Defenisi Kelompok hydrocephalus

Hidrosefalus (kepala-air, istilah yang berasal

dari bahasa Yunani: "hydro" yang berarti air Mukarrama
Manifestasi klinis
dan "cephalus" yang berarti
mengbaalami kepala;
kesulitan sehingga
menelan.
Muliati
kondisi ini sering dikenal dengan "kepala air") •Kepala membesar, fontanel antrior
•Bunyi napas stridor.
adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan menonjol.
aliran cairan di dalam
•Kesulitan otak(cairan serebro
bernapas.
spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal •Vena pada kulit kepala dilatasi dan Komplikasi
dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, terlihat jelas pada saat bayi menangis.
1.Oklusi, yang ditandai dengan
atau ruang subdural. Gangguan itu
•Terdapat bunyi creckedpot (tanda sakitkepala,papiledema,muntah,dan
menyebabkan cairan tersebut bertambah
Macewen). perubahan mental status
banyak yang selanjutnya akan menekan
jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat- •Mata melihat kebawah, mudah
pusat saraf yang vital. 2.Infeksi bacteria yang ditandai dengan
terstimulasi, lemah dan kemampuan
demam, sakit kepala, dan meningismus.
makan berkurang.
Infeksi ini paling banyak diakibatkankarena
Etiologi •Opisthotonus, dan spatik pada Staphylococcus epidermidis
ekstremitas bawah.
Penyebab hidrosefalus pada kasus congenital
•Pada bayi dengan malformasi Ac, yi
banyak belum diketahui, beberapa kasus <2%
berhubungan dengan kromosom X. Penyebab •Apnea, dan tidak ada refleks muntah. Tindakan
paling sering pada kasus acquired yaitu obstruksi
•Sakit kepala, papil edema. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menolong pasien
akibat tumor, adanya trauma, perdarahan
•Strabismus, ataxia, letargi, bingung, hidrosefalus adalah pemasangan selang kepala untuk
intrakranial, dan infeksi
dan bicara inkoheren. mengalirkan cairan yang menumpuk berlebihan di otak .

Pemasangan selang bahkan dapat dilakukan pada bayi

Patofisiologi yang baru berusia beberapa hari.
1.Congenital Hydrocephalus
Penanganan
2. Post infection Hydrocephalus Pemeriksaan penunjang
1. Shunt
3.Post Hemorrhagic Hydrocephalus (PHH) 1. Aloamnanesisi/ amnanesis
2. ventriculostomy
dan Post Hemorrhagic Ventricle Dilatation 2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan radiologis
kongenital Infeksi Trauma Neoplasma Degeneratif GG vaskuler

HIDROCEPALUS

Gangguan kesadaran, Belum tau penyakit,

Dilakukan tindakan
Pembesaran kepala, pengalaman pertama di
kejang. Gagguan operasi shunting
tekanan intra kranial rawat
sensorik. Penurunan
meningkat,perubahan
dan hilangnya
tanda –tanda vital
kemampuan aktivitas
(nafas dalam, nadi
perubahan pupil
lembat, Resiko infeksi Kurang pengetahuan
dilatasi. Gagguan
hipertermi/hipotermi,
penglihatan (diplobia,
muntah, nyeri kepala,
kabut, visus Daftar Pustaka
oedema papil)
menurun).
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrosefalus

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5696663/

Risiko cedera S. Nuranif,Amin Huda dan Hardi Kusuma.2015. asuhan keperawatan

Ketidakefektifan perfusi berdasarkan diagnosamedis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakart;Mediaction
jaringan perifer Jogja.
DX1: Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer
NOC:
 Circulation status
 Tissue perfusion : cerebral
Kriteria Hasil
Mendemonstrasikan status
sirkulasi yang ditandai
dengan:
 Tekanan systole dan
diastolendalam tentang yang
diharapkan
 Tidak ada ortostatik
hipertensi
 Tidak ada tanda tanda
peningkatan tekanan
intrakranial (tidak lebihn dari
15 mmHg)
NIC:
Periphera Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Tindakan Mandiri
 Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
 Monitor adanya paretesa
 Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
 Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
 Monitor adanya
tromboplebitis
Tindakan Kaloborasi
 Kaloborasi pemberian
analgetik
 Diskusikan mengenai
penyebab perubahan sensasi.
Edukasi
 Instruksikan keluarga untuk
mengobservasikan kulit jika
ada isi atau laserasi
DX2: Risiko Cedera
NOC:
 Risk Kontrol
Kriteria Hasil
 Klie terbebas dari cedera
 Klien mampu menjelaskan
cara/metode untuk mencegah
injury/cedera
 Mampumemodifikasi gaya
hidup untuk mencegah injury
 Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
 Mampu mengenali perubahan
status kesehatan.
NIC:
Environment Management
(manajemen lingkungan).
Tindakan Mandiri
 Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
 Identifikasi kebutuhan
keamanan pasien ,sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat
penyakit terdahulu
 Menghindarkan lingkungan
yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
Tindakan Kolaborasi
Edukasi
 Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien
 Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit
DX3:Risiko Infeksi
NOC:
 Knowledge : infection
control
Kriteria Hasil
 Klien bebas dari tanda dan
gejala
NIC:
Infection Control ( Kontrol
Infeksi)
Tindakan Mandiri
 Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
 Monitor kerentanan
terhadapinfeksi
 Gunakan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
 Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
 Batasi pengunjung bila perlu
Tindakan kolaborasi
 Pemberian antibiotik sesuai
advis dokter
Edukasi
 Instruksiakn pada
pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung
meninggalkan pasien
 Berikan terapi antibiotik bila
perlu infection protection
( proteksi terhadap infeksi)
DX4:Defisiensi pengetahuan
NOC:
 Knowledge : disease process
 Knowledge :Health Behavior
Kriteria Hasil:
 Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit,kondisi, prognosis dan program
pengobatan
 Pasien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar
 Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya.
NIC:
Teaching :disease process
Tindakan Mandiri
 Berikan penilaian teantang tingkat pengetahuan
pasien tentang proses penyakit yang spesifik
 Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan cara yang tepat
 Gambarkan proses penyakit , dengan cara yang
tepat
 Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi ,
dengan cara yang tepat
Tindakan Kolaborasi
 Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau proses pengontrolan
penyakit
 Diskusikan pemilihan terapi atau penanganan
Edukasi
 Jelaskan patofisiologi dengan anatomi dan fisiologi
dengan cara yang tepat
 Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada pemberi perawatan.
 Jurnal Hydrocephalus

Congenital hydrocephalus (CHC) adalah kondisi bedah saraf yang umum yang jika tidak diobati, mengarah ke defisit
kognitif progresif dan kematian dini. Pengalihan cairan serebrospinal oleh shunt adalah prosedur pilihan, yang
bagaimanapun berhubungan dengan komplikasi, terutama penyumbatan dan infeksi.

[1] Bahkan tanpa adanya komplikasi ini, sejumlah besar penyintas mengalami defisit kognitif, sosial, emosional dan fisik
yang berdampak pada kualitas hidup mereka yang berkaitan dengan kesehatan (HRQOL). Studi yang berkaitan dengan
hasil jangka panjang telah dilakukan secara anekdot di negara maju, terutama di masa remaja atau dewasa. [2,3] Oleh
karena itu, kami melakukan upaya untuk menilai HRQOL dari penderita hidrosefalus yang selamat dalam kelompok usia
anak di lingkungan yang terbatas sumber daya. negara berkembang. Kami menganalisis 30 anak-anak tanpa spina
bifida terkait dalam hal HRQOL dan kekhawatiran orang tua menggunakan kuesioner yang divalidasi Kanada. [4,5]