Proposal Skripsi
Oleh :
1701016045
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
Susanti “Psikologi Kehamilan” Jakarta : EGC, 2018
2
Ade Benih Nirawana, “Psikologi Ibu, Bayi dan Anak”, hlm. 49
3
Hani dkk,” Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis”, Jakarta : Salemba Medika, 2010
menimbulkan kecemasan yang berlebih pada ibu hamil, ketakutan serta
ketidaknyamanan.4
Gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan pskiatri yang paling sering
dijumpai. Menurut laporan The National Comorbidity Stady, satu dari empat orang
memenuhi kriteria diagnosis untuk setidaknya satu gangguan kecemasan. Gangguan
cemas juga lebih banyak terjadi pada wanita (30,5%) daripada pria (19,2%).
(Sadock,2015)
Gejala cemas yang timbul berbeda-beda pada setiap individu. Gejala cemas dapat
berupa gelisah, pusing, jantung berdebar, gemetaran, dan lain sebagainya. Cemas dapat
mengganggu kehidupan sehari-hari. (Mandagi, 2013) salah satu sumber stressor
kecemasan adalah kehamilan, terutama pada ibu hamil yang labil jiwanya. (Usman, 2016)
Pada umumnya, seorang ibu yang mengalami kehamilan untuk pertama kalinya akan
merasa senang dan semakin tinggi rasa ingin tau terhadap perubahan diri dan
perkembangan janin. Tetapi, di saat yang sama timbul pula rasa cemas dalam diri ibu
hamil. (Shodiqoh, 2014)
Kecemasan pada ibu hamil dapat timbul khusunya pada trimester ketiga
kehamilan hingga saat persalinan, dimasa pada periode ini ibu hamil merasa cemas
terhadap berbagai hal seperti normal atau tidak normal bayinya lahir, nyeri yang akan
4
Deri Rizki Anggarani, “Kupas Tuntas Seputar Kehamilan. Jakarta: PT Agro
Media Pustaka; 2013.
dirasakan, dan sebagainya. (Usman, 2016) Dengan semakin dekatnya jadwal persalinan,
terutama pada kehamilan pertama, wajar jika timbul perasaan cemas atau taut karena
kehamilan merupakan pengalaman yang baru (Maimunah, 2009)
Akan tetapi, kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak masa
kehamilan hingga persalinan, seperti janin yang gelisah sehingga menghambat
pertumbuhannya, melemahkan kontraksi otot rahim, dan lain-lain. Dampak tersebut dapat
membahayakan ibu dan janin. (Novitasari, 2013) sebuah penelitian di Indonesia
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan tingkat kecemasan yang tinggi memiliki resiko
melahirkan bayi prematur bahkan keguguran. (Astria, 2009)
Keinginan dan harapan terbesar seorang ibu yang akan melahirkan adalah
persalinan berjala lacar, dirinya dan bayi sehat. Kebutuhan terbesar adalah kekuatan
penyokongan yaitu realitas kesadaran terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa (krishna,
2001). Dengan terapi murottal maka kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan
meningkat, baik orang tersebut tahu arti al-qur’an atau tidak. Kesadaran ini akan
menyebabkan totalitas pada gelombag alpha, merupakan keadaan energi otak pada
frekuensi 7-14 H. ini yang optimal dan dapat menyingkirkan stress dan menurunkan
kecemasan (MacGregor, 2001).
ٰ ونُنَ ِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْلم ْؤمن ْي ۙنَ واَل يز ْيد
ُالظّلِ ِم ْينَ اِاَّل خَ َسارًا ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
Artinya :
“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang dzalim (Al-Qur’an) hanya akan
menambah kerugian”
Pada ayat ini dapai dinilai berhubungan langsung dengan ayat-ayat sebelumnya
dengan memahami huruf و yang biasa diterjemahkan dan pada awal ayat ini harus
dalam arti wauw al-hal yang terjemahannya adalah sedangkan. Jika ia dipahami
demikian, maka ayat ini seakan-akan menyatakan: “Dan bagaimana kebenaran itu tidak
akan menjadi kuat dan batil tidak akan lenyap, sedangkan kami telah menurunkan al-
Qur’an sebagai obat penawar keraguan dan penyakit-penyakit yang ada dalam dada dan
al-Qur’an juga adalah rahmat bagi orang-orang yang beriman dan ia, yakni al-Qur’an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian disebabkan oleh
kekufuran mereka.”5
Untuk mengetahu kecemasan ibu hamil dan solusinya (analisis bimbingan rohani
Islam ) di Puskesmas Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
5
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan,Kesan dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati,2002) volume
6
b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
hamil di Puskesmas Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
c. Untuk mengetahui bagaimana solusi dari pembimbing rohani Islam untuk
menanggulangi terjadinya kecemasaan pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
BAB II
Tinjaun Pustaka
2.1 Konsep Bimbingan Rohani Islam
2.1.1 Bimbingan Rohani Islam
Bimbingan rohani islam terdiri dari tiga kata : Bimbingan, rohani, islam. Istilah
istilah tersebut dapat kita temukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
baik secara offline maupun online.
Bimbingan berasal dari kata kerja yang berarti pemimpin, asuh, dan tuntutan.
Bimbing dengan tambahan akhiran an, bimbing menjadi bimbingan yang merupakan
kata benda. Bimbingan memiliki beberapa arti, yakni petunjuk (penjelasan) cara
mengerjakan sesuatu, tuntunan, kata pendahuluan, kata pengantar. Secara Harfiah
“bimbingan” adalah “menujukkan, memberi jalan, atau menuntun” orang lain kearah
tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini, masa mendatang Istilah
“bimbingan” merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris guidance yang berasal
dari kaa kerja “to guide” yang berarti menunjukkan (Arifin, 1994:1)
Hal ini dapat dilihat dari firman Allah Surat Al-Yunus ayat 57 sebagi berikut :
Artinya : “hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu dari pelajaran dari
Tuhan-MU dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Bimbingan dan penyuluhan agama dapat diartikan sebagi usaha pemberian
bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah maupun batiniah,
yang menyangkut kehidupan, di masa kini dan masa mendatang. Bantuan tersebut
berupa pertolongan di bidang mental spiritual dengan maksud agar orang yang
bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada
dirinya sendiri, melalui kekuatan iman, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(Arifin, 1994:2).
Bimbingan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam
kehidupan agamanya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat (Musnawar,
1995:143). Sedangkan menurut Faqih (2001:4) mengatakan bahwa bimbingan Islam
adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan
ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Menurut Hallen (2002;4) bimbingan islam adalah pemberian bantuan yang
terarah, kontinu dan sistematis kepada setisp individu agar dapat mengembangkan
potensi dan fitrah keagamaan yang dimiliki secara optimal, dengan cara
menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadist
kedalam diri sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sedangkan menurut Salim (2005:1) bimbingan rohani islam pada pasien adalah
kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan dan pembinaan rohani kepada
pasien di rumah sakit sebagi upaya penyempurnaan ikhtiar medis dengan ikhtiar
spiritual. Proses bimbingan yang telah dilakukan oleh tenaga kerohanian yang
merupakan usah untuk memberikan ketenangan dan kesejukan hati dengan dorongan
dan motivasi untuk tetap bersabar, bertawakal, dan senantiasa menjalankan
kewajibannya sebagi hamba Allah.
Jadi bimbingan rohani islam adalah proses pemberian bantuan kepada pasien yang
berasa di rumah sakit yang mengalami kesulitan baik lahiriah maupun batiniah, yang
dilakukan oleh tenaga kerohanian dalam upaya untuk meningkatkan keimanan dan
religiusitas pasien dan memberikan motivasi kepada pasien untuk tetap bersabar,
bertawakal, dan senantiasa menjalankan kewajiban sebagi hamba Allah.
Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Dan ingatlah dengan Allah lah hati menjadi tentram.
2. Syariah
Syariah adalah hukum-hukum yang telah dinyatakan dan ditetapkan oleh Allah SWT
sebagai peraturan hidup manusia untuk diimani, dan dilaksanakan oleh manusia
dalam kehidupannya (Salam dan Fathur Rahman, 1986: 7).
Adapun materi yang dijadikan pedoman dalam bidang syariah adalah khusus
mengenai pokok-pokok ibadah yang dirumuskan dalam bimbingan rohani Islam,
yaitu pasien dianjurkan tetap melaksanakan ibadah, salah satunya shalat. Shalat dapat
untuk membersihkan jiwa dan kesucian, juga mempunyai manfaat yang besar bagi
kesehatan rohaninya.
3. Akhlak
Akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan yang mudah,
karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu (Arifin, 1982: 44).
Materi bimbingan rohani Islam yang berbentuk akhlak di sini adalah memberikan
pelajaran tata cara, adab atau sopan santun dalam berdo’a kepada Allah, serta
memberikan dorongan mental (psikologi kejiwaan) yang berupa penuturan langsung
tentang ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist, juga selebaran do’a-do’a dan buku-buku
tuntunan yang diberikan secara gratis kepada pasien, kesemuanya itu diberikan
kepada pasien, agar tetap sabar dan tabah dalam menghadapi penderitaan. Sesuai
firman Allah dalam surat Al-Lukman ayat 17 yang berbunyi :
6
Kusumawati F dan Hartono Y, Buku Ajar Keperawatan Jiwa (Jakarta : Salemba Medika, 2012)
Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang ditandai dengan
kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut yang timbul secara alami dan dalam tingkat
yag berbeda-beda. (Maimunah, 2009)
Rasa cemas yang dialami oleh ibu hamil itu disebabkan oleh meningkatnya produksi
hormone progesteron. Horman progesteron mempengaruhi kondisi psikisnya. Selain
membuat ibu hamil merasa cemas, peningkatan hormon itu juga menyebabkan
gagguan perasaan dan membuat ibu hamil cepat lelah.(Pieter, 2011)
Kekhawatiran da kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditagani dengan serius
akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik da psikis. Fisik da pskis adalah
dua hal yang terikat dan saling mempengaruhi. Jika kondisi fisknya kurang baik,
maka proses berpikir, suasana hati, tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan
sehari-hari akan terkena imbas negatifnya. (Z west, 2010)
2.2.2 Gejala-gejala kecemasan
Gejala kecemasan dapat berupa :
1. Perasaan ansietas, yaitu melihat kondis emosi individu yang menunjukkan
perasaan cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, dan mudah tersinggung.
2. Ketegagan (tension), yaitu merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat dengan tenang,
mudah terkejut, mudah menagis, gemetar, dan gelisah.
3. Ketakutan, yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut ditingal sendiri,
takut pada binatang besar, takut pada keramaian lalu lintas, dan takut pada
kerumunan orang banyak.
4. Gangguan tidur, yaitu sukar masuk tidur, terbagun pada malam hari, tidur tida
nyenyak, bagun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi buruk, dan mimpi
yang menakutkan.
5. Gangguan kecerdasan, yaitu sukar berkonsentrasi da daya ingat buruk.
6. Perasaan depresi, yaitu hilanya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih,
bangun dini hari, dan perasaan yang berubah-ubah sepanjang hari.
7. Gejala somatik (otot), yaitu sakit da nyeri di otot-otot, kau,kedutan otot, gigi
gemerutuk, dan suara yang tida stabil.
8. Gejala somatik (sensorik), yaitu titanus (telinga berdengung), penglihatan
kabur,muka merah atau pucat, merasa lemah, perasaan ditusuk-tusuk.
9. Gejala kardiovaskular, yaitu berdebar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras,
perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung seperti
menghilang/berhenti sekejap.
10. Gejala respitori, yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan tercekik, sering
menarik napas, da napas pendek/sesak.
11. Gejala gastrointestinal, yaitu sulit menelan, perut melilit, gagguan pencernaan,
nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau
kembung, mual, muntah, buag air besar lembek, kehilangan berat badan, da sulit
buang air besar (konstipasi).
12. Gejala urogenital, yaitu sering buag air kecl, tidak dapat menahan air seni,
perasaan menjadi dingin (frigid), ejakulasi, ereksi hilang, dan impotensi.
13. Gejala otonom, yaitu mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, pusng dan
sakit kepala, dan bulu-bulu berdiri/merinding.
14. Tingkah laku pada saat wawancara, yaitu gelisah, tidak tenang, jari gemetar,
kening berkerut, muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek dan cepat, dan
muka merah.(Sadock,2015)
2.2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan
Menurut Ratnawati, 2014 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah :
a. Potensi stressor
Suatu peristiwa yag menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang,
sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk
menanggulanginya.
b. Maturasi (kematangan)
Kematangan kepribadian dari seorang individu akan lebih sulit mengalami
gangguan akibat stress, karena mempunyai daya adaptasi yang besar terhadap
stressor yag timbul. Sebaliknya individu yag berkepribadian tidak matang
akan bergantung dan peka terhadap rangsangan sehingga sangat mudah
mengalami gangguan akibat adanya stress.
a. Status Pendidikan dan Status Ekonomi
Status pendidikan dan status ekonomi yang rendah pada seseorang
menyebabkan orang tersebut mengalami stres dibanding dengan mereka yang
status pendidikan dan status ekonomi yang tinggi.
b. Tingkat Pengetahua
Tingkat pengetahuan yang rendah pada seseorang akan menyebabkan orang
tersebut mudah stres.
c. Keadaan Fisk
Stres mudah dialami oleh individu yang mengalami gangguan fisik seperti
cidera, penyakit badan, operasi, cacat badan lebih mudah mengalami stres.
Disamping itu orang yang mengalami kelelahan fisik juga akan lebih mudah
mengalami stres.
d. Tipe kepribadian
Ciri-ciri individu yang mudah mengalami gangguan stres yaitu tidak sabar,
kompetitif, ambisius, ingin serba sempurna, merasa terburu waktu, sangat
setia (berlebihan terhadap pekerjaan), agresif, mudah gelisah, tidak dapat
tenag dan diam, mudah bermusuhan, mudah tersinggung, otot-otot mudah
tegang.
e. Sosial Budaya
Cara hidup individu di masyarakat yang sagat mempengaruhi pada timbulnya
stres. Individu yang mempunyai cara hidup sangat teratur dan mempunyai
firasat hidup jelas maka pada umumnya lebih sukar stres. Demikian juga
keyakinan agama akan mempengaruhi timbulnya stres.
f. Lingkungan atau situasi
Individu yang tinggal pada lingkungan yang dianggap asing akan lebih mudah
mengalami stress.
g. Usia
Ada yang berpendapat bahwa faktor usia muda lebih mudah mengalami stres
dari pada usia tua.
h. Jenis kelamin
Umumnya wanita lebih mudah mengalami stres, tetapi usia harapan hidup
wanita lebih tinggi dari pada pria.
2.2.4 Tingkat kecemasan
Menurut Rahmatillah, 2014 ada 4 tingkat kecemasan yang dialami oloeh individu
yaitu ringan, sedang, berat dan panik
1. Kecemasan ringan
Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada
tingkat ini lapangan persepsi melebar da individu akan berhati-hati dan waspada.
Individu terdorong unutk belajar yang akan menghasilkan pertumbuha dan
kreatifitas.
2. Kecemasan sedang
pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih
memfokuskan hal-hal yang penting saat itu dan mengenyampingkan hal lain.
3. Kecemasan berat
Pada kecemasan berat lapangan persepsi menjadi sangat sempit, individu
cendrung memiliki hal yang kecil saja da mengabaikan hal lain. Individu tidak
mampu lagi berpikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan unutk
memusatkan perhatian pada area lain.
4. Panik
Pada tingkatan ini lapagan persepsi individu sudah sangat menyempit dan sudah
terganggu sehingga tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melaukan
apa-apa walaupun telah diberikan pengarahan.
2.3 Karakteristik Kehamilan
2.3.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau
fenus dalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir.7
Ketika seorang wanita sedang hamil harus menjaga diri dengan sebaik-
baiknya dan memperhatikan semua yang ia lakukan, mulai dari makanan, perasaan,
7
M Mulana, Penyakit Kehamilan dan Pengorbanannya (Yogyakarta : Kata Hati, 2008)
dan perilakunya atau apapun yang dilaukan seorang ibu hamil akan mempengaruhi
jainnya. Untuk mendapatka janin sehat dan kuat, maka selama menjalani proses
kehamilan ibu hamil harus memperhatikan dirinya secara utuh, lahir dan batin.
Oleh sebab itu seorang wanita yang sedang mengandung harus menjaga dengan baik
kesehatan bayinya, selain ibu peran ayah sangat penting untuk menjaga kesehatan
istrinya, peran ayah disni adalah memberi perhatian yang penuh kasih sayang dengan
istrinya. Dan suami harus melindungi istrinya dari hal-hal yang tidak di inginkan,
seorang wanita ketika sedang mengandung berhak mendapat berbagai perlindungan
dari suaminya.8
Islam juga menempatkan laki-laki (suami) sebagai pemimpin dan pelindung dalam
rumah tagga. Juga memberikan nafkah yang halal untuk calon anak dan istrinya.
Allah berfirman dalam Surat Al-a’raf ayat 189 :
ْ َس َّوا ِح َد ٍة َّو َج َع َل ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا لِيَ ْس ُكنَ اِلَ ْيهَ ۚا فَلَ َّما تَ َغ ٰ ّشىهَا َح َمل
ت َح ْماًل خَ فِ ْيفًا ٍ هُ َو الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَّ ْف
َصالِحًا لَّنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال ٰ ّش ِك ِر ْين هّٰللا
َ ت َّدع ََوا َ َربَّهُ َما لَ ِٕٕىِ~ ْن ٰاتَ ْيتَنَا ْ ََّت بِ ٖه ۚفَلَ َّمٓا اَ ْثقَل
ْ فَ َمر
Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu da dari padanya Dia
menciptakan isterinya, agar Dia merasa senag kepadanya. Maka setelah
diampurinya, istri itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah Dia
merasa ringan (Beberapa waktu). Kemudian tatkala Dia merasa berat, keduanya
(suami-istri) bermohon kepada Alllah, Tuhannya seraya berkata: ‘Sesungguhnya
jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami termasuk orang-orang
yang bersyukur”9
2.3.2 Masalah –masalah yang di hadapi oleh ibu hamil
Masalah yang dihadapi oleh seorang wanita ketika hamil bayak sekali baik itu
perubahan fisik maupun pskologis. Bagi yang sudah berpengalaman ataupun seorang
yag sudah siap menerima dengan perubahan yang akan terjadi pada dirinya tidak ada
masalah.
Berbeda dengan seorang wanita yang baru mengalaminya, atau wanita yang
belum siap mengandung akan menimbulkan perasaan –perasaan yang akan menekan
jiwanya terutama perubahan badan dan fisknya. Biasaya yag terjadi pada para wanita
8
Suharsono, Mencerdaskan Anak (Depok: Inisia si Press, 2005) hlm. 171
9
Q.S Al-A’raf (7 : 189)
hamil banyak mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan khususnya tentang
perubahan fisk dan psikologisnya.
Pengaruh emosi ibu pada janin misalnya depresi, seorang ibu hamil yang
mengalami depresi menjadi faktor penting pada tumbuh kembag janin. Ibu hamil
yang mengalami depresi cendrung melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau
premature.
Dalam Al-Qur’an memerintahkan untuk memuliakan kedua orang tua terutama
kepada ibu. Karena ia telah susah payah “dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah” dalam mengandung. Oelh sebab itu, Allah beriman dalamsurat Lukman ayat
14.
ي َ ِص ْينَا~ ااْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْتهُ اُ ُّمهٗ َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف
َّ َصالُهٗ فِ ْي عَا َمي ِْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِ ْي َولِ َوالِ َد ْي ۗكَ اِل َّ َو َو
ص ْي ُر ِ ْال َم
artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku da
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembali”.10
2.4 Bimbingan Islami Untuk Ibu Hamil
Janin di dalam kandungan tidak hanya membutuhkan nutrisi vitamin yang
dibutuhkan tibuhnya, tapi juga membutuhkan nutrisi ruhiyah. Nutrisi ruhiyah ini
berupa kedekatan orang tua kepada Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperbanyak shalat, berzikir, bersholawat, membaca Al-Qur’an, berpuasa jika
mampu, dan ibadah-ibadah lainnya yang disyariatkan oleh agama. hal ini akan
membuat ibu dan janin dalam kondisi stabil. Kondisi seperti ini memberikan
pengaruh positif pada janin, sehingga ia tumbuh dengan baik, secara fisik maupun
ruhaniyahnya.11
Masa-masa kehamilan adalah masa yang cukup menegangkan bagi calon ibu
baru. Ada rasa takut, khawatir, resah, meski bercampur dengan bahagia karena
menanti sang buah hati. Dalam islam ketika ibu hamil yang harus dilakukan yaitu :
1. Membaca Al-Qur’an
10
Q.S.Luqman (31:14)
11
Hasan El-Qudsy, Dahsyatnyat Bacaan…, hlm. 55.
Kegiatan membaca Al-Qur’an bagi ibu hamil hendaknya dilakukan secara santai
dan suara merdu atau tartil. Tujuan agar anak dalam kandungan merasakan
kemerduan suara ibunya yang sedang mengaji. Sebab, suara merdu dapat
diibaratkan sebagi alunan musik yang menenangkan jiwa. Selain membaca Al-
Qur’an hendaknya ibu hamil juga meresapi makna bacaan tersebut. Tujuannya
agar si anak dalam kandungannya tidak hanya paham bacaan Al-Qur’an, tetapi
juga mengetahui makna dari bacaan itu.
Kegiatan membaca Al-Qur’an dan meresapi maknanya yang dilakuka oleh
ibu hamil juha dapat mempengaruhi anak yang di kandungnya. Jika sebelum
hamil ibu jarang membaca Al-Qur’an maka ketika hamil di upayakan agar sering
membaca Al-Qur’an. Harapannya supaya anak kelak meniru orang tuanya yang
rajin membaca Al-Qur’an bagi ibu hamil dapat menimbulkan ketenangan jiwa,
rasa nyaman, dan meningkatkan rasa gembira. Hal itu tentu juga akan dirasakan
oleh anak yang dikandungnya.12
Surat yang baik untuk dibaca pada saat ibu hamil adalah surah Al-
Fatihah, surah Yasin, surah At-Taubah, surah Yusuf, surah Maryam, surah
Luqman, surah An-Nahl ayat 78 dan surah Al-A’raf ayat 189. Dengan membaca
surah dan ayat tersebut selain beribadah juga dapat memudahkan dalam
menghadapi persalinan, mendapat anak yang sehat dan sempurna, dan anak yang
sholeh dan sholehah yang patuh dan taat kepada Allah dan Rasulnya. Dengan
membaca surah dan ayat tersebut selain beribadah juga dapat memudahkan dalam
menghadapi persalinan, mendapat anak yang sehat dan sempurna, dan anak yang
soleh dan sholehah yang patuh dan taat kepada Allah dan Rasulnya.
2. Memperdengarkan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an
Memperdengarkan dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an berarti memberikan
bunyi berupa bacaan Al-Qur’an untuk didengarkan oleh anak yang masih berada
dalam kandungan dan si ibu secara sadar. Sementara, bacaan Al-Qur’an yang
diperdengarkan tersebut bisa berasal dari Ayah yang sedang mengaji atau orang
lain. Kegiatan mendengarkan tersebut sangat berguna bagi perkembangan emosi
12
Masykur Arif, Bahagianya Punya Anak Shalih Dan Shalihah, (Yogyakarta : Saufa, 2015),
hlm. 69-74.
dan otak anak. Terlebih, jika seorang yang membaca Al-Qur’an adalahn
Aayahnya sendiri, maka dapat meningkatkan keharmonisan keluarga.
Kegiatan mendengarkan seseorang mengaji dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
a. Kegiatan mendengarkan seseorang mengaji secara langsung dilakukan ketika
ada seseorang yang mengaji secara langsung di depan kita.
b. Kegiatan mendengarkan seseorang mengaji secara tidak langsung dilakukan
melalui ponsel, tape recorder, ataupun DVD yang berisi rekaman orang
mengaji.
3. Melalui shalat
Ibu hamil yang mengerjakan shalat juga akan mendapatkan banyak manfaat, baik
secara fisik maupun batin. Demikian juga terhadap anak yang berada dalam
kandungannya. Anak tersebut akan sehat secara jasmani dan ruhani.
a. Manfaat shalat secara ruhaniah bagi ibu hamil dan anak dalam
kandungannya. Shalat yang dikerjakan oleh ibu hamil akan membawa
ketenangan batin baginya dan anaknya. Rasa tenang tersebut kemudian
tumbuh menjadi rasa percaya diri yang akan membuatnya lebih yakin dan
merasa mampu menjalani masa kehamilan dengan lancar dan selamat.
Ketika menjalani kehamilan, seorang wanita sering berhadapan dengan
kehidupan yang sulit, bahkan menegangkan terlebih ketika melahirkan.
Ketika ibu hamil meraih ketenangan dan kebahagiaan dalam shalat, maka
anak yang berada dalam kandungannya tidak akan mengalami trauma dan
ketakutan. Dengan demikian, si ibu juga mengajari anaknya untuk bersikap
optimis, pemberani, dan yakin kepada Allah Swt. Jika si ibu merasa cemas,
maka anak dalam kandungan pun ikut cemas. Ia akan sering bergerak-gerak
dan menendang-nendang. Hal itu akan menimbulkan trauma dan ketakutan
bagi si anak hingga ia lahir kelak. Oleh karna itu, selama menjalani
kehamilan, para ibu hamil hendaknya rajin melaksanakan shalat,. Sehingga
ia, merasakan ketenangan batin yang juga dirasakan aoleh anak yang di
kandungnya.
b. Manfaat shalat secara jasmani bayi ibu hamil dan anak dalam kandungannya.
Selain ruhani, manfaat shalat juga dirasakan oleh jasmani kita. Shalat dapat
membuat kita sehat dan bugar. Sebab, gerakannya membuat organ tubuh kita
ikut bergerak. Dalam hal ini, rasa sakit yang sering dialami oleh ibu hamil
dapat dikurangi atau dihindari dengan cara rajin melaksanakan shalat. Ketika
shalat, otot-otot ibu hamil yang kaku menjadi renggang, sehingga aliran
darahnya menjadi lancar dan janin menjadi sehat, terutama shalat wajib.
4. Melalui Dzikir
Berdzikir dapat membawa ketenangan bagi pengamalnya, bacaan dzikir akan
terlebih dahulu memberikan ketenangan bagi ibu hamil 9secara psikologi).
Kemudian ketenangan hati tersebut memotivasi tubuh si ibu agar selalu
semangat. Sehingga ia mampu menjalani masa kehamilannya.
BAB III
Metode Penelitian
13
3.2 kerangka Teori
Kerangka Konsep
(kuisioner
HARS)
Karakteristik Ibu Hamil:
Tidak ada kecemasan
1. Pengetahuan
2. Usia
Ringan
3. Status Pendidikan
Sedang
Berat
Sangat Berat
Gambaran/karakteristik
Pengetahuan
Ibu Hamil Tingkat
Usia
Primigravida gangguan
Status Pendidikan Trimester III kecemasan
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan dalam pengumpulan data
berhubungan dengan penelitian yang akan dilaukan. Adapun langkah-lagkah
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode pengumpulan data
a. Menemui responden yang memenuhi kriteria
b. Memperkenalkan diri, maksud dan tujuan penelitian
c. Peneliti meminta responden menandatangai lembar informed consent bai
responden yang tersedia.
d. Menjelaskan cara kerja dari kuisioner pada responden.
e. Peneliti mengkaji tingkat kecemasan ibu sebelum pemberian intervensi.
f. Dianjurkan responden untuk melakukan posisi sim kanan/miring kanan.
g. Melakukan intervensi terapi murottal Al-Qur’an berbasis androin dengan
memperdengarkan setiap surah yang sudah ditentukan dengan renta waktu
sesuai dengan pajang setiap surah.
h. Mengukur tingkat kecemasan ibu hamil setelah intervensi.
i. Intervensi dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.
3.4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
1. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
ia ketahui (Arikunto, 2010). Kuesioner yag digunakan memiliki 20 jumlah soal
pilihan ganda untuk pengetahuan dan 14 item soal berupa pertanyaan untuk
tingkat kecemasan.
3.4.5 Validitas dan reabilitas data
a. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yag diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan meggunakan
product moment. Suatu instrumen dikatan valid atau sahih apabila korelasinya tiap
butiran memiliki nilai positif dan nilai r hitung > r tabel (Notoatmodjo, 2010).
b. Reabilitas
Reabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukka
pengukuran dua kai atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan mengunakan
alat ukur yag sama. Pengukuran reabilitas menggunakan bantuan sofware
komputer dengan rumus alpha cronbach. Suatu instrumen dikatakan reliable
apabila r hitung > r tabel (Notoatmodjo, 2010)
3.4.6 Teknik analisis data
a. Pengolahan data
Pengolahan data dilaukan dengan tahapan sebagai berikut :
(1). Penyuntingan (Editing)
Setelah semua kuesioner terisi denga jawaban responden kemudian penelitian
melaukan pemeriksaan kelengkapan jawaban kembali apakah sudah terisi semua
atau belum.
(2). Pengkodean (Coding)
Setelah melauka pengecekan terhadap kuesioner selajutnya peneliti melakukan
pengkodean untuk memudahkan pengolaha data dengan penomoran misalkan
nama ibu hamil diganti menjadi nomer responden 1,2,3,4,5,……30.
(3). Pentabulasian (Tabulating)
Setelah data diedit dan di beri kode, kemudian peneliti melakukan proses
pentabulasian dimana data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi serta
tabel silang untuk mendapat hasil terapi Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat
kecemasan ibu hamil trimester III.
3.4 Sistematika Penulisan