Dosen:
Suhartini, ST, M.Eng
Mahasiswa:
Muhammad Iqbal Tawakal
07261811062
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021-2022
1. TIGA JURNAL TERAKREDITASI VIA GOOGLE SCHOLAR DALAM KURUN
WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR.
1. Judul Jurnal 1:
Perencanaan Penanganan Pengawasan Kawasan Permukiman Kumuh (Studi Penentuan
Kawasan Prioritas Untuk peningkatan Kualitas Infrastruktur Pada Kawasan Permukiman
Kumuh Di Kota Malang)
Tahun : 2016
2. Judul Jurnal 2 :
Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kawasan DAS Metro Kota Malang
Berdasarkan Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs)
Tahun : 2020
3. Judul Jurnal 3:
Strategi Pembangunan Dan Pengembangan Permukiman Dalam Penanganan Permukiman
Kumuh Di Jawa Timur
Tahun: 2020
2. REVIEW JURNAL
A. Review Jurnal 1
Judul Jurnal Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kawasan DAS Metro Kota
Malang Berdasarkan Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs)
Nama Jurnal Jurnal Teknik ITS
Volume dan Halaman Vol. 9, No.1 dan C223-C230
Tahun Jurnal 2020
Penulis Chalimatus Sakdiah dan Dian Rahmawati
Link Jurnal https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/56280/6333
Latar Belakang Berdasarkan data UN-Habitat, pada tahun 2012 sekitar 33% populasi dunia
atau sekitar 863 juta manusia di dunia bertempat tinggal pada kawasan
kumuh. Munculnya kawasan permukiman kumuh di dunia disebabkan dari
meningkatnya urbanisasi, kondisi ekonomi yang stagnan, kemiskinan,
perencanaan yang kurang baik, dan sebab lainnya.
Rumusan Masalah Permasalahan utama yang menjadi penyebab munculnya permukiman
kumuh pada kawasan ini adalah adanya rumah-rumah milik warga yang
tumbuh di kawasan sempadan sungai seiring meningkatnya jumlah
penduduk yang melakukan urbanisasi ke Kota Malang. Selain itu, belum
terpenuhinya beberapa infrastruktur dasar pada permukiman ini berpengaruh
besar pada kondisi kualitas permukiman.
Tujuan Penelitian Salah satu tujuan yang terdapat dalam SDG’s adalah pada tujuan no. 11
(sebelas) yaitu Sustainable Cities and Communities. Salah satu
permasalahan dunia yang dibahas dalam tujuan ini yaitu permukiman kumuh
yang terdapat pada poin 11.1, dimana permasalahan ini masih banyak
ditemukan di dunia, salah satunya di kawasan DAS Metro, Kota Malang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi penanganan
kawasan permukiman kumuh sesuai dengan prinsip SDG’s yang dijelaskan
dalam tujuan 11 poin 11.
Metode Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara,
yaitu survey primer dan survey sekunder. Metode pengumpulan data primer
dilakukan dengan observasi, kuisioner, dan wawancara. Sedangkan untuk
metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data
dari instansi pemerintah terkait.
Analisis Metode yang digunakan dalam tahap pertaman yaitu analisis kebijakan tata
ruang mengenai perumahan dan permukiman pada DAS Metro
menggunakan teknik content analysis. Analisis isi dilakukan terhadap
dokumen kebijakan anatara lain RTRW Kota Malang, RDTRK Kota Malang
Bagian Barat, RJMD Kota Malang, RP2KPKP Kota Malang, RPLP masing
masing Kelurahan. Pada tahapan kedua, yaitu analisis mengenai
karakteristik permukiman kumuh dilakukan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptiv. Dan yang terakhir yaitu penentuan strategi penanganan
permukiman kumuh dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
triangulasi dengan input yang digunakan adalah hasil analisis kebijakan dari
sasaran pertama, karakteristik permukiman kumuh, dan best practice serta
housing policies dalam SDGs.
Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan observasi, didapatkan bahwa sebagian
kawasan DAS Metro dimanfaatkan sebagai permukiman oleh masyarakat
dan menunjukkan banyaknya permasalahan kumuh seperti terdapatnya
rumah ilegal, bangunan tidak teratur, rumah yang tidak layak huni, dan
memiliki kepadatan tinggi. Selain itu, dari sisi sarana dan prasarana
permukiman masih banyak terdapat permasalahan seperti kondisi jalan yang
rusak dan berlubang, drainase yang belum dapat menampung air hujan
secara maksimal, tidak adanya proteksi kebencanaan, belum terpenuhinya
RTH publik, dan permsalahan lainnya. Hal ini menunjukkan DAS Metro
memenuhi ketentuan dalam goals 11.1 SDGs mengenai slum dimana fakta
empiri masih menunjukkan banyak aspek slum SDGs yang membuktikan
bahwa kawasan ini dapat dikatakan belum tertangani dan tidak sustainable.
C. Review Jurnal 3
4. Tanggapan
Dari hasil review ketiga jurnal di atas, strategi penanganan untuk perukiman kumuh sebagai
berikut:
a. Jurnal 1
Strategi penanganan permukiman kumuh pada jurnal 1 menggunakan manajemen strategi
pada sektor publik mengarahkan organisasi sektor publik untuk melakukan
perencanaan manajemen dengan mempertimbangkan dengan baik faktor – faktor
pendukung dan penghambat dalam organisasi. Salah satu metode yang digunakan dalam
manajemen strategis adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah suatu identifikasi
faktor strategis secara sistematis untuk merumuskan strategi. Kegiatan yang paling
penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi dalam suatu
kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan utuk memecahkan masalah.
penelitian ini bertujuan untuk: (1) melakukan identifikasi karakteristik kawasan
permukiman kumuh yang ada di Kota Malang; (2) menentukan kawasan permukiman
kumuh yang menjadi prioritas untuk peningkatan kualitas infrastruktur kawasan
permukiman kumuh di Kota Malang; dan (3) menyusun strategi peningkatan kualitas
infrastruktur pada kawasan permukiman kumuh di Kota Malang. Maka dapat disimpulkan
pada jurnal 1 jika dikaitkan dengan materi Teori Kota dan Permukiman, termasuk
kedalam Pola Penataan Kawasan.
b. Jurnal 2
Perumusan strategi dalam analisis ini menggunakan teknil triangulasi yang juga
dikombinasikan dengan mengguankan prinsip pembangunan permukiman berkelanjutan.
Pembangunan permukiman berkelanjutan memiliki prinsip sebagai berikut, antara lain:
(a)Kesetaraan (equality) dimana seluruh masyarakat mempunyai kesempatan yang
sama dalam memperoleh akses terhadap perumahan, infrastruktur, dan sumber daya;
(b)Keberpihakan pada penduduk miskin (pro poor) yang merupakan salah satu cara dalam
menciptakan kualitgas hidup masyarakat yang setara; (c)Berkelanjutan (sustainable) yaitu
dapat mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang sejalan dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan; dan (d)Pendekatan pemberdayaan (empowerment approach) dimana
masyarakat dilibatkan secara penuh dalam keseluruhan proses yang dilakukan.
c. Jurnal 3
Strategi penanganan Permukiman Kumuh yaitu dengan menjalankan Program Kota
Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)adalah program
pencegahan munculnya permukiman kumuh, yang merupakan upaya strategis Direktorat
Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya dalam rangka meningkatkan
peran masyarakat dan memperkuat Pemerintah Daerah sebagai nahkoda dalam percepatan
penanganan kawasan permukiman kumuh dalam rangka mewujudkan permukiman yang
layak huni, produktif dan berkelanjutan dengan kolaborasi sebagai platform serta
masyarakat sebagai pelaku penanganan kumuh. Program ini dilakukan untuk
meningkatkan akses terhadap pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan
perkotaan.