KELOMPOK 10
(SINTAKSIS)
Judul : Ciri, Tipe, dan Pola Kalimat Bahasa Indonesia Berdasarkan Ciri
Modal
Pertemuan : Ke-13
Laporan ini berisi pertanyaan dari kelompok lain beserta dengan jawaban dan tanggapan, yang
kami laporkan sebagai berikut :
Pertanyaan Bapak (Prof. Dr. Petrus Poerwadi, M.S.) di jawab oleh Felicia Kurnia Apatama
Pertanyaan:
Selamat sore. Saya mau bertanya kepada kelompok 10.
1. Sebutkan pola-pola kalimat interogatif bahasa Indonesia beserta contohnya!
2. Sebutkan pola-pola kalimat imperatif bahasa Indonesia beserta contohnya!
Mohon pertanyaan saya dijawab terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan
kelompok lain. Terima kasih.
Jawaban:
Selamat pagi Bapak dan teman-teman sekalian. Saya Felicia Kurnia Apatama akan
mencoba menjawab pertanyaan dari Bapak terlebih dahulu. Pertanyaan: Selamat sore.
Saya mau bertanya kepada kelompok 10. 1. Sebutkan pola-pola kalimat interogatif
bahasa Indonesia beserta contohnya! 2. Sebutkan pola-pola kalimat imperatif bahasa
Indonesia beserta contohnya! Mohon pertanyaan saya dijawab terlebih dahulu sebelum
menjawab pertanyaan kelompok lain. Terima kasih. Jawaban: 1) pola-pola kalimat
interogatif bahasa Indonesia yaitu: a. Kalimat Interogatif dengan Pola Apa Contohnya:
(333) Apa kabarmu? (334) Apa kamu sudah masak? (336) Apa kamu tidak pergi
memancing? (341) Apakah saya boleh bertanya? (342) Apakah ikan arwana itu sama
dengan ikan kalakasa? (328) Ikan apa ini? b. Kalimat Interogatif dengan Pola Siapa
Contohnya: (327) Siapa namamu? (331) Siapa nama gurumu? (332) Siapa kau itu?
(339) Siapa yang menjual ikan ini? c. Kalimat Interogatif dengan Pola Kapan
Contohnya: -Kapan Bapak pulang? -Kapan kamu pergi? d. Kalimat Interogatif dengan
Pola Di mana Contohnya: (330) Di mana rumah kepala desa? (337) Di mana
sekolahmu? (340) Di mana ikan ini ditangkap? e. Kalimat Interogatif dengan Pola
Mengapa Contohnya: Mengapa dia pergi? Mengapa kamu menangis? f. Kalimat
Interogatif dengan Pola Bagaimana Contohnya: Bagaimana lagi kak? g. Kalimat
Interogatif dengan Pola kata berimbuhan –kah Contohnya: (322) Mau minumkah?
(323) Tidak makankah? (324) Bolehkah aku masuk? (325) Tidak pergikah? (326) Mau
mandikah? 2) Jadi pola-pola kalimat imperatif bahasa Indonesia yaitu: a) Kalimat
Imperatif dengan Pola Perintah Contohnya: (303) Pergi ke sana kau! (304) Bawa
barangmu! (306) Berhentilah menangis! (307) Pindahlah dari sana! (308) Bangunlah
hari sudah siang! (309) Makanlah! (310) Ah, cobalah dulu! b) Kalimat Imperatif
dengan Pola Permintaan Contohnya: (305) Jika ada waktu, datang ke rumah! (316)
Silahkan duduk! (317) Coba, bukalah mulutmu! (318) Tolong bawakan ikan ini! (319)
Mari! c) Kalimat Imperatif dengan Pola Larangan Contohnya: (311) Jangan berdiri di
pintu! (312) Jangan berjalan ke arah selatan! (313) Jangan membawa beras! (314)
Aduh, jangan diinjak topi saya! (315) Sudahlah, jangan menangis!
Tanggapan:
+feliciakurniaapatama@gmail.com menurut saya belum tepat, bukankah apa, siapa,
kapan dan sebagainya itu adalah kata tanya. Oleh karena itu polanya dapat
digeneralisasi : kalimat interogatif dengan kata tanya. Lalu pola kalimat interogatif
yang lain bagaimana?
Demikian pula dengan pola kalimat imperatif, belum tepat pola-pola yang
dikemukakan.
Tanggapan kelompok lain:
Yulia Enriati E
Selamat pagi. Izin menanggapi pertanyaan Bapak yaitu : 1. Sebutkan pola-pola kalimat
interogatif bahasa Indonesia beserta contohnya! Jawaban : Pola pada kalimat
inteerogatif dalam bahasa Indonesia yaitu ialah (1) dengan mengubah intonaasi
deklaratif menjadi intonasi tanya, (2) dengan pemberian penanda tanya (partikel-lah),
(3) dengan kata tanya, dan ( 4) dengan kata tanya dan penanda tanya. Contoh : 1)
Kamu sehat? 2) Kamu mau minum - menjadi - Mau minumkah? 3) Ita nama gurumu?
4) Mau mandikah? 2. Sebutkan pola-pola kalimat imperatif bahasa Indonesia beserta
contohnya! Jawaban : Kalimat imperatif mengandung pola-pola kalimat pernyataan
contohnya : Pergi ke sana kau! , perintah contohnya : Pindahlah dari sana!, larangan
contohnya : Jangan berdiri di pintu!, atau permintaan contohnya : Coba, bukalah mulut
mu! Demikian tanggapan dari saya, mohon dikoreksi jika ada kekeliruan. Terima kasih
Tanggapan
+yuliayaya111@gmail.com Ini sudah lebih bagus ... bisa menarik simpulan, namun
masih kurang sistematis.
Jawaban:
Felicia Kurnia Apatama:
1. Pola-pola kalimat interogatif bahasa Indonesia Kalimat interogatif adalah kalimat
yang mengandung intonasi interogatif. Pada kalimat interogatif mengandung makna
pertanyaan. cara pembentukan kalimat interogatif itu ialah (1) dengan mengubah
intonasi deklaratif menjadi intonasi tanya, (2) dengan pemberian penanda tanya
(partikel -kah), (3) dengan kata tanya, dan (4) dengan kata tanya dan penanda tanya.
(1) dengan mengubah intonasi deklaratif menjadi intonasi tanya contohnya: Kamu
sehat? Belum makan? (2) dengan pemberian penanda tanya (partikel -kah) contohnya:
Mau minumkah? Bolehkah aku masuk? (3) dengan kata Tanya contohnya: Di mana
rumah kepala desa? Siapa nama gurumu? (4) dengan kata tanya dan penanda tanya.
Contohnya Apakah saya boleh bertanya? Apakah ikan arwana itu sama dengan ikan
kalakasa?
2. pola-pola kalimat imperatif bahasa Indonesia Kalimat imperatif adalah kalimat
yang mengandung per-nyataan perintah, larangan, atau permintaan. a) Kalimat
Imperatif dengan Pola Perintah Contohnya: Pergi ke sana kau! Bawa barangmu!
Berhentilah menangis! b) Kalimat Imperatif dengan Pola Permintaan Contohnya:
Pindahlah dari sana! Jika ada waktu, datang ke rumah! c) Kalimat Imperatif dengan
Pola Larangan Contohnya: Jangan berdiri di pintu! Jangan berjalan ke arah selatan!
Jangan membawa beras! Aduh, jangan diinjak topi saya! Terimakasih
Jawaban:
Menurut Ramlan (dalam Rahmatiah, 2009:373) kalimat tanya berfungsi untuk menan-
yakan sesuatu kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi
kalimat berita. Perbedaannya terletak pada nada akhirnya. Pola intonasi kalimat berita
bernada akhir turun, se- dangkan pola intonasi kalimat tanya bernada akhir naik, di
samping nada suku terakhir yang lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan nada suku
terakhir pola intonasi kalimat berita. Pola intonasi kalimat interogatif digambarkan
dengan tanda Dalam KBBI (2008:543) kalimat interoga-
tif adalah kalimat yang menunjukkan atau men- gandung pertanyaan: pandangan (air
muka); ben- tuk verba atau tipe kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan
pertanyaan.
Kridalaksana (1993:93) mengatakan bahwa kalimat interogatif adalah kalimat yang
mengandung intonasi interogatif dan pada umumnya mengandung makna pertanyaan;
dalam ragam tulis biasa ditandai oleh (?). dalam bahasa Indonesia ditandai oleh kah, apa,
bagaimana,dan sebagainya.Senada dengan Ramlan, Keraf (1984) membedakan kalimat
tanya berdasarkan jabannya atas: (a) pertanyaan total, yaitu pertanyaan yang biasanya
menghendaki jawaban ya atau tidak dan; (b) pertanyaan parsial, yaitu pertanyaan yang
menghendaki jawaban sesuai dengan yang dipentingkan. Untuk pertanyaan total
penggunaan intonasi tanya merupakan keharusan, sebaliknya untuk pertanyaan parsial
penggunaan intonasi tanya bersifat manasuka.
Berkenaan dengan pencirian kalimat tanya, Keraf (1984) mengemukakan tiga ciri
sintaksis kalimat tanya, yaitu: (1) digunakan intonasi tanya; (2) digunakan kata tanya; dan
(3) digunakan partikel kata tanya –kah. Dalam praktiknya, ciri pertama dan kedua bersifat
komplementer. Maksudnya, kedua ciri tersebut dalam konstruksi kalimat tanya saling
melengkapi. Jika suatu konstruksi tanya tidak menggunakan kata tanya, kehadiran
intonasi tanya bersifat wajib. Sebaliknya, jika konstruksi tanya menggunakan kata tanya,
maka kehadiran intonasi bersifat manasuka, artinya dapat hadir, boleh juga tidak.
Contoh :
Tipe kalimat interogatif yang pertama adalah kalimat interogatif yang dibentuk dengan
mengubah intonasi deklaratif menjadi intonasi interogatif (tanya). Kalimat interogatif
semacam ini dibentuk dengan cara (1) mengubah intonasi deklaratif menjadi intonasi
interogatif, dan (2) pengelipsisan subjek. Agar lebih jelas bandingkan dua pasang
kalimat berikut.
(320) Kamu sehat?
(320a) Kamu sehat.
(321) Belum makan?
(321a) Kamu belum makan.
Bandingkan kalimat (320) dengan kalimat (320a) dan kalimat (321) dengan (321a).
Kalimat (320) hanya mengalami transformasi pengubahan intonasi dari kalimat
deklaratifnya (320a). Kalimat (321) mengalami transformasi perubahan intonasi dan
elipsis subjek dari kalimat deklaratifnya (321a).
Tanggapan : Dapat Diterima
Tanggapan Kelompok:
Jawaban dapat dipahami
Kelompok 5 (M Imbran) Dijawab oleh Lola Ivanka
Pertanyaan:
Selamat pagi Bapak dan teman-teman semua Saya M Imbran, Nim : 193020202017 pada
materi terdapat pernyataan:
"Kalimat perintah biasanya lebih pendek dari kalimat deklaratif. Jika predikat kalimat
imperatif berupa verba maka yang digunakan adalah verba dasar. Subjek pada kalimat
imperatif seringkali dielipsiskan. Intonasi kalimat imperatif ditandai dengan nada tinggi
atau tekanan keras pada verbanya."
Apa yang dimaksud dari pernyataan diatas tolong kelompok jelaskan beserta contohnya?
Terima kasih.
Jawaban Kelompok:
Baiklah, saya akan menjawab pertanyaan M Imbran, Nim : 193020202017 pada materi
terdapat pernyataan:
"Kalimat perintah biasanya lebih pendek dari kalimat deklaratif. Jika predikat kalimat
imperatif berupa verba maka yang digunakan adalah verba dasar. Subjek pada kalimat
imperatif seringkali dielipsiskan. Intonasi kalimat imperatif ditandai dengan nada tinggi
atau tekanan keras pada verbanya."
Apa yang dimaksud dari pernyataan diatas tolong kelompok jelaskan beserta contohnya?
Terima kasih.
Jawaban:
Kalimat imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan
sesuatu. Secara umum, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring,
imperatif bersifat memerintah atau memberi komando; mempunyai hak memberi
komando; bersifat mengharuskan.Sedangkan kalimat deklaratif adalah kalimat yang
berisi pernyataan. Selain itu, kalimat deklaratif berfungsi untuk memberikan informasi
atau berita tentang sesuatu.
-Contoh :Imperatif
(a) Kenali si petugas!
(b) Pahami kesalahan Anda!
(c) Pastikan tuduhan pelanggaran!
(d) Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja!
(e) Terima atau tolak tuduhan!
-Contoh :Deklaratif
(a) Pengendara yang ditilang mengenali petugas yang menilang.
(b) Pengendara memahami kesalahannya.
(c) Pengendara memastikan tuduhan pelanggaran.
(d) Pengendara tidak menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas.
(e) Pengendara menerima atau menolak tuduhan.
Verba dasar yaitu verba yang berupa morfem dasar bebas. Contohnya :
duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang,dll.
Subjek pada kalimat imperatif sering kali dielifsiskan,bandingkan kalimat berikut ini.
(316) Silahkan duduk!
(316a) Duduklah kau!
(318) Tolong bawakan ikan ini!
(318a) Bawa ikan ini!
(319) Mari!
(319a) Mari makan kue ini!
Dengan membandingkan kalimat (316 dan 318) dengan (316a dan 318a) dapat
disimpulkan bahwa kalimat imperatif tipe keempat ini dibentuk dengan cara meletakkan
kata penghalus pada awal kalimat imperatif tipe pertama. Kalimat imperatif ini dibentuk
melalui transformasi (1) pengedepanan predikat, (2) peletakan subjek di sebelah kanan
predikat atau pengelipsisan subjek, dan (3) meletakkan kata penghalus pada awal kalimat.
Dari perbandingan kalimat (319) dengan (319a) dapat disimpulkan bahwa kalimat
imperatif juga dapat dibentuk dengan memunculkan kata penghalusnya saja. Dalam hal
ini, unsur kalimat lain (kalimat intinya) dielipsiskan.
Pertanyaan:
Selamat pagi Bapak dan teman-teman semua. Perkenalkan saya Olivia Vutri NIM
193030202065 perwakilan dari kelompok 6. Disini saya ingin bertanya pada slide yang
pertama, yang menyatakan bahwa kalimat juga dapat dibedakan berdasarkan ciri modal
(modal features)
Bisakah kelompok jelaskan lebih detail maksud dari pernyataan tersebut sertakan dengan
contohnya! Terima kasih
Jawaban Kelompok:
Baik saya Yusheila Margaretha di sini saya akan menjawab pertanyaan dari saudari
Olivia Vutri perwakilan dari kelompok 6. Pertanyaan : Selamat pagi Bapak dan teman-
teman semua. Perkenalkan saya Olivia Vutri NIM 193030202065 perwakilan dari
kelompok 6. Disini saya ingin bertanya pada slide yang pertama, yang menyatakan
bahwa kalimat juga dapat dibedakan berdasarkan ciri modal (modal features) Bisakah
kelompok jelaskan lebih detail maksud dari pernyataan tersebut sertakan dengan
contohnya! Terima kasih
Jawaban : Elson dan Pickett (1987) menyatakan bahwa kalimat juga dapat dibedakan
berdasarkan ciri modal (modal features). Maksudnya ialah dalam hal ini kalimat
dibedakan ber-dasarkan maksud pembicara sebab secara semantis kalimat juga berisi
maksud pembicara. Pembicara mungkin ingin memberitakan suatu fakta, atau meminta
seseorang untuk mengerjakan sesuatu, atau menanyakan sesuatu. Elson dan Pickett
membagi kalimat berdasarkan modal menjadi tiga yaitu : (a) kalimat deklaratif,
kalimat deklaratif ialah kalimat yang mengandung pernyataan, berita atau keterangan.
Contoh : mereka menangkap ikan di sungai. (b) kalimat imperatif, Kalimat imperatif
ialah kalimat yang mengandung pernyataan perintah, larangan, atau permintaan.
Contoh : bawa barangmu! (c) kalimat interogatif, Kalimat interogatif ialah kalimat
yang mengandung intonasi interogatif. Pada kalimat integratif mengandung makna
pertanyaan. Contoh : bolehkah aku masuk?
Pada kalimat (a) itu merupakan kalimat deklartif yaitu kalimat yang menyatakan atau
memberitakan bahwa Ikan ini ditangkap di sungai kata disungai membuat kalimat itu
menjadi bermakna sebuah pernyataan berita atau keterangan. Dan pada kalimat (b) itu
merupakan kalimat introgatif karena kalimat (b) telah mengalami transformasi yang
dimana kata disungai dihilangkan dan kata tanya dimana diletakkan di depan kalimat.
Karena terjadi transformasi itulah yang kemudian menjadikan sebuah kalimat yang
awalnya pernyataan berita atau keterangan menjadi kalimat interogatif atau kalimat
pertanyaan, kalimat yang awalnya memiliki intonasi berita berubah menjadi intonasi
tanya.
Kelompok 9 (Klinton Sahputra Sitorus) Dijawab oleh Felicia Kurnia Apatama
Pertanyaan:
Selamat pagi Bapak dan teman-teman
Saya Klinton Sahputra Sitorus Nim 193020202018 perwakilan dari kelompok 9 ijin
bertanya. Dapatkah anda menjelaskan Mengapa kalimat interogatif mengandung intonasi
interogatif dan mengandung makna pertanyaan coba jelaskan dan berikan contoh makna
pertanyaa tersebut, terima kasih
Jawaban kelompok:
Selamat pagi Bapak dan teman-teman sekalian. Saya Felicia Kurnia Apatama akan
mencoba menjawab pertanyaan dari saudara Klinton.
Pertanyaan:
Selamat pagi Bapak dan teman-teman
Saya Klinton Sahputra Sitorus Nim 193020202018 perwakilan dari kelompok 9 ijin
bertanya. Dapatkah anda menjelaskan Mengapa kalimat interogatif mengandung intonasi
interogatif dan mengandung makna pertanyaan coba jelaskan dan berikan contoh makna
pertanyaa tersebut, terima kasih
Jawaban:
Kalimat Interogatif ialah kalimat yang berisi pertanyaan dan berfungsi untuk menanyakan
suatu hal kepada orang lain.
Beberapa ciri-ciri kalimat interogatif, yaitu:
1. Mengandung kata tanya (5W+1H atau apa, kapan, di mana, kenapa, siapa, dan
bagaimana)
2. Menggunakan imbuhan –kah
3. Intonasi nada yang bertanya (intonasi nada yang naik)
4. Menggunakan contoh penggunaan tanda tanya (?) di akhir kalimat.
Contohnya:
-Di manakah kamu pada pukul 7 hari sabtu kemarin?
-Apakah kamu mengetahui kemana dia pergi malam tadi?
Menurut saya Imbuhan –kah, kata tanya dan tanda tanya pada akhir kalimat diataslah
yang membuat kalimat mengandung intonasi introgatif dan mengandung makna
pertanyaan. Namun selain itu ada kalimat intogatif yang tidak memiliki imbuhan -kah
pada kalimatnya contohnya seperti pada kalimat berikut
-Memangnya siapa yang tidak mau sehat?
Atau kalimat
-Apa pendapatmu tentang kebijakan yang baru keluar kemarin?
Menurut saya kalimat tersebut meskipun tidak memiliki Imbuhan -kah tetapi pada
kalimat masih mengandung kata tanya seperti "siapa" dan "apa" dan memiliki tanda tanya
pada akhir kalimat, yang membuat kalimat itu mengandung intonasi introgatif dan
mengandung makna pertanyaan.
Jika dalam kalimat tanya sudah ada kata tanya seperti apa, di mana, bagaimana, maka
partikel -kah bersifat manasuka. Jika dalam kalimat tidak ada kata tanya, maka –kah akan
memperjelas bahwa kalimat itu adalah kalimat tanya.
Jawaban :
Ya, karna kalimat deklaratif merupakan struktur yang paling normal bisa dikatakan
paling netral, bila diubah menjadi kalimat imperatif oleh sebab itu kalimat deklaratif itu
menjadi dasar bagi pembetukan kalimat imperatif dan introgaratif. Contohnya :
Kalimat deklaratif (298). Tumenggung bugowi memiliki seorang putera.
Bila dijadi kalimat imperatif, akan menjadi
•Tumenggung bugowi hendaknya memiliki seorang putera! (Kalimat imperatif
permintaan)
kalimat deklaratif (302) Mereka menangkap ikan di sungai.
Bila dijadikan kalimat imperatif
• janganlah mereka menangkap ikan di sungai ! (Kalimat imperatif larangan)
Terima kasih
Jawaban: D
A. Deklaratif
B. Imperatif
C. Interogatif
D. Campuran
Jawaban: A
A. Empat
B. Tiga
C. Enam
D. Sepuluh
Jawaban: A
Jawaban: B
Jawaban: C