Dasar Dasar Getaran Mekanis PDF
Dasar Dasar Getaran Mekanis PDF
DASAN-DASAR
GEMMEITANIS
Hok Cipto dilindungi undong-undong. Puji syukur kepada Tuhan Pencipta Alam saya panjatkan dengan terbihrya
Dilorong memperbonyok otou memindohkon sebogion otou seluruh isi buku ini dolom Bul<ts Dasar Dosar Getartm Mekanis ini, setelah melalui proses penyusunan,
bentuk opopun, boik secoro elektronis moupun mekonis, termosuk memfotocopy, penyuntingan, koreksi pada keseluruhan buku. Yang menggembirakan, buku
merekom otou dengon sistem penyimponon loinnyo, tonpo izin tertulis dori Penulis. ini dipublikasikan untuk menghilangkan kesan bagi sebagian dosen terutama
mahasiswa bahwa mendalami vibratin Engineering itu sulit. Lebih dar:i itu,
Penerbir: C.V ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
Jl. Beo 38-40,Telp. (O2741 56188.l (Hunting), Fax. (O274\ 588282 Yogyokorro diharapkan buku ini menjadi pegangan dalam mengawali untuk mengenal
5528 r teknik getaran sehingga berguna selain untuk mahasiswa juga bagi dosen,
peneliti, konsultan, dan masyarakat umum yang interes terhadap bidang
Percetokon: ANDI OFFSET engineering ini. Paling tidak, hal ini akan memberi pola urutan baru dalam
Jl. Beo 38-40,Ielp.(O27a) 56.l88.l (Hunting), Fax.(O274lr 588282 Yogyokorro
pembelajaran untuk memperluas pengetahuan getaran.
5528 r
l. Mr., lrrrrrir rrl Vil;rcrlion Buku inijuga meralkan bagaimana membuat model Lamp Mass dari ber-
bagai benda sesuai kepentingan analisa yang diinginkan, misalnya elastisitas
DDC'21 :620.3
ban yang dipentingkan maka model getaran dibuat berlainan dengan jika
chasisnya yang dipentingkan. Ibarat pepatah mengatakan Bersakit-sakit
Dahulu Bersenung Kernudian bagi pecinta teknik getaran, kesabaran yang
IV Dasar-Dasar Getaran Mekanis
dilakukan dengan tekun dan teliti antara lain dari membaca buku ini, dapat
menghasilkan pemahaman utuh getaran dan dapat melakukan penerapan
model dari jawab permasalahan fenomena riil.
DAFTAR ISI
Ucapan terima kasih yang sebesar-besamya saya sampaikan kepada
semua fihak yang membantu dan ikut mengoreksi dalam proses pembuatan
buku ini yaitu, staf dan karyawan ANDY OFFSET. Bapak Indra Herlamba, KATA PENGANTAR ........... .......iii
Bapak Mansyur, dan Bapak Ali Khomsah. Kritik, saran, dan masukan yang DAFTAR ISI............. ..................... v
berguna untuk penerbitan selajutnya. sangat ditunggu. Semoga buku ini
bermanfaat.
DATAR GAMBAR. ......................ix
DAFTAR TABEL..... ..................xiii
Surabaya, Nopember 20 10
BAB 1 PENDAHULUAN ..........1
l. I Sejarah Perkembangan Getaran Mekanis.......................... I
1.2 Konsep Dasar Getaran Mekanis .....................5
Tungga Bhimadi Karyasa
1.3 Pembebanan dan Klasifikasi Getaran ..........13
1.4 Prosedur Analisis Getaran .........16
1.5 Model Cetaran Sesuai Kebutuhan. ...............20
1.6 Elemen Pegas .........22
1.7 Elemen Massa atau Inersia ........28
1.8 Elemen Peredam .......................31
1.9 Ringkasan.. .............37
1.10 Pertanyaan untuk Pemahaman .....................38
1.ll Soal... ......................39
Gambar 2.7a Beban pada bentang Hoist .........59 Gambar 4.1 Diskritisasi interval 0 sampai t durasi A:t/n.................144
Gambar 2.7b Sistem Pegas - Massa redaman viscouns .......................61 Gambar 4.2 Eksitasi gaya untuk contoh 4.2 ............. ..... 148
Gambar 2.8 Getaran teredam (<1.0 ........ ......65 Gambar 4.3 Variasi fungsi step eksitasi gaya untuk contoh 4.3 ....... 150
Gambar 2.9a Getaran dengan redaman kritis (:1.0 ............... ...............67 Gambar 4.4 Breakdown eksitasi dari gambar 4.3 menjadi fungsi
Gambar 2.9b Redaman kritis (:l.0 dengan variasi kecepatan ..............67 dengan unit step ......................152
Gambar 2.9c Simpangan aperiodik dengan (> 1.0 ................................. 6g Gambar 4.5a Respon dinamik tak teredam eksitasi impuls
Gambar 2. I 0a Respon getaran bebas SDOF . .. . .. .. ..... .. .. .. .. .. . 69 dan step delay.......... ...............153
Gambar 2.10b Laju pengurangan osilasi ..........70 Gambar 4.5b Respon dinamik tak teredam eksitasi Sinus" delay,
Gambar ..
2.10c Penurunan logaritmik sebagai fungsi- e . . . .........71 ramp-eksponensial ................. 154
1- Gambar 4.6 Pulsa segitiga serta breakdown dari contoh 4.5 ............ 155
Gambar 2.10d Penurunan logaritmik dengan d = iln (5; .... . . ......73
t'l xil Gambar 4.7 Plot solusi respon dinamik untuk soal 4.5.............. ....... I 57
Gambar 2.10e Laju pengurangan osilasi redaman kecil ........... ..............74 Gambar 4.8 Pulsa kecepatan untuk contoh 4.6 ................................. I 59
Gambar 2.11 Sket respon getaran SDOF......... Gambar 5.1 Tiga contoh sistem dua derajat kebebasan ..............'....174
..................75
Gambar 2.12 Sket dan respon getaran soal2.2...... Gambar 5.2 Sistem pegas-redaman dua deraj at kebebasan .............. 17 7
............7g
Gambar 2.13 Free body diagram Coulomb damping............................ 82 Gambar 5.3 Sket untuk contoh 5.1 ............ ...................185
Gambar 2.14 Plotpersamaan2.60 dan2.6l Gambar 5.4 Perpindahan pada massa m I dan Ir12 .............................. 1 87
......................83
Gambar 5.5 Sistem torsional dua derajat kebebasan ..... 190
Gambar 3.1 Sistem redaman pegas-masa SDOF .............95
Gambar 5.6 Getaran torsional DDOF untuk contoh 5.3 ................... 19 1
Gambar 3.2 Simpangan sistem redaman pegas-massa ................ .......96
Gambar 5.7 Sistem torsional DDOF untuk contoh 5.4........... ....... 1,94
Gambar 3.3 Kurva amplitudo rasio SDOF tanpa redaman "...............98 "..
Gambar 5.8 Sistem getaran DDOF tanpa redaman........................... I 96
Gambar 3.4 Displacement dari beda fase
Gambar 6.1 Sistem pegas-massa MDOF ....212
eksitasi harmonik 0< rolat,,)l .......................98
Gambar 6.2 Sistem pegas-massa untuk soal6.1 ............215
Gambar 3.5 Displacement dari beda fase
Gambar 6.3 Sistem pegas-massa-redaman untuk soal 6.2 ..............' 217
eksitasi hamronik crllro,,)l .........99
Gambar 3.6 Kurva SDOF tanpa redaman kondisi resonansi............l00 Gambar 6.4 Sistem pegas-massa untuk soal 6.3 ...........222
Gambar 3.7 Respon total frekuensi natural Gambar 6.5 Model suspensi otomotif untuk soal 6.4 ...................'...225
Gambar 6.6 Sket dari contoh 6.5 ............ ............'.........229
eksitasi hamronik SDOF........ ....................101
Gambar 3.8 Rasio eksitasi massa SDOF Gambar 7.1 Starl awal MATLAB.. .............239
....103
Gambar 3.9 Skema sistem pompa torak.......... ..............104
Gambar 7.2 Window MATLAB .................239
Gambar 3.10 Variasi 'x dan O' dengan r ................ Gambar 7.3 Jawaban permasalahan MATLAB contoh 7.1 .............241
........106
Gambar 7.4 Vektor kolom MATLAB .......245
Gambar 3.1I SDOF eksitasi dari displacement Base.........................1I I
Gambar 7.5 Hasil input untuk matriks A dan 8................ ................246
Gambar 3.12 Kurva respon frekuensi getaran SDOF Base .......... ......114
Ganhar 7.6 Perkalian dan penjumlahan A dan B........................'.... 250
Gambar 3.13 Yariasi-zly terhadapfiekuensirasio.............................1l5
Gambar 3.14 Gerakan vertikal mobil eksitasi displacement jalan...... I l6 Gambar 7.7 Hasil operasi aritmatika fungsi invers .......250
Gambar 3.15 Penyanggah massa putar tidak balance Gambar 7.8 Hasil )lot fungsi y= I -cos 2x dany:e* .......... ........'......253
.... I 19
Gambar 3.16 Rotating unbalaced masses Gambar 7.9 Notepad dan menyimpan m-file ................254
....l}l Gambar 7.10 Skema problem getaran contoh 7 .6 .............................. 25 5
Gambar 3.17 SDOF dengan Coulomb damping dan eksitasi gaya.--l23
Gambar 3.18 Asumsi beban Impack sebagai eksitasi.........................127 Gambar 7.11 Hasil plot dari contoh 7 .6a............ .............257
Gambar 7.12 Hasil plot dari contoh 7.6b............ .............257
Gambar 3.19 Asumsi delta waktu impact sebesar ,+.....................128
Gambar 7.13 Hasil plot respons dari contoh 7 .7 ................'..............'. 25 8
xii Dasar-Dasar Getaran Mekanis
3. Mampu memahami elemen dasar dari model sistem getaran yang terdiri
dari elemen pegas, elemen inersia, dan elemen redaman.
4. Mampu melakukan analisis getaran riil sederhana menjadi model
elemen dasar sistem getaran.
pendulum. Pengamatannya dilakukan terhadap resonansi, dengan identitas Ada hal yang menarik dari cerita perkembangan teori getaran dari
pada
bua benda yung- dit uurrgkan oleh tali sebagai energi yang ditransfer sebuah plat. Pada tahun 1802 Chladni mengembangkan sebuah metode
frekuensi yang sama. Galileo menemukan hubungan anlara densitas, dengan meletakkan pasir pada permukaan plate yang bergetar. Dia
tegangan. panjang, dan frekuensi ayunan sebagai getaran kawat' menemukan suatu pola yang menarik dan indah pada pasir yang diletakkan
pada plat yang sedang bergetar itu. Penelitian getaran pada plate dilanjutkan
Setelah Newton menyampaikan empat hukum mekanika, belum muncul
penrbagian teknik getaran sebagai bagian ilmu fisika ini. Sekarang, fisika oleh ilmuwan Jerman, Sophie, dengan mengembangkan persamaan
'sebagal matematika getaran pada plat tersebut tahun 1816. Kemudian persamaan
basic atau dasar getaran sudah menyatakan pembagian fisika menjadi
getaran disempurnakan oleh Kirchhoff pada tahun 1850. Meskipun kita
statika dan dinamika. ttut<um Newton ke'3 tentang aksi-reaksi merupakan
prinsip dasar yang awalnya dianggap sepele dan kurang populer untuk aplikasi
belum tahu siapa yang memulai, hukum getaran Rudolf Herz tentang
fenomena getaran sebagai proyeksi gerak melingkar pada bidang datar.
*ekanika komputasi, sehingga tidak sedikit pakar yang meninggalkan prinsip
tentang Persepsi Herz tentang rambatan getaran ini pada media udara merupakan
tersebut karena dianggap membingungkan, sama halnya pemahaman
Istilah kelembaman dipopulerkan sumbangan yang tidak kalah penting untuk gelombang. Nama Newton dan
hukum Newton ke-2 tentang kelembaman.
oleh D'Alembert yang memberikan inspirasi penyusunan persamaan Herz layak diabadikan untuk safuan turunan dalam mekanika, yain gaya
yang atau beban dengan simbol 'N' dan frekuensi dengan simbol 'Hz'. Definisi
keseimbangan kondisi staiik dan dinamik statih misalnya struktur rangka
getaran mengikuti istilah fisika, yaitu wujud dari proyeksi gerak melingkar
disebut sebagai struktur statik tertentu. Penyelesaian struktur statik
tertenfir
-niengandalkan dalam bidang datar yang menghasilkan gerakan bolak-balik atau osilasi pada
yang hanya persamaan keseimbangan dan tidak melibatkan
garis diameter yang selalu melalui pusat gerak lingkaran sebelumnya. Garis
*"tod. tambahan, seperti metode kekakuan dan metode superposisi,
merupakan hukum dasar yang memberikan kontribusi sangat besar dalam dari gerak bolak-balik hanya memiliki dua kemungkinan. yaih: dua garis
saling menyilang dengan sudut 90 derajat. Apabila salah satu garis yang
perkembangan penerapan getaran mekanis.
verlikal disebut osilasi getaran transversal, maka osilasi dalam garis
Faktor lain yang juga menjadi peletak arah evaluasi mekanika getaran horizontal disebut osilasi getaran longitudinal.
adalah asumsi p.gr.-du-per (kondisi riil ini tidak ada). Asumsi ini
diguna-
yaihr Setelah itu penelitian mengcnai getaran berfokus pada mekanikal praktis
kan untuk memodclkan senlua fenomena getaran sesuai kondisi benda,
dan struktur. Pada tahun 1877 Rayleigh mempublikasikan bukunya yang
asumsi bahwa benda mempunyai hanya dua parameter yaitu: konstanta
membahas teori suara. Buku ini mempertimbangkan teori klasik dari getaran.
untuk pegas, dan konstanta untuk damper.
Kontribusi dari Rayleigh yang perlu dicatat adalah metode yang diternukan-
Sejumlahpakarselainfokusunfukpersoalangetaran.yaitupakar nya untuk menentukan secara fundamental frekuensi getaran dari sebuah
matematika, seperli Taylor, Bernoulli, D'Alembert, Euler, Langrange dan sistem konservatif dengan menerapkan prinsip konservasi energi. Metode ini
tr'ourier juga memb".ikun konstribusi berharga bagi pengembangan teori sekarang dikenal dengan metode Rayleigh. Pada tahun 1902 Frahm
getaran. Bemoulli sebagai yang pertama kali mengajukan teoi linier super- menyelidiki pentingnya getaran torsional dalam perancangan poros propeller
"posisi
dari getaran harmonik sederhana balok, dan balok tersebut ditr-rmpu kapal uap. Peredam getaran dinamik yang melibatkan tambahan sistem
p"gur. Perumusan matematika untuk model getaran dengan pegas ini diawali spring-mass untuk menghilangkan getaran sistem utama dikemukakan oleh
puAu tahun 1751. Kemudian, Bemoulli mengembangkan persamaan Frahm pada tahun 1909. Sejumlah kontributor pada abad modern, seperti
diferensial untuk getaran arah lateral dari batang primatik dan menggunakan Stodola, Timoshenko.dan Midlin juga perlu dicatat. Metode Stodola di-
persamaan itu untuk mendapatkan solusi pada kasus defleksi
yang kecil.
gunakan untuk menganalisis getaran batang pejal yang juga dapat diaplikasi-
maupun
irada tahun 1798 Coulumb melakukan penelitian baik secara teoretik kan pada bilah turbin. Timoshenko dan Midlin memperbaiki teori getaran
torsional dari sebuah logam yang digantung oleh
eksperimen untuk osilasi pada batang pejal dan plat. Para pakar kembali menyadari bahwa fenomena
sebuah kawat. resonansi antara perhrtungan teori dan yang terjadi secara riil pada benda
harus diperhitungkan. Pemyataan ini muncul dari penelitian Dankerley pada
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan
tahun 1915 yang menyampaikan bahwa formulasi frekuensi pribadi batang analisis getaran kompleks sistem mekanis, struktur, ataupun kendaraan.
yang ditumpu jepit dapat diperoleh sampai orde reformasi tak terbatas. Sebut saja, perkembangan kapasitas CPIJ dan pengecilan dimensi PC.
Penentuan frekuensi ini disebut dengan Metoda Dankerley. Kapasitas CPU untuk PC dari 120 MB tahun 1985 sebagai komputer mini,
sampai l0 GB pada tahun 1988 yang diagungkan saat itu dengan istilah
Persoalan getaran berkembang tidak hanya pada masalah idealisasi dan
cray-2. Kedua komputer ini menempati ruang CPU sebesar lemari besi.
kepraktisan, tetapijuga pada akurasi perhitungan. Misalnya, akurasi pertama
Bandingkan dengan PC kapasitas 250 GB tahun 2009 yang hanya sebesar
fokus pada solusi getaran sederhana sebagai pendekatan linear. Beberapa
notebook, kotak kecil berukuran 44 dengan ketebalan 2 cm. Dengan kondisi
contoh lainnya menggunakan model getaran non-linear. Pembeda linear dan
CPU terakhir, jawaban atas permasalahan model getaran dalam skala besar
nonJinear ditenfukan dari fenomena elastisitas dan plastisitas dalam uji tarik
seperti pada gedung bertingkat, stadion, pesawat terbang, kapal, dapat diper-
material. Getaran mendekati kondisi non-linear manakala teaadi plastisitas
oleh hanya dengan menggunakan notebook tersebut. Tentu saja solusi model
bahan. Sudah lama ditemukan bahwa banyak permasalahan dasar dari
getaran dengan idealisasi elemen yang sangat banyak membutuhkan piranti
mekanika, termasuk getaran, adalah non-linier. Meskipun pendekatan secara
lunak sebagai aplikasi ilmu pengetahuan. Peranti lunak tersebut antara lain
linier masih dapat diadopsi dalam kebanyakan kasus, namun bagaimanapun
SAP dan MATLAB. Pada bab terakhir buku ini disampaikan aplikasi
tetap tidak mampu untuk mencakup semua kasus. Pada kasus nonJinier ada
idealisasi getaran dengan MATLAB.
beberapa fenomena yang secam teoretis tidak mungkin terjadi pada kasus
linier. Pengembangan model matematika non-linier pada teon getaran
pertama sekali dikernbangkan oleh Poincare dan Lyapunov pada akhir abad 1.2 Konsep Dosor Getoron Mekonis
ke-19, namun baru pada tahun 1920 Dulfing dan Van der Pol mampu
Getaran adalah gerakan berisolasi dari sistem mekanis serta kondisi-kondisi
mendefinisikan solusi matematika untuk teori getaran nonJinier. Dalam
dinamisnya. Gerakan dapat berupa benturan yang berulang secara kontinyu
kurun 20 tahun terakhir penulis buku yang membahas soal getaran, seperti
atau dengan kata lain dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak.
Monorsky dan Stoker, menuangkan hasil perhitungan getaran non-linier
Getaran sebagai fenomena alam merupakan kecenderungan respons alam
dalam sebuah monograf.
atau respons yang teq'adi, baik langsung maupun tidak langsung, akibat
Karakteristik getaran random terjadi pada fenomena gempa bumi, angin, te4'adinya peristiwa alam. Peritiwa alam ini menampakkan sesuatu yang
dan kebisingan yang berasal dari mesin. Fenomena tersebut merupakan suatu dapat kita pelajari rentetannya. Penampakan ini dapat merupakan sesuatu
hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian di bidang ini mulai tampak setelah yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan oleh panca indera. Ranah
Wiener dan Khinchin pada awal tahun 1930 mengaplikasikan deret Taylor pengetahuan tertarik terhadap lingkup fenomena yang tidak dapat dirasakan
pada spectral density. Paper yang dipublikasikan Lin dan Rice antara tahun panca indera, sepefti panas dan getaran. Getaran merupakan salah satu
1943 dan 1945 menentukan arah ilmu getaran random pada tataran praktis fenomena alam. Itu berarti kita buat kelompok kejadian dari respons
guna memecahkan permasalahan dalam ilmu rekayasa. Monograf yang penampakan dalam domain yang kita sebut getaran. Gempa merupakan
dibuat oleh Crandall, Mark dan Robson secara sistematis menunjukkan anggota kelompok getaran dan gerakan pegas daun sebagai penghubung roda
eksistensi dari teori getaran random. dengan sasis mobil merupakan getaran.
Sampai akhir Perang Dunia II, perkembangan ilmu getaran masih pada Contoh penjelasan teknis untuk fenomena getaran mesin terhadap
kasus beberapa derajat kebebasan. Namun setelah ditemukannnya komputer fondasi adalah sebagai' berikut: Getaran mesin disebabkan oleh adanya
pada tahun 1950, yang memungkinkan untuk membuat sistem kompleks variasi oleh sistem penggerak menjadi gaya yang memiliki resultan tidak
yang lebih moderat, hal itu membangkitkan solusi untuk pendekatan masalah sama dengan nol atau resultan gaya dengan harga berubah-ubah. Kalau
dalam bentuk perhitungan numerik dengan program looping. Pengembangan semua gaya tersebut mempunyai harga dan arah yang dapat dihitung secara
secara simultan dari metode elemen hingga membuat rekayasawan mampu tepat dan akurat maka keseimbangan mesin tersebut akan terjadi sehingga
menggunakan komputer untuk mendapatkan solusi secara numerik dan mesin tidak menimbulkan getaran. Kenyataannya, gaya di dalam sebuah
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan
mesin selalu berubah, baik harga maupun arahnya, belum lagi ditambah gaya
luar sebagai gangguan misalnya dari efek inersia. Keseimbangan tidak
mungkin dicapai meskipun sudah dilakukan perhitungan mendetail. Masalah
penyeimbang gaya yang berubah-ubah ini, ditambah gerakan bolak-halik
dari elemen-elemen mesin pada bagian tertentu, menyebabkan setiap gerakan I
mesin selalu menimbulkan getaran. Rekayasa getaran sebagai jawaban atas v
permasalahan sampai saat ini, bertujuan untuk meminimasi efek kerusakan
akibat adanya getaran tersebut. Getaran mesin juga dapat terjadi antara lain
oleh gaya putar atau torsi yang tidak seimbang, dalam artian gaya tersebut
tidak mempunyai harga tetap; perubahan tekanan gas dalam torak, dan
perubahan gaya kelembaman atau momen lentur dalam setiap gerakan benda. Datum {(l - cos g)
Kalau gaya yang berubah-ubah dalam mesin ini terjadi pada kecepatan yang -
sama dengan getaran frekuensi pribadi dari struktur atau konstruksi
keseluruhan mesin maka resonansi akan terjadi. Resonansi akan menyebab- m8
kan amplitudo getaran menjadi naik secara teoritis dengan ideal frekuensi
Gombar 1.1 Getaron sederhana dari ayunan pendulurn
hingga mencapai tak berhingga. Secara riil, apabila mesin tidak didukung
sistem peredaman yang cukup maka shuktur pendukung mesin yang bergetar Sebagai contoh adalah getaran dari pendulum pada Gambar l.l. Jika
tersebut akan rusak. suatu massa m dilepas setelah disimpangkan membentuk sudut 0 '
' pada
posisi-I, energi krnetiknya adalah nol. Namun pada posisi ini energi
Gerakan yang menyebabkan getaran ini merupakan fenomena alam
potensialnya sebesar 'nryl(l-cos 0)', karena gaya graitasi 'mg' akan mem-
tidak langsung. Fenomena alam tidak langsung ini tidak dapat dihilangkan
berikan torsi sebesar nrgl sin, di titik o. Benda tersebut akan mulai berayun ke
sebagaimana halnya noise dan gangguan. Namun demikian getaran ini dapat
kiri dari posisi-I. Hal ini akan memberikan percepatan angular searah jarum
dikurangi dari pengaturan dampak pada penampakan frekuensi dan amplitudo.
jam. Ketika mencapai posisi-2, semua eneryi potensial benda dikonversi
Frekuensi getaran secara fisik apabila tidak terkendali dapat menirnbulkan
menjadi energi kinetik. Ayunan benda kemudian berlanjut ke posisi-3, namun
kondisi bising pada saat pengoperasian mesin, sedangkan amplitudo getaran
torsi yang berlawanan dengan arah jarum mulai bereaksi akibat gaya resultan
tak terkendali tampak lewat goyangan mesin yang tak beraturan. I-Intuk
sebagai gaya radial. Hal ini menyebabkan terjadinya perlambatan pada benda.
mengurangi akibat merugikan dari dua parameter ini, agar tidak merusak
Kecepatan benda berkurang hingga menjadi nol pada posisi-3. Pada posisi ini
struktur yang bergetar, selain dilakukan dengan analisis, data percobaan, dan
semua energi kinetik benda dikonversi menjadi energi potensial. Akibat
tinjauan teori. Analisis dibantu dengan komputasi PC sebagai pendukung'
adanya torsi dari resultan grafitasi dan tegangan tali, dan meskipun pada posisi-
Umumnya getaran timbul akibat adanya gaya yang bervariasi dengan 2 tidak ada gaya resultan radial, benda melanjutkan ayunannya dengan arah
waktu. contohnya, ayunan sebuah pendulum yang dikaitkan dengan sebuah berlawanan jarum jam, dengan percepatan secara angular dan melewatititlk-Z.
kawat seperti pada Gambar 1.1. Secara umum sebuah sistem bergetar,
Proses ini terus berulang dan pendulum akan memiliki gerakan osilisasi.
menyimpan energi potensial (pegas dan bahan elastis), dan energi kinetik
Namun secal? praktis besar sudut osilasi '0' secara perlahan berkurang dan
(oleh massa atau inersia sebagai idealisasi sifat pegas), ataupun penyerap
pendulum akhimya berhenti akibat adanya redaman yang dihasilkan oleh
energl dan melepaskannya secara perlahan (seperti idealisasi sebagai
udara. Arlinya ada sebagian energl yang hilang setiap siklus yang disebabkan
damper).
oleh adanya redaman udara. Konsep dasar perpindahan energi adalah energl
itu tidak dapat hilang, melainkan berpindah. Jika bumi dan atmosfir menjadi
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan
andalan tempat perpindahan energi akhirkarcnapenyerapan dari benda, maka mekanik dengan gerakan atau simpangan sebagai fungsi sinusoidal atau
wajarbila 'Bumi Makin Panas'. dengan 'y :A sin rot' dapat dianalogikan dengan rangkaian elektronika
Frekuensi dan simpangan merupakan contoh parameter getar untuk
sebagai'V: RI sinrot'dengan (V:voltage, R:Tahanan, dan I:arus).
perancangan mesin dan struktur rekayasa perlu mempertimbangkan sifat Secara umum, gerak getaran merupakan suatu fungsi periodik di mana
getaran yang terjadi dan sejauh mana dapat merusak bagian yang lain. fungsi periodik tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan 1.1. Waktu t
Bagian ini disebut sistem. Getaran secara sistem atau bagian dari sistem yang dan periode T dengan percepatan sudut dalam rpm (rotasi per menit) mem-
berosilasi dapat terjadi sebagai geraknn linear rniring atau gerakan nonlinear berikan hubungan Fungsi Harmonik, persamaan 1.2. hka fungsi harmonik
(bedakan dengan istilah getaran non-linear yang sudah dibahas sebelumnya). dinyatakan dengan simpangan atau x(t) maka Fungsi Kecepatan merupakan
Untuk sistem gerakan linear berlaku prinsip superposisi dengan penggunaan turunan pertama dari fungsi simpangan sebagai fungsi waktu, sesuai
model matematika yang sesuai atau mengikuti asumsi teoretiknya. Hal ini persamaan L3.
dapat menjadi dasar analisis dari perhitungan teori sistem yang lebih rumit.
Fungsi Periodil! x(t): x (t + T ) (1.1)
Sebaliknya, apabila teknik untuk menganalisis sistem gerakan kurang di-
kenal atau tidak sesuai kondisi riil saat digunakan, maka hasil analisis perlu Fungsi Harmonik Sederhana, x(t): A sin o: t (r.2)
dipertimbangkan. Analisis gerakan linear dalam getaran hanya populer
Fungsi Kecepatan, v(t): dx / dt: A co cos or t (1.3)
dalam upaya mendapatkan prediksi teori seperti dibahas dalam buku ini. Hal
ini merupakan salah satu alasan mengapa Engrneering vibration menjadi Jumlah minimum koordinat bebas yang dibutuhkan untuk menentukan
kurang populer. Semua sistem riil dari fenomena getaran derung mempunyai gerakan semua benda dan berhubungan sebagai bagian dari sistem pada
gerakan non-linear, yang berarti amplitr.rdo osilasi cenderung berubah tidak waktu tertentu, didefinisikan sebagai Derajat Kebebasan Sistem atau Degree
beraturan. of Freedom. Sistem sederhana pada pendulum Gambar 1.1, dan untuk contoh
pada Gambar 1.2, mewakili Single Degr"ee of Freedom. disingkat SDOF,
Parameter getaran, misalnya frekuensi, dijelaskan sebagai jumlah getaran
atau sistem satu derajat kebebasan. Pada sistem pendulum sederhana Gambar
yang terjadi dalam kurun waktu 1 detik. Rumus frekuensi tentu saja merupa-
1.1, koordinat dapat ditentukan baik menggunakan koordinat kartesian
kan'n-getaran per-l detik' atau dengan satuan 'Hz'. Frekuensi dapat juga y' maupun koordinat polar dengan ' 0 ' .
dengan 'x dan
dinyatakan dengan satuan radian per detik (radls) dan disimbolkan dengan
omega (ro). Hubungan antara omega dan frekuensi adalah 'a : 2n f . Jika koordinat kartesian 'x dan y' dipergunakan untuk menggambarkan
Parameter lainnya adalah periode. Periode dinyatakan sebagai waktu yang gerakan pendulum, maka koordinat-koordinat itu (x dan y) tidak saling bebas
diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Dengan demikian rumus (sesuai kemampuan gerakan dengan DOF:l). Koordinat 'x dan y' tersebut
periode adalah satu dibagi frekuensi, atau 'T : llr. Periode umum dihubung- dihubungkan dengan persamaan *' + yt : 12, dengan' I ' adalah panjang
kan dengan harmonik, karena harmonik merupakan suatu gerakan dengan pendulum yang tetap. Ada satu lagi koordinatyang dapat menggambarkan
periode yang tetap selamanya. Harmonik berarti keselarasan, seperti per- gerakan pendulum, yang dalam contoh ini kita temukan bahwa penggunaan
putaran siang dan malam secara teratur dalam periode 24 jam. Harmonik koordinat polar sebagai koordinat bebls sistem pendulum sederhana lebih
juga terjadi pada ayunanjam dan detakjantung. tepat daripada koordinat karlesian. Untuk kasus slider Gambar 1.2 (a), baik
koordinat polar '0' maupun koordinat kartesian 'x' dapat digunakan untuk
Getaran dapat pula terjadi akibat perubahan suhu atau temperatur.
menggambarkan gerakan slider. Pemyataan penggunaan koordinat kartesian
Perubahan temperatur berhubungan dengan perubahan panjang atau pendek
'x'berhubungan dengan harga'0' sebagai 'x: R sin 0 ', dengan'R'panjang
material konduklor. Analogi getaran (perhitungan dengan cara getaran yang
penyangga screw. Untuk Gambar 1.2 b), koordinat kartesian sebagai hanya
dapat diaplikasikan pada kejadian selain getaran), adalah perubahan sudut
arah sumbu 'x' dapat digunakan unfuk menggambarkan gerakan benda.
tekan pertemuan roda gigi, dan perubahan kecepatan yang menyebabkan
Sedangkan untuk sistem torsional Gambar 1.2 (c), koordinat polar '0' lebih
gerakan membran pada telinga atau pada alat kedokteran. Idealisasi getaran
tepat digunakan unhrk menggambarkan gerakan benda.
10 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 11
Matriks bujur sangkar '[m], [c] dan [k]' adalah matriks massa, matriks Sebuah sistem yang mengalami getaran dengan kondisi batang kontinu
damping, dan matriks kekakuan. Contoh koefisien matriks untuk 2-DOF ditumpu secara sederhana pada satu sisi sebagai tumpuan jepit. Derajat
masing-masing sebagai berikut: kebebasan batang tersebut dapat kita idealisasikan sama dengan 2 ata:u 3
sampai dengan derajat kebebasan tak berhingga. Dalam hal ini sistem
l*. 01 kontinu diberlakukan sebagai sistem diskrit, sehingga untuk solusi model
[m]:I' nt:_) I
6. Getaran non-linier adalah semua komponen sistem yang bergetar baik Langkah 1: Membuat Model Matematika
itu pegas, massa, dan peredam berperilaku non linier. Pada kondisi ini Model matematika merupakan representasi dari kondisi
penerapan prinsip superposisi tidak valid dan analisis menggunakan
riil realisasi
operasional sebuat sistem dan tujuarr pernbuatan model matematikan ini
model matematika kurang baik untuk dikembangkan. Perhitungan adalah untuk mencari solusi dari analisis perilaku sistem. Model matematika
numerik dengan pendekatan metode nonlinear dari hasil regresi haruslah mampu menggambarkan sistem cukup detail, namun tidak
kelakuan material suatu percobaan dilakukan. Contoh pendekatan ini menrbuatnya terlalu kompleks. Model matematika bisa linier maupun non-
umum dilakukan untuk getaran impak. linier, tergantung perilaku komponen sistem getaran. Kadang-kadang model
7. Getaran deterministik adalah getaran di mana harga eksitasi yang matematika dibuat secara perlahan untuk memperoleh hasil yang akurat.
bekerja pada sistem diketahui setiap saat. Eksitasi diplot kemudian Pada pendekatan ini model dasar yang digunakan secara tepat dapat meng-
perhitungan numerik ekuivalen eksitasi pada model dilakukan. gambarkan perilaku sistem secara keseluruhan. Selanjutnya model mate-
matikan diperbaiki dengan mengamati komponen atau perilaku sistem secara
8. Getaran random atau getaran acak adalah getaran di mana harga lebih detail.
eksitasi yang bekerja pada sistem tidak dapat diperkirakan. Untuk jenis
getaran ini diperlukan rekaman data eksitasi dari pendekatan atau untuk mengilustrasikan prosedur perbaikan yang digunakan daram
simulasi yang benar untuk dibuatkan polanya secara statistik sehingga membangun model matematika, perhatikan forging hammer pada Gambar
rata-rata eksitasinya dapat diperkirakan. Contoh getaran ini adalah 1.7. Forging hammer terdiri dari rangka, pemberat yang dikenar sebagai tup,
gempa bumi, kekasaran permukaan ja7an, kecepatan angin. anvil, dan fondasi. Anvil adalah komponen yang terbuat dari baja pejal
tempat di mana material yang hendak diforging ke bentuk sesuai keinginan
dengan ditumbuk oleh tup secara berulang. umumnya anvil dipasang pada
dudukan elastis untuk mengurangi transmisi getaran ke rangka dan fondasi.
Pada pendekatan pertama, rangka, anvil, dudukan elastis, fondasi, dan tanah
dimodelkan sebagai satu derajat kebebasan seperli diperlihatkan Gambar
1.7(b). Untuk perbaikan pendekatan, berat dari rangka, anvil, dan fondasi
dipisah menjadi model dua derajat kebebasan seperti diperlihatkan Gambar
1.7(c). Model getaran ini dapat dikembangkan dengan memperhatikan dan
a.Deterministik mempertimbangkan tumbukan dari tup.
o,^',:f;';)i)i,,ou^,0,,,,,,,,,o;,:;':;;ranrtom Ilustrasi untuk prosedur perbaikan yang digunakan dalam membuat
model matematika, dapat diperhatikan dari mesin forging hammer Gambar
1.4 Prosedur Anolisis Getoron 1.7. Forging hammer terdiri dari rangka, pemberat yang dikenal sebagai tup,
benda kerja atau anvil, dan dudukan ataufondasi. Anvil merupakan komponen
Salah satu contoh suatu sistem bergetar adalah sistem dinamika, dan variabel
yang terbuat dari baja pejal tempat material hendak diforging menjadi bentuk
seperti eksitasi (input) akan memberikan respons (output) sebagai fungsi dari
sesuai keinginan dengan ditumbuk (impact) oleh pemberat atau tup secara
waktu. Respons suatu sistem getaran dinyatakan dengan kondisi awal, yaitu
berulang-ulang. umumnya anvil dipasang pada dudukan atau fondasi elastis
suatu pasangan harga antara respons (misalnya simpangan) pada jumlah
untuk mengurangi transrhisi getaran ke rangka dan fondasi. pada pendekatan
derajat kebebasan sesuai idealisasi dari model getaran yang dibuat, Analisis
peftama, rangka, anvil, dudukan elastis, fondasi, dan lanah atau bantalan lunak,
dari sistem getaran biasanya melibatkan model matematika, turunan dari
pada lokasi dibawah fondasi, dimodelkan dengan satu derajat
persamaan yang dibangun, solusi dari persamaan, dan interpretasi hasil, yang
dij abarkan sebagai berikut :
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 19
18
pemberat kebebasan atau SDOF, seperti diperlihatkan Gambar 1.7(b). Untuk perbaikan
pendekatan, berat dari rangka, anvil, dan fondasi dipisah menjadi model dua
derajat kebebasan seperti diperlihatkan Gambar 1.7(c). Model getaran ini
rangka Penyangga dapat dikembangkan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
tumbukan dari tup. Beban model matematika SDOF dibuat dan dievaluasi
untuk pilihan terbaik.
benda kerja
ry- atau metode matriks, atau metode numerik. Jika persamaan matematika yang
terbentuk adalah non-lininer, umumnya solusi menggunakan bentuk tertutup.
benda Lebihjauh, umumnya solusi unfuk pemecahan persamaan matematika PDE
- sifat Pegas dari
perlu lebrh rinci didiskripsikan daripada ODE sehingga metode numerik
sifat damPer dari dengan bantuan komputer digunakan untuk solusi persamaan matematika
Iandasan elastis
:l - landasan elastis
PDE. Namun demikian sangatlah sulit menarik kesimpulan umum dari
t fondasi perilaku sistem dengan menggunakan hasil komputer. Salah satu alasan
Ia dengan penggunaan komputer adalah jaminan fungsi respon yang diperoleh
sifat damPer dari sifat pegas dari dapat dican dai hurga rwpott sebttgai fungsl terhadap waktu dengan regresi.
:l banl alan lunak
bantalan lunak Kelemahan penggloruatt komputer yang sampai sekarang menjadi kajuan
\ menank adalah: a. kurang tepat dalam memilih asumsi fungsi untuk regresi
(c) MODEL GETARAN DDOF dari harga 'respon fungsi waktu', b. pemilihan selang waktu perhihrngan,
dan c. kondisi awal.
Langkah 4: Interpretasi Hasil. Untuk kasus dengan mempertimbangkan kenyamanan sopir maka
idealisasi yang tepat adalah model massa-pegas-redaman dengan banyak
Tiga kelemahan dari solusi penerapan persamaan matematika dengan bantun
derajat kebebasan seperti Garnbar 1.9. Untuk kasus ini orang sebagai massa
komputer ini memjadi menarik bagi peneliti karena ketiganya berhubungan
dihubungkan seri sebagai spring-damper dengan jok. Kemudian keduanya
dengan ketepatan pemberian harga atau persamaan matematik yang mem-
dihubungkan seri dengan bodi (mobil atau chasis) sebagai massa. Keduanya
pertirnbangkan kondisi riil getaran. Interpretasi kondisi riil getaran harus
dihubungkan seri dengan suspensi sebagai idealisasi dari pegas-redaman.
dilakukan dengan dengan baik, misalnya interpretasi terhadap displacement,
kecepatan, dan akselerasi dari berbagai sistem riil. Hasil ini harus diinter-
pretasikan dengan jelas untuk keperluan analisis dan kemungkinan implikasi
terhadap hasil rancangan. Hasil prosedur Langkah-4 digunakan untuk
mengurangi kelemahan penggunaan komputer pada Langknlz-3, untuk
kebutuhan desain, dan pembuatan produk selanjutnya. ^.t
/ n
J-....-A7--./
/o /
Gombar 1.8 ldeulisasi model sistem suspensi mobil Gambar 1.10 ldealisasi sistem pegas-darnper mobil 3D
22 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 23
Hasil akhir iri dihubungkan seri dengan idealisasi untuk model peleg W=k,6,,+kr6", ( 1.sa)
sebagai massa tersendiri sebelum beban sampai ban sebagai pegas-redaman.
Analisis kasus ini berupa analisis separuh mobil atau analisis dalam dua di mana 6,, defleksi statik. Jika 'ho' mempakan simbol konstanta pegas
dimensi, dapat diamati Gambar 1.9. Analisis keseluruhan mobil (3D) dapat ekuivalen dari kombinasi dua pegas, pada kasus ini, dan pegas mengalami
dilakukan dari idealisasi model sesuai Gambar 1.10. defleksi statik yang sama, maka persamaannya menjadi:
W = k"r6.,, (1.5b)
I .6 Elemen Pegos Dari persamaan l.5a dan 1.5b diperoleh:
Elemen pegas merupakan idealisasi dari asumsi untuk koneksi antar benda
lantp mass. Elemen pegas dapat juga sebagai idealisasi elemen mesin yang knr=kr+k, (1.6)
berkelakuan seperli pegas, yaitu mempunyai elastisitas atau idealisasi seperli
Secara umum jika kita memiliki n-pegas dengan konstanta pegas dari 'k7 ,
benda riil pegas, misalnya pegas daun penyangga bak truk, dan pegas spiral
penyangga body mobil bagian depan. Apabila sifat elastisitas dikatakan linier kz , ...., sampai k,, dalam susunan pararel maka konstanta pegas ekuivalen fr",
maka hubungan untuk pegas tersebut disebut pegas linier. Pegas linier adalah diperoleh:
salah satu jenis penghubung mekanik yang secara umum diasumsikan k", = k, + k2 +...* k,, (r.7)
dengan massa dan efek redamanannya diabaikan. Gaya pegas berbanding
lurus dengan deformasinya, sepefti terlihat pada persamaan berikut: Kasus 2. Hubungan Pegas Seri
F:k x (1.4) Pembahasan kasus 2 adalah untuk pegas dalam susunan seri, sepefti
dinyatakan Gambar l.ll (b). Karena benda mendapat gaya W yang sama
di mana F adalah gaya pegas dengan deformasi sebesar 'x' dan konstanta maka kita dapati keseimbangannya sebagai berikut:
pegas k. Dalam banyak kasus, beberapa pegas linier digunakan secara
kombinasi. Pegas-pegas ini dapat dikombinasikan menjadi satu pegas yang w =k,6,
ekuivalen. (1.8)
W = kr6,
Kasus l. Hubungan Pegas Paralel 61 dan 52 defleksi pegas I dan pegas 2.Total defleksi dari ke-2 pegas tersebut
sama dengan defleksi statik yang terjadi, yaitu:.
Pegas dalam susunan pararel, seperti dinyatakan pada Gambar 1.11(a), jika
W adalah berat dari suatu massa m, maka kita dapat mencari persamaan 6", =6, +5, (1.e)
keseimbangan benda yaitu:
Jika kq mempakan simbol konstanta pegas ekuivalen, untuk defleksi
statik yang sama maka persamaannya menjadi:
W = k"r6", (1.10)
k,6,=k16r=k"n6,, (1.11)
hubungan paralel k6 k6
hubungan seri
sr
E/ dan 6, = (r.12)
Gambar 1.11 Kombinosi pegas seri don parolel k, t,
24 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 25
Substitusikan persamaan l.l2ke persamaan l.l0 sehingga diperoleh: Jawab contoh 1.1:
Diketahui : Dimensi batang cantilever, panjang: b, lebar: a
tit* k,16,
:6.,
'' arau
J-=l-*J- (r.13) ketebalan: t, Modulus young batang : E, panjang kawat
kt kt k,, kt kt baja : l, diameter: d, dan modulus young kawat baja : E.
Secara umum persamaan 1 .1 3 untuk kasus dengan n pegas disusun seri Tentukan : Konstanta pegas ekuivalen dengan susunan pegas seri
1111T-T...T- (r.14)
Jawab : Konstanta pegas dari batang cantilever diperoleh dari ekuivalen
k4llltI
k, k. k lendutan cantilever sederhana sesuai hubungan dalam mekanika
teknilq yaitu:
Penggunaan hubungan seri dan paralel dinyatakan dalam kasus tertentu
sebagai pegas yang dihubungkan dengan komponen rigid sepefii pulley,
. 3Et 3E( L)
..h
l- I -tt l-
Eat3
-
lever, dan roda gigi. Untuk kasus dengan konstanta ekuivalen pegas ditemu- il U,\t2". ) 4br
kan dengan menggunakan energi ekuivalen seperti pada Contoh Ll berikut
Kekakuan dari kawat baja akibat beban aksial dicari dari asumsi
ini.
hubungan pegas dan defleksi, sebagai berikut:
eohtohl.l k- AE n d'E
'l4l-=-
Sebuah Hoistirtg Drum dipasang pada ujung dari sistem cantilever seperti
terlihat pada Gambar 1.9(a). Tentukan konstanta ekuivalen dari pegas sistem Batang cantilever dan kawat baja dapat ditinjau sebagai pegas yang
dengan kawat baja yang menjulur panjang I dari hoisting drum. Asumsikan: disusun seri sehingga konstanta pegas ekuivalennya adalah:
diarnater kawat baja 'd' dan nTodulus young batang dan kawat baja bahan 11t4b34t
sama, yaitu dengan'E'.
k",, ko k, - Eals 'n c{t E
atau:
E( atj a't t \
1t
=7[ iir. k,' )
N d2hr
Sebuah penyangga umumnya terdiri dari susunan /rzss (asunsi rangka batang
hanya mengalami gay4 tarik-tekan) atau boom (penyangga beban, asumsi
batang frame berupa cantilever hollow atau tengah berlubang) yang terbuat
dari material baja. Sebut saja penyangga tersebut sebagai batang AB dengan
(b) (c) pargontrol ketinggian dari tali baja di atasnya. Peralatan ini disebut crane
(salah satu jenis Pesawat Pengangkat Beban), lihat Gambar 1.13(a). Truss
Gsmbar 1.12 Hoisting drunt juga dapat idealisasi dari tali baja, termasuk tali baja di mana digantungkan
26 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 27
beban. Balang baja yang uniform dengan pan:ang l0 m dan luas penampang pegas k1 (kabel FB) terdeformasi sejauh Xr : X cos (900-0).
2500 mm2. Beban dengan massa 1000 kg menggantung pada ciane ketika Panjang kabel FB diasumsikan dengan satu satuan panjang,
crane dalam keadaan diam. Kabel CDEBF terbuat dari baja yang memiliki sehingga persamaannya menjadi :
luas penampang 100 mm'. Abaikan pengaruh dari kabel CDEB, tentukan
konstanta pegas ekuivalen dari sistem dalam arah vertikal. Idealisasi
tl =3'+to')-z(s)(to)cos 1350 =151,426, lr:12,3055 nt
rangkaian pegas dinyatakan pada Gambar 1.13(b), dan rangkaian ekuivalen
Sudut 0 sebagai kemiringan tali baja digunakan untuk mempertahankan
dapat diamati dari Gambar 1.13(c).
kondisi seimbang beban menjadi:
Total energi potensial yang disimpan dalam pegas k; dan dalam pegas k2
diberikan oleh persamaan berikut ini:
u =lo,(*
Z.
.r., tsn)' +lo,l- cos (eo" -e)]
Persamaan ini merupakan rumus persamaan energi pegas sebagailJ: t/rkx2,
di mana defleksi x mengikuti posisi tali baja dan boom yang sudah miring,
sehingga:
H tt 12,3055
fr
Dan untuk konstanta pegas ke-2 dengan carayangsama menjadi:
A.E. (zsoo x
l', -":-- to-n)(zoz x too\
x l0',\if nt
=5,1750
t. t0
(b) (.) Harga U dapat diketahui dan dapat dihitung dari harga ky dan k2 yang
Gombar 1.13 Crane pengangkat beban
diper-oleh di atas. Harga U ini sama dengan harga dengan menggunakan k o
sebagai asumsi dari pegas ekuivalen. Dalam arah vertikal lgo mengalami
Diketahui : Batang AB Panjang: l0 m, A1 :2500 mm2, deformasi sejauh asumsi 'x'. Oleh sebab itu energl potensial ekuivalen pada
Materialbaja pegas (U.o) dengan persamaan berikut:
Kabel FB, & : 100 mm', Materialbaja
Jarak base AF : 3m
....=!k..r' r
u cq
2"'
Tentukan : Konstanta pegas ekuivalen sistem
Pendekatan ekuivalen energi potensial pegas seri-pararel Dengan melakukan setting kondisi , : Ueo maka kita peroleh konstanta
Jawab : Verlical displacement x pada titik B akan menyebabkan pegas pegas ekuivalen sistem menjadi:
k2 (batang AB) terdeformasi sejauh Xz : X cos 450, kemudian x
k"n=26,4304 l06Nfnt
28 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 29
Dalam kebanyakan kasus kita harus menggunakan model matematika (u) (b)
untuk merepresentasikan sistem getaran dengan beberapa kemungkinan
Gsmbur 1.15 ldealisasi gedung bertingkat sistem MDOF
model matematika. Tujuan dari analisis seringkali untuk menentukan model
matematika mana yang tepat. Sahr model matmatika yang dipilih, maka Massa m yang ada di ujung cantilever merepresentasikan elemen massa,
elemen massa atau inersia dari sistem dapat dengan mudah diidentifikasi. dan elastisitas batang sebagai kekakuan pegas. Berikuhrya, perhatikan sebuah
Sebagai contoh, perhatikan batang cantilever lihat Gambar Ll4(a). Terhadap gedung bertingkat yang mengalami gempa bumi. Asumsikan bahwa massa
gambar ini dapat dilakukan analisis cepat dan logis, bahwa massa dan dari kerangka dinding diabaikan karena relatif kecil dibandingkan dengan
peredam dari batang yang menghubungkan tumpuan dengan benda dapat massa lantai. Atau, ada perhitungan asumsi efektif dari sejauh mana
diabaikan. Sistem dapat dimodelkan sebagai sistem pegas-massa sDoF seperti kekakuan lantai dapat ditambahkan akibat pengaruh massa dinding. Bangunan
terlihat pada Gambar l.l4(b). Persoalannya adalah seberapa akurat koefisien dapat dimodelkan sebagai sebuah multi derajat kebebasan seperti terlihat
pegas k kita asumsikan agar idealisasi Gambar 1.14O) mendekati kenyataan. pada Gambar 1.15. Massa lantai dari berbagai tingkat merepresentasikan
elemen massa dan elastisitas rangka arah vertical sebagai elemen pegas.
E-A"T T-* massa yang ada dikombinasikan menjadi satu massa ekuivalen untuk mem-
permudah analisis, seperti pembahasan berikut:
T,u Hr,, Kasus l. Massa yang [ertranslasi dengan sebuah benda rigid.
Seperti pada Gambar 1.13 (a), ada beberapa massa yang menempel pada
a. Sistem sebenarnya b. ldealisasi untuk getaran
batang dengan salah satu ujungnya diengsel. Sebuah massa ekuivalen dapat
diasumsikan ada di sepanjang batang. Agar lebih spesifik, kita asumsikan
Gtmbar 1.14 Cantilever dengan massa di ujung lokasi dari massa ekuivalen dengan 'm1' . Kecepatan dari massa m2 (dx2/dt)
30 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 31
x::!xtl
l. t.
xi = j-Tr (1.1s)
l,
tt t.
dan
xrq = xl ( 1.16)
il ir T =!,,,*'*!-,r..g'
2 2"
(1.1e)
f*_r_i
Karena x"q=x dan e=*/R, maka elarivalensi Z dan Tn, membentuk
persamaan berikut ini:
Gambsr 1.16 Massa tr.onslasi dengan rigid body
1. Redaman Viscous
Jenis redaman ini paling banyak digunakan pada aplikasi model sistem
getaran. Ketika sistem mekanis bergetar dalam sebuah media fluida, REGANGAN
misalnya udara, air, atau minyak, maka akan timbul resistensi dari (PERPINDAHAN)
fluida yang menyebabkan energi sistem berkurang. Dalam kasus ini
jumlah energi yang berkurang tergantung pada ukuran dan bentuk dari
benda yang bergetar, viskositas fluida, frekuensi getaran, dan kecepatan
getar benda. Dalam peredam viscous, gaya redaman proporsional
dengan kecepatan dari benda yang bergetar. Contoh dari redamanjenis
ini adalah lapisan tipis fluida di antara dua permukaan sliding, dengan
contoh yaitu: aliran fluida dipermukaan piston dalam silinder, aliran
Gombar 1.18 Hysterisis loop untukmaterial elastik
fluida yang melintasi orifice dan lapisan fluida pada bantalan jumal.
Konstruksi peredam viscous dapat dibuat menggunakan dua plat pararel
Redaman Coulumb
yang dipisahkan sejauh h oleh fluida dengan viskositas p. Lihat Gambar 1.19.
Gaya pada jenis redaman ini konstan besarannya tetapi arahnya Salah satu plat diam sedangkan yang lain bergerak dengan kecepatan v.
berlawanan dengan gerakan benda yang bergetar. Ha1 ini disebabkan Lapisan fluida yang kontak dengan plat bergerak dengan kecepatan v
friksi yang te{adi akibat lubrikasi yang tidak sempurna terjadi atau sedangkan yang kontak dengan plat yang diam dan tidak bergerak.
pelumas yang tersedia tidak mencukupi. Kecepatan antara keduanya diasumsikan bervariasi secara linier antara 0 dan
v seperti pada Gambar 1.19. Merujuk hukum Newton, pada aliran viscous,
persamaan tegangan geser (r) yang dikembangkan dalam lapisan fluida pada
jarak y dari plat diam adalah sebagai berikut:
34 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan
35
,=rr du 0.23)
Tentukan : Konstanta redaman dashpot .c'.
rry Pendekatan : Persamaan tegangan geser unfuk aliran viscous. persamaan
laju aliran fluida.
duldy=v/h adalah gradien kecepatan. Gaya geser F yang terjadi pada
bagian bawah permukaan plat yang bergerak menjadi: Solusi: Seperli terlihal pada Gambar 1.20(a).
Apabila model peredam diasumsikan dari susunan kombinasi plat dan d l-D-l I <l l--D -+l d
fluida bertumpuk, langkah penyelesaian model mengikuti pernbahasan pada
fluida viscus
Sub Bab 1.6 dan Sub Bab 1.7 (pegas dan inersia).
b.Keseimbangan Gaya_Momen
F=il
lr =ool4!a,/
Dapatkan hubungan antara konstanta redaman c dalam diameter 'D dan d' ldy
untuk alat penekan (drop forging) pembuatan tabung cetak dari produk alat Tetapi tegangan geser diberikan sebagai berikut:
dashpot seperti diperlihatkan pada Gambar 1.20(a).
dv
Diketahui: Diameter silinder : D + 2d, diameter piston = D, Kecepatan
piston : v0, panjang aksial piston : /, viskositas fluida :1r. 'dv
36 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 37
Tanda negatif konsisten dengan penurunan gradien kecepatan. Dengan piston. Dengan demikian kecepatan piston akan sama dengan laju aliran
menggunakan dua persamaan sebelumnya, maka: dibagi luas piston yang diekspresikan dengan persamaan berikut:
a
F = -rDldy r# " - ,rD'14
Substitusikan dua persamaan sebelumnya sehingga diperoleh:
Gaya pada piston akan menyebabkan perbedaan tekanan di bagian akhir
elemen. Persamaan tekanan tersebut adalah sebagai berikut:
4P
, ND,
Sehingga gaya tekan pada bagian ujung elemen menjadi:
Dengan menyatakan gaya sebagai P : cvo, maka konstanta redaman
n(xD di=#(nD dy)=So, menjadi sebagai berikut:
Dalam bab ini juga diuraikan prinsip elemen dasar dari sistem getaran
yang meliputi elemen pegas, inersia, dan peredam. Dalam buku ini untuk I .I I Sool
selanjutnya, khusus lungkup materi getaran Lamp Mass dibahas, dengan 1. Sebuah benda bergetar dengan getaran harmonik sederhana (tanpa
damper linear dan asumsi eksitasi teoritik diberlakukan untuk SDOF, DDOF, meninjau bentuk persamaan getaran) dengan amplitudo l0 mm pada
dan MDOF. frekuensi 50 Hz. Tentukan:
a. Kecepatan maksimum benda
I.10 Perlonyoon untuk Pemohomon b. Percepatan maksimum benda
1. Apa yang dimaksud dengan getaran ditinjau dari gerak melingkar? 2. Kecepatan maksimum benda yang bergetar dengan getaran harmonik
Gambarkan teq'adinya getaran longitudinal dan transfersal dan gerak sederhana adalah 3 cm/det dengan periode getaran tetap yang diukur
melingkar tersebut! adalah 0.15 detik. Tentukan:
2. Getaran merupakan salah satu contoh fenomena alam. Jelaskan a. Amplitudo maksimum benda
pemyataan ini!
3. Gambarkan model getaran dari idealisasi gedung bertingkat dan tuliskan
b. Percepatan maksimum benda
persamaannya! 3. Sebuah patikel mengalami getaran underdamped dengan persamaan
4. Sebutkan delapan macam getaran sesuai klasifikasinya! sebagai benkut:
5. Apa maksud pemyataan: "Pembuatan model getaran mengikuti tujuan ,(r) = 0.75e-t)' sin(2.st + o.2B) nt
bagian mana yang dianalisis?" Buat dua contoh idealisasi model mobil
yang mendukung pemyataan ini! Berapakah besar kecepatan dan percepatan partikel, keduanya untuk
6. Getaran merupakan salah satu analisis kekuatan. Sebutkan analisis
(t): 3 detik'!
kekuatan yang lain dan klasifikasikan sesuai urutan frekuensi 4. Konfur suafu gudukan jalan disumsikan memenuhi persamaan berikut:
pembebanan dan frekuensi kejadian! y(r) = o.o5 sin (o,t zs x) nt
7. Jelaskan perbedaan idealisasi model getaran lamp mass dengan Berapakah amplitudo dan akselerasi vertikal dari ban mobil ketika
continuous mass dalam hal jumlah DOF (Degree of Freedon),bagian
melintasi gundukan tersebut pada kecepatan konstan 40 m/s, pada F 5
produk yang dianalisis, dan persamaan umum getaran yang digunakan!
detik ?
8. Jelaskan pemyataaan berikut: "Resultan tahanan listrik (R) mem-punyai
aturan berlawanan dengan resultan rangkaian seri-paralel pegas." 5. Sebuah mobil melintasi jalan yang kasar. Buatlah model getaran dengan
mempertimbangkan:
Nyatakan pemyataan ini dengan rumus!
9. Sebutkan tiga macam redaman yang digunakan sebagai idealisasi dalam
(a) Berat body mobil, penumpang, tempat duduh roda depan dan roda
belakang;
getaran!
Buat idealisasi model ketiga (semua) mobil (a, b, dan c) dengan pendekatan
gambar lantp nruss menggunakan proses sistem perbaikan secara gradual
mengikuti Gambar 1.8.
40 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 4T
6. Tentukan konstanta pegas ekuivalen gambar (a) pada halaman berikutnya! Tentukan:
a. Nilai konstanta pegas yang diperlukan untuk mang.nangi defleksi
batang menjadi ll3 dai, defleksi awal tanpa pegas.
Gombor (o)
7. Tentukan konstanta pegas ekuivalen gambar (b) di bawah ini dalam arah
perpindahan koordinatpolar' 0'!
Gambar (d)
Gambar (c)
10. Tentukan massa ekuivalen dari roker ann pada gambar (e) dengan
mengacu pada koordinat kartesian ' x '!
Gear l. ar
Gambar (b)
sebuah pegas dipasang di tengah seperti terlihat pada Gambar (d). Gtmbar (e) Gambar$
42 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Pendahuluan 43
11. Dua massa yang memiliki momen inersia ' J1 dan Jz' dlletal<kan pada 16. Mekanisme di bawah ini dalam posisi keseimbangan. Displacement
poros berputar yang dihubungkan dengan roda gigi seperli yang terlihat horizontal dari collar pada posisi ini adalah:
'
pada garnbar (0. Jika jumlah gigi dari roda gigi I dan 2'
adaTah' n1
dan n2',
tenfukan massa ekuivalen dari momen inersia yang ber- ,(r) = o,o5 sin 2ot (m)
hubungan dengan' 01'!
Tentukan kecepatan dan percepatan angular dari batang AB sebagai
12. Tentukan konstanta ekuivalen redaman jika 3 peredam disusun pararel, fungsi dari waktu!
gambar (g)!
Gambar (g)
19. Berapa derajat kebebasan yang dibutuhkan model dari gambar di bawah
ini? Identifikasi sejumlah koordinat umum yang digunakan untuk
menganalisis sistem getaran! BAB 2
GETARAN BEBAS SISTEM
SATU DERA"'AT KEBERASAN
20. Berapaderajat kebebasan yang dibutuhkan model dari gambar di bawah Kompetensi yang ingin dicapai setelah memelajari bab ini adalah:
ini? Identifikasi sejumlah koordinat umum yang digunakan untuk 1. Memahami solusi dari idealisasi fenomena getaran bebas.
menganalisis sistem getaran!
2. Memahami parameter dan konstanta sistem getaran bebas, seperti
frekuensi natural, periode getaran, dan amplitudo.
2.1 Pendohuluon
Getaran bebas adalah osilasi suatu sistem ke posisi keseimbangan yang ter-
jadi tanpa adanya eksitasi gaya dai luar. Getaran bebas merupakan hasil per-
pindahan atau intpart energi kinetik, atau sebuah perpindahan dari titik
keseimbangan yang menghasilkan perbedaan energi potensial dari posisi
keseimbangan sistem kondisi sebelumnya. Getaran bebas umumnya te{adi
mengikuti awal tinjauan yang dilakukan, misalnya saat ditinjau benda yang
bergetar tersebut sudah tidak menerima beban dari luar (bergetar bebas),
padahal kejadian benda ini sebelumnya dapat bergetar dangan beban luar.
Beban luar tersebut umumnya adalah beban impack, beban gangguan, dan
beban sentuhan pada defleksi tertentu kemudian sentuhan tersebut terlepas.
Dengan demikian getaran bebas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
r"**:
li .r
46 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 47
getaran bebas tak teredam undamped syslem dan getaran bebas teredam
(darnped systent). l€
I
Itx
Kejadian getaran suatu benda selalu dikaitkan dengan osilasi mekanis .-i m I
sehingga osilasi mekanis dapat dijadikan solusi yang identik dengan kejadian
nanjane total I sr(kd*ls
lain dalam bidang yang lain. Misalnya, gelombang elektromagnetilg akustik, f-
a.model getaran b.modcl pegas c.keseimbangan gaya
dan arus listrik bolak-balik. Dapat te4adi pula suatu kondisi interaksi antara
masalah yang disebutkan tersebut meskipun dalam kejadian yang berbeda, Gsmbar 2.1 Sislem pegas-massa posisi horizontal
misalnya getaran mekanis yang menyebabkan perubahan tahanan material
Beberapa sistem mekanik dan struktur dapat diidealisasikan menjadi
sehingga terjadi osilasi arus listrik atau kejadian dapat sebaliknya. Tetapi
prinsip dasar unfuk analisis, perumusan persamaan matematilg sefia persamaan sistem satu derajat kebebasan. Dalam praktiknya massa terdistribusi, tetapi
gelombang sebagai fenomena getaran adalah identik pada setiap bidang yang untuk memudahkan analisis, hal ini dapat didekati sebagai satu titik massa.
disebutkan tersebut. Dilihat dari derajat kebebasan, getaran dibagi menjadi
Demikian pula dengan elastisitas sistem terdistribusi di sepanjang sistem
juga dapat diidealisasikan sebagai pegas tunggal. Contohnya adalah rangka
satu derajat kebebasan (single Degree of Freedom - sDoF), clua derajat
gedung seperti yang terlihat pada Garnbar 2.2(a) yang dapat diidealisasikan
kebebasan (DDOF) atau banyak dera.jat kebebasan (Mutti Degree of
menjadi sistem pegas-massa seperti yang terlihat pada Gambar 2.2b).Dalam
Freetlom - MDOF). Derajat kebebasan adalah jumlah koordinat yang
kasus ini konstanta pegas ' k' adalah perbandingan gaya terhadap defleksi
diinginkan pada benda untuk bergetar. Selain getaran bebas terdapat juga
yang dapat ditentukan dari geometris dan sifat material kolom. Hal yang
kelompok kedua, yaitu getaran paksa. Getaran bebas adarah getaran yang
sama dilakukan dengan mengidealisasikan massa di mana massa sistem
tidak mendapatkan atau tidak mengalami gangguan dari luar, sedangkan
adalah massa lantai sedangkan massa kolom diabaikan.
getaran paksa adalah getaran yang mendapat gangguan dan luar atau men-
dapatkan beban luar. Beban ini disebut ekitasi. Penyusunan idealisasi model getaran menjadi persamaan getaran dari
pendekatan konversi energi dengan dua pendekatan, yaitu (l) menggunakan
Pada Gambar 2.7, getaran bebas sistem satu derajat kebebasan dinyata-
kan dengan dua bagian benda, yaitu pegas (k) dan massa (m). Suatu sistem sistem konservatif dengan asumsi dari energi total sistem yang selamanya
pegas-massa merupakan representasi sistem getaran yang paling sederhana. tidak berubah dan sistem konservatif ini merupakan awal mula getaran diber-
lakukan, dan(2) pendekatan dari sistem kekekalan energr dengan asumsi ber-
Sistem ini dikenal sebagai sistem satu derEat kebebasan, karena satu koordinat
(x) sudah mencukupi untuk menspesifikasikan posisi tertentu dan laku tmtuk energi total sistem yang dinyatakan dengan energi potensial dan
massa
energl kinetik sesuai rumus berikut ini:
setiap waktu. Tidak ada eksitasi gaya eksternal pada massa sehingga gerakan
merupakan hasil dari sebuah gangguan awal yang bergetar secara bebas.
Karena tidak ada elemen yang menyebabkan energi hilang selama gerakan, K.E.+ P.E.: tetap utu, !x.8.+ P.E.: 0 (2.r)
dt
amplitudo dari gerakan adalah konstan terhadap waktu. Sistem ini dikenal
sebagai getaran bebas tak teredam (unclamped system). Singkatan untuk usaha, yaitu K.E, adalah energi kinetis dan PE sebagai
energi potensial. Persamaan yang dihasilkan adalah persamaan gerakan
Kenyataannya, kecuali dalam kondisi vakum, amplitudo dari getaran sistem. Selanjutnya metode ini disebut metode energi. Semua penurunan
bebas berkurang secara gradual yang disebabkan oleh resistensi udara sekitar.
persamaan getaran. Dalam bab ini, pembuatan persamaan getaran dilakukan
Sistem ini dikenal sebagai sistem getaran teredam (damped system). dengan menggunakan Ynetode ini. Persamaan 2.1 merupakan dffirential
Pengenalan atas getaran bebas teredam dan tak teredam pada satu derajat
equation atau persamaan diferensial. Jika persamaan diferensial setelah
kebebasan sangat fundamental untuk memahami topik-topik getaran lebih
dilakukan penyederhanaan menjadi linear, yaitu bentuk diferensial pangkat
lanjut.
satu, maka getaran yang terjadi disebut getaran linear, sedangkan jika
persamaan diferensialnya nonJinier, getaran itu disebut getaran nonlinear.
48 Dasar-Dasar Getaran Mekanis GeQran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 49
lantai masif di mana [m] adalah matriks massa, [c] merupakan matriks redaman, [k]
, x(t) (massa:m) , r(r)
l-* F matriks kekakuan, dan [F] matriks eksitasi gaya.
[m]{x} + [cJ {x} + [kJ {x}: {F} (2.2) Penentuan resultan diambil dari sembarang titik ' G ' sebagai pusat resultan
dari rigid body.
50 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 51
^ffiS
,\I
k
Sehingga persamaan getaran bebas SDOF menjadi:
aa
mx+cx+kx=0
Gaya-gayaEkstemal Gayagayalnternal
Contott.2r2
Gambar 2.3 Gaya dan tnomen el,*temal pada body ekuivalen
Jawab:
Turunkan persamaan gerak dari sistem yang terlihat pada Gambar 2.4(a)l
Misalkan 0Q) adalaharah perpindahan batang ccw yang diukur dari posisi
SoIusi:
keseimbangan. Penjumlahan momen menggunakan free body diagram dari
Misalkan x adalah displacement dari balok. Sudah kita tetapkan bahwa arah Gambar 2.5(b) diperoleh:
x positif adalah ke arah bawah. Free body diagram eksternal dan efektif
diperlihatkan pada Gambar 2.4. Dari gambar tersebut terlihat bahwa gaya LMou,, =ZMon,,
statik tercipta dikarenakan displacement dari pegas yang memiliki konstanta
k. Jika x diukur dari keseimbangan statik maka gaya statik dapat diekspresi- L
^- ilt-O+ nt-g-t: L:L
kan dengan persamaan berikut:
"2
-ntg-stn9
t2 2 2
12.. r
F, = k(x+ ful) 1,^L
m 0+ my:sin9:0
-lt'
T"f"
ll"
&(x + a.r)
3 "2
b
l, fr',r lni
Gumbur 2.4 Free body diagr"am Contoh 2.1
ZFr,, =LFur
1[ ) *-'"
(a) (b) (c)
mg-k(x*A,)-")=*',
Gombor 2.5 Free body diagram, Contoh 2.2
52
Dasar-Dasar Getaran Mekanis
53
Dengan deret Taylor diperoleh untuk 0 yang kecil maka sinO :
sehingga persamaan di atas menjadi: 0
k
@=
,11
ii*8e=o
2L
@,=2 tt 1'=4
T
2.2 Getoron Bebos Tok Teredom SDOF
sistem getaran sDoF paring sederhana hanya
,,=*rF,
terdiri dari satu massa dan satu
peg1s, seperli dinyatakan daram
Gambar 2.6a. Getaran ueuu.-ioor, tut
teredam ini hanya mempunyai safu konsentrasi Di mana a,, sebagai frekuensi pribadi (radldet),
bergantung pada sebuah pegas. pegas merupakan
massa dan massa tersebut
(Hz:l/s), dan T adalah periode getaran. f, frekuensi pribadi
penopang massa dengan
asumsi kekakuan massa yang diabaikan.
Hukum-Newton"kedua sebagai Bila benda diberi simpangan dan
dasar gerakan pegas-massa ini dijabarkan kemudian direpas maka benda
daram benfuk persamaan 2.5, yaittt: akan bergetar pada fieku-ensi pnuuJinru tersebut
sehingga dapat diketahui dari
k.x: w: m.g persamaan yang lerah dituris
di atas. Bila massanya kecir dan
(2.s) kekakuan_
nya besar n.raka frekuensi pribadinvu
Demikian juga sebariknya,
besar ou' t'tut'ua#iui."l
ryru1,
-rk; ri"il;ii,
,l;[m:'va ,nuuamru
posisi lcsctirnbangan slatis Hukum kekekalar
k.A adatahn",.,l,'liffi kinetik dan energi
potensiar
il}lI',:i:ffiX ilfti
*
lol
.L
A
Gambor 2.6s Diogrant benda bebas getaran
Lz Konstanta' c dan s' adalah konstanta yang akan dicari dari persyaratan
l: -rrtx- sedangkanenergipotensialpegas U: . kondisi batas yang diberikan.
lW'
Substitusikan persamaan 2.7 ke persamaan 2.6, sehingga persamaan 2.6
I !P*:.
Jadi T +IJ- ntxta atau T+U:C, menjadi:
22
C(nts' +k) =o
$tr*u)=o=m*
i+k * Karena ' C ' tidak boleh nol, maka persamaan 2.7 menjadi:
Sehingga, mi + kr = 0
msz +k=0
Penurunan untuk mendapatkan persamaan getaran bebas tak teredam
sederhana ini dapat dilakukan dengan penerapan hukum Newton kedua ( k \'/'
untuk gerakpada massa m, yaitu dengan persamaan berikut:
Hingga .s=*l -- -+
I io), (2.8)
\ n,)
m.x: I F (persamaan Newton-2)
Harga 's' pada persamaan 2.8 harus merupakan bilangan riil sebagai
m.x: w - k.(A+x) (pernyataan I F dalam bentuk 'usaha') syarat getaran terjadi. Syarat lain berhubungan dengan parameter frekuensi
pribadi atau frekuensi natural dalam satuan radian/det dan frekuensi ini
:w-k.A-k.x
diperoleh dari persamaan berikut:
karena k.A w maka diperoleh persamaan m.x : -k.x. Model matematika
:
fk
persamaan getaran bebas tak teredam pada sistem sahr derajat kebebasan
dengan cara Newon juga diperoleh:
,,,=
l; (2.e)
Syarat terjadinya getaran yang lain adalah harga frekuensi natural atau
nl x+k x =0 (2.6)
frekuensi pribadi harus positif dan hal ini mudah dipenuhi. Harga ,s. agar
m dan k merupakan koefisien tertentu sistem yang menyatakan masa dari merupakan bilangan riil, agar kombinasi harga 'm dan k' harus sesuai.
lamp mass dan kekakuan pegas. ' k'
adalah idealisasi dari kekakuan asumsi
Parameter lain dapat diturunkan dari frekuensi natural adalah:
pegas yang menopang idealisasi massa ' m ' dengan koefisien kekakuan ter-
tentu dari sistem persamaan diferensial orde-2. nl
T =2n =2n (2.10)
Solusi persamaan 2.6 dapat diperoleh dengan menyatakan solusi 0, k
simpangan getaran sebagai fungsi transien yang umurmya diasumsikan
sebagaifungsi eksponensial. Solusi asumsi ini diikuti sesuai tahapan, misal-nya
Sehingga frekuensi natural dalam satuan sesuai pakar yang diberi
kehormatan, yaitu Hz, menj adi:
dengan membuat turunan pertama dan kedua persamaan solusi diferensial,
meskipun dengan konstanta. Turunan kedua ftrngsi yang masih mengandung 1l
konstanta tidak dalam bentuk angka, dimasukkan dalam persamaan 2.6- Jikz t'-i - 2n (2.11)
metode sistem ekuivalen yang digunakan maka ' m",,' dan tn: k"d' . 'k:
Asumsi solusi dari persamaan 2.5 merupakan pemisalan sederhana dengan Dua nilai ' s ' diperoleh dari persamaan2.S dan ' s ' merupakan akar dari
fi;ngsi eksponensial adalah sebagai berikut: persamaan kuadrat. Persamaan ini dikenal sebagai Persamaan Eigenvalue.
Bentuk solusi umum dari persamaan eigenvalue tersebut memperhatikan
x(t) = 9"" (2.7)
kemungkinan berlaku dan tidak, yang merupakan bilangan imajiner adalah:
t
56 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu Deraiat Kebebasan 57
x(t=o)=Ar =x,,
Q'15) Gambar 2.6c Respons getaran bebas SDOF
x(t =0)=0),,A, = xo Namun biasanya persamaan diferensial getaran bebas tak teredam satu
derajat kebebasan ini ditulis dengan mensubtitusikan persamaan 2.10 ke
dengan mensubstitusikan persamaan 2.15 ke dalam persamaan 2.14, diper-
persamaan 2.5 sehingga bentuk sederhana menjadi:
oleh:
x+afx=0 (2.20)
= x,,cosLt),,t +!!-sinc't,,t (2.16)
'(r) 0,
Persamaan 2.16 juga dikenal sebagai persamaan getaran harmonik
fungsi waku yang dapat disederhanakan menjadi:
Sebuah mesin dengan berat 500 kg diinstalasi di atas fondasi elastis yang
,(l)= A(sinat,,t+Q) (2.r7) memiliki konstanta pegas 7 x 10s N/m. Tentukan frekuensi natural sistem
tersebut. \
I
t
i
Dengan amplitudo ,4 = ,;.I (2.18)
Solusi:
Sistem dimodelkan sebagai pegas-massa satu derajat kebebasan SDOF, dan
frekuensi natural SDOF dihitr"rng dengan persamaan 2.8, yaitu:
t
:l
Maka frekuensi natural sistem dengan ' o),, atau f,, ' adalah:
,. 0,, I fkl
tn 2n 2r t_ -
\r,- W=5'e6 Hz o,o, ,.l"' .ur.".
-2x
(D=
^tr:l
\ m l4m\k, l + k,)
atau
Jawab: Cohtoh
Getaran pulley diasumsikan dengan tanpa BENTANGAN
gesekan dan massa pulley diabaikan.
Tegangan tali menjadi konstan dan sama
dengan berat W dari massa nt. Gaya yang
bekerja pada pulley-l ke atas sebesar 2 I4 dan
gaya yang bekerja pada pulley-2 ke bawah
sebesar 2 W. Asumsikan jika titik pusat pulley-
I bergerak sejauh 2Wk1 maka titik pusat
pulley-2 bergerak sejauh 2Wk2 Sehingga total
perpindahan massa m adalah:
BENTANGAN g * 2O(} >< Id lrl/rrr2
KABEL
f :3-S >< !fi-+rrra
.E * IlO(} >< !07 l{y'rrr?
I ,, _2w)
-[ r: I (} crrr
r, k, )' (*) {tt}
hka k", menyatakan konstanta pegas ekuivalen sistem, maka:
Gambsr 2.7u Bebou patln bctrrang lrcist
L=r*( l-* 'l: 4w(kt+k:)
Sebuah pabrik menggunakan mesin pengangkat dan pemindah barang tipe
k., I k, k, ) k,k , ioisl. Hoist digantungkan pada
sebuah batang sebagai bentangan yang dapat
bergerak sepanjang lintasan. Beban diikatkan pada kabel. Idealisasi sifat
, k,k. pegas pada hoist diberlakukan untuk beam dan kabel yang dihubung seri.
t't a(k,+ k,) Model hoist seperti pada Gambar 2.7(a).
\
Persamaan getaran dengan kekakuan ekuivalen menjadi sebagai berikut:
Tentukan:
- Frekuensi natural sistem ketika hoist digunakan untuk mengangkat
m x+k",, x =0 benda sebesar 800 kg dengan panjang tali 9 m.
f
60 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu Der
k- 11 =9,73r 10' L
cq
I m
k,,'k, l,l3xtTsN/m 6,98x108N/m
Jadi frekuensi natural sistem adalah:
rE- 9,73x107N/m
=3,49 xl02
'r=l;= rad/detik
I
2.3 Getoron Bebos SDOF dengon Viscous Domping a. Sistem getaran b. DBB
x(t\:9"" (2.7)
t
62 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 63
C1 dan C2 adalah konstanta yang dihitung dari kondisi awal x (0) dan 4. Rasio Frekuensi
dx/dt untuk t : 0. Solusi defleksi dengan mengasumsikan eksitasi berupa Rasio frekuensi adalah perbandingan antara frekuensi redaman terhadap
gaya sama dengan nol disebut sebagai solusi transien atau x,(t). Solusi frekuensi pribadi, sesuai persamaan berikut:
defleksi dengan mempertimbangkan hubungan atau pengaruh F(t), yaitu
eksitasi dari variasi bentuk asumsi gaya akan dibahas pada Bab III. Solusi
p: coo I cDn (2.31)
defleksi ini disebut solusi Sready State dengan notasi x.(t). Defleksi total Akar persamaan (2.24) sekarang dinyatakan dalam ( sehingga
merupakan penjumlahan dari x,(t) dengan x.(t). persamaan (2.24) menl adi:
Parameter evaluasi dari persamaan getaran berikut ini diperoleh dari Solusi defleksi dengan asumsi .fungsi ekponensial sederhona untlk
Persamaan 2.27,yaitu: solusi transien (asumsi tanpa eksitasi gaya) dapat dinyatakan dalam tiga
tipe. Ketiga solusi ini semuanya dapat diaplikasilan. Masing-masing
1. Redaman kritis dengan notasi, 'c"'
Selain frekuensi pribadi dengan notasi rll,,, parameter baru yaitu redaman
kritis c" sebagai redaman maksimum yang memungkinkan sistem (2.33a)
getaran masih dapat meredam gerakan, sehingga:
(2.33b)
(c )' k
| ' I ---0
l2m) m
(2.33c)
k
atau c = 2nt = 2ma (2.28) Konstanta C1 dan C2 diperoleh dari pengamatan atau asumsl
nt
pengamatan untuk dua kondisi di mana getaran terjadi. Asumsi utuk
2. Rasio Redaman kedua konstanta ini tidak hanya untr-rk defleksi pada wakh-r tertentu,
Rasio redaman dengan notasi (
didefinisikan sebagai perbandingan tetapi juga dapat dilakukan untuk percepatan dan kecepatan pada waktu
antara konstanta redaman terhadap konstanta redaman lcritis, sehingga yang ditentukan. Tentu saja asumsi untuk kecepatan dan percepatan
rasio redaman sama dengan: berhubungan dengan kondisi turunan pertama atau turunan kedua dari
salah satu persamaan 2.33(a) sampai persamaan 2.33(c) yang dipilih.
rc (2.2e) Setelah kedua konstanta ini dapat ditentukan dari kondisi batas yang
5-
cr, diberikan (asumsi atau memang pengamatan), maka plot Respons
Dinamik SDOF ( tampilan kurva percepatan, kecepatan, defleksi, Edyz,
Substitr.rsikan persamaan 2.28 ke persamaan 2.27 sehingga:
atau a(t), v(t), x(Q, fO, sebagai fungsi dari waktu) dari getaran bebas
C -C", dapatdibuat s
-L(D
/ilt
--L Znt Evaluasi kinerja getaran lamp mass terdiri dari dua bagian, yaitu
3. Damping Frekuensi dengan notasi ro6 evaluasi dari kurva respons dinamik, dan evaluasi dari kurva respons
Damping frekuensi merupakan parameter sesuai hubungan berikut ini: frekuensi (F(t) / x(t) sebagai fungsi dari roa r o,.). Respons frekuensi
cD,i:{.0,-(1 - (2)
05 Q30)
dibahas pada kondisi getaran dengan penerapan eksitasi. Eksitasi berupa
gaya dan perpindahan ini dapat bekerja pada setiap asumsi pemodelan
H
rr
lamp mass. Akar karakteristik 's1 dan s2' adalah akar alami dari Persamaan ini menunjukkan bahwa frekuensi getaran teredam adalah
persamaan 2.30, sehingga perilaku dari solusi persamaan 2.30 ter- sama dengan:
gantung pada besaran redaman.
1_
Tiga kasus kondisi respons getaran benda terhadap beban luar yang a,, =!=a,,J1-e'
L
(2.36)
diberikan sebagai beban kejut dari tiga harga ' ( '. Kasus ini dinyatakan
dalam nomor '5' , '6' , dan nomor '7', berikut ini: Solusi altematif dari persamaan 2.34 adalah:
5. Under Danrped
*(t)= 71u-{''lo"'t t'n(a4t + Qn) (2.37)
Utder dtunping atau kondisi teredam Getaran adalah kondisi osilasi
atau gerakan getaran benda dengan sistem getaran yang ada mampu 'l'
, Ir, q ,,,
meredam getaran tersebut sampai berhenti. Ideal waktu berhenti adalah * ,n
dengan,
tak berhingga. Kondisi ini dicapai dengan syarat ( < 1.0 . Untuk kasus
ini, '( (2-l )' menjadi negatif dan akar persamaan karakteristik menjadi
A
t ,r,t )
(2.38)
sebagai berikut:
= s-(,""
t
(c,.sin"[4.r,.t + C,cosr[1 .r,,.r)
a,,rll -e' Untuk kasus gerak berosilasi under damped, amplitudo osilasi
-------r,,,,,[]
I
I
*(r)=lr,*l
r xo+o),,xoll
\l (2.46)
(2.40)
L \ )) "-'',
Terlihat jelas bahwa persamaan 2.43 adalahtidak periodik, karena untuk
e-""'t )0 pada t -+@. Getaran kondisi dengan gerakan menuju nol
Secara iil penurunan
logaritmik 'rf ini diperoleh dari hasil pengukuran dapat diamati pada Gambar 2.9(a).
dengan alat ukur osiloskop, dan damping rasio riil dapat dihitung
dengan persamaan berikut: x(r)
(2.41)
Redaman Kritis
Data riil kecepatan x(t) durgan 'x dot ataudx/dt ' dan data percepatan dari
x(t) dengan 'x clubble dot atilr df ld( Juga dapat digrrnakan r.ntuk meng-
hitung parurunan logaritmik 6, yaitu dengan persamaan berikut:
Gambar 2.9a Getaran dengan redaman hitis (: 1,9
(
D=/rlouo, ) I
(2.42)
Lebih jauh, dengan memperhatikan pola variasi kecepatan dari solusi
untuk mendapatkan persamaan respons dengan mengambil harga ( : 1
Ix(r + {, ).J dan dengan memasukkan kondisi awal;;(0) dan i (0), maka didapatkan:
(2.43)
I
Gambar 2.9(b) menunjukkan tiga kemungkinan jenis respons dengan
r(r +
I 4, ).,1
simpangan awal x(0).
Critical Damped
Critical Damped atau Redaman Kritis adalah kondisi getaran bebas *(o>> o ;
dengan harga (: 1,0. Untuk kasus ini, dua akar persamaan memiliki *(o)-o
harga sama, sehingga karakterisitik menjadi sebagai berikut:
*(o\ <o
c
S, = ,S" = --I:- = -66- (2.44)
ztn
Karena akar persamaan karakteristik getaran ini dengan harga sama,
maka persamaan umum getaran disederhanakan menjadi:
7. Over Damped
Over damped atau redaman berlebih merupakan kondisi benda masif
atoru hj bergerak atau tak berosilasi karena ( > 1,0. Untuk kasus ini . -i(o)-(e - 'l(-)a,*101
dengan (('-1), Sr dan Sz berharga positif dan akar persamaan
zr,rlq, _ t
karakteristik kondisi over damped adalah:
Gerak ini merupakan fungsi yang menurun secara eksponensial terhadap
s, =(-(.G' J)r,........ dan waktu seperti terlihat pada Gambar 2.9(c). dan disebut aperiodik
Persamaan 2.51(a) dan 2.51(b) menjelaskan persamaan aperiodik, yang
t, =(-q -ffi),,, (2.47) berarti tidak mengalami siklus walaupun hanya untuk satu periode. Contoh
pada Gambar 2.10(a) merupakan kondisi overdamped untuk kasus
Jika akar persamaan ini digunakan pada persamaan 2.26 maka hasilnya x(0) : 1 mm, damping ratio ( : 1,2 dan cDn : 3 radldetik.
adalah: oa -1rud/t, t - 1.2, x(O\- Imm,
-')'n'
r(r) = c,.nl'.J" * r r."(-'-G')"' (2.48)
Dengan kondisi awal x (0) : xo dan x(0) - ,ro, mak? C1 dan C2 pada
persamaan 2.48 menjadi: E I
I
t
x,o,((,+"[C - t)+ x,
c,= (2.4e)
z.i,rl( l
*l
cr=
-xo'n(e -G=)-+ (2.s0) ,#,;: ;::;.,, ;:;::,;,; ;;:,
2^,;r1(-
Amplitudo maksimum terjadi di t : 0 dan itu dapat dilakukan dengan
memasukkannya pada persamaan di bawah ini sehingga untuk ampli-
tudonya diperoleh:
70 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
Getaran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 7t
-''-2x/
1:----!trt _ (2.51b)
2a,,rlq, I
q. . Jc-])*, * ",(r,-,t4 -)
/*,,,[1 '
R
2nC
Cara sederhana untuk menentukan jumlah redaman yang ada dalam suafu 6-
sistem adalah dengan mengukur laju perubahan osilasi bebas. Makin besar
redaman, semakin besar pula laju peluruhannya (pengurangannya). Per-
hatikan getaran teredam yang dinyatakan oleh persamaan umum 2.35 dalam sebagai persamaan eksak. Bila harga ( kecil, ttl = /, diperoleh:
bentuk lain, yaitu:
l-\ 6=2nC
x - xs-e'u,' sin(.r/t - ('a,,t + Q) Gambar 2.10(c) menunjukkan diagram nilai ( yang eksak maupun
Persamaan ini dapat dijabarkan menggunakan grafik seperti pada Gambar pendekatannya sebagai fungsi (.
2.10(b). Dari gambar, istilah pengurangan logaritmik atau logarithinic
decrement didefinisikan sebagai logaritma natural dari rasio dua amplitudo
berurutan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
=
'e
E
u c-,,,i,,(,[-ftr,,1, *0) o
6=lnL=ln (2.52a) =tL
e
x) .r;.*) E
uS
3
€a
dan karena nilai sinusnya adalah sama bila waktu ditambah periode redaman
16, fl1ok? hubungan persamaan 2.52(a) menjadi:
-(Lo t,
6=h-:--::--
t+tt I
lnelo','u =(a),,.c,u e.52b) Gamhor 2.10c Pentutrnun Logaritmik Sebagai Fungsi- (
"-4a"lt
Data ini diberikan untuk sistem getaran dengan redaman karena kekentalan:
fluida w : l0 lb, k : 30 lb/in, dan c : 0,12 lb/in per sekon. Tentukan
pengurangan logaritmik dan rasio pengurangan dua amplitudo yang berurutan!
H
T
Pengurangan logaritma diberikan oleh persamaan berikut: E
o I , Xn
@=-lnr E
N X,,
setelah n siklus berlangsung. Gambarlah
dengan x, menyatakan amplitudo r
suatu kurva yang menunjukkan
terhadap (
jumlah siklus yang telah berJangsung
agar amplitudonya berkurang 50 persen!
f
E
s
Jawab: !r
#
Rasio amplitudo untuk tiap dua amplitudo yang berurutan adalah: -
x, Xn-l
-lL-xz -
xr x2 x3
-
x
-
"6 E
llt C-A* fr}Et*ril
Rasio x6/ x,, dapat ditulis sebagai:
Gumbar 2.10d Penwunan Logaritmik dengan b = ! 7rr*'
t't xn
t;) t;)={")
n6
t=(;) tt) =e
74 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
Getaran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 75
Canfih2;1 ::',.
untuk redaman kecil, tunjukkan bahwa penurunan logaritmik dapat
dinyatakan dalam energi getaran ' (J ' dan energl yang didisipasi (disebar) Sebuah Underclamped Shock Absorber didesain untuk sebuah sepeda motor
per sikJus /U. dengan massa 200 kg seperti dinyatakan pada Gambar 2.11(a). Ketika shock
Jawab: absober mendapatkan kecepatan awal akibat adanya gundukan di jalan,
grafik hasil displacement sebagai plot fungsi terhadap waktu dicantumkan
Gambar 2.10(e). menunjukkan getaran teredam dengan ampritudo ber-urutan pada Gambar 2.11(b).
x1, x2, xj, ..... Dari definisi penurunan logaritmik 6=lnxr/x* rasio
Tentukan besar konstanta pegas dan redaman dari shock absorber jika
amplitudo dapat ditulis dalam bentuk eksponensial dari deret sebagai berikut:
periode redaman getaran adalah 2 detik dan amplitudo x7 tereduksi menjadi
x, -6 5' t/+-n!a pada kondisi untuk lz peiode
berikutya. Dengan pemyataan 1ain,
=/-o+-
-=e
xt 2! -.... xt.s : x1/4. Tentukan juga kecepatan awal minimum yang menyebabkan
displacement maksimum atau kondisi amplitudo maksimum sebesar 250 mm.
Diketahui:
Massa :
200 kg, kurva displacement terlihat pada Gambar 2.8 (b), periode
redaman (Tt :2 detik , amplitudo maksimum (A) : 250 mm, model
matematika x1.5: x1/4.
Tentukan:
Gumbar 2.10e Laju pengurangan osilasi redaman kecil Konstanta pegas (k), konstantan redaman (c), dan kecepatan awal yang
Energi getaran sistem merupakan energi yang tersimpan dalam pegas menghasilkan amplitudo maksimum 250 mm.
pada simpangan maksimum, atau:
u.=!w1
'2
Pengurangan energi dinyatakan sebagai energi sesudahnya dibagi
dengan energi mula-mula menjadi:
Jawab: Persamaan perpindahan yang melintasi titik tengah atau posisi netal getaran, yaitu:
sin-t (0.9149\
l,=Lx0,3678 s
f
7B Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu Derajat Kebebasan 79
, 0,405
q::=0,0643
ln'+(o,los\'
Damping Frekuensi dan Frekuensi Natural menjadi:
|*-o.os m-.|*---1.9s m--*{
6
i,
G
(a)
(r,
2x 2r
= 62.83 rad/S
;4
! " = -T, =.:.----------
(0,/ s)
2?
" :- =-%.
-l
vo
,,r.. = 62.96 rails
Jt-(' ,lt-0,0643
l-a
= o.o5 0.t o.l5 Nilai konstanta pegas 'k' dan konstanta redaman 'c' diperoleh berikut ini:
Tim (s)
Waktu (detik) k =7ry?: _z(st)(dz.go\ = 3,te* to, !
(b)
27 27 nl
Dengan menggunakan data yang diketahui dari osiloskup, periode redaman *(o)=-f*.O-ff-to)=
dari getaran bebas diperoleh 0.1 detik. Nilai penguragan logaritmik
ditentukan dari data osiloskop dan dengan persamaan 2.40,menjadi berikut: 27F.tgxlo4N/,n),^ \ . ..ffi
/ .. \ ---7OTid-@'oo^^,.
t o m) = -6'j5
-
\
u=rl .,1+
x(o, r s)J
l=n,[*)
\z /
=0,405 Sehingga skala kalibrasi menjadi sama dengan:
I
6,35 m/s2__t t.tnt
It -..-:t
unlt =- '"'
J ,'
I
80 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Getaran Bebas Sistem Satu
Contoh permukaan asumsi Coulomb damping adalah axle friction atau awal, sehingga diperoleh:
Landasan Luncur dengan tumpuan joumal bearing, dan belt f iction dengan
Landasan Rolling. Apapun kondisi riil Landasan Luncur atau Landasan x(r)=[t-++] co.s,..t-Pms l-=,
Rolling, kedua landasan ini dimodelkan sama, yaitu model 'redaman'. Di (r)"k*,,@, =4 (2.s4)
sini kita akan membahas massa sliding pada permukaan kering sebagai
Kecepatan kembali berubah tanda pada t =2nf at,, sehingga defleksi yang
bahan analisis. Namun hasilnya secara kualitatif dapat digunakan pada
semua bentuk coulomb damping. Dengan mengikuti asumsi massa slide tery'adi sesuai dengan hubungan berikut ini:
pada permukaan kering, seperti tercantum pada Gambar 2.13, gaya gesek
yang menahan gerakan antara massa dan permukaan dapat ditentukan. ,(z)= 5 -4to's (2.ss)
Coulomb menyatakan bahwa gaya gesek yang timbul, mempunyai harga \r,, ) k
sebanding dengan gaya normal yang timbul antara massa dan permukaan dari Solusi dari persamaaan 2.53(b) berhubungan dengan parameter awal
bidang gesek. Konstanta yang berfungsi sebagai penyeimbang tersebut adalah
koefisien gesekan kinetik dengan notasi 'p.' Karena gaya gesek selalu x(0) =6 dan *(0) = 0 adalahsebagai berikut:
menahan gerakan yang teq'adi, maka arahnya berlawanan arah kecepatan
pergerakan benda. Penerapan prinsip Coulomb penting untuk mengetahui
jumlah siklus tertentu dari getaran bebas SDOF dengan kondisi massa dan
*Q)=(t -ry)cost.,,t.ry (2.s6)
parameter pegas-damper teftentu. Tujuan pembuatan model getaran ini dibuat
sejalan dengan asumsi gesekan pada permukaan getaran sebagai yang Perhatikan tanda '+' pada persamaan2.56 dan tanda'-'pada persamaan
menghentikan gerakan. sebelumnya. Persamaaan 2.54 menggambarkan gerakan sampai kecepatan
berubah tanda atau dengan kata lain terjadi kecepatan sama dengan nol, yaitu
Aplikasikan hukum Nemon untuk diagram free body pada Gambar
2. I 3 (b) men ghasi lkan persamaaan diferensi al sebagai berikut :
pada t = E/o,,. Kondisi tersebut terjadi dengan defleksi sama dengan:
(^) 2urtts
nii* t* = -pn1g *, o (2.53a) xl ^
l=-d+ (2.s7)
- /
[,o,, k
mx+ Ax =pmg x <0 (2.s3b) Gerakan satu siklus sempuma digambarkan dengan persamaaan 2.54
dan persamaaan 2.56. Amplitudo berubah dari kondisi awal ke kondisi
Asumsikan sistem satu derajat kebebasan dengan getaranbebas seperti pada
berikutnya dengan hubungan persamaan sebagai berikut:
Gambar 2.13 dengan kondisi awal massa berpindah sejauh '6' ke kanan. Gaya
pegas mendorong massa ke titik keseirnbangan dangan arah kecepatan negatif.
Persamaaan 2.53(b) diterapkan pada setangah siklus pertama dari gerakan *(o)-,,[f) =Ioff (2.s8)
sampai kecepatannya menjadi nol, kemudian persamian 2.53(a) diberlakukan
untuk siklus selanjutrrya. Pembahasan beriklrt ini diawali dari persamaan 2.53(a).
il
82 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
/\
rl z,,J-l=5_ 4,,vns (2.62)
[ ,,,) k
Dari persamaaan 2.62 dapat dinyatakan bahwa displacement pada akhir
siklus adalah dengan harga sebesar ' 4pmgft ' rebih kecil dari siklus
sebelumnya. Amplitudo selanjutnya dari getaran bebas ini akan berkurang
m-** secara periodik dan linier sesuai hasil perhitungan menggunakan persamaan
2.60 dan persamaan 2.61. Kurva sDoF getaran bebas diasumsrkan diredam
oleh gaya friksi coulomb menjadi sebagai Gambar 2.14.
(D)
[J**
(c)
Gaya eksternal Gaya efektif
terhadap dua kondisi waktu yang dibahas sebelumnya. Berikut ini per-
pindahan dari massa pada setengah siklus dengan persamaan sebagai berikut: Gombsr 2.14 Plot persamuaan 2.60 dan 2.61
Simpangan dari gerakan ceases selama 'n' siklus, di mana 'n' adalah titik keseimbangan. Diamati bahwa periode gerakan terjadi sebesar 0.5 detik
integer, terjadi pada kondisi sebagai berikut: dan amplitudo dapat mengecil sebesar l0 mm pada siklus berikutnya.
k6 1
(2.@) Tentukan:
4pmg 4 Koefisien gesek kinetik dan berapa banyak siklus dari gerakan sebelum
Gerakan ceases sebagai simpangan konstan dari titik keseimbangan gerakan ceases.
sama dengan prns lk akan dipertahankan. Alasan utamanya adalah secara Jawab:
fisik gerakan semua sistem ceases dengan coulomb damping selalu terjadi
Frekuensi natural dihitung dan diperoleh sebagai berikut:
Coulomb damping dalam beberapa bentuk, seperti gesekan axle dalam
bantalan jurnal, dan gesekan pada belt. Respons sistem dengan redaman ini 2x 2n 12,57 rad/s
atau bentuk lain dari coulomb damping, dapat diperoleh dengan cara yang '' =rT =-----
0)-
0,5 s
=
sama seperti respons pada massa yang sliding.
Pengurangan amplitudo diekspresikan sebagai berikut:
Bentuk umum dari persamaaan diferensial untuk getaran bebas sistem
linier dengan hanya coulomb damping sebagai sumber redaman adalah:
LA=4Fng =41'g : lo mm
lp" k0,
tnt
| '
I
x<0
x+o.x:i Dengan menyusun kembali persamaaan di atas maka akan didapatkan
,IF, Q.65)
koefisien gesek sebagai berikut:
|- ' .r>0
|.,, LA (o,ot m)(tz,sz
r- =---oi,
rad / s)
p =0,04
Dalam hal ini Fr adalah besaran da"i gaya redaman coulomb. Penurunan 4g--' l(o,at nt/ s')
amplitudo 'AA' persamaaan siklus gerakan diperoleh dengan persamaan
berikut: Banyak siklus dari gerakan sebelum gerakan ceases yang terjadi menjadi.
k
LL
7,.
4t1
Gqmbur So0l No.8
:;
12. Kepala gerbong kereta api dengan massa 2000 kg berjalan dengan
Iokasi getaran keceptan 10 m/s dihentikan di ujung lintasan oleh sistem pegas-redaman
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
*--*--r---------{
_<a_
-t
Jika konstanta pegas k: 40 N/mm dan konstanta redaman c:20 N.s/m,
tentukan:
b. Waktu yang diperlukan untuk mencapai displacement 15. Sebuah mesin dengan massa 50 kg ditempatkan pada sebuah fondasi
maksimum
tersebut. elastis mengalami getaran bebas yang hilang secara eksponensial
dengan frekuensi 91.7 rad/s. Namun ketika sebuah mesin dengan massa
13. Untuk sistem yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini, tentukan: 60 kg ditempatkan pada sebuah fondasi yang sama dan mengalami
a. Rasio redaman getaran bebas yang hilang secara eksponensial dengan frekuensi 75.5
rad/s, tentukan harga ekuivalen stiffness dan ekuivalen damptngnya!
b. Apakah kondisi sistem underdamped, critical, atau overdamped.
16. Selanra beroperasi sebuah mesin press dengan massa 600 kg men-
c. x(r)atau d(r) untuk suatu nilai kondisi awal. dapatkan beban impuls sebesar 7500 N.s. Mesin dipasang pada fondasi
elastis yang dapat dimodelkan sebagai pegas stiffness 1000000 N/m
F'* :(4 yang dipararel dengan redaman viscous 9000 N.s/n-r. Berapakah
4 x l(F*rm displacement maksimum dari penekan setelah impuls dilakukan/
3 x tdNtm Asumsikan penekan diam ketika impuls dilakukan.
17. Sebuah underdamped shock absorber didesain untuk sebuah sepeda
motor dengan massa 250 kg seperli terlihat pada gambar soal No.l7a.
r(0) = 3 sm Ketika shock absober mendapatkan kecepatan awal dikarenakan adanya
i(0) =g gundukan di jalan, grafik hasil displacementnya terhadap waktu terlihat
pada gambar soal No.17b. Tentukan besar konstanta pegas dan redaman
t4. Untuk sistem yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini, tentukan:
dari shock absorber jika periode redaman getaran adalah 4 detik dan
a. Rasio redaman. :
amplitudo ;r7 tereduksi menjadi t,/a.nya pada t,/z periode berikutnya (x t. s
x1/4). Tentukan juga kecepatan awal minimum yang menyebabkan
b. Apakah kondisi sistem underdantped, critical atat overdantpecl.
displacement maksimum (amplitudo maksimum) sebesar 50 mm!
c. x(r)atau d(r) untuk suatu nilai kondisi awal.
0.3 tg ' m2
6(01 = 0
f{t1* 2.5 o3rt
BAB 3
fi +,
EKSITASI SISTEM
SATU DERA"'AT KEBERASAN
o
19. Sebuah benda bergetar dengan redaman viscous 5 x persamaan detik
Kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajaribab ini adalah:
l. Memahami jenis-jenis eksitasi pada sistem satu derajat kebebasan.
dan 70 siklus. Amplitudonya berkurang 20%. Tentukan pengurangan 2. Memahami fenomena resonansi dan pengaruhnya terhadap sistem getaran.
logaritmik dan rasio redaman!
J. Memahami fenomena beatin g.
20. sistem dengan redaman viscous memiliki konstanta stiffness 5000 N/m,
konstanta redaman lritis0.15 N.det/mm, dan pengurangan logaritrnik 4. Dapat menganalisis sistem getaran SDOF dengan eksitasi harmonis,
adalah 3. Jika sistem diberi kecepatan awal 0.5 m/s, tentukan baik pada sistem tak teredam maupun teredam.
displacement maksimum sistem! 5. Dapat menganalisis sistem getaran dengan eksitasi harmonik pada base.
3.1 Pendohuluon
Suatu sistem dinamis seringkali mendapatkan rangsangan gaya luar atau
eksitasi, atau dapat disebut sebagai fungsi eksitasi. Eksitasi umumnya time-
dependent, misalnya harmonik, periodih impack, ataupun random. Solusi
dari persamaan getaran tanpa melihatkan eksitasi disebut solusi dengan
persamaan transien, dan solusi persamaan getaran dengan mempertimbang-
kan eksitasi disebut stlusi dengan persa,naan stealy state. Solusi total
desplacentenl dari permasalahan getaran merupakan penjumlahan persamaan
transien dan steady state. Eksitasi riil sesunggutmya merupakan bentuk
random atau tak teratur, misalnya mobil melaju dengan eksitasi dari kontur
$
jalan, dan pesawat terbang menerima eksitasi dari kontur perbedaan tekanan
udara akibat cuaca, sehingga kajian eksitasi harmonik atau periodik diguna- persamaan 3.1 adalah persamaan diferensial jenis non-homogen maka solusi
kan untuk analisis sederhana pemahaman fenomena getaran. pembahasan umumnya adalah:
kinerja idealisasi model getaran fokus pada dua hal, yaitu evaluasi terhadap
x(r)= *,,Q)+ *,Q) (3.2)
kurva respons frekuensi dan kuva respons dinamik. Dalam bab ini kita akan
membahas kinerja getaran sDoF terhadap beberapa eksitasi dalam bentuk:
gaya eksponensial dengan F(t)=Fe e(ot+q)), periodik trigoneometri F(t): F6 sin
(ort+@), atau F(t):Fq cos (ot+O), beban impack sebagai impuls, getaran
benda apung, dan pendekatan eksitasi sebagai gaya dengan deret Fourier.
.frekuensi sanru clengan sotu atau 'q:1', menjadi tak hingga. Kondisi ini Solusi total displacement ini terdiri dari persamaan transien x1,(t)
disebut resonansi yang harus dihindari untuk mencegah kerusakan pada ditambah dengan persamaan steady state xp(t). Persamaan transien SDOF
sistenr. Dalam kondisi ini desain redanrun menjadi penting, dan umumnya ditentukan dari asumsi eksitasi dari gaya luar diabaikan, dan solusi transien
hasil perhitungan teori dengan asumsi redaman untuk sistem getaran dinamik menggunakan persamaan homogen berikut ini:
diperoleh lebih konservatif (estimasi harga redaman lebih besar). Jawaban
model getaran dengan eksitasi asumsi gaya dalam bentuk qpapun antara lain
dapat mengikuti gaya dengan pendekatan aturan deret Fourier. Hal ini
,i**"**kx=O (3.3)
merupakan sumbangan solusi getaran yang mengarah pada perhitungan Persamaan getaran tanpa eksitasi atau disebut persomaan homogen
dengan komputer. Koefisien dalam deret dapat diasumsikan sebanyak yang merupakan representasi getaran bebas yang akan hilang dengan tiga kondisi
dibutuhkan untuk mencapai eksitasi gaya ekuivalen dengan persentase seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengikuti persamaan 2.34 sampai
kesalahan yann g dapat ditoleransi. persamaan 2.50, yaittt kondisi underdampetl, critical, dan overclantped,
sesuai syarat kondisi awal. Dalam bab ini pembahasan fokus pada aspek
Jika suatu eksitasi dikenakan pada sistem redaman pegas-massa SDOF
komponen solusi parsial dan xr(t) sesuai dalam persamaan 3.1. Solusi ini
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, maka persamaan gerak dapat diturun-
merupakan kondisi sistem tunak atau Incompressible System. Persamaan
kan dengan prinsip hukum kedua Nemon. Hal ini disebut perolehan gerak dalam kondisi tunak muncul selama fungsi eksitasi untuk gaya diber-
persamaan getaran dengan Metotle Nevtcttt,menjadi sebagai benkut ini:
lakukan atau selama sistem menerima eksitasi. Jika tidak (setelah sebelum-
nya menerima eksitasi gaya), kembali solusi persamaan transien dinyatakan
tn x+r.x+k x :f(r) (3.1) dengan tiga kemungkinan terhadap waktu sesuai Gambar 3.2. Dari gambar
tersebut terlihat bahwa x1,(t) akan sampai pada kondisi dengan simpangan
Metode Newton akan dibahas detail sehubungan dengan pen),usunan
sangat kecil atau hilang dan x(t) menjadi xr(t) setelah beberapa saat atau
persamaan getaran benda Lamp Mass MDOF pada bab selanjutnya. Karena
setelah t detik. r merupakan waktu yang dibutuhkan dari kondisi getaran
96 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Deraiat Kebebasan 97
mulai tidak diberlakukan eksitasi sampai pengaruh gaya tersebut tidak ada. X merupakan amplitudo maksimum dari gaya eksitasi solusi parsial xo(t).
Bagian dari persamaan urrum yang hilang ini disebabkan oleh redaman Secara teon, amplitudo ini dapat dicari dengan menggunakan prinsip formula
sistem. Efek redaman sistem ini disebut bagian transien. Laju penurunan matematik identitas persamaan getaran, atau dilakukan dari subsitusi
gerakan transien tergantung pada harga parameter sistem getaran seperti k, c, persamaan 3.6 pada persamaan 3.4, sehingga diperoleh:
dan m.
Fo
A ---'-'------- (3.7)
xn(t) -
k ntrul'
() Solusi total dari persamaan getaran dengan asumsi sederhana eksitasi gaya
harmonik fun gsi tri goneometri cosinus adalah :
tr
x
o(t)
,(r)= xnQ)+ *nk)= A, cos..D,,t + A. sinlont +;l;cosat (3.8)
K - nto-
F
A,=xn-;"",dun A,=!t) (3.e)
Gombar 3.2 Sintpangatt Sislem redantan pegas4nassa R-nlr.lJ- (D
*- ltt . rrr.clv
Selama eksitasi berupa gaya diterapkan, dan dipilih unhrk kondisi SDOF
tanpa peredarz sistem atau sebagai sistem getaran tak teredarn, persamaan x(l)
\ '/= ( *n" -
t '" ,)"rrr,,,' +!!-sina,,t
,k-ntoc') (0, " k-ma'
(3.10)
getaran mempunyai eksitasi berupa gaya yang dibahas dalam sub bab ini
dengan asumsi sederhana yaitu F(t): Fo cos (ot+O). Sehingga persamaan Amplitudo maksimum X pada persamaan 3.7 dapat diperoleh dalam
getaran berbentuk: bentuk persamaan berikut:
6,, : / k menunjukkan defleksi dari massa yang mengalami gaya 'F6' dan
Fo
Sedangkan solusi partisial atau persamaan steady state diasumsikan dengan seringkali disebut dengan defleksi pada kondisi bebas statis. Hal ini disebab-
bentuk sebagai berikut: kan oleh karena 'Fe' merupakan gaya statik yang konstan sebesar )VD,t. Fo/k
disebut sebagai Rario Amplitudo atau merupakan faktor penguatan. Kurva
*r(t)= X cosafi (3.6)
rasio amplitudo sebagai fungsi dari frekuensi pada lokasi frekuensi pribadi
r
Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan 99
98 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
rasio dinyatakan pada Gambar 3.3. Solusi ini berlaku untuk SDOF tanpa *oQ)= -X cosat (3.12)
redaman.
Getaran dengan amplitudo X solusi steady state dapat dinyatakan dengan
hubungan sebagai berikut:
v 6,,
(3. l 3)
^=;-___lr__
lnl'l
l- | -1
lro l
\ 4./
Kurva pada Gambar 3.5 menunjukkan F(t) dan xr(t) sebagai fungsi dari
waktu mempunyai tanda yang berlawanan, dengan lokasi puncak dan
lembah keduanya pada waktu yang sama. F(t) dan xr(t) selaht dengan tanda
berlawanan, dan hal ini dikatakan bahwa keduanya dalam kondisi beda
phase 1B00. Perhitungan teoretis lebih jauh kondisi atf ot,,-+co,X->0.
Gambor 3.3 Kwta amplittulo retsio SDOF tanpa redanrun Respons sistem terhadap eksitasi harmonik mendekati nol.
Dari Gambar 3.3 dapat kita identifikasi respons sistem menjadi 3 tipe, yaitu: F(t): 4<,or ot
Kasus 1 dengan 0 < to / rrrn <1
Konsekuensi dari kondisi ini, penyebut pada persamaan 3.11 bemilai positif
dan respons yang diberikan oleh persamaan 3.6 tidak berubah. Respons
harmonik dari sistem xp(t) dikatakan dalam satu phase dengan gaya eksitasi
seperti terlihat pada Gambar 3.4.
F(t) - Fo cG tr
FO
rp(r): .rcG(,t,
Gambar 3.5 Displacement dori Beda phase eksitasi Har.monik ro / or, >1
Gambar 3.4 Displocement dari beda phase elcitasi harrnonik 0 < co / rrrn <1 Kasus 3 dengan ro / <on -1
Kasus 2 dengan rrr / ro, >1 Amplitudo solusi steady state sebagai 'X(t)' dinyatakan sesuai persamaan
Dengan persyaratan frekuensi rasio lebih besar dari satu, tnaka penyebut 3.ll atau persamaan 3.13. Dengan kondisi ini, amplituda menjadi tak ter-
pada persamaan 3.ll menjadi negatif sehingga asumsi displacement hingga untuk kondisi frekuensi dari eksitasi harmonik sama dengan frekuensi
dicantumkan dengan tanda negatif. Solusi kondisi tunak ini dapat diasumsi- I
natural. Fenomena ini dikenal dengan resonansi. Untuk menentukan respons
i
kan dengan persamaan berikut: kondisi ini maka persamaan 3.10 ditulis ulang menjadi persamaan 3.14.
I
rl
100 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan 101
jl-cosol
,(r)= Acos( ,,,/ - O)* -- ; untuk il < / (3.16)
@,
(3.14)
'-lfr]
x(t)=Acos(a,,t-0)- ,6" a, cosat; untuk Jt ;,7 (3.17)
Suku terakhir dari persamaan 3.14 menjadi dapat tak terdefinisikan 1-[el ''
untuk kondisi resonansi dengan o): o)n. Kontrol terhadap resonansi Ir, J
dilakukan dengan membuat analisis harga suku terakhir pada kondisi waktu Penyelesaian untuk mendapatkan harga amplitudo diperoleh dari
tak ber-hingga. Aturan hospital digunakan untuk menentukan limit dari suku persamaan 238 dan harga '$' dihitung dari persamaan 2.39. persamaan
terakhir ini sehingga persamaan 3.14 menjadi: gerak yang sempuma dapat diekspresikan sebagai jumlah antara dua kurva
cosinus dengan frekuensi yang berbeda. Pada persamaan 3.16, frekuensi
eksitasi lebih kecil dari frekuensi natural sistem sehingga respons total dari
/\ *n
x(l)=xocosa,,t+-,in* ,/ + 6"'l / (3.1 s) persamaan ini dapat dilihat pada Gambar 3.7(a\. Sedangkan pada persamaan
2 "ir, n
3.17 frekuensi eksitasi lebih besar dari frekuensi natural sistem. Respons
total dari persamaan ini dapat dilihat pada Gambar 3.7(b).
x(4
(r)f.<t
sistem. Pada kondisi ini juga amplitudo sistem pada frekuensi tersebut
F^ lm
memiliki pola naik dan turun. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan x(t):--::L-tir", .
=4to (3.21)
',-''
Dengan menggunakan persamaan 3.19 sampai 3.21ke persamaan 3.18
diperoleh persamaan berikut:
percepatan) sebagai fungsi dari waktu yang disebut kurva dinamik respons.
Tentukan amplitudo getaran dari plat. Persamaan umum getaran SDOF dengan eksitasi harmonik denga redaman
'c' dan F(U)= Fncosatt adalah sebagai berikut:
Solusi persailruail steady stute dart persamaan getaran SDOF ini diasumsi-
kan harmonik sederhana dengan:
*u(t)=xcos(cor-Q) (3.26)
Tanda negatif menunjukkan bahwa respons x(t) dai plot out of phase Dengan menggunakan hubungan trigonometri untuk cos-sin, yaitu:
bersesuaian dengan arah eksitasi harmonik dengan F(t) sesuai arah positif
- cos(at - O) = cos at cos Q + sin at sin Q
dari yang didefinisikan.
- sin(at - 0) = sintgt cos $ - cos at sin$
3.3 Eksitosi Hormonik SDOF Tonpo Bedo Phose
Respons sistem getaran dinyatakan dalam dua kurva, yaitu kurva rasio
Persamaan cos-sin ini diterapkan pada persamaan 3.27 dan hasil
gabungan persamaan disederhanakan menj adi seperti berikut:
eksitasi harmonik terhadap displacement sebagai fungsi dari rasio frekuensi
gaya redaman terhadap frekuensi pribadi yang disebut kmta frekuensi
respons, dan kurva parameter dinamik (displacement, kecepatan, dan
106 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan 107
*l(o - ma')cos g+ cro s,r4] = 4 disertakan sebagai fungsi dari rasio frekuensi dengan notasi r. yaiasi x/6,,
dan $ dengan rasio frekuensi dan rasio redaman dengan notasi ( diperlihat-
xl(t - r,.o')stuS - ca (3.28) kan pada Gambar 3.10. Gambar tersebut menunjukkan salah satu prestasi
cos 6f= o
kinerja dalam evaluasi getaran, yaitr-r Kurva Frekuensi Respons. Secara
lengkap persamaan MF dinyatakan dengan dua tahapan berikut:
Jawaban untuk harga koefisien X dan Q dari persamaan 3.28 diperoleh
sebagai berikut: Pertama,
Rumus dasar empat parameter getaran ditentukan, yaitu unfuk:
F^
X- (3.29)
k
lu,-n,')'
*,'^ ')% (,J =
tn
dan e =!c"
dan tr
,,k
5., = *: defleksi akibat gaya statik F6 dan
. ,( ca ) (3.30)
Q=tart
lr_;A) = JL : rasio frekuensi
" (D
n
Kedua,
Dengan memasukkan parameter di atas pada persamaan 3.29 dan persamaan
c
s
3.30, maka persamaan lengkap MF atau Rasio Amplitudo dengan $ diper-
oleh:
,
,c o
s
rl! MF:{ (3.31)
; a: 6_,
il
(;)']'.[',nl]'
c 1 1 t 4
00
s0 1.[ 2a 3
1['
rasio frekuensi - r
rasio frekuensi - r dan
(a) (b)
1. Kurva dari sistem tak teredam, atau kurva dengan rasio redaman sama 5. Persamaan 3.34 dapat digunakan untuk menentukan redaman sistem
dengan nol, atau '(:0', dapat menunjukkan dua keandaan yaitu, bahwa secara eksperimental. Dalam pengujian getaran, jika respons amplitudo
sudut beda phase 'Q :0' derajat dengan rasio frekuensi untuk r < 1, atau maksimum dengan notasi ' X,,* ' dapat diukur dan tercatat dari alat
kondisi 0 :1 80 derajat dicapai dengan r > l. percobaan, rasio redaman sistem dapat ditentukan dengan persamaan
3.34. Sebaliknya, jika redaman diketahui maka getaran amplitudo
SDOF dengan redaman merupakan idealisasi damper dengan 'harga c'.
maksimum dapat diestimasikan.
Redaman ini dapat mengurangi MF sehingga MF tidak mencapai ber-
hingga untuk r : I secara teoretik. Redaman memperkecil harga rasio 6. Untuk kondisi 'e ,lJr' (idealisasi model getaran tanpa damper),
amplitudo atau harga 'X/6,1 ' untuk semua harga frekuensi dai gaya grafik' X ' tidak memiliki puncak. Kondisi kedua dengan '(:0' (yang
eksitasi yang diterapkan.
berarti kondisi benda diam), terjadi diskontinu pada r: l. Kedua kondisi
J. Harga pengurangan rasio amplitudo pada atau dekat resonansi ini ini merupakan penjelasan dari hasil perhitungan teori.
penting untuk menentukan harga c benda dengan cara hasil perhitungan
7. Harga sudut beda phase tergantung pada parameter sistem getaran yaitu,
teori ini dibandingkan dengan hasil plot MF dari percobaan. Suatu
harga m, c, k, dan frekuensi gaya eksitasi ol. Pengaruh empat karak-
perangkat lunak evaluasi harga c dilakukan dengan bantuan statistik.
teristik ini satu sama lain perlu diteliti untuk memastikan pilihan
4. Getaran SDOF dengan redaman mempunyai amplitudo maksimum parameter terbaik untuk produk dengan syarat tanpa terjadi getaran.
untuk harga 'r dan ro' yaitu: Sebagai contoh, getaran SDOF te4'adi dan proporsional kasat mata dari
displacement yang timbul. Terlihat jika nilai rasio frekuensi positif
f= dan co = ro n t-2e' (3.33) antara 0.1 sampai 0.9, maka rasio redaman dapat menyebabkan rasio
frekuensi menjadi bilangan imajiner yaitu,2l2 < 0.99 sampai 2e'.0.19.
Harga 'co' dari persamaan 3.33 menjadi lebih rendah daripada frekuensi
ini disebut Frekuensi
natural tak teredam, atau harga '{rJ,,'. Frekuensi Apabila satu kondisi dengan harga 'r' tertenhr memberikan sudut beda
Natural Teredam dengan notasi ' rD4 ', dan: phase '$' tertenfu, memberikan ampitudo dinantik'X' dari fungsi
eksitasi gaya F(t) tertentujuga. Satu kondisi ini bersesuaian dengan satu
'r,
=',,r1-l -( kurva prestasi kinerja evaluasi getaran yaitu, Kurva Respons Dinamik
yaihr x(t) untuk gaya eksitasi F(t) tertentu. Jika harga Fe diasumsikan
Harga rasio amplitudo atau MF pada kondisi maksimum displacement relatif kecil, maka harga r dianggap kecil. Untuk harga r yang sangat
atau 'X' dapat diperoleh untuk r= besar, maka sudut beda phase mendekati harga 180 derajat, sehingga
Kurva Respons Frekuensi pada frekuensi resonansi naik secara asymtot.
I Akibatnya, amplitudo getaran akan satu phase dengan gaya eksitasi. Jika
,.: = (3.34) kondisi dengan sudut beda phase untuk r ))1, maka sudut phase
[*),,,,., ;e resonansi mendekati 900 untuk semua nilai redaman.
r ,,
H,
-q' . , =- ,
dengan. o,/ = 0, tl I 'X dan /' mengikuti persamaan 3.31
dan persamaan 3.32. ' X6 dan Q6 ' dapat ditentukan dari kondisi awal.
Penentuan kondisi awal yang baik berasal dari data realisasi getaran atau dari
+*
data percobaan. (a) (b)
3.4 Respons SDOF dengon Eksitosi Hormonik Bose Gtmbor 3.11 SDOF eksilasi dari displacement bose
Berikut ini adalah SDOF getaran dengan input eksitasi dari pergerakan base, Sebagai langkah awal, asumsikan bentuk gangguan getaran base sebagai
landasan, atau fondasi. Dua contoh sistem ini yaitu: gempa, dan mobil yang displacement harmonik dengan'y(t): Y sin rot'. Persamaan 3.37 menjadi:
melaju pada gelombang jalan yang lumayan keriting. Untuk evaluasi
sederhana dan bentuk kriting jalan atau bentuk goyangan landasan yang m x+cx+k x =Asinat+Bsinat (3.38)
tidak menentu, analisis getaran ini diawali dari asumsi bentuk fungsi eksitasi
Dalanrhal ini, A= kY(t ) dan B = caY (t ) .
dari gerakan base yang diasumsikan sebagai simpangan harmonik sederhana.
Pakar Fourier memberi solusi dengan menyatakan bahwa, bentuk eksitasi
Asumsi persamaan getaran 3.38 ini, lebih baik dibanding pendekatan
'n' generalisasi fungsi base menurut deret Fourier. Parameter 'k dan
c' diasumsi-
serumit apapun dapat dijabarkan sebagai sejumlah deret dalam bentuk
kan mempunyai korelasi dengan displacement base, atau gerakan base
dua kelompok fungsi harmonik, yaitu bentuk sinus dan cosinus. Sistem
pegas-massa SDOF mengalami gerakan harmonik seperti dinyatakan sesuai dipengaruhi harga konstanta pegas dan damper benda di atasnya. Hal ini
memperlihatkan bahwa displacement base atau landasan dapat diasumsikan
Gambar 3.11. Jika y(t) dinotasikan sebagai displacemnet dari base (yang
nantinya dapat dikonversi menjadi gaya) dan x(t) displacement dari massa
ekuivalen terhadap displacement harmonik, seperti dinyatakan sesuai
persantaan 3.38, yaitu gerakan base diasumsikan menjadi eksitasi gayayang
dari posisi keseimbangan getaran SDOF pada waktu tertentu, yaitu 't' dalam
detik, maka perpanjangan relatif pegas-damper 'x-y' dengan kecepatan berkerja dengan besaran 'kY sin rot * c ro Y
cos rot' terhadap massa.
ini diberlakukan untuk tinjauan
Persamaan displacement steady state berikut
relatif antara dua redaman adalah ;'; , dan dengan mengikuti aturan gerakan benda, sehingga harga xo(t) menyertakan beda phase hanya
diagram benda bebas (DBB). Dari Gambar 3.11, kita dapatkan persamaan untuk '$1 '. Persamaan displacement dengan penurunan yang sama seperti
getaran SDOF sebagai berikut: yang dilakukan sebelurunya, diperoleh sebagai berikut:
l(o
- ,,r' )' * ("r)'_]"
l,:'-
**')' *QQ,f%
tt2 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Deraiat Kebebasan 113
Sudut beda phase terganhmg pada harga parameter sistem seperti 'm, co k', Jika eksitasi harmonik sebagai perpindahan akibat landasan dinyatakan
dan frekuensi eksitasi 'cD'. Persamaan 3.39 dengan susunan yang identik sebagai asumsi dalam bentuk base kompleks y(t) : Re ( Y"''t), maka respons
persamaan stedy state dengan gaya eksitasi sederhana. Asumsi utama displacement sistem SDOF menjadi:
percamaan ini adalah bahwa getaran riil tidak menyebabkan te{adinya
separasi displacement antara benda '$1' sebagai phase dan base 'Q2'. Asumsi (i=nn{( t*.iz r.'
x/'\/ )rn'"'l
ini dapat memunculkan analisis beda phase dari base dan dari benda.
[(l-"+i2(r) )
Persamaan tersebut menjadi :
o'*(?)' '
a (i,)l
(3.40)
f =1, * 1z
q,1'
)"' I
(3.43)
=rl l"'
l(* - n,r')' *(*)'_l
cos(or-9, -$r) Dengan,
Rasio dari amplitudo respons persamaan steady state atau 'xn(t)' lu(i,\=lffl=
terhadap gerakan landasan'y(t)' diberikan oleh persamaan berikut ini:
H(iro) dikenal sebagai frekuensi respons kompleks dari sistem.
X I
=[10
o'+(c<,r)' l"'
=i
r +(zE t_
(3.4r) Eksitasi sebagai gaya yang timbul dapat dihitung dari SDOF sistem
v -,,-'y 4*rr I L(
1- ,')' *( 2(r \, )
dtperoleh sebagai berikut:
pegas yang berhubungan dengan base, seperti ditunjukkan Gambar 3.1 1(b).
Gaya tersebut merupakan gaya inersia yang bersesuaian sebagai eksitasi
gaya pada sistem. Gaya tersebut dipefoleh dari modifikasi persamaan dasar
Sehingga persamaan untuk ' Q, dan Qr'
getaran, sebagai berikut:
Rasio X/I dalam pengertian hasil dari perhitungan teoretik adalah F =mazxcos(ror-0, - b,)=Frcos(ort-0, -0r) (3.45)
kemampuan benda mentransmisi perpindahan dari base. Dua kondisi
ekstrem dapat terjadi, yaitu rasio sama dengan nol atau sama dengan satu Gaya inersia sama dengan eksitasi, sehingga gaya ini dapat dinyatakan
sebagai berikut. dalam bentuk harmonik sederhana cosinus. 'F7' adalah identik sebagai
amplitudo dari harga maksimum eksitasi yang dihasilkan oleh persamaan
X/Y :0 berarti sebesar apapun contour base maka tidak ada gangguan berikut: \
contour base terhadap displacement benda. Kondisi ini (x/y = 0) berarli
sistem getaran benda dapat menyerap gangguan dari gerakan base, atau
sistem tidak dapat mentransmisikan displacement base untuk benda. F. t+(z c, ,)' (3.46)
KY
(,-r')' +(z c, ,)' )
t14 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan 115
Rasio .F/kY,
menyatakan kemampuan benda memindahkan atau r2
*tl'Y
mentransmisikan eksitasi gaya dari displacement base ke benda. Istilah ,(t) =
_ 1./
(3.48)
transmisi ini menyebabkan gaya dari displacement base disebut sebagai gaya **'Y *("Q'f% (, -r')' +(zqr)'
transmisi, selain juga disebut sebagai gaya inersia dan eksitasi gaya. Perlu lu, -
dicatat bahwa gaya transmisi ini satu phase dengan gerakan massa x(t), Y, atau dinyatakan sebagai y(t), merupakan displacement dari base dan
gaya
sesuai syarat koneksi benda dengan landasan, dan sesuai syarat gerakan umuflmya y(t) dapat diketahui dari percobaan atau pemberian syarat batas
inersia. Variasi dari gaya yang ditransmisikan ke landasan dengan frekuensi yang diasumsikan. Sudut beda phase benda '0,, ditentukan dengan
rasio dinyatakan seperti dalam Gambar 3.12. Beberapa nilai dan '(' persamaan 3.42, dan rasio ZY dapat ditunjukkan dengan kurva pada
'z=x - y' menyatakan gerakan relatif massa-landasan, sehingga: Gambar 3.13. Besar pergerakan displacement z(t) menjadi ukuran terhadap
gangguan eksitasi dari displacement base, yaitu y(t). Hal ini dinyatakan
m z+ c z+ kz = -m y + = nta2Y sinat (3.47) dengan rasio z(t) I y(t). ' ( ' merupakan parameter rasio frekuensi, yaitu
perbandingan antara frekuensi dari displacement eksitasi terhadap harga
<=0 frekuensi pribadi sistem SDOF.
<:o.1 7 ll
f=0(ll
E =o.l n
s
*: = ll-ltl
I I
{
= ll.lJ
I I
I
/l I = tl.l5
) \ I
[: \
Ir
I
l/ \<[:'lt stt <l-
=li
L I=ltll
I
[(r -,,')' *QQ,)% Idealisasi SDOF dapat berasal dari sebuah mobil. Sesuai tujuan analisis, kita
akan mengamati respons getaran terhadap gerakan vertikal mobil. Gambar
Konstanta baru muncul dari persamaan 3.47, yaitu 2i,,. Konstanta ini 3Ja@) menunjukkan model SDOF kendaraan bermotor yang bergetar dalam
merupakan fungsi dari m, c, 19 dan y(t), serta frekuensi base' Dalam bentuk arah veftikal ketika melintasi jalan bergelombang.
lain, untuk meirunculkan displacement base sebagai y(t), maka z adalah
amplitudo z(t) yangdapat diekspresikan sebagai:
I
X t +(zc,r)'
r=lilj.aer
= 0,8493
4## v(t)=Yin,,
x -- o,B4s3 Y = 0,8493(o,os )=0,0425m
(b)
(d)
Solusi: Frekuensi ro dari eksitasi landasan dapat ditemukan dengan Tentukan: Konstanta redaman dari fondasi,
membagi kecepatan kendaraan dengan panjang satu siklus Amplitudo eksitasi gaya maksimum akibat base,
kekasaran permukaan. Amplitudo displacement dari mesin relatif terhadap landasan.
Jawab: Dengan yang diketahui, W : 3000 N, 5.s: 7,5 cm, X: I cm,
100," 1.?00)!-
a = 2ttf
" = zn( = ,,,0, rad/detik dan y(r) = 0.25 sina,,l cm (kondisi resonansi)
\ 3600 )6
z
Ditanya c,F,danZ
Frekuensi natural kendaraan ditenfukan dengan persamaan berikut:
Solusi: Kekakuan fondasi ditentukan oleh persamaan berikut:
tr 400 x 103 \ = 18,26 radldetik k =wf 6,, = 3oool7,5 = 4o.ooo N / m
',,= i;= 12oo ) Kondisi resonansi a: o,,atau r = 1 sehingga persamaan 3.41 menjadi:
hl
118 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan 119
Konstanta redaman diperoleh dengan persamaan: dinyatakan dengan rumus 'm e o)2 I 2', daTam hal ini 'e' adalah bilangan
epsilon. Akibat putaran kedua massa tersebut, eksitasi gaya pada massa total
dengan notasi M tersebut timbul. Dua massa yang sama saling berputar ber-
c=q2Jkm=2x0,1291x .ooo x(roo%,r,) = eo3,o5 t Nstm lawanan arah satu sama lain itu menimbulkan kompensasi gaya arah horizontal
yang dapat saling meniadakan. Namun demikian jumlah komponen vertikal-
Amplitudo eksitasi gaya base atau gaya dinamik pada landasan di mana nya menyebabkan gaya eksitasi yang bekerja di sepanjang sumbu A-A, sesuai
' r = l' diperoleh dari persamaan 3.46: Gambar 3.15. Jika posisi angular massa diukur dari posisi horizontal, total
Fr = kY = l{X = 40.000 x0,01 = 400 N komponen vertikal dari eksitasi biasa diberikan dengan rumus gaya sentrifugal
yaitu, F(t) : m e co2 sinrot. Persamaan getaran SDOF mesin penyanggah beban
Perpindahan amplitudo relatif dari mesin pada 'r: I' dapat diperoleh dari gaya eksitasi dari putaran tidak balance menjadi:
percamaan 3.48 menjadi:
Dengan harga X-Y sama dengan 0.75 dan amplitudo relatif tidak sama I
dengan Z, atal Z * X-Y. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan phase
antarax,y danz.
;i
t20 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan
MX Sebuah skema dari turbin Francis seperli tercantum dalam Gambar 3.16
= r'1ru (ia)l (3.s3)
dengan aliran air masuk turbin dari A ke B menuju tail race yang berlokasi
nle
lU -,')' *12c,,1'f"' di c. Rotor turbin memiliki massa 250 kg dan efek putaran turbin menyebab-
kan torsi tak seimbang sebesar 5 kg.n-rm. Jarak sisa radial antara rotor dan
Sehingga diperoleh: stator 5 mm. Turbin beroperasi dengan kecepatan 600 rpm sampai 6000 rpm.
Poros baja rotor dapat diasumsikan terletak pada bearing.
r
Q,=tan 'l .-' r\,l
. ,(zq
\t -r' ) Tentukan: Diameter poros hingga rotor tidak menyentuh stator pada
rentang putaran operasi turbin. Asumsikan redaman diabaikan.
Variasi harga numerik dari 'MX/me' dengan variasi 'r 'unfuk harga,(,
yang berbeda ditunjukkan identik seperti pada Gambar 3.13. Harga fungsi
Jawab: Diketahui M:250 kg, me:5 kg.mm, n:600-6000 rpm, dan
6,:5 mm
M)Vme dinyatakan sebelah kanan kurva. Dengan kata lain, kurva dari ,Q1,
terhadap ' r ' seperti tampak pada Gambar 3.19(b). Berikut ini pengamatan Ditanya: diameter poros rotor Amplitudo maksimum dari rotor akibat
yang dibuat dari persamaan 3.53, yaitu: gaya eksitasi tak balance diperoleh dari persamaan 3.51 dengan
!(!!L\=o (3.ss)
dr\ me ) t
l(
Kcluaran air
ri
122 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Deraiat Kebebasan 123
k = 10,04 x I0n x2 Nlm Gumbar 3.17 SDOF dengan Coulomb Damping dan Elaitasi Gaya
Amplitudo getaran dari poros penyangga turbin yang berputar dapat Tanda pada gaya gesek, apakah positif atau negatif tergantung arah
diminimalkan dengan membuat harga r sangat besar. Sebagai konsekuensi- gerakan dari massa, apakah ke kiri atau ke kanan. Jawab persoalan ini secara
nya, cD,, harus dibuat kecil dan lebih kecil daripada harga ro. poros turbin teori atau eksak dari persamaan 3.56 dapat diperoleh dengan syaratjika gaya
geseklebih kecil danpada gaya eksitasi (Fa). Sehingga jawaban menjadi dalam
merupakan batang cantilever dengan tumpuan jepit sederhana sehingga
konstanta kekakuan cantilever dinyatakan lewat persamaan displacement kondisi displacement mendekati getaran harmonik. Dalam kasus ini kita dapat
berikut: meng-hitung persamaan getaran sebagai persamaan diferensial dari persamaan
3.56 dengan menemukan rasio ekuivalen viscous damping, dengan lrukunt
. 3Et 3E(rct'\
n=-----:-=-----:-l-l
kekekalan energi, yaitu energi yang hilang akibat gaya gesek sama dengan
I' energr yang diserap pada redaman viscous untuk satu siklus sempuma. Asumsi
t'\64 )
satu siklus motor bakar sempuma dan sebagai contoh adalah motor siklus4
Maka harga diameter batang poros rotor dapat dihitung dari harga k yang langkah. Peran gesekan teqadi pada seperempat bagian dari satu siklus tersebut.
sudah diketahui sebelumnya, yaitu: Jika amplitudo gerakan adalahX, maka energi yang hilang oleh gaya gesek pll
adalah seperempat siklgs dari gerakan torak sistem4langkah dari kondisi ideal
,4 64H3 (oq)(t o,ot t o' x' yaifi P'IX. Dalam satu siklus penuh, energl yang hilang akibat gaya gesek
" )(z)' = 2,6005 xl}a ma
3nE adalah:
snx(z,oz x to'2)
LW = 4NVX (3.s7)
d =0,127 m=127 mm
{
Jika konstanta ekuivalen viscous damping dinyatakan dengan c , maka Operasional persamaan 3.64 daPat memberikan harga gaya gesek kecil
",
energi yang terdisipasi akibat gesekan selama satu siklus penuh adalah: sekali dibanding F6 dari eksitasi gaya. Batasan harga dari gaya gesek PN
dapat ditentukan untuk menghindari nilai imajiner dari X. Kita Perlu
LW =ncc4 osX2 (3.58) memiliki batasan, yaitu:
Dengan mensubstitusikan persamaan 3.58 ke persamaan 3.57 diperoleh 4vN F"
konstonta ekuivalen viscous damping dan konstanta anrylitudo displacement '[nkN)
t -( \' , o atau ,4 (3.6s)
steady state,yaifit: W Tc
4uN Sudut beda phase 'Qr' diperoleh seperti halnya kondisi eksitasi asumsi
'
(3.se) gaya harmonik sederhana dengan persamaan berikut ini:
TL(UJI
')
,u(,)=Xsin(at-$) (3.60) (, ,u,
At:turit
'(|;:;cl', ) -,1 "kx I
(3.66)
L.
Fo (F, I k\ \r(-rtIo,l=,o,,-' I.,t I
A- (3.61)
-t/
*'')' + (".,,0r)'.]" % [r_],J
l,:'- l(
I
l ,--\') *(\.,,"'',s)'
,oi, Atau sudut beda phase dinyatakan dalam gaya gesek dari coulomb
damping dengan mensubstitusikan persamaan 3.65 kedalam persamaan 3.66
Rasio redaman ekuivalen menjadi persamaan berikut: sehingga diperoleh:
(3.63)
(3.64)
rl
t26 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan t27
Jawab:
Jika m: 10 kg, k:4000 N/m, p :0,12, dan o = 2Hzmaka,
IT
Frekuensi pribadi dengan: cr),, t_
= \,1* =W=20 rad/det.
Frekuensirasiodiperoleh: (= a -2x2n =0.6283
0, 20
Amplitudo getaran dan eksitasi gaya maksimum dihitung mengikuti t - 0 t1 t2
persamaan 3.64 danpersamaan 3.65, sehingga:
Gombsr 3.18 Astutrsi Beban lmpack Sebagai Eksitasi
Gambaran beban impuls menjadi eksitasi gaya dari sDoF dengan persamaan
getaran sebagai berikut:
,,,.=--l'::#:!1'
",,-- 4o,nl-1;rre6l-l
tz < t I I tak htngea
Data percobaan atau asumsi untuk harga awal, misalnya kondisi t: nol.
Umumnya kondisi awal ini tidak diberikan dengan harga kecepatan atau
percepatan diberi harga sama dengan nol karena riil harga sangat kecil sekali.
Diperoleh Fo = 97,9874 N Selang waktu untuk to sampai 11 dan phase wakhr antara 12 sampai I tertentu,
berlaku SDOF phase dengan solusi displacement transien. Salah satu dari
tiga solusi transien itu kita ambil, misalnya sebagai berikut:
3.7 SDOF Eksitosi Bebon lmpuls
x,(t):e-(a',,(t) (Cr coS o6(t) +C2 sin ro6(t)) (2.33b)
Beban impuls atau beban kejut dapat terjadi pada benda menimbulkan
getaran benda meskipun beban sudah tidak bekerja. Kondisi krusial atau Berikut ini contoh kondisi awal dengan diberikan harga simpangan awal
kritis getaran ini adalah efek displacement maksimum yang timbul akibat dengan Jo dankecepatan pada t:6 mernberikan tiga kondisi berikut:
benturan benda. Efek ini harus ditentukan tetap dalam kondisi aman dari 1. Pada kondisitolt<t4
kemungkinan kerusakan benda. Asumsi beban impack menjadi eksitasi dapat Dengan memasukkan syarat awal ini dalam persamaan 2.33b dan
dilakukan dengan asumsi bahwa beban impack bekerja dalam waktu tertentu, mendefinisikan frq|<uensi rasio (dan rasio redaman r, maka persamaan
misalnya antara t1 sampai t2 dengan range waktu ini maksimal 0.1 detik. getaran transien menjadi seperti berikut:
.Puncak gaya impack dinotasikan dengan Fo, dan Fo dapat diamati dari (t) +r ( sin (t)) (3.6e)
Gambar 3.18 berikut ini. x,(t): e-(o,,(t) ( Cr cos co6 rrlo
*l
128 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Derajat Kebebasan t29
Harga koefisien a,, a,,, dan b,,, dapat ditenfukan dengan masih
x(t)::e-(,,r(rtr) sin (ro6 t - cf) (3.71)
melibatkan asumqi fungsi periode dalam integrasi waktu tertentu. Ciri
: fungsi periodik ini harus kontinu. Ketiga koefisien ini dinyatakan
dengan 0t (ttd tr - n 7L n merupakan jumlah periode yang te4'adi
sebagai berikut:
' selama r0 sampai t1 .
T
r" i-F ) rF
IT b--:-ljt
? l t"
sinnro*f r{t : _&
^
- TJ| r'{r}*fr
&^ =- tJt
0 (3.76c)
(3.74a)
Jawab SDOF dengan eksitasi asumsi ini memberikan persamaan steady
, 4I
"1
,, state sebagai y(t), yaitu sebagai berikut:
'1
6l r
&_:- F(r) cnsmr*rnr dr
" Tj I
.,(t-i-
F-
*- \-) r- sin tt.r"t
f" (3.74b) ''\r/ l} 1 ,nnkyt - r;1 (3.77a)
r, +'r
r--l
tr fl{r} sir: nu*r rJt Atau apabila r"r.rr."un 7 .77 (a)dijabarkan secara deret menjadi:
^ rl;"
rlt
: f$ -
-
r*af f* sin f*iof
Fn sin S sin 3<*rf
(3.74c) ]'(rJ ]I( *t, _.r., -:il.fi _{ilr - 3}rk(t _ rt)-... (3.77b)
2. Eksitasi dari gaya asumsi fungsi step periodik
dengan harga parameter getaran sebagai berikut:
Eksitasi gaya total berikut ini
dinyatakan untuk bentuk asumsi fungsi
hamonik sin-cos seperti sebelumnya, tetapi fungsi asumsi ao, a,,, dan b,,, 1!,-
fd*
*r -
&f9
menggunakan fungsi slep. Bentuk fungsi gaya eksitasi total ini menjadi fl : {dt: : .dfiil cu.,, :
berbeda, yaitu: ts*
-,
t'(r] =; *; T I_-
J. Eksitasi gaya dari fungsi step acak
fl*1 1a* ?r, f + e;{1- l';J
si* lrco*f Kurva fungsi step acak dinyatakan dengan eksitasi gaya sebagai fungsi
K'T
t-l \
(t - dl'" {}ir*{): dari waktu, dan asumsi gaya linear digunakan untuk pemilihan antar-
k-t
wakhr atau selang waktu step tersebut. Dengan pemyataan lain, fungsi
tr {r-t
Lt *. - S.2r; { ,*rr)
------=:;
)
* r;J' + {3r,,{} ;c0s (3.7s)
step acak dapat dinyatakan dalam tabel dari sejumlah pasangan harga
dai gaya eksitasi F(t) dengan waktu l. Linearitas selang dapat diber-
lakukan dengan syarat bahwa selang waktu sebagai (tur) sangat kecil
F(t) : (Fo/T)t di
Sebagai contoh adalah bentuk step fungsi dengan laxva
. dibanding total pengamatan atau waktu total getaran yang dianalisis.
mana I 'merupakan step waktu yang sama. Bentuk kurva gaya eksitasi
Fungsi eksitasi dapat mengikuti persamaan3.72, tetapi persamaan untuk
sebagai fungsi dari waktu sebagai contoh ini, adalah linear dengan' f(t)'
koefisien a, a,, dan b,, sedikit mengalami perubahan dibanding
sama dengan nol untuk setiap waktu T atau periode fungsi. Hatga ao, a,, dan
persamaan 3.7 3, menladi sebagai berikut:
b,, dinyatakan sebagai berikut:
t!
r !*
" TJT
1
fFo .
0* ; - I *f f{f = -
s
2
r-
(3.76a)
n* *
iI r=l i"_"
I {{r}dr (3.78a)
,, li
2 r.
a* =F f
1(a f
r.osnrorrf df = $
,' ) (3.76b) "*=l)fr 4t
tut
lrtOcosnrnr*tdt
(3.78b)
-l
f,
B. f"
f r- i : \- J^ --:t'r,4-r.\
o. =
12, j Fi t] sin x*** { ds "I'{LJ lr(1-i*?iq{}
(3.78c) (3.81b)
Konstanta n adalah jumlah segment atau selang di mana asumsi Harga'k' adalah konstanta redaman SDOF, dengan 'r,,' merupakan
linear diberlakukan. Fungsi linear F(t) untuk persamaan 7.78(a) sampai rasio frekuensi unfuk eksitasi gaya ke-n. 'p' merupakan rasio redaman
7.78(c) diturunkan dengan persamaan linear berikut: SDOF, yaitu perbandingan harga redaman sistem terhadap redaman
kritisatau'p=c/c.r'.
(3.7e) 5. Eksitasi gaya asumsi dalam bentuk Fast Fourier Transform
4. Eksitasi gaya dari fungsi eksponensial Semua pemyataan yang disampaikan Fourier saat itu belum memper-
timbangkan kesulitan dan pekerjaan perhitungan yang melelahkan. Hal
Eksitasi gaya eksponensial disarankan untuk diubah menjadi fungsi ini disebabkan oleh perken,bangan komputer yang belum memadai.
eksitasi trigonornetri, seperli dinyatakan benkut ini: Kita perlu mengingat bagaimana perjuangan perhitungan manual yang
dikomando Gauss untuk mensukseskan menara Eifel. Eifel adalah guru
e'i''t = cos ft),| + isin o,,l (2.t3)
Gauss dan Eifel menantang setiap muridnya unfuk membuat solusi dari
Persamaan ini merupakan masukan untuk mendapatkan parameter C,, serangkaian persamaan simultan untuk rancangan menara. Gauss
sesuai persamaan 3.81. Fungsi deret Fourier mi'ip persamaan 3.73 tetapi nremimpin pemyataan persamaan simultan Gauss atau Elirninasi Gaus
dengan koefisien tanpa konstanta'ao', dinyatakan sebagai berikut: itu yang konon difulis sampai dengan kertas seluas setengah lapangan
sepak bola. Suatu fungsi gabungan eksitasi gaya untuk setiap periode
r{r} - .l \-
)
L'."
(nn, ros rl.+.r"f * b- :,in rr..r"t) didefi nisikan sebagai F (j), y aifr-r:
'1i-'l
(3.80) (*r
Fdr) * ) F'c'f n] w'.:"
Harga koefisien untuk c,, dan b,, sebagai berikut: u/\t.\
r)-u (3.82)
.\j* t
I f,-- Bentuk persamaan eksponen untuk setiap periode dinyatakan sebagai:
o* = i ) f(r,Jcosrrr,.r.t. 5t
lIr
.l;0 (3.80a) Yl,_V: e*""." (3.83)
Jf *t
t\- :
Parameter M didefinisikan sebagai jumlah koefisien eksponensial yang
fu* =- ) F(t.)sinrrcr,f"Ar. n *, I-"f -.., berhubungan dengan jumlah selang atau jumlah penode eksitasi gaya N
I /;1
,i =t (3.80b) dari data eksitasi gaya asumsi eksponensial. Jumlah koefisien M
dinyatakan sebagai berikut:
Solusi persamaan steady state bentuk deret dengan koefisien Ol
dinyatakan sebagai berikut: rtrr -- ir^H (3'84)
;t - I
M,.j, danl/ rn.*p)tun bilangan integer, dapat dinyatakan dalam bentuk
* : *I F{t,.}e-:*'in;"'v'}" r: = 0,L,2,... binari.
,'-U (3.81a)
Untuk penerapan awal, kita asumsikan periode eksitasi gaya sama
M = 3, dan tiga koefisien untuk ' j dan n ' menjadi:
dengan 8, maka harga
*r
t34 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Sistem Satu Deraiat Kebebasan 135
i=jo*3jr**y= (3.85a) Eksitasi gaya pada SDOF, memberikan respons sebagai persamaan
displacement getaran steady state untuk digabungkan (ditambahkan) dengan
m.:fil**3no*4n= (3.8sb) persamaan transien (persamaan transien sudah dibahas dalam bab-2, pada
bab sebelumnya) sebagai solusi total getaran. Persamaan eksitasi gaya yang
Persamaan 3.82 dapat ditulis untukN: 8 adalah sebagai berikut:
dibahas dalam bab ini terdiri dari: l. Eksitasi gaya harmonik dengan sudut
beda phase, 2. Eksitasi gaya tanpa sudut beda phase, 3. Eksitasi gaya dai
r*)= t,u,{*)i4"r*+t;r+*r'}{no+Inxr\} putaran mesin tak balance. 4. Eksitasi perpindahan atau defleksi dari gerakan
I I I
n.=* -t" =S B.=0 (3.86)
base, 5.Eksitasi gaya akibat coulomb damping, 6. Eksitasi gaya dari coulomb
damping dengan gaya harmonik, 7. Eksitasi gaya dari beban impack, dan
Faktor eksponensial untukN: 8 menjadi:
8.Eksitasi dari asumsi gaya menjadi deret fourier.
Pembahasan eksitasi gaya untuk model getaran kembali akan disampai- 2. 'Tiga kondisi respons SDOF terhadap eksitasi gaya dapat terjadi seperti
kan pada bab selanjutnya yaitu bab IV. Bab IV mencantumkan sekali lagi pada respons redaman SDOF tanpa eksitasi gaya'. Jelaskan arti kalimat
tmtuk bentuk umum eksitasi gaya dengan solusi umum juga, antara lain ini dari kurva tiga respons tersebut, dan jelaskan juga kondisi masing-
eksitasi gaya asumsi impuls dengan penyelesaian integral konvulasi, eksitasi masing koefi sien eksitasi gaya yang diberikan.
gaya berupa diskrit dalam berbagai bentuk, eksitasi gaya berpola transien J. Kembangkan persamaan 3.4 untuk eksitasi gaya harmonik asumsi
dari landasan atau base, dan solusi persamaan getaran dengan transfomasi dengan bentuk sinus guna mendapatkan harga koefisien X, ,{1, dan A2,
Laplace. dan tulis kembali solusi total x(t).
9. Dua buah motor elektrik seperti Gambar 3,3 dengan massa 150 kg,
4. Berapakah harga 'Mo' untuk memaksa amplitudo dari displacement
masing-masing memiliki rotating unbalanced sebesar 0,5 kg, 0,2 m dai,
angular dari batang seperti gambar di bawah ini menjadi lebih kecil dari
pusat rotasi. Motor dipasang di ujung batang cantilever dengan panjang
30, lika a : 25 radldetik ?
1 m, terbuat dari baja (E:210 x lOe N/m2). Jika operasi kedua motor itu
5. Lihat sistem di bawah ini. Diketahui x dan y representasi displacement dari 500 sampai 1200 rpm, berapakah inersia yang diperlukan dari
absolut dari massa m dantitik akhir Q dat'. dashpot c/, sehingga: penampang batang agar getaran tak lebih dari I mm asumsikan damping
rasio 0,2?
a. Turunkan persamaan gerak dari massa rrT.
10. Sebuah pompa sentrifugal dengan berat 600 N dan beroperasi pada 1000
b. Tentukan displacement dalam kondisi tunak dari massa ,r,.
rpm, dipasangi 6 buah pegas dengan konstanta stiffness masing-masing
c. Tentukan berapa gayayang ditransmisikan ke penyangga P ketika 4000 N/m. Tentukan berapa maksimum unbalanced agar batasan
Qmendapatkan gerakan harmonik y(v)= Y cosott . defleksi puncak ke puncak 5 mm!
13. Tentukan amplitudo dari blok dengan massa 15 kg, jika koefisien
y{}} * I.? x l0-{ sinx$r m
-**' geseknya 0,052!
2000sin l00l N
4 x 106 N/m
2x td H,1m /p-3k8'm2
2ZD N.r,rm
t{l(} Lm/ft
12. Tentukan amplitudo dari blok dengan massa 15 kg, jika koetisren
geseknya 0,025!
0.O2rin 10Or m
l15kg
l- I E-2loxloeN/on2
1"5 tr r-4-6xlo-tm'
Gambar Soal No. 17
16. Sebuah batang dengan panjang 5 meter, lebar 0.5 meter, dan ketebalan
0.1 m, membawa motor listrik dengan massa 75 kg dan kecepatan 1200
rpm di tengah-tengah batang seperti pada gambar di bawah ini. Sebuah
gaya putar besamya Fo = 5000 N menyebabkan unbalace pada rotor
dari motor. Tentukan amplitudo getaran dalam kondisi tunak dg meng-
abaikan massa dari batang!
BAB 4
EKSITASI GAYA SISTEM
SATU DERA"'AT KEBERASAN
pendekatan rumus impuls. lnterval mulai dari '0' sampai waktu tertentu
dipecah menjadi 'n' dengan jarak interval yang sama, masing-masing
sebesar A,t = t /rz. ini dikatakan dengan
Pendekatan untuk solusi masalah
implus, antara lain karena pemahaman eksitasi gaya dari impuls total per
segment atau interval yang sama. Sejumlah ' ft 'eksitasi gaya sebagai impuls
yang diderita SDOF selama interval antara kLr dan (t< +t)nr, adalah:
(I+/)Ar
I'; =' rL, r(r)at (4.r)
4Ar SAt (a-2)Ar (, * l)Ar I = rA?
Nilai rata-rata dari integral kalkulus persamaan 4.1 untuk ci ,
(o)
kAr < r; < (k +l)nc dinyatakan dengan:
ti = F({*)tr (4.2)
xo ri ?i ri ?i*r f".- SDOF menerinra gaya eksitasi impuls dalam selang sejumlah 'k'. Jlka
"l I
(,) diasumsikan selang sangat kecil maka pendekatan kurva patah-patah impuls
dapat dianggap sebagai kurva hamonik. Berikut ini rumus integral convulasi
Gumbor 4.1 Diskritisasi intental 0 sampai t durasi A,r = tln dari persamaan 4.2 sebagai solusi steady state:
Pada bab ini akan diuraikan sistem getaran satu derajat kebebasan
dengan bentuk eksitasi umum. Jika berbentuk el<sitasi periodik tetapi ticlak *Q)= IeGl,Q -r)a, (4.3)
harmonik, maka eksitasi itu dapat diganti dalam bentuk jumlah dari fungsi 0
harmonik. Dengan prinsip superposisi, respons sistem dapat ditentukan
dengan melakukan superposisi terhadap hasil respons dinamik, misalnya Getaran menjadi berguna untuk analisis, umumnya apabila berada pada
untuk displacement dari fungsi harmonik, yang dianggap secara individual. kondisi under dampirg. Oleh sebab itu persamaan 4.3 menjadi:
Jika sistem mendapatkan eksitasi non-periodik maka respons dinamik men-
jadi berupa transien. Respons fransien dari suatu sistem ini dapat ditentukan 1
,(r)=|fr,,r@d
dengan menggunakan integral conwlas i.
lrQ)n-;',,t'-') sin a4Q - r)ar (4.4)
d
Fungsi umum untuk eksitasi gaya bersifat kontinu dari superposisi Persan-nan 4.4 ini digunakan untuk menentukan respons dinamik satu
lain atau dari objek berbeda. Suatu sistem
beberapa harga eksitasi gaya derajat kebebasan, yang dari awalnya diam kemudian diberi eksitasi dalam
sDoF dapat menerima eksitasi berubah-ubah seperti diilustrasikan pada
bentuk apapun. lit<a hQ) dipandang sebagai respons dinamik sistem per satu
Gambar 4.1. Apapun bentuk eksitasi, solusi linearisasi diperoleh dari interval
pernbagian eksitasi dan hasil pembagian eksitasi ini diberlakukan dengan unit dari impuls pada t : 0 sampai waktu , dan h(t) diberlakukan khusus
t46 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan L47
untuk kondisi selain under damping, maka bentuk umum yang tepat dari
solusi steady state untuk i(f) kondisi getaran bebas dengan redaman kritis x(o)+ Sot,,x(o)
*(r)= x(o)s-;..,cos a),/ , * e-E.,, si, rtt,,r
overdamped dan underclamped adalah: a il (4.8)
hQ)
I
= ln a, u-"u'/ sin atrt untuk ( <I (4.s)
+ -| '"
[n(r)e-;'"t'-') sin ,,,Q - r\t,
lll o
cqo "qa,t
Persoalan integrasi ini dapat diatasi dengan memberlakukan solusi numerik.
,n-*ol
h(t) = untuk ( =I (4.6)
l?1
eq
eontoh4;t
n-(to"t / ,- \
h(t)=----------sinh[a.,,,J(= -1,) unruk ( >I (4.7)
Tentukan respons dinamik displacement sebagai fungsi waktu 't' sebagai
mrqa,,l(t -l
solusi persamaan steady state terhadap gaya eksitasi SDOF untuk pegas-
Respons sistem kondisi kecepatan awal tidak sama dengan nol, diperoleh massa-dashpot keadaan diam dengan eksitasi p (r) = Fo€-'' .
dengan superposisi integral convulasi dat'r respons dinamik sistetn untuk satu Jalvab:
unit impuls pada t = 0. Respons dinamik sistem yang tidak sama dalam
posisi keseimbangan pada kondisi awal t : 0, diperoleh dengan men- Solusi masalah ini dilakukan dengan memasukkan fungsi gaya eksitasi
definisikan satu variabel displacement independen baru, yaitu y. Hubungan eksporlensial pada persamaan integral konvulasi sesuai persamaan 4.3.
y(t) denganx(t) adalah sebagai berikut: Penyelesaian integral memperhatikan selang integrasi dari nol sampai t.
Rumus dasar penjumlahan atau penguangan sinus-cosinus menjadi:
y=x-x(o) L
Persamaan diferensial dan y@, bentuk baru integral solusi dari identik
*(r) = ffirral
-l- t Foe-ot "-(o',,(t-'l sinr,o,, (t - r)ar
"
persamaan getaran, sesuai hubungan pada persamaan sebelumnya, yaitu:
'y+
2(a, y* ril, = -
o'' F" Q)
n,
*(o)* ill
cq ",,
kurva gambar 4.2), dan kondisi non-diferensiabel pada t". Eksitasi gaya a,,(t -tr)
asumsi step impuls dari gambar 4.2, dapatdiekspresikan sebagai berikut: I ,,, 0),
F^t
,, t <tn 4.2 Eksitosi Goyo Bergonti-gonti Selong
o(,) = t,
Aplikasi rekayasa untuk kasus riil dapat merupakan eksitasi gaya suatu
{ F, t2tn getaran dengan asumsi getaran terjadi pada kondisi waku diskrit dan bentuk
Persamaan integral konvulasi untuk sistem underdamped menjadi: eksitasi gaya tak beraturan. Rumus respon dinamik untuk displacement
kondisi ini dinyatakan dalam rumus matematika, dan rumus ini kontinyu
|
,(r)=Incqail
tr
secara sepotong-sepotong mengikuti setiap selang nilai waktu diskrit. Kondisi
[r'(r)sin ,,,Q - r),1t eksitasi gaya seperti pada kasus mesin press atau penekan pada contoh 4.2,
i tetapi gaya pada konsidi aal sama dengan nol. Rumus sebagai eksitasi ini
Tahap pertama, integral untuk t < t Integral konvulasinya menghasilkan: umunmya linier.Dalamrange atau selang waktu tersebut, eksitasi gaya dapat
mencapai titik maksimum misalnya pada'ts' . Bentuk matematika persamaan
,(r)= I
1l
ltln dari respons penekan menjadi berbeda untuk t <to dengan untuk t ) to,
111",,0,
[F, co,Q - r)ttr Langkah umum respons dinamik persamaan steady state dinyatakan dengan
i In
fungsi step, yailu:
Fo
- til(o,,to [-.o. to,,(t -r)+ {rin
a;
,,,Q - )1 ,O={",
t<0 (4.e)
L(D,, l.=o t>0
F^( I r o,,l )
----i-l Respons dinamik displacement dari fungsi step persamaan 4.9, dapat
=
nto;tu( - -sl.n
rt), )
I
dinyatakan dengan gaya konstan Fa untuk waktu lebih besar dai,' tg' . Hal
ini direpresentasikan Inenggunakan keterlambatan unit fungsi step, sebagai
berikut:
t<t..
= =Frr,(t_tr) (4.l0)
"(,) { ^,_..n
f0 t>tn
150 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan 151
Jawab:
Gombar 4.3 Variasi fungsi step eksitctsi gaya untuk Conloh 4.3
Fungsi eksitasi gaya F(t) menjadi:
Fungsi step Gambar a3@) terdiri dari 3(tiga) sesuai berlaku untuk tiga
selang yaitu, 0 < t < L, L S t ( 3to , dan 3t < t < 4L . Persamaan eksitasi F(t) : F" e-o(t-to) u(t-L)
menjadi:
Persamaan integral konvulasi untuk masalah ini adalah:
FQ)={ua>"a -r,)]* F,["Q -/o)- -tt,)) *@= -!9-'1o n,,i ,lu1t -to)sinco,,Q
-r\tt
"Q tn,\(ot i
.*(o -:,)k,n-3ro)- u(r -u)l
t52 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan
r(t)= u(t -,");h'1n 'u-'"'sin Eksitasi gaya sering merupakan superposisi atau kombinasi linier dari
ar,,(r - r),tr
beberapa fungsi eksitasi gayayang memiliki respons dinamik, seperti pada
Tabel 4.1. Bentuk umum dari eksitasi gaya ini, berubah bentuk pada kondisi
diskrit dengan t1, t2, ...tn, yaittt'.
f6
tidli.* {sl I
Eksitasi lmpuls
.l_1_ al
^fl-o
0J
to t,.
El -oJ
F$r'r$ tsnr.4Gsu - ,&i
-t
-"l-
qr{r
lo
-rJ
''\*
-+ Fo{(l *. ld6i
0,8
1J
tttt r.0
0.6 .lt
};t46u(r,! F;r/'r&P{r - rol
0.d
rl
I
I 0,$
I
0.t
* fol^ \
| -**r [0 0,0
16 00Jlt5 12,5
IiF"{tf -.a!&(t-,al
t
Gsmbar 4.4 Breaklonu eksilasi dari Gambru" 4.3 menjadifungsi dengan unit step
Gambar 4.5(a) Respous dinamik tak teredam eksitasi lmpuls dan Step Delay
t54 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Deraiat Kebebasan 155
Delav Fungsi Rartp Persamaan 4.13 sebagai persamaan steady state ini, menunjukkan bahwa
f (r).: ( A, + ,)( (, - ,o) harga total respons dinamik displacement merupakan penjumlahan dari
,ta@:\<t)ttA = U + A/A - * D/d) cu a, (t * _ siqo, (, _,al l@"lult _
{ro ro} tn respons masing-masing suku individu sesuai selang waktu dislait. Kondisi
Eksitasi Delal'Rarnp Respols turtuk l)elay Ramp awal dapat diberikan tidak nol dan kondisi ini tercakup padaresponfl (t).
:l
tl ?l l
EIx r {l-
ri
, . i
Contoh 4.5
r::r:
I
I
o
o o.,1 I r-s 2 1\
0
Gunakan rujukan dari Gambar 4.5(a) dan Gambar 4.5(b) untuk membangun
,t
Respun nqait[)/,q = [d-('-*, + d/@d siec,' {r * ro} respons dari sistem satu derajat kebebasan linier dengan massa ' ill ', dan
*- cor4& {, * ro)l/ (f .+ ar Sa}\ u 1t * tn1
frekuensi natural ' a,,' kellka benda mendapatkan eksitasi berbentuk pulsa
Eksitasi Delav Eksponeu Rcspons untuk l)clav llkslmncrr sesuai Gambar 4.6.
c*O.5
,-2 ?_5
I 2.O
fr, l.s
:>,r
(i E1
1.(,
o..l
o"4
0.o
o.? il *oJ
0.o
t t.5 - t.o
-o-J ;l ' -l
- 1.0
* t.5 "t rr}
{{dr, --?}n(I*rl}
4{drr ?}fi(r* -4 {r/tt -lJa{r *bl
Gsmbar 4.6 Pulsa segi-3 serta breakdownnya dari Contoh 4.5
Gombar 4.5(b) Respons )ir*ri* tak teredcun eksitasisinus o"r; ramp-ekponensial Jawab:
Bentuk umum persamaan steatly state dai jawab penerapan integral Pulsa segitiga sepefti Eambar 4.6 dapat ditulis atau dirumuskan sebagai
konrulasi untuk eksitasi gaya sesuai persamaan 4.12, menghasilkan: penjumlahan dan fungsi ramp yang berbeda. Respons dinamik eksitasi gaya
akibat dari pulsa segitiga ini diperoleh dengan menambahkan dan
,(r)= Zu(,-t,)[f,(rltQ - r),t, (4.13) mengurangkan beberapa kemungkinan eksitasi dari asumsi gaya sederhana .
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan t57
Respons dinamik berupa displacement persamaan steady state dari masing- Penyederhanaan hasil persamaan dalam interval waktu menghasilkan:
masing fungsi ramp mengacu pada rumus di bawah ini:
t |
*Q)= *.Q)- *uQ)* *"Q)- *,Q) - a),,t ,inr,,t o<r<t,
I I I
Dalam hal ini respons individual dipilih dari yang tercantum dalam Gambar
x(r) =
Fo
z - !- + r,,Q -1,)- sin a;,,r] tt < t < 2tl
a.5. x,Q) ditentukan menggunakan fungsi ramp dari Gambar 4.5 dengan lnail
2
{rtrt "
rumus serta koefisien. yaitu:
filrt "
r,,Q -1,)- sin o),,t - sin r,,Q - zt,)) t > ztl
l. Dengan A = Fof t, , B : 0, dan t6:0, sehingga diperoleh:
Respons masing-masing komponen diperlihatkan pada garnbar di bawah ini.
i]
2. Dengan *uQ) yung ditentukan menggunakan fungsi ramp masuk dari nt 4t
T!
i
Tabel 4.1 untuk I = Fo lt, , B : 0, dan t6= t7, sehingga diperoleh:
E
* uk)= -A=l : -
mttl,,'lt,
cosa,, (r - r, ) - _1-
0,t,
sinat,,(t - t )fu(t - r,)
"
)
3. Untuk x"(l) altentukan menggunakan fungsi ramp masuk dari Tabel I
2
4.1 dengan A- - Folt, , B = 2F,,,dants:17, diperoleh: ,,." I
i}"0
t
tt *l
*, (r) =
#l? ) cos..,,(, -,,)*L,,n,,(, -,,)],{,-,,) -,
-t
I
Untuk x, (r) Aitentukan menggunakan fungsi ramp masuk dari Tabel
(t)
4.1 dengan A - - Fo/ tr, B = 2 Fo, dan t6: 2t 1 dengan:
a
x.(r)=-5-l( -; , r) t -
I
2t'))'(t - zt,1 ll
nr,r,,-
[\ ). qrtin.,"(t B
lo
.I
It bt
t
Gumbur 4.7 Plot Solusi Resprtns Dinamik untuk Soal 4.5
158 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan 159
Gerakan sDoF berasal dari displacement landasan 'y(t)' dan displa- ,(r) = -nr",,'1,2qlo,,r1.1* ,,,' y(r) h(t - r)rtt (4.1e)
cement relatif antara massa dan landasannya terhadap massa dengan notasi
'z(t)'. Persamaan getaran ditentukan terhadap massa dengan landasan,
melalui pegas dan redaman viscous secara pararel, yaifu:
,p) =,,
",,1t(ol,(,) -' 1 r@i,Q - 4,, rf (4.16)
Gambar 4.8 Pulsa kecepatan untuk Contoh 4.6
Kita gunakan persamaan 4.14 dai, sistem tak teredam untuk memperoleh
persamaan respons displacement z(t), dengan catatan berlaku untuk
0 dengan sin(a,,t - "l 2) = cos iuotlt . penerapan catatan ini
X= pada
Mobil dengan idealisasi SDOF sebagai suatu roda kendaraan dengan m :
persamaan 4.16 akan menghasilkan: 900 kg, k : 80,000 N/m dan (: 0.2 , Mobil tersebut melintasi gundukan
seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tentukan persamaan kecepatan
respons dinamik sebagai persamaan displacement relatif mobil dengan
,Q)= -, fu(r)-u(r - 6)fcos0,,Q - rV, landasan steacly state . Kecepatan mobil melintasi gundukan konstan sama
0
dengan 20 m/detik dan panjang gundukan (d) adalah 80 cm.
,Q)= - ,l ,Oi ,,,Q - r\t r - uQ - 6)'!cosc,),,Q - in ,1
1r",
Ld._l
= [.t" ,,,Q - h)uQ -ro)- sin(a;, ,t\,@]
f
Percepatan landasan diperoleh dengan menurunkan kecepatan landasan
terhadap waktu. sehubungan dengan fungsi kecepatan yang merupakan
fungsi step, maka percepatan sebagai turunan fungsi step adalah fungsi
impuls. Penurunan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
'i(,)=,[a(r)-a(,-+)] Jawab:
Model matematika dari gundukan sebagai input gaya eksitasi landasan
Harga kecepatan mengalami perubahan pada t : ta sampai t : t. dinyatakan dalam koordinat horizontal permukaan jalan, '\'. Harga 'u'
Perubahan sesaat dari kecepatan ini menghasilkan simpangan sebagai dihitung dari persamaan 4.9 dan persamaan 4.10, sehingga:
persamaan steady state relatif antara balok dengan landasan dan eksitasi I /-r\l- _,(e _a\)
gaya diterapkan sebagai impuls. Substitusi percepatan landasan aryn/ y(\)= hlr_co,,
ke dalam persamaan 4.15 menghasilkan persamaan sebagai berikut: [f.j]t,
Dengan harga d : 0.8 m maka diperoleh h : 0.01 m. Jika kendaraan
, (t) =;i[uf'l - 5(, - to))sna,, (t - r) ar melintasi gundukan pada t : 0 dan setelah melewati gundukan dengan
kecepatan yang dipertahankan konstan sama dengan v, maka € = rt .
P",(')
, (,) =,(+),,,(+,)1, - "(, - g1 x+ 2(a,,x+ cojx =
Asumsi syarat batas kondisi tni adalahy(0):0 dan y(d/v) :0, maka tidak Transformasi Laplace skala linear digunakan, sehingga bentuk fransformasi
diperlukan tutunan yang mengikuti prosedur dari pengerjaan fungsi unit step. Laplace adalah:
: F(')
trasnformasi sebelumnya berupa 'tabel fungsi-s'. Pasangan bentuk trasn-
formasi sesuai yang diberikan. Transformasi Laplace dapat digunakan untuk .,'x(s) - sx(a)- -(r) + 2(a,,['*(r)- -(r)l+ r,r,'x(s)
memecahkan persamaan linier dari ODE dengan menggunakan konstanta L I frt",
atau koefisien polinomial. Contohnya adalah eksitasi gayayangditulis dalam Persamaan di atas disusun ulang menjadi:
rumus matematika yang dipadukan dengan menggunakan fungsi step.
Teorema shifting membantu mendapatkan bentuk transformasi dan meng-
2(a,)*(o)+,10;
evaluasi inversi dari transformasi tersebut.
i iI ,rf
if ..i. i! l!rf
i.
Sti:;lotr: I v 1i:;tif ,t L:t$O
t64 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan 165
Untuk sistem SDOF getaran bebas yang berarli tanpa eksitasi gaya, tetapi Dari yang diketahui, yaitu F6: 2000 N, ,t : 200.000 N/m, dan m:200 kg,
kondisi under dantped. Bentukan persamaan Laplace dengan pembilang dapat ditentukan:
akan memilll<t dua atar kompleks. Dalam kasus ini penting untuk
menyelesaikan kuadrat dari pembilang persamaan 4.23 dulu, seperti yang
ditulis berikut ini:
(<rr,)' +a,,' (l Tranformasi Laplace F(t), menggunakan teorema second shifting diperoleh:
(s + -q')
Transformasi Laplace pada suku terakhir dari persamaan 4.23 dapat
ditentukan dengan mengaplikasikan teori shifiing sampai pasangan
n{o,I"(,) -,(, - -,)l} =
*(, - n'' )
transformasi dapat diketahui, yaitu: Kemudian dengan menggunakan persamaan 4.23, jika asumsi kondisi awal
displacementpada t:0 , danx(0):O, maka:
r, (, *,rt,,r,(r).,,(rl
l: (o)
"-r",., [* "
0r,,,
" * ...9,,i, r,,1
"] @l4)
]
[
,,*2(a,,s+a,,2
] L ",, o,r
.(o):0, maka ;G): L r'{##}
Transformasi balik dari suku pertama persamaan 4.23 diperoleh dengan
Dengan fraksional dekomposisi diperoleh:
menyatakan fungsi Laplace f(s) untuk bentuk eksitasi gaya dai F(t) yaitu,
r (t \
x(s)= Ill 1--j-.
L
F(ry(s'+2la,s*r,').
,r?\s s +oil)l(, -n'")
dengan bentuk Inversi fungsi atau persamaan
Laplace dapat dicari menggunakan manipulasi aljabar, dengan properti
transformasi, serta bantuan tabel pasangan fungsi Laplace dengan asal Teorema second shifting digunakan untuk membantu inversi dari
transformasi yang sudah diketahui. transformasi Laplace, sehingga diperoleh:
a 2
= "7t = 2.09 rt rad/s 4.7 Sool
J
1. Sebuah sistem satu derajat kebebasan tak teredam dalam keadaan diam
Kondisi redaman terjadi untuk n : 15, yang berhubungan dengan
a,, =31,35 rad./s dan m: 203.5 kg sehingga getaran kondisi tunak dapat
kemudian dikenai eksitasi gaya eksponensial sebes* FQ): Fote-'|2.
Gunakan integral konlulasi untuk menentukan respons dari sistem!
dieliminasi jika 3.5 kg ditambahkan pada massa mesin. Sebelumnya massa
mesin 200 kg. Mesin mengalami 15 siklus selama dikenai gaya eksitasi dan 2. Massa pada gambar untuk soal nomor 2 memiliki kecepatan v ketika
gerakan ceases terjadi ketika gaya dihilangkan. menumbuk mekanisme sistem pegas-dashpot. Jika x(t) adalah displa-
cement dari massa dan posisi di mana mekanisme tertekan, maka
Maksimum displacement selama mesin berkerja adalah: gunakan integral konlulasi unfuk menentukan respons displacement
,(r)=
2F^
".
2F^ sistem! Asumsikan sistem underdamped.
= ---:!- = 0.02 m
nta,,t k 3. Gunakan integral konlulasi untuk menentukan rumus matematik
respons dari sistem pada gambar dibawah ini.
4.5 Ringkoson
Bab ini membahas pengaruh eksitasi, baik dalam bentuk periodik maupun
non-periodik pada sistem satu derajat kebebasan atau SDOF-. Bentuk gaya
eksitasi yang dibahas adalah impuls, gaya eksitasi sebagai fungsi terhadap
waktu diskrit, dan eksitasi gaya pada base sistem.
Beberapa metode pemecahan persamaan respons digunakan dalam masalah
ini, yaitu superposisi, integal konvulasi, maupun transformasi Laplace. Ketiga L,
metode ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. 3
a. Integral convulasi
5. Sistem SDOF dengan frekuensi natural a)n dan rasio redaman (<I
b. Fungsistep
c. Eksitasi gaya impuls
dikenakan gaya eksitasi sebagai pulsa rectangular .d dengan durasi /0.
Setelah gaya eks(asi dihilangkan, nyatakan rumus respons dinamik
d. Persamaan steady state displacement relatif
displacement sebagai persamaan steady state maksimum yang terjadi.
e. Persamaan ordinary diferensial
6. Sebuah mesin perkakas, massa 30 kg dipasangkan pada fondasi
f. TransformasiLaplace
undamped kekakuan 1500 N/m. Selama operasi mesin dikenai salah
g. Transformasi balik Laplace. i
satu gaya eksitasi sesuai gambar dibawah ini. Gunakan prinsip super-
"l
il
168 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Eksitasi Gaya Sistem Satu Derajat Kebebasan 169
F {r{)
posisi dan integral konvulasi untuk menentukan berupa respons
displacement! Gambar soal nomor 8 sama dengan untuk soal nomor 7,
tetapi dengan fungsi linear satu gunung di puncak l: 0.5 detik dan satu lm0
lembah di dasar I : 1.5 detik.
rtil)
3{1ffi
10. Gunakan integral convulasi untuk menentukan respons dari sistem satu
derajat kebebasan tak teredam yang mendapat eksitasi gaya seperti
gambar di bawah ini untuk t > t o !
;.
16;
,e
ll. Gunakan integral convulasi unfuk menentukan respons dari sistem safu
derajat kebebasan tak teredam yang mendapat eksitasi seperti gambar di
bawah ini!
,F!
9. Rangka, anvil, dan base dari forging hammer seperti dinyatakan pada
gambar (a) di bawah ini memiliki massa totaT m, dengan support elastis
konstanta stiffness k. Jrka gaya eksitasi diaplikasikan pada mesin ini,
tentukan rumus persamaan displacement total sebagai respons dinamik
dari anvil!
12. Gunakan integral convulasi untuk menentukan respons dari sistem satu
derajat kebebasan tak teredam yang mendapat eksitasi seperti gambar di
bawah ini!
rt I
t
i
i
t
-" I
Eladir
pad. t
(r)
t72 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
13. Gunakan integral convulasi untuk menentukan respons dari sistem satu
derajat kebebasan tak teredam yang mendapat eksitasi seperti gambar di
bawah ini! BAB 5
,rrirt
SISTEM GETARAN
DUA DERA'AT KEBEBASAN
M{rl a
I
.tf" l_'-
I
I
ii!
Kompetensi yang ingin dicapai setelah memelajari bab ini adalah:
(sl:<lt}l*
lsix
il
i{o x ${} f{-s6
1. Memahami dan mengetahui definisi sistem getaran dengan dua derajat
nl kebebasan.
m***lS l+ * 0'f* I
ftlt
Mampu melakukan analisis terhadap kasus sistem getaran bebas tak
r*5*ttt
I
teredam dengan dua derajat kebebasan.
+. f*{}}*S-tr}
N"s 3. Mampu melakukan analisis terhadap kasus sistem getaran dua derajat
**
I
S{Xx}
.{, --m kebebasan dengan beban torsional.
displacement mesin? 1. Kondisi sistem pertama: sistem massa pegas seperti terlihat dalam
Gambar 5.Ia, dengan gerakan massa mt dan ffi2 stucarr& vertikal. Jumlah
16. Gunakan integral conlulasi unfuk sistem pegas-massa-redaman yang
DOF sama dengan jumlah massa. DOF masing-masing massa dibatasi
mendapatkan eksitasi sebesar e(r):1000e" ! Massa mesin 200 kg oleh pegas atau pasangan pegas-damper sehingga dibutuhkan dua
dengan rasio redaman 0,05 dan isolator stiffness 2 x 106N/m. ,] koordinat, yaitu x(t) dan x2(t). Hal ini guna menentukan kedudukan
massa pada kondisi waktu berapapun. Hal itu berarti sistem mem-
butuhkan dua buah koordinat yang mernberi informasi lokasi serentak
!
t74 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan t75
atau secara bersama-sama dengan menentukan kedudukan atau posisi sehingga sistem ini juga dikatakan sistem dua derajat kebebasan. Dua
dua massa tersebut. Kedua koordinat ini bergerak linear dan pada gerakan tersebut adalah 0,(t) dan 0r(t).
umunmya gerakan itu vertikal semua atau horizontal semua. Contoh
pada Gambar 5.la menunjukkan gerakan vertikal. Persamaan getaran Multy Degree Of Fredom (MDOF), termasuk DDOF,
untuk benda lamp mass pada umunmya dapat dinyatakan mengikuti
.''.*_'T---l-" prosedur metode Newton. Sebagai contoh, persamaan getaran DDOF diurai-
i I
kan dari Gambar 5.2. Dengan prosedur tersebut dinyatakan sebagai berikut:
I
I
I I
L, jr, I
i
1. Menentukan indeks awal dan indeks akhir untuk sederet benda lamp
mass bersusun, dan dalam penentuan indeks awal tersebut, langkah
\i\r I
t76 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan t77
5. Menyatakan arah inersia sejalan dengan arah dx/dfQ sebagai arah setiap benda sehingga untuk mendapatkan jawaban riil displacement dengan
gaya yang mewakili persamaan getaran bebasnya. notasi x;(t), dilakukan transformasi dari matriks orlogonal notasi [Q]. Solusi
Getaran muncul akibat respons benda terhadap gaya eksitasi luar xi(t) kembali dapat diperlakukan dengan menganggap hasil transformasi
sebagai gaya inersia yang terjadi secara terus-menerus. Gerakan benda sebagai kelompok SDOF. Contoh dua cara numerik untuk menjawab
bergetar mengikuti arah yang berlawanan dengan gerakan benda persamaan getaran MDOF yang dilakukan dengan cara numerik adalah
sesungguhnya. Hal ini karena gerak getaran sesungguhnya merupakan dengan Finite Dffirence Method atau Metode Beda Hingga, dan Metode
respons dari arah gaya yang diberikan. Dalam Gambar 5.2@), gaya Runge-Kutta.
inersia digambarkan dengan arah ke kiri.
adanya eksitasi berupa eksitasi harmonik maka resonansi terjadi. Hal ini
secara teori menyebabkan amplitudo dua koordinat akan maksimum apabila
frekuensi eksitasi sama dengan salah satu frekuensi sistem natural.
vl:l\;' -k2
kr+k, l
(s.3d)
nt, diperllhatkan pada Gambar 5.2(b). Penerapan metode Newton mengenai Dalam hal ini matriks dari [m], [c], dan [k] merupakan matriks 2 x 2
gerakan pada masing-masing massa memberikan persamaan gerak sebagai dan harga masing-masing koefisien ketiga matriks tersebut dapat diketahui
berikut: langsung dari riil sistem. Ketiga matriks ini adalah matriks simetri, sehingga
hubungan' transpose' berlaku sebagai berikut:
*|i,+(r,* r,)*,- r,ir+(k,+ k,)x, - krx, = P, (5.1)
l*)' =1,,1 , ["]' = ['] aan [t]' : [r]
nt, x 2- c) x:+ (c, + cr)x, - k.x, + (k, + kr)x, = F, (s.2) Dalam contoh 5.1 pada sub bab berikut ini, pencarian persamaan getaran
untuk beberapa contoh lamp mass tidak disertakan, tetapi persamaan getaran
Persamaan 5.1 masih terdapat atau mengandung suku 'x, '. Begitu juga yang diperoleh langsung digunakan untuk pembahasan atau jawaban atas
dengan persamaan 5.2 selain dengan 'x2' juga masih mengandung suku 'J' '' permasalahan.
Massa m, dan mrdalam kondisi DDOF bebas dan tak teredam, rnaka
(5.3c)
vl=l':)," ,,'i",) kedua masa itu dapat saling berosilasi secara harmonik dengan frekuensi dan
180 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Deraiat Kebebasan 181
sudut phase yang sama tetapi berbeda amplihrdonya. Dari kondisi gerakan atau:
ini maka asumsikan displacement kedua massa yang mungkin adalah dengan
memperoleh gerakan harmonik, untuk frekuensi ro dan sudut phase 0 yang (m,m,)ao -{(0, * k,)*, +(k, + k,)m,}a'
(s.e)
sama. Akurasi persamaan transien dari persamaan 5.4 dan persamaan 5.5
menjadi sebagai berikut:
+
{(r, + k,)(k, + tr,) - t;} = o
*,(t)=X,cos(.r,t+$) Persamaan 5.9 ini disebut dengan persamaan karakteristik dalam domain
(s.6) atau artian dari frekuensi, karena solusi dari persamaan menghasilkan nilai
,,(t)= X,cos(at+g) frekuensi sebagai karakteristik. Akar dari persamaan 5.9 dengan penerapan
tantus abc adalah sebagai berikut:
X t dan X,
merupakan konstanta yang menunjukkan amplitudo
maksimum dari x,(r) dan xr(r). Kedua massa ini mempunyai beda phase
tu,/ ,u-, =;) f -r
yang sama, yaitu $. Substitusikan persamaan 5.6 ke persamaan 5.4 dan 5.5 zl nttnt2 )
sehingga hasilnya adalah sebagai berikut: (s.10)
+ (k , + k,)\ x , - k,x,fcos(cor + g) = o :
l{-nr,r' (s.7)
l-0,*, + {-,n,a' + (k, + t,)} x,fror(r,rr + g) = o Persamaan 5.10 menunjukkan kemungkinan sistem memiliki solusi
non-trivial, yaitu solusi pada kondisi keduanya mengalami getaran, jika
Persamaan 5.7 dapat dari DDOF ini dapat disederhanakan. DDOF
a sama dengan a.,, atau az sesuai akar persamaan pada persamaan 5.10.
mempunyai dua frekuensi pribadi atau dalam kondisi tidak bergerak, jika -
harga cosinus sama dengan satu, sehingga:
Kita sebut al, dan at2 adalahfrekuensi natural sistem.
jika determinan dari X1 dan X2 sama dengan nol. Dalam penyelesaian analisis
numerik, penentuan determinan merupakan salah satu cara untuk mendapat-
kan parameter pada persamaan simultan, sehingga:
x\4 -m,ci r'+(k,+kr) _ k.
(s.12)
't x,,rt -*r@r' +(tc, + rr)
nr'
, [{-,,,r' + (r, + t, )}
detl'
-k 2 Il=0" Dua rasio ini adalah identik. Sebagai nonnal mode dideftnisikan sebagai
x( )
-l*i"1=l
*:'' I Penjabaran persamaan sebelumnya adalah:
solusi getaran bebas dari gerakan dalam domain wakhr dapat di- Diasumsikan juga dengan konstanta Xl'\ dun X(? , d,dan Qr. Persamaan
ekspresikan sebagai berikut:
menjadi berikut ini.
' (r/=['i"(')l
x,(,)(r) =[*i"
cos(o,t+ o, )I mode (s' 13)
*,(o) = xl'\ cos $, + xl'\ cos $,
first
1,1" (,\)=1,,*1') "o),(,t* *,l-J
(O) = -r,Xl') sitt$, - a.Xl4 sin$,
", (s. l 7)
*, (o) = cos + cos
*,', Q)= (s,4, ',xl') $ , "Xl') $ '
[l;1,,,,]=lir',,;:ffIJ,,f,n,.,,,,.0u *, 101 = -r,.,,, X|l sitt $, - a,r,X\,4 sinQ,
184 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Deraiat Kebebasan 185
=aa[t -r'x'(o)'
"(')]'
.{ ,,*,1 o)* ., (o)
co2
,1,
l* xr(t)
j -1-
tutl,[ -n',t').'r(,)
xt,'t riu,,,)=rr,,
t - tu't
6,:tart-t(
v
t;F,,"0 )- L;, {t/4:r; (r)}-] xr(r)
DDOF tanpa damper dengan frekwensi natural dan mode shape dari sistem l(-,ro' + 2k) (-k) I
I
=U
pegas-massa, diperlihatkan pada Gambar 5.3. Ambil untuk harga n : 1.
Diketahui sistem getaran dua derajat kebebasan seperti Gambar 5.3.
Tentukan frekuensi natural dan mode shapes-nya.
I t-ol (-r,or-' + 2k)l
2b,*b, **-
mxt+
ni* ,+zf*, - bt
=0
=0
6,=j-,l l l6k2m2
/nl
- t2k'm'f
il
186 Dasar-Dasar Getaran Mekanis tB7
Sistem Getaran Dua Deraiat Kebebasan
* seperti persamaan 5.15. Kita dapat melakukan evaluasi terhadap dua kondisi
'r =1-
I
or,, l6k2m2
^)
/m'
syarat awal yang sudah dibahas.
X(,t) -m,a,:
' xl,'l
+ 2k k
- -t
,T T
f
k -mra12 + 2k
Mode natural diperoleh dengan mengikuti rumus sesuai persamaan 5.13
dan persamaan 5.14, sehingga:
,(,, (,)
\ /=f*t''
""(,[i . r )
a.
9
Mode Pertama Kedua
1","-'[r[#.*,) 1n,,,-*" Gambar 5.4 Perpindahan pada massa ttxt dan t?1,
,,,,(,)
\ /=f*t""'(ff'.r' ) second mode
*, (t) = rl'' *,([*'* *, *f' *,(ff,. o,)
l-"'" "'([#'.r
,) ).
Hal ini dapat dinyatakan dari kedua persamaan ini, apabila sistem ber- *,(t) = .y, *,([*:. o, - xl', "",(ff, * a,)
getar padafirst ntode, amplitudo dari kedua massa sama. Hal ini berimplikasi )
bahwa displacement antarpegas adalah tetap sehingga gerakan dari massa
mrdan m, dapat dalam kondisi satu phase, sesuai Gambar 5.4a. Ketika
sistem bergetar pada second mode, perpindahan dari dua massa mem-
perlihatkan harga yang sama namun arahnya berlawanan sehingga gerakan
massa mrdan m, berada pada kondisi 1800 atau kondisi out of phase sesuai Initial condition diperlukan dan diaplikasikan pada sistem seperti pada
Gambar 5.3 agar sistem mulai bergetar dalam (a) first ntode dan @) second
Gambar 5.4b. Dalam kasus ini mode pbint dari pertengahan pegas tetap diam
mode. Pada sistem pegas-massa dua derajat kebebasan, tentukan initial
untuk semua kondisi. Titik ini disebut nocle.Dengan menggunakan bentukan
condition yang diperlukan agar sistem bergetar dalam salah satu mode.
fi
188
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan 189
Jawab:
Seperti pada kasus seberumnya, untuk initiar condition yang
berubah, per- *r,*,(ff;.a,)
gerakan dari massa mengikuti hubungan sesuai peisaniaan 5.15 dan
persamaan ini nremberikan jawab unfuk r,:1 ,(/) (r)= first ntode
dan r,: _ l. persamaan 5.15
menjadi: *:'' rrr(E:.r,)
(t): x,,',,-",o.rf ,p,* o, * x,,,,
*,t\/
'J
M )
t"'l{;,*0r,1
,or( Bandingkan persamaan ini dengan persamaan pertama. Gerakan dari
[\/;'tVr )t^r sistem identik dengan first nornrul mode hanya jika X',":0. Hal ini
:
16_ \ (m
,., (1)
"1',
-.,Ii*, * r, )- x,,,,.",U#,. *..1) dibutuhkan dengan kondisi batas sebagai berikut:
pada dua arah yang berbeda satu sama lain. Perhatikan sistem torsional untuk
(a) First nonnal rnotle dua DOF yang terdiri dari dua piringan yang menempel pada sebuah poros
atau 'Modus Getar perlam a' padasistem seperti yang
diberikan pada persamaan berikut ini, identik clengan contoh 5.1: seperti yang terlihat pada Gan-rbar 5.5. Sistem torsi ini merupakan
penyederhanaan dari gerakan dua roda gigi yang berputar dalam satu poros.
{
Tiga segmen dai poros yang berputar memilikj konstanta k,t,k,zdan k,r. Persamaan 5.19 disusun ulang menjadi:
k,1 mewakili sifat pegas torsi antara tumpuan kiri sampai piringan pertama
kiri, kr2 mewakili sifat kekakuan poros bagian tengah, dan rq3 mewakili J,0t+(k,,+ k,r)0,-k,,0, = M,,
(s.20)
kekakuan poros sebagai pegas torsi bagian kanan. parameter lain untuk
pemyataan persamaan getaran torsi adalah momen inersia massa
J r6,- k,ro,* (k,, * k,r)0, = M,,
J rdan J, .
Torsi masing-masing piringan dinotasikan sebagai M,,dan M,r, dan sudut
putar dari poros pada sisi kiri dan kanan piringan dengan notasi 0, dan 0r.
Getaran dengan displa-cement untuk gerakan lurus dinyatakan sebagai sudut
Tentukanfrekuensi natural dari sistem torsional DDOF seperti diperlihatkan
putar 0, dan 0, untuk getaran torsi ini.
pada Gambar 5.6. Asumsi parameter dinyatakan untuk: JlJo, J2:21o, dan
k,r:kp-k.
iTi
",rr( ffil t d.
*rr{fr* 0,)
(b)
Jawab:
Gambor 5.6 Getaran torsional DDOF untuk Contoh 5.3
J, 0 t = -k,,0, + k,r(0, -0,) + M,, Persamaan ini disusun ulang dengan asumsi solusi hannonikberikut:
(s.1e)
Jr6, =-k,,(0,-e,)- k,ro, + M,, o,(r)=@,cos(ro /*0); i=1,2
,l
t92 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan 193
(s.26)
5.4 Getoron PoKo dengon Solusi lmpedonsi don 12,.,(i,)lx = Fo
lnvers
Analisis getaran berikut ini menggunakan prosedur dengan penggunaan lz.ri,ll :lx:,,**::,\ .={x,,} dan F,,={l}
asumsi kelompok persamaan karakteristik frekuensi untuk solusi impedansi
dan metode numerik persamaan simultan untuk solusi inversi, digunakan Solusi persamaan 5.26 dilakukan dengan metode inversi persamaan berikut:
dalam mengatasi penyelesaian persamaan getaran ini. Persamaan umum
gerak untuk sistem dua derajat kebebasan dengan eksitasi berupa gaya dalam * =lr,,1iro)l '4,
"::l:11 (s.27)
matriks kolom, dapat ditulis sebagai berikut:
Inversi matriks impedansi diberikan sesuai persamaan di bawah ini:
,,,.1 0,,1
1n,,, ['; i_[.,, ",,j I*,[_[0,, *"] I-,1=tr] tr.r,l
1,,,,, ,,',J l;,J*1.,, n,J [;. l*10,, t.,i=1r,1 lz,, (i a1l-' =
ffil? ;',';),
-'r:
: |^]) "
r,
Persamaan 5.1 merupakan kasus khusus dari persamaan 5.21. Harga
Persamaan 5.28 dan 5.27 memberikan:
parameter iltr=ffit, tfr22 =m, dan n1,, =0. c11 sampai c22 danjuga unfuk
' ki;', dapat terdiri dari rangkaian koefisien. Asumsikan eksitasi asumsi gaya zr,(iro)Fto -ztr(irui.)Fn
eksponensial ' q(0 ' sebagai fungsi harmonik dengan: x,(ia)=
z t t (i@) 2.,(;r) - 2,,' (ioo)
(s.2e)
F,(r\=F,,,e'"', i=l,2 (s.22) (iro) r,o + 2,, (ilui.) F,o
x,(ia) = -2,,
' o: 'adalah frekuensi dari penerapan gaya eksitasi. Kita dapat menyatakan z t t (i@) 2,,(;r) - 2,,' (ir,i')
persamaan displacement solusi steady state dalam kondisi tunak dengan:
Dengan melakukan substitusi persamaan 5.29 ke dalam persamaan 5.23,
*,(t)=X,"'''", i=l,2 (s.23) maka kita peroleh soluqi displacement total (persamaan transien dan steady
state)dari r,(r) aur rrQ).
'X1 dan X2' adalah displacement maksimum masing-masing benda dalam
bilangan kompleks sebagai fungsi dan 'al dan parameter sistem lain.
Substitusikan persamaan 5 .22, dan 5 .23 ke persamaan 5.2 1 , diperoleh:
I
I
194 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Deraiat Kebebasan 195
F,(t)= F,rcosrtl,t, F, =0
Kita asumsikan solusi persamaan transien dengan bentuk harmonis
Tentukan respons sistem pegas-massa dua derajat kebebaan tak teredam cosinus sebagai berikut;
yang diperlihatkan pada Gambar 5.7 dalam kondisi tunak. 'mr' diberi
eksitasi asumsi gaya Fr(r)= f,, cosa)t. Sistem pegas-massa dua derajat
*,(,)=X,cosat; i=t,2
kebebasan tak teredam. Eksitasi gaya diberikan seperti pada Gambar 5.7. Koefisien matriks dari Persamaan Impedansi 5.25 menjadi:
Tentukan persamaan respons dinamik solusi displacement dari dua benda.
2,,(r)= 2,,(r)= -a2m + 2k, 2,,(a)= *k
Jawab:
Sehingga persamaan displacement solusi total (transien dan steady state)
Persamaan gerak sistem getaran DDOF tanpa redaman dapat diekspresi-kan dalam koefisien impedansi seperti persamaan 5.29 menjadi:
sebagai berikut:
x, (r)=
(-''*+ zk)r,o (-^'*+ zk)r,n
l* ";'' (-r'*+ ztc\' - tc' (-'' *+ 3k)(-a'm+ k)
lo il {i,;,,1.Y:r ;t){::,} =
{'' }
Dan untuk X2(o:) menjadi:
kF,o KF
X,(r)=
(-ro',r+ ztr)' - t' (-''* + 3k)(-a'm+ k)
,d,}r [o,r
- F!o66{r,,
Dengan mendefinisikan a', =kl* dan rrl/ =3klm , maka
persamaan di atas dapat disederhanakan dalam bentuk lain, yaitu:
,"(Of {'-[;)'
F,o
x, (r)= r
k /-[iL "2
[fiI-[;)' Ir,,i
I
196 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan t97
melakukan gerak harmonik dengan frekuensi sama. Hal ini terjadi karena Diperoleh dua frekuensi natural, yaitu:
diasumsikan kedua massa melewati posisi kesetirnbangan pada waktu yang
sama, yattu:
a, =?''!l'5 = (5.34a)
xr : Arei't , dan x2: A2ei'r (5.30)
ql)l
-
kxr k(xr-xz) kxu () =A
22 = (s.34b)
Pernyataan lain untuk modus getar atau mode shape agar trebih mudah (l-\" =--J:= t =11,7j1dan a)=o.63lk/n.
dipahami dinyatakan sebagai cara suatu sistem untuk bergetar. Untuk sistem \A,) 2k-ajm 2-0.634
DDOF, terdapat dua modus getar yaitu, modus getar peftama berkaitan 2)
t-,
h1
dengan frekuensi pribadi benda pertama, dan modus getar kedua berkaitan = _) 72
dengan frekuensi pribadi benda kedua. Jumlah modus getar sama dengan
jumlah degree offreedorn. Bila persamaan 5.30 dan persamaan sebelumnya
e) 2k-<D2,m 2-2,366
rl
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan 199
198
Prosedur metode Raylegh dengan urutan dinyatakan berikut ini: a. b. Menentukan harga Eigenvalue
menyusun matriks persamaan getaran, b. menentukan eigenvalue, c. Menentu-
kan eigenvector, ' d '. menentukan ortogonal eigenvetor, e. menentukan
u_lo,oozo
oll rstos,st 2*03,5ssl_l ot,utl ts,fizl 1
raylegh damping, dan f. mernbuat persamaan getaran bentuk tidak gendeng l0 0.0s32)12803.5se 40e7,st4) Lt4e,t413 2t7,e76t)
atau decoupled. Berikut ini contoh perhitungan dengan data untuk getaran dan
langsung disampaikan sebagai persamaan getaran DDOF dengan koefisien
lA . )r, -ll:;;:1":- \ o
matriks [m], [c], [k], dan {F} sudah ditentukan sebelumnya.
eii' lio,l=
1. Menyusun Matriks Persamaan Getaran
Harga eigarvalue diperoleh sebagai berikut:
Penyusunan matriks getaran dapat dilakukan dengan metode Newton.
Misalkan diperoleh dalam bentuk matriks sebagai berikut: ),"t:71,9828
lA-xrl: o (s.3s)
&l
200 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan 20t
Sehingga eigenvector untuk setiap DOF menjadi: dan ideal untuk mendapatkan dua koefisien Raylegh Damping. Itulah
sebabnya metode ini efektif untuk diterapkan pada DDOF.
-o.qzsq)aan e,=t
e,=1 | -o.sztg) Pengembangan analisis lebih jauh, penggunaan metode ini untuk
t
I
: 0,08 dan o 1: 0,2163, sehingga: xa+ 2 xb:6. Tetapi persamaan ke4, dengan 2.01xa + 1.98 xb:5.89
Diperoleh harga o 1
6 masih dikatakan identik dengan epsilon dapat ditoleransi, dan MDOF
( ,szss) dengan epsilon sesuai persyaratan merupakan kondisi getaran lamp
-o I -o,ozas)
o/:0,081 ,l=to.o8 I
mass atau bongkah massa yang mendekati ideal.
lo,orus
0,l2sslrltzsat 476,6f1 -0,0783 0.028s )_la,aut 01
y, jt, y,
10,0s 0,2t63) 1476,6 632,e )L0,08 0,2t63) l0 370s88) + 0,0266 + 0,I68 = -257 ,7 sin 46,472t - 0,378 sin( 46 ,472t + 25,22 )
6. Membuat Persamaan Getaran tidak Gandeng atau Decoupled 5.6 Ringkoson
Koordinat y(t) diasumdikan, hasil transformasi sesuai persamaan di
bawah ini. Persamaan ini sebenamya tidak perlu lagi dinyatakan sebagai Pada analisis persamaan gerak untuk sistem dua derajat kebebasan ditemui
rnatriks, karena sudah merupakan persamaan dua SDOF sebagai berikut: konfigurasi amplitudo dua derajat kebebasan yang disebut dengan nonnal
mode, yait't fenomena sistem belgetar pada salah satu frekuensi naturalnya.
(s40,
l'o i){;,}.17 !,H;,}.[]' ^',){i,}={!,} Analisis pada sistem getaran dua derajat kebebasan dilakukan pada getaran
bebas tak teredam, torsional, dan getaran dengan eksitasi. Jawaban per-
It lfly,)|a,atzr o)ly,lIzr,oaza olly,l _Irl masalahan getaran dua derajat kebebasan melibatkan metode perhitungan
matriks untuk mendapatkan solusi persamaan respons-nya. Salah satu solusi
lo rllrl"Lo sz,osaa)\t,,1*lo zsz,ous)\r,l-\r,l yang ideal untuk DDOF adalah prosedur metode Raylegh.
{!,}.1''"''r',-
o{:,oun
]'{ x;,}
,. l[ ,] ,, .{: ,l , .{7:,1 22 Sebutkan prosedur metode Newton dengan menyertakan contoh dari
gambarberikut, yaitu Gambar 1.8b, 1.9, 1.15, gambarpada Soal 4Bab 6,
dan gambar Soal 8 Bab 6!
I
204 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan 205
5. Terangkan pasangan pengertian atau istilah berikut ini, sehingga jelas amplitudo, dan lokasi node untuk dua mode getaran ffit = ffi2 = m, dan
perbedaannya: l,= l, - | t'
c. Lamp mass (bongkah massa) dan Continous mass. 4. Tentukan mode shape dan natural frekuensi dari gambar soal nomor 2,
d. Solusi transien dan solusi steady state. untuk tn, =fr2= m dan l, : l, = 1t
e. Eigenvalue dan Eigenvector. 5. Tenfukan persamaan natural ruorle ataumodus perpindahan dari gambar
soal nomor 5 unfuk k r=k r=/s r- ls t
5.8 Sool
6. Sebuah overhead traveling crane dimodelkan seperti gambar soal nomor
1. Tentukan rumus dari frekuensi natural sistem pada gambar soal No. I 6. Batang memiliki momen inersia (I) 0,02 mt dan modulus elastisitas
dengan tfl, =1ndan mr=2m, kr=k dan kr=2k. Tentukan juga (E) 2,06 x 10rr N/m2, tmk dengan massa (rz,)tooo kg, mengangkat
persamaan respons displacement dari sistem ketika k= 1000 Nlm,
beban dengan massa (rr, ) SOOO kg, dengan kabel yang memiliki
m= 20 kg, dan initial value dari displacement dari massa m, dan konstanta stiffness 3 x lOs N/m. Tentukanfrekuensi natural dan mocle
mradalah 1(satuan) dan -l (satuan)! shape atau modus getar dari sistem untuk kedua kondisi massa truk!
Asumsikan panjang lintasan 40 m.
Base
-l,,,,
-l,,to
* li 7. Tentukan persamaan frekuensi natural dan normal mode dari sistem
torsional seperti gambar soal nomor 7, untuk J , = 2J , dan k,, - 2k,t
t.
&l
206 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran Dua Derajat Kebebasan 207
F- r,-|*- r"-------!
*cq-dxlojN/m
10. Tentukan persamaan getaran DDOF, mode shape (modus getar), dan
natural frekuensi dan gambar di bawah ini untuk tnl: m dan l, = 21,r.
12. Kompresor dengan massa 1500 kg pada pegas dengan stiffness 4 x 105
N/m, ditempatkan di tengah lantai dalam pabrik. Kompresor dengan
(r, )k: 1 kg, Q"): 2 kg, k, - k, = 10.000 N/m, c, = 2.000 N.s/m,
pegas dimodelkan sebagai batang fixed-fixed dengan dan initial condition ( ,, (O) = 0,I 5 <
fanjang l0 m,
modulus elastisitas 200 x lOe N/m2, luas penampang momen inersia
Jb\4* n,
2,3 x l0 'mo, da, massa (m6) 7500 kg. Batang ditananipad atanahyang x,(o)=0,1 mdan xt(0)=xr(O):O I
memiliki stiffness 6 x 106 N/m. Gunakan model 2 derajat kebebasan
seperti gambar di samping ini untuk mendapatkan persamaan getaran
dan rumus frekuensi natural dari sistem!
zk
20. Tentukan displacement untuk ,, (r) aut (r) t"p..ti pada gambar
x.,
diperoleh:
*, ; dan F
adalah vektor untuk displacement, percepatan, eksitasi gaya.
dan veklor tersebut, dinyatakan sebagai matriks kolom dengan orde baris
tnt x t+(k,+ kr)x, - krx, = F, (6.2)
sesuai jumlah DOF-nya, berikut:
Koefisien dalam matriks [m] dan [k] (tidak ada matriks [c] karena sistem :.
*, (t\
[, ,,,J
memang tanpa damper) adalah matriks massa dan matriks stiffness dengan
koefi sien sebagai berikut:
Sistem getaran pegas-massa tanpa damper di atas adalah kasus khusus
tlt 0 0 0 0
untuk DOF sampai ke-n, sehingga merupakan sistem dengan n derajat
0m,0...00 kebebasan. Dalam bentuk umum, matriks massa dan stiffness dinyatakan
0 0 tfrs .. 0 0 (6.s)
sebagai berikut:
l*1=
ffl tt ff1D fflts frlt,
000...0 l11
frtt 111
2' ffl ZS nl 2n
(6.8)
In,)=
(k, + k,) -t', 0 0
- k, (*, + te ,) k,
- K.l 0
(6.6)
m. ill z, t't'l
t,t ffi ,,
k,,
0 -k ( k + k,,-,)
k,,
fir)-
1H,l
r,(r)
"t{II
--i
lrl= (6.e)
'k,,,
pornrrlj! ro,.rzrfjl. ro,,,,rf3 f* ,**rf* roi'r"f5 k. k. k
(r)
selama proses getaran. Pemahaman terhadap metode ini sangat dibutuhkan l-+ It
untuk meng-analisis kasus sistem MDOF. Lagrange dari sistem dinamik k 2k k 3k
dengan notasi ' I ', definisi untuk energi kinetik ' V ', dan energi potensial m 2m
6w = Lo,6x, (6.13)
i=l
zri*,- zto, +3kxr-br=0
' Q;'disebut dengan gaya umum. Persamaan Lagrange untuk sistem non-
3. Untukmassa ketiga:
r\
dI AL-- Il- AL
-- -n
konservatif ini menj adi :
/\
::-r
dtl ^' | oxt al arl aL
\ox, ) ^' irdtl . t-
I .=Q, i: l, 2. ....n (6.14)
^ ) oxi
\ox, ^
mendapat harga ' k ' yang tidak konstan. Harga ini merupakan fungsi durt
&t,6x2dan dx.,. Penyertaan konstanta damper menimbulkan kerja kinetik,
besar defleksi yang diterima. Getaran memiliki domain waktu skultt
tetapi arah kerja ini berlawanan dengan arah kerja gaya yang dibangun dalam relativitas atau kondisi tertentu yang menyebabkan terjadinya peluntluut
massa sehingga sistem tersebut tidak linear. Persamaan 6'15 menyatakull
viscous damper. Gaya damper tersebut adalah cx, .Ke4asemu dari damping
bentuk kuadratik untuk perpindahan atau displacement, sesuai rumus encrgl
2,
perlama dari kiri pada sistem menjadi -"*,6*,. Damping selanjutnya potensial pegas sebagai %itx' dan persamaan 6.16 menyatakan energl kinclik
(. . \ r. .\ gerak benda dengan t/:nnt) sebagai berikut:
adalah 2c! x,-r-, r.4, semu menjadi 2cl xt_ x)
\i(i l. l6x,. Karena gaya
yang berkerja dan damping kanan berlawanan arah dengan arah perpindahan
v =!! i k,,.r,
a .-, -,
Z t=t l=t
tl t l
(6. t5)
. /. . \ /. .\ r\
aL I aL
"dl| ",
Qr =_.cxr ^ = 2cl
Q,-\)\/ -r,-,r: I dan Q,=-2clx;-.r-, I
l_ ":. =e, i: 1,2, ....rr (6. r4)
dtl ^' I ox,
Langkah selanjutnya dilakukan dengan mengikuti langkah contoh Soal
\ox,.) ^'
6.1. Persamaan getaran dengan penyeftaan damping sesuai Gambar 6.3 Eksitasi gaya dalam bentuk umum untuk setiap benda dari peramaan MDolr,
diperoleh sebagai berikut: dinyatakan sebagai berikut:
n =:i.,,{,,,, *1,
nii,- Ax, + 4kx, = -2r(;,-;,)
\/ T.t,*]*,,[,, **,,"t)]
Formulasi matriks umum sistem dengan n-DOF mempunyai koordinat Persamaan pertahra dari persamaan 6.17 merupakan rumus umunl
sebagai gerakan bebas sebanyak-n. Sistem linier ini dinyatakan dalam bentuk penerapan persamaan 6.14. Persamaan ke-Z dari persamaan 6.ll merupakatt
energi kinetik dan potensial dengan kedua persamaan energi ini menjadi penjabaran lain untuk menyatakan eksitasi gaya dengan pendekatan numerik.
kuadratik. Sistem linear yang dimaksud adalah harga V dan 7 dari persamaan
Pendekatan numerik dilakukan untuk solusi eksak tidak memungkinkan atatt
dengan konstanta ' k dan m ' yang konstan. Dalam hukum Flooke, perilaku
lama pengerj aannya. Hal ini akibat pendekatan sebagai berikut:
material dari kurva ufi tarik (terutama material non-logam dan non-kayu)
220 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran MDOF 221
nttn
Q,=Znt,,xi*2k,,
'
xi l=1, 2,...n
'
(6.1e) detlx -a'ul=o (6.2s)
i=l i=l
Matriks I pada persamaan 6.24 merupakan matriks identitas orde n x n.
Persamaan 6.19 merepresentasikan sistem n persamaan diferensial linear
Jika matriks K bersifat non-singular, maka invers matriks tersebut meng-
tanpa redaman, atau dengan sederhana sebagai:
gunakan matriks fleksibilitas A, dengan A = K-t . Persamaan 6.25 berubah
M x+Kx=F (6.20) menjadi:
'M' adalah matriks massa dengan orde n x n, dan 'K' adalah matriks aetla',tu - rl=o (6.26)
striffness dengan orde n x n. ' F' adalah matriks kolom vektor eksitasi gaya
dengan orde n x l,dan 'x' adaTahmatriks kolom vektor displacementorde n
Kondisi riil untuk sistem getaran normal menunjukkan bahwa harga
semua eigenvalue dari hubungan M-'K yang berhubungan dengan bentuk
x l. ' x ' adalah matriks kolom vektor percepatan dengan orde n x l. simetri dari matriks massa dan matriks stiffness tidak negatif. Dengan kata
lain, frekuensi pribadi harus diperoleh positif, sehingga kemudian ada n
222 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran MDOF 223
k
drmana 0=-.
dengan harga masing-masing eigenvalue ,,oi, i=1,2,...n dan memiliki nt
eigenvektor non-trivial X, . Persamaan tersebut adalah sebagai berikut: Matriks determinan memberikan persamaan simultan dengan pangkat
tertinggi dari polinomial sesuai jumlah baris atau kolom matriks. Dalam
M-tKX =of
lll
x (6.27) uraian ini kita nyatakan polinumial dalam karakter yang tidak diketahui
sebagai p. Ekspansi dari determinan menghasilkan persamaan karekteristik
Contoh 63 dalam karakter B sebagai:
p3 +1282 *39$ +24=0 dengan $=XIO
Cari persamaan untuk frekuensi natural dan modus getaran atau mode shapes
untuk sistem tiga derajat kebebasan seperti yang terlihat pada Gambar 6.4. Akar dari persamaan karakteristik dalam parameter ' p 'menjadi:
F , 02 = 2,110 F , dan k
Mode shape atau modus getar diperoleh dengan mencari solusi non-
Jawab: trivial dari persamaan berikut ini:
Solusi persamaan diferensial getaran dapat diperoleh dengan cara Newton
[ro-^. -2+ o 11r,1 lol
ataupun dengan cara menyatakan persamaan Lagrange yang unfuk getaran
bebas akan menghasilkan persamaan yang sama. Dalam bentuk matriks, l-zo
lilrrr
r0-1, -O x,, l=lrl ll
persamaan getaran tiga-DOF dinyatakan sebagai berikut:
lo -24 60-L, _llx,,_l Lol
t.. Persamaan matriks ini diuraikan menjadi tiga persamaan simultan umum
ln,o oll:.'
.lir
tanpa bentuk matriks. Umumnya dipilih salah satu vektor koefisien matriks
lo nt o llx,
lo o ,, )l':.
L
:i iltll [j] X yang sama dengan satu sehingga vektor modus getar untuk yang lain
diperoleh. Persamaan pertama untuk X;; menjadi:
t/2Av
ll l:
5Q_
^t
L,
^
Penerapan persamaan 6.24 pada persamaan di atas memberikan
persamaan berikut: Persamaan ketiga diperoleh:
[rO-^ -2+ 0 t/
A
2q t/
detl -20 Jo - ''t --A 60-L, t2t
-o
l,
1.
l0 60-x
I
-20
224 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran MDOF 225
Dengan memilih harga X,, : 1 maka diperoleh vektor mode shape: ,(o)= _L,x,A,tinq, (6.31)
lo,ooal
x,=l I t-0,s341
,1.*,=ll-t,szs,1,*,=l /| fiawab)
,(r)= L,x,a,A,cosg, (6.32)
*,(o)
x,(o)
*,(o)
xt
*(0) = dan ,(r)= l0).
*,(0) *, (0)
Gambar 6.5 Model suspensi otomotif untuk Soal 6'4
Penyertaan kondisi awal 2n dalam persamaan 6.30 menghasllkan 2n
persamaan simultan berikut: Persamaan getaran MDOF tanpa redaman dan gaya eksitasi dalam
bentuk matriks ditulis:
-I
M- lo
o *,,0 o ,l model. Metode Newton atau persamaan Lagrangian, yang berdasar metode
0 0 ffi,,0 0l energi, keduanya dapat digunakan untuk mendapatkan persamaan getaran
l0 diferensial ini. Untuk permasalahan eksitasi harmonik pada sistem getamn
lo o o o *,,01 paksa MDOF tak teredam, persamaan 6.34 berubah menjadi:
L0 0 0 0 0 t) M x+ Kx = F .sinat (6.3s)
Koefisien yang digunakan untuk menentukan matriks stiffness adalah:
' F ' adalah n-dimensional vektor dari setiap konstanta amplitudo gaya
I z*, + Z*' -&1 -tr *k, -tr kr(a - b\ + t, (c - d) I eksitasi. Pilihan eksitasi gaya antara lain adalah dengan fungsi sinus, maka
[ *e, &r*& o o o -t'a I solusi total untuk setiap DOF diasumsikan dengan bentuk sebagai berikut:
K=[ -*1 o k1*t, o o krb
l*e,00k,0trcl
I
,(t)=U sinat (6.36)
l-k,000t,_k,dl
* a) + *,td c) ktb k,c ' fJ ' adalah n-dimensional veklor dari koefisien under estimate atau
Ltr(b - -ha -k,d h@2 + b2) + k,(cz + dt))
koefisien yang harus diperoleh, dan U mempunyai dimensi kecepatan.
Persamaan diferensial untuk getaran bebas MDOF dengan redaman Substitusikan persamaan 6.46ke persamaan 6.35 sehingga diperoleh:
viscous seperti persamaan sebelumnya adalah:
(-^'r+x)u=r (6.31)
M'*+C )+Kx=0 ini adalah representasi sejumlah n persamaan aljabar
Persamaan 6.37
Jika matriks redaman C adalah kombinasi linier dari matriks massa simultan untuk mendapatkan komponen vektor U, yaitu dengan rumus
notasi M dan matriks stiffness K, maka sistem adalah redaman proporsional. sebagai berikut:
Pada kasus ini prinsip koordinat dari sistem tak teredam digunakan untuk
uncouple persamaan diferensial. Jika matriks redaman berubah-ubah, maka l-r'* - ul=o (6.38)
prinsip koordinat dari sistem tak teredam tidak boleh uncouple atau decouple
Persamaan 6.38 memungkinkan untuk terjadi ketika frekuensi eksitasi
seperti persamaan ini. Prosedur umum harus digunakan untuk persamaan di
gaya menjadi coincide atau bersesuaian dengan salah satu dari frekuensi
atas dengan 2n-persamaan diferensial dalam bentuky'rsl order uncouple atat
natural sistem. Akibatrya, penggunaan persamaan 6.36 tidak tepat, karena
SDOF uncouple dengan koordinat setelah mengalami transformasi sebagai
respons displacement meningkat secara linier tajam seiring pertambahan
berikut:
waktu. Kondisi ini menghasilkan resonansi.
M{ y}+ K{ y} =6 (6.33) Apabila solusi dari persamaan 6.37 ada maka persamaan untuk
perpindahan ' U ' dapat dinyatakan dalam bentuk lain sebagai berikut:
228 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran MDOF 229
'*+C
u ,+ K* = I*(Fu''') (6.40)
x(t)= t*(ue''') (6.42) Persamaan getzrandari cara Newton atau persamaanLagrange adalah:
tt , =l{},le'o'
lu,l:@
231
230 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Sistem Getaran MDOF
l,,l w
lu,l:l@o* batang massa-m
6.5 Ringkoson
Pembahasan sistem getaran dengan derajatkebebasan atau MDOF diawali
n
dengan analisis p"rurunun persamaan diferensial dengan mengggnakan
p".i-uun Lagrange. Persamaan aljabar linier simultan hasil dari penurunan
d"r,gu, p.r.u**.rlagrange ditransformasikan dalam bentuk matriks dengan
tooiainat transformasi untuk diselesaikan solusinya. Untuk kasus sistem
getaran bebas dengan n derajat kebebasan, solusinya menggunakan mode
normal dan atau mode shaPe.
\iIo
/r'
I 8.
or
Turunkan persamaan getaran dari gambar di bawah ini dengan x7, x2, Xj
e-B
ftr)
4. Gunakan persamaan Lagrange untuk menurunkan persamaan getaran
dari gambar berikut:
|""***+JZ l-*rr
T.ri
5. Gunakan persamaan Lagrange untuk menurunkan persamaan getaran
dari garnbar berikut:
g. Buat persamaan getaran dalam bentuk rnatriks dari gambar Soal 2!
10. Buat persamaan getaran dalam bentuk matriks dari gambar Soal 3!
1 1. Buat persamaan getaran dalam bentuk matriks dari gambar soal 4!
15. Tentukan persamaan frekuensi natural dan persamaan untuk mode fi...'...*r--i{<-- o--*--+-l
shapes, sistem getaran bebas 3 (tiga) derajat kebebasan berikut ini:
F* rr l*+ q l-* rt
16. Tentukan rumus unfuk frekuensi natural dan mode shapes untuk sistem
getaran bebas 3 derajat kebebasan berikut ini:
20. Pada model suspensi kendaraan dan penumpang di bawah ini, tempat
t7. Tentukan rumus untuk amplitudo masing-masing massa dalam kondisi duduk dimodelkan sebagai pegas dan damper secara pararel. Untuk
tunak (normal) dari sistem berikut ini: sistem suspensi di bawah ini, tentukan plot akselerasi amplitudo dari
penumpang, fungsi dari kecepatan kendaraan!
l....+rz
massa penumpang
dan bak
18. Tentukan rumus unhrk amplitudo masing-masing massa dalam kondisi massa chasis, mesin, dll
steady (normal) dari sistem di bawah ini!
fo rir ot
7.1 Pendohuluon
Bab terakhir ini memberikan informasi bagaimana mendapatkan jawaban
dari permasalahan model getaran lwnp nruss yang dilakukan dengan bantuan
peranti lunak untuk engineering atau teknik, yaitu MATLAB. MATLAB
singkatan dai MATrix LABoratory, dibuat oleh Math Works Inc. Peranti
lunak ini sangat luas digunakan oleh ilmuwan dan rekayasawan. MATLAB
adalah sebuah peranti lunak interaktif dengan jawab permasalahan secara
numerik yang dapat menyajikan data secara visual, misalnya dalam bentuk
grafik. MATLAB mengintegrasikan komputasi matematik, visualisasi, dan
bahasa pemrograman untuk keperluan komputasi teknik. Komposisi dan
petunjuk operasional program MATLAB atau arsitektur merupakan contoh
yang terbuka dan da:pat dipelajari dengan mudah, misalnya pada sub bab 7.1
sampai sub bab 7.5. Program tarnbahan pada piranti lunak MATLAB banyak
digunakan sehingga pengernbangan peranti lunak ini dengan versi yang lebih
up to date terus berlangsung. Bentuk peranti lunak yang dibuat oleh
pemrogram lain pun dapat diintegrasikan dengan MATLAB.
238 Dasar-Dasar Getaran Mekanis lawab Permasalahan Model Getaran
Langkah awal untuk melakukan operasional piranti lunak MATLAB aJ oe,.tlJ0 To 9.t !t!rt.d, !.rect lt'LlB ErD or !@1 troi th' g'lP
7.2 Perintoh Dosor Operosi MAILAB 7.3 Operotor Aritmotiko don Motemotiko MATIAB
Perintah dan tanda dasar yang perlu diketahui dari operasional keybord pada Untuk operasi aritmatika seperti penambahan, pengumngan, dan sebagainya,
peranti lunak MATLAB akan diuraikan dalam sub bab ini. setiap penulisan simbol yang dikenal MATLAB dinyatakan seperti padaTabel7.2.
perintah pada window, misalnya perintah untuk No. l, bersesuaian dengan
Tabel 7.2 Simbol Operator Aritmatika MATLAB
tampilan Garnbar 7.1. Agar operasional dapat dilakukan, jangan lupa untuk
selalu mengakhirinya dengan menekan tombol Enter. Berikut ini adalah Ooerator Arimatika Simbol Contoh
contoh perintah dasar dalam Tabel 7.1 Peniumlahan + 6+3:9
Pengurangan 6- 3:3
Tubel7.l Perintah Daslr MATLAB Pernbasian 6/3:2
Perkalian * 6 x 3: 18
Tanda Perintah Dasar
Pembasianbalik 6\3:3/6:t/2
Ctrl+c Membatalkan perintah.
Eksnonensial 6"3:216
Ditulis diakhir perintah, menyebabkan output dariperintah tidak ditampilkan
pada monitor diwindow.
o/
/o Bila ditulis didepan baris maka baris itu akan dianqqap sebaoai komentai.
clc+Enter Membersihkan window perintah
Contoh operasional MATLAB adalah statement pada MATLAB dengan Tentukan volume silinder dengan operasional keyboard MATLAB dan
perintah pada monitor:
volume silinder memiliki persamaan V = r rzh. Jika diketahui finggi silinder
>> x:6.45 15 m dan radiusnya 8 m, maka jawabnya adalah 3015,7 m3. Jawab ini
ditampilkan monitor sesuai Gambar 7.1
Perintah dasar ini menyatakan bahwa variabel ' x' berharga6.45
A:
t2
34
Gqmbar 7.3 Jawaban pennasolahan MATLAB Contoh 7.1
i
242 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 243
Tubel7.6 Operasi logika MATLAB Penulisan array sahr dimensi dinyatakan padaGambarT.4.
Operator Loqika Nama Deskripsi
Jika kedua operand bernilai benar, FE E4 hbq D6Uop Whtu H.b.....
&
Contoh A&B AND maka hasilnva adalah 1, se/arn ttu bemilai 0.
Dd
Shd.d.
; *Jd5'
J Howtokd
." ill J'?ic--to"a.v'wriiiibzoiw**
!l et'. Hry
- . --" -,r.ltf, E
I
Jika salah satu operand bernilai benar,
Contoh AIB OR makahasilnyaadalah 1. To q.r s.arr-ed, sel.ct !AILLL!q!B d. Dehos rroh i
Selain itu, jika kedua operand bernilai salah, >>x-[1234]
makahasilnvaadalah 0.
Operator memberikan nilai yang berlawanan.
NOT Jika operand bernilai benar,
contln -n maka hasilnya adalah 0, dan bih sebaliknya
maka hasilnva 1.
7.5 Arroy
Anay adalah susulan angka dalam baris dan atau kolom. MATLAB dapat
menyatakan array dalam satu dimensi. Satu dimensi ini dapat dinyatakan Gsmbur 7.4 Vektor koloru MATLAB
sebagai vektor baris atau vektor kolom.
Array dua dimensi adalah susunan angka dalam baris dan kolom. Array
dua dimensi juga dikenal sebagai matriks. Elemen matriks bisa berupa
bilangan real maupun bilangan kompleks. Dalam MATLAB, indikasi baris
baru adalah penambahan tanda ; pada akhir bilangan, Gambar 7.5.
Diberikan suatu vektor baris r = [/ 2 3 4f dengan input statement dari
keyboard pada MATLAB. Bagaimana penulisan pada monitor?
Jawab:
x:u [s tn2l
oun B=l
23 4l Diberikan matriks o =l' s' 6)
'l
lt
I
LJ, s-2i)
Nyatakan input statemen pada MATLAB.
Untuk vektor kolom .[;] maka input statemen pada MATLAB adalah:
Jawab:
A:[1 23;456]
x: 11;2;3;41.
B: [5 loe?);3i 5-2i].
t
246 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 247
Matriks itlentitas adalah matriks bujur sangkar atau matriks yang jumlah
barisnya sama dengan jumlah kolom, di mana elemen diagonalnya bemilai I
sedangkan yang lain bernilai 0. Sebagai contoh, matriks identitas 3 x 3 yaitu:
It
tt o 01
t:lotl I ol
Gombar 7.5 Hasil input untuk matriks A dan B l0 0 1)
7.6 Operosi Motriks Matril<s invers adalah perkalian dua matriks bujur sangkar yang
menghasilkan matriks identitas yaitu: AB :BA : I. Matriks transpose
Penjumlahan dan pengurangan matriks adalah penjumlahan dan
adalah perubahan matriks di mana baris pada matriks asal akan_menjadi
pengurangan masing-masing elemen yang memiliki posisi yang sama.
kolom pada matriks yang baru. Transpose dari matriks A adalah Ar.Contoh
a, b.,rl,op.ru,o,. matriks transpose dari matrik A, sebagai berikut:
'
Jika, A=lo,,arz Loun u =l!',b.,, c =A+ 8,
lo, a, ar, ) lb2t b2, bB )' lt
It 2 3f . sehingga untuk A' :12
A=l
4l
5
ar, + b, aB +bB 14 5 6)I
' c :lo"*b"
|
maka.
+b"
1
LJ 6)
la" arr+b, a2J+b23)
Dalam MATLAB, statemen transpose adalah A.
Perknlian matriks dalam operasi matriks berupa perkalian skalar (dot
product), yaitu perkalian dua matriks yang ukurannya sama. Hasilnya berupa Pernbagian matriks dalam MATLAB ada dua jenis, yaitu pembagian kiri
penjumlahan seluruh perkalian pada masing-masing posisi yang sama: dan pembagian kanan. Pernbagian fun digunakan untuk mendapatkan jawab
;
permasalahan matriks dari persamaan maffiks Ax = B, di mana matriks x
A.B=ta,
i=l '
b, dan B adalah mafiks kolom sehingga penyelesaiannya adalah x = A-' B .
Detenninan matriks adalah perhihrngan skalar dari elemen matriks bujur Tubel 7.7 Operasi aritmatika matriks
sangkar. Contoh pada matriks A uleran 2 x 2:
Ooerator Aritmatika
a,, Ooerator Matriks Operator Anay
1
,l =l'" ,., + oeniumlahan + oeniumlahan
lo,, ) - Denouranoan - nenoUranoan
*
oerkalian o * oerkalian
Maka determinan matriks A adalah: lAl= o,, atz - ozr a, n nanokat . ^ Danqkat
Eigenvalue dan eigenvektor matriks merupakan fungsi bawaan / oembaoian kiri o / oembaoian kiri
MATLAB untuk determinan adalah det(A). Untuk Eigenvalue dan \ oembaqian kanan o \ oembaqian kanan
Dalam hal ini, ' I ' adalah matriks identitas dari operasi ' [n] x [x] '.
xr- 3xr=-5 2x,+3xr-x3:7 4x,+5xr-2xr=19
Persamaan 7.2 berhubungan dengan kumpulan dari persamaan homogen Jawab:
dengan jawab atas pennasalahan non-tr"ivialhanya jika determinannya yang
berharga nol atau: Hasil operasi aritmatika setelah penekanan dari tombol keyboard untuk hasil
akhir penjumlahan dan perkalian dari matriks A dan B, dapat dilihat dalam
lt-ul=o (7.3) monitor pad a Gambar 7 .6.
Persamaan 7.3 dikenal dengan persatnaan karekteristik dari matriks l. Kemudian untuk operasional dari penekanan keyboard persamaan
Jawab permasalahan yang diberikan dari persamaan 7.3 adalah eigenvalue simultan menghasilkan monitor pada Gambar 7.7. Gambar 7.7 berikut ini
dari matriks l.
MATLAB dapat menentukan baik eigenvalue maupun merupakan hasil dari tahapan untuk mencari nilai ' xt, x2, x3', dari
persalnaan aljabar linier simultan'
eigenvektor dari matriks A. Statement MATLAB untuk eigenvalue adalah
'eig(A)'. tQ,dl :
eig(A) adalah fungsi untuk menghitung matriks bujur
sangkar Q yang berisikan eigenvalue matriks A pada diagonalnya. Harya Q
dan d seperti Q*Q adalah identitas matriks dan A*X sama dengan )" x X.
Statemen operator matriks dalam MATLAB ditabulasikan pada tabel7 .7
i
l
,i
250
Dasar-Dasar Getaran Mekanis lawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 251
7a
1. Visualisasi Grafik 2D
6
^=l: : 11 '=l),,1
x=|;] * seotter
$en1ilogx
semilogy*
stoir'5
Crqates e ststter p}ot.
[Inlies semrlog plot rrrth log seole on t]e r"axis.
Itloker senrilog ploi with log scale an tle .r-oxis.
Plots o stair grsph.
st&[l Plots n stem groph
rl
2s2 Dasar-Dasar Getaran Mekanis
y +
rr i\ l\
)€llsxt' solid plus oign
nr magetrta deslxe.e O eirele I
* /\ l\lil
s
f
r
8lin[}
led
grtrr
dattd
dnsh-dot .r
usterisk
x-*rcrk l\/\/\1
\i" \i l/
S blue
"
"
pcint
up trinngle
\i \/
U
u.r rvhite $ squerP k3..rr1Ltl#i
.ft blnek d diamund. atc. :l - cos2x
Gambar 7.8 Hasil plotfungsi y dan !=e*
Beberapa fungsi yang menggambarkan visualisasi grafik dalam bentuk
tiga dimensi dapat dilihat pada Tabel 7.10.
*l
254 Dasar-Dasar Getaran Mekanis lawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 255
awal file dimulai dengan statemen standar untuk menyatakan dirinya sebagai b. Sudut phase respons untuk sistem base bergerak secara harmonik.
fungsi. Formatnya adalah sebagai berikut:
x(\
function (nama hasil atau hasil-) = name (argument list) r;_l
Function file merupakan salah satu upaya MATLAB untuk mengakomodasi tt
fungsi matematis yang fasilitasnya belum disediakan oleh MATLAB. k< L_r-.rc
N:+:.:-:it,ffiffiffiNi lWffi$Nffiffi##,ffi#ffiN,ffi ,r*L*o..Ltt I^y(t)
Gambor 7.10 Skenru problem getot'an Contoh 7.6
!de. J@r f ,:]-
"
Jawab:
ri)
i ririlieoaJiTr'i
y'( \z€taj.o.05', \z
€ (?)
Persamaan respons frekuensi sesuai masalah getaran Gambar 7.9 diberikan
r, Fhi)
I ( \oi,eqa/\mEqi_n )
1 a \phi (\meq;) )
;),l
t'
ekstension oleh persamaan berikut:
,'r1.1 , [0:p]/l:plll
)rj.l label , ltl;'pi/? ;
'\?Eri 1-0-05 . \2Eta :. t, (7.4)
nama file coba,m lc(i,)l=
\9/
Mr.oE6
t//
... FLaB .";d
. v/ ;)']'.(,,;)']"
fJ _, -
MrNi;o{:sn.ew. r*io-,a,i.mi
"
Tb
tk6.- {[(,
€@d4 :ruSt *
Persamaan respon dinamik displacemen t X(i;ao) diberikan dengan:
Gambar 7.9 NotePad dan menyimpan m-file
di mana,
,ms lc((,,))l,r (7.s)
getaran. Permasalahan yang akan dibahas pada subbab ini adalah sistem
getaran linier yang umum disajikan pada awal kuliah mengenai getaran. t(t)Re 't''' ; ,(r) = x(ia \ni'"'
Aplikasi untuk mencari jawab permasalahan getaran pada bab ini diawali
dengan ilustrasi. Untuk kasus getaran transien juga akan diberikan contoh Sudut phase dinya takan dengan pe rsamaan:
aplikasinya dengan MATLAB.
L,( ,
I
I
l\,
zlrl
t0) )
.t
I
(7.6)
0(a) = 1ou' l-;--------.) ,--J
l[,=lLl ,r')
Tulislah script MATLAB untuk menggambarkan:
L( a.) *[( (,,-r,)
I
ri
2s6 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 257
lx1i,;l t
r=L (7.7)
faktor damping
r = [0:0.01:3]; % rasio frekuensi Gsmbqr 7.11 Hasil plot dlri Contoh
fork=1:fength(zeta)
G(k, : ) =sqrt ( (1+ (2*zeLa (k) *r) .^21 . / ( (1-r. ^2) .
^2+ (2*zeLa (k) *r) .^21 \ ;
phi (k, : ) =atan2 (2*zeLa (k) *r. ^3,L-
r.^2+ (2*zeLa (k) *r) . ^2 ) ;
end
figure (1)
p1ot.(r, G)
x1abe1 ( ' \omega,/ \omega-n' )
y1abe1 (' lx (i\omesa) l/A,)
grid
legend
('\zeta_1=0.05' , '\zeta_2=0.1' , '\zeta_3=0.15' ,
'\zeta_4
=0.25',' \zeta_5=0.5',' \zeCa_6=t- .25,,' \zet.a_T=1.5' )
fiqure (2 )
plot (r, phi)
x1abe1 ( ' \omega,/ \omeqa_n' ) Gumbar 7.12 Hasil plot dari Contoh 7.6b
y1abe1 ('\phi (\omega),)
grid
ha-gca;
set (ha,'ytick', [0:pi/2:pi] ) i/r;.;::::
il
2s8 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 259
-[(r,,*,,*
.(
,,
r, )-'
.,J
'O.1 =
'k--t=i'' i i
...:
t0=0; % Harga awal waktu ' ir, i
deltat=0.01; ? Step waktu untuk plot e2 \\":|:,,_-'__:
tf=6; * Waktu plot akhir .=:r:: :\ | i : I
Jawab:
Persamaan displacemeni vertikal jalan adalah sebagai berikut:
*i
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 261
t, h I 'l
i - cos ij,-i
r0rj 1
d=1 . 0;
.rl
k ." '.i1.
__l
c /
;t\
/t\
",..-T -.,
ilr \
v=20;
I parametel=p4rameter sistem dan batasan atau konstrain
<:-
.- -J |
i:\ omega-n=sqrt (k/m) ; I frekuensi natural
omega-d=omega-n*sqrt (L-zeta^2) ; I frekuensi natural
i' ----------.--+l I
k
I",
F----1"'- i kondisi redaman
s1=pi /d;
? displacement and kecepatan roda
SDOF Sederhana Eksitasi Asumsi Sinus gundukan ? MATLAB menyebut 'Heaviside' untuk sebuah step unit
fungsi
y=hb* (1-cos (c1*v*t) ^2 ) * (1-sym( 'Heaviside (t-0.04) ') ) ;
ydot=hb*c 1 * s in ( 2 * c1 *v* tau ) * ( 1 -sym (' Heavj-s ide ( tau-
0.04)'))
Sevaluasj- i-ntegral konvulusi
2.0.-----"----..,. 3.0
h=exp(-zeta*omega-n* (t-tau) ) . *sin(omega-d* (t-
tau))/(m*omega_d);
its_..- l:2m I
g1= -2 * zet a*m* omega-n"ydot *h ;
92 =-omega_n^2 *m*y*h;
91a=vpa (91,5) ;
92a=wpa (92,5) ;
Gambar 7.15 Model suspensi otomotif
I1=int(91a, t.au,0, t) ;
Respons sistem dengan integral konwlasi dirumuskan sebagai berikut: I1a=vpa(11,5);
12=int (92a, tau,0, t) ;
I2a-wpa (12 ,5) ;
*(t)=*m"r'!2qto,r(t)* r,,'v(r) h(t-r)& (7.10) x1,=ILa+a2a;
x=vpa(x1,5) ;
Sehingga, kecepataan roda menjadi:
vel=diff (x) ;
acc=diff (ve1 ) ;
time=linspace (0, 0. 3, 50) ;
,(,)=,(T)',,(+)1,-,(,-+)) (7,) for i=1:50
x1=subs (x. t, time ( i) ) ;
xa(i)=wpa(x1);
.\
File script MATLAB-nya adalah sebagai berikut: end
xp=double(xa);
* model sdof sistem suspensi kendaraan plot (time,xp, '-') ;
I kendaraan meluncur pada jalan dengan model jalan grid;
pulsa sinusoidal x1abe1('time(sec)')
? y(t)=h(1-(cos(pi*v*t/ L0) )^2) * (u(t)-u(t-dlv) ) y1abe1 ( 'x (t) tml ' )
ei
262 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 263
r0
tl
G,, sr, l
I li : : i : I
I lr : : : : i
4 Ilr
lt |
I: I
:
I . I: i
Gambar 7.17 Skenm sistem Contoh 7.10
\J | : : i :
l. Tentukan persamaan diferensial dari gerakan untuk perpidahan angular Penentuan dengan perhitungan manual sebagai berikut,
dari piringan! Persamaan gerak cara NeMon atau Lagrange dari gambar 7.18 adalah:
2. Tentukan frekuensi natural dan mode natural sistem jika It : Iz: I , GLt
: GL,: GJ, lt :l):l l. I,0t = M t- kpt+ fr, (e? -e/) (7.r2)
3. Tentukan respons sistem terhadap torsi M ,Q)= o dan 1,6, =M,_ kr(e, -e,)
u,(t) = M 2€-o' dalam waktu diskrit!
dengan harga kekakuan menjadi. O, : i =1,2
4. Tentukan respons sistem terhadap torsi M,Q)= o dan T,
u,(t)= M,e-"'l Persamaan di atas disusun ulang menjadi:
t,o,-GJtg,*GJ'e.=14,
.L,L, i
iL
,I
tI
tf
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 265
Dalam bentuk matrils, persamaan di atas menjadi: Perlu diperhatikan, modal vektor berhubungan dengan lr, memberikan
@,=@,,[ '-l
: 'I:u6lBo)
dengan,, =,1'o
o,f
, * = yll;i], o Q) =li,:'l;
Diperoleh modal vektor dari persamaan matriks ini menjadi:
Matriks massa ' M ' , dan matriks kekakuan ' K ', dan 0(r/ konfigurasi
vektor. Jawaban permasalahan persamaan gerak dapat diasumsikan sebagai: I tl t rl
,,=ll-l ,.;5
l ,dan o,=l ,-Jrt
o,Q)=@,ei^,i =1,2
I z -l Lz)
t-t
)" 2'2
=-a-
oQ)= rylgp, +i,(up, Q:4)
r11(t) dan r12(t) adalah koordinat modal. @1 dan @z adalah modal vektor.
Dua frekuensi natural menjadi:
^,
= o,u, u
r%,,a z = 1,6 I 8
rm
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 267
Persamaan getaran modal dapat ditulis sebagai berikut: Jawaban permasalahan ry,Q) au, rTrQ) a"" persamaan modal ditulis dalam
bentuk integral konvulasi :
,n',, r7,Q) *,rt,rc,f,ry,(r) = lr, trl
(7.15) 1r
ni.rc,irt
,1, =*!N,
In|at
(r - r)sinog d r
U zQ) + =
ftt zz N o
r(g) r(t )
t+.6
Frekuensi natural diberikan oleh persamaan berikut:
(s+.,6)("'+r3) *1""'(cos,,,r)
-t"*r'f
s+Ji ct
l_.6 't^""t)
Koefisien modal menjadi:
'?': F-,"trl[\"'-";) *I""'(cosqr)
Dua frekuensi natiral dengan ' a), dan ar' dibeikan pada persamaan
rti,, =s,r 1y1s, =[,.lol' [r r rrl[,.;l =+ sebelumnya, sehingga respons getaran dapat ditulis sebagai berikut:
)
Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 269
,T' adalah periode sampling. Respons waktu diskrit adalah sebagai berikut:
Persamaan modal menjadi sebagai berikut:
'*r*-o', I (, - k\rlo'7236s07)
Respons diberikan dengan:
sino.6 t so34
' I
lo1
e(o) =
ry,(n) =Ii=0 n, igr)s,fu - k),, = 1,2,. [o ]
oo o t B0 3 4 -t -
* 2) + e - "" s in 0,0 0 6 t B0r r{ o'" t uo'))
llr,, {0,
e (2) =o,ot1 -rl;::r::r,
-n-,,
+
[ri, ( A ol 6 t 803 x 2\ + e-n'n' si n 0,0 t 6 t 80,1S
o ui r-r)J
f
I t,stttz x lo-'f I
=l
lz,ooo"to-' l
270 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 271
clear d-
c1f
I--L; * initial massa @
l0
',-11:,,,1.[',:]t;].1:,r',rr)l::,)=li) tk=linspace (0,2, 101) ;
B evaluasi respon waktu
B kembali dinyatakan bahwa x1=Y3 and x2=y4
for k=1:101
atauMy+ky=O t=tk (k) ;
for i=3 :4
x (k, i-2 ) =0;
for j=1t4
di mana , =lt* Y),r=l-Y *),'=[l
o
x(k, i-2)=x(k, i-2) +(real (S(j ) ) *real (V(i, j) ) -
imas(S(j) ) *imas(v(i,j) ) )
*cos (imag(D(j, j ) ) *t) ;
Jawab: x(k,i-2) =x(k, i-2)+ (imas(s( j) )*rea1 (v(i, j) )-rea1 (S( j) )
*imag(V(i, j ) ) ) "sin(imag(V(i, j ) ) *t);
Permasalahan solusi displacement getaran diasumsikan sebagai berikut: x(k, i-2)=x(k, i-2) *exp(-rea1 (D(j, j ) ) *t) ;
end
y = k-v' end
end
Di mana y adalah eigenvalue dai. M-tK dan Qadalah eigenvector. Jawab
plot(tk,x( :.1).'-',tk,x(:,2),' :' )
tit.1e ( 'Solution of problem 83.12')
permasalahan umum adalah kombinasi liner semua jawab permasalahan x1abe1 ( 't Isec] ' )
sebagai berikut: y1abe1 ( 'x (m) ' )
legend('x1 (t) ' , 'x2 (t) ')
4
dj-sp (w (3 ) )
--r1-nr1
rr- Lf.rrl -
,
disp('Modus getar sesuai ortogonalitas massa yaitu')
for j =1 ,5,
U(: , j )=v(: , r ( j ) ) ;
Gambar 7.23 Sistem 3-derajat kebebasan Contoh 7.13 u(:, j)=u(:.J)/(u (:, j)'*M*u(:, j));
disp ( 'mode-' )
Jawab: disp(j)
disp(u(:,j))
Persamaan getaran dalam bentuk matriks dapat ditulis sebagai berikut: end
M x(t)+ Kr(t)=o
7.9 Ringkoson
Dengan ,(/) = l*,Q), *r(r) r, (r)] maka vektor displacenrent dengan:
Seiring semakin berkembang kapasitas CPU dan bahasa pemrograman maka
l*o 0f peranti lunak yang berfungsi untuk membantu para scientis untuk mengem-
l***
;l
t:
Ix, W] =elg (A) ; 1i
v=inv(L') *x; {.t .' 11
for i=1:N, :,-1
I
.i.
w1 ( j-)=5q13(w(i,i)); nfi
end
lw,Il=5e53 1,1 ;'
disp('Tiga frekuensi natural modus getar pertama') k
4
disp 1) )
(w (
disp(w(2) )
278 Dasar-Dasar Getaran Mekanis Jawab Permasalahan Model Getaran dengan MATLAB 279
m= IOOOkg
mo = l5o kg
mo=60k9
a
-l- Tentukan dan plot respons dari sistem seperli yang terlihat pada gambar -V, f= 36O kg . m2
\= l.2x ld N/m
di bawah ini! Gunakan MATLAB. Responsnya adalah ,o(r) t"tltu t,=2x tdNzm
input x, )U"rupu unit step displacement input! Parameter sistem
(f t,: tr*8x ttl4Nzm
15 N/m, kr:25 N/m, c,:7 N.s/m dan cr: 15 N.s/m a= l.Em
D=2.Om
x, (t) c-6Oclr
d= 4Ocm
k,
xo{t)
v{t}
Bhimadi, T., (2000). "Beda Hingga Eksitasi Solusi Persamaan Getaran Pegas
Damper Toyota Kijang LSX dan Optimasi Harga Pegas Damper
Menggunakan Gradien Projection Constraint Linear", Proceeding
Experimental and Theoretical Mechanics, ITB-Bandung, ISBN 979-
8294-04-1,20-21 Juni.
Bhimadi, T., (2003), "Kontrol Jumlah Produk dengan Rangkaian
Milaokontroler AT89C51 dan Prinsip Demokrasi", Prosiding Word
Automation Seminar, Universitas Katolik Parahyangan - Bandung,
ISBN 979-98176-0-9, I 8-19 Desenrber.
Bhimadi, T., (2004), "Penyimpangan Uji Fatigue 14 Spesimen Plat
Berlubang Lebar 50 mm dan Tebal Sampai 8 mm SS-304 Beban
Uniaksial", Prosiding Perencanaan dan Aplikasi Teknologi dalam
Pembangunan, Universitas Muhammadiyah - Surakarla, ISSN
1412-9612, 1 1 Desember.
Bhimadi, T., (2009), "Respons Transien Gradien Dua DOF Engine Kapal
KM-PAX-500 dengan Metode Beda Hingga", Prosiding Rekayasa
dan Aplikasi Teknik Mesin di lndustri, ITENAS-Bandung, ISSN
1693-3 168, 24-25 Nopember.