Anda di halaman 1dari 19

35

PEMBIAYAAN SWADAYA MIKRO


PERUMAHAN (PSMP)

D i re kto r a t J e nd e r a l Pe m b i a y a a n Pe r u m a h a n
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5

OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. TEORI PEMBIAYAAN SWADAYA MIKRO PERUMAHAN (PSMP)
3. CAPAIAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN SWADAYA MIKRO PERUMAHAN (PSMP) MELALUI DANA
DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2017
4. PELAKSANAAN PSMP MELALUI KEGIATAN DEKONSENTRASI TAHUN 2018

2
5

1 PENDAHULUAN…(1)
Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman diprioritaskan dalam rangka
meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah.

Siapa mereka:
1. Tinggal di wilayah Perdesaan
2. Pendidikan menengah kebawah (SD dan SMP)
3. Pekerjaan: Petani, peternak, buruh, nelayan, pembantu,
pekerja tidak tetap, supir
4. Penghasilan lebih kecil dari 2 juta per bulan

Salah satu sasaran pembangunan perumahan dalam RPJMN 2015-2019 adalah


Terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau melalui penyediaan KPR swadaya
untuk 450.000 rumah tangga.

Arah kebijakan dan Strategi Pembangunan Perumahan dalam RPJMN 2015-2019


Peningkatan peran fasilitasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam menyediakan hunian baru
(sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian, yang dilakukan berdasarkan sistem karir perumahan
melalui pengembangan sistem pembiayaan perumahan nasional yang efektif dan efesien termasuk
pengembangan kredit mikro perumahan swadaya.
3
1 5

1 PENDAHULUAN…(2)

Program KPR bersubsidi saat ini masih belum mampu memenuhi


kebutuhan rumah sebagian masyarakat

Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Tidak Tetap (MBR Sektor


Informal) masih sulit untuk mendapatkan KPR jangka panjang
karena resiko yang dihadapi perbankan sangat tinggi

Diperlukan skema pembiayaan yang sesuai dengan kriteria MBR


Sektor Informal, yaitu
Pembiayaan Swadaya Mikro Perumahan (PSMP)

4
1 5

2 TEORI PEMBIAYAAN SWADAYA MIKRO PERUMAHAN


(PSMP)

Pembiayaan Swadaya Mikro Perumahan (PSMP) adalah salah satu skema pembiayaan perumahan
dari Lembaga Jasa Keuangan yang mengintegrasikan simpan, pinjam, dan asuransi/penjaminan
dalam
skala mikro yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan pembangunan atau
peningkatan kualitas rumahnya secara bertahap.

Adapted from Franck Daphnis – DIG


World Bank Housing Finance Seminar March 2006

Housing Microfinance as the Intersection of Housing Finance


and Microfinance 5
1 5

SIFAT DAN FITUR PSMP…(1)

Dalam tiap akad kredit


(per siklus):
 Max Rp 50 juta
 Max 5 tahun
 Bunga Pasar
Rp 50 juta
Rp 40 juta
Rp 30 juta (renovasi rumah) • Semakin panjang masa pinjaman, maka
(bangun 1 (bangun 1 kamar) semakin tinggi risiko kredit
kamar) • Semakin panjang masa pinjaman, maka
semakin tergerus daya beli masyarakat
0 3 7 8 13 akibat inflasi, kecuali penghasilan
debitur juga meningkat

Pengembangan
Bangun Rumah Renovasi Rumah
Rumah

6
1 5

SIFAT DAN FITUR PSMP…(2)

PSMP digunakan untuk membiayai Rumah Inti Tumbuh dan peningkatan


kualitas.

1. “Pemanfaatan”-nya fleksibel, misalnya pinjaman pertama untuk kegiatan


pembangunan rumah baru. Jika pinjaman sudah lunas, bisa mengajukan
pinjaman baru untuk mengembangkan rumah, misalnya menambah kamar,
atau perbaikan rumah lainnya.

2. Langkah awal yang perlu segera dimulai adalah menyiapkan desain


PROTOTIPE dari Rumah Inti Tumbuh yang disesuaikan dengan dukungan
anggaran untuk rumah itu sendiri.

7
1 5

MANFAAT PENERAPAN PSMP BAGI MBR

MBR sektor informal yang selama ini tidak mendapatkan


KPR dari Bank, bisa mendapatkan pinjaman melalui PSMP

MBR Nilai pinjaman PSMP relatif lebih kecil dibandingkan


KPR

Adanya potensi untuk mendapatkan PSMP berikutnya jika


disiplin mengangsur PSMP sebelumnya

8
1 5

ILUSTRASI PENGHITUNGAN BEBAN CICILAN DEBITUR


PSMP

1. Beban cicilan debitur PSMP tidak melebihi dari 25% penghasilan keluarga
(setiap harian/bulanan/musiman/tahunan)
Contoh: Jumlah penghasilan keluarga (setiap harian/bulanan/musiman/
tahunan) sebesar 1jt. Maksimal beban cicilan25%.
Maka : 1.000.000 x 25% = 250.000.
Jadi maksimal beban cicilan debitur adalah 250.000

2. Total beban cicilan hutang tidak melebihi dari 40% penghasilan keluarga
(setiap harian/bulanan/musiman/tahunan)
Contoh: Jumlah penghasilan keluarga (setiap harian/bulanan/musiman/
tahunan) sebesar 1jt. Maksimal beban cicilan hutang 40%.
Maka : 1.000.000 x 40% = 400.000.
Jadi maksimal total beban cicilan hutang per keluarga adalah 400.000

9
1 5

KARAKTERISTIK DEBITUR PSMP


Pekerjaan calon debitur dapat disesuaikan dengan karakteristik waktu
dan model penagihan “potong penghasilan” :

Buruh Tidak Tetap Nelayan Petani Supir taksi, Ojek, Supir PKL
Bajaj

Harian Musim melaut Musiman Harian


Perusahaan, Koperasi (ada masa tidak melaut) KUD, Bulog Perusahaan, Koperasi, Harian
Tempat Pelelangan Ikan, Komunitas Komunitas PKL
cold storage

Selain MBR sektor informal, PSMP juga melayani MBR sektor formal:
PNS Gol. I dan II, Buruh Tetap
Pegawai Honorer

Bulanan Bulanan
Satker, Koperasi PNS Perusahaan BUMN/Swasta
10
1 5

CONTOH PEMBAYARAN CICILAN JEMPUT BOLA

Model pembayaran cicilan secara harian, mingguan atau “jemput-bola”


Petugas bank melakukan penagihan dengan cara mengunjungi ke rumah atau
tempat potong penghasilan debitur.
Contoh: Pemerintah Kota Palembang menunjuk PT. Sarana Pembangunan
Palembang Jaya (SP2J) sebagai Avalis (penjamin) dan collector debitur yang akan
disetorkan kepada Bank.

Menagih ke
PT. SP2J debitur
( jemput
bola)

Bank Debitur
Collector
menyetor
ke bank
11
1 5

3 CAPAIAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN SWADAYA MIKRO


PERUMAHAN (PSMP) MELALUI DANA DEKONSENTRASI
TA. 2017
20
18
18
16 15
14
12
12
10
10 9
8
6 5
4
4 3 3 3
2 2
2 1 1 1
0

BRI BKE

BRI BKE BRI BKE


Total
84 5 Rp 2.529.500.000 Rp 250.000.000
Total Realisasi (BRI & BKE) 89 Akad Rp 2.779.500.000
12
1 5

4 PELAKSANAAN PSMP MELALUI KEGIATAN DEKONSENTRASI


TAHUN 2018
Evaluasi Hasil
Bimbingan Teknis
Pelaksanaan
Dekonsentrasi Sub
Dekonsentrasi Sub
PUSAT Bidang Pembiayaan
Bidang Pembiayaan
Perumahan di Pusat
Perumahan
TOT Tenaga Pendamping
(TABiP)

Pembinaan Pendanaan
PROVINSI dan Sistem Pembiayaan
Perumahan di Provinsi 1

2 Identifikasi awal potensi


Rakor 1 Mitra PSMP
Rapat Koordinasi 5 Rakor 2
KOTA/KAB
TERPILIH
Pendalaman Konsep Review Hasil Pendataan
Pilot Project Pendataan 3 PSMP
PSMP 4 Pendataan Lanjutan

Kunjungan Lapangan 1
Kunjungan Lapangan 2
Pendataan Mitra
Pendataan KSM
Potensial PSMP
Potensial PSMP
Berbadan Hukum

Proses Pelaksanaan Pilot Project PSMP di Kota/Kabupaten Terpilih


13
1 5
PENJELASAN ALUR KEGIATAN DAN PELAKSANAAN PILOT
PROJECT PENDATAAN PSMP TAHUN 2018
Kegiatan Penjelasan Pihak yang Terlibat

Bimbingan Teknis
Dekonsentrasi Sub  Pejabat Pimpinan Madya dan Pratama di
Bidang Pembiayaan Ditjen Pembiayaan Perumahan mengundang Dinas PKP lingkungan Ditjen Pembiayaan Perumahan
Perumahan oleh Ditjen Provinsi, Pokja Provinsi, Satker Dekonsentrasi  Tim Teknis Ditjen Pembiayaan Perumahan
Pembiayaan
Perumahan  Dinas pemangku PKP Provinsi
Dan Dan  Pokja PKP Provinsi (Prioritas Non Goverment)
ToT Tenaga Ahli
Pembiayaan Pusat mengundang TABiP (hasil rekrut Dinas PKP) untuk  KPA/PPK Satker Dekon Provinsi
Perumahan dilalukan ToT  TABiP
(TABiP)

 Tim Teknis Ditjen Pembiayaan Perumahan


 BKD Provinsi
 Dinas PKP Provinsi
Dinas PKP Provinsi mengadakan Kegiatan Pembinaan  Bappeda Provinsi
Pembinaan Pendanaan Pendanaan dan Sistem Pembiayaan di Provinsi masing-  Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
dan Sistem masing. Tujuan dari kegiatan ini adalah sosialisasi
 Pokja PKP (Prioritas Non Government)
Pembiayaan peraturan perundang-undangan terkait Pembiayaan
Perumahan di Provinsi Perumahan dan menentukan Kabupaten/Kota yang  BKD Kab/Kota
akan dijadikan lokasi untuk Pilot Project.  Dinas PKP Kab/Kota
 LJK Daerah
 TABiP
 Asosiasi Pengembang
14
1 5

Kegiatan Penjelasan Pihak yang Terlibat

Rakor 1 Dinas PKP Provinsi melaksanakan Rakor 1 Pendalaman


Rapat Koordinasi
Konsep Pilot Project Pendataan PSMP. Rakor ini
Pendalaman Konsep Dinas PKP Provinsi, Pokja PKP Provinsi dan TABiP
bertujuan untuk memastikan persiapan pelaksanaan
Pilot Project Pendataan
pendataan mitra dan KSM Potensial PSMP.
PSMP

Kunjungan Lapangan 1 Kunjungan lapangan dilakukan oleh Pokja


Pendataan Mitra Potensial PSMP dan TABiP untuk pendataan lebih lanjut.
Berbadan Hukum Kunjungan Lapangan 1 untuk mendata Mitra
Pokja PKP, TABiP, KSM dan mitra potensial PSMP
Potensial PSMP berbadan Hukum dan
Kunjungan Lapangan 2 Kunjungan Lapangan 2 untuk mendata KSM
Pendataan KSM Potensial PSMP Potensial

Data Mitra dan KSM dari hasil Kunjungan Lapangan 1


dan 2 kemudian dibahas di Rakor 2. Data tersebut
Rakor 2
dikumpulkan dan dibuat menjadi laporan yang dikirim Dinas PKP Provinsi, Pokja PKP Provinsi, Dinas PKP
Review Hasil
ke Ditjen Pembiayaan Perumahan dan digunakan Kab/Kota terpilih, TABiP, Mitra dan KSM Potensial
Pendataan PSMP
sebagai bahan dalam sebuah business gathering di
Provinsi.

Evaluasi Hasil  Tim Teknis Ditjen Pembiayaan Perumahan


Ditjen Pembiayaan Perumahan mengadakan kegiatan
Pelaksanaan Dinas PKP Provinsi
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Dekon. Dinas PKP Provinsi 
Dekonsentrasi Sub
menyampaikan laporan hasil pendataan dan rencana PPK Satker Dekon Provinsi
Bidang Pembiayaan 

Perumahan tindak lanjut Pilot Project Daerah Pasca Dekonsentrasi


 TABiP

15
1 5

TAHAPAN PENERAPAN PILOT PROJECT PENDATAAN PSMP


DI DAERAH

Melakukan Melakukan
Melakukan
Mendapatkan pembinaan Menetapkan Pendataan
pemberdayaan
Komitmen kepada Dinas PKP Lokasi Pilot Mitra Berbadan
Provinsi dan Pokja dan
Kepala Daerah Project Hukum dan
Kabupaten/Kota TABiP
KSM Potensial

16
1 5

PERAN DINAS DAN POKJA SERTA TABiP DALAM PILOT


PROJECT PENDATAAN PSMP

DINAS PKP & POKJA TABiP


• Mendalami konsep pilot project pendataan • Menyebarkan kuesioner pendataan kepada Mitra
PSMP dan KSM Potensial PSMP
• Menentukan wilayah pilot project pendataan • Melakukan pendataan dan pemetaan Mitra dan
PSMP KSM potensial PSMP

• Menyebarluaskan potensi penerapan PSMP • Menginformasikan peluang PSMP kepada Mitra


kepada Mitra dan KSM dan KSM Potensial PSMP

• Membantu menyebarkan kuesioner pendataan


kepada Mitra dan KSM Potensial PSMP
• Membantu TABiP melakukan pendataan Mitra
dan KSM potensial PSMP
• Mensinergikan program daerah dengan PSMP
• Menyepakati rencana tindak lanjut hasil pilot
project pendataan PSMP

17
1 5

KETERANGAN PROVINSI DALAM PELAKSANAAN PILOT


PROJECT PSMP
PROVINSI YANG SUDAH PERNAH PROVINSI YANG BELUM PERNAH
MELAKSANAKAN PILOT PROJECT PSMP MELAKSANAKAN PILOT PROJECT PSMP
1. Sumatera Utara 1. Aceh
2. Kepulauan Riau 2. Riau
3. Sumatera Selatan 3. Sumatera Barat
4. Bengkulu 4. Bangka Belitung
5. Jambi 5. NTT
6. Lampung 6. Kalimantan Tengah
7. Banten 7. Kalimantan Timur
8. Jawa Timur 8. Kalimantan Utara
9. Kalimantan Barat 9. Sulawesi Utara
10. Kalimantan Selatan 10. Sulawesi Barat
11. Bali 11. Maluku Utara
12. Sulawesi Tengah 12. Papua
13. Gorontalo 13. Papua Barat
14. Sulawesi Tenggara 14. Jawa Barat
15. Sulawesi Selatan 15. DKI Jakarta
16. Maluku 16. Jawa Tengah
17. DIY
18. NTB
18
terima kasih.
Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2018

Anda mungkin juga menyukai