Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rachmadani Nucha Ayuningrum

NIM : 195080400111004
Kelas : A03
Tugas Etika Wirausaha
Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT Megasari Makmur
Link : https://www.liputan6.com/news/read/124232/pembasmi-nyamuk-ihiti-mulai-ditarik
PT Megasari Makmur, produsen HIT menarik seluruh produknya yang mengandung
pestisida berbahan aktif berbahaya klorpirifos dan diklorvos mulai Kamis kemarin. Produk
obat antinyamuk yang ditarik berbentuk cair dan semprot.
Dari pemantauan SCTV di sebuah supermarket, Jumat (9/6), produk tersebut sudah
tak dipajang. Pihak manajemen mengaku langsung menarik HIT begitu ada permintaan dari
PT Megasari Makmur. "Begitu dapet e-mail (surat elektronik) langsung kita tarik," ujar
Meiyanti, sales marketing pasar swalayan tersebut.
Namun penarikan produk tersebut ternyata belum merata. Sejumlah toko di Jakarta
masih menjual bebas produk obat nyamuk HIT yang mengandung bahan aktif berbahaya itu.
Selain belum mengetahui adanya perintah penarikan, mereka tak mau merugi jika produk
yang laku keras itu tak ditarik produsennya sendiri. Hal serupa dijumpai di Pasar Kasih,
Naikoten di Kupang, Nusatenggara Timur.
Penggunaan klorpirifos dan diklorvos pada obat nyamuk HIT ditemukan setelah
Badan Pupuk dan Obat-obatan pihak Departemen Pertanian melakukan inspeksi mendadak
ke PT Megasari Makmur di kawasan Gunungputri, Bogor, Jawa Barat. Deptan memberi
waktu dua bulan untuk menarik produk tersebut. Berdasarkan Undang-undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, PT Megasari terancam sanksi berupa denda
sebesar Rp 2 miliar dan atau kurungan penjara lima tahun.

Tanggapan
Etika dalam berbisnis adalah suatu standar bisnis yang formal dan normal. Hanya masih
ada saja dari pelaku usaha tersebut cara menerapkannya pada organisasinya berbeda. Dari
berita yang sudah dipaparkan dapat dilihat bahwa PT Megasari Makmur telah gagal
mengaplikasikan moral tersebut sehingga secara sadar melanggar prinsip kejujuran.
Pelanggaran etika bisnis yang terjadi pada PT Megasari Makmur tersebut sudah cukup
membuatnya merosot, apalagi dari segi kepercayaan konsumen.

Segala keputusan serta langkah-langkah yang telah diambil oleh petinggi perusahaan harus
dapat dipertanggung jawabkan. Pengambilan keputusan yang didasari dengan tanggung
jawab merupakan salah satu bentuk kepatuhan dari perusahaan terhadap aturan yang
berlaku. Tindakan yang dilakukan pihak PT Megasari Makmur tersebut mencerminkan
perilaku yang kontradiktif dengan prinsip tanggung jawab dalam Good Corporate
Governance. Pada dasarnya PT Megasari Makmur telah melanggar banyak peraturan dan
dikenai pasal berlapis. Hal ini berdasarkan penetapan regulasi dalam UUD seperti Pasal 4
tentang hak konsumen, Pasal 7 tentang kewajiban pelaku usaha, Pasal 8 tentang larangan
pengusaha melanggar standar bahan baku, dan Pasal 19 tentang pengusaha yang harus
ganti rugi atas tindakannya yang keliru. Karena perusahaan tidak memberikan peringatan
kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat
berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari
produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya ditunggu
30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki atau digunakan ruangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai