Anda di halaman 1dari 9

Nama: Nur Fadilah Putri Nirmalasari

Nim: 14120190148

Kelas: B5

Contoh Karya Ilmiah: Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah,

tekanan darah terjadi dapat dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Hasil

pengukuran tekanan darah ada dua angka yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan pada arteri ketika jantung memompa darah melalui

pembuluh darah, sedangkan diastolik adalah tekanan di arteri saat jantung berelaksasi

diantara dua denyutan atau kontraksi.Waktu pengukuran tekanan darah dilakukan pada saat

pagi hari pada pukul 6 sampai 9).

Peningkatan tekanan darah disebabkan oleh meningkatnya volume darah dan elastisitas

pembuluh darah menurun, hal ini dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.

Peningkatan dan penurunan tekanan darah bisa saja terjadi pada semua orang salah

satunya pada remaja. Nilai normal tekanan darah pada remaja secara umum yaitu 120/70

mmHg (Yaqin, 2016). Remaja adalah suatu tahap tumbuh kembang dari masa anak-anak

ke tahap yang selanjutnya. Pada masa remaja banyak mengalami perubahan penting yaitu

dalam fungsi kognitif, perilaku, sosial, dan emosional sesuai perkembangan biologis, serta

adanya fungsi dan tuntutan baik dalam lingkungan keluarga maupun sosial (Sapuat et al.,
2017). Pada remaja terdapat perubahan dramatis dalam pola tidur, termasuk berkurangnya

durasi tidur, tertundanya waktu tidur, kualitas tidur pada remaja juga cenderung berkurang,

karena remaja mempunyai aktifitas sosial yang sangat padat dan masalah-masalah yang

dihadapinya, seperti akses internet, jadwal sekolah yang padat, kegiatan ekstra diluar

sekolah, peningkatan konsumsi kafein, faktor stres yang dialaminya, dan hal ini dapat

mempengaruhi kualitas tidur pada remaja (Sapuat et al., 2017). Awal masa remaja

berlangsung kira-kira dari usia 13 tahun hingga 16 tahun dan akhir masa remaja bermula

dari usia 17 tahun sampai 19 tahun, yaitu usia matang secara hukum sehingga dari batasan

tersebut usia remaja berdasarkan kronologisnya dimulai pada usia 13 tahun hingga 19

tahun. Tekanan darah normal akan menurun ketika seseorang sedang tidur (sekitar 10 -

20%) dibandingkan ketika saat dalam keadaan sadar. Keadaan ini bisa dihubungkan karena

penurunan aktifitas simpatis pada saat keadaan tidur.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu gangguan tidur Gangguan

tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang gangguan tidur pada remaja dipengaruhi

berbagai faktor, baik medis maupun non – medis sehingga dapat mempengaruhi kualitas

tidur seseorang (Yaqin, 2016). Remaja beresiko tinggi terhadap gangguan tidur. Ada

beberapa perubahan yang dialami remaja saat mengalami gangguan tidur terkait dengan

kualitas tidurnya tersebut seperti perubahan pola tidur, berkurangnya durasi tidur,

tertundanya waktu tidur, dan perbedaan pola tidur pada hari kerja dan akhir pekan (Erkadius,

2017). Kualitas tidur yang buruk merupakan faktor resiko terjadinya masalah fisik dan

psikologis. Masalah fisik yang dapat ditimbulkan antara lain peningkatan kadar glukosa

darah dan merupakan faktor resiko terjadinya gangguan kardiovaskular seperti peningkatan

tekanan darah baik pada anakanak, remaja, maupun dewasa. Kualitas tidur pada setiap usia

berbeda – beda. Kualitas tidur yang diharapkan setiap orang untuk mempertahankan

keadaan tidur dan mendapatkan tahap tidur Rafid Eye Movement (REM) dan Non Rafid Eye
Movement (NREM) yang sesuai. Kualitas tidur yang baik dan teratur menyebabkan aktifitas

tubuh dan aktifitas keseharian akan berjalan normal. Orang yang memiliki kualitas tidur yang

baik dan sehat membantu menjaga kesehatan fisik, kesehatan mental serta kualitas

hidupnya secara umum..Kelelahan akibat aktifitas yang berlebihan atau stress dapat

membuat gangguan pada tidurnya (Potter & Perry, 2010).

Kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunujukkan tanda kekurangan

tidur dan tidak mengalami masalah tidur (Faqih, 2016). Kualitas tidur sangat mempengaruhi

tekanan darah seseorang. Kualitas tidur dapat dikategorikan baik apabila proses NREM dan

REM terjadi berselang – seling empat sampai enam kali. Reticular Activity System (RAS)

adalah sistem yang mengatur seluruh kegiatan saraf pusat termasuk kewaspadaan dan tidur

(Yaqin, 2016). Dalam Prosesnya, sistem renin angiostensin aldosteron berperan dalam

merangsang saraf simpatis dan meningkatkan tekanan darah melalui retensi natrium dan air

yang akan mempengaruhi kortisol sehingga mempengaruhi kerja mineralkortikoid yang

terdiri dari aldosteron dan bisa mempengaruhi kerja prekursor alfa satu renin yang

mempengaruhi tekanan darah , ini dapat mempengaruhi kualitas tidur.Pola tidur akan

kembali normal ketika rutinitas kegiatan kembali seperti biasanya. Insomnia kronik mungkin

disebabkan karena medikasi, perilaku atau masalah psikologi (Magfirah, 2016). Rasulullah

sangat banyak memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari baik perkataan maupun

perbuatan dan dapat direfleksikan dalam tinjauan dan nilai-nilai kesehatan. Diantaranya,

tinjauan fisik pada jejak kehidupan Rasulullah, nikmat kesehatan, kesehatan dalam

perspektif Islam, kebersihan dan budaya hidup bersih, makanan sehat dan segar, ibadah

puasa yang menyehatkan, dimensi gerak dalam ibadah, tidur dan istirahat.

National Heart, Lung, and Blood Institut dari United States Departements of Helath and

Human Services (2009) menginformasikan bahwa kualitas tidur yang buruk meningkatkan

resiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi medis lainnya (Yaqin, 2016).
Menurut penelitian Javeheri et al. (2008) terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas

tidur yang buruk dengan prehipertensi pada remaja (p=0,001). Hasil penelitian tersebut

terdapat peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada remaja yang

memiliki kualitas tidur yang buruk. Menurut Circulation Journal (2011) dalam Javeheri (2008)

sudah saatnya gangguan tidur masuk ke dalam faktor resiko yang dapat dimodifikasi untuk

mencegah terjadinya hipertensi. Menurut Shittu et al. (2016), kualitas tidur yang buruk

memiliki dampak negatif yang besar terhadap status kesehatan jangka panjang, dimana dari

hasil penelitiannya didapatkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi

terjadinya peningkatan tekanan darah (pvalue 0,002), peningkatan body mass index (p-

value 0,045), dan terjadinya depresi (pvalue 0,000).(Noliya et al., 2018)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA N 1 Kwadungan

kepada 10 siswa melalui wawancara singkat dengan cara mengajukan pertanyaan yang

memuat tentang pola tidur, durasi tidur, jam tidur, perasaan mengantuk di kelas, terbangun

tengah malam, penggunaan obat tidur dan penyebab tidur larut malam. Hasil yang di dapat

yaitu 10 siswa di SMA N 1 Kwadungan terdapat 7 (70%) orang siswa tidak memanfaatkan

waktu istirahat mereka dengan baik, karena pada siang hari banyak kegiatan di sekolah dan

pada malam hari mereka tidur terlambat sekitar jam 23.00 dan bangun tidur jam 05.30

mereka mengaku kurang puas dengan tidurnya, didukung data konjungtiva yang merah dan

tidak konsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah dilihat dari nilai yang menurun dan

prestasi juga menurun. Hasil pemeriksaan tekanan darah dari 7 (70%) orang yang tidak puas

dengan tidurnya terdapat 6 (60%) orang tekanan darahnya 130/80 dan yang 1 (10%) orang

tekanan darahnya 140/80. Sedangkan 3 (30%) orang siswa lainnya tidur lebih awal sekitar

jam 21.00 dan bangun lebih awal sekitar jam 05.00 dan mengaku puas dengan tidurnya bisa

dilihat dari wajahnya yang segar saat pelajaran sekolah konsentrasi dan dilihat dari nilai

yang meningkat dan prestasi juga meningkat. Hasil pemeriksaan tekanan darah 2 (20%)
orang yang puas dengan tidurnya tekan darahnya 120/80 dan 1 (10%) orang tekan darahnya

110/80. Pemeriksaan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 10 di SMA N 1 Kwadungan

Kabupaten Ngawi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Siswa Kelas

X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi”. Adapun alasan peneliti melakukan

penelitian tentang judul tersebut karena mengingat fenomena yang ada saat ini sebagian

besar pelajar sma mempunyai banyak aktifitas atau kegiatan di lingkungan sekolah maupun

diluar lingkungan sekolah. Hal ini didukung dengan pendapat Potter dan Perry (2010)

mengatakan jika jadwal pelajaran terlalu banyak dan aktivitas diluar sekolah juga banyak,

mengakibatkan kelelahan atau stress yang bisa membuat seseorang bisa kesulitan untuk

tidur yang berdampak pada masalah fisik seperti lemah, letih, lesu dan kelelahan. Selain itu

juga apalabila kualitas tidur kurang bisa berpengaruh terhadap kestabilan tekanan darah

dan konsentrasi belajar terganggu.

Penanganan yang bisa dilakukan untuk memenuhi kualitas tidur yang baik yaitu dengan

cara mengurangi stress, menjaga kualitas tidur yang teratur, manfaatkan waktu senggang

untuk beristirahat dan pengaturan tidur dan bangun tidur yang seimbang bisa

memaksimalkan fungsi tubuh secara fisiologis dan psikologis sehingga masalah

kardiovaskuler dari tidur buruk seperti tekanan darah tinggi dapat dicegah (Asmadi, 2009).

Edukasi tentang pentingnya istirahat tidur juga perlu diberikan kepada remaja agar remaja

mengerti tentang pentingnya kebutuhan tidur yang baik sehingga tidak mengganggu

aktivitas di siang hari (Luthfi B et al., 2017)


1.2 Rumusan Masalah\

Berdasarkan dari latar belakang di atas, Maka rumusan masalah ini adalah “Apakah

ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA

N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi”?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pada

siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi.

2. Mengidentifikasi tekanan darah pada siswa kelas X-XI di SMA N 1

Kwadungan Kabupaten Ngawi.

3. Menganalisis hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah

pada siswa kelas X-XI di SMA N 1 Kwadungan Kabupaten Ngawi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan

khasanah ilmu tentang kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan tentang pentingnya kualitas tidur yang berkaitan

dengan tekanan darah.


2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan, sebagai

bahan masukan dan informasi untuk kepentingan pendidikan dan

tambahan kepustakaan dalam penelitian mengenai hubungan kualitas

tidur dengan tekanan darah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah dasar untuk

melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan Kualitas

tidur dan tekanan darah.


DAFTAR PUSTAKA

Luthfi B, M., Azmi, S., & Erkadius, E. (2017). Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan

Darah pada Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2),

318. https://doi.org/10.25077/jka.v6i2.698

Noliya, M., Apriany, A., & Rini, P. S. (2018). Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan

Darah Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 9(1), 23–35.

Anda mungkin juga menyukai