Penjelasan Museum Cakraningrat
Penjelasan Museum Cakraningrat
a. Registrasi
b. Inventarisasi
c. Katalogisasi
d. Klaperisasi
e. Labelisasi
Didasari pemikiran dan rasa tanggungjawab untuk merawat dan melestarikan benda-
benda bernilai sejarah warisan nenek moyang, maka antara tahun 1950-1954 atas saran
para sesepuh Kabupaten Bangkalan saat itu, antara lain :
Beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya menambah koleksi museum diantaranya
masih banyaknya benda-benda yang masih dimiliki dikuasai pribadi, keluarga atau
keturunan kraton dan kolektor serta beberapa di antaranya tersebar di beberapa wilayah
bahkan luar negeri, khususnya di Belanda. Oleh karenanya upaya-upaya itu akan tetap
dilakukan untuk menyelamatkan dan melestarikan benda-benda peninggalan bersejarah
tersebut.
Koleksi Senjata
1. Arek Lancor
Arek Lancor merupakan senjata khas tradisional Madura yang terbuat dari baja
yang sangat tajam, berbentuk lekuk dan diberi pegangan dari kayu. Cara
penggunaan arek lancor, yaitu dengan mengayunkan ke kanan dan kekiri pada saat
menyerang musuh. Tidak semua orang dapat menggunakan arek lancor karena
benda ini sangat berat sekali.
2. Bedil
Bedil ini dibuat dari bahan logam dan kayu dengan panjang yang bervarian. Ada
yang panjang nya hamper 1 meter dan juga 1,5 meter. Pada pucuk senapan terdapat
besi bulat yang berlubang dan sebelah bawah terdapat pelatuk dari besi. Cara
penggunaan bedil hamper sama dengan senjata-senjata yang dipakai untuk perang.
Terlebih dahulu peluru dimasukkan di lubang besi dan kemudian pelatuk ditarik,
maka peluru akan terlempar dengan kecepatan dan dorongan yang tinggi. Sebagai
koleksi museum Cakraningrat ada beberapa bedil yang dimiliki dan hamper
semuanya masih bisa digunakan.
4. Keris Lajer
Sesuai dengan namanya Keris lajer bentuknya lurus menyerupai tombak. Terdiri
atas gonjo dan wilahan (bilah) dan pamor santa. Bagian ujung keris berbentuk
nyunduk sate, bagian pangkal tidak mempunyai cincin (mendak). Pegangan keris
dibuat dari bahan kayu manger dan diukir motif flora pada bagian kepala depan dan
diatas bungkul. Secara visual keris ini berwarna coklat ketam-hitaman. Warangka
dibuat dari bahan kayu manger dengan bentuk gayaman. Pondok warangka terbuat
dari logam/ kuningan polos dengan model blengah. Kondisi keris dan warangka
masih baikdan utuh.
5. Tombak Dan Mata Tombak
Tombak ini merupakan alat perang yang digunakan oleh pasukan kerajaan. Dibuat
dari bahan logam dan kayu, berbentuk bulat memanjang. Panjang tombak ini
bervariasi, ada yang 1 meter dan 2 meter, bahkan ada yang 5 meter. Dalam perang
sebelum menggunakan tombak, terlebih dahulu memasang mata tombak pada
bagian atas ujung tombak. Mata tombak dibuat dari besi dan sangat tajam sekali,
sehingga sulit untuk bertahan hdup bagi yang tertusuk tombak ini.
Museum Cakraningrat adalah museum yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 39 A,
Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura. Museum ini didirikan pada tahun 2007 oleh Gubernur
Jawa Timur, Bapak Imam Utomo. Museum ini diresmikan pada tanggal 13 Maret 2008. Nama
Museum Cakraningrat digunakan untuk mengenang dan menghormati jasa dan kebesaran
Pangeran Cakraningrat. Pada awal berdiri, benda-benda koleksi museum ini berpindah-pindah
tempat dan berganti nama tempatnya. Pada tanggal 13 Maret 2008 Pemerintah Kabupaten
Bangkalan mulai antusias memperhatikan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di
Kabupaten Bangkalan sehingga dibangun bangunan gedung museum baru dengan nama
Museum Cakraningrat.