Askep Keluarga Gastristis Eroh Muhayaroh
Askep Keluarga Gastristis Eroh Muhayaroh
Disusun oleh :
EROH MUHAYAROH
( 201030200018 )
Pembimbing
Ns. Nita Ekawati., M.Kep
2020
1
LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS
A. Pengertian
Gastritis adalah peradangan lambung baik lokal atau menyebar pada mukosa
lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain (Reeves. J. Charlene). Umumnya gastritis dibedakan menjadi dua
yaitu gastritis akut dan gastritis kronik.
Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek yang terkait dengan
konsumsi agen kimia atau makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gastrik.
Agen semacam ini mencakup bumbu, rempah-rempah, alkohol, obat-obatan, radiasi,
kemoterapi dan mikroorganisme inefektif. Gastritis akut erosif adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan
erosif. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa.
B. ETIOLOGI
1. Gastritis Akut
a. Obat analgetik anti inflamasi (aspirin)
b. Bahan kimia (lysol)
c. Merokok
2
d. Alkohol
e. Stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma pembedahan, dll
f. Refluks usus lambung
g. Endotoksin
Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali
kuat, yang dapat menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi.
Pembentukan jaringan parut dapat terjadi, yang mengakibatkan obstruksi
pilorus. Gastritis juga merupakan tanda pertama dari infeksi sistemik akut.
2. Gastritis Kronik
a. Pada umumnya belum diketahui
b. Sering dijumpai bersama dengan penyakit lain (anemia penyakit adisson
dan gondok)
c. ulkus lambung kronik atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. Pylory)
d. Beberapa peneliti menghubungkan dengan proses imunologi
.
C. Manifestasi klinik
1. Gastritis Akut
a. Muntah kadang disertai darah
b. Nyeri epigastrium
c. Nausea dan rasa ingin vomitus
.
3
2. Gastritis Kronik
a. Sebagian asimtomatik
b. Nyeri ulu hati
c. Anoreksia
d. Nausea
e. Nyeri seperti ulkus peptik
f. Anemia
g. Nyeri tekan epigastrium
h. Cairan lambung terganggu
i. Aklorhidria
D. Paofisiologi
1. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-
obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang
mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang
akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang
berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat
kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang
diantaranya vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang
memproduksi HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa
menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan
4
mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa
eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada
sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.
Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga berhenti
sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam
setelah perdarahan.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak
sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan
sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan
fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta
mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi
ulser. Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang
sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon
radang kronis pada gaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah
salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel
mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel
karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya
menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada
5
mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.
E. PATHWAY
Price, 2008.
6
F. Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari
alkohol dan makanan yang mengganggu dan merusak mukosa gastrik sampai gejala
berkurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi
dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila
perdarahan terjadi, maka penatalaksanaannya serupa dengan prosedur yang
dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan
oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
Untuk menetralisir asam digunakan antasida (mis, aluminium hidroksida) ;
untuk menetral alkali digunakan jus lemon encer atau cuka encer. Bila korosi luas atau
berat, emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi.Terapi pendukung mencakup
intubasi, analgesic dan sedative, antasida serta cairan intravena. Endoskopi fiber-optik
mungkin diperlukan. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat
gangren atau jaringan perforasi. Gastrojejenostomi atau reseksi lambung mungkin
diperlukan untuk mengatasi obstruksi pylorus.
2. Gastritis Kronik
Gastritis kronik diatasi dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat,
mengurasi stress dan memulai farmakoterapi. H. pylory dapat diatasi dengan antibiotic
(seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismut (pepto-bismol). Pasien dengan
gastritis tipe A biasanya mengalami malabsorbsi vitamin B12 yang disebabkan oleh
adanya antibody terhadap faktor intrinsik.
7
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Gastritis Akut
o Anamnesis
o Endoscopy dilanjutkan pemeriksaan biopsy
2. Gastritis Kronik
Pemeriksaan kadar asam lambung perlu dilakukan karena berhubungan dengan
pengobatan. Pada gastritis kronik hipotropik dan atrofi gaster, kadar asam lambung
menurun, sedang pada gastritis kronik superfisialis oleh hipertrofikan, kadar asam
lambung normal atau meninggi. Foto rontgen dapat membantu yaitu dengan melihat
gejala benda-benda sekunder yaitu hipersekresi, mukosa yang tebal dengan lipatan-
lipatan tebal dan kasar, dll. Tetapi hal ini tidak memastikan diagnosis.
H. Pengkajian Fokus
Selama mengumpulkan riwayat, perawat menanyakan tentang tanda dan gejala
pada pasien. Apakah pasien mengalami nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual atau
muntah ? Apakah gejala terjadi pada waktu kapan saja, sebelum atau sesudah makan,
setelah mencerna makanan pedas atau pengiritasi atau setelah mencerna obat tertentu
atau alcohol ? Apakah gejala berhubungan dengan ansietas, stress, alergi, makan atau
minum terlalu banyak, atau makan terlalu cepat ? bagaimana gejala hilang ? Adakah
riwayat penyakit lambung sebelumnya atau pembedahan lambung ? Riwayat diet
ditambah jenis diet yang baru dimakan selama 72 jam, akan membantu. Riwayat
lengkap sangat penting dalam membantu perawat untuk mengidentifikasi apakah
kelebihan diet sembrono yang diketahui, berhubungan dengan gejala saat ini, apakah
orang lain pada lingkungan pasien mempunyai gejala serupa, apakah pasien
memuntahkan darah dan apakah elemen penyebab yang diketahui telah tertelan.
I. Diagnosa Keperawatan
8
Berdasarkan semua data pengkajian, diagnosa keperawatan utama mencakup yang
berikut :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
nutrien yang tidak adekuat
Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak
cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah
Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
J. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ada empat yang harus diperhatikan, yaitu menentukan prioritas,
menentukan tujuan, melakukan kriteria hasil, dan merumuskan intervensi.
Hub. Status
N Nam J Umu Pendidik Pekerja
Keluarga Imubnisas
o a . r an an
i
K
1 Ny.E P Istri 28 SMA IRT -
thn
2 An. R L Anak 6 TK - Lengk
thn, ap
c. Genogram
9
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= menikah
---------- = tinggal serumah
= Klien
z
10
d.Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. H adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu
dan anak
e. Suku bangsa
Keluarga Tn. H berasal dari suku Sunda . Dalam kehidupan sehari-hari keluarga lebih
cenderung mengikuti kebiasaan adat sunda, adat kebiasaan yang merugikan kesehatan
tidak ada. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia
f. Agama
Seluruh anggota Keluarg Tn. H menganut agama Islam dan taat menjalankan sholat lima
waktu. Ny. E sering mengikuti pengajian yang ada di lingkungannya serta berdoa agar
Tn. H dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Barang yang dimiliki 1 buah TV 17 inch, 1 Kipas angin kecil. Pada ruang tamu
terdapat 1 set kursi plastik dan lemari pada ruang tengah dan ruang dapur
terdapat 1 kompor gas.
11
2. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
Ny.E
Ny e menyatakan tidak ada penyakit kronis dan belum pernah diopname karna
penyakit tertentu, paling sakit ringan. Saat ini ny E sedang hamil 7 bulan untuk
anak kedua, sudah imunisasi TT.
AN.R
Sebelumnya belum pernah menderita penyakit seirius. Paling pilek, batuk, dan
diare. 8munisasi lengkap.
12
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali keluarga Tn. H adalah rumah milik sendiri dengan luas
1 ruang dapur. Pencahayaan dan ventilasi rumah kurang baik, jendela berdebu,
sehingga siang hari tampak gelap. Kamar mandi dan jamban dengan
keadaan kurang bersih, sumber air keluarga berasal dari PAM yang tidak
lampu listrik.
tetangga adalah suku Bugis, tidak ada kesulitan dalam kehidupan sehari-
hari. Hubungan dengan tetangga baik, keluarga juga ikut aktif dalam
sering keluar rumah saat bekerja, pagi jam 07.00 pagi sudah berangkat ke
kebun dan pulang jam 17.00 sore, sedangkan anak-anak keluar rumah
13
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
berkumpul dengan keluarga besar sekali setahun ketika lebaran Idul Fitri.
dari keluarga besar jika ada masalah, terutama sumber keuangan, dimana
4. Struktur keluarga
sebaliknya.
3. Struktur peran
anak, memelihara rumah dan membantu suami dalam hal mencari nafkah.
14
sakit keluarga hanya membeli obat di warung atau di toko obat atau
5. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
nya.
3. Fungsi Reproduksi
Saat ini Ny. E sedang hamil 7 bulan, anak kedua. Ny.E mengatakan
4. Fungsi Ekonomi
Tn. H saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6, mual,
muntah dan pusing.Tn. H jarang sarapan pagi, dan makan siang biasanya
jam 15.00, makan malam jam 21.00 wita . Tn. H mengatakan bila sudah
15
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutama Tn. H tidak langsung
bawa ke puskesmas
Tn. H merasa khawatir bila maagnya sering kambuh dan takut opname
16
a. Respon keluarga terhadap stresor
Keluarga hanya berpasrah pada Tuhan bila ada anggota keluarga yang
sakit.
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah
8. Pemenuhan Gizi
setiap hari meminum suplemen penambah darah dan susu untuk memenuhi
gizi hamilnya.
9. Upaya lain
17
11. Pemeriksaan Fisik
tidak ditemukan
Aksila Su Su Suhu
hu hu badan: badan:
370C 370C
badan: 370C
Dada Simetris Simetris Simetris
kiri dan kiri dan kiri dan kanan,
kanan, kanan, suara nafas
suara suara vesikuler
nafas nafas
vesikuler vesikuler
Abdomen Nyeri Tidak Tidak
tekan didaerah ada
epigastrium, ada pembengkakan,
pembengkakan, hepar, ginjal
skala hepar, ginjal tidak
nyeri 6 Tidak tidak teraba, bising
ada teraba, bising usus
usus
18
pembengkakan, (+) (+)
hepar, ginjal tidak
teraba, bising usus
(+)
Ek Kuku Kuku Kuku
str emitas bersih dan bersih dan bersih dan pendek,
atas pendek, pendek, tidak tidak ada
pergerakan ada kelainan
tampak lemah, pergerakan, kelainan
kekuatan otot 5 pergerakan,
kekuatan kekuatan
otot 4 otot 5
Eks Kuku Kuku Kuku
tr emitas bersih dan bersih dan bersih dan pendek,
bawah pendek, pendek, tidak tidak ada
pergerakan ada kelainan
tampak lemah pergerakan, kelainan
kekuatan otot kekuatan otot 5 pergerakan,
4 kekuatan
otot 5
19
12. DAFTAR MASALAH
a. Nyeri akut berhubungan dengan gastristis
b. Resiko kekurangan cairan
N Kriteria Sk Pembenaran
o or
1 Sifat 3/3 X 1 = 1 Tn. H sakit maag
masalah : dan memerlukan
Aktual tindakan segera
untuk mencegah komplikasi.
2 Kemungkinan Fasilitas
masalah 2/2 X 1 = 2
diubah : kesehatan (puskesmas)
Mudah dapat dijangkau dengan
mudah sehingga
keluarga dapat
memanfaatkan
3 Potensial 2/3 X 1 = Gastritis atau maag dapat
masalah untuk 2/3 diobati dan dicegah bila
dicegah : keluarga mengetahui.
Cukup
20
b. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
DS:
Pasien mengatakan nyeri skala 6 dengan
frekuensi sering, durasi lama, kualitas
kuat, penjalaran tidak, timbul saat telat
makan atau lapar, dan dihilangkan
dengan istirahat
Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang,mual.
Pada tahap perencanaan ada empat yang harus diperhatikan, yaitu menentukan
prioritas, menentukan tujuan, melakukan kriteria hasil, dan merumuskan
intervensi
No SDKI (Diagnosa SLKI (Tujuan) SIKI (Intervensi)
keperawatan)
1 2 3 4
Nyeri akut D.0077 Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri I.08238
1.
Definisi : Pengalaman L0806 1. Lakukan identifikasi nyeri secara
sensorik 1. Mengenali kapan komprehensif yang meliputi
atau emosional yang nyeri lokasi,frekuensi,kualitas,durasi,itensit
berkaitan terjadi as nyeri,
dengan kerusakan jaringan 2. Kemampuan 2. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
aktual mngenali penyebab nyeri
atau fungsional dengan nyeri 3. Anjurkan untuk memonitor nyeri
onset penyebab nyeri dan menangani nyeri dengan
mendadak atau lambat dan 3. Menggunakan tepat.
berintensitas ringan hingga tindakan 4. Ajarkan penggunaan teknik non
berat pencegahan farmakologi untuk mengurangi
yang berlangsung kurang 4. Menggunakan nyeri(kompres hangat /dingin, terapi
dari tiga tindakan piat,aroma terapi)
22
bulan. pencegahan (nyeri)
5. Fasilitasi istrahat/tidur untuk
Penyebab : Agen pencedera non farmakologi
mengurangi nyeri.
fisiologis, agens 5. Melaporkan nyeri
pencedera,kimiawi, agen yang terkontrol
Kolaborasi Pemberian Analgesik
pencedera fisik,
1. Cek perintah pengobatan.
Tanda mayor : Tampak Tingkat Nyeri
2. Monitor tanda vital sebelum dan
meringis, Bersikap protektif 1. Nyeri yang
sesudah memberikan analgesic.
( mis :waspada posisi dilaporkan
menghindari nyeri),gelisah, 2. Mengerang dan 3. Berikan analgesik sesuai tambahan
frekuensi nadi meningkat, menangis
sulit 3. Ekpresi nyeri
tidur. Mengeluh nyeri, wajah
Tanda minor : Pola nafas 4. Frekuensi nafas
berubah, nafsu makan 5. Denyut nadi
menurun, 6. Tekanan darah
diaforesis, berfokus pada
diri
sendiri
Risiko Ketidakseimbangan
3. Keseimbangan Cairan Manajemen Cairan I.03098
cairan D.0036
L.03020 1. Monitor status hidrasi (Frekuensi
Definisi: Penurunan volume
nadi,akral,turgor kulit
1.Asupan cairan
cairan intravaskuler,
2. Tentukan faktor-faktor resiko
intrerstitial/intraseluler. 2. Kelembaban membran
yang mungkin menyebabkan
Penyebab :Obstruksi mukosa
ketidakseimbangan cairan
intestinal, disfungsi
3.Asupan makanan 3.Tentukan apakah pasien
intestinal,Kehilangan cairan
mengalami kehausan atau gejala
4.Keseimbangan intake
aktif, kekurangan intake
perubahan cairan.
output
cairan.
3. Monitor Asupan dan Pengeluaran
23
17. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
6. Melakukan demonstrasi
teknik non farmakologi : Planning:
relaksasi nafas dalam. - Membuat jadwal harian
8. Mengevaluasi dan
mendokumentasikan
respon pasien sebelum dan
sesudah dilakukannya
teknik relaksasi nafas
dalam.
24
Ketidak 1. Menentukan jumlah Subjektif
Rabu, 17 seimbangan dan jenis intake cairan Pasien mengatakan
Maret cairan : DX dan kebiasaan pusing dan mual
2021 Defisit Volume eliminasi Pasien mengatakan
Cairan 2. Menentukan faktor- minum air putih 6 gelas
faktor risiko ketidak perhari (1440 ml)
seimbangan cairan
Objektif
3. Menentukan apakah
Membran mukosa bibir
pasien mengalami
kering, turgor kulit
kehausan atau gejala
elastis, tidak ada respon
perubahan cairan
haus
(pusing, melamun,
Hasil perhitungan intake
mual, tersinggung)
output negative yaitu
4. Memonitor asupan
(-680)
dan pegeluaran
Tekanan darah pasien
5. Memonitor tekanan
rendah 110/80mmHg
darah dan pernapasan
6. Memonitor membran Analisis
mukosa, turgor kulit, Masalah teratasi sebagian
respon haus
7. Mendorong pasien Planning
untuk memperbanyak Menjadwalkan pasien untuk
cairan melalui oral memperbanyak cairan oral
sesuai berat badannya yaitu
2100-2450 ml
25
26
50
50
51
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Gastritis
2. Sasaran : Tn.H
3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4. Media : Leaflet
5. Waktu dan tempat :
a. Hari : Selasa
b. Tanggal : 17 Maret 2021
c. Jam : 15.00 – 15. 20 wib
d. Waktu : 20 menit
e. Tempat : kediaman Tn.H
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan keluarganya
mampu memahami permasalahan tentang gastritis, dan cara pencegahannya.
2. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan keluarganya mampu
menjelaskan:
a. Menyebutkan Pengertian Gastritis
b. Proses terjadinya sakit Gastritis
b. Menyebutkan Penyebab Gastritis
c. Menyebutkan Tanda dan Gejala Gastritis
d. Menyebutkan jenis makanan yang tidak diperbolehkan dimakan
e. Menyebutkan cara penangulangan gastritis
f. Menyebutkan dan mempraktekan tehnik relaksasi.
52
C. Pengaturan kegiatan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan pasien
1 5 menit Pembukaan Menjawab salam
Memberi salam
Mendengarkan dan
Memperkenalkan diri memperhatikan
Menjelaskan kontrak :
waktu, topic, tempat serta Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
D. Evaluasi
Mengajukan pertanyaan lisan
1. Apa pengertian gastritis
2. Sebutkan penyebab gastritis
53
3. Sebutkan tanda dan gejala gastritis
4. Sebutkan jenis makanan yang tidak diperbolehkan dimakan
5. Sebutkan cara penangulangan gastritis
6. Bagaimana cara melakukan tehnik relaksasi Observasi
a. Respon/tingkah laku saat diberikan pertanyaan: apakah
diam atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Atusias atau tidak
c. Mengajukan pertanyaan kembali atau tidak.
54
PEMBAHASAN
Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tak asing pada kebanyakan orang,
hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh berfungsi untuk menampung
makanan secara sementara, yang mana dalam lambung makanan tersebut akan di
proses untuk bisa di ubah menjadi partikelpartikel yang lebih kecil agar kandungan
dalam makanan dapat diserap secara baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan
zat-zat tertentu.
PENGERTIAN GASTRITIS/MAAG
Gastritis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan lambung atau lapisan dalam kantung
nasi
PENYEBAB
1. Pola makan tidak teratur
2. Sering makan-makanan yang asam (nanas, kedondong, rujak, dll)
3. Suka makan-makanan yang pedas (sambal, cabai, saos)
4. Suka makan-makanan yang mengandung gas (kubis/kol, sawi, nangka, dll)
5. Suka minum kopi
6. Stress
7. Suka minum beralkohol
8. Kebiasaan merokok
9. Kuman helicobacter pylory
55
3. Kehilangan selera makan
4. Keringet dingin
5. Kembung
6. Terasa penuh pada perut`bagian atas setelah makan
7. Nafsu makan menurun
8. Kehilangan berat badan
JENIS-JENIS GASTRITIS
1. Akut : terjadi mendadak/baru (kurang dari 6 bulan)
2. Kronik : terjadi menahun/lama (lebih dari 6 bulan)
PENCEGAHAN
1. Mengatur pola makan dengan baik dan teratur
2. Menunda waktu makan
3. Makan-makanan yang bersih, sehat dan bergizi
4. Hindari stres yang berlebihan
5. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung (misal makanan pedas,
Adapun obat-obatan gastritis tradisional yang aman dan ampuh untuk mengatasi
gastritis diantaranya :
1. Mentimun
Mentimun merupakan salah satu jenis buah-buahan sekaligus sayuran yang dapat
mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan asam lambung atau maag. Anda bisa
mengonsumsinya langsung sebagai lalapan, dimasak menjadi aneka sayur, serta
dijadikan jus.
2. Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kemampuan mengobati sakit maag lantaran mampu
menebalkan lapisan lambung. Anda bisa mengolahnya menjadi bubur kacang hijau.
56
Makanan ini juga akan menetralkan kadar asam lambung berlebih.
3. Kunyi
Kunyit merupakan bahan dapur yang banyak digunakan sebagai jamu tradisional
untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk maag. Kunyit dapat membantu masalah
pada lambung.
Kandungan Curcumin pada kunyit berperan sebagai antiinflamasi, antijamur, dan
antibakterial. Senyawa tersebut akan menenangkan mukosa pada lambung dan
mengatasi iritasi saluran pencernaan yang disebabkan maag.
4. Jahe
Sama halnya dengan kunyit, jahe juga merupakan bumbu dapur yang banyak
digunakan sebagai obat-obatan herbal. Sifat hangat dalam jahe mampu mengatasi
permasalahan pada lambung seperti maag.
Kandungan anti inflamasi dan anti bakteri dalam jahe dapat mengurangi peradangan
dan bakteri penyebab maag. Jahe juga akan menghangatkan perut dan menetralkan
kadar asam lambung.
Anda bisa mengonsumsinya dengan diolah menjadi wedang jahe. Caranya,
Anda bisa siapkan 1-2 siung jahe dan digeprek. Kemudian, geprekan jahe tersebut
direbus hingga mendidih. Setelah itu, minumlah rebusan jahe dalam keadaan hangat
kuku. Anda bisa menambah madu sebagai pemanis.
5. Teh Hijau
Teh hijau bisa menjadi alternatif obat maag alami. Kandungan antioksidan
dalam minuman ini akan melindungi lapisan lambung dan mengurangi gejala-gejala
maag seperti mual dan sakit kepala.
6. Yogurt
Yogurt merupakan olahan susu yang mengandung probiotik. Kandungan ini dapat
menyembuhkan luka atau iritasi dalam lambung dan membasmi bakteri penyebab
nyeri maag.
57
7. Madu
Madu terkenal sejak zaman dahulu sebagai obat alami yang mampu mengatasi
berbagai penyakit, termasuk maag. Madu memiliki kandungan yang mampu
membunuh bakteri jahat karena bersifat anti bakteri, anti inflamasi, dan antioksidan.
58