Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FENOMENA PELANGGARAN ETIKA PROFESI DAN ESTETIKA GURU


BERDASARKAN NILAI, NORMA, DAN SANKSI

Dosen Pengampu :
Dra. Reno Yelfi, M. Pd

Oleh :
Asral Fuadi
21075053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga tugas individu “ MAKALAH FENOMENA PELANGGARAN
ETIKA PROFESI DAN ESTETIKA GURU BERDASARKAN NILAI NORMA DAN
SANKSI ” dapat saya selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.

Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai, Fenomena
Pelanggaran Etika Profesi Dan Estetika Guru Berdasarkan Nilai Norma Dan Sanksi, serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar saya.

saya menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan atau pun kesalahan, untuk itu saya
mohon kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.

Padang, 01 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN HASIL ...........................................................................3
2.1 Pengertian Pelanggaran Kode Etik Profesi Guru ......................................................3
2.2 Kode Etik Guru Dan Syarat – Syarat Guru Profesional ............................................3
2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Kode Etik Profesi Guru ...............................................5
2.4 Analisis Kasus Pelanggaran Guru Ke Dalam Kode Etik Dan Solusinya ..................5
BAB III : PENUTUP ................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................7
3.2 Saran ..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan, dalam proses
pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik.
Sebagai pengajar, guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak
anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif dan mandiri. Oleh sebab itu,
tugas berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang
memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
Ibarat sebatang lilin, guru rela mengorbankan dirinya untuk orang lain, akan tetapi di
era sekarang ini sepertinya filsafat tersebut tidak lagi berlaku bagi sebagian masyarakat.
Banyak kalangan mulai meragaukan kapabilitas dan kredibilitas guru. Peran guru sebagai
pengajar dan pendidik mulai dipertanyakan. Misalnya sebagai pencetak generasi penerus
bangsa yang terampil dan bermoral belum sepenuhnya terwujud. Para pelajar saat ini
seakan menjauh dari kondisi ideal seperti yang diharapkan. Isu pendidikan semakin
tersorot publik, para pelajar dinilai mulai kehilangan kepekaan moral, tersihir oleh peri
kehidupan yang memburu selera dan kemanjaan nafsu, terjebak ke dalam sikap hidup
instan, tawuran antar pelajar dan pergaulan bebas. Bisa dikatakan pendidikan tak lagi
dianggap sebagai pionir kemajuan bangsa melainkan hanya melambangkan kebobrokan
bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun dalam pembahasan makalah ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pelanggaran kode etik profesi guru ?
2. Apa kode etik guru dan syarat – syarat guru profesional ?
3. Bagaimana faktor penyebab terjadinya kode etik profesi guru?
4. Bagaimana analisis kasus pelanggaran guru ke dalam kode etik dan solusinya ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1
a. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian pelanggaran kode etik profesi guru.
b. Mahasiswa mampu memahami tentang apa kode etik guru dan syarat – syarat guru
professional.
c. Mahasiswa mampu memahami tentang faktor penyebab terjadinya kode etik profesi
guru.
d. Mahasiswa mampu memahami tentang analisis kasus pelanggaran guru ke dalam
kode etik dan solusinya.
BAB II
PEMBAHASAN HASIL
2

2.1 Pengertian Pelanggaran Kode Etik Profesi Guru


Etika profesi guru adalah seperangkat norma yang harus di indahkan dalam
menjalankan profesi guru kemasyarakatan atau dengan kata lain merupakan landasan
moral dan pedoman tingkah laku warga PGRI dalam melaksanakan panggilan
pengabdianya bekerja sebagai guru. Etika profesi guru lebih dikenal dengan sebutan
“kode etik guru” sebagai hasil kongres seluruh utusan cabang dan pengurus daerah PGRI
seluruh Indonesia di Jakarta tahun 1973. Dengan kata lain Kode etik profesi guru
merupakan sarana kontrol sosial bagi guru yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika
profesi guru dapat memberitahukan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap
guru di lapangan kerja.
Sesuai dalam kode etik guru Indonesia, guru harus tampil secara profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
1. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
2. Guru melaksanakan segala kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan.
Jadi pelanggaran kode etik profesi guru merupakan pelanggaran terhadap suatu
norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar
dan baik bagi suatu profesi dalam masyarakat.

2.2 Kode Etik Guru Dan Syarat – Syarat Guru Profesional


Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan
kehidupanbangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran
pendidik yangprofesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik
merupakan jabatan profesional.Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus
berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional,
nasional maupun internasional.
Mengingat bahwa oleh pemerintah guru sudah ditetapkan sebagai jabatan
profesionalisme, maka guru juga mempunyai kode etik. Adapun kode etik guru adalah
sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap Pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang Pendidikan.
Seseorang yang berprofesi sebagai guru diharuskan memiliki syarat-syarat tertentu.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, dijelaskan syarat-syarat guru profesional tersebut yakni guru
tersebut memiliki :
1. Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang
meliputi pemahaman terhadap pesertadidik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
2. Kompetensi Pribadi, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa serta menjadi teladan bagi perserta didik dan berahlak mulia.
3. Kompetensi Profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
4. Kompetensi Sosial, yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
4
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Kode Etik Profesi Guru


Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku yang
menyimpang pada seorang pendidik :
1. Adanya malpraktik yaitu melakukan praktik yang salah, miskonsep. Misalnya guru
salah dalam menerapkan hukuman pada siswa. Adapun alasannya tindakan kekerasan
maupun pencabulan guru terhadap siswa merupakan suatu pelanggaran.
2. Kurang siapnya guru maupun siswa secara fisik, mental dan emosional. Jika kedua
belah pihak siap secara fisik, mental dan emosional, proses belajar mengajar akan
lancar, interaksi siswa dan guru pun akan terjalin harmonis layaknya orang tua dengan
anaknya.
3. Kurangnya penanaman budi pekerti di sekolah. Pelajaran budi pekerti sekarang ini
sudah tidak ada lagi. Kalaupun ada sifatnya hanya sebagai pelengkap, lantaran di
integrasikan dengan berbagai mata pelajaran yang ada. Namun realitas di lapangan
pelajaran yang di dapat siswa kebanyakan hanya diberi berbagai materi tanpa
memperdulikan nilai-nilai budi pekerti yang harus diajarkan pula.

2.4 Analisis Kasus Pelanggaran Guru ke Dalam Kode Etik dan Solusinya
Berikut ini merupakan analisis yang membahas mengenai kasus-kasus di depan
beserta solusinya.
Kasus : Untuk analisis kasus di atas, menurut saya peristiwa tersebut melanggar kode etik
guru diantaranya nomor :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Selain itu, guru-guru tersebut juga tidak memenuhi syarat-syarat sebagai guru
profesional, yaitu nomor 2 Kompetensi Pribadi, yaitu kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa serta menjadi teladan bagi perserta didik dan
berahlak mulia.
Dengan guru membocorkan soal UAN pada siswanya maka guru tersebut tidak dapat
bekerja secara professional karena tidak menjunjung tinggi kejujuran dan melanggar
kebijaksanaan pemerintah. Guru seperti5 ini tidak layak dijadikan tauladan karena
mengajarkan hal yang tidak baik terhadap muridnya.

Solusi :
Bagi guru: Hal tersebut dilakukan oleh guru karena guru takut jika muridnya tidak dapat
lulus UAN yang artinya bias menurunkan kredibilitas sekolahnya. Untuk itu, seharusnya
guru mempersiapkan siswa agar dapat menghadapi UAN tanpa melakukan kecurangan.
Guru benar – benar membantu dan memfasilitasi siswa dalam proses menuju UAN.
Dengan begitu, siswa akan siap dengan sendirinya dalam menghadapi UAN dan guru
tidak perlu melakukan hal-hal yang semacam itu.
Bagi pemerintah : peristiwa semacam ini semakin marak terjadi dikarenakan tindakan
yang kurang tegas dari pemerintah terhadap oknum yang melakukan pelanggaran
tersebut. Seharusnya, pemerintah memberikan sanksi yang tegas sehingga membuat jera
oknum guru yang lain agar tidak merajalela. Pengawas yang bertugas dalam UAN juga
harus diseleksi atau dipilih secara bijak dan ketat sehingga tidak akan berkompromi
dengan guru yang ingin melakukan kecurangan.
BAB III
PENUTUP
6

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kode etik profesi guru
merupakan sarana kontrol sosial bagi guru yang bersangkutan, yang berarti etika
profesi guru dapat memberitahukan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan
terhadap guru di lapangan kerja. Namun kenyataan yang kita jumpai di lapangan saat
ini bahwasannya apa yang diharapkan dalam undang-undang profesionalitas guru dan
dosen serta kode etik yang tertera diatas masih mengidentifikasikan bahwa mutu
pendidikan di Indonesia masih rendah.
Oleh sebab itu untuk mengatasi pelanggaran terhadap kode etik profesi guru yakni
salah satunya dengan menindak tegas dan memberikan sanksi berat pada oknum-
oknum guru yang melakukan kasus etika profesi guru karena sangat merugikan guru
sebagai salah satu profesi yang salah satu profesi yang salah satu tugasnya adalah
memberi keteladanan yang baik terhadap peserta didik.

3.2 Saran

Kesembilan kode etik guru seharusnya dipegang teguh sebagai tanggung jawab
seorang guru apalagi saat ini guru telah menjadi jabatan profesional dan mendapatkan
berbagai tunjangan yang cukup sehingga seharusnya kinerjanya pun turut
berkembang. Guru harus benar-benar memahami tugas, peran, dan tanggung
jawabnya dalam membangun pendidikan.  Pemerintah harus selalu mengevaluasi
kinerja guru sehingga sikap profesionalisme guru tetap terjaga. Sebagai masyarakat,
kita juga harus memberikan perhatian dan tanggap untuk menyelesaikan persoalan
pelanggaran terhadap pendidikan karena hal ini juga menyangkut hajat orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

7
Mudjito. 1986. Guru yang Efektif. Jakarta : Rajawali.

Saondi, dan Ondi dkk. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung : PT Refika Aditama.

Dharmastusi, Hestiana. 2011. Guru yang Paksa Anak SD Sebar Contekan UAN Terancam
Dimutasi. Batam : Journey Of Life.

Anda mungkin juga menyukai