Anda di halaman 1dari 2

Kemarin dan Lukaku

RM. Alifuddin Purnomo Kahar

Kemarin adalah hari yang begitu hebat yang kurasakan


Dimana aku menemukan sosok yang ku anggap sebagai pelita yang akan menerangi hatiku yang
dilanda gelap kesunyian
Kadang memang kita tidak tahu kemana hati ini akan dijatuhkan
Dan oleh siapa hati ini akan dipatahkan

Kemarin aku bagaikan jalan ditengah gelapnya malam tanpa arah dan tujuan
Dan kau hadir bagaikan lilin yang menemaniku menemukan jalan keluarnya
Namun kau terlalu cepat meleleh dan padam ditengah jalan saat aku tak tahu arah jalan pulang
Aku tersesat dihutan luka yang penuh dengan lebatnya duri pengkhianatan

Aku hanya ingin kau menjadi pelita yang terus menerangi jalanku
Mungkin kau adalah luka terhebat dalam sejarah hidupku
Namun apalah dayaku, aku tidak bisa memaksamu untuk terus menerangiku
Karena bagiku, merelakan adalah salah satu bentuk mencintai yang paling dalam

Aku tidak akan menangis jika suatu saat nanti kamu bertemu dengan seseorang yang sudah
semestinya berada disampingmu
Yang nantinya akan menerima sinarmu sepanjang masa dan terang bersama
Aku akan jauh bahagia
Karena seseorang tadi adalah bukan aku

Aku tahu dan aku sadar aku tidak layak untuk menjadi yang selamanya
Tapi aku mohon , izinkan aku untuk tetap mengenalmu selamanya
Bukan berarti tidak bersatu kita tidak bisa bertemu
Walaupun aku melihat sinarmu pada orang lain
Hadirku mungkin hanya sebagai pelengkap cerita hidupmu
Tapi terima kasih setidaknya aku pernah menjadi pemeran utama dalam cerita itu
Semoga kisah kita tanpa akhir
Walaupun pada ujungnya kita akan memilih jalan masing-masing

Aku berharap kamulah yang terakhir


Aku ingin kamu menjadi luka terhebatku
Kamu telah berhasil membuatku jatuh sedalam-dalamnya
Sebelumnya aku tak pernah jatuh sedalam ini dalam hal mencintai

Hari-hariku berubah semenjak hadirmu


Hariku terasa penuh warna dan bersinar padalah tadinya aku gelap dan abu-abu
Namun kusadari siap atau tidak perlahan semuanya akan berubah
Aku sadar pada akhirnya aku akan tetap berada pada ruang kedua

Harapan kita gagal


Kamu yang berubah diawal
Merelakanmu tumbuh dan berkembang diluar sana
Adalah bentuk cinta yang akan kusaksikan selamanya

Terima kasih kala itu telah memberikanku seberkas sinarmu


Maaf jika selama ini aku yang terlalu banyak maunya
Sekarang pergilah aku tak akan melarangmu lagi
Tapi jika suatu saat kamu ingin pulang, pintu hatiku selalu terbuka untukmu

Anda mungkin juga menyukai