LULU YUNANGSIH
12151005
1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM
PENGONTROL PH DAN SUHU AIR KOLAM PADA
PEMBUDIDAYAAN IKAN NILA MENGGUNAKAN
PLC CP1E-E20SDR-A
LULU YUNANGSIH
12151005
2
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 1215005
Judul :
PLC CP1E-E20SDR-A
hasil kerja sendiri dan tidak menyalin sebagian/seluruhnya dari karya orang lain
Subang, 31 Desember
2018
Lulu Yunangsih
3
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
LULU YUNANGSIH
12151005
Dengan judul :
PLC CP1E-E20SDR-A
() ()
Mengetahui
4
(Achmad Anwari S.T,M.T) (Nur Alimah, S.Pd, M.T)
KATA PENGANTAR
ini. Solawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Penulis mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak yang telah
1. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan support baik moril
2. Segenap keluarga besar yang tidak pernah bosan untuk mensupport melalui
3. Bapak Achmad Anwari, S.T, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
6. Bapak Deni Wardani, S.T selaku pihak yang selalu memberikan support dan
5
7. Rekan-rekan Teknik Elektro, khususnya Teknik Elektro 2014 yang selalu
Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca. Selain itu, dapat dijadikan referensi untuk penelitian dimasa
Penulis
6
DAFTAR ISI
7
1.6 Batasan masalah .........................................................................................................4
8
3.8 Pairing PLC dan software cx-one programmer ........................................................37
9
3. Pengujian dan Analisa Sistem Pengendalian pH ..................................................63
LAMPIRAN ..................................................................................................................78
10
DAFTAR TABEL
11
DAFTAR GAMBAR
12
Gambar 3.9 Wiring push button ON OFF system ....................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara maritim yang terdiri dari beribu pulau dengan luas
terbentang sepanjang 3977 mil antara samudra Hindia dan samudara Pasifik, dari
luas tersebut 75% adalah lautan dan 25% daratan. Dengan kondisi geografis
tersebut, sektor perikanan menjadi salah satu sektor potensial guna menunjang
tetangga seperti Malaysia, Singapura, Jepang dan China untuk berbagai jenis ikan
konsumsi selayaknya menjadi peluang besar bagi nelayan Indonesia dan industri
salah satu jenis ikan tawar yang juga memiliki peluang dari segi ekonomi untuk
belakang. Ikan jenis ini merupakan salah satu ikan yang digemari oleh kalangan
masyarakat terutama oleh kalangan menengah, karena dilihat dari segi harga yang
relatif terjangkau dan dari segi rasa yang enak. Air merupakan media sebagai
faktor utama yang sangat mempengaruhi kehidupan ikan nila sebagai hewan yang
hidup dalamnya[12]. Dalam pembudidayaan ikan nila itu sendiri ada beberapa hal
14
1. Tingkat keasaman air (pH) optmimum dalam pembudidayaan ikan nila
berkisar 6.5-8.5[21].
Jadi, kandungan kadar keasaman larutan (pH) dan suhu dalam air merupakan
dilakukan secara konvensional. Hal itu dinilai kurang efektif dan efisien karena
pengontrolan tidak dilakukan secara terus menerus dan setiap saat. Dewasa ini,
pengontrolan secara konvensional itu akan menjadi lebih mudah dan efisien jika
dirancang dapat menjadi sebuah sistem otomasi sebagai teknologi aplikatif yang
15
1.2 Identifikasi Masalah
menggunakan thermometer.
2. Dalam usaha tersebut banyak faktor yang mempengaruhi, bisa faktor alam
ataupun manusia itu sendiri, sehingga dibutuhkan alat sebagai controlling dan
4. PLC CP1E-E20SDR-A merupakan salah satu alat yang bisa dijadikan pusat
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
16
1.4 Tujuan Penelitian
berbasis PLC.
keadaan pH dan suhu air kolam sebagai sebuah teknologi aplikatif yang
bermanfaat.
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian ini antara lain :
ikan nila.
b. Penulis berharap, alat yang dibuat oleh penulis dapat dijadikan sebagai salah
satu referensi para mahasiwa atau peneliti lain untuk menginovasikan alat
c. Bagi STT TEXMACO, sebagai wujud nyata hasil studi penulis selama
diperoleh serta menjadi tolak ukur sejauh mana penyampaian ilmu dari dosen
dipelajari.
17
a. Hardware yang digunakan adalah sensor suhu termokopel, sensor pH, sensor
controller.
b. Studi literatur yaitu teknik pengumpulan dan pengolahan data yang berasal
dari daftar pustaka yang berhubungan dengan objek yang diuji dan dianalisa.
f. Pengujian alat yaitu pengujian yang dilakukan oleh peneliti terhadap alat
g. Penyempurnaan alat.
h. Penyusunan laporan.
18
1.8 Sistematika Penulisan
isi laporan tugas akhir ini. Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir yang
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan
Pada bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau hal-hal yang menjadi
perangkat sistem pengontrolan pH dan suhu pada pembudidayaan ikan nila ini.
Pada bab ini membahas tentang hasil dan pembahasan dari pengujian alat
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan alat yang dilakukan
19
BAB II
LANDASAN TEORI
Ikan nila (gambar 2.1) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
timur pada tahun 1969 dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-
kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama disetiap sungai dan danau Indonesia.
sebagai Nile Tilapia.
atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila atau mujair tidak dianjurkan
dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif. Nilai kurang bagi
20
ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang
tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik
Organization), pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan
mencapai 19,6 kg per tahun. Pada tahun 2018 ini diperkirakan produksi ikan air
semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak ada perubahan model produksi, para
peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada lagi ikan untuk ditangkap[14].
memperkirakan bahwa populasi penduduk dunia saat ini mencapai hampir 7,6
sangat tinggi. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan yang dapat
USD 82 miliar per tahun. Potensi sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta
ton per tahun tersebar di berbagai perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona
perairan utama Indonesia. Volume dan nilai produksi untuk setiap komoditas
dari: Udang mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,03%; Kerapu
21
mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 9,61%; Bandeng mengalami
kenaikan ratarata per tahun sebesar 10,45%; Patin mengalami kenaikan rata-rata
per tahun sebesar 30,73%; Nila mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar
19,03%; Ikan Mas mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,44%; Lele
kenaikan rata-rata per tahun sebesar 17,70%; dan Rumput Laut mengalami
pada kelestarian lingkungan merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Ikan
akan hidup dan berkembang biak dengan baik bila syarat-syarat lingkungan yang
disediakan sesuai dengan kondisi hidupnya bisa terpenuhi atau mendekati habitat
aslinya. Kualitas air merupakan salah satu parameter utama dalam budidaya
ikan[15].
perairannya,baik dari segi kuantitas maupun kualitas air. Karena air merupakan
faktor utama dalam kehidupan ikan. Ketersediaan air juga harus selalu terjaga
Parameter kualitas air untuk budidaya ikan air tawar diantaranya adalah keadaan
a. Temperatur Air
Suhu adalah salah satu faktor yang paling penting dalam budidaya ikan nila.
Ikan yang berukuran kecil lebih mudah beradaptasi dibandingkan dengan ikan nila
yang berukuran besar. Menurut Badan Standarisasi Nasional, suhu optimal untuk
22
Sedangkan menurut Khairuman dan Amri ikan nila dapat hidup secara normal
suhu optimum bagi ikan nila yaitu 25-30℃. Pertumbuhan ikan nila biasanya akan
terganggu jika suhunya lebih rendah dari 14℃ atau pada suhu tinggi 38℃. Ikan
nila akan mengalami kematian pada suhu terendah 6℃ dan suhu tertingginya 42
℃ [8].
Derajat keasaman air dibagi menjadi tiga yaitu pH rendah (asam), pH netral
dan pH tinggi (basa). Derajat keasaman air dipengaruhi oleh ion hidrogen (H+).
Air menjadi asam apabila pH <7 dan basa bila pH >7. Derajat pH yang terlalu
rendah atau terlalu asam menyebabkan kematian ikan dengan gejala gerakannya
tidak teratur, tutup insang bergerak sangat aktif dan ikan berenang sangat cepat
dipermukaan air. Selain itu menyebabkan menurunnya nafsu makan ikan. Selain
itu, derajat pH yang terlalu tinggi atau terlalu basa juga dapat menyebabkan
optimal pada budidaya ikan nila yaitu 6.5-8.5[21]. Ikan nila memiliki toleransi yang
antara 5-11 dapat ditoleransi oleh ikan nila, tetapi pH optimal untuk
yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk
berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Menurut Capiel
23
(1982) PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
analog.
1. Sekuensial Kontrol. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
24
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
PLC memiliki dua bagian dasar, yaitu: Input/Output interface system dan
1. Input
Input yang akan masuk ke dalam CPU berupa sinyal dari sensor atau
tranduser. Sinyal sensor ini terdapat dua jenis, yaitu: discrete signal dan analog
signal. Discrete signal berupa saklar biner dimana hanya sebuah ON atau OFF
signal (1 atau 0, Benar atau salah), Contohnya: push button, limit switch dan level
sensor. Sedangkan analog sinyal menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara
25
nol hingga skala penuh. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika
sedang memutar volume speaker atau radio Anda. Rentang nilai dari sensor ini
akan diinterpretasikan sebagai nilai-nilai integer oleh CPU PLC. CPU PLC pada
saat ini sering menggunakan 16 bit processor sehingga nilai integernya memiliki
rentang “-32768 hingga 32767”. Contoh dari analog signal ini adalah sensor
tekanan, sensor suhu dan sensor aliran. Analog signal dapat berupa tegangan atau
arus listrik dan nilai ini akan diproposionalkan dengan nilai integer CPU,
contohnya: sebuah analog 0-5 V atau 4–20 mA akan dikonversikan menjadi nilai
integer 0 – 32767.
2. CPU
Semua aktivitas atau pemprosesan data yang diambil dari sensor (data input)
terjadi pada Central Processing Unit (CPU). CPU ini memiliki tiga bagian utama,
yaitu: Processor, Memory System dan System Power Supply. Processor akan
memproses sinyal input secara aritmatic dan logic, yaitu: melakukan operasi
berdasarkan program yang telah ditentukan. Selain itu, processor juga mengolah
program yang ada di dalam memori, serta mengatur komunikasi antara input-
3. Output
Hasil pemrosesan data yang diolah pada CPU akan berupa sinyal keluaran
digital yang dikirim ke modul output untuk menjalankan aktuator. Aktuator ini
dapat berupa motor listrik, solenoid, heater, led display, injector, pompa dan lain-
lain. Aktuator ini akan berfungsi sesuai instruksi dari CPU, jika pada CPU telah
26
di-program timer ON dari lampu selama dua detik maka lampu pada aktuator akan
menyala selama dua detik dan kemudian setelah dua detik lampu akan OFF.
dengan CPU. Sedangkan pada gambar 2.4 dapat dilihat contoh interaksi
ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan
sebagai berikut:
a. Fleksibel
27
Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan
Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih
dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan
dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers,
d. Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay.
teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki
28
Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay
ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang.
PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu
fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga
(biaya).
c. Pertimbangan lingkungan
dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC
lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi
Perangkat PLC pertama dikembangkan pada tahun 1969. PLC secara luas
digunakan dan telah dikembangkan dari unit-unit kecil yang berdiri sendiri
29
Adapun PLC yang digunakan dalam rancang bangun sistem pengontrolan pH
dan suhu ini yaitu PLC-CP1E-E20SDR-A (gambar 2.5). PLC yang memiliki 20
buah I/O yang terdiri dari 12 buah input terminal dan 8 buah output terminal.
Bekerja pada catu daya antara 100-240 VAC (gambar 2.5). Pemrograman pada
dibawah ini:
Attribute Value
For Use With CP1E Series
Number of I/O 20
Manufacturer Series CP1E
Number of Inputs 12
Input Type Pulse
Voltage Category 85 → 264 V ac
Output Type Relay
Number of Outputs 8 (Relay)
Network Type USB
30
Communication Port Type USB 2.0
Program Capacity 8 Kb
Programming Interface Computer
Dimensions 86 x 110 x 85 mm
Programming Language Used Ladder Logic
Memory 8 (Program Memory) kB, 2000 (Data
Memory) Words
Output Current 2A
Maximum Operating Temperature +55°C
Minimum Operating Temperature 0°C
Depth 85mm
Width 110mm
Number of Communication Ports 1
Length 86mm
Mounting Type DIN Rail
2.3 SENSOR
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran
mekanis, magnetis, panas sinar, dan kimia menjadi besaran listrik berupa
tegangan ,resistansi dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian
pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian [23]. Dibawah ini merupakan
(Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau
mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada
31
ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”. Efek Thermo-
ini dinamakan dengan Efek “Seeback”. Termokopel merupakan salah satu jenis
sensor suhu yang paling populer dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian
adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu
operasionalnya yang cukup luas. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang
terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai
sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki
32
Gambar 2.7 Spesifikasi Termokopel Tipe T[19]
2. Sensor ph
mendeteksi tingkat keasaman dan kebasaan suatu cairan atau bisa juga tanah.
Tingkat pH terbagi menjadi 3 yaitu asam, netral dan basa. Dimana apabila
33
Tabel 2.2 Karakteristik Sensor [4]
ketinggian, sedangkan Switch artinya saklar, jadi secara keseluruhan berarti saklar
untuk mendeteksi suatu volume benda cair yang terdapat pada suatu tabung atau
tangki penampungan seperti tangki air, tangki minyak dll [9]. Bentuk fisik sensor
level switch yang digunakan dalam perancangan dapat dilihat pada gambar 2.9.
2.4 Heater
menggunakan energi sebagai sumber pemanas. Itu adalah pengertian secara umum
heater. Heater berfungsi untuk menjaga stabilitas keadaan suhu air apabila
kondisi air pada kolam budidaya ikan keadaan suhu terlalu rendah. Artinya,
34
ketika suhu air meningkat heater akan OFF sedangkan ketika suhu air
menurun heater akan ON. Selain menstabilkan suhu air, heater juga berguna
untuk mengurangi populasi jamur serta bakteri. Bukan hanya itu, heater juga
bisa digunakan untuk menyembuhkan ikan dari penyakit. Jadi berdasarkan hal-
hal diatas dapat diambil kesimpulan betapa pentingnya untuk menjaga stabilitas
suhu pada air kolam budidaya. Pada gambar 2.10 dapat dilihat bentuk fisik
menutup kran (valve) yang diatur oleh sistem kontrol. Mungkin banyak dari anda
sering mendengar kata Solenoid Valve. Secara garis besar Solenoid Valve adalah
suatu alat kontrol yang berfungsi untuk membuka dan menutup valve/katup/kran
secara otomatis. Kapan solenoid valve membuka dan menutup kran ini tergantung
35
1. Sensor yang merupakan alat untuk menerima sinyal dari sistem kontrol
valve atau control valve untuk melakukan tindakan membuka dan menutup
valve.
3. Control Valve atau Solenoid Valve yang merupakan bagian terakhir dari
biasa disebut pneumatic, listrik (electric) atau gabungan udara dan listrik
penggerak listrik makanya banyak yang menyebut dengan istilah Kran Elektrik
maupun Kran Otomatis. Oleh karena itu untuk istilah solenoid valve disini
Sumber penggerak elektrik untuk solenoid valve sendiri ada yang listrik AC
(220 V, 110 V, 24V) dan listrik DC (12 V, 24 V). Sehubungan dengan persentase
membukanya Solenoid Valve hanya bisa membuka valve 100% atau menutup
valve 100%. Juga ada pilihan untuk tipe Normally Open (NO) dan Normally
Closed (NC).
Solenoid Valve dengan tipe NO artinya pada saat tidak ada penggerak elektrik
posisi valve adalah membuka 100%. Sedangkan solenoid Valve tipe NC artinya
pada saat tidak ada penggerak elektrik maka posisi valve adalah menutup
36
100%[12]. Dapat dilihat pada gambar 2.11 bentuk fisik solenoid valve yang
pengontrol suhu, minicontroller ini memiliki banyak titik input/output dan fungsi
pengguna yang mudah dilihat dengan operasi yang mudah digunakan. Seri
PYX Fuji dengan rangkaian pengontrol suhu yang lebih canggih dan lebih murah
untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat dari industri kontrol proses.
Pada gambar 2.12 dapat dilihat bentuk fisik temperature controller PXG-5 yang
37
Gambar 2.12 Temperature controller PXG-5[14]
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
rumusan masalah yang telah dilakukan terarah dan memberikah arahan yang jelas
masalah tersebut.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam
perancangan dan pembuatan alat yang akan dibuat sehingga terarah pembahasan
a. Penelitian Pendahuluan
38
Melakukan pengamatan disekitar pada pengusaha budidaya ikan air
tawar khususnya ikan nila untuk mencari permasalahan yang ada dalam
air kolam yang pada umumnya masih dilakukan secara konvensional. Hasil
pengamatan disusun dalam suatu perumusan masalah yang akan diteliti dan
merupakan hal yang terpenting yang dapat memberi arahan yang jelas tentang
d. Studi Kepustakaan
Programmable Logic Controller (PLC). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
alat.
f. Pengujian Alat
39
Setelah alat berhasil dirancang dan dibuat, harus dilakukan pengujian
untuk menguji keberhasilan alat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
diawal perancangan.
g. Pembuatan Laporan
Mulai
Studi Kepustakaan
Pengujian Alat
Pembuatan Laporan
Selesai
Pada gambar 3.1 dapat dilihat metodologi pemecahan masalah secara keseluruhan
sebagai berikut :
40
1. Penelitian Fanny Astria, Mery Subito dan Deni Wiria Nugraha (2014) yaitu
Rancang Bangun Alat Ukur PH Dan Suhu Berbasis Short Message Service
(SMS) Gateway[3].
monitoring dan pengaturan keasaman larutan dan suhu air kolam ikan pada
3. Penelitian Khairuman dan Amri khairul (2002) yaitu Kiat Mengatasi Secara
Tangerang[8].
Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan[15].
5. Penelitian Taufik Rahim, Rully Tuiyo & Hasim (2015) yaitu Pengaruh
Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus) di Balai Benih Ikan Kota
Gorontalo[18].
Kota Ilmu Purwakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2018.
a. Pembuatan Flowchart
b. Pembuatan Software
c. Pembuatan Hardware
41
Pembuatan sistem pengontrolan pH dan suhu ini dengan cara membuat
pemprograman ladder diagram. Modul sensor yang digunakan adalah sensor pH,
sensor level switch control dan sensor suhu sebagi input. Sedngkan output berupa
beberapa lampu indikasi, solenoid valve, dan heater. Untuk proses pembuatan
2. Variabel terikat : pH air kolam budidaya antara 6.5-8.5 dan suhu air
Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan alarm kebakaran otomatis
42
1. Box panel 14. Power supply 24 volt
2. Mounting rail 15. Relay 24 VDC
3. PLC CP1E-E20SDR-A 16. Sensor suhu thermocouple
4. USB 17. Sensor level switch control
5. Terminal stript 18. Sensor pH
6. Mcb 4 A 19. Buzzer
7. Fuse 20. Gerinda cutting
8. Cable duct 21. holesaw
9. Push button 22. Laptop
10. Solenoid valve otomatis 23. Arduino UNO
11. Lampu indikasi 24. Termometer Digital
12. Temperature controller PXG-5 25. Multitester Digital
13. PH meter
sensor pH, suhu, level, power suplay dan piranti lainnya. Kemudian melakukan
Apabila alat sudah sesuai dengan perencanaan perancangan, hal itu dapat
disimpulkan bahwa alat sudah bekerja sesuai dengan perencanaan sistem kerja
alat. Sedangkan jika alat belum bekerja sesuai dengan perencanaan sistem kerja
43
alat maka harus dilakukan pengecekan ulang pada wiring hardware system. Hasil
akhir dari penelian ini adalah perancangan sistem pengontrolan serta monitoring
pH dan suhu air kolam. Flowchart alur pembuatan alat dapat dilihat pada gambar
Mulai
Pembuatan Instalasi
Hardware
Tidak
Pembuatan Software
Apakah sistem
sesuai?
Ya
Selesai
gambar 3.3. Jadi sistem dimulai ketika kita sudah menekan tombol start pada
sistem. Setelah itu terjadi inisialisasi sensor, kemudian setelah itu sensor langsung
44
sebagai ADC serta pusat monitoring pH dengan menambahkan sebuah LCD.
tidak. Apabila sudah sesuai itu artinya sistem dalam keadaan baik. Berbanding
terbalik jika sensor pH mendeteksi adanya keadaan pH sistem yang tidak sesuai,
maka akan ada warning sistem dengan adanya bunyi buzzer kemudian nyala
lampu alarm pH. Setelah itu, akan terjadi sirkulasi air hingga keadaan pH sistem
controller PXG-5 sebagai ADC sekaligus sebagai pusat monitoring keadaan suhu
dalam kolam budidaya. Sensor termokopel akan mendeteksi keadaan suhu pada
kolam budidaya. Apabila suhu sesuai itu artinya sistem dalam keadaan baik.
Namun, jika sensor mendeteksi adanya ketidaksesuaian suhu dengan suhu optimal
seharusnya maka buzzer akan berbunyi sebagai warning. Selain itu, lampu alarm
temperature akan menyala dan secara otomatis heater akan aktif melakukan
penghangatan air pada kolam budidaya untuk mengembalikan keadaan suhu pada
45
Mulai
Pemrosesan data
hasil sensor
Arduino PXG-5
Tidak Tidak
SV1 (Kuras) ON
Heater ON
Sensor level low ON
Heater OFF
SV1 (Isi) OFF
Selesai
46
Sistem otomasi pengkondisian pH dan suhu yang direncanakan ini memiliki
E20SDR-A.
4. Input dalam sistem ini berupa sensor pH, sensor level switch control, sensor
suhu dan push button ON sedangkan keluaran (output) dari sistem ini yaitu
5. Kolam yang dibuat hanya berupa prototipe yang dibuat dari bahan plastik.
1. Double klik gambar seperti dibawah ini pada file installer cx-one.
47
Pilih saja English dan klik OK.
5. Setelah itu akan muncul dialog box selanjutnya seperti dibawah ini:
6. Setelah proses diatas akan muncul beberapa dialog box, hanya tinggal klik
next saja
48
8. Setelah itu, hanya tinggal menunggu beberapa saat sampai proses
9. Langkah yang terakhir yaitu klik finish apabila sudah muncul dialog box
berikut ini:
USB. Setelah kita membuat sebuah program untuk sistem yang akan kita rancang
49
kita bisa langsung mengubah program dalam mode on-line, pastikan pengaturan
konfigurasi device type dan network type antara program dengan PLC yang kita
gunakan sesuai. Setelah itu, kita bisa langsung up-load program yang telah kita
buat ke PLC. Setelah PLC dalam mode run maka sistem bisa kita jalankan.
Sistem pengendalian yang akan dirancang pada tugas akhir ini merupakan
sistem otomasi berbasis PLC. Sistem yang akan dirancang dapat melakukan
controlling serta monitoring keadaan pH dan suhu air kolam pada budidaya ikan.
Dari gambar 3.4 dapat dilihat bagaimana PC/laptop, PLC dan plant saling
programmer dalam membuat program yang akan digunakan dalam sistem. PLC
sebagai pusat controller sistem. Sedangkan, plant sebagai tempat eksekusi sistem
dimana didalam plant terjadi proses controlling dan monitoring secara terus
50
PSU 24VDC
Sensor Suhu
pH alarm indication
SV1 (Kuras)
SV2 (Isi)
Dimana input terdiri dari push button ON, sensor suhu, sensor pH, sensor high
level dan sensor low level. Sedangkan output terdiri dari high level alarm
indication, low level alarm indication, temperature alarm indication, SV1, SV2
dan heater. Selain itu, dalam perancangan menggunakan power supply 24 VDC
ini dapat dilihat bagaimana posisi bak pada prototipe kolam, bak pengisian dan
51
Bak Sumber Air
Kolam
Bak
Pembuangan
Panjang : 68.5 cm
Lebar : 48 cm
Tinggi : 42.5 cm
Sedangkan pengendalian sistem yang dilakukan dapat dilihat pada table 3.1
dibawah ini:
52
3.10 Cara Kerja Sistem
kolam sebagai acuan pengaktifan solenoid valve untuk melakukan proses sirkulasi
air pada kolam budidaya, dengan besar pH pengaktifan berkisar pada 7-8. Saat pH
air kolam berada pada keasaman diluar kisaran tersebut maka sensor akan
memberikan sinyal kepada PLC untuk kemudian menggerakkan driver valve yang
akan mengatur aktif tidaknya valve untuk melakukan pengurasan air kolam. Saat
valve pengurasan telah aktif beberapa saat kemudian low level sensor akan aktif,
valve pengisian. Setelah itu, sensor level high akan aktif dimana hal itu akan
berada pada range yang ditentukan ketika suhu dalam keadaan dibawah suhu
suhu air kolam sebagai acuan untuk mengaktifkan driver heater, dengan besar
suhu pengaktifan berkisar pada 25-30oC. Saat suhu air kolam berada pada suhu
dibawah kisaran tersebut maka sensor akan memberikan sinyal kepada PLC
kemudian menggerakkan heater yang akan mengatur aktif tidaknya heater. Heater
akan menyala dalam mode penghangatan hingga batas atas range suhu yang
ditentukan.
53
Salah satu metode perancangan yang tepat adalah menggunakan panel
dengan box panel sebagai pelindung panel itu sendiri sebagai hardware mekanik.
Dimana panel akan dihubungkan dengan sebuah sistem simulasi berupa box yang
terbuat dari plastik sebagai prototipe kolam dan ember sebagai penampungan air,
kemudian diletakan pada rak susun. Membuat dan menggunakan harus dibor
terlebih dahulu, setelah itu pasang sensor dan komponen lain. Penempatan sensor
dan komponen yang lain diatur sedemikian rupa hingga terlihat rapi dan tertata
dengan baik. Dibawah ini merupakan gambar ilustrasi panel control yang akan
digunakan dalam perancangan alat pengontrol pH dan suhu . pada gambar 3.7
dapat dilihat bagaimana wiring kabel dalam panel kontrol. Sedangkan pada
gambar 3.8 dapat dilihat bagaimana bentuk box panel yang digunakan dalam
54
Gambar 3.8 box panel
meliputi tombol start dan stop. Serta adanya lampu indikasi ON dan OFF
55
2. Proses wiring Input PLC
Berdasarkan pada gambar 3.10 dapat dilihat bagaimana wiring input PLC,
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa input PLC dalam sistem yang
dibuat terdiri dari 5 input yang meliputi start, sensor suhu, high level
56
Berdasarkan gambar 3.11, dapat dilihat bagaimana wiring output PLC.
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa output PLC dalam sistem yang
dibuat terdiri dari 7 output yang meliputi alarm pH, heater, alarm level,
AC
MCB
N L
PSU 24VDC
CP1E-E20SDR-A
- +
57
Berdasarkan gambar 3.12, dapat dilihat bagaimana wiring system secara
gambar diatas.
Keterangan :
dengan membuat ladder diagram untuk menjalankan sistem yang akan kita buat.
58
Langkah-langkah mengoperasikan cx-programmer untuk membuat ladder
membuat sebuah project dengan langkah seperti berikut : Klik File > New.
3. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kita harus
mengisikan Device Name dan Device Type. Untuk Device Type kita pilih
CP1E karena PLC yang kita gunakan adalah tipe CP1E, selanjutnya Klik:
4. Apabila kita sudah melalui tahap tersebut, akan muncul window seperti
gambar dibawah ini, dimana kita dapat membuat ladder progam untuk PLC.
59
5. Setelah itu kita dapat memulai membuat program dengan menggunakan
6. Semisal contoh kita ingin inputnya menggunakan kontak NO, pilih tool bar
pada Rung. Beri Penamaan pada kontak NO misalnya: S1, klik Ok.
9. Apabila ingin menambahkan inputan lagi, semisal contoh kontak NC, kita
dapat melakukan prosedur yang sama seperti saat menambahkan kontak NO,
60
tetapi untuk pengalamatan harus disesuaikan, jangan sampai ada crash atau
10. Untuk menambahkan output pada ladder dapat menggunakan instruksi pada
tool bar yang sudah tersedia, dan melakukan pengalamatan seperti saat
menambahkan input.
61
11. Setelah menambahkan input dan output pada Rung sudah selesai jangan lupa
sudah selesai.
12. Setelah ladder program selesai dibuat seperti gambar di bawah ini.
13. Langkah selajutnya adalah mengcompile project yang sudah kita buat dengan
cara seperti gambar dibawah ini, klik ; Program > Compile > Ok.
14. Setelah program sudah berhasil dicompile, tinggal kita download Program ke
PLC yang sudah terkoneksi dengan PC kita, Klik : PLC > Transfer > To PLC
successfully.
62
3.13 Sistem Pengontrolan PH
yaitu menentukan input. Hal itu bertujuan untuk menentukan tahap selanjutnya
dalam pemilihan sensor yang akan digunakan. Sistem pengontrolan pH ini bekerja
Mulai
Arduino
Apakah pH
pada sistem Ya Sistem OK
sesuai?
Tidak
SV1 (Kuras) ON
SV1 (Isi) ON
Selesai
63
Dari gambar 3.9 diatas dapat dilihat proses pengontrolan pH air, bagaimana
proses dimulai saat sistem sudah dihubungkan dengan alat yang dirancang.
Kemudian sensor pH akan mendeteksi berapa pH dari air kolam tersebut. Apabila
sensor pH telah mendeteksi pH air kolam tersebut masih dalam parameter yang
telah ditentukan maka tidak akan ada peringatan apapun dalam sistem. Namun,
jika sensor pH telah mendeteksi pH air kolam diluar batas parameter optimal
seharusnya maka secara otomatis buzzer akan berbunyi sebagai alarm peringatan.
Setelah itu, secara otomatis solenoid valve terbuka, valve pertama yang terbuka
yaitu valve untuk pengurasan air dan selanjutnya setelah air menyentuh low level
sensor secara otomatis valve pengisian air akan terbuka sampai pada batas
ketinggian yang telah ditentukan dan valve akan menutup otomatis jika air sudah
pembudidayaan. Proses wiring dapat dilihat pada gambar 3.10 dibawah ini.
0.04
24 VDC
PLC CP1E
E20SDR-A
64
3.14 Sistem Pengontrolan Suhu
Sistem pengontrolan suhu yang akan dirancang dalam sistem yaitu diawali
dengan menentukan nilai input serta menentukan sensor yang akan digunakan.
Mulai
PXG-5
Apakah suhu
pada sistem Ya Sistem OK
sesuai?
Tidak
Heater ON
Sistem OK
Heater OFF
Selesai
65
kolam dan sensor mendeteksi keadaan suhu air tidak sesuai dengan batas
parameter yang telah ditentukan. Maka keadaan itu akan mengirim impuls ke
PLC, buzzer akan berbunyi kemudian secara otomatis heater akan bekerja sampai
suhu didalam air kolam tersebut stabil, kemudian setelah stabil sesuai dengan
parameter yang ditentukan heater secara otomatis akan berhenti bekerja. Proses
pengontrolan tersebut akan terjadi secara kontinyu namun tidak akan terjadi
proses penghangatan apabila sedang terjadi proses sirkulasi air ataupun apabila air
Sensor suhu dihubungkan dengan PXG-5 sebagai ADC dan sebagai pusat
monitoring keadaan suhu air kolam pada pembudidayaan. Pada gambar 3.12
9
9
10 PXG-5
7 10
24 VDC
0.01
PLC CP1E
E20SDR-A
8
pengontrol pH dan suhu ini yaitu sensor pH, sensor suhu, sensor level switch
control, MCB dan beberapa piranti lain. Selanjutnya, mengup-load program yang
66
telah dibuat dalam cx-programmer ke PLC. Setelah PLC dalam keadaan run maka
sistem bisa dimulai dengan menekan push button start pada panel control.
Pada bagian input terdiri dari sensor suhu (termokopel), level high sensor,
low level sensor serta push button ON. Semua sensor tersebut ditempatkan /
(termokopel) dan arduino uno sebagai transmitter sensor pH. Selain transmitter,
akan ditampilkan pada LCD. Pada bagian output ini terdiri dari beberapa lampu
indikasi, heater serta dua buah solenoid valve otomatis sebagai valve pengisian
a. Addressing Input
Adressing Keterangan
0.00 Push Button ON
0.01 Sensor temperature
0.02 High level sensor
0.03 Low level sensor
0.04 Sensor Ph
67
b. Addressing Output
Adressing Keterangan
100.01 Alarm PH Indikator
100.02 Heater
100.03 Alarm Level Indikator
100.04 Alarm Temperatur Indikator
100.05 Solenod valve 2
100.06 Buzzer
100.07 Solenoid valve 1
Pengujian sistem alat ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat sudah bisa
jalan atau tidak sesuai dengan ilustrasi perencanaan perancangan yang sudah
dibuat. Sistem pengontrolan pH dan suhu ini dikatakan dapat bekerja dengan baik
68
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas pengamatan terhadap alat yang penulis rancang dimana
pada perancangan alat itu akan menggunakan PLC sebagai controller system.
Dibawah ini pada gambar 4.1 merupakan gambar panel kontrol hasil perancangan
penulis. Sedangkan pada gambar 4.2 merupakan gambar prototipe yang telah
69
4.1 Cara Kerja Alat
pemrosesan data dari hasil pembacaan sensor. Saat PLC sudah dalam keadaan
Sistem akan mulai beroperasi apabila sudah menekan tombol start. Dimana
hal itu berarti bahwa sistem sudah memulai untuk mendeteksi keadaan lingkungan
pada air kolam pembudidayaan ikan nila tersebut. Sensor pH akan mendeteksi
tersebut sesuai dengan parameter pH yang seharusnya, hal itu berarti sistem dalam
keadaan baik dan tidak akan ada peringatan apapun. Namu berbeda jika sensor pH
Kemudian solenoid valve 1 (kuras) akan aktif untuk melakukan pengurasan air.
Beberapa saat kemudian sensor level akan aktif low dan hal itu mengaktifkan
solenoid valve 2 (isi) untuk melakukan pengisian air pada kolam budidaya.
Setelah itu apabila air didalam kolam sudah memenuhi kapasitas seharusnya, high
level sensor akan aktif sedangkan solenoid valve 2 (isi) menjadi tidak aktif.
dimana keadaan suhu air kolam tersebut sesuai dengan parameter seharusnya
maka tidak akan ada peringatan apapun. Berbeda jika sensor mendeteksi dimana
keadaan suhu pada air kolam tidak sesuai dengan parameter seharusnya maka
70
dengan otomatis heater akan aktif. Namun, sistem hanya akan mengaktifkan
output berupa aktifnya heater apabila suhu berada dibawah parameter (aktif low).
Setelah mengetahui cara kerja alat, kemudian akan dijelaskan bagaimana cara
penggunaan alat :
AC. Sebelum itu, harus dipastikan dulu wiring system tidak ada kesalahan
satupun.
3. Setelah program berhasil ditransfer ke PLC maka sistem sudah bisa dimulai.
4. Tekan tombol start pada panel control, setelah itu maka sistem sudah mulai
beroperasi.
sudah dilakukan sinkronisasi pada konfiguasi device type PLC serta network type.
Setelah konfigurasi telah sesuai program yang sudah dibuat pada Cx-Pogrammer
programmer ke PLC :
71
2. Setelah konfigurasi, pastikan program tidak ada error dengan mengeceknya
3. Setelah itu, USB harus sudah terpasang antara PC dan PLC, pada program
4. Sesudah program dalam mode on-line, lakukan transfer data program ke plc
72
5. Tunggu sampai proses download selesai, setelah selesai program bisa
langsung dijalankan
Sistem kendali atau sistem kontrol (Control system) adalah suatu alat
suatu sistem. Sistem kendali terdiri dari sub-sistem dan proses (atau plants) yang
disusun untuk mendapatkan keluaran (output) dan kinerja yang diinginkan dari
input yang diberikan. System kendali dalam perancangan alat pengontrol pH dan
suhu ini menggunakan system kendali loop tertutup (closed loop) dengan variabel
terkendali yaitu pH, suhu dan level. Besaran atau variabel yang dikendalikan,
biasanya besaran ini dalam diagram kotak disebut process variable (PV). Level air
(fluida) pada kolam ikan merupakan variabel terkendali dari proses pengendalian.
pengaturan.
73
Masukan Plant Keluaran
Controller
Proses kendali pH dan
+ PLC CP1E-E20SDR-A
suhu
Sensor
1. Sensor pH
2. Sensor suhu termokopel
3. Sensor level Ga
transmitter), elemen controller (control unit), dan final control element (control
Manipulated variable
+ Plant
Control unit 1. Control valve
Relay Proses kendali pH dan
Set point PLC CP1E-E20SDR-A 2. Control heater
suhu
Controlled
- Measured variable variable
Controller
Sensing element
Transmitter
1. Sensor pH
1. Arduino UNO
2. Sensor suhu termokopel
2. PXG-5
3. Sensor level
Pengujian dan analisa pada rancang bangun alat yang telat dibuat berfungsi
untuk menguji dan menganalisa apakah sistem yang telah dibuat telah bekerja
sesuai dengan apa yang telah direncanakan diawal perancangan sistem atau tidak.
Pengujian dilakukan pada prototipe kolam ikan yang telah dibuat dengan dibagi
dalam dua tahap yaitu pengujian dan analisa sistem hardware kemudian pengujian
74
A. Pengujian dan Analisis Perangkat Keras Sistem (Hardware)
kedalam arduino UNO yang juga digunakan sebagai ADC pada pembacaan
hasil pengujian sistem monitoring pH dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Berdasarkan data hasil pengujian yang terdapat pada gambar 4.5, dari data
dengan baik.
(point value). Hasil pengujian sistem monitoring suhu dapat dilihat pada
75
Gambar 4.6 Hasil pengujian sistem monitoring suhu
disimpulkan bahwa sistem monitoring suhu sudah berjalan dengan baik karena
pH yang terbaca oleh sensor dan pH meter. Set point yang ditetapkan pada
sistem ini adalah pada rentang pH 6.5 sampai 8.5 atau jika dikonversi ke
dalam nilai tegangan yakni 0.06 volt sampai 0.07 volt. Tegangan yang masuk
dikonversi terlebih dahulu menjadi data digital. Karena pada rancang bangun
alat ini menggunakan arduino uno sebagai ADC, berikut merupakan rumus
5V
¿ 0.004887585 V
1023
76
Pin analog arduino uno menerima nilai hingga 10 bit sehingga dapat
diatas artinya setiap satu angka desimal mewakili nilai tegangan sebesar
yaitu :
Y = -0.0693x + 7.3855
diatas maka perhitungan nilai tegangan pada range pH optimal adalah sebagai
berikut:
Y = -0.0693x + 7.3855
7.3855−6.5 0.8855
X = = = 12.78 ( nilai ADC )
0.0693 0.0693
5
Jadi, nilai voltasenya yaitu 12.78 . = 0.06 V.
1023
Y = -0.0693x + 7.3855
8 = -0.0693x + 7.3855
7.3855−8.5 1.1145
X= = = 16.08 ( nilai ADC )
0.0693 0.0693
77
5
Jadi, nilai voltasenya yaitu 16.08 . = 0.07 V.
1023
Apabila tegangan output dari sensor lebih rendah atau lebih tinggi dari set
(pergantian) air kolam. Proses sirkulasi air akan terjadi secara kontinyu
seharusnya.
Pembacaan Pembacaan PH
No Nilai Error
Sensor Meter
1 5.2 5.0 0.2
2 5.3 5.4 0.1
3 5.7 5.4 0.3
4 5.9 5.8 0.1
5 6.1 6.0 0.1
6 6.3 6.2 0.1
7 6.4 6.5 0.1
8 6.7 6.8 0.1
9 7.3 7.4 0.1
10 7.4 7.3 0.1
.
∑ Error = 1.3
❑
78
Pengukuran PH
8
7
Hasil Pembacaan
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengujian Ke
meter digital pada saat proses pengujian. Hasil percobaan menunjukan bahwa
S
Sx¿
√n
Dengan keterangan Sx: Standard error; s: Standar deviasi dan n: banyaknya
didapatkan nilai error sebesar 0.02. Hal itu berarti bahwa besar persentase
error yaitu 2%. Dari hasil perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa alat yang dirancang layak untuk digunakan dengan keakuratan hingga
98%.
79
Pada sistem pengendalian suhu PLC CP1E-E20SDR-A digunakan
membandingkan set point dengan nilai suhu yang terbaca oleh sensor dan
thermometer. Set point yang ditetapkan pada sistem ini adalah pada rentang
sesuai dengan pengaturan dan data yang kita masukkan, lalu hasil perhitungan
akan terdeteksi tidak sesuai dengan parameter optimal suhu seharusnya jika
merupakan table hasil perbandingan nilai pembacaan nilai suhu oleh sensor
dengan thermometer:
80
Table 4.2 tabel hasil pengujian sensor suhu
∑ Error=¿ ¿ 1.9
❑
Pengukuran Suhu
30
Hasil Pembacaan
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengujian Ke
Pada gambar 4.8 dapat dilihat perbandingan pengukuran sensor suhu dengan
81
S
Sx¿
√n
Dengan keterangan Sx: Standard error; s: Standar deviasi dan n: banyaknya
didapatkan nilai error sebesar 0.03. Hal itu berarti bahwa besar persentase
error yaitu 3%. Dari hasil perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa alat yang dirancang layak untuk digunakan dengan keakuratan hingga
5. Perhitungan Daya
mengetahui berapa besar daya yang diperlukan dalam sistem. Rumus daya
P= V.I
Dengan keterangan:
P: Daya (watt)
V: Tegangan (volt)
I: Arus (ampere)
82
Volt Ampere
Jenis Daya (W)
(V) (A)
Sensor Ph 5 0.04 0.20
Sensor suhu 0.01 0.01 0.0001
Sensor level 24 0.5 12
Indikator start 24 0.01 0.24
Indikator stop 24 0.01 0.24
Alarm pH 24 0.01 0.24
Alarm
24 0.01 0.24
Temperature
Alarm level 24 0.01 0.24
Indikator Heater 24 0.01 0.24
Indikator SV1 24 0.01 0.24
Indikator SV2 24 0.01 0.24
Buzzer 24 0.01 0.24
Heater 220 2.73 600
Solenoid valve 24 0.01 0.24
Temp controller
24 0.3 7.2
PXG-5
Arduino UNO 12 0.04 0.48
Lcd 5 0.04 0.2
Total Daya (W) 622.4801
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.3, dapat kita simpulkan bahwa
daya yang diperlukan dalam sistem secara keseluruhan adalah 622.4801 watt.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bagian perangkat lunak (software)
apakah program yang telah dibuat sudah berhasil menjalankan alat sesuai dengan
83
Berdasarkan hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel 4.5 dapat
disimpulkan bahwa sistem sudah bekerja sesuai dengan perencanaan pada awal
perancangan.
Dimana, ketika push button ON ditekan yang berarti bahwa sistem sudah dalam
mode ON. Didalam pemrograman sistem kendali pH ini terdapat 3 masukan yaitu
sensor pH, low level sensor dan high level sensor. Sedangkan output atau keluaran
berupa lampu-lampu indikasi, solenoid valve dan buzzer. Apabila keadaan sistem
tidak sesuai dengan parameter yang seharusnya, maka buzzer akan berbunyi
sebagai peringatan. Selain itu, solenoid valve untuk pengurasan juga akan aktif.
Setelah beberapa saat, low level sensor akan aktif dan hal itu menyebabkan
ditentukan high level sensor akan aktif dan hal itu mengakibatkan menutupnya
terdapat satu masukan berupa sensor suhu termokopel dan beberapa keluaran atau
output berupa beberapa lampu indikasi, heater dan buzzer. Apabila alarm indikasi
temperature aktif, yang berarti bahwa sensor mendeteksi temperature pada kolam
84
budidaya dibawah range suhu optimal seharusnya. Keadaan tersebut akan
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Dari perancangan yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa sistem
ketika keadaan pH dan suhu air pada kolam budidaya tidak sesuai dengan
dari parameter yang seharusnya maka heater akan berfungsi sebagai kendali
85
5.2 Saran
1. Adanya penambahan input berupa tambahan sensor level agar sistem kendali
2. Adanya penambahan output ketika sensor suhu mendeteksi suhu air pada
heater sebagai pengendali stabilitas suhu air dalam kondisi suhu rendah saja.
pembuatan sistem.
86
DAFTAR PUSTAKA
[2]Amani, Fauzi dan Kiki Prawiroredjo. 2016. Alat Ukur Kualitas Air Minum
[3]Astria, Fanny. dkk. 2014. Rancang Bangun Alat Ukur PH Dan Suhu Berbasis
downlot.php?file=datasheet%20sensor%20ph%20tanah.pdf(20
November 2018).
Keasaman Larutan Dan Suhu Air Kolam Pada Pembenihan Ikna Lele.
87
Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informatika dan Komputer
[7]Iskandar, Rina dan Elrifadah. 2015. Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Ikan
Tangerang.
https://www.edukasielektronika.com/2016/05/pengertian-dan-definisi-
https://teknikelektronika.com/pengertian-termokopel-thermocouple-dan-
2018).
88
[15]Pranama, Rozeff. 2018. Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring
Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan. Jurnal
Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No.
Kontrol,Tersedia:http://eprints.undip.ac.id/228/1/Programmable_logic_co
ntrol.pdf.
.coulton.com/res/eds11_159b%20pxg5%20data%20sheet.pdf.
2303-2200.
Yogyakarta.
http://www.omronkft.hu/nostree/pdfs/plc/cp1/w479e108_cp1e_usersman
89
[23]Teori Sensor Dan Karakteristik Sensor Elektronika, Tersedia:
LAMPIRAN
90
91
92
2. Datasheet thermocouple
93
3. Datasheet sensor pH
94
95
96
97
98
99
100
4. Datasheet temperature controller PXG-5
101
102
103
104
5. Datasheet arduino UNO
105
106
107
108