Petunjuk Pengerjaan:
SOAL
1. 30 poin
a. Bulan September 2016, Indoenesia mengesahkan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
(KKPK, sebelumnya KDPPLK) sebagai wujud komitmen konvergensi IFRS di Indonesia.
KKPK merupakan adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting IASB per 1
Januari 2016. Berdasarkan informasi ini, berikan penjelasan apakah Indonesia melakukan
perekayasaan dalam arti yang sesungguhnya dengan mempertimbangkan faktor lingkungan
ekonomik Indonesia?
b. Sebagai sebuah produk, KKPK adalah hasil adopsi dari the Conceptual Framework for
Financial Reporting IASB. Kapan transfer produk dapat dijustifikasi tanpa memperhatikan
lingkungan tempat produk tersebut akan digunakan?
2. 30 poin
a. Berikan penjelasan, mengapa dalam laporan auditor independen, ukuran kewajaran dalam
statemen keuangan adalah Prinsip akuntansi berterima umum (PABU), bukan standar
akuntansi.
b. Karakteristik utama kualitas informasi Akuntansi adalah relevan dan faithfull
representation. Faithfull representation adalah hasil perubahan dari karakteristik
sebelumnya reliabel. Jelaskan dampak perubahan ini secara teoretis sebagai upaya dewan
standar untuk meningkatkan kualitas informasi keuangan.
3. 40 poin
a. Salah satu kritik untuk metode Historical Cost Accounting adalah penyajian laba yang
overstated karena menandingkan revenue saat ini dengan kos historis. Jelaskan bagaimana
metode Current Cost Accounting (current buying price) dan Exit Price Accounting (current
selling price) mengatasi hal ini.
b. Hari ini, Pak Arif membeli 20 liter pertalite seharga Rp7.500 per liter dan dijual dengan
harga Rp 8.500 per liter. Sesampai di rumah ada informasi dari media bahwa pemerintah
berencana menaikkan harga pertalite menjadi Rp8.000 per liter. Bila 20 liter tersebut laku
dijual, berapa laba yang akan diakui oleh Pak Arif berdasarkan metode Historical Cost
Accounting dan Current Cost Accounting.
----o0o-