Anda di halaman 1dari 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUALITAS ASSURANCE STATEMENT


ATAS SUSTAINABILITY REPORTS
Studi Empiris di Indonesia

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh
Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi
162222209

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUALITAS ASSURANCE STATEMENT


ATAS SUSTAINABILITY REPORTS
Studi Empiris di Indonesia

TESIS

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN


MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh
Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi
162222209

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 31 Agustus 2018

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi


Nomor Mahasiswa : 162222209

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Kualitas Assurance
Statement atas Sustainability Reports.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal: 31 Agustus 2018

Yang menyatakan,

(Ni Putu Rusmtha Cintya Dewi)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Penulisan Tesis
ini bertujuan untuk memenuhi syarat dan menyelesaikan studi Magister Manajemen
di Universitas Sanata Dharma.
Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tahap
penyelesaian tesis ini penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA.,Ph.D. selaku Ketua Program
Studi Magister Manajemen atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menjadi mahasiswi Magister Manajemen dengan program Gieles
Scholarship.
2. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, MA. selaku Wakil Ketua Program Studi
Magister Manajemen atas waktu yang telah diluangkan untuk memberikan
bimbingan dan masukan mulai dari menjadi calon mahasiswi Magister
Manajemen hingga saat ini.
3. Ibu Dr. F. Ninik Yudianti,M.Acc.,CSRA. selaku dosen pembimbing I dan
sekaligus dosen yang memberikan rekomendasi kepada saya untuk
melanjutkan program Magister Manajemen atas waktu yang diluangkan untuk
memberikan bimbingan, arahan serta masukan yang sangat menginspirasi dan
memotivasi diri saya.
4. Ibu Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si.,Ak. selaku dosen pembimbing II atas
waktu yang diluangkan untuk memberikan bimbingan dan masukan untuk
penyelesaian tesis ini.
5. Bapak Dr. F. A. Joko Siswanto, Akt., M.M. selaku dosen pembahas dalam
Seminar Proposal Tesis atas masukan yang diberikan kepada saya untuk
menyempurnakan penulisan proposal tesis.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku dosen pembahas dalam Kolokium
Riset Tesis atas masukan yang diberikan kepada saya untuk
menyempurnakan tulisan saya dalam tesis ini.
7. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi
Magister Manajemen dan dosen penguji saya saat ujian tesis atas waktu yang
diluangkan dalam memberikan masukan dan bimbingan yang kepada saya
selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
8. Ibu Dr. C. Wahyu Estining Rahayu, M.Si. selaku dosen penguji saya data
ujian tesis atas masukan dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
saya untuk menguji dan menyempurnakan tesis yang sedang saya tulis.
9. Bapak Drs. Silverio R.L. Aji Sampurno, M.Hum. selaku dosen pembimbing
Mapasadha atas waktu yang diluangkan untuk mendengarkan segara cerita
saya selama di Yogyakarta.
10. Semua dosen di Universitas Sanata Dharna yang mengenal saya dan sudah
bersedia saya ajak sharing, terutama dosen Program Studi Akuntansi,
Manajemen, Ekonomi dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan
dosen-dosen P.Bio Universitas Sanata Dharma.
11. Semua karyawan di Universitas Sanata Dharma, terutama Biro Personalia dan
karyawan Magister Manajemen serta karyawan di Fakultas Ekonomi.
12. Keluarga tercinta di Pulau Dewata Bapak I Ketut Suartawan dan Ibu Ni
Nengah Sartini serta dua adik saya Kadek Wahyu Cinsya Dewi dan Komang
Riza Fitria Dewi atas semua dukungan yang diberikan kepada saya untuk
menyelesaikan tesis ini.
13. Keluarga Pecinta Alam, terutama kepada keluarga besar kedua saya di
Yogyakarta yaitu Mapasadha atas segala dukungannya hingga saat ini.
14. Teman-teman seperjuangan Angkatan VII Prodi Magister Manajemen dan
atas kebersamaan dan semangat untuk menjalani kuliah hingga saat ini.
15. Kakak-kakak Angkatan terutama yang sering nongkrong di ruang baca, Kak
Ricky, Vivin, Suster Erlis, Rani, Raras, Pradit, Dina, Rika, dan Nelly, Prodi
Magister Manajemen yang menjadi salah satu motivasi dan semangat saya

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk menjadi rajin mengerjakan tesis karena melihat mereka satu per satu
ujian tesis.
16. Seseorang yang sudah seperti kakak yang selalu siap siaga ketika saya
membutuhkan bantuan selama di Yogyakarta.
17. Teman-teman konsenstrasi Akuntansi Manajerial terutama yang mengambil
topik baru mengenai sustainability reports Tina dan Kristi atas sharing cerita
dan pengalaman yang saling memotivasi selama di Magister Manajemen.
18. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dan telah membantu
dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tesis ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, besar harapan penulis atas saran dan kritikan yang
membangun agar tesis ini menjadi semakin baik. Penulis juga berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi yang
membaca tulisan ini.

Yogyakarta, 31 Agustus 2018


Penulis

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS ........................................ iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS ..................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ..............v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................................6
1.5. Batasan Penelitian ...........................................................................................8
1.6. Sistematika Penulisan ....................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................10
2.1. Agency Theory ...............................................................................................10
2.2. Legitimacy Theory .........................................................................................11
2.3. Sustainable Development Goals (SDGs) .....................................................13
2.4. Sustainability Reporting ...............................................................................14
2.4.1. Pengertian Sustainability Reporting..................................................14
2.4.2. Proses Penyajian Sustainability Reporting ......................................15
2.4.3. Implementasi Sustainability Reporting .............................................16
2.5. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) ....................................17

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.6. Sustainability Management ................................................................................. 19


2.7. Sustainability Assurance ...............................................................................20
2.7.1. Assurance Service .............................................................................20
2.7.2. Manfaat Internal dari Sustainability Assurance ................................22
2.7.3. Assurance Standards .........................................................................23
2.7.3.1. ISAE3000 ...........................................................................24
2.7.3.2. AA1000AS .........................................................................24
2.7.4. Assurance Provider ...........................................................................25
2.8. Kualitas Assurance Statement atas Sustainability Report ............................26
2.8.1. Konten Minimal Assurance Statement Standar AA1000AS .........26
2.8.2. Konten Minimal Assurance Statement Standar ISAE3000............27
2.9. Kerangka Pemikiran ......................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................34
3.1. Desain Penelitian ...........................................................................................34
3.2. Populasi Sasaran ...........................................................................................34
3.3. Instrumen Penelitian......................................................................................35
3.4. Data ...............................................................................................................35
3.4.1. Data Penelitian ..................................................................................35
3.4.2. Metode Pengumpulan Data ...............................................................35
3.4.3. Metode Analisis Data ........................................................................41
3.4.3.1. Content Analysis ................................................................41
3.4.3.2. Uji Mann-Whitney U ..........................................................45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...........................................47
4.1. Deskripsi Data ..............................................................................................47
4.1.1. Deskripsi Data Berdasarkan Keikutsertaan Ajang ISRA ..................48
4.1.2. Deskripsi Data Berdasarkan Sektor Usaha .......................................49
4.1.3. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Assurance Provider ....................50
4.1.4. Deskripsi Data Berdasarkan Standar Assurance Statement ..............50
4.2. Analisis Deskriptif Assurance Statement .....................................................51
4.2.1. Standar AA1000AS ...........................................................................52

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.2. Standar ISAE3000 & AA1000AS .....................................................56


4.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan..................................................................59
4.3.1. Kualitas Assurance Statement (AS) Per Perusahaan.........................59
4.3.1.1. Kualitas Assurance Statement Per Perusahaan ..................59
4.3.1.2. Kualitas Assurance Statement Per Sektor Usaha ...............63
4.3.1.3. Kualitas Assurance Statement Per Assurance Provider .....65
4.3.1.4. Kualitas Assurance Statement Per Standar ........................67
4.3.2. Perbedaan Kualitas Assurance Statement antara
Perusahaan Peserta ISRA dan Non ISRA .........................................69
4.3.3. Perbedaan Kualitas Assurance Statement antara
Perusahaan yang Menggunakan Assuror dari
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Non KAP ..................................71
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ............................74
5.1. Kesimpulan ...................................................................................................74
5.2. Keterbatasan ..................................................................................................75
5.3. Saran ..............................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................78
LAMPIRAN ..........................................................................................................82

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel No. Halaman


2.1. Perbedaan Audit dengan Assurance Engangement ................................ 22
2.2. Jenis-Jenis dari Assurance Provider ...................................................... 26
3.1. Instrumen Penelitian............................................................................... 37
3.2. Kategori Tingkat Kualitas Assurance Statement.................................... 44
3.3. Kategori Tingkat Kualitas Assurance Statement Per Standar ................ 44
4.1. Daftar Perusahaan yang Memiliki Assurance Statement ....................... 48
4.2. Deskripsi Data Berdasarkan Keikutsertaan Ajang ISRA ....................... 48
4.3. Deskripsi Data Berdasarkan Sektor Usaha ............................................ 49
4.4. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Assurance Provider ......................... 50
4.5. Deskripsi Data Berdasarkan Standar Assurance Statement ................... 51
4.6. Hasil Skor Rata-Rata Konten dari Assurance Statement dengan
Standar AA1000AS ................................................................................ 52
4.7. Hasil Skor Rata-Rata Konten dari Assurance Statement dengan
Standar ISAE3000 & AA1000AS.......................................................... 56
4.8. Hasil Skoring Assurance Statement Per Perusahaan .............................. 59
4.9. Predikat Tingkat Kualitas Assurance Statement Per Perusahaan ........... 62
4.10. Kualitas Assurance Statement Per Sektor Usaha ................................... 64
4.11. Kualitas Assurance Statement Per Assurance Provider ......................... 65
4.12. Deskripsi Data Berdasarkan Standar Assurance Statement ................... 67
4.13. Hasil Uji Beda Assurance Statement ISRA dan Non ISRA ................... 69
4.14. Hasil Uji Beda Assurance Statement KAP dan Non KAP ..................... 71

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar No. Halaman


2.5. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 33
3.1. Ilustrasi Kategori Kualitas Assurance Statement
Standar AA1000AS ................................................................................ 45
3.2. Ilustrasi Kategori Kualitas Assurance Statement
Standar ISAE3000 & AA1000AS.......................................................... 45

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran No. Halaman


1.1. Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement ... 82
1.2. Hasil Scoring Konten dari Assurance Statement dengan
Standar AA1000AS ............................................................................... 88
1.3. Hasil Scoring Konten dari Assurance Statement dengan
Standar ISAE 3000 & AA1000AS......................................................... 89
1.4. Daftar Perusahaan .................................................................................. 90
1.5. Hasil Uji Deskriptif Statistik dengan SPSS 24 ...................................... 91
1.6. Hasil Uji Beda ISRA dan Non ISRA dengan SPSS 24 .......................... 91
1.7. Hasil Uji Beda KAP dan Non KAP dengan SPSS 24 ............................ 92
1.8. Contoh Assurance Statement.................................................................. 93

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas assurance statement atas


sustainability reports, kemudian untuk mengetahui perbedaan kualitas assurance
statement atas sustainability reports antara perusahaan yang menjadi peserta
Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) dan tidak menjadi peserta ISRA
(non ISRA), dan untuk mengetahui perbedaan kualitas assurance statement atas
sustainability reports antara perusahaan yang menggunakan assuror dari Kantor
Akuntan Publik (KAP) dan tidak dari KAP (non KAP). Jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi sasaran dalam penelitian
ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 dan
perusahaan peserta ajang ISRA tahun 2017. Populasi sasaran yang diperoleh
sebanyak 13 perusahaan yang terdiri dari 10 perusahaan yang merupakan peserta
dalam ajang ISRA dan 3 perusahaan non ISRA. Analisis data yang digunakan
menggunakan descriptive content analysis dan uji Mann-Withney U dengan
bantuan program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas assurance
statement atas sustainability reports di Indonesia rata-rata pada tingkat kualitas
tinggi dengan persentase tingkat ketaatan tertinggi terhadap standar AA1000AS
sebesar 92,9%, tidak ada perbedaan kualitas assurance statement pada perusahaan
yang menjadi peserta dalam ajang ISRA dan non ISRA, lalu tidak ada perbedaan
kualitas assurance statement pada perusahaan yang menggunakan jasa assuror dari
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan non KAP.

Kata kunci: kualitas, standar, assurance statement, sustainability report

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

The aim of this research is to determine the quality of assurance statement on


sustainability reports in Indonesia, then to find out the differences quality of
assurance statements on sustainability reports between of Indonesia Sustainability
Reporting Awards (ISRA) participant and non ISRA participant (non ISRA), and
then to find out the differences quality of assurance statements on sustainability
reports between companies that use assurors from Public Accounting Firm (PAF)
and not from Public Accounting Firm (non PAF). Type of this research using
quantitative descriptive approach. The target population in this research is
companies that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) on 2016 and participant
of ISRA on 2017. The target populations are 13 companies, consist of 10 companies
that participated in ISRA and 3 companies non ISRA. Data analysis used
descriptive content analysis and Mann-Withney U Test with SPSS 24 program. The
result of this research found that quality of assurance statement on sustainability
reports in Indonesia has average level at high quality with the highest percentage
of adherence to AA1000AS standard of 92,9%, then there is no difference quality
of assurance statement in company that participated in ISRA and non ISRA, and
then there is no difference quality of assurance statement in companies that use
assurance services from Public Accounting Firm (PAF) and non PAF.

Keywords: quality, standard, assurance statement, sustainability report

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keberlanjutan telah menjadi isu penting di dunia korporat pada abad ke-

21 (Channuntapipat, 2016). Sejak tahun 1993, survei praktik pelaporan

sustainability reports triwulan oleh KPMG telah memetakan peningkatan

yang stabil dalam jumlah perusahaan yang melaporkan sustainability reports

(O’Dwyer & Owen, 2005). Dalam survei terbaru KPMG (2017) dengan

sampel 4.900 perusahaan, persentase perusahaan yang melaporkan

sustainability reports meningkat sebesar 2% dari tahun 2015 sampai 2017

naik dari 73% menjadi 75% (KPMG, 2017). Persentase ini naik dari 12% pada

tahun 1993 menjadi 75% pada tahun 2017 (KPMG, 2017).

Peningkatan persentase ini juga seiring dengan peningkatan 3% jumlah

perusahaan yang menggunakan assurance dari pihak ketiga yaitu dari tahun

2015 sampai 2017 naik dari 42% menjadi 45%. Dalam menyusun

sustainability reports terdapat banyak standar yang dapat digunakan oleh

assurance provider seperti Reporting Initiative Guideline 3 (GRI G3) sebesar

2%, Global Reporting Initiative Guideline 4 (GRI G4) sebesar 88% dan

Global Reporting Initiative Standard (GRI Standard) sebesar 10% (KPMG,

2017).

Saat ini, Sustainable Development Goals (SDGs) muncul sebagai tren

yang jelas dalam peningkatan jumlah perusahaan menerbitkan sustainability

reports. SDGs mulai diadopsi oleh negara-negara yang menjadi anggota

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015. SDGs memuat 17

Global Goals. Negara Indonesia yang merupakan salah satu negara anggota

PBB menyatakan berkomitmen untuk berperan aktif dalam penentuan sasaran

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui Perpres Nomor 59 Tahun

2017.

Dalam survei KPMG (2017) menunjukkan bahwa SDGs telah bergaung

kuat dengan bisnis di seluruh dunia dalam waktu kurang dari dua tahun sejak

peluncurannya. Ada sekitar empat dari sepuluh sustainability reports yang

melaporkan adanya hubungan kegiatan berkelanjutan perusahaan dengan

SDGs. Hal ini mungkin terjadi karena setiap Global Goals SDGs

berhubungan dengan indikator dan disclosure dalam Global Reporting

Initiatif (GRI) (SDG Compass, 2017).

Demi mendukung tercapainya SDGs di tingkat nasional, perusahaan di

Indonesia juga perlu membuat sebuah sustainability report yang berfungsi

sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholders dalam

bentuk sebuah laporan. Sustainability report merupakan platform kunci untuk

mengkomunikasikan kinerja dan dampak keberlanjutan perusahaan baik

positif atau negatif (GRI, 2013).

Adanya tren peningkatan perusahaan yang mempublikasikan

sustainability report telah disertai dengan adanya minat yang meningkat

mengenai keakuratan dan kredibilitas dari sustainability report. Menghadapi

tantangan kredibilitas, perusahaan pelapor telah beralih ke assurance pihak

ketiga untuk mendukung validitas sustainability report perusahaan (Park &

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Brorson, 2005) karena sustainability report tanpa verifikasi pihak ketiga

dianggap tidak memiliki kredibilitas (Adams, 2002). Adanya external

assurance diharapkan agar dapat meningkatkan kredibilitas sustainability

report sehingga dapat diandalkan dan digunakan untuk pengambilan

keputusan (GRI R & D, 2013). Namun, pemberian assurance statement (AS)

sampai saat ini masih dapat dilakukan oleh beberapa kelompok jasa assure.

Banyaknya kelompok yang dapat memberikan assurance statement

menyebabkan adanya perbedaan dalam assurance statement yang dihasilkan

(Deegan, Cooper, Barry & Shelly, 2006).

Isu sustainability report secara tidak langsung terdapat dalam ajaran

agama Katolik menurut Paus Fansiskus (2015) yang menyebutkan bahwa

ketika berbicara tentang ‘penggunaan yang berkelanjutan’, maka harus

mempertimbangkan juga kemampuan regeneratif setiap ekosistem dalam

berbagai bidang dan aspeknya. Hal yang sama juga diajarkan dalam falsafah

agama Hindu yang disebut dengan Tri Hita Karana. Ajaran ini mengandung

pengertian tiga penyebab kesejahteraan manusia di dunia bersumber pada

keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam

sekitarnya dan manusia dengan sesamanya (Mediahindu, 2013).

Di Indonesia sustainability report masih bersifat dianjurkan atau

voluntary bagi perusahaan (IAI, 2012). Artinya di Indonesia belum ada

peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk menerbitkan sustainability

report. Hal ini mungkin menyebabkan sedikitnya jumlah perusahaan yang

menerbitkan sustainability report maupun yang menggunakan external

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

assurance. Selain itu, kualitas dari assurance statement sampai saat ini masih

dipertanyakan karena untuk menggambarkan proses review sustainability

report masih menggunakan banyak istilah seperti assurance, external

assurance, verification, dan certification (GRI, 2013) dan begitu pun dengan

masih banyaknya service providers yang dapat menawarkan jasa external

assurance (GRI, 2013).

Sampai saat ini di Indonesia belum ada lembaga khusus yang membuat

survei apakah terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang menerbitkan

sustainability report dan menggunakan jasa external assurance sejak

maraknya isu global mengenai sustainability report. Namun dapat

diasumsikan bahwa peningkatan akan terjadi jika dilihat dari adanya

peningkatan jumlah perusahaan yang mengikuti ajang Indonesia Sustainaility

Reporting Awards (ISRA). Penghargaan ISRA diadakan setiap tahun oleh

National Center for Sustainability Reporting (NCSR) dan bisa diikuti oleh

perusahaan yang menerbitkan sustainability report (Effendi, 2016). Adanya

ajang ini membuat perusahaan semakin terdorong untuk menerbitkan

sustainability report.

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah tentang kualitas

assurance statement di Indonesia karena belum adanya penelitian mengenai

hal tersebut. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan oleh stakeholder yaitu untuk melihat apakah benar jika

sustainability report yang telah disertai assurance statement dapat dipercaya

kredibilitasnya. Atas dasar hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melakukan penelitian terkait dengan kualitas assurance statement atas

sustainability reports di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

Peningkatan persentase perusahaan yang membuat sustainability report

seiring dengan peningkatan jumlah perusahaan yang menggunakan external

assurance untuk memberikat statement atas sustainability report yang telah

disajikan oleh perusahaan. Kualitas assurance statement menjadi penting

karena sustainability report yang disertai dengan assurance statement lebih

dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Dengan demikian

permasalahan dari penelitian ini adalah:

1.2.1. Apakah assurance statement atas sustainability reports perusahaan di

Indonesia berkualitas?

1.2.2. Apakah terdapat perbedaan kualitas assurance statement atas

sustainability reports antara perusahaan yang menjadi peserta ISRA

dan non ISRA?

1.2.3. Apakah terdapat perbedaan kualitas assurance statement atas

sustainability reports antara perusahaan yang menggunakan assuror

dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan non KAP?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan yang telah dideskripsikan dalam perumusan masalah,

tujuan penelitian ini adalah:

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3.1. Untuk mengetahui kualitas assurance statement atas sustainability

reports perusahaan di Indonesia.

1.3.2. Untuk mengetahui perbedaan kualitas assurance statement atas

sustainability reports antara perusahaan yang menjadi peserta ISRA

dan non ISRA.

1.3.3. Untuk mengetahui perbedaan kualitas assurance statement atas

sustainability reports antara perusahaan yang menggunakan assuror

dari KAP dan non KAP.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini akan

memberikan tambahan pengetahuan di bidang Akuntansi Manajemen

terkait dengan sustainability report, assurance statement, dan kualitas

assurance statement atas sustainability reports.

1.4.2. Manfaat Praktis

Saat ini sangat banyak sekali perusahaan yang mengikuti tren

untuk menerbitkan sustainability report. Terlebih lagi pasca

disepakatinya Sustainable Development Goals (SDGs). Adanya tren

ini membuat beberapa organisasi dan pemerintah akhirnya terdorong

membuat pedoman atau standar yang akan digunakan oleh perusahaan

dalam membuat sustainability reporta. Demi meningkatkan

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kredibilitas dari sustainability report, maka diperlukanlah pihak ketiga

untuk memberikan assurance statement atas sustainability report yang

diterbitkan. Mulailah muncul beberapa organisasi yang membuat

standar dan regulasi mengenai assurance statement.

Di Indonesia belum banyak perusahaan yang menggunakan jasa

assuror. Hal ini mungkin terjadi karena sustainability report yang

masih bersifat voluntary atau sukarela dan juga menjadi salah satu

yang menyebabkan belum adanya penelitian terkait dengan kualitas

assurance statement. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas

kualitas assurance statement atas sustainability report di Indonesia.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan lebih banyak perusahaan

yang menerbitkan sustainability report yang disertai assurance

statement dari pihak ketiga.

Bagi pihak yang membuat regulasi mengenai sustainability

report dan assurance statement dapat menggunakan penelitian ini

sebagai dasar untuk mengembangkan regulasi mengenai sustainability

report dan assurance statement agar adanya sustainability report dan

assurance statement memang sesuai dengan fakta yang ada di

perusahaan. Investor juga dapat menggunakan assurance statement

untuk melakukan pertimbangan sebelum melakukan sebuah investasi.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6. Batasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi hanya pada kualitas assurance statement atas

sustainability reports studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 dan perusahaan peserta ajang ISRA tahun

2017 dengan menggunakan ukuran kualitas assurance statement dari standar

AA1000AS dan ISAE3000.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan tesis ini

terdiri dari 5 bab, yaitu:

Bab I: Pendahuluan

Pada bab I berisi konsep dasar penulisan yang didalamya

menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah

dan sistemastika penulisan.

Bab II: Landasan Teori

Pada bab II berisi tentang penjelasan teori-teori yang akan

mendukung penelitian ini dan menjadi dasar melakukan

pembahasan hasil penelitian.

Bab III: Metode Penelitian

Pada bab III menjelaskan tentang cara yang digunakan untuk

melakukan penelitian. Hal tersebut meliputi desain penelitian,

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

populasi sasaran, instrumen penelitian, data penelitian, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data.

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab IV berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data

dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 dan peserta

ISRA Tahun 2017.

Bab V: Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran

Pada bab V terdiri dari kesimpulan atas hasil penelitian yang

dilakukan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah yang

telah ditentukan. Selanjutnya adalah keterbatasan penelitian dan

saran untuk penelitian selanjutnya.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Agency Theory

Teori ini meninjau hubungan antara principal dan agent, yang mana

principal akan melibatkan agent untuk melakukan pekerjaan atas namanya.

Salah satu contoh hubungan agensi dalam sebuah perusahaan adalah antara

stakeholder sebagai principal dan manajer dari perusahaan sebagai agent.

Teori keagenan juga dapat diterapkan dalam konteks sustainability reports

dan assurance statement yaitu stakeholder perusahaan mewakili principal

dan perusahaan pelapor mewakili agent (Damen, 2016). Zorio, Garcia-Benau,

& Sierra (2013) juga menyebutkan external assurance pada sustainability

reports dilandasi oleh perspektif agency theory.

Dalam beberapa penelitian telah dipastikan adanya suatu kesenjangan

informasi antara perusahaan dan masyarakat pada topik sustainability

(Damen, 2016). Perusahaan merupakan pihak yang pertama mengetahui

konsekuensi lingkungan dan sosial dari tindakan mereka dan yang dapat

menentukan apakah mereka akan mengungkapkan informasi tersebut atau

tidak (Comyns, Figge, Hahn & Barkemeyer, 2013). Teori keagenan

menyatakan bahwa manajer akan mengungkapkan informasi sosial jika dapat

meningkatkan kesejahteraan perusahaan yaitu ketika manfaat dari

pengungkapan lebih besar dari biaya terkait (Ness & Mirza, 1991).

Adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen menyebabkan

assurance statement menjadi penting. Selain untuk mengatasi agency

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

problem, assurance statement bisa menjadi salah satu metode monitoring

kontrak antara principal dan agen. Assurance statement juga mampu

mengurangi biaya agensi akibat perilaku mementingkan diri sendiri oleh

manajer (kompasiana, 2015). Stakeholder menerima informasi melalui

sustainability report yang disertai dengan assurance statement mampu

mengurangi asimetri informasi (Power, 1991).

2.2. Legitimacy Theory

Teori legitimasi didasarkan pada keberadaan "social contract" antara

perusahaan dan konteks sosial di mana mereka beroperasi, yang menetapkan

bahwa perusahaan dapat terus beroperasi jika keberadaan dan aktivitasnya

telah sah diterima oleh masyarakat (Tarquino and Rossi, 2017).

Menurut Suchman (1995: 574) “Legitimacy is a generalized perception


or assumption that the actions of an entity are desirable, proper,
orappropriate within some socially constructed system of norms, values,
beliefs, and definitions”.

Jadi legitimasi ada ketika tindakan perusahaan dianggap tepat atau

sesuai dalam beberapa sistem norma, nilai, keyakinan, dan definisi yang

disusun secara sosial. Legitimasi perusahaan diperlukan untuk kelangsungan

hidup perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan kegiatan yang

berbeda dengan tujuan meningkatkan legitimasi (Rossi & Tarquinio, 2017).

Perusahaan dapat menggunakan external assurance untuk

meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam kredibilitas laporan Corporate

Social Responsibility (CSR) perusahaan dan untuk mempertahankan

legitimasi perusahaan (Perego dan Kolk, 2012). Assurance merupakan alat


11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

strategis yang dapat digunakan perusahaan untuk melegitimasi kegiatan

mereka dan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat tentang legitimasi

perilaku perusahaan (O'Dwyer et al., 2011). Perusahaan memutuskan untuk

memastikan laporan CSR berfungsi untuk melegitimasi kegiatan mereka yang

terkait CSR dan meningkatkan kredibilitas laporan. Dengan cara ini, mereka

mengirim sinyal positif yang diarahkan untuk meningkatkan legitimasi sosial

perusahaan. Sebaliknya, jenis legitimasi yang dicari oleh pemangku

kepentingan perusahaan adalah legitimasi moral dan kognitif. Praktek-

praktek assurance yang dilakukan oleh assurance provider dirancang untuk

mengembangkan legitimasi moral dan kognitif dari pengguna laporan. Dalam

hal ini, akan berguna untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang prosedur

yang digunakan oleh assurance provider untuk memperjelas dalam

memberikan opini atau komentar di mana para assuror dapat memasukkan

rekomendasi utama kepada perusahaan tentang cara-cara untuk meningkatkan

kegiatan CSR dan pelaporan perusahaan (O'Dwyer et al., 2011).

Assurance statement yang menyertai laporan CSR harus mengandung

sejumlah informasi yang berguna untuk memenuhi permintaan eksternal

stakeholder. Assurance statement juga befungsi untuk meningkatkan

accuracy, credibility dan quality laporan CSR. Berdasarkan pertimbangan ini

dan konsisten dengan teori legitimasi, assurance process dan assurance

statement memainkan peran penting dalam membangun legitimasi terutama

untuk referensi kepada pengguna assurance statement yang potensial (Rossi

& Tarquinio, 2017).

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3. Sustainable Development Goals (SDGs)

Pada bulan September 2015, Sidang Umum PBB yang diikuti oleh 159

Kepala Negara, termasuk Indonesia, telah menyepakati Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi

agenda global 2030. SDGs tersebut berisikan 17 Goals dan 169 Target untuk

periode pelaksanaan tahun 2015-2030. Indonesia telah terlibat secara aktif

dalam berbagai forum internasional dalam merumuskan SDGs tersebut.

Sejalan dengan perumusan SDGs di tingkat global, Indonesia juga menyusun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMN) tahun 2015-

2019, sehingga substansi yang terkandung dalam SDGs telah selaras dengan

RPJMN yang merupakan penjabaran Nawacita sebagai Visi dan Misi

Presiden Republik Indonesia.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development

Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan

ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga

keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga

kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan

terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup

dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Upaya pencapaian target SDGs menjadi prioritas pembangunan

nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional

dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. SDGs merupakan

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyempurnaan dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium

Development Goals (MDGs)) tahun 2000-2015 yang lebih komprehensif

dengan melibatkan lebih banyak negara baik negara maju maupun

berkembang, memperluas sumber pendanaan, menekankan pada hak asasi

manusia, inklusif dengan pelibatan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan

media, Filantropi dan Pelaku Usaha, serta Akademisi dan Pakar (Darajati dan

Jusuf, 2017).

Terdapat tiga prinsip penerapan SDGs (Darajati, 2016: 04), yaitu

sebagai berikut. (1) Universality: SDGs dilaksanakan oleh negara maju aupun

negara berkembang; (2) Integration: SDGs dilaksanakan secara terintegrasi

dan saling terkait pada semua dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan; (3)

No one left behind: harus memberi manfaat bagi semua terutama yang rentan

dan pelaksanaan melibatkan semua pemangku kepentingan.

2.4. Sustainability Reporting

2.4.1. Pengertian Sustainability Reporting

Sustainability reporting adalah pelaporan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta

upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi

semua pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan menuju

pembangunan yang berkelanjutan (Effendi, 2016). Sustainability

Reporting yang ditujukan untuk stakeholder juga merupakan alat

yang digunakan perusahaan untuk menunjukkan kontribusi

perusahaan kepada masyarakat yang semakin sadar akan masalah


14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sosial dan sustainable development (Zorio et al., 2013).

Sustainability reporting dapat dianggap sebagai sinonim dengan

istilah lain untuk pelaporan non keuangan seperti pelaporan Triple

Bottom Line (TBL), Corporate Social Responsibility (CSR), dan

banyak lagi. Sustainability reporting juga merupakan elemen

intrinsik dari integrated reporting yang merupakan perkembangan

lebih baru dari jenis laporan yang menggabungkan analisis kinerja

keuangan dan non keuangan (GRI, 2013).

2.4.2. Proses Penyajian Sustainability Reporting

Proses penyajian sustainability reporting dilakukan melalui 5

(lima) mekanisme (Effendi, 2016), yaitu:

2.4.2.1. Penyusunan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan

pembangunan yang berkelanjutan, kemudian

mempublikasikan kebijakan tersebut beserta dampaknya.

2.4.2.2. Tekanan pada rantai pemasok (supply chain) untuk

memberikan produk atau jasa yang ramah lingkungan.

2.4.2.3. Keterlibatan pemangku kepentingan.

2.4.2.4. Voluntary codes yaitu dimana masyarakat meminta

perusahaan untuk mengembangkan aspek-aspek kinerja

sustainability dan membuat laporan pelaksanaan

sustainability reporting.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.4.2.5. Mekanisme lain adalah rating dan benchmaking, pajak dan

subsidi, izin-izin yang dapat diperdagangkan, serta

kewajiban dan larangan.

Laporan keberlanjutan (sustainability report) dapat diterbitkan

secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual

report) (Effendi, 2016). Beberapa alasan perusahaan menyajikan

laporan berkelanjutan terpisah dari laporan tahunan, antara lain

sebagai alat komunikasi bagi manajemen dengan stakeholder untuk

menyampaikan pesan bahwa perusahaan telah menjalankan

pengembangan yang berkelanjutan, memperoleh positive image

(citra positif) dan pencarian legitimasi dari stakeholder.

2.4.3. Implementasi Sustainability Reporting

Global Reporting Initiative (GRI) telah mengeluarkan

panduan/pedoman yang dapat digunakan untuk mengukur praktik

manajemen keberlanjutan (sustainability management)

Sustainability Reporting Guidelines yang berhubungan dengan 3

(tiga) aspek, yaitu ekonomi, lingkungan, dan manusia atau triple

bottom line (profit, planet, and people).

Dua hal yang dapat mendorong perusahaan menerapkan CSR,

yaitu bersifat dari luar perusahaan (external drivers) seperti regulasi,

hukum, dan diwajibkannya analisis mengenai dampak lingkungan

(amdal) dan dalam perusahaan (internal drivers) terutama

bersumber dari perilaku manajemen dan pemilik perusahaan,

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

termasuk tingkat kepedulian/tanggung jawab perusahaan untuk

membangun masyarakat sekitar (community development

responsibility) (Effendi, 2016).

Perusahaan yang telah go public di Indonesia memiliki

kewajiban membuat sustainability report sesuai dengan amanat

Pasal 66 ayat 2, Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa

Keuangan) telah mengeluarkan aturan yang mengharuskan

perusahan publik untuk mengungkapkan pelaksanaan kegiatan CSR

di dalam laporan tahunannya. Melalui penerapan sustainability

reporting diharapkan perusahaan dapat berkembang secara

berkelanjutan (sustainable growth) yang didasarkan atas etika bisnis

(business ethics) (Effendi, 2016).

2.5. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

National Center for Sustainability Reporting (NCSR) setiap tahun

menyelenggarakan ajang atau penghargaan Indonesia Sustainability

Reporting Awards (ISRA). Ajang tahunan ISRA diselenggarakan atas kerja

sama NCSR Bersama Indonesia-Netherlands Association (INA) serta

American Chamber of Commerce (AMCHAM) dengan dukungan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Keduataan Besar Kerajaan Belanda,

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Akuntan Manajemen

Indonesia (IAMI), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI),

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). ISRA diharapkan dapat meningkatkan

tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan utama (key

stakeholder) dan meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap aspek

transparasi dan akuntabilitas publik. ISRA diberikan kepada perusahaan yang

telah mempublikasikan sustainability reports, baik yang diterbitkan secara

terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan. Tiga kriteria yang sering

dipakai sebagai penilaian ajang penghargaan ISRA (Effendi, 2016), antara

lain kelengkapan (completeness), kepercayaan (credibility) yaitu dengan

assurance statement dari pihak ketiga dan komunikasi (communication).

Peran profesi akuntan manajemen sangat signifikan dalam proses

persiapan ISRA. Akuntan manajemen berada pada posisi manajemen puncak

dapat membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong penyajian

sustainability report. Akuntan manajemen berada pada posisi manajemen

menengah (middle management) dapat berperan dalam penilaian dan

pengukuran aktivitas Social, Ethical, and Environment (SEE) perusahaan

serta dampak yang dipengaruhinya (Effendi, 2016).

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.6. Sustainability Management

Pada awal abad ke-21 ini, terdapat pergeseran dalam berbisnis yang

beretika melalui konsep pengembangan yang berkelanjutan sebagai

paradigma baru (Effendi, 2016). Pada awalnya, bisnis hanya dibangun dengan

paradigma lama berupa single P alias Profit saja. Konsep pengembangan yang

berkelanjutan merupakan suatu konsep pembangunan di mana untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia saat ini (current) tidak boleh

mengganggu kemampuan generasi berikutnya (next generation) dalam

memenihi kebutuhan hidup mereka yang akan datang. Berdasarkan konsep

tersebut, maka muncul konsep sustainability management (manajemen

keberlanjutan) (Effendi, 2016). Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan yang

mengimplementasikan sustainability management yaitu perusahaan bukan

hanya mengejar keuntungan bagi pemilik semata, namun juga harus menjaga

dan memberi nilai tambah (value added) pada masyarakat dan lingkungan,

meningkatkan nama baik perusahaan, mengurangi dampak risiko yang

berpotensi merugikan perusahaan, meningkatkan daya saing (competitive

advantage) perusahaan di tingkat global, meningkatkan kepercayaan

stakeholder, dan bahan analisis investasi bagi para investor (Socially

Responsible Investment-SRI).

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.7. Sustainability Assurance

2.7.1. Assurance Service

Assurance service merupakan independent professional service

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari informasi dan

mengurangi risiko ketidaksesuaian informasi yang disajikan. Tujuan

utama dari assurance service untuk memberikan independensi dan opini

professional yang meningkatkan kualitas dari informasi kepada

manajemen dan pengambil keputusan lainya (NCSR, 2018). Tantangan-

tantangan sebuah perusahaan tidak hanya untuk melaporkan dengan

baik tetapi juga menjalankan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan

perlu melihat isu sustainability tidak hanya dalam kebutuhan untuk

menerbitkan sebuah laporan tetapi mulai dari melakukan menajemen

terhadap isu sustainability di jalur yang terintegrasi (NCSR, 2018).

Penggunaan review pihak eksternal dan independen atas proses

sustainability management dan final disclosures dimaksudkan untuk

meningkatkan robustness, accuracy dan trustworthiness dari informasi

yang diungkapkan (GRI, 2013). Istilah yang digunakan untuk

menggambarkan proses ini bervariasi seperti assurance, external

assurance, verification, dan certification (GRI, 2013). Definisi dan

interpretasi di balik setiap review independen bervariasi, dan jenis

informasi dan ruang lingkup informasi yang harus assure juga dapat

bervariasi. Assurance engagement process dapat berfokus pada kualitas

data, proses untuk menentukan data apa yang dikumpulkan, atau

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keduanya (GRI, 2013). Informasi kualitas yang lebih tinggi dilihat lebih

dapat dipercaya dan lebih bermanfaat bagi perusahaan dan untuk

pengguna informasi (GRI, 2013).

The International Federation of Accountants (IFAC)


mendefinisikan an assurance engagement as one “in which a
practitioner expresses a conclusion designed to enhance the degree of
confidence of the intended users other than the responsible party about
the outcome of the evaluation or measurement of a subject matter
against criteria.”

Meskipun praktik pengukuran dan pelaporan untuk pelaporan

keuangan telah ditetapkan, laporan keuangan yang telah direview oleh

auditor eksternal dipandang sebagai lebih bernilai dan berguna daripada

laporan keuangan yang tidak diaudit. Demikian juga dengan

sustainability report yang telah di-assure oleh pihak eksternal terlihat

lebih dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan daripada yang

tidak diassure. GRI menggunakan istilah "external assurance" sebagai

istilah menyeluruh untuk mencakup berbagai pendekatan untuk

penilaian eksternal terhadap proses sustainability disclosure dan

sustainability report (GRI, 2013). Berikut ini Tabel 2.1 menunjukkan

perbedaan Audit dengan Assurance Engagement (NCSR, 2018).

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1
Perbedaan Audit dengan Assurance Engangement

Audit Assurance Engagement


Menguji validitas dari financial 1. Menguji validitas data dari
statement. siklus bisnis.
2. Menguji informasi financial
dan non financial.
Highly structured Cenderung disesuaikan
Investor analysis tools 1. Membantu dalam mengurangi
risiko manajemen
2. Membantu manajer atau
pengambil keputusan membuat
keputusan lebih percaya diri
3. Socially investor analysis tools
(SRI (Social Responsible
Investor))
Mature Young
Ada standar Ada standar yang dikeluarkan
AccountAbility
Sumber: NCSR, 2018

2.7.2. Manfaat Internal dari Sustainability Assurance

Perusahaan mencari assurance untuk berbagai alasan. Beberapa

manfaat internal dan eksternal dari assurance dapat diidentifikasi

dengan mudah, seperti untuk meningkatkan pengakuan, kepercayaan

dan kredibilitas, mengurangi risiko dan meningkatkan nilai perusahaan,

mendorong peningkatan dalam strategi organisasi, membantu

memastikan bahwa sistem internal dan kontrol yang kuat, dan dapat

merekomendasikan perbaikan yang diperlukan, dan meningkatkan

komunikasi dengan stakeholder.

“Case” untuk assurance atas sustainability reports juga

diperkuat oleh peningkatan adopsi di marketplace (GRI, 2013: 07).

Sejak tahun 2001 ada peningkatan besar dalam praktik sustainability

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

report, khususnya yang menarik adalah 95% dari perusahaan-

perusahaan terbesar di dunia sekarang mempublikasikan beberapa

bentuk sustainability report. Pada tahun 2012, lebih dari 46% laporan

yang terdaftar di GRI Sustainability Disclosure Database menunjukkan

beberapa bentuk external assurance. Peningkatan dalam sustainability

report dan assurance telah disertai dengan pengembangan dari standar

sustainability assurance.

Stakeholder juga menunjukkan minat yang meningkat dalam

sustainability disclosures yang telah di assure. Misalnya, dalam kasus

perubahan iklim, isu-isu seperti risiko karbon dan kemampuan untuk

memperdagangkan emisi dapat memiliki implikasi finansial langsung.

Stakeholder juga semakin tertarik pada external assurance dari supply

chain disclosure. Perusahaan yang menggunakan conflict minerals

mungkin dalam beberapa kasus harus menggunakan proses external

verification untuk supply chain disclosure (GRI, 2013).

2.7.3. Assurance Standards

Terdapat standar dan kerangka kerja nasional dan internasional

untuk mengassure non financial/sustainability disclosures. Standar

internasional yang paling dikenal secara internasional ada dua, yaitu

ISAE 3000 dan AA1000AS (GRI, 2013: 12).

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.7.3.1. International Standard on Assurance Engagements 3000

(ISAE 3000)

ISAE 3000 adalah standar umum untuk setiap assurance

engagement selain audit atau review dari historis informasi

keuangan (GRI, 2013). Standar ini dikembangkan oleh

International Auditing and Assurance Standards Board

(IAASB) of International Federation of Accountants (IFAC)

diterbitkan pada tahun 2003. Penekanannya standar ini adalah

pada prosedur yang komprehensif untuk proses pengumpulan

bukti dan independensi assuror (GRI, 2013).

Assurance report yang sesuai dengan ISAE 3000, hanya

dapat dikeluarkan oleh professional accountants karena

assurance provider juga harus mematuhi IESBA Code of

Ethics for Professional Accountants. Assurance providers lain

dapat menggunakan metodologi assurance berdasarkan ISAE

3000 atau yang menggabungkan elemen ISAE 3000 dengan

standar lain, seperti AA1000AS (GRI, 2013).

2.7.3.2. AA 1000 Assurance Standards (AA1000AS)

AccountAbility AA1000 Assurance Standard terkait

dengan AccountAbility Principles Standard (AA1000APS

2008) yang digunakan oleh beberapa organisasi untuk

memandu pendekatan mereka untuk keberlanjutan (GRI,

2013). Standar ini dikembangkan oleh AccountAbility yang

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan sebuah lembaga think tank dan layanan konsultasi

untuk external assurance dari implementasi dari AA1000APS

Principles. Versi terbaru telah diterbitkan pada tahun 2008.

Penekanan standar ini adalah apakah organisasi dan

sustainability reporting menanggapi kekhawatiran

stakeholder.

Standar ini dapat digunakan oleh berbagai jenis

assurance provider. Organisasi yang ingin menekankan

komitmen mereka pada AA1000APS Principles termasuk

tanggapan mereka terhadap pandangan stakeholder sering

memilih assurance berdasarkan AA1000AS (GRI, 2013).

2.7.4. Assurance Provider

Saat ini masih terdapat berbagai service providers yang

menawarkan external assurance atas sustainability disclosure. Dalam

memilih provider, organisasi harus mempertimbangkan keahlian dan

kompetensi dari provider dengan proses dan disclosure sustainability

management. External assurance providers juga diharapkan menjadi

independen dari organisasi untuk dapat mencapai dan

mempublikasikan opini atau kesimpulan objektif dan tidak memihak,

terbukti kompeten dalam praktik materi dan assurance, dan

menerapkan prosedur pengendalian mutu untuk assurance

engagement diantara kemampuan lainnya (GRI, 2013: 10).

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tipe atau jenis external assurance service providers

dikelompokkan menjadi empat kelompok seperti terlihat pada Tabel

2.2 berikut.

Tabel 2.2
Jenis-Jenis dari Assurance Provider

Jenis Contoh Laporan

Subject expert Aaron, BITC Shell report

Boutique org. NCSR Antam report

Certifying agencies DNV, SGS HSBC report

Auditing Firm Big Four BP report


Sumber: NCSR, 2018

2.8. Kualitas Assurance Statement atas Sustainability Report

Terdapat berbagai penelitian yang telah menguji kualitas assurance

statement atas sustainability reports (Damen, 2016) di luar Indonesia. Namun

di Indonesia belum ada penelitian terkait kualitas assurance statement atas

sustainability reports. Terdapat banyak standar yang diterima secara umum

untuk mengukur kualitas dari assurance statement yang dapat digunakan oleh

assurance provider dalam memberikan statement seperti dari AA1000AS,

ISAE3000, GRI, ISO dan FEE. Standar yang akan digunakan untuk mengukur

kualitas assurance statement atas sustainability reports dalam penelitian ini

yaitu AA1000AS dan ISAE3000. Adapun konten minimal dari assurance

statement dalam setiap standar dijelaskan sebagai berikut.

2.8.1. Konten Minimal Assurance Statement Standar AA1000AS

1. Pengguna yang dituju dari assurance statement

2. Tanggung jawab dari perusahaan pelapor dan assurance provider


26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Standar assurance yang digunakan, termasuk referensi ke

AA1000AS (2008)

4. Deskripsi ruang lingkup, termasuk jenis dari assurance yang

diberikan

5. Deskripsi dari cakupan pengungkapan

6. Deskripsi dari metodologi

7. Keterbatasan

8. Referensi kriteria yang digunakan

9. Pernyataan level assurance

10. Temuan dan kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap Prinsip-

Prinsip Akuntabilitas AA1000 tentang Inklusivitas, Materialitas,

dan Ketanggapan (dalam semua contoh)

11. Temuan dan kesimpulan tentang reabilitas dari informasi kinerja

yang telah ditentukan (hanya untuk assurance tipe-2)

12. Observasi dan/atau rekomendasi

13. Catatan tentang kompetensi dan independensi dari assurance

provider

14. Nama dari assurance provider

15. Tanggal dan tempat (AA1000AS, 2008: 21)

2.8.2. Konten Minimal Assurance Statement Standar ISAE3000

1. Judul yang secara jelas mengindikasikan laporan adalah laporan

independen assurance

2. Pihak penerima yang dituju (addressee)

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Identifikasi atau deskripsi level assurance yang diperoleh oleh

praktisi, informasi pokok masalah dan bila perlu masalah pokok

yang mendasari

4. Identifikasi kriteria yang berlaku

5. Apabila diperlukan, deskripsi tentang batasan inheren yang

signifikan terkait dengan pengukuran atau evaluasi masalah pokok

yang mendasari terhadap kriteria yang berlaku

6. Ketika kriteria yang berlaku dirancang untuk tujuan tertentu,

sebuah pernyataan yang mengingatkan pembaca pada fakta dan

sebagai akibatnya informasi masalah pokok mungkin tidak cocok

untuk tujuan lain.

7. Pernyataan untuk mengidentifikasikan pihak yang bertanggung

jawab dan pengukur atau evaluator jika berbeda, dan untuk

mendeskripsikan tanggung jawab mereka dan tanggung jawab

praktisi

8. Pernyataan bahwa perjanjian dilakukan sesuai dengan ISAE atau

dimana ada masalah pokok spesifik ISAE

9. Pernyataan tentang perusahaan yang menyatakan di mana praktisi

merupakan anggota yang menerapkan International Standard on

Quality Control 1 (ISQC 1), atau persyaratan profesional lainnya,

atau persyaratan dalam hukum atau peraturan, yang setidaknya

sama dengan ISQC 1. Jika praktisi bukan professional accountant,

pernyataan harus mengidentifikasikan persyaratan profesional,

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau persyaratan dalam hukum atau peraturan, yang diterapkan

setidaknya seperti ISQC 1

10. Pernyataan bahwa praktisi mematuhi independensi dan

persyaratan etis lainnya dari Kode IESBA, atau persyaratan

profesional lainnya, atau persyaratan yang diberlakukan oleh

undang-undang atau peraturan, yang setidaknya sama dengan

Parts A and B dari Kode IESBA yang terkait dengan keterlibatan

(engagements) assurance

11. Ringkasan informatif dari pekerjaan yang dilakukan sebagai dasar

bagi kesimpulan praktisi

12. Kesimpulan dari praktisi

13. Tandatangan dari praktisi

14. Tanggal dari laporan assurance

15. Lokasi yuridiksi dimana praktisi melakukan praktik (ISAE3000,

2013: 21)

Semakin berkualitas assurance statement jika semakin banyak item

dalam standar assurance statement yang dipenuhi. O`Dwyer dan Owen

(2005) melakukan penelitian terkait kualitas assurance statement dengan

sampel perusahaan yang terdaftar di ACC UK dan European Sustainability

Reporting Awards tahun 2002 menemukan bahwa assuror yang

menggunakan standar AA1000AS cenderung memberikan high level of

assurance. Hasil analisisnya menimbulkan tanda tanya terkait dengan

independensi assurance dan mengungkapkan bahwa ada kontrol manajemen

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang besar atas proses assurance. Hal ini dibuktikan oleh keengganan untuk

menyampaikan statement kepada stakeholder tertentu dan secara umum tidak

adanya partisipasi stakeholder dalam proses assurance. Pendekatan yang

berbeda untuk assurance di antara akuntan dan konsultan juga ditemukan.

Praktik di Australia, Hodge, Subramaniam & Stewart (2009) menemukan

bahwa saat ini perusahaan perlu meningkatkan praktik sustainability

assurance dan pengembangan pedoman terkait praktik yang tepat dan standar,

apakah sukarela atau diatur. Mengingat tentang kredibilitas sustainability

report harus ditingkatkan, maka perlu diketahui kapan sustainability report

perlu disertai assurance statement, dan apakah benar keterlibatan assuror

dapat meningkatkan kredibilitas sustainability report maka diperlukan

investigasi untuk penelitian lebih lanjut.

Praktik assurance juga ditemukan pada perusahaan G250. Perego &

Kolk (2012) menganalisis konten dan kualitas assurance statement dan

menemukan bahwa kualitas sustainability assurance telah meningkat dari

waktu ke waktu, penelitiannya melihat assurance statement dari tahun 1999

hingga 2008. Meskipun kualitas terus meningkat, namun kualitas rata-rata

ditemukan lebih rendah. Selain itu, variasi dari tingginya kualitas negara

tertentu juga ditemukan, seperti variasi industri dan variasi yang tergantung

pada assurance provider.

Di Spanyol, dalam penelitian Zorio et al., (2013) yang merupakan pionir

dalam mengembangkan indeks untuk mengukur kualitas assurance reports

menunjukkan bahwa ada kecenderungan yang sangat meningkat untuk

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengeluarkan laporan CSR. Tidak ada perusahaan yang laporan tahunannya

diaudit oleh perusahaan non Big Four yang menggunakan assuror dalam

laporan CSR mereka. Penelitian ini juga menemukan bahwa kualitas

assurance statement di Spanyol cukup dapat diterima (mean sebesar 6,29 dan

standar deviasi sebesar 2,59). Namun, hanya CSR yang dijamin oleh auditor

yang dapat mencapai kualitas yang lebih tinggi dalam assurance statement.

Dalam penelitian Damen (2016) yang mengidentifikasikan determinan

dari kualitas external assurance statement atas sustainability reports dengan

sampel 192 perusahaan global yang termasuk dalam Climate Performance

Leadership Index (CPLI) tahun 2014 baik yang menerbitkan sustainability

report maupun tidak. Damen (2016) menemukan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi tingginya kualitas external assurance statement yaitu negara

yang berorientasi pada stakeholder, industri yang tidak masuk ke dalam

asosiasi isu-isu lingkungan, perusahaan yang lebih berpolusi, dan assurance

provider non auditing firm.

Di Italia, Rossi & Tarquinio (2017) melakukan analisis dari assurance

statements atas sustainability reports menemukan bahwa ada beberapa

variabel yang mempengaruhi tingginya peringkat perusahaan di assurance

statement disclosure index (ASDI) yaitu variabel CSR committee, expert

within CSR committee, sensitivity industry. Teori legitimasi didukung oleh

adanya hubungan CSR committee dengan tingginya kualitas dari assurance

statement (Rossi & Tarquinio, 2017).

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa masih ada banyak

perbedaan mengenai kualitas assurance statement dan faktor-faktor yang

diduga mempengaruhi kualitas tersebut. Jika assurance statement dianggap

mempengaruhi kredibilitas dari sustainability report maka kualitas dari

assurance statement pun menjadi sangat penting.

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.9. Kerangka Pemikiran

Milenium Development Goals Tren mengikuti Kualitas


(MDGs) ajang ISRA assurance
PBB, 2000 (NCSR)
statement

Sustainable Development Tren menerbitkan Kredibilitas atas


Goals (SDGs) Assurance statement
Sustainability Report sustainabilitity dari pihak ketiga
PBB, 2015 (KPMG, 2017) report
Perpres No 59 Tahun 2017 (KAP dan non KAP)

Tuntutan stakeholder
akan akuntabilitas
perusahaan di bidang
sosial, lingkungan dan
ekonomi

Gambar 2.5
Kerangka Pemikiran

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Desain penelitian ini menggunakan descriptive study. Suatu

penelitian deskriptif dilakukan untuk memastikan dan mampu

menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel yang menarik dalam

suatu situasi. Studi deskriptif juga dilakukan untuk memahami

karakteristik organisasi yang mengikuti praktik umum tertentu. Oleh

karena itu, studi deskriptif menjadi penting dalam banyak situasi (Sekaran

and Bougie, 2013). Desain penelitian deskriptif disusun dalam rangka

memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang

berasal dari subjek atau objek penelitian. Penelitian deskriptif berfokus

pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian

dilakukan (Sanusi, 2011).

3.2. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 dan perusahaan

peserta ajang Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) 2017

yang mempublikasikan sustainability report (SR) dilengkapi dengan

assurance statement tahun 2016. Tahun 2016 diharapkan dapat

menggambarkan kondisi yang relatif baru dan aktual.

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas dari assurance

statement dalam penelitian ini disusun berdasarkan konten minimal

assurance statement dari standar AA100AS, ISAE3000 dan penelitian

terdahulu seperti pada Tabel 3.1 halaman 37.

3.4. Data

3.4.1. Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder dari assurance statement atas sustainability reports

tahun 2016 yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 dan perusahaan peserta

ajang ISRA 2017. Data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung atau melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain).

3.4.2. Metode Pengumpulan Data

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi

arsip (archieval) dengan menggunakan teknik pengumpulan data

dari basis data (Jogiyanto, 2013: 101-102). Data assurance

statement atas sustainability reports diperoleh dengan cara

membuka website masing-masing perusahaan dan mengunduh

sustainability report perusahaan. Setelah diunduh kemudian

dilakukan pengecekan apakah sustainability report tersebut

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

disertai external/ independent assurance statement/verification

atau tidak.

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1
Instrumen Penelitian

Standar
No Konten dari Assurance Statement (AS) Deskripsi
AA1000AS ISAE3000
A. Karakteristik Praktisi Assurance
Pernyataan yang menyatakan independensi dari kedua pihak yang
Independensi assuror atau assurance terlibat (skor 1 diberikan jika terdapat kata-kata independen atau
1 provider dari perusahaan pelapor (reporting independensi yang muncul di mana saja dalam assurance √ √
organization) statement atau judulnya. Seperti “this is an independent
opinion…” sudah memenihi skor 1)

Ketidakberpihakan (impartiality) dari assuror Deklarasi ketidakberpihakan assuror sehubungan dengan


2 √ -
terhadap stakeholder kepentingan stakeholder (p.14)

Deskripsi keterampilan profesional yang memungkinkan


3 Kompetensi dari assuror √ √
keterlibatan tim untuk melakukan praktik assurance

B. Representasi dari pihak yang bertanggung jawab

Pernyataan eksplisit bahwa pelapor (reporter) bertanggungjawab


4 Tanggung jawab dari pelapor (reporter) √ √
untuk persiapan laporan (kata kunci: responsible, responsibility)

Pernyataan eksplisit bahwa assurance provider bertanggung jawab


5 Tanggung jawab dari assurance provider √ √
atas laporan (kata kunci: responsible, responsibility)

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1
Instrumen Penelitian (lanjutan)

Standar
No Konten dari Assurance Statement (AS) Deskripsi
AA1000AS ISAE3000

C. Tipe dari perusahaan dan tingkat proses perencanaan (nature and extent of the planning process)

Termasuk Jenis (type) dari assurance provider (rentang dari


6 Deskripsi dari ruang lingkup (scope) pengungkapan (disclosures) yang dicakup oleh praktik assurance √ √
misalnya identifikasi kriteria yang berlaku)
Standard yang digunakan untuk mengatur kerja dari assurance
7 Standar assurance yang digunakan √ √
provider (misalnya AA1000AS atau ISAE3000)
Pernyataan yang merujik pada kriteria tertentu yang menjadi dasar
8 Referensi dari kriteria yang digunakan penyusunan sustainability report (misalnya GRI dan standar yang √ √
dikembangkan secara internal)
Tujuan dari perikatan assurance (assurance Tujuan yang ingin dicapai melalui perikatan (engagement)
9 √ √
engagement) (menunjukkan tingkat (level) dari assurance yang dimaksudkan)
Pernyataan yang menjelaskan tindakan yang diambil untuk sampai
10 Ringkasan pekerjaan yang dilakukan √ √
pada sebuah kesimpulan
Persyaratan pengumpulan bukti, metode pengambilan sampel dan
11 Deskripsi dari metodologi √ -
risiko terkait

12 Pernyataan tingkat (level) dari assurance Pernyataan tingkat (level) dari assurance √ √

13 Keterbatasan (limitations) Keterbatasan dari assurance statement √ √


Komitmen untuk bertanggung jawab kepada mereka yang
berdampak pada organisasi dan yang berdampak padanya, serta
14 Inklusifitas (Inclusivity) √ -
memungkinkan partisipasi mereka dalam mengidentifikasikan
masalah dan mencari solusi

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1
Instrumen Penelitian (lanjutan)

Standar
No Konten dari Assurance Statement (AS) Deskripsi
AA1000AS ISAE3000
Tingkat penyediaan informasi tentang tingkat materialitas. Jika
kesimpulan menyatakan bahwa laporan tersebut sesuai dengan
Materialitas (Materiality)
15 prinsip-prinsip AA1000 (Inklusivitas, Materialitas dan √ √
(dari perspektif stakeholder)
Ketanggapan), ini memenuhi syarat untuk referensi dan dengan
demikian dapat diberikan skor 1
Pernyataan yang mengacu pada prosedur organisasi (atau
ketiadaan) untuk mengidentifikasi kepentingan (interests) dan
Ketanggapan (responsiveness) terhadap kepedulian (concerns) stakeholder. Jika kesimpulan menyatakan
16 √ -
stakeholder bahwa laporan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip AA1000
(Inklusivitas, Materialitas dan Ketanggapan) ini memenuhi syarat
untuk referensi dan dengan demikian diberikan skor 1
D. Persyaratan formal
Judul yang tepat membantu untuk mengidentifikasikan sifat dari
assurance report, dan untuk membedakannya dari laporan yang
17 Judul dikeluarkan oleh orang lain, seperti mereka yang tidak harus √ √
mematuhi persyaratan etika yang sama dengan praktisi (ISAE300,
Para. A161)
Pihak penerima mengidentifikasikan pihak atau pihak-pihak yang
ditujukan langsung untuk assurance report. Assurance report
18 Pihak penerima yang dituju (addressee) biasanya ditujukan kepada pihak yang terlibat, tetapi dalam √ √
beberapa kasus mungkin ada pengguna lain yang dimaksudkan
(ISAE3000, Para. A162)
Nama perusahaan yang melakukan perikatan assurance
19 Nama dari assuror √ √
(assurance engagement)
20 Tanggal dari laporan Referensi tanggal di mana praktik assurance telah diselesaikan √ √
21 Lokasi dari assuror Lokasi yuridiksi tempat praktisi berpraktik √ √
22 Tanda tangan dari assuror Tanda tangan dari praktisi √ √
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1
Instrumen Penelitian (lanjutan)

Standar
No konten dari Assurance Statement (AS) Deskripsi
AA1000AS ISAE3000

E. Kesimpulan Umum (kesimpulan khusus pada sistem akuntansi khusus)

Temuan dan kesimpulan berkenaan dengan kepatuhan terhadap


Type 1 -AccountAbility Principles Prinsip-Prinsip Akuntabilitas AA1000 tentang Inclusivity,
Materiality and Responsiveness (dalam semua contoh)
23 √ -
Type 2-AccountAbility Principles and Temuan dan kesimpulan tentang keandalan (reabilitas) informasi
Performace Information kinerja yang spesifik
Kesimpulan umum praktisi untuk yang menggunakan standar
24 Kesimpulan Praktisi-ISAE3000 - √
ISAE3000 (Para.A2, A178-A18)

TOTAL ITEM 23 19

Sumber: AA1000AS (2008; 21), ISAE3000 (2013; 21)

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4.3. Metode Analisis Data

3.4.3.1. Content Analysis

Analisa data dilakukan dengan menggunakan content

analysis (analisis isi). Content analysis adalah metode ilmiah

untuk mempelajari dan menarik kesimpulan atas suatu

fenomena dengan memanfaatkan dokumen atau teks

(Eriyanto, 2011). Metode analisis isi memiliki beberapa ciri

khas, di antaranya ialah objektif, sistematis dan isi yang

tampak atau tersurat (manifest) (Eriyanto, 2011).

Objektif berarti peneliti harus benar-benar melihat

gambaran isi pesan secara apa adanya dan tidak memasukkan

unsur subjektivitas (keinginan, bias, atau kecenderungan

tertentu peneliti). Maka, jika penelitian dilakukan oleh orang

yang berbeda akan memberikan hasil yang sama. Sistematis

artinya penempatan isi atau kategori dilakukan menurut aturan

yang diterapkan secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi

dan pengkodingan data agar tidak bias. Penelitian disebut

sistematis jika peneliti menggunakan definisi yang sama untuk

semua bahan yang akan dianalisis. Sementara isi yang nyata

(manifest) berarti yang diriset dan dianalisis adalah isi yang

tersurat (tampak), ada di dalam teks dan tidak dibutuhkan

penafsiran untuk menemukannya, bukan makna yang

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dirasakan periset, yang dapat berupa gambar, kata-kata pesan,

pemakaian warna, dan sebagainya (Eriyanto, 2011).

Analisis isi deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan antar variable

(Eriyanto, 2011). Analisis isi semata untuk deskriptif,

menggabarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan.

Semakin lengkap dan detail peneliti dalam mengungkapkan

karakteristik sari pesan atau teks tersebut maka semakin baik

(Eriyanto, 2011).

Penelitian ini menggunakan teknik content analysis

dengan menggunakan scoring atau pembobotan untuk

mengukur kualitas assurance statement atas sustainability

reports sesuai dengan standar AA1000AS atau ISAE3000.

Adapun konten dari assurance statement yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 23 (dua puluh tiga) item standar

AA1000AS, 19 (sembilan belas) item standar ISAE3000 dan

24 (dua puluh empat) item standar ISAE3000 & AA1000AS.

Tabel scoring untuk setiap indikator digunakan sebagai

alat ukur kualitas dari assurance statement masing-masing

perusahaan (lampiran 1). Jika semakin tinggi score dari

assurance statement maka kualitas dari assurance statement

semakin tinggi begitu pula sebaliknya jika semakin rendah

score dari assurance statement maka kualitasnya semakin

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rendah. Terdapat score yang berbeda yang akan diberikan

kepada masing-masing konten dari assurance statement.

Pemberian score terendah adala 0 (nol) dan score tertinggi

adalah 2 (dua). Jika assurance statement memenuhi semua

konten dari assurance statement maka akan memperoleh score

tertinggi untuk standar AA1000AS sebesar 28 (dua puluh

delapan), standar ISAE3000 sebesar 23 (dua puluh tiga) dan

jika menggunakan dua standar ISAE3000 & AA1000AS maka

score tertinggi adalah 29 (dua puluh sembilan).

Setelah melakukan content analysis dan memperoleh

seluruh skor dari populasi sasaran, selanjutnya skor tersebut

diubah menjadi persentase. Persentase diperoleh dengan

membandingkan jumlah skor yang diperoleh oleh masing-

masing assurance provider dengan total skor atau skor

maksimal berdasarkan stadar yang digunakan. Misalnya PT. A

dengan jumlah skor assurance statement sebesar 22 (dua puluh

dua) dan menggunakan standar AA1000AS, maka persentase

PT. A adalah 78,6 % yaitu hasil dari (22 : 28 x 100%). Dari

hasil tersebut perusahaan telah memenuhi 78,6% konten dari

assurance statement dengan standar AA1000AS. Kemudian

akan dilakukan pemberian kategori untuk tingkat kualitas

assurance statement.

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.2 di bawah ini merupakan tabel yang akan

digunakan untuk menyatakan kategori tingkat dari kualitas

assurance statement.

Tabel 3.2
Kategori Tingkat Kualitas Assurance Statement

Kategori Skor Assurance Statement (AS)


Rendah X < (𝜇 − 1,0𝜎 )

Sedang (𝜇 − 1,0𝜎 ) ≤ X < (𝜇 + 1,0𝜎)

Tinggi (𝜇 + 1,0𝜎) ≤ X

Sumber: Azwar (2009: 109)

Keterangan:
X = Skor Assurance Statement X
𝜇 = Rata-rata Teoritis Assurance Statement (Mean)
𝜎 = Standar Deviasi Skor Assurance Statement (6)

Adapun tabel katagori kualitas assurance statemen untuk

setiap standar dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 3.3
Kategori Tingkat Kualitas Assurance Statement
Per Standar
Skor AS
Skor AS
Kategori Standar AA1000AS &
Standar AA1000AS
ISAE3000
X < (14−1,0 𝑥 4,667 ) X < (14,5−1,0 𝑥 4,833 )
Rendah
X < 9,333 X < 9,667

Sedang 9,333 ≤ X < 18,667 9,667 ≤ X < 19,333

(14+1,0 𝑥 4,667) ≤ X (14+1,0 𝑥 4,667) ≤ X


Tinggi
18,667 ≤ X 19,333 ≤ X

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2018

Keterangan:
X = Skor Assurance Statement X
𝜇 sandar AA1000AS = 28/2 =14
𝜎 sandar AA1000AS = 28/6 = 4,667
𝜇 sandar AA1000AS & ISAE3000 = 29/2 =14,5
𝜎 sandar AA1000AS & ISAE3000 = 29/6 = 4,833

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.3 di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut.

0 9,333 18,667 28
:---------------------------:---------------------------:---------------------------:

Skor Rendah Sedang Tinggi Skor


Minimal Maksimal
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Gambar 3.1
Ilustrasi Kategori Kualitas Assurance Statement Standar AA1000AS

0 9,667 19,333 29
:---------------------------:---------------------------:---------------------------:

Skor Rendah Sedang Tinggi Skor


Minimal Maksimal

Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Gambar 3.2
Ilustrasi Kategori Kualitas Assurance Statement Standar
ISAE3000 & AA1000AS

3.4.3.2. Uji Mann-Whitney U

Setelah melakukan content analysis yang digunakan

untuk mengukur kualitas assurance statement atas

sustainability report, kemudian melakukan uji Mann-Whitney

U untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kualitas

assurance statement dari perusahaan peserta ISRA dan non

ISRA, dan assurance provider KAP dan non KAP. Uji ini

dipilih karena data dalam penelitian ini merupakan data non

parametrik. Uji Mann-Whitney U akan dilakukan mengunakan

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

program SPSS 24. Adapun dasar pengambilan keputusan

dalam uji Mann-Whitney U sebagai berikut.

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat

perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang menjadi

peserta ISRA dan non ISRA dan antara perusahaan yang

menggunakan jasa assuror KAP dan non KAP.

2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang menjadi

peserta ISRA dan non ISRA dan antara perusahaan yang

menggunakan jasa assuror KAP dan non KAP.

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data

Berdasarkan data NCSR (2018), the winner of SRA 2017 terdiri atas

34 perusahaan dari Indonesia dan 2 perusahaan dari luar Indonesia. Dari 34

perusahaan Indonesia yang mengikuti ISRA, 14 perusahaan merupakan

perusahaan go public dan 20 perusahaan merupakan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dan bukan go public. Berdasarkan data Bursa Efek

Indonesia (BEI) terdapat 522 perusahaan yang terdaftar pada tahun 2016.

Dari 522 perusahaan yang terdaftar di BEI dan 20 perusahaan peserta ISRA

yang tidak terdaftar di BEI, perusahaan yang menerbitkan sustainability

report sebanyak 70 perusahaan. Namun tidak semua sustainability report

yang diterbitkan tersebut disertai dengan assurance statement dari pihak

ketiga. Jumlah perusahaan yang menerbitkan sustainability reports dan

disertai assurance statement dari pihak ketiga pada tahun 2016 sebanyak 13

perusahaan. Maka, populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 13 perusahaan yaitu terdiri dari 10 perusahaan yang menjadi

peserta ajang ISRA dan 3 berusahaan non ISRA. Pada Tabel 4.1 berikut ini

daftar perusahaan yang memiliki assurance statement.

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1
Daftar Perusahaan yang Memiliki Assurance Statement

Kode
No Nama Perusahaan
Perusahaan
1 WIKA PT. Wijaya Karya Tbk.
2 INCO PT. Vale Indonesia Tbk
3 APP Asia Pulp & Paper Indonesia
4 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk.
5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.
6 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.
7 PTPI PT. Pupuk Indonesia
8 ANTM PT. ANTAM Tbk.
9 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
10 PRTM PT. Pertamina
11 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk.
12 BINA BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
13 UNVER PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: Sustainability report diolah peneliti, 2018

4.1.1. Deskripsi Data Berdasarkan Keikutsertaan Ajang ISRA

Pengelompokan data berdasarkan keikutsertaan perusahaan dalam

ajang Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) bertujuan untuk

mengetahui berapa banyak jumlah perusahaan yang memiliki assurance

statement dan yang menjadi peserta dalam ajang ISRA, dan berapa banyak

jumlah perusahaan yang memiliki assurance statement dan tidak menjadi

peserta dalam ajang ISRA. Deskripsi data dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Deskripsi Data Berdasarkan Keikutsertaan Ajang ISRA

Keikutsertaan Ajang Persentase


Jumlah
ISRA/Tidak (%)
ISRA 10 77
Non ISRA 3 23
Total 13 100
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan Tabel 4.2 jumlah perusahaan yang memiliki assurance

statement dan menjadi peserta dalam ajang ISRA sebanyak 10 atau 77%.

Jumlah perusahaan yang memiliki assurance statement dan tidak menjadi

peserta dalam ajang ISRA sebanyak 3 atau 23%. Jadi, terdapat lebih

banyak jumlah perusahaan yang memiliki assurance statement dan

menjadi peserta dalam ajang ISRA.

4.1.2. Deskripsi Data Berdasarkan Sektor Usaha

Pengelompokan data berdasarkan sektor usaha bertujuan untuk

mengetahui berapa banyak jumlah perusahaan yang memiliki assurance

statement berdasarkan sektor usahanya. Deskripsi data dapat dilihat pada

Tabel 4.3.

Tabel 4.3
Deskripsi Data Berdasarkan Sektor Usaha

Persentase
Sektor Usaha Jumlah
(%)
Building Construction 1 8
Mining 3 23
Perbankan 4 31
Pulp & Paper 1 8
Energy 1 8
Manufactures 1 8
Telecomunication 1 8
Cosmetics and Household 1 8
Total 13 100
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Berdasarkan Tabel 4.3 jumlah perusahaan yang memiliki assurance

statement terdiri dari 8 bidang usaha. Perusahaan di bidang perbankan

memiliki jumlah assurance statement sebanyak 4 atau 31%. Jumlah

perusahaan pada bidang mining yang memiliki assurance statement

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebanyak 3 atau 23%. Perusahaan pada bidang building construction, pulp

& paper, energy, manufacture, telecomunication, dan cosmetics and

household masing-masing sebanyak 1 atau 8% . Jadi, jumlah assurance

statement terbanyak dimiliki oleh perusahaan di bidang perbankan.

4.1.3. Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Assurance Provider

Pengelompokan data berdasarkan jenis assurance provider

bertujuan untuk mengetahui jumlah perusahaan yang memiliki assurance

statement berdasarkan jenis assurance provider. Deskripsi data dapat

dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4
Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Assurance Provider

Persentase
Jenis Assurance Provider Jumlah
(%)
Kantor Akuntan Publik (KAP) 6 46
Non Kantor Akuntan Publik
7 54
(non KAP)
Total 13 100
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Berdasarkan Tabel 4.4 jumlah perusahaan yang menggunakan

assurance provider KAP sebanyak 6 atau 46%. Jumlah perusahaan yang

menggunakan assurance provider non KAP sebanyak 7 atau 54%. Jadi,

lebih banyak jumlah perusahaan yang menggunakan assurance provider

non KAP.

4.1.4. Deskripsi Data Berdasarkan Standar Assurance Statement

Pengelompokan data berdasarkan standar assurance statement yang

digunakan bertujuan untuk mengetahui jumlah perusahaan yang memiliki

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

assurance statement berdasarkan standar assurance statement yang

digunakan. Deskripsi data dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5
Deskripsi Data Berdasarkan Standar Assurance Statement

Persentase
Standar Assurance Statement Jumlah
(%)
AA1000AS 6 46
ISAE3000 - 0
ISAE3000 & AA1000AS 6 46
ISAE & Standar Lain yaitu
Standar Lembaga Sertifikasi TUV 1 8
Rheinland
Total 13 100
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Berdasarkan Tabel 4.5 standar AA1000AS sebanyak 6 atau

46%. Tidak ada yang menggunakan standar ISAE3000. Standar

ISAE3000 & AA1000AS sebanyak 6 atau 46%. Jumlah standar lain

yaitu standar yang ditetapkan oleh assurance provider sebanyak 1

atau 8%. Jadi, jumlah standar AA1000AS dan AA1000AS &

ISAE3000 sama-sama sebanyak 6 atau 46%.

4.2. Analisis Deskriptif Assurance Statement

Analisis deskriptif ini dilakukan untuk melihat secara umum tentang

tingkat ketaatan setiap assurance statement berdasarkan pada standar

AA1000AS dan ISAE3000. Analisis ini dilakukan dengan menghitung rata-

rata (mean) dari skor setiap konten dari assurance statement.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.1. Standar AA1000AS

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum

tingkat ketaatan terhadap setiap assurance statement (AS) terhadap

standar assurance statement AA1000AS pada setiap konten dari

assurance statement-nya. Hasil ini diperoleh dari jumlah skor rata-rata

setiap konten dari assurance statement. Rata-rata dihitung dengan

menjumlahkan skor per konten dari assurance statement dan dibagi

dengan jumlah assurance statement yang menggunakan standar

AA1000AS yaitu sebanyak 6 (enam) assurance statement. Kemudian

skornya diubah menjadi persentase untuk melihat tingkat ketaatan

assurance statement dalam setiap konten dari assurance statement

yang menggunakan standar AA1000AS.

Tabel 4.6
Hasil Skor Rata-Rata Konten dari AS dengan Standar AA1000AS

Rata-Rata Persentase
Skor
No Item Skor yang Ketaatan
Maksimal
Diperoleh (%)
1 Independensi 1 1 100
Ketidakberpihakan
2 1 0.333 33
(impartiality)
3 Kompetensi dari assuror 2 1 50
Tanggung jawab dari
4 1 1 100
pelapor (reporter)
Tanggung jawab dari
5 1 1 100
assurance provider
Deskripsi dari ruang
6 1 1 100
lingkup (scope)
Standar assurance yang
7 2 2 100
digunakan
Referensi dari kriteria
8 2 2 100
yang digunakan
Tujuan dari perikatan
9 assurance (assurance 2 2 100
engagement)

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.6
Hasil Skor Rata-Rata konten dari AS dengan Standar AA1000AS
(lanjutan)

Rata-Rata Persentase
Skor
No Item Skor yang Ketaatan
Maksimal
Diperoleh (%)
Ringkasan pekerjaan
10 1 1 100
yang dilakukan
Deskripsi dari
11 1 1 100
metodologi
Pernyataan tingkat (level)
12 1 1 100
dari assurance
Keterbatasan
13 1 0.333 33
(limitations)
14 Inklusifitas (Inclusivity) 1 1 100
Materialitas (Materiality)
15 (dari perspektif 1 1 100
stakeholder)
Ketanggapan
16 (responsiveness) 1 0.833 83
terhadap stakeholder
17 Judul 1 1 100
Pihak penerima yang
18 2 1.50 75
dituju (addressee)
19 Nama dari assuror 1 1 100
20 Tanggal dari laporan 1 1 100
21 Lokasi dari assuror 1 1 100
Tanda tangan dari
22 1 1 100
assuror
Kesimpulan type 1-
AccountAbility Principles
Principles atau type 2 -
23 1 1 100
AccountAbility Principles
and Performance
Information
Jumlah 28 25 89
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Tabel 4.6 menunjukkan rata-rata konten dari assurance

statement yang menggunakan standar AA1000AS. Terdapat

perbedaan dalam pemberian skor untuk setiap konten dari assurance

statement dengan standar AA1000AS yaitu ada yang memiliki skor

minimal 0 (nol) dan skor maksimal 1 (satu), skor minimal 0 (nol) dan

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skor maksimal 2 (dua). Jika rata-rata dengan skor minimal 1 dalam

item yang memiliki skor maksimal 1 menunjukkan bahwa semua

assurance statement mematuhi atau memenuhi terhadap item konten

dari assurance statement, jika rata-rata skor minimal 2 dalam item

yang memiliki skor maksimal 2 menunjukkan bahwa semua

assurance statement memenuhi ketaatan dan memperoleh skor

maksimal terhadap item konten dari assurance statement dalam

standar AA1000AS. Namun jika skor rata-rata dibawah 1 dan 2, maka

ada assurance statement yang tidak memenuhi item konten dari

assurance statement atau ada assurance statement yang tidak

memperoleh skor maksimal.

Berdasar Tabel 4.6, konten dari assurance statement yang paling

banyak tidak dipenuhi adalah item nomor 2 “Ketidakberpihakan

(impartiality) dari assuror terhadap stakeholder” dan item nomor 13

“keterbatasan (limitation)” dengan rata-rata yang sama sebesar 0,333

atau persentase ketaatan sebesar 33%. Rata-rata ini berarti ada

assurance statement yang tidak memenuhi item tersebut yaitu

tepatnya dari 4 dari 6 assurance statement yang menggunakan standar

AA1000AS tidak memenuhi item konten dari assurance statement

nomor 2 dan 13. Adapun item nomor 2 dan 13 hanya dipenuhi oleh 2

assurance statement dari perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk. dan

Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan assurance provider dari Social

Responsibility (SR) Asia.

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Item terendah nomor dua adalah item nomor 3 yaitu “kompetensi

dari assuror” dengan rata-rata skor yang diperoleh 1 atau dengan

tingkat ketaatan 50%. Hal ini dikarenakan tidak ada assurance

statement yang mendapatkan skor 2. Item nomor 16 “ketanggapan

(responsiveness) terhadap stakeholder” dengan rata-rata sebesar 0,833

atau persentase ketaatan sebesar 83%, artinya ada assurance statement

yang tidak memenuhi item konten dari assurance statement yaitu 1

dari 6 assurance statement yang menggunakan standar AA1000AS

tidak memenuhi item konten dari assurance statement nomor 16.

Adapun perusahaan yang tidak memenuhi yaitu Asia Pulp & Paper

Indonesia dengan assurance provider SGS Indonesia. Kemudian

untuk item nomor 18 “Pihak penerima yang dituju (addressee)”

dengan skor rata-rata terendah sebesar 1 dan skor rata-rata tertinggi

sebesar 2. Item nomor 18 memiliki skor rata-rata sebesar 1,5 atau

persentase ketaatan sebesar 75%. Sebenarnya item ini sudah dipenuhi

oleh semua assurance statement (dapat dilihat dalam lampirkan 2).

Namun, terdapat 3 assurance statement yang mendapat skor 1 karena

tidak menyebutkan addressee untuk stakeholder tapi untuk pihak

internal atau “to the management”. Adapun 3 perusahaan tersebut

yaitu PT. Wijaya Karya Tbk. dengan assurance provider British

Standards Institution (BSI), PT. Vale Indonesia Tbk. dan Bank Rakyat

Indonesia Tbk. dengan assurance provider Social Responsibility (SR)

Asia (dapat dilihat dalam lampirkan 2). Secara keseluruhan tingkat

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ketaatan assurance statement terhadap item konten dari assurance

statement-nya sebesar 89%.

4.2.2. Standar ISAE3000 & AA1000AS

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum

kualitas assurance statement pada setiap konten dari assurance

statement untuk standar ISAE3000 & AA1000AS. Hasil ini diperoleh

dari jumlah rata-rata setiap konten dari assurance statement. Rata-rata

dihitung dengan menjumlahkan skor per konten dari assurance

statement dan dibagi dengan jumlah assurance statement yang

menggunakan standar ISAE3000 & AA1000AS yaitu sebanyak 6

(enam) assurance statement. Kemudian skornya diubah menjadi

persentase untuk melihat tingkat ketaatan assurance statement dalam

setiap item konten dari assurance statement yang menggunakan

standar ISAE3000 & AA1000AS.

Tabel 4.7
Hasil Rata-Rata Konten dari AS dengan Standar ISAE3000 & AA1000AS

Rata-Rata
Skor Persentase
No Item Skor yang
Maksimal Ketaatan (%)
Diperoleh
1 Independensi 1 1 100
Ketidakberpihakan
2 1 0 0
(impartiality)
3 Kompetensi dari assuror 2 1 50
Tanggung jawab dari
4 1 1 100
pelapor (reporter)
Tanggung jawab dari
5 1 1 100
assurance provider
Deskripsi dari ruang
6 1 1 100
lingkup (scope)
Standar assurance yang
7 2 2 100
digunakan

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.7
Hasil Rata-Rata Konten dari AS dengan Standar ISAE3000 & AA1000AS
(lanjutan)

Referensi dari kriteria


8 2 1 50
yang digunakan
Tujuan dari perikatan
9 assurance (assurance 2 2 100
engagement)
Ringkasan pekerjaan yang
10 1 1 100
dilakukan
11 Deskripsi dari metodologi 1 1 100
Pernyataan tingkat (level)
12 1 1 100
dari assurance
13 Keterbatasan (limitations) 1 1 100
14 Inklusifitas (Inclusivity) 1 1 100
Materialitas (Materiality)
15 (dari perspektif 1 1 100
stakeholder)
Ketanggapan
16 (responsiveness) terhadap 1 1 100
stakeholder
17 Judul 1 1 100
Pihak penerima yang
18 2 1 50
dituju (addressee)
19 Nama dari assuror 1 1 100
20 Tanggal dari laporan 1 1 100
21 Lokasi dari assuror 1 1 100
22 Tanda tangan dari assuror 1 1 100
Kesimpulan type 1-
AccountAbility Principles
23 Principles atau type 2 - 1 1 100
AccountAbility Principles
and Performance
Information
Kesimpulan Praktisi-
24 1 1 100
ISAE3000
Jumlah 29 24 83
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Tabel 4.7 menunjukkan rata-rata konten dari assurance

statement yang menggunakan standar ISAE3000 & AA1000AS.

Terdapat perbedaan dalam pemberian skor untuk setiap item konten

dari assurance statement dengan standar ISAE3000 & AA1000AS

yaitu ada yang memiliki skor minimal 0 (nol) dan skor maksimal 1

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(satu), skor minimal 0 (nol) dan skor maksimal 2 (dua). Jika rata-rata

dengan skor minimal 1 dalam item yang memiliki skor maksimal 1

menunjukkan bahwa semua assurance statement mematuhi atau

memenuhi terhadap item konten dari assurance statement, jika rata-

rata skor minimal 2 dalam item yang memiliki skor maksimal 2

menunjukkan bahwa semua assurance statement memenuhi ketaatan

dan memperoleh skor maksimal terhadap item konten dari assurance

statement dalam standar ISAE3000 & AA1000AS. Namun jika skor

rata-rata dibawah 1 dan 2, maka ada assurance statement yang tidak

memenuhi item konten dari assurance statement atau ada assurance

statement yang tidak memperoleh skor maksimal.

Berdasar Tabel 4.7, konten dari assurance statement yang tidak

dipenuhi oleh semua assurance statement adalah item nomor 2

“Ketidakberpihakan (impartiality) dari assuror terhadap stakeholder”

maka skor rata-rata yang diperoleh sebesar 0 atau tingkat ketaatan

sebesar 0%. Item konten dari assurance statement nomor 8 memiliki

skor rata-rata 1 atau tingkat ketaatan sebesar 50%, padahal dengan

skor rata-rata tertinggi untuk item nomor 8 sebesar 2. Skor rata-rata

yang diperoleh ini berarti ada assurance statement yang tidak

memenuhi item konten dari assurance statement. Adapun perusahaan

yang tidak memenuhi yaitu Bank CIMB Niaga Tbk., PT. Pupuk

Indonesia dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., dengan assurance

provider Moores Rowland. Item konten dari assurance statement lain

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sudah dipenuhi oleh 3 assurance statement namun untuk item nomor

3 dan 18 tidak ada yang memperoleh skor maksimal sebesar 2 (dapat

dilihat dalam lampiran 3). Secara keseluruhan tingkat ketaatan

assurance statement terhadap item konten dari assurance statement-

nya sebesar 83%.

4.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.1. Kualitas Assurance Statement (AS) Per Perusahaan

4.3.1.1. Kualitas Assurance Statement Per Perusahaan

Hasil skoring assurance statement berdasarkan standar

AA1000AS dan ISAE3000 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut

Tabel 4.8
Hasil Skoring Assurance Statement Per Perusahaan

Kode Jumlah
No Skor Maksimal AS
Perusahaan Skor
1 WIKA 24 28
2 INCO 26 28
3 APP 24 28
4 BBRI 26 28
5 BNGA 24 29
6 PGAS 26 29
7 PTPI 24 29
8 ANTM 25 28
9 TLKM 24 29
10 PRTM 25 28
11 BBTN 26 29
12 BINA 16 29
13 UNVER 26 29
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Tabel 4.8 secara umum menunjukkan perolehan skor

tertinggi ditempati oleh PT. Vale Indonesia Tbk., dan Bank Rakyat

Indonesia Tbk., masing-masing perusahaan memiliki skor yang

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sama yaitu 26 dari 28 skor maksimal standar AA1000AS yang bisa

dicapai. Sedangkan, perolehan skor terendah ditempati oleh BPD

Jawa Barat dan Banten Tbk., dengan skor sebesar 16. Jika dilihat

dari jenis standar yang digunakan, perusahaan yang memiliki skor

tertinggi PT. Vale Indonesia Tbk., dan Bank Rakyat Indonesia

Tbk., di-assure menggunakan standar AA1000AS, sedangkan

skor terendah ditempati oleh BPD Jawa Barat dan Banten Tbk., di-

assure menggunakan kombinasi standar lain yaitu standar

ditetapkan oleh assurance provider TUV Rheinland dan

ISAE3000. Hal ini menunjukkan bahwa assurance provider yang

menggunakan standar AA1000AS lebih mematuhi konten dari

assurance statement daripada standar ISAE3000 seperti

independensi, kompetensi, tanggung jawab perusahaan pelapor

dan assurance provider, ruang lingkup, standar assurance yang

digunakan, referensi kriteria yang digunakan, tujuan dari perikatan

assurance (assurance engagement), ringkasan pekerjaan yang

dilakukan, metodologi, tingkat (level) dari assurance, inklusivitas,

materialitas, judul, pihak penerima yang dituju (addressee), nama

dari assuror, tanggal, lokasi, tanda tangan assuror, dan

kesimpulan.

Skor terendah yang diperoleh oleh BPD Jawa Barat dan

Banten Tbk. disebabkan karena digunakannya standar dari

assurance provider TUV Rheinland dan ISAE3000. Standar yang

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan dalam assurance statement ini sebenarnya tidak secara

tersurat disebutkan dalam assurance statement-nya. Namun,

penggunaan standar ini tersirat melalui kalimat “The opinion

expressed is formed on the basis of a limited level of assurance

and at materiality of the professional judgment of the verifier”. Di

mana limited level of assurance merupakan salah satu statement

level of assurance yang digunakan jika menggunakan standar

ISAE3000.

Dari Tabel 4.8 di atas, kemudian dapat ditentukan predikat

tingkat kualitas assurance statement masing-masing perusahaan.

Penentuan skor maksimal ditentukan berdasarkan skor dalam item

konten dari assurance statement pada masing-masing standar

yaitu skor maksimal 28 untuk standar AA1000AS, skor maksima

23 untuk standar ISAE3000 dan skor maksimal 29 untuk

kombinasi standar ISAE3000 & AA1000AS. Skor kemudian

diubah menjadi persentase untuk melihat perbandingan jumlah

perolehan skor assurance statement perusahaan dengan skor

maksimal dari standar yang digunakan. Tingkat kualitas yang

digunakan berdasarkan ketentuan yang terdapat pada Gambar 3.1

dan Gambar 3.2.

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.9
Predikat Tingkat Kualitas Assurance Statement Per Perusahaan

Skor
Jumlah Persentase Tingkat
Kode Maksimal
No Skor Ketaatan Kualitas
Perusahaan AS Per
AS (%) AS
Standar
1 WIKA 24 28 85,70 TINGGI
2 INCO 26 28 92,90 TINGGI
3 APP 24 28 85,70 TINGGI
4 BBRI 26 28 92,90 TINGGI
5 BNGA 24 29 82,80 TINGGI
6 PGAS 26 29 89,70 TINGGI
7 PTPI 24 29 82,80 TINGGI
8 ANTM 25 28 89,30 TINGGI
9 TLKM 24 29 82,80 TINGGI
10 PRTM 25 28 89,30 TINGGI
11 BBTN 26 29 89,70 TINGGI
12 BINA 16 29 55,17 SEDANG
13 UNVER 26 29 89,70 TINGGI
Total 316 371 - -
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Keterangan Tingkat Kualitas:


Tinggi : Jika skor AS ≥ 19 atau persentase 67%
Sedang : Jika skor AS ≥ 9 atau persentase 33% dan < 19 atau 67%
Rendah : Jika skor AS < 9 atau 33%

Berdasarkan perolehan skor masing-masing assurance

statement dapat dilihat bahwa tingkat kualitas tinggi diperoleh

oleh 12 (dua belas) assurance statement dan tingkat rendah

sebanyak 1 (satu) assurance statement. Persentase tertinggi

sebesar 92,9% (sembilan puluh dua koma Sembilan persen)

diperoleh oleh 2 (dua) perusahaan yaitu PT. Vale Indonesia Tbk.,

dan Bank Rakyat Indonesia Tbk., dengan assurance provider

Social Responsibility (SR) Asia. Artinya 2 perusahaan tersebut

telah memenuhi 92,8% konten dari assurance statement sesuai

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan standar yang digunakan. Persamaan tingkat kualitas ini

dikarenakan jika perusahaan menggunakan assurance provider

yang sama maka akan cenderung memiliki tingkat kualitas yang

sama atau masing-masing assurance provider telah memiliki

standar atau template untuk membuat assurance statement.

4.3.1.2. Kualitas Assurance Statement Per Sektor Usaha

Tabel 4.10 berikut merupakan tabel kualitas assurance

statement berdasarkan sektor usaha. Jumlah skor assurance

statement dan skor maksimal per sektor usaha diperoleh dengan

mengelompokkan perusahaan berdasarkan sektor usahanya,

kemudian skor perusahaan di masing-masing sektor dijumlahkan

(daftar usaha per sektor dapat dilihat dalam lampiran 4). Analisis

ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas assurance

statement pada masing-masing sektor usaha.

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.10
Kualitas Assurance Statement Per Sektor Usaha

Jumlah Skor Persentase Tingkat


Sektor Usaha Skor Maksimal Ketaatan Kualitas
AS AS (%) AS
Building
24 28 85,70 TINGGI
Construction
Mining 76 84 90,48 TINGGI
Perbankan 92 115 80,00 TINGGI
Pulp & Paper 24 28 85,71 TINGGI
Energy 26 29 89,65 TINGGI
Manufactures 24 29 82,76 TINGGI
Telecommunication 24 29 82,76 TINGGI
Cosmetics and
26 29 89,65 TINGGI
Household
Total 316 365 - -
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Keterangan tingkat kualitas assurance statement:


Tinggi : Jika skor AS ≥ 19 atau persentase 67%
Sedang : Jika skor AS ≥ 9 atau persentase 33% dan < 19 atau 67%
Rendah : Jika skor AS < 9 atau 33%

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa persentase tertinggi

diperoleh oleh sektor usaha mining sebesar 90,84% yang berarti

bahwa sektor mining telah memenuhi 90,84% dari konten dari

assurance statement dalam assurance statementnya. Persentase

terendah diperoleh oleh sektor perbankan sebesar 80% yang

berarti bahwa sektor manufacture dan telecommunication telah

memenuhi 80% dari konten dari assurance statement dalam

assurance statementnya. Namun jika dilihat secara keseluruhan

tingkat kualitas assurance statement pada semua sektor adalah

tinggi. Hal ini sangat baik mengingat bahwa assurance statement

di Indonesia masih bersifat sukarela.

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.3.1.3. Kualitas Assurance Statement Per Assurance Provider

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas

assurance statement pada setiap assurance provider. Pada Tabel

4.11 berikut merupakan tabel kualitas assurance statement

berdasarkan assurance provider. Jumlah skor assurance statement

dan skor maksimal per assurance provider diperoleh dengan

mengelompokkan perusahaan berdasarkan sektor assurance

provider, kemudian skor masing-masing assurance provider

dijumlahkan (daftar usaha per assurance provider dapat dilihat

dalam lampiran 4).

Tabel 4.11
Kualitas Assurance Statement Per Assurance Provider

Nama Jumlah Skor Persentase Tingkat


Assurance Skor Maksimal Ketaatan Kualitas
Provider AS AS (%) AS
British
Standards 24 28 85,71 TINGGI
Institution (BSI)
Social
Responsibility 52 56 92,86 TINGGI
Asia (SR Asia)
Societe
Generale de
74 84 88,10 TINGGI
Surveilance
(SGS) Indonesia
Moores
150 174 86,21 TINGGI
Rowland
TUV Rheinland 16 29 55,17 SEDANG
Total 316 371 - -
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Keterangan tingkat kualitas assurance statement:


Tinggi : Jika skor AS ≥ 19 atau persentase 67%
Sedang : Jika skor AS ≥ 9 atau persentase 33% dan < 19 atau 67%
Rendah : Jika skor AS < 9 atau 33%

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa persentase assurance

statement tertinggi diperoleh oleh assurance provider Social

Responsibility Asia (SR Asia) sebesar 92,86%. Persentase ini

menunjukkan bahwa assurance provider SR Asia telah memenuhi

92,86% dari dari konten dari assurance statement dalam

assurance statementnya. Persentase terendah diperoleh oleh

assurance provider TUV Rheinland sebesar 55,17% artinya

assurance provider TUV Rheinland hanya memenuhi 55,17% dari

konten dari assurance statement dalam assurance statementnya.

Persentase TUV Rheinland menduduki tingkat paling rendah

dikarenakan standar yang digunakan oleh TUV Rheinland

merupakan kombinasi dari standar ISAE3000 & Standar Lembaga

Sertifikasi TUV Rheinland. Standar Lembaga Sertifikasi TUV

Rheinland merupakan standar yang belum diuji secara

internasional seperti standar AA1000AS dan ISAE3000 yang

digunakan sebagai ukuran kualitas dari assurance statement. Pada

tingkat kategori assurance statement berdasarkan assurance

provider, 4 assurance provider memperoleh tingkat kategori

kualitas tinggi, 1 assurance provider memperoleh tingkat kategori

kualitas rendah dan tidak satupun assurance provider yang

mendapatkan tingkat kategori rendah.

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.3.1.4. Kualitas Assurance Statement Per Standar

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas

assurance statement pada setiap standar assurance statement.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas assurance

statement pada setiap assurance provider. Pada Tabel 4.12 berikut

merupakan tabel kualitas assurance statement berdasarkan standar

assurance statement yang digunakan. Jumlah skor assurance

statement dan skor maksimal per standar assurance statement

diperoleh dengan mengelompokkan perusahaan berdasarkan

standar assurance statement yang digunakan, kemudian skornya

dijumlahkan (daftar standar assurance statement dapat dilihat

dalam lampiran 4).

Tabel 4.12
Deskripsi Data Berdasarkan Standar Assurance Statement

Standar Jumlah Skor Persentase Tingkat


Assurance Skor Maksimal Ketaatan Kualitas
Statement AS AS (%) AS
AA1000AS 150 168 89,29 TINGGI
ISAE3000 - - - -
ISAE3000 &
150 174 86,21 TINGGI
AA1000AS
ISAE3000 &
Standar Lain
yaitu Standar
16 29 55,17 SEDANG
Lembaga
Sertifikasi TUV
Rheinland
Total 316 - - -
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Keterangan tingkat kualitas assurance statement:


Tinggi : Jika skor AS ≥ 19 atau persentase 67%
Sedang : Jika skor AS ≥ 9 atau persentase 33% dan < 19 atau 67%
Rendah : Jika skor AS < 9 atau 33%

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa persentase assurance

statement tertinggi diperoleh oleh assurance statement yang

menggunakan standar AA1000AS yaitu sebesar 89,29%.

Persentase ini menunjukkan bahwa assurance statement yang

menggunakan standar AA1000AS sudah memenuhi 89,29% dari

konten dari assurance statement standar AA1000AS. Hal ini

dikarenakan standar ini banyak digunakan oleh assurance

provider seperti British Standards Institution (BSI), Social

Responsibility Asia (SR Asia) dan SGS Indonesia.

Hasil ini didukung oleh penelitian Damen (2016)

menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya

kualitas external assurance statement salah satunya adalah

assurance provider non auditing firm. Standar

AA1000AS&ISAE3000 memperoleh persentase 86,21% yang

menunjukkan bahwa assurance statement yang menggunakan

standar AA1000AS & ISAE3000 sudah memenuhi 86,21% dari

konten dari assurance statement dengan standar AA1000AS &

ISAE3000. Walaupun standar AA1000AS & ISAE3000

memperoleh persentase yang tinggi, namun hal yang sangat

disayangkan yaitu KAP yang menjadi assurance provider dalam

penelitian ini hanya 1 (satu) yaitu Moores Rowland. Selain KAP

tersebut pada belum ada KAP yang terlibat untuk memberikan

assurance statement atas sustainability report. Kedua standar

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

assurance statement di atas memperoleh tingkat kualitas

assurance statement tinggi. Tingkat kualitas assurance

statement rendah diperoleh oleh standar Lembaga Sertifikasi

TUV Rheinland. Hal ini dikarenakan penelitian ini dibatasi oleh

standar yang digunakan untuk menggukur kualitas assurance

statement yaitu standar AA1000AS dan ISAE3000.

4.3.2. Perbedaan Kualitas Assurance Statement antara Perusahaan yang

Menjadi Peserta ISRA dan Non ISRA

Analisis ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan

kualitas assurance statement antara perusahaan yang menjadi peserta

dalam ajang Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) dan

perusahaan yang tidak menjadi peserta dalam ajang ISRA. Dalam

analisis ini, digunakan alat uji SPSS 24 yaitu uji Mann-Whitney U.

Tabel 4.13 berikut merupakan hasil uji Mann-Whitney U pada SPSS

24.

Tabel 4.13
Hasil Uji Beda Assurance Statement ISRA dan Non ISRA

Test Statistics
SKOR
Mann-Whitney U 13.000
Wilcoxon W 68.000
Z -.359
Asymp. Sig. (2-tailed) .720
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .811
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U pada Tabel 4.13,

Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki skor sebesar 0,720. Hasil ini

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas assurance


69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

statement pada perusahaan yang menjadi peserta dalam ajang ISRA

dan tidak menjadi peserta dalam ajang ISRA. Tidak adanya perbedaan

kualitas ini karena skor yang diperoleh oleh peserta dalam ajang ISRA

dan non ISRA rata-rata tinggi dan tingkat kategori kualitas assurance

statement juga sebagian besar tinggi. Kualitas tinggi diperoleh oleh 12

dari 13 assurance statement.

Tidak adanya perbedaan ini memuncukan sebuah tanda tanya

seberapa bergengsikah ajang ISRA? Mengapa tidak terdapat

perbedaan kualitas assurance statement antara perusahaan yang

mengikuti ISRA dan non ISRA? Padahal seharusnya dimungkinkan

adanya perbedaan kualitas perusahaan yang mengikuti ISRA dan non

ISRA. Asumsinya jika perusahaan berani mengikuti sebuah kompetisi

nasional, perusahaan tersebut sudah yakin akan kredibilitas dari

sustainability report yang diikutkan dalam kompetisi, di mana

seharusnya sustainability report yang diikutkan kompetisi juga

disertai dengan assurance statement sebagai pendukung kredibilitas

sustainability report. Namun ternyata faktanya perusahaan peserta

ISRA dan non ISRA menggukanan assurance provider yang sama dan

memiliki tingkat kualitas yang sama karena kemungkinan skornya

hampir sama. Selain itu, mungkin sedikitnya jumlah perusahaan non

ISRA yang menerbitkan sustainability report disertai assurance

statement juga merupakan salah satu alasan mengapa tidak adanya

perbedaan tersebut.

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.3.3. Perbedaan Kualitas Assurance Statement antara Perusahaan

yang Menggunakan Assuror dari Kantor Akuntan Publik

(KAP) dan Non KAP

Analisis ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya

perbedaan kualitas assurance statement antara perusahaan yang

menggunakan jasa assuror dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan

bukan KAP (non KAP). Dalam analisis ini, digunakan alat uji

SPSS 24 yaitu uji Mann-Whitney U. Tabel 4.14 berikut merupakan

hasil uji Mann-Whitney U pada SPSS 24.

Tabel 4.14
Hasil Uji Beda Assurance Statement KAP dan Non KAP

Test Statistics
SKOR
Mann-Whitney U 18.000
Wilcoxon W 46.000
Z -.455
Asymp. Sig. (2-tailed) .649
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .731
Sumber: Assurance statement diolah peneliti, 2018

Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U pada Tabel 4.14,

Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki skor sebesar 0,649. Hasil ini

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas assurance

statement pada perusahaan yang menggunakan jasa assuror dari

Kantor Akuntan Publik (KAP) dan bukan dari KAP (non KAP).

Tidak adanya perbedaan kualitas antara assurance provider KAP

dan non KAP disebabkan oleh skor yang diperoleh adalah sama

yaitu sebesar 150. Assurance provider dari KAP yang

memberikan jasa assurance hanya satu yaitu Moores Rowland.


71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Moores Rowland bisa dikatakan kurang konsisten ketika

memberikan statement karena ada 1 item dalam konten dari

assurance statement yang terkadang terlewatkan yaitu item

“referensi dari kriteria yang digunakan”. Dari 6 assurance

statement yang di-assure oleh KAP , 3 assurance statement yang

tidak menyebutkan item “referensi dari kriteria yang digunakan” .

Jika berdasarkan content analysis (bisa dilihat pada lampiran

2 dan 3) dalam pembuatan assurance statement, KAP terlihat lebih

fokus pada item pada setiap format laporan sehingga kualitas

assurance statement satu dan yang lainnya tidak jauh berbeda.

Berbeda dengan assurance provider non KAP yang penjelasannya

lebih informatif dan bervariasi dalam isinya namun tetap

memperhatikan item pada setiap format laporannya. Hal ini sesuai

dengan penelitian Perego dan Kolk (2012) yang menyatakan

bahwa kualitas assurance statement tergantung pada tipe dari

assurance provider.

Secara kuantitatif, tidak terlihat ada masalah terkait dengan

kualitas assurance statement atas sustainability report karena rata-

rata kualitas assurance statement pada tingkat kualitas yang tinggi,

namun jika dilihat lebih mendalam assurance provider terlihat

sudah memililiki template dalam pembuatan assurance statement.

Template ini menyebabkan assurance statement yang diterbitkan

oleh assurance provider memiliki skor yang sama persis karena

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

setiap kata dalam assurance statement-nya sama. Contohnya

seperti assurance statement yang diterbitkan oleh assurance

provider Moores Rowland. Assurance provider Moores Rowland

memiliki kata-kata yang hampir sama persis dalam assurance

statement yang diterbitkan dan cenderung hanya dibedakan oleh

nama perusahaan atau tanggal assurance.

Adanya template ini dapat menimbulkan kebingungan bagi

stakeholder dan semakin mempertanyakan kredibilitas dari

sustainability report. Kredibilitas menjadi sebuah pertanyaan

besar karena harapan dengan adanya assurance statement yang

menyertai sustainability report adalah dapat meningkatkan

kredibilitas dari sustainability report tersebut. Namun, dalam

kenyataannya jika perusahaan menggunakan jenis assurance

provider yang sama maka apapun jenis perusahaannya akan

memiliki kata-kata dalam assurance statement yang cenderun

sama. Melihat fakta ini adanya assurance statement tidak dapat

mengurangi asimetri informasi tetapi akan menambah ternjadinya

asimetri informasi.

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan

pada bab sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian kualitas assurance

statement atas sustainability reports di Indonesia sebagai berikut.

5.1.1. Descriptive Content Analysis atau analisis isi deskriptif menunjukkan

bahwa tingkat kualitas assurance statement atas sustainability reports

di Indonesia rata-rata adalah tinggi, dengan persentase tingkat

ketaatan tertinggi terhadap item konten dari assurance statement yang

menggunakan standar AA1000AS sebesar 92,9%.

5.1.2. Analisis Mann-Whitney U menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

kualitas assurance statement pada perusahaan yang menjadi peserta

dalam ajang ISRA dan tidak menjadi peserta dalam ajang ISRA

dengan skor Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,720.

5.1.3. Analisis Mann-Whitney U menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

kualitas assurance statement pada perusahaan yang menggunakan jasa

assuror dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dan bukan dari KAP (non

KAP) dengan skor Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,649.

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.2. Keterbatasan

5.2.1. Penelitian ini terbatas pada 2 (dua) standar assurance yang dapat

diterima secara internasional, yaitu standar AA1000AS dan

ISAE3000 yang digunakan untuk mengukur tingkat kualitas

assurance statement.

5.2.2. Populasi sasaran pada penelitian ini masih sangat kecil karena di

Indonesia hanya terdapat 13 perusahaan.

5.2.3. Hasil penelitian kuantitatif dalam penelitian ini tidak dapat

menemukan adanya perbedaan kualitas antara perusahaan yang

mengikuti ajang ISRA dan non ISRA, dan perusahaan yang

menggunakan assurance provider dari KAP dan non KAP.

5.3. Saran

5.3.1. Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) yang

merupakan satu-satunya organisasi di dunia yang mewadahi profesi

bersertifikat untuk melakukan pengembangan di bidang

keberlanjutan dan National Center of Sustainability Reporting

(NCSR) yang merupakan certified training dari Certified Reporting

Instructur (CRI) mungkin dapat membuat sebuah regulasi yang

tidak mengizinkan assuror untuk membuat template dalam

memberikan assurance statement. Template yang dimaksudkan

adalah adanya persamaan kata-kata dalam setiap kalimat dalam

assurance statement sampai dengan ke bagian kesimpulan dan

perbedaan hanya terlihat pada nama perusahaan.

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.3.2. Assurance provider dalam memberikan statement atas sustainability

report mungkin dapat menggunakan item konten dari assurance

statement yang sama, namun isi dalam setiap item konten dari

assurance statement mungkin dapat berbeda untuk setiap

perusahaan. Artinya setiap perusahaan meskipun menggunakan

assurance provider yang sama, namun perusahaan tersebut tidak

akan memiliki kata-kata yang persis sama dalam setiap assurance

statement-nya. Jika sama hal ini akan dapat membuat stakeholder

menjadi ragu akan kualitas assurance provider dan sustainability

report yang diterbitkan perusahaan karena seolah-olah hanya

berganti nama perusahaan dan tanggal, bulan dan tahun

dilakukannya assurance.

5.3.3. Dengan disepakatinya SDGs dan Indonesia sepakat turut ikut

berkomitmen untuk berperan aktif dalam penentuan sasaran Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui Perpres Nomor 59

Tahun 2017, mungkin akan lebih baik jika pemerintah mulai

mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar di BEI untuk

menerbitkan sustainability reports sebagai bukti

pertanggungjawaban perusahaan di bidang ekonomi, sosial dan

lingkungan. Hal ini akan memudahkan pemerintah untuk mengukur

tingkat ketercapaian TPB di Indonesia.

5.3.4. Belum adanya penelitian terkait kualitas assurance statement di

Indonesia, penelitian ini akan sangat penting untuk menjadi acuan

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam penelitian selanjutnya. Bisa dijadikan sebagai acuan untuk

mengukur kualitas assurance statement beberapa tahun mendatang

dengan populasi sasaran yang lebih banyak atau untuk meneliti

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas assurance statement di

Indonesia.

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

AccountAbility. (2008). AA1000 Assurance Standard. United Kingdom:


AccountAbility.

Adams, C. A. (2002). Internal organisational factors influencing corporate social


and ethical reporting: Beyond current theorising. Accounting, Auditing &
Accountability Journal, 15, 223-250.

Adams, C. A. (2004). The ethical, social and environmental reporting-performance


portrayal gap. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 17 (5), 731-
757.

Algifari. (2013). Statistika deskriptif plus : untuk ekonomi dan bisnis, edisi revisi.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Algifari. (2010). Statistika deskriptif plus untuk ekonomi dan bisnis (Ed. 1 Cet. 2).
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Azwar, Syaifuddin. (2009). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Budiyono, Suyono. (2015). Statistika untuk penelitian, edisi ke-2. Surakarta:


Sebelas Maret University Press.

Channuntapipat, Charika. (2016). Sustainability assurance in practice: Evidence


from assurance providers in The United Kingdom. A thesis submitted to The
University of Manchester for the degree of Doctor of Philosophy (PhD) In the
Faculty of Humanities, Alliance Manchester Business School.

Comyns, B., Figge, F., Hahn, T., & Barkemeyer, R. (2013). Sustainability
reporting: the role of search, experience and credence information.
Accounting Forum, 37 (3), 231-243.

Damen, Irene. (2016). Quality of assurance on sustainability reports. Mater Thesis


Accounting & Control, Nijmegen School of Management, Radbound
University.

Darajati, W., dan Jusuf. (2017). Pedoman penyusunan rencana aksi Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals
(SDGs). Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Bappenas.

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Darajati, Wahyuningsih. (2016). Upaya pencapaian target Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan (TPB) Indonesia: Disampaikan pada kegiatan jaringan masuk
kontibusi WIPO untuk pencapaian SDGs. Jakarta: Kementerian
PPN/Bappenas.

Deegan, C., Cooper, Barry, J., Shelly, Maria. (2006). An investigation of TBL
report assurance statement: UK and European evidence. Managerial Auditing
Journal, Vol. 21 Issue: 4, pp.329-371

Effendi, Muh., Arief. (2016). The power of Good Corporate Governance: Teori
dan implementasi (Ed. 2, Cet. 2). Jakarta: Salemba Empat.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar metodologi untuk penelitian ilmu


komunikasi dan ilmu-ilmu sosial lainnya (Ed. 1, Cet. 1) Jakarta: Kencana.

Fransiskus, Paus. (Ed.). (2015). Ensiklik Laudato Si’ tentang perawat rumah kita
bersama. Diterjemahkan dari naskah: Lettre Encyclique Laudato Si’ Du
Saint-Père François Sur La Sauvegarde De La Maison Commune. Jakarta:
Obor.

Global Reporting Initiative (GRI) Research & Development Series. (2013). The
External assurance of sustainability reporting. Amsterdam, The Netherlands:
GRI.

Global Reporting Initiative (GRI). (2013). Sustainability reporting guidelines.


Amsterdam, The Netherlands: GRI.

Harun, Noor Ashikin, Azwan, Abdul Rashid & Bakhtiar, Alrazi. (2013). Measuring
the quality of sustainability disclosure in Malaysian Commercial Banks.
Proceedings Book of ICEFMO, 2013, Malaysia Handbook on the Economic,
Finance and Management Outlooks. PAK Publishing Group. Hal. 695-702.

Hodge, K., Subramaniam, N. & Stewart, J. (2009). Assurance of sustainability


reports: Impact on report users' confidence and perceptions of information
credibility. Australian Accounting Review, 19, 178-194.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2012). Standar Akuntansi Keuangan: Per 1 Juni
2012. Cetakan Pertama. Jakarta.

Indonesia Stock Exchange (2016). Indonesia Stock Exchange Montly Statistic


November 2016. Jakarta: Indonesia Stock Exchange.

International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB). (2013). ISAE


3000 (Revised), Assurance Engagements Other than Audits or Reviews of
Historical Financial Information : International Framework for Assurance
Engagements and Related Conforming Amendments. New York: IFAC.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jogiyanto. (2013). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-


Pengalaman (Ed.6. Cet. 1). Yogyakarta: BPFE.

Kompasiana (2015). Audit Untuk Mengatasi Agency Problem. Retrieved from


www.kompasiana.com

Klynveld Gambut Marwick Goerdeler (KPMG) (2017). KPMG international


survey of corporate responsibility reporting 2017. Amsterdam : KPMG
International.

Manetti, G. & Becatti, L. (2009). Assurance services for sustainability reports:


Standards and empirical evidence. Journal Of Business Ethics, 87, 289-298.
Mediahindu (2013). Tri Hita Karana dalam konsep Hindu. Retrived from
www.mediahindu.com
Moneva, J. M., Archel, P. & Correa, C. (2006). GRI and the camouflaging of
corporate unsustainability. Accounting Forum, 30, 121-137.

National Center for Sustainability Reporting (NCSR). (2018). Certified


Sustainability Reporting Assurance (CSRA). Batch 1. Jakarta: NCSR.

National Center for Sustainability Reporting (NCSR). (2015). Winner of SRA 2015.
Retrieved from www.ncsr-id.org

National Center for Sustainability Reporting (NCSR). (2016). Winner of SRA 2016.
Retrieved from www.ncsr-id.org

National Center for Sustainability Reporting (NCSR). (2018). Winner of SRA 2017.
Retrieved from www.ncsr-id.org

Ness, K., & Mirza, A.M. (1991). Corporate social disclosure: a note on a test of
agency theory. British Accounting Review, 23 (3), 211-217.

O’Dwyer, B. (2011). The case of sustainability assurance: constructing a new


assurance service”. Contemporary Accounting Research, Vol. 28 No. 4, pp.
1230-1266.

O’Dwyer, B., & Owen, D. (2005). Assurance statement practice in environmental,


social and
sustainability reporting: a critical evaluation. The British Accounting Review,
37 (2), 205-229.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2017). Infografis Lembaga Jasa Keuangan dan
Emiten Penerbit Sustainability Report. Retrieved from www.ojk.go.id

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Park, J. & Brorson, T. (2005). Experiences of and views on third-party assurance


of corporate environmental and sustainability reports. Journal of Cleaner
Production, 13, 1095-1106.

Perego, P., & Kolk, A. (2012). Multinationals’ accountability on sustainability: the


evolution of third-party assurance of sustainability reports. Journal of
Business Ethics, 110 (2), 173-190.

Power, M. (1991). Auditing and environmental expertise: between protest and


professionalisation. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 4 (3), 30-
42.

Presiden Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. (2017). Peraturan Presiden Republik Indonesia


Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia Deputi Bidang Perekonomian.

Rossi, Adriana & Tarquinio, Lara. (2017). An Analysis of sustainability report


assurance statement: Evidence from italian listed companies. Managerial
Auditing Journal, 32 (6), 578-602.

Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

SDG Compass. (2017). Linking the SDGs and GRI. Retrieved from
www.sdgscompass.org

Sekaran, Uma & Bougie, Roger. (2013). Research methods for business: a skill
building approach, 6th Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.

Suchman, C. (1995). Managing legitimacy: Strategic and institutional approaches.


The Academy of Management Review, 20 (3), 571-610.

Trihendradi, Cornelius. (2005). Step by step SPSS 13 : analisis data statistik.


Yogyakarta: Andi Offset.

Zorio, A., Garcia-Benau, M., & Sierra, L. (2013). Sustainability development and
the quality of assurance reports: empirical evidence. Business Strategy and
the Environment, 22 (7), 484-500.

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Tabel Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement

Konten dari Assurance Standar


No Deskripsi Score
Statement (AS) AA1000AS ISAE3000
A. Karakteristik Praktisi Assurance
Pernyataan yang menyatakan independensi dari
Independensi assuror atau kedua pihak yang terlibat (skor 1 diberikan jika
assurance provider dari terdapat kata-kata independen atau independensi 0: Tidak ada referensi
1 √ √
perusahaan pelapor yang muncul di mana saja dalam assurance 1: Ada referensi
(reporting organization) statement atau judulnya. Seperti “this is an
independent opinion…” sudah memenihi skor 1)
Ketidakberpihakan Deklarasi ketidakberpihakan assuror
0: Tidak ada referensi
2 (impartiality) dari assuror sehubungan dengan kepentingan stakeholder √ -
1: Ada referensi
terhadap stakeholder (p.14)
0: Tidak ada referensi
1: Pernyataan yang mengklaim
kompetensi (tetapi tidak ada catatan
Deskripsi keterampilan profesional yang penjelasan) atau hanya referensi ke
3 Kompetensi dari assuror memungkinkan keterlibatan tim untuk √ √ situs internet
melakukan praktik assurance 2: Pernyataan penjelasan
kompetensi berdasarkan
pengalaman/keterlibatan
sebelumnya
B. Representasi dari pihak yang bertanggung jawab
Pernyataan eksplisit bahwa pelapor (reporter)
Tanggung jawab dari pelapor 0: Tidak ada referensi
4 bertanggungjawab untuk persiapan laporan (kata √ √
(reporter) 1: Ada referensi
kunci: responsible, responsibility)
Pernyataan eksplisit bahwa assurance provider
Tanggung jawab dari 0: Tidak ada referensi
5 bertanggung jawab atas laporan (kata kunci: √ √
assurance provider 1: Ada referensi
responsible, responsibility)

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Tabel Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement (lanjutan)

Standar
Konten dari Assurance
No Deskripsi Score
Statement (AS)
AA1000AS ISAE3000

C. Tipe dari perusahaan dan tingkat proses perencanaan (nature and extent of the planning process)

Termasuk Jenis (type) dari assurance provider


Deskripsi dari ruang lingkup (rentang dari pengungkapan (disclosures) yang 0: Tidak ada referensi
6 √ -
(scope) dicakup oleh praktik assurance misalnya 1: Ada referensi
identifikasi kriteria yang berlaku)

0: Tidak ada referensi


Standard yang digunakan untuk mengatur kerja 1: Referensi kriteria yang tidak
Standar assurance yang
7 dari assurance provider (misalnya AA1000AS √ √ tersedia untuk umum
digunakan
atau ISAE3000) 2: Referensi kriteria yang tersedia
untuk umum

0: Tidak ada referensi


1: Referensi kriteria yang tidak
Pernyataan yang merujik pada kriteria tertentu tersedia untuk umum
Referensi dari kriteria yang yang menjadi dasar penyusunan sustainability 2: Referensi kriteria yang tidak
8 √ √
digunakan report (misalnya GRI dan standar yang tersedia untuk umum (misalnya
dikembangkan secara internal) kriteria yang dikembangkan secara
internal yang tertuang dalam
laporan atau GRI)

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Tabel Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement (lanjutan)

Konten dari Assurance Standar


No Deskripsi Score
Statement (AS) AA1000AS ISAE3000
0: Tidak ada referensi
1: Terdapat kata-kata seperti review,
limited assurance, independent
opinion, independent assurance,
external verification, external
Tujuan dari perikatan Tujuan yang ingin dicapai melalui perikatan
assurance or validation
9 assurance (assurance (engagement) (menunjukkan tingkat (level) dari √ √
2: High atau moderate level dari
engagement) assurance yang dimaksudkan)
assurance, reasonable assurance
atau reasonable dan limited
assurance (misalnya dual level yang
berdeda dari dua assurance untuk
bagian laporan yang berbeda)
Ringkasan pekerjaan yang Pernyataan yang menjelaskan tindakan yang 0: Tidak ada referensi
10 √ √
dilakukan diambil untuk sampai pada sebuah kesimpulan 1: Ada referensi

Persyaratan pengumpulan bukti, metode 0: Tidak ada referensi


11 Deskripsi dari metodologi √ - 1: Ada referensi
pengambilan sampel dan risiko terkait
Pernyataan tingkat (level) 0: Tidak ada referensi
12 Pernyataan tingkat (level) dari assurance √ √ 1: Ada referensi
dari assurance
0: Tidak ada referensi
13 Keterbatasan (limitations) Keterbatasan dari assurance statement √ √
1: Ada referensi

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Tabel Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement (lanjutan)
Standar
Konten dari Assurance
No Deskripsi Score
Statement (AS) AA1000AS ISAE3000
Komitmen untuk bertanggung jawab kepada
mereka yang berdampak pada organisasi dan
0: Tidak ada referensi
14 Inklusifitas (Inclusivity) yang berdampak padanya, serta memungkinkan √ -
1: Ada referensi
partisipasi mereka dalam mengidentifikasikan
masalah dan mencari solusi
Tingkat penyediaan informasi tentang tingkat
materialitas. Jika kesimpulan menyatakan bahwa
laporan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip
Materialitas (Materiality) 0: Tidak ada referensi
15 AA1000 (Inklusivitas, Materialitas dan √ √
(dari perspektif stakeholder) 1: Ada referensi
Ketanggapan), ini memenuhi syarat untuk
referensi dan dengan demikian dapat diberikan
skor 1
Pernyataan yang mengacu pada prosedur
organisasi (atau ketiadaan) untuk
mengidentifikasi kepentingan (interests) dan
Ketanggapan kepedulian (concerns) stakeholder. Jika
0: Tidak ada referensi
16 (responsiveness) terhadap kesimpulan menyatakan bahwa laporan tersebut √ -
1: Ada referensi
stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip AA1000
(Inklusivitas, Materialitas dan Ketanggapan) ini
memenuhi syarat untuk referensi dan dengan
demikian diberikan skor 1
D. Persyaratan formal
Judul yang tepat membantu untuk
mengidentifikasikan sifat dari assurance report,
dan untuk membedakannya dari laporan yang 0: Tidak ada referensi
17 Judul √ √
dikeluarkan oleh orang lain, seperti mereka yang 1: Ada referensi
tidak harus mematuhi persyaratan etika yang
sama dengan praktisi (ISAE300, Para. A161)

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Tabel Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement (lanjutan)
Standar
Konten dari Assurance
No Deskripsi Score
Statement (AS)
AA1000AS ISAE3000

Pihak penerima mengidentifikasikan pihak atau


0: Tidak ada referensi
pihak-pihak yang ditujukan langsung untuk
1:Addressee kepada internal atau
Pihak penerima yang dituju assurance report. Assurance report biasanya
18 √ √ “para pembaca”
(addressee) ditujukan kepada pihak yang terlibat, tetapi
2: Stakeholder disebutkan dalam
dalam beberapa kasus mungkin ada pengguna
addressee
lain yang dimaksudkan (ISAE3000, Para. A162)

Nama perusahaan yang melakukan perikatan 0: Tidak ada referensi


19 Nama dari assuror √ √
assurance (assurance engagement) 1: Ada referensi

Referensi tanggal di mana praktik assurance 0: Tidak ada referensi


20 Tanggal dari laporan √ √
telah diselesaikan 1: Ada referensi

0: Tidak ada referensi


21 Lokasi dari assuror Lokasi yuridiksi tempat praktisi berpraktik √ √
1: Ada referensi

0: Tidak ada referensi


22 Tanda tangan dari assuror Tanda tangan dari praktisi √ √
1: Ada referensi

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Tabel Scoring Setiap Indikator Pengukuran Kualitas Assurance Statement (lanjutan)

Standar
Konten dari Assurance
No Deskripsi Score
Statement (AS)
AA1000AS ISAE3000

E. General Conclusion (Particular conclusion on the specific accounting system)

Temuan dan kesimpulan berkenaan dengan


Type 1 -AccountAbility kepatuhan terhadap Prinsip-Prinsip Akuntabilitas
Principles AA1000 tentang Inclusivity, Materiality and
Responsiveness (dalam semua contoh) 0: Tidak ada referensi
23 √ -
1: Ada referensi
Type 2-AccountAbility
Temuan dan kesimpulan tentang keandalan
Principles and Performace
(reabilitas) informasi kinerja yang spesifik
Information

Kesimpulan umum praktisi untuk yang


Kesimpulan Praktisi- 0: Tidak ada referensi
24 menggunakan standar ISAE3000 (Para.A2, - √
ISAE3000 1: Ada referensi
A178-A18)

SCORE MAKSIMAL 28 23 29
Sumber: AA1000AS (2008; 21), ISAE3000 (2013; 21)

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.2 Hasil Scoring Konten dari AS dengan Standar AA1000AS

Konten dari Assurance Statement


Nama Perusahaan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

PT. Wijaya Karya Tbk. 1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

PT. Vale Indonesia Tbk 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

Asia Pulp & Paper


1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 24
Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
Tbk.

PT. ANTAM Tbk. 1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 25

PT. Pertamina 1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 25

Total 6 2 6 6 6 6 12 12 12 6 6 6 2 6 6 5 6 9 6 6 6 6 6 150

Rata-rata 1 0.333 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 0.333 1 1 0.833 1 1.5 1 1 1 1 1 25

Sumber : Assurance statement diolah peneliti (2018)

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.3 Hasil Scoring Konten dari AS dengan Standar ISAE3000 & AA1000AS

Konten dari Assurance Statement Jumlah


Nama
Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Bank CIMB
1 0 1 1 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
Niaga Tbk.
PT. Perusahaan
1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
Gas Negara Tbk.
PT. Pupuk
1 0 1 1 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
Indonesia
PT.
Telekomunikasi 1 0 1 1 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
Indonesia Tbk.
Bank Tabungan
1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
Negara Tbk.
PT. Unilever
1 0 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
Indonesia Tbk.

Total 6 0 6 6 6 6 12 6 12 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 150

Rata-rata 1 0 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

Sumber : Assurance statement diolah peneliti (2018)

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.4 Daftar Perusahaan


Assurance
No. Nama Perusahaan Kode Sektor Usaha KAP/NON ISRA/NON Assurance Standard
Provider
Building British Standards
1 PT. Wijaya Karya Tbk. WIKA Non KAP ISRA AA1000AS
Construction Institution (BSI)
Social
2 PT. Vale Indonesia Tbk INCO Responsibility Non KAP ISRA AA1000AS
Asia
Mining
3 PT. ANTAM Tbk. ANTM SGS Indonesia Non KAP ISRA AA1000AS

4 PT. Pertamina PRTM SGS Indonesia Non KAP ISRA AA1000AS


Social
5 Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI Responsibility Non KAP ISRA AA1000AS
Asia
6 Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA Moores Rowland KAP ISRA ISAE3000 & AA1000AS
Perbankan
7 Bank Tabungan Negara Tbk. BBTN Moores Rowland KAP Non ISRA ISAE3000 & AA1000AS
ISAE3000&Standar
8 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. BINA TUV Rheinland Non KAP Non ISRA
Assurance Provider
9 Asia Pulp & Paper Indonesia APP Pulp & Paper SGS Indonesia Non KAP ISRA AA1000AS
10 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS Energy Moores Rowland KAP ISRA ISAE3000 & AA1000AS

11 PT. Pupuk Indonesia PTPI Manufactures Moores Rowland KAP ISRA ISAE3000 & AA1000AS

12 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. TLKM Telecomunication Moores Rowland KAP ISRA ISAE3000 & AA1000AS
Cosmetics and Moores Rowland
13 PT. Unilever Indonesia Tbk. UNVER KAP Non ISRA ISAE3000 & AA1000AS
Household
Sumber : Assurance Statement diolah peneliti (2018)

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.5 Hasil Uji Deskriptif Statistik dengan SPSS 24 Berdasarkan


Skor Assurance Statemen yang Diperoleh

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
JUMLAH_SKOR 13 16.00 26.00 316.00 24.3077 2.65784
Valid N (listwise) 13
Sumber: Assurance Statement diolah SPSS 24 (2018)

Lampiran 1.6 Hasil Uji Beda ISRA dan Non ISRA dengan SPSS 24
NPar Tests
Tes Mann-Whitney

Ranks
Mean Sum of
KODE N Rank Ranks
SKOR 1 10 6.80 68.00
2 3 7.67 23.00
Total 13
Sumber: Assurance Statement diolah SPSS 24 (2018)

Test Statisticsa
SKOR
Mann-Whitney U 13.000
Wilcoxon W 68.000
Z -.359
Asymp. Sig. (2-tailed) .720
Exact Sig. [2*(1-tailed .811b
Sig.)]
a. Grouping Variable: KODE
b. Not corrected for ties.
Sumber: Assurance Statement diolah SPSS 24 (2018)

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.7 Hasil Uji Beda KAP dan Non KAP dengan SPSS 24
NPar Tests
Uji Mann-Whitney

Ranks
Mean Sum of
KODE N Rank Ranks
SKOR 1 6 7.50 45.00
2 7 6.57 46.00
Total 13
Sumber: Assurance Statement diolah SPSS 24 (2018)

Test Statisticsa
SKOR
Mann-Whitney U 18.000
Wilcoxon W 46.000
Z -.455
Asymp. Sig. (2-tailed) .649
Exact Sig. [2*(1-tailed .731b
Sig.)]
a. Grouping Variable: KODE
b. Not corrected for ties.
Sumber: Assurance Statement diolah SPSS 24 (2018)

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.8 Assurance Statement

Sumber: Sustainability Reports PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.(2016: 118)

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sumber: Sustainability Reports PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.(2016: 119)

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Anda mungkin juga menyukai