Anda di halaman 1dari 3

EVOLUSI GENOM

Resume
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi yang diampu oleh
Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Si.

Disusun oleh:
Erina Nur Amalia (180342618072)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
November 2021
Evolusi genom adalah proses perubahan genom dalam struktur (urutan) atau ukuran dari waktu
ke waktu. Genom dapat dikatakan sebagai sebuah evolusi apabila nampak atau bersifat
morfologi pada makhluk hidup. Pada perbandingannya, salah satu aturan terkecil yang jelas
dapat disimpulkan mencakup pengaruh dari tidak digunakannya tingkatan molekuler: reduksi
drastis pada ukuran genom (miniaturisasi genom) selalu diasosiasikan dengan kehilangan fungsi.
Khususnya, bentuk hidup parasit atau endosimbiotik yang ditemukan mempengaruhi ukuran
genom secara mendalam dan jika kita melihat sebelumnya, genom bakteri terkecil yang dimiliki
oleh parasit endoseluler. Miniaturisasi genom kemungkinan melalui dua proses yaitu transfer gen
atau gen yang hilang.
Reduksi Ukuran Genom pada Endosimbiosis, miniaturisasi menyeluruh pada genom mengacu
pada peristiwa endosimbiosis yang muncul pada mitokondria dan kloroplas. Beberapa organela
kemungkinan redundan dan hilang tanpa adanya penggantian melalui delesi; lainnya ditransfer
secara massal menuju genom inti. Reduksi Ukuran Genom pada Parasit, parasitisme melibatkan
hubungan yang intim antara dua organisme. Inang akan menyediakan kebutuhan metabolik dan
fisiologis bagi oranisme lain. Parasitisme akan menyebabkan hilangnya fungsi genetik pada
parasit dan reduksi dalam ukuran genom.
Mollicutes ialah organisme seluler yang mempunyai genom terkecil dengan jumlah gen terkecil
yang terdapat di alam. Belum ada bukti, mengenai 468 gen pengkode protein dalam M.
genitalium dalam mewakili kebutuhan minimal yang dibutuhkan dalam kemampuan
mempertahankan hidup. adanya kemungkinanbahwa derajat tertentu redundansi genetik genom
yang paling efisien.
kromosom telah
berevolusi terus menerus dengan evolusi organisme. Fitur yang berbeda dari kromosom semua
mengalami perubahan evolusioner dengan demikian, komplemen kromosom spesifik dari
organisme eukariotik (yaitu, kariotipe) dapat sangat bervariasi di antara kelompok eukariota.
Pola evolusi kromosom menunjukkan keragaman yang luas, yang mungkin dipengaruhi oleh
banyak faktor penyebab. Namun, umumnya diyakini bahwa kariotipe sangat bervariasi pada
spesies yang berbeda karena perolehan, penghapusan, modifikasi, dan penataan ulang DNA inti.
Varian struktural kromosom skala besar yang menampilkan penataan ulang kromosom sekarang
dianggap sebagai sumber penting dari variasi genetik (selain mutasi titik) dan sebagai pendorong
spesiasi. Perbandingan kariotipe vertebrata dan rekonstruksi kromosom leluhur mengungkapkan
pola yang berbeda dari tingkat penataan ulang kromosom dan dominasi jenis penataan ulang di
antara garis keturunan vertebrata.
Distribusi gen penyandi protein di antara kromosom manusia sangat tidak merata. Gen tersebut
didistribusikan secara tidak merata di sepanjang kromosom, sering diatur dalam kelompok
dengan berbagai ukuran dan kepadatan gen (daerah kaya gen). Fragmen DNA dengan kepadatan
gen yang berbeda menunjukkan sifat komposisi yang berbeda, yang diyakini berkorelasi dengan
komposisi gen, fungsi, dan evolusi. Gen didistribusikan secara tidak acak dalam genom manusia,
baik di dalam maupun di antara kromosom. Dengan demikian, gen dengan fungsi yang sama dan
asal evolusi yang sama sering dikelompokkan, seperti juga gen dengan profil ekspresi yang
serupa. Dengan pengurutan genom manusia, menjadi jelas bahwa beberapa kromosom relatif
kaya gen (misalnya, 17 dan 19), sedangkan yang lain relatif miskin gen (misalnya, 4, 5, 13, dan
18).
Sebagian besar perbedaan ukuran genom disebabkan oleh DNA berulang yang tidak ditranskripsi
termasuk retrotransposon dan pseudogen (Sidhu & Gill, 2004). Ukuran genom mengacu pada
jumlah DNA yang terkandung dalam genom haploid yang dinyatakan dalam jumlah pasangan
basa. Karena mereka bisa sangat besar, genom eukariotik biasanya dinyatakan sebagai 'nilai-C'
(di mana 'C' berarti 'konstan' mengacu pada fakta bahwa ukuran genom konstan dari sel ke sel
dalam organisme atau spesies tertentu). Nilai-C adalah massa DNA dalam pikogram (1 pg 1
miliar pasangan basa atau 1000 Mb DNA) dalam satu set kromosom haploid (sering diukur dari
gamet)

Anda mungkin juga menyukai