RADIOAKTIVITAS
“PARTIKEL ELEMENTER”
Disusun Oleh :
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b) Quark
Quark merupakan bagian terkecil dari hadron yang mempunyai
pecahan muatan dan sifat yang disebut dengan warna yang
menyebabkan interaksi kuat. Hadron sendiri merupakan partikel
berinteraksi kuat. Quark pada hakikatnya merupakan partikel-titik
yang tidak memiliki struktur internal, tetapi berlainan dengan lepton
dan bahkan berlainan dengan partikel lain dalam alam diduga
memiliki muatan listrik pecahan.
Terdapat beberapa jenis quark, dan dipercaya terdapat paling
sedikit enam flavor, yang disebut up, down, stange, charmed,
bottom, dan top. Setiap flavor terdiri dari tiga warna, yakni merah,
hijau dan biru. Perlu ditekankan bahwa istilah-istilah seperti flavor
dan khususnya warna hanya merupakan label atau pengenal saja.
Quark jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak
sehingga tidak akan memiliki warna dalam keadaan yang
sebenarnya. Proton dan netron terdiri dari tiga quark dengan warna
yang berbeda. Proton tersusun atas dua quark up dan satu quark
down, sedangkan netron tersusun dari dua quark down dan satu
quark up. Tiga quark semula diberi label u untuk “up, d untuk
“down”, dan s untuk “strange”. Partikel dan antipartikelnya diberi
muatan sebagai berikut:
c) Baryon
Baryon adalah fermion hadron, yaitu fermion yang mengambil
peran dalam interaksi nuklir kuat, dan luruh menjadi nukleon dengan
radiasi emisi meson. Sehingga semua baryon harus memiliki masa
lebih besar daripada atau samadengan masa proton. Mencakup
hyperon dan nukleon. Hyperon mencakup omegon, xion, sigmon,
dan lamdon. Sedangkan nukleon mencakup neutron dan proton.
Masing-masng dengan anti-partikel. Baryon memiliki idetitas,
nomor baryon [B], satu untuk baryon [B = 1] dan minus atau untuk
anti-baryon [B = –1]. Sehingga untuk semua partikel non-baryon
adalah nol [B = 0]. Total nomor baryon memenuhi konservasi dalam
interaksi nuklir kuat. Baryon terdiri dari 3 kuark, masing-maisng
dengan nomor bariyon 1/3 [B = 1/3], dan anti-baryon terdiri dari 3
anti-kuark, masing-masing dengan nomor bariyon 1/3 [B = –1/3].
Tabel 3. Data beberapa partikel komposit
b) Gauge Boson
Teori fisika partikel dari elektromagnetik meliputi prediksi-
prediksi persamaan Maxwell serta efek kuantumnya (teori
elektromagnetik kuantum). Yang termasuk ke dalam gauge boson
misalnya foton, gluon, dan graviton.
Foton adalah sebuah kuantum dari gaya elektromagnetik dan
sebagai mediator/perantara pertukaran partikel. Sebuah elektron
masuk daerah interaksi mengemisikan sebuah foton dan foton
kemudian merambat ke elektron yang lain, mengkomunikasikan
gaya elektromagnetik, kemudian lenyap. Melalui pertukaran ini
(foton bertransmisi), foton memediasi sebuah gaya dan
menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Keberadan foton sebagai boson gauge mendorong P. Dirac, R.
Feynman dan J. Schwinger serta S.I. Tomonaga untuk
mengembangkan teori mekanika quantum dari foton dan
melahirkan sebuah teori elektrodinamika kuantum (QED = Qantum
Electrodynamics).
Teori elektrodinamika kuantum (QED = Qantum
Electrodynamics) meliputi semua prediksi dari teori
elektromagnetik klasik serta kontribusi partikel (kuantum) terhadap
proses fisika, yakni interaksi yang dihasilkan oleh pertukaran
partikel-partikel kuantum. QED menjelaskan bagaimana pertukaran
foton menghasilkan gaya elektromagnetik, dua elektron masuk
daerah interaksi yang kemudian terjadi pertukaran sebuah foton.
Kemudian dua elektron muncul dengan lintasan resultannya
(sebagai contoh, kecepatan dan arah gerak) dipengaruhi oleh gaya
elektromagnetik yang dikomunikasikan.
Tidak semua proses QED meliputi foton yang kemudian
lenyap (sebagai partikel internal) ada juga sebuah proses riil yaitu
melibatkan foton eksternal, partikel yang masuk atau meninggalkan
suatu daerah interaksi. Partikel-partikel seperti ini seringkali
dibelokkan dan dapat pula berubah menjadi partikel lain. Partikel-
partikel yang masuk atau meninggalkan suatu daerah interaksi
merupakan partikel-partikel fisis riil yang diketahui sebagai boson
gauge, yang akan merespon untuk mengkomunikasikan gaya
tertentu. Karena tidak bermassa, jangkauan potensial
elektromagnetiknya tidak berhingga, atau dapat dikatakan besar
energi potensial berbanding terbalik dengan jarak. Contoh lain
boson gauge adalah boson lemah (weak boson) dan gluon, masing-
masing mengkomunikasikan gaya lemah dan gaya kuat.
Gluon merupakan energi interaksi kuat yang menyatukan
materi dengan gaya-gaya fisika. Misalnya ketika pembentukan
meson, quark terikat bersama dengan adanya gaya nuklir kuat yang
berasal dari gluon. Gluon ini juga membawa muatan warna ketika
berinteaksi dengan materi.
W+, W−, and Z0 boson merupakan energi yang menyebabkan
interaksi lemah. W dikenal dalam peluruhan nuklir, W− mengubah
neutron menjadi proton kemudian meluruh menjadi sebuah
elektron dan elektron pasangan antiineutrino, dan Z0 tidak
mengubah muatan melainkan mengubah momentum dan
mekanisme elatis hamburan neutrino. Foton yang tak bermassa
menengahi interaksi elektromagnetik.
Graviton adalah partikel boson non-hadron hipotetik yang
dianggap bertanggungjawab atas efek gravitasi. Dalam kuantum
gravitasi, graviton adalah kuantum radiasi gravitasional, dengan
masa-diam nol, muatan netral, dengan anti-partikel adalah dirinya
sendiri, karena gravitasi adalah monopol atau kutub tunggal, dan
dengan spin 2. Penetapan spin graviton adalah berdasarkan pada
energi stress-tensor, tensor peringkat dua, dibandingkan dengan
tensor peringkat 1 pada energi elektromagnetik foton sebagai boson
dengan spin 1.
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern, Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
J. Ostdiek, Vern dan Donald J. Bord. Inquiry Into Physics, Sixth edition. Jakarta:
Erlangga.