan pada Tabel 2. Temuan ini juga
self management dari peneliti dan dari Puskesmas seperti menyoroti perbedaan yang signifikan dalam kepatuhan rata-rata dalam
terapi farmakologi atau edukasi dari perawat. Responden pada perawatan diri untuk kelompok intervensi sebelum dan sesudah
kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi swakelola dari intervensi; Tabel 3 menunjukkan bahwa rerata kepatuhan perawatan diri
peneliti tetapi juga mendapat intervensi dari Puskesmas. pada kelompok intervensi meningkat secara signifikan (p<0,001). Tabel 4
Kunjungan rumah dilakukan setiap hari kepada 22 hingga 23 menunjukkan bahwa rerata status kesehatan meningkat secara
peserta. Senin sampai Rabu di minggu pertama adalah sesi signifikan pada kelompok intervensi (p<0,001). Sebuah perbedaan yang
pertama. Kamis sampai Sabtu di minggu pertama adalah sesi signifikan telah ditemukan dalam nilai rata-rata status kesehatan untuk
kedua. Senin sampai Rabu minggu kedua adalah sesi ketiga. intervensi dan kelompok kontrol setelah intervensi; efek manajemen diri
Kamis sampai Sabtu di minggu kedua adalah sesi keempat. positif pada status kesehatan (p<0,001) (Tabel 5).
Proses pengumpulan data bulan Juni-Agustus 2020 adalah uji Sebuah efek yang signifikan dari manajemen diri pada kepatuhan
validitas dan reliabilitas, pemilihan responden, pre-test, self- dalam perawatan diri dan status kesehatan orang tua dengan hipertensi
management intervensi, dan post-test. (p<0,001) telah diperoleh, yang meningkat setelah dikontrol oleh etnis
Instrumen yang digunakan untuk pre dan post test adalah kuesioner dan riwayat merokok (Tabel 6). Faktor yang paling berpengaruh
kepatuhan perawatan diri (dimodifikasi),13,14 dan Survei Kesehatan terhadap kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan setelah
Bentuk Singkat 12 (SF12) untuk orang tua.15 Kuesioner kepatuhan dikontrol oleh variabel pengganggu adalah manajemen diri (45,4%).
perawatan diri dianggap valid dan terdiri dari 27 pernyataan

[halaman 76] [Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406]


Artikel

karena mereka memiliki HDL dan LDL yang lebih tinggi dibandingkan lansia
Diskusi laki-laki. Wanita pascamenopause memiliki kadar estrogen yang lebih rendah
dan berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.17 Budaya etnis dalam
Ciri-ciri lansia penderita hipertensi penelitian ini juga dikaitkan dengan kebiasaan makan dan gaya hidup, seperti

Lansia penderita hipertensi dalam penelitian ini pernah mengalami gejala mengkonsumsi makanan santan, diet tinggi garam, makanan berlemak,

seperti nyeri leher, jantung berdebar-debar, dan sakit kepala. Bertambahnya merokok, dan kurang olahraga. Temuan lain menunjukkan bahwa sebagian

usia menyebabkan mutasi pada gen fibrillin-1, perubahan struktur dan fungsi besar pasien hipertensi menyelesaikan sekolah dasar.18-21 Tingkat pendidikan

pembuluh darah yang meningkatkan kekakuan arteri, berkurangnya berpengaruh terhadap perawatan diri pada penderita hipertensi (p=0,036).
elastisitas arteri, peningkatan tekanan nadi, dan dilatasi aorta. Tekanan darah Kurangnya pendidikan dan literasi kesehatan merupakan salah satu faktor
sistolik meningkat seiring dengan bertambahnya usia, sedangkan tekanan risiko ketidakpatuhan terhadap perawatan diri hipertensi yang
darah diastolik tetap stabil dan dapat menurun secara spontan.16,17 Orang tua direkomendasikan.22 Tingkat pendidikan mempengaruhi kesadaran,
wanita memiliki tekanan darah arteri rata-rata, tekanan darah sistolik, dan manajemen diri, kemampuan memahami dan mematuhi perawatan diri
tekanan nadi yang lebih tinggi hipertensi yang dianjurkan.

Tabel 1. Karakteristik lansia dengan hipertensi (n=134).


Karakteristik Intervensi (n=67) Kontrol (n=67) Jumlah (n=134)
F % F % F %
Usia (tahun)

Orang tua (60-74) 55 82.09 58 86.57 113 84.3


12 9 21 15.7

a
Usia tua (74-90) 17.91 13.43

aj
Jenis kelamin

Pria 20 23 43 32.1

ls
29.85 34.33
Perempuan 47 70.15 44 65,67 91 67.9

a
etnis

si
Minang 33 49.25 er 32 47.76 65 48.5
Melayu 24 35.82 23 34.33 47 35.1
Jawa 6 8.96 8 14 10.4
m
11.94
Batak 4 5.97 4 5.97 8 6
ko

Tingkat Pendidikan

Tidak sekolah 15 22.39 13 19.4 28 20.9


n-

Sekolah dasar 24 35.82 35 52.24 59 44


16 10 26 19.4
no

sekolah menengah pertama 23.88 14.93


SMA 9 13.43 8 11.94 17 12,7
Kampus 3 4.48 1 1.49 4 3
n

Pekerjaan
aa

Bekerja 14 20.9 11 16.42 25 18.7


n

Penganggur 53 79.1 56 83,58 109 81.3


gu

Riwayat keluarga dengan hipertensi


Ya 39 58.21 28 41.79 67 50
ng

Tidak 28 41.79 39 58.21 67 50


Riwayat merokok
Pe

Terpapar rokok (aktif/pasif) Bukan 45 67.16 19 28.36 64 47.8


perokok 22 32.84 48 71.64 70 52.2
Riwayat konsumsi alkohol
Ya 2 2.99 4 5.97 6 4,5
Tidak 65 97.01 63 94.03 128 95.5

Tabel 2. Perbandingan kepatuhan peserta terhadap perawatan diri dan status kesehatan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan
sesudah intervensi (n=134).

Kelompok Variabel tak bebas Berarti SD P Variabel terikat Rata-rata SD P


Intervensi Kepatuhan dalam perawatan diri Status kesehatan

- Pra-tes 77.09 9.54 <0.001 46,34 5.93 <0.001


- Post-test 84.30 9.05 49.31 6.08
Kontrol
- Pra-tes 74,66 7.38 0.226 40.79 5.09 0.271

- Post-test 75.70 6.29 41.39 4.76

[Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406] [halaman 77]


Artikel

Lingkungan kerja yang kondusif dan kondisi ekonomi yang baik dapat ences mempengaruhi persepsi mereka dan terutama, kepatuhan pengobatan
menurunkan risiko hipertensi.23 Lansia yang menganggur dan membutuhkan mereka. Kebutuhan untuk memotivasi perubahan perilaku pada orang tua
biaya pengobatan akan menimbulkan beban ekonomi bagi keluarga. Sebagian dengan hipertensi dan untuk mempromosikan perawatan diri mereka adalah
besar responden dalam penelitian ini memiliki jaminan kesehatan yang teori yang mendasari model kepercayaan kesehatan (HBM). HBM adalah teori
dibayar oleh dana pensiun pribadi atau bantuan pemerintah. Keluarga dapat perlindungan yang bertujuan untuk mencegah perkembangan hipertensi
mempengaruhi kebiasaan makan, gaya hidup, aktivitas, dan mekanisme lanjut. Penerapan pendekatan HBM dalam pengelolaan diri hipertensi
koping. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menciptakan persepsi positif dan meningkatkan rasa tanggung jawab lansia
mengaku terbiasa mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi garam karena dan keluarganya terhadap pengobatan hipertensi. Hasil penelitian
kebiasaan yang diturunkan dari keluarga. Lansia yang memiliki riwayat menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan berbasis HBM berpengaruh
keluarga hipertensi sebaiknya beralih ke gaya hidup yang lebih sehat. 56% terhadap pengelolaan hipertensi lansia (p<0,05). Intervensi meningkatkan
kasus hipertensi dicegah dengan menghilangkan riwayat keluarga hipertensi. kinerja mereka, keyakinan kesehatan, pengetahuan, kesadaran, rasa
24 Kebiasaan merokok pada orang tua dapat meningkatkan risiko hipertensi tanggung jawab, self-efficacy, kemampuan untuk menilai, dan kemampuan
96,8 kali lebih besar daripada mereka yang tidak merokok.25 Semakin banyak pengambilan keputusan mereka.26 Keterlibatan dalam pencegahan hipertensi
mereka mengonsumsi alkohol, semakin tinggi kadar alkoholnya, dan semakin mempengaruhi persepsi orang tua tentang ancaman, membuat mereka
lama mereka mengonsumsi alkohol, semakin tinggi risiko hipertensi karena merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri, dan mendorong mereka untuk
meningkatkan arteriosklerosis.23 Sebagian besar responden percaya dan tidak bertindak seperti yang diinstruksikan dalam HBM.27
mengkonsumsi alkohol karena agama dan budaya mereka melarangnya, dan
tidak baik untuk kesehatan. Lansia penderita hipertensi memerlukan pendekatan pengobatan
nonfarmakologis, seperti pendidikan kesehatan dan pembinaan pola
hidup sehat. Topik yang dibahas dalam pendidikan kesehatan meliputi
Pengaruh manajemen diri pada kepatuhan dalam perawatan diri
pengenalan hipertensi, faktor risiko hipertensi, tanda dan gejala, tingkat
dan status kesehatan urgensi, pengobatan yang tersedia untuk hipertensi, kepatuhan
Efek manajemen diri positif pada kepatuhan merawat diri pengobatan, diet rendah natrium, pendekatan diet untuk menghentikan
sendiri (p<0,001) dan status kesehatan (p<0,001). Lansia penderita hipertensi (DASH), efek alkohol dan merokok pada hipertensi, stres
hipertensi mengatakan bosan mengkonsumsi obat hipertensi dalam fisiologis, penurunan berat badan, dan aktivitas fisik.16,28 Sebagian besar
jangka waktu yang lama dan lebih suka mengkonsumsi tanaman responden dalam penelitian ini pernah mengkonsumsi lontong. Lontong

al
obat dan obat tradisional. Ini lebih suka- adalah makanan tradisional yang dibuat
si
er
Tabel 3. Pengaruh manajemen diri partisipan terhadap kepatuhan perawatan diri (n=134).

Kelompok Berarti Perbedaan berarti SD P


m

Intervensi 84.30 8.6 9.05 < 0,001


ko

Kontrol 75.70 6.29


n-

Tabel 4. Pengaruh manajemen diri terhadap status kesehatan (n=134).


no

Kelompok Berarti Perbedaan berarti SD P


Intervensi 49.31 7.92 6.08 < 0,001
oy

Kontrol 41.39 4.76


ue

Tabel 5. Efektivitas manajemen diri pada kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan setelah mengendalikan variabel pengganggu (n =
134).

Variabel dependen F Parsial Eta (R) kuadrat P


Sebelum mengontrol etnis dan riwayat merokok
Kepatuhan dalam perawatan diri 40.731 0.236 0,000
Status kesehatan 70,633 0,349 0,000
Jumlah (Wilks Lambda) 48.008 0,423 0,000

Setelah mengontrol etnis dan riwayat merokok


Kepatuhan dalam perawatan diri 53.408 0,291 0,000
Status kesehatan 72.578 0,358 0,000
Jumlah (Wilks Lambda) 53.617 0,454 0,000

Tabel 6. Efektivitas manajemen diri terhadap kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan lansia dengan hipertensi (n=134).

Variabel F Parsial Eta (R) Kuadrat P


Manajemen diri 53.617 0,454 0,000

etnis 5.621 0,080 0,005

Riwayat merokok 5.102 0,073 0,007

[halaman 78] [Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406]


Artikel

lontong yang dibungkus, direbus, dan disajikan dengan mie dan dengan orang tua selama kunjungan rumah. Temuan menunjukkan
gulai santan sebagai sarapan, dan gorengan (sala lauak, tahu bahwa lansia merasa senang karena keluarganya terlibat dalam setiap
goreng, pisang goreng, bakwan, tempe goreng). Santan yang telah sesi intervensi. Dengan cara ini, keluarga mengungkapkan kepedulian
dipanaskan berkali-kali dan minyak goreng yang telah digunakan dan rasa tanggung jawab mereka terhadap kesehatan lansia. Dalam
berkali-kali meningkatkan risiko hiperkolesterol. Hiperkolesterol budaya Melayu di Riau, sebagian besar orang tua menghabiskan masa
merupakan salah satu faktor risiko hipertensi. Temuan lain adalah tuanya bersama keluarga; Oleh karena itu, keluarga menjadi sistem
bahwa santan dan minyak kelapa, jika dipanaskan pada suhu tinggi pendukung terpenting bagi mereka ketika mereka berpartisipasi dalam
berulang kali, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, yang perawatan kesehatan mereka.33 Temuan lain mengidentifikasi hubungan
meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah.29,30 yang signifikan antara dukungan sosial yang diterima dari keluarga dan
Kepatuhan terhadap perawatan diri merupakan ekspresi dari sikap perilaku perawatan diri hipertensi (p<0,05). Dukungan keluarga
dan perilaku lansia hipertensi yang bersedia mengikuti petunjuk tentang mempengaruhi kemampuan lansia untuk mengontrol tekanan darah
menjaga kesehatannya. Peningkatan kepatuhan terhadap perawatan diri dan mematuhi pengobatan.38 Melibatkan family caregiver dalam asuhan
berpotensi mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih sehat dan keperawatan lansia menunjukkan manfaat positif, seperti ekspresi
dengan demikian meningkatkan status kesehatan mereka. Temuan lain emosi, kepedulian, dan rasa hormat terhadap lansia.39
adalah bahwa program manajemen diri yang disampaikan melalui Lansia mampu mencapai kesehatan yang optimal apabila memiliki
kunjungan rumah ke lansia dengan hipertensi dapat berkontribusi pada pengetahuan tentang hidup sehat hingga usia lanjut. Status
gaya hidup yang lebih sehat (p<0,001).31 Pengobatan utama untuk pasien kesehatan mereka menentukan kelangsungan hidup mereka lebih
hipertensi memerlukan intervensi yang meningkatkan kesadaran dari faktor lainnya.36 Upaya peningkatan kesadaran lansia dengan
mereka akan pentingnya kepatuhan terhadap perawatan diri.32 Sebagian hipertensi akan perlunya perawatan diri dan peningkatan derajat
besar lansia dengan hipertensi termotivasi untuk melakukan perawatan kesehatan memerlukan keterlibatan aktif perawat, lansia, dan
kesehatan sendiri. Perilaku sehat yang harus diperhatikan oleh semua keluarganya. Peran perawat adalah menemukan strategi yang
orang adalah mengkonsumsi makanan sehat, terlibat dalam kegiatan efektif dan efisien untuk mengontrol kesehatan lansia penderita
sosial, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan memastikan hipertensi. Setiap sesi pengajaran mencakup aspek yang berbeda,
kesejahteraan fisiologis.31,33 Program swakelola dapat mengubah termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setelah dua minggu
perilaku dan meningkatkan status kesehatan lansia penderita hipertensi. sesi intervensi, beban merawat orang tua dengan hipertensi jatuh

oy
34 pada anak-anak mereka. Keluarga kini hadir untuk memainkan
peran utama dalam merawat lansia dengan hipertensi. Lansia yang
Efektivitas intervensi manajemen diri tidak didukung oleh keluarga merasa sangat sulit untuk
e
Intervensi manajemen diri terbukti efektif dalam meningkatkan mempertahankan manajemen diri. Mereka yang bertugas
ls
kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan setelah dikontrol untuk membantu lansia dalam pengelolaan hipertensinya harus
etnis dan riwayat merokok. Etnis dan riwayat merokok memperkuat efek menemani mereka ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
manajemen diri pada kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan tekanan darah dan pengobatannya. Keluarga harus dilibatkan untuk
ci

orang tua dengan hipertensi: peningkatan 42,3% dalam kepatuhan menjaga agar mereka minum obat secara teratur, dan keluarga
harus memberikan makanan yang bergizi sesuai dengan pola
er

perawatan diri dan status kesehatan disebabkan oleh manajemen diri.


Setelah mengontrol etnis dan riwayat merokok, pengaruh manajemen makan yang dianjurkan untuk lansia penderita hipertensi. Dengan
meningkatnya kesadaran akan perlunya merawat diri maka status
m

diri terhadap kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan meningkat


menjadi 45,4%. Manajemen diri yang baik dapat meningkatkan kesehatan lansia penderita hipertensi akan meningkat.
m

kepatuhan perawatan diri dan status kesehatan lansia penderita Kekuatan penelitian ini adalah bahwa intervensi manajemen diri merupakan bentuk intervensi keperawatan komunitas yang diberikan

hipertensi. Upaya pencegahan hipertensi dan pencegahan dampak kepada lansia penderita hipertensi melalui kunjungan rumah. Perawat mengarahkan lansia untuk memiliki manajemen diri yang baik, sehingga
-o

hipertensi dapat dilakukan apabila lansia penderita hipertensi lansia dengan hipertensi memiliki rasa tanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya. Intervensi manajemen diri pada lansia penderita

melakukan manajemen diri yang baik. Manajemen diri berguna untuk hipertensi merupakan inovasi dalam intervensi keperawatan komunitas. Penelitian ini dilakukan pada lansia dengan melibatkan sistem dukungan
on

menilai kemampuan lansia dalam mengelola dan menjaga keluarga. Hasil penelitian yang akan diajukan untuk dipatenkan adalah modul perawat komunitas, modul lansia dan keluarga, dan buku kerja

kesehatannya. Temuan lain dari penelitian ini adalah bahwa pencegahan lansia dan keluarga. Pemberian empat sesi intervensi swakelola dalam dua minggu memudahkan Puskesmas untuk mengimplementasikannya di

dan pengendalian hipertensi dapat dipromosikan dengan memberikan


N

lapangan. Pertemuan dua kali seminggu memberikan dorongan dan meningkatkan pengingat bagi lansia dan keluarga dalam pengelolaan diri.

konseling dan pembinaan manajemen diri. Hal ini dapat menjaga status Kelemahan penelitian ini adalah setelah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia khususnya di Pekanbaru maka sesi intervensi dilakukan

kesehatan lansia dan mencegah berkembangnya komplikasi.35 sebanyak empat sesi dalam dua minggu yang artinya dua sesi dalam satu minggu. Intervensi empat sesi tersebut mempertimbangkan adanya

Manajemen diri yang baik meningkatkan kepatuhan terhadap perawatan aplikasi sosial berskala besar untuk mencegah penularan COVID-19. Perubahan ini mempengaruhi internalisasi manajemen diri yang dilakukan

diri, dan status kesehatan meningkat karena penurunan tekanan darah, lansia dan keluarganya di rumah. Intervensi swakelola dengan kunjungan rumah yang dilakukan empat kali lipat lebih mampu dibandingkan

yang mencegah efek hipertensi. Manajemen diri yang lebih baik dapat kedepannya oleh perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peneliti merasa bahwa kunjungan rumah efisien, dan orang tua dan

menurunkan tekanan darah lansia penderita hipertensi.18 Lansia dapat mereka Kelemahan penelitian ini adalah setelah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia khususnya di Pekanbaru maka sesi intervensi

mencapai kesehatan yang optimal jika memiliki pengetahuan tentang dilakukan sebanyak empat sesi dalam dua minggu yang artinya dua sesi dalam satu minggu. Intervensi empat sesi tersebut mempertimbangkan

hidup sehat di hari tua. Status kesehatan mereka menentukan adanya aplikasi sosial berskala besar untuk mencegah penularan COVID-19. Perubahan ini mempengaruhi internalisasi manajemen diri yang

kelangsungan hidup mereka lebih dari faktor-faktor lain.36 dilakukan lansia dan keluarganya di rumah. Intervensi swakelola dengan kunjungan rumah yang dilakukan empat kali lipat lebih mampu

dibandingkan kedepannya oleh perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peneliti merasa bahwa kunjungan rumah efisien, dan orang

Peran perawat dalam penanganan hipertensi pada lansia adalah tua dan mereka Kelemahan penelitian ini adalah setelah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia khususnya di Pekanbaru maka sesi

menemukan strategi yang efektif dan efisien untuk mengontrol kesehatannya. intervensi dilakukan sebanyak empat sesi dalam dua minggu yang artinya dua sesi dalam satu minggu. Intervensi empat sesi tersebut

Salah satu pendekatannya adalah dengan mendeteksi dan memantau tekanan mempertimbangkan adanya aplikasi sosial berskala besar untuk mencegah penularan COVID-19. Perubahan ini mempengaruhi internalisasi

darah mereka, membuat rujukan, menindaklanjuti, memberikan pendidikan manajemen diri yang dilakukan lansia dan keluarganya di rumah. Intervensi swakelola dengan kunjungan rumah yang dilakukan empat kali lipat

dan konseling kesehatan, pengembangan keterampilan, dan koordinasi lebih mampu dibandingkan kedepannya oleh perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peneliti merasa bahwa kunjungan rumah

perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat melibatkan keluarga efisien, dan orang tua dan mereka yang berarti dua sesi dalam satu minggu. Intervensi empat sesi tersebut mempertimbangkan adanya aplikasi

dalam berperan penting dalam pengendalian tekanan darah dan dalam sosial berskala besar untuk mencegah penularan COVID-19. Perubahan ini mempengaruhi internalisasi manajemen diri yang dilakukan lansia dan

mendukung lansia hipertensi dalam menjaga kesehatannya.37 Penelitian ini keluarganya di rumah. Intervensi swakelola dengan kunjungan rumah yang dilakukan empat kali lipat lebih mampu dibandingkan kedepannya

melibatkan keluarga yang hadir oleh perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peneliti merasa bahwa kunjungan rumah efisien, dan orang tua dan mereka yang berarti dua sesi dalam satu min

[Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406] [halaman 79]


Artikel

keluarga dapat memahami seluruh materi dengan baik. Berdasarkan 2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Riset
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa intervensi self-management Kesehatan Dasar 2018 [dalam bahasa Indonesia]. Jakarta:
efektif dalam meningkatkan kepatuhan perawatan diri dan status Kementerian Kesehatan. 2018. Tersedia dari: https://
kesehatan setelah dikendalikan oleh variabel pengganggu. Intervensi ini kesmas.kemkes.go.id/ assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/
merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan dalam konseling files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
self management pada lansia penderita hipertensi di masyarakat yang 3. Gebremichael GB, Berhe KK, Zemichael TM. Hipertensi yang
terintegrasi dengan program Perawat Kesehatan Masyarakat tidak terkontrol dan faktor terkait di antara pasien hipertensi
(Perkesmas) di Indonesia. dewasa di rumah sakit khusus komprehensif Ayder, Tigray,
Ethiopia, 2018. BMC Cardiovasc Disord 2019; 19:121.
4. Organisasi Kesehatan Dunia. Ringkasan global tentang hipertensi:
pembunuh senyap, krisis kesehatan masyarakat global: Hari
Kesehatan Dunia 2013. Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia; 2013.
Korespondensi: Etty Rekawati, Jurusan Keperawatan Komunitas, Tersedia dari: https://apps.who.int/iris/handle/10665/79059
Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia, Jalan Prof. Dr. Bahder 5. Ryvak T, Makukh K, Zimenkovsky A. Penilaian tingkat
Djohan, Kampus UI Depok, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia.
kepatuhan obat menurut pendapat pasien: hasil penelitian
Telp. +62.21.78849120 – Faks: +62.21.7864124.
di Lviv Ukraina. J Appl Pharm Sci 2017;7:149-56.
Email: rekawati@ui.ac.id
6. Rekawati E, Hamid AYS, Sahar J, dkk. [Model Perawatan keluarga
Kata kunci: Ketaatan; orang tua dengan hipertensi; status kesehatan; santun lansia dalam upaya peningkatan kualitas asuhan
kunjungan rumah; manajemen diri. keluarga pada lansia (Model perawatan keluarga lansia santun
Kontribusi: Semua penulis berkontribusi sama. SEP, pengumpul dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan keluarga untuk
data, analisis dan interpretasi data, penyusunan revisi naskah, lansia: tinjauan literatur)].[Artikel dalam bahasa Indonesia].
persetujuan akhir dari versi yang akan diterbitkan; ER, penasihat Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2019;10:173–7.

ja
konsep studi, pengumpulan data, penerapan izin etis, dan saran 7. Herlinah L, Wiarsih W, Rekawati E. [Hubungan dukungan
dalam intervensi penelitian; DNKW, penasihat metode penelitian

sa
keluarga dengan perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi
(desain, pengambilan sampel, analisis statistik), konsultan dan (Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku lansia dalam
penerjemah naskah, penasihat teknis dalam penelitian.

-c
mengendalikan hipertensi)].[Artikel di Indonesia]. Jurnal

on
Konflik kepentingan: Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan, keuangan Keperawatan Komunitas 2013;1:108-15.
atau sebaliknya. 8. Fatimah N, Ilmi AA, Patima. [Manajemen mandiri dan
dukungan keluarga berpengaruh pada lanjut usia
l
ia
Ucapan terima kasih: Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Direktorat Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia yang telah dengan penyakit kronis].[Artikel dalam bahasa
s

Indonesia]. J Islamic Nurs 2018; 3:36-45.


er

memberikan dana untuk penelitian dan publikasi ini (PUTI Saintekes 2020
No. NKB-4633/UN2.RST/HKP.05.00/2020), perawat di Puskesmas ),
m

pendamping studi, tokoh masyarakat, kader kesehatan masyarakat, 9. Prasetyo AS. [Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
ko

orang tua dan keluarga yang berpartisipasi dalam penelitian ini. manajemen perawatan diri pada asuhan pasien hipertensi di RSUD
Kudus (Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan manajemen
an

perawatan diri dalam asuhan keperawatan pasien hipertensi di


Persetujuan dan persetujuan etika untuk berpartisipasi: Penelitian ini
RSUD Kudus)].[Skripsi dalam bahasa Indonesia]. Depok: Universitas
na

telah mendapatkan izin etik karena telah lolos uji etik komite etik Fakultas
Indonesia; 2012.
Keperawatan Universitas Indonesia (SK-74/UN2.F12.DI.2.1/ETIK 2020).
10. Fitriani S. [Gerakan lansia sadari hipertensi dengan
gu

Tujuan dan proses penelitian ini dijelaskan kepada para peserta dan
mereka semua telah menandatangani persetujuan dengan syarat peserta
manajemen diri (gesit mandiri) di Kelurahan Srengseng
Sawah Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan (Gerakan
ng

dalam penelitian ini.


lansia mewujudkan hipertensi dengan swakelola (gesit
Ketersediaan data dan bahan: Kumpulan data yang dianalisis dalam penelitian ini
pe

mandiri) di Desa Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa


tersedia berdasarkan permintaan yang masuk akal.
Selatan Kota Jakarta)].[Skripsi dalam bahasa Indonesia].
Presentasi konferensi: Naskah akhir ini telah dipresentasikan pada 7th
Depok: Universitas Indonesia; 2016.
Virtual Biennial International Nursing Conference, Fakultas Keperawatan, 11. Jauhar M, Nursasi AY, Wiarsih W. Evaluasi dampak konseling
Universitas Indonesia pada 24 Septemberth, 30 Oktoberth, 16 Novemberth selfmanagement terhadap self-efficacy perilaku pencarian
2020. kesehatan pasien TB paru rawat jalan. Klinik Enferm
2019;29:482-7.
Diterima untuk diterbitkan: 22 Januari 2020.
12. Putri SE, Rekawati E. [Strategi intervensi untuk
Diterima untuk diterbitkan: 7 Mei 2021.
mengoptimalkan manajemen diri lansia dengan
©Hak Cipta: Penulis, Penerima hipertensi].[Artikel di Indonesia] Jurnal Penelitian
Lisensi 2021 PAGEPress, Italia
Kesehatan Suara Forikes 2020;11:22 -9.a.
Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat 2021; 10(s1):2406
doi:10.4081/jphr.2021.2406
13. Suhadi. [Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution
lansia dalam perawatan hipertensi di Wilayah Puskesmas
NonCommercial 4.0 License (CC BY-NC 4.0).
Srondol, Kota Semarang (Analisis faktor yang mempengaruhi
kepatuhan lansia dalam perawatan hipertensi di Puskesmas
Srondol, Kota Semarang)].[Skripsi dalam bahasa Indonesia].
Depok: Universitas Indonesia; 2011.
14. Nuraeni A. [Hubungan karakteristik dan startegi koping keluarga
Referensi dengan perawatan hipertensi oleh lansia di Kelurahan Cisalak
1. Miller CA. Keperawatan untuk kesehatan pada orang dewasa yang lebih tua. Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok (Hubungan antara
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2012. karakteristik dan strategi koping keluarga

[halaman 80] [Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406]


Artikel

dengan pengobatan hipertensi oleh lansia di Desa Cisalak analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depo)].[Skripsi dalam bahasa pencegahan hipertensi pada remaja di Surakarta. J Health
Indonesia]. Depok: Universitas Indonesia; 2013. Prom Behav 2017;2:183-96.
15. Rekawati E. [Model Efektivitas 200000 keluarga santunan 28. Umpierre D, Santos LP, Botton CE, dkk. "Pendekatan
lansia dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keluarga hipertensi pada orang tua: studi gaya hidup" multicenter, uji
pada lansia di Depok, Jawa Barat (Efektivitas model coba acak (Studi HAEL): alasan dan protokol metodologis.
keperawatan keluarga santun lansia dalam upaya Kesehatan Masyarakat BMC 2019;19:657.
meningkatkan kualitas perawatan keluarga lansia di Depok , 29. Amalia F, Retnaningsih, Johan IR. [Perilaku penggunaan minyak
Java Bara)].[Disertasi dalam bahasa Indonesia]. Depok: goreng serta pengaruhnya terhadap keikutsertaan program
Universitas Indonesia; 2014. pengumpulan minyak jelantah di Kota Bogor (Perilaku penggunaan
16. Benetos A, Petrovic M, Strandberg T. Manajemen hipertensi minyak goreng dan pengaruhnya terhadap partisipasi dalam
pada pasien yang lebih tua dan lemah. Circ Res 2019;124:1045- program pengumpulan minyak goreng bekas di Bogor)
60. Kota)].[Artikel dalam bahasa Indonesia]. Jurnal Ilmu Keluarga &
17. Malm IÅ, Alehagen U, Blomstrand P, dkk. Tekanan darah tinggi Konsumen 2010;3:184-9.
pada wanita hipertensi lanjut usia, dengan peningkatan 30. Purwaningtyas RA. Perbandingan Pemberian susu kedelai dengan jus
kekakuan arteri dan tekanan darah pada wanita dengan alpukat terhadap kadar kolesterol pada anak obesitas di SD Negeri 1
genotipe Fibrillin-1 2/3. BMC Cardiovasc Disord 2020;20:1-8. dan 2 Katerban Kutoarjo Purworejo Jawa Tengah (Perbandingan
18. Lestari IG, Isnaini N. [Pengaruh manajemen diri terhadap pemberian susu kedelai dengan jus alpukat terhadap kadar
tekanan darah lansia yang mengalami hipertensi (Pengaruh kolesterol pada anak obesitas di SD Negeri 1 dan 2 Katerban
manajemen diri terhadap tekanan darah lansia dengan Kutoarjo Purworejo, Jawa Tengah)].[Skripsi dalam bahasa Indonesia].
hipertensi)].[Artikel dalam bahasa Indonesia]. Indonesian J Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah; 2016.
Health Sci 2018;2:7-18. 31. Sutipan P, Intarakamhang U, Kittipichai W, Macaskill A.

n
19. Masilela C, Pearce B, Ongole JJ, dkk. Studi cross-sectional dari Pengaruh program manajemen diri pada perilaku gaya

a
prevalensi dan determinan hipertensi yang tidak terkontrol di antara hidup sehat di kalangan lansia dengan hipertensi. J Behav

ak
penduduk dewasa Afrika Selatan di kotamadya Mkhondo. Kesehatan Sci 2018;13:38-50.
Masyarakat BMC 2020;20:1069. 32. Kassavou A, Houghton V, Edwards S, dkk. Pengembangan dan uji

n
20. Permadani I, Handayani OWK, Laksono B. Analisis faktor yang coba intervensi digital yang sangat disesuaikan untuk mendukung
mempengaruhi gejala hipertensi pada pra-lansia Puskesmas
Selomerto 2 Kabupaten Wonosobo. Jurnal Perspektif Kesehatan
gu
kepatuhan terhadap obat antihipertensi sebagai tambahan untuk
konsultasi perawatan primer. BMJ Terbuka 2019;9:e024121.
di
Masyarakat 2019;4:149-56. 33. Zulfitri R, Indriati G, Amir Y, Nauli FA. [Pemberdayaan keluarga
21. Lagu H, Feng D, Wang R, dkk. Disparitas perkotaan-pedesaan dalam sadar hipertensi (gadarsi) dalam peningkatan gaya hidup sehat
ya

prevalensi dan faktor risiko hipertensi di antara orang tua di Cina- penderita hipertensi (Pemberdayaan keluarga hipertensi sadar
an

sebuah studi cross-sectional. PeerJ 2019;7:e8015. DOI: https:// (gadarsi) dalam meningkatkan gaya hidup sehat penderita
doi.org/10.7717/peerj.8015. hipertensi)].[Artikel dalam bahasa Indonesia]. Jurnal Ners
lh

22. Ademe S, Aga F, Gela D. Praktek perawatan diri hipertensi dan faktor Indonesia 2019;9:182-8.
terkait di antara pasien di fasilitas kesehatan masyarakat kota 34. Moradi M, Nasiri M, Jahanshahi M, Hajiahmadi M. Efek dari
a

Dessie, Ethiopia. Res Pelayanan Kesehatan BMC 2019;19:51. program manajemen diri berdasarkan model 5 A pada efikasi
si

23. Song S, Li H. Studi tentang risiko dan faktor yang diri di antara pria yang lebih tua dengan hipertensi. Studi
er

mempengaruhi hipertensi pada lansia Cina. Gerontol Kebidanan Perawat 2019;8:21-7.


Geriatr Med 2019;5:2333721419877978.
m

35. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. [Laporan Riskesdas


24. Raihan LN, Erwin, Dewi AP. [Faktor-faktor yang Nasional 2018 (laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional 2018)].
ko

berhubungan dengan kejadian hipertensi primer pada [dalam bahasa Indonesia]. Jakarta: Lembaga Penerbitan Penelitian
mayarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Pesisir dan Pengembangan Kesehatan; 2019.
n-

(Faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi 36. Tavares RE, de Jesus MCP, Machado DR, dkk. Penuaan yang
primer pada masyarakat di Puskesmas Rumbai Pesisir)]. sehat dari perspektif orang tua: tinjauan integratif. Rev Bras
N

[Artikel di Indonesia]. Jurnal Online Mahasiswa Program Geriatr Gerontol 2017;20:878-89.


Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau 2014;1:1-10. 37. Himmelfarb CRD, Komodor-Mensah Y, Bukit MN. Memperluas peran
25. Pitriani R, Yanti JS, Afni R. [Faktor-faktor yang mempengaruhi perawat untuk meningkatkan perawatan dan pengendalian
kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas hipertensi secara global. Ann Glob Kesehatan 2016;82:243-53.
Rumbai Pesisir (Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian 38. Bahari G, Scafide K, Krall J, dkk. Peran mediasi self-
hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai efficacy dalam hubungan antara dukungan sosial
Pesisir) ].[Artikel dalam bahasa Indonesia]. Jurnal Penelitian keluarga dan perilaku perawatan diri hipertensi: studi
Kesehatan Suara Forikes 2018;9:74–7. cross-sectional pria Saudi dengan hipertensi. Praktek Int
26. Khorsandi M, Fekrizadeh Z, Roozbahani N. Investigasi pengaruh J Nurs 2019;25:e12785.
pendidikan berdasarkan model keyakinan kesehatan pada 39. Rekawati E, Istifada R, Sari NLPDY. Persepsi pengasuh
adopsi perilaku pengendalian hipertensi pada orang tua. Clin keluarga tentang penerapan model keperawatan keluarga
Interv Aging 2017;12:233-40. tua yang ramah: studi kualitatif. Klinik Enferm 2019;29:211-
27. Puspita RC, Tamtomo D, Indarto D. Model kepercayaan kesehatan untuk 8.

[Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat 2021; 10:(s1):2406] [halaman 81]

Anda mungkin juga menyukai