Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UTS

TEORI KOTA DAN PERMUKIMAN


“REVIEW JURNAL PERMUKIMAN KUMUH”

Dosen:
Suhartini, ST, M.Eng

Mahasiswa:
Muhammad Iqbal Tawakal
07261811062

PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021-2022
1. TIGA JURNAL TERAKREDITASI VIA GOOGLE SCHOLAR DALAM KURUN
WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR.
1. Judul Jurnal 1:
Perencanaan Penanganan Pengawasan Kawasan Permukiman Kumuh (Studi Penentuan
Kawasan Prioritas Untuk peningkatan Kualitas Infrastruktur Pada Kawasan Permukiman
Kumuh Di Kota Malang)
Tahun : 2016
2. Judul Jurnal 2 :
Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kawasan DAS Metro Kota Malang
Berdasarkan Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs)
Tahun : 2020
3. Judul Jurnal 3:
Strategi Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman Dalam Penanganan Permukiman
Kumuh Di Jawa Timur
Tahun: 2020
2. REVIEW JURNAL
A. Review Jurnal 1

Perencanaan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh (Studi Penentuan


Judul Jurnal Kawasan Prioritas Untuk peningkatan Kualitas Infrastruktur Pada Kawasan
Permukiman Kumuh Di Kota Malang)
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP)
Volume dan Halaman Vol. 2, No.1 dan 1-10
Tahun Jurnal 2016
Penulis Donny Wahyu Wijaya
Link Jurnal http://ejournalfia.ub.a.id/index.php/jiap
Latar Belakang Belum berhasilnya pembangunan permukiman diperkotaan erat kaitannya
dengan persoalan urbanisasi, keterbatasan lahan perkotaan dan kurang
tepatnya program-program pembangunan kota, yang merupakan penyebab
timbulnya kawasan permukiman kumuh perkotaan.
Rumusan Masalah Akar masalah permukiman kumuh lebih bersifat kompleks yaitu karena:
1) Pembiaran (neglegiance) berkembangnya ruang-ruang marjinal
perkotaan;
2) Lemahnya pengelolaan kota;
3) Belum adanya pengenalan terhadap kebutuhan (housing need
assessment) dan persediaan rumah (housing stock evaluation)
secara utuh dan partisipatif; dan
4) Belum adanya pengembangan sistem penyediaan perumahan
secara utuh (housing delivery system).
Tujuan Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui karakteristik
kawasan permukiman kumuh serta untuk menentukan kawasan permukiman
kumuh prioritas dan menyusun strategi peningkatan kualitas infrastruktur
pada kawasan permukiman kumuh di Kota Malang.
Metode Penelitian Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk
mengukur kondisi kekumuhan dan menentukan kawasan prioritas pada
kawasan permukiman kumuh, berdasarkan Pedoman Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh oleh Direktorat
Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum. Selain itu dilakukan juga analisis SWOT untuk
menyusun strategi peningkatan kualitas infrastruktur pada kawasan
permukiman kumuh di Kota Malang.

Analisis Strategi penanganan disusun berdasarkan analisis faktor internal dan


eksternal dalam peningkatan kualitas infrastruktur pada kawasan
permukiman kumuh, sehingga perlu diketahui faktor-faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan
ancaman).
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian tentang
penentuan kawasan prioritas untuk peningkatan kualitas infrastruktur,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a) Karakteristik kawasan permukiman kumuh berdasarkan hasil
identifikasi yang dilakukan, terbagi ke dalam sebelas (11) klasifikasi
kawasan permukiman kumuh.
b) Penentuan kawasan permukiman kumuh prioritas disusun
berdasarkan hasil klasifikasi kawasan permukiman kumuh, dengan
pertimbangan utama kondisi kekumuhan kawasan, pertimbangan
status lahan dan kepadatan penduduk.
c) Strategi yang direkomendasikan untuk peningkatan
kualitas infrastruktur pada kawasan permukiman
kumuh
B. Review Jurnal 2

Judul Jurnal Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kawasan DAS Metro Kota
Malang Berdasarkan Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs)
Nama Jurnal Jurnal Teknik ITS
Volume dan Halaman Vol. 9, No.1 dan C223-C230
Tahun Jurnal 2020
Penulis Chalimatus Sakdiah dan Dian Rahmawati
Link Jurnal https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/56280/6333
Latar Belakang Berdasarkan data UN-Habitat, pada tahun 2012 sekitar 33% populasi dunia
atau sekitar 863 juta manusia di dunia bertempat tinggal pada kawasan
kumuh. Munculnya kawasan permukiman kumuh di dunia disebabkan dari
meningkatnya urbanisasi, kondisi ekonomi yang stagnan, kemiskinan,
perencanaan yang kurang baik, dan sebab lainnya.
Rumusan Masalah Permasalahan utama yang menjadi penyebab munculnya permukiman
kumuh pada kawasan ini adalah adanya rumah-rumah milik warga yang
tumbuh di kawasan sempadan sungai seiring meningkatnya jumlah
penduduk yang melakukan urbanisasi ke Kota Malang. Selain itu, belum
terpenuhinya beberapa infrastruktur dasar pada permukiman ini berpengaruh
besar pada kondisi kualitas permukiman.
Tujuan Penelitian Salah satu tujuan yang terdapat dalam SDG’s adalah pada tujuan no. 11
(sebelas) yaitu Sustainable Cities and Communities. Salah satu
permasalahan dunia yang dibahas dalam tujuan ini yaitu permukiman kumuh
yang terdapat pada poin 11.1, dimana permasalahan ini masih banyak
ditemukan di dunia, salah satunya di kawasan DAS Metro, Kota Malang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi penanganan
kawasan permukiman kumuh sesuai dengan prinsip SDG’s yang dijelaskan
dalam tujuan 11 poin 11.
Metode Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara,
yaitu survey primer dan survey sekunder. Metode pengumpulan data primer
dilakukan dengan observasi, kuisioner, dan wawancara. Sedangkan untuk
metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data
dari instansi pemerintah terkait.
Analisis Metode yang digunakan dalam tahap pertaman yaitu analisis kebijakan tata
ruang mengenai perumahan dan permukiman pada DAS Metro
menggunakan teknik content analysis. Analisis isi dilakukan terhadap
dokumen kebijakan anatara lain RTRW Kota Malang, RDTRK Kota Malang
Bagian Barat, RJMD Kota Malang, RP2KPKP Kota Malang, RPLP masing
masing Kelurahan. Pada tahapan kedua, yaitu analisis mengenai
karakteristik permukiman kumuh dilakukan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptiv. Dan yang terakhir yaitu penentuan strategi penanganan
permukiman kumuh dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
triangulasi dengan input yang digunakan adalah hasil analisis kebijakan dari
sasaran pertama, karakteristik permukiman kumuh, dan best practice serta
housing policies dalam SDGs.
Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan observasi, didapatkan bahwa sebagian
kawasan DAS Metro dimanfaatkan sebagai permukiman oleh masyarakat
dan menunjukkan banyaknya permasalahan kumuh seperti terdapatnya
rumah ilegal, bangunan tidak teratur, rumah yang tidak layak huni, dan
memiliki kepadatan tinggi. Selain itu, dari sisi sarana dan prasarana
permukiman masih banyak terdapat permasalahan seperti kondisi jalan yang
rusak dan berlubang, drainase yang belum dapat menampung air hujan
secara maksimal, tidak adanya proteksi kebencanaan, belum terpenuhinya
RTH publik, dan permsalahan lainnya. Hal ini menunjukkan DAS Metro
memenuhi ketentuan dalam goals 11.1 SDGs mengenai slum dimana fakta
empiri masih menunjukkan banyak aspek slum SDGs yang membuktikan
bahwa kawasan ini dapat dikatakan belum tertangani dan tidak sustainable.

C. Review Jurnal 3

Judul Jurnal Strategi Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman Dalam Penanganan


Permukiman Kumuh Di Jawa Timur
Nama Jurnal JAPS: Jurnal Administrasi Politik dan Sosial
Volume Vol. 1, No.2
Tahun Jurnal 2020
Penulis Niken Dyah Nawang Wulan dan Andre Prasetyo Widodo
Link Jurnal https://japs.ejournal.unri.ac.id/index.php/JAPS
Latar Belakang Permasalahan yang terjadi dalam pembangunan dan penataan permukiman
terjadi karena tingkat kepadatan tinggi yang dipengaruhi oleh urbanisasi dan
keterbatasan lahan yang tersedia. Selain itu, adanya program-program
pembangunan kota yang tidak sesuai dengan prosedur dan pertimbangan
juga mendorong munculnya kawasan permukiman kumuh.
Rumusan Masalah Seiring dengan perkembangan di Kota Malang, banyak masyarakat yang
menjadi kaum urban untuk mengadu nasib ke Kota Malang, hal ini tentu
berdampak pada padatnya jumlah penduduk di Kota Malang. Namun, sangat
disayangkan, kedatangan kaum urban ke Kota Malang tidak selalu
diimbangi dengan skill dan pendidikan yang baik sehingga menimbulkan
kelompok masyarakat kurang mampu yang berpenghasilan rendah. Kondisi
tersebut juga diperburuk dengan terbatasnya lahan permukiman di Kota
Malang, semakin tahun harga tanah dan rumah juga semakin meningkat,
masyarakat yang berpenghasilan rendah terkadang masih belum bisa
memenuhinya. Hal ini menimbulkan titik-titik yang dapat dikategorikan
sebagai suatu daerah yang padat penduduk dengan tingkat ekonomi yang
rendah sehingga sulitnya memenuhi standar hidup yang layak dan sehat.
Permasalahan lain yang juga ditimbulkan adalah ketidakteraturan bangunan
dimana banyakanya permukiman yang berdesak-desakan sehinggaterlihat
kumuh, permasalahan seperti sanitasi, drainase dan pengelolaan sampah juga
belum dikelola dengan baik, selain itu terlihat masih banyaknya masyarakat
yang mendirikan bangunan di sempadan Sungai Brantas sehingga sangat
mengkhawatirkan jika terjadi banjir dan tanah longsor.
Tujuan Penelitian Berdasarakan masalah penelitian secara komparatif maka tujuan penelitian
untuk melihat strategi pembangunan dan pengembangan permukiman dalam
penanganan permukiman kumuh kota di jawa timur.
Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individu maupun kelompok. Penelitian ini mengunakan deskriptif
analisis melalui data yang yang diperoleh dari studi kepustakaan atau studi
literatur. Penggunaan studi literatur bertujuan untuk mendapatkan data dari
hasil penelitian terdahulu dan kemudian di analisis untuk melihat strategi
dari berbagai kota dalam menangani permukiman kumuh kususnya beberapa
kota di Provinsi Jawa Timur. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan studi literatur dan mengumpulkan data tentang strategi
pemerintah dalam menangani permukiman kumuh di Jawa Timur.
Analisis Analisis data yang dilakukan melalui pola, kategori, dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
yang disarankan oleh data. Peneliti menggunakan tehnik analisis deskriptif
kualitatif untuk menggambarkan, menuturkan, melukiskan serta
menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah penulis peroleh dari
hasil metode pengumpulan data menjawab rumusan masalah.
Kesimpulan Permasalahan permukiman kumuh terjadi karena adanya kegagalan dalam
pembangunan dan penataan permukiman yang mana disebabkan oleh tingkat
kepadatan penduduk tinggi. Kegagalan dalam pembangunan menyebabkan
lahirnya lingkungan kumuh dengan fasilitas yang tidak memadahi. Oleh
karena itu pemerintah membuat strategi pembangunan untuk mengurangi
tingkat kumuh dan pengembangan infrastruktur permukiman. Strategi atau
upaya pemerintah di realisasikan dalam program KOTAKU (Kota Tanpa
Kumuh) yang mendukung pemerintah daerah sebagai nahkoda dalam
penanganan permukiman kumuh. Beberapa dari daerah yang telah
menajalankan program KOTAKU antara lain adalah Kabupate Sidoarjo dan
Kota Malang.

3. Analisis Komparasi Persamaan Dan Perbandingan

Perbandingan Review Jurnal 1 Review Jurnal 2 Review Jurnal 3


Persamaan - Lokasi kota penelitian; - Lokasi kota - Lokasi penelitian; Jawa
Kota Malang penelitian; Kota Timur, namun lebih
- Pada Review Jurnal 1. Malang terfokus pada Kabupaten
Menggunakan tabel - Pada Review Jurnal 2. Sidoarjo dan Kota Malang
variabel penelitian Menggunakan tabel - Pada Review Jurnal 3.
variabel penelitian Menggunakan tabel
variabel.
Perbedaan - Pada Review Jurnal 1. - Pada Review Jurnal 2 - Pada Review Jurnal 2.
Metode penelitian Metode pengumpulan Metode yang digunakan
menggunakan data dalam penelitian dalam penelitian ini adalah
Kuantitatif untuk ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif
mengukur kondisi dua cara, yaitu survey dengan cara
kekumuhan dan primer dan survey mendeskripsikan dan
menentukan kawasan sekunder. menganalisis fenomena,
prioritas pada kawasan - Pada Review Jurnal 2. peristiwa, aktivitas sosial,
permukiman kumuh Analisis; Metode yang sikap, kepercayaan,
- Pada Review Jurnal 1. digunakan dalam persepsi, pemikiran orang
Analisis; Strategi tahap pertaman yaitu secara individu maupun
penanganan disusun analisis kebijakan tata kelompok.
berdasarkan analisis ruang mengenai - Analisis data yang
faktor internal dan perumahan dan dilakukan melalui pola,
eksternal dalam permukiman pada kategori, dan satuan uraian
peningkatan kualitas DAS Metro dasar sehingga dapat
infrastruktur pada menggunakan teknik ditemukan tema dan dapat
kawasan permukiman content analysis. dirumuskan hipotesis kerja
kumuh, sehingga perlu - Pada Review Jurnal 2. seperti yang disarankan
diketahui faktor-faktor Variabel yang oleh data. Peneliti
internal (kekuatan dan digunakan untuk menggunakan tehnik
kelemahan) dan merumuskan strategi analisis deskriptif kualitatif
faktor-faktor eksternal penanganan untuk menggambarkan,
(peluang dan permukiman kumuh menuturkan, melukiskan
ancaman). Kawasan DAS Metro serta menguraikan data
- Pada Review Jurnal 1. Kota Malang. yang bersifat kualitatif
Variabel di gunakan yang telah penulis peroleh
untuk mengetahui dari hasil metode
kelurahan-kelurahan pengumpulan data
mana saja yang menjawab rumusan
termasuk ke dalam masalah.
kategori kumuh berat. - Pada Review Jurnal 3.
Variabel berisi indikator
pengembangan
penghidupan berkelanjutan.

4. Tanggapan
Dari hasil review ketiga jurnal di atas, strategi penanganan untuk perukiman kumuh sebagai
berikut:
a. Jurnal 1
Strategi penanganan permukiman kumuh pada jurnal 1 menggunakan manajemen strategi
pada sektor publik mengarahkan organisasi sektor publik untuk melakukan
perencanaan manajemen dengan mempertimbangkan dengan baik faktor – faktor
pendukung dan penghambat dalam organisasi. Salah satu metode yang digunakan dalam
manajemen strategis adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah suatu identifikasi
faktor strategis secara sistematis untuk merumuskan strategi. Kegiatan yang paling
penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi dalam suatu
kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan utuk memecahkan masalah.
penelitian ini bertujuan untuk: (1) melakukan identifikasi karakteristik kawasan
permukiman kumuh yang ada di Kota Malang; (2) menentukan kawasan permukiman
kumuh yang menjadi prioritas untuk peningkatan kualitas infrastruktur kawasan
permukiman kumuh di Kota Malang; dan (3) menyusun strategi peningkatan kualitas
infrastruktur pada kawasan permukiman kumuh di Kota Malang. Maka dapat disimpulkan
pada jurnal 1 jika dikaitkan dengan materi Teori Kota dan Permukiman, termasuk
kedalam Pola Penataan Kawasan.
b. Jurnal 2
Perumusan strategi dalam analisis ini menggunakan teknil triangulasi yang juga
dikombinasikan dengan mengguankan prinsip pembangunan permukiman berkelanjutan.
Pembangunan permukiman berkelanjutan memiliki prinsip sebagai berikut, antara lain:
(a)Kesetaraan (equality) dimana seluruh masyarakat mempunyai kesempatan yang
sama dalam memperoleh akses terhadap perumahan, infrastruktur, dan sumber daya;
(b)Keberpihakan pada penduduk miskin (pro poor) yang merupakan salah satu cara dalam
menciptakan kualitgas hidup masyarakat yang setara; (c)Berkelanjutan (sustainable) yaitu
dapat mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang sejalan dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan; dan (d)Pendekatan pemberdayaan (empowerment approach) dimana
masyarakat dilibatkan secara penuh dalam keseluruhan proses yang dilakukan.
c. Jurnal 3
Strategi penanganan Permukiman Kumuh yaitu dengan menjalankan Program Kota
Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)adalah program
pencegahan munculnya permukiman kumuh, yang merupakan upaya strategis Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya dalam rangka meningkatkan
peran masyarakat dan memperkuat Pemerintah Daerah sebagai nahkoda dalam percepatan
penanganan kawasan permukiman kumuh dalam rangka mewujudkan permukiman yang
layak huni, produktif dan berkelanjutan dengan kolaborasi sebagai platform serta
masyarakat sebagai pelaku penanganan kumuh. Program ini dilakukan untuk
meningkatkan akses terhadap pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan
perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai