Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 6 : 1.

Wahyudi Makmur
2. Nurhayati Hayong
3. Safrin Nasirun
4. Muhlis

Judul Jurnal PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI, AKUNTAN PENDIDIK DAN AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PRINSIP-PRINSIP ETIKA DALAM KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Pengarang 1. Ni Komang Ayu Ardiani 2. Ni Made Sunarsih 3. I Gusti Ayu Asri Pramesti.
Diterbitkan Tahun 2020
Nama Pengarang Judul Masalah Latar Belakang Tujuan Teori dan Penelitian Terdahulu Metodologi Hasil Penelitian Kekurangan dan Kelebihan
Persepsi Mahasiswa Perbedaan Persepsi antara Latar belakang dari jurnal ini Untuk mengetahui apakah 1. Theory of Reasoned Action Variabel yang digunakan dalam penelitian ini 1) Tidak terdapat perbedaan persepsi antara Kelebihan:
Akuntans, Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi, adalah memberikan prinsip-prinsip etika dalam kode adalah persepsi etika profesi. Penilaian dilakukan mahasiswa akuntansi dengan akuntan pendidik Penulisan Jurnal cukup Rapi dan Informatif
dan Akuntan Publik Terhadap Akuntan Pendidik dan pemahaman betapa etik IAI dapat diterima 2. Nuraina (2012), Kurniawati dengan beberapa pernyataan menggunakan skala terhadap prinsip etika dalam kode etik ikatan
Prinsip-Prinsip Etika dalam Akuntan Publik terkait pentingnya Etika dalam diperguruan tinggi dan (2012), Widyawati (2013) likert dengan pemberian skor 1 untuk pilihan akuntan Indonesia. Berdasarkan nilai Mean Kekurangan:
Kode Etik Ikatan Akuntan Pemahaman Prinsip-prinsip menjalankan prinsip-prinsip diterapkan dengan baik dalam Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk pilihan akuntan pendidik memiliki persepsi etika profesi 1. Metode penentuan Jumlah sample tidak
Indonesia Etika dalam Kode Etik IAI. akuntansi agar hasil dari dunia kerja khususnya di Kantor 3. Nurlan (2011), Anton (2012), Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk pilihan Setuju (S) lebih baik dibandingkan mahasiswa akuntansi. disebutkan secara terperinci rumus slovin
pekerjaan kita sebagai Akuntan Publik (KAP), sehingga Juliarta dkk dan skor 4 untuk pilihan Sangat Setuju (SS). Jenis 2. Dasar dalam pengolahan data tidak
seorang Akuntan mendapat dapat mengurangi dan data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu dijelaskan secara detail oleh penulis
kepercayaan bagi mencegah kecurangan serta 4. Swandewi (2016), Widyawati persepsi responden mengenai variabel yang diuji. 2) Tidak terdapat perbedaan persepsi antara sehingga membuat bingung orang-orang
penggunanya. tindakan yang tidak bertanggung (2013), Winarna (2010) Berdasarkan sumbernya data yang digunakan mahasiswa akuntansi dengan akuntan publik yang tidak mengetahui hal tersebut.
jawab lainnnya yang dapat adalah data primer berupa persepsi dari subyek terhadap prinsip etika dalam kode etik ikatan 3. Responden yang diambil kurang luas dan
1. Ni Komang Ayu Ardiani, memicu berkurangnya penelitian yang dikumpulkan dengan akuntan Indonesia. Berdasarkan nilai Mean tidak menyentuh di unit usaha/perusahaan
2. Ni Made Sunarsih, kepercayaan masyarakat. menggunakan survey melalui kuisioner. akuntan publik memiliki persepsi etika profesi yang memiliki tenaga akuntan internal
3. I Gusti Ayu Asri 5. Hermanto, dkk (2010) dan Selanjutnya jawaban responden di skalakan dan lebih baik dibandingkan mahasiswa akuntansi.
Pramesti. Sumyati (2014) dianalisis dengan Uji Independent Sample T-test
agas dapat ditarik kesimpulan.
6. Martadi dan Suranta (2006),
Farid (2006) dan Swandewi
(2016) 3) Tidak terdapat perbedaan persepsi antara
7. Kurniasih, Feronika Dwi (2005 akuntan pendidik dengan akuntan publik
terhadap prinsip etika dalam kode etik ikatan
akuntan Indonesia. Berdasarkan nilai Mean
akuntan pendidik lebih baik dalam
mempersepsikan prinsip-prinsip etika
dibandingkan akuntan publik.

Anda mungkin juga menyukai