Anda di halaman 1dari 44

SKALA PENGUKURAN &

INSTRUMEN PENELITIAN

Darman, S.Pd., M.Pd

2020
Sub Pokok Bahasan
• MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN
• IINSTRUMEN PENELITIAN
• CARA MENYUSUN INSTRUMEN
• CONTOH JUDUL PENELITIAN DAN INSTRUMEN
YANG DIKEMBANGKAN
• VALIDITAS DAN RELIABILITAS
• PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN

2020
• Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan
menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data sedangkan dalam
penelitian kualitatif-naturalistik peneliti akan
lebih banyak menjadi instrumen karena dalam
penelitian kualitatif peneliti merupakan key
instruments.

2020
• Instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti.
• Jumlah instrumen yang akan digunakan untuk
penelitian akan tergantung pada jumlah
variabel yang diteliti.

2020
A. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN
 Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
 Sebagai contoh timbangan emas sebagai instrumen untuk
mengukur berat emas dibuat dengan skala mg dan akan
menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila
digunakan untuk mengukur.
 Skala pengukuran dapat berupa : skala nominal, skala ordinal,
skala interval dan skala rasio dari skala pengukuran itu akan
diperoleh data nominal, ordinal, interval dan rasio.

2020
Skala sikap yang biasa digunakan untuk
penelitian administrasi, pendidikan dan sosial
antara lain :
1. skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantic Diferential

2020
Skala Likert
• Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian

2020
• Dengan skala ini variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item interumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif antara lain :
– sangat setuju
– setuju
– ragu-ragu
– tidak setuju
– sangat tidak setuju
• Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat
diberi skor.

2020
• Dalam penyusunan instrumen untuk variabel
tertentu sebaiknya butir-butir pertanyaan dibuat
dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif
sehingga responden dapat menjawab dengan
serius dan konsisten.
Contoh :
• Saya mencintai mobil Diesel karena hemat bahan
bakar (positif)
• Mobil diesel banyak diproduksi di Jepang (netral)
• Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat yang
dingin (negatif)

2020
Skala Guttman
• Skala pengukuran tipe ini akan didapat
jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benar-
salah dll. Penelitian yang menggunakan skala
ini dilakukan bila ingin mendapatkan
jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.

2020
Semantic Diferensial
• Dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga
digunakan untuk mengukur sikap hanya
bentuknya tidak dalam bentuk pilihan ganda
maupun checklist tetapi tersusun dalam satu
garis kontinu yang jawabanya sangat positif
terletak di bagian kanan garis dan jawaban yang
sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau
sebaliknya.
• Responden yang memberi angka 5 berarti
persepsi responden terhadap pemimpin itu
sangat positif sedangkan bila memberi angka 3
berarti netral dan bila memberi angka 1 berarti
persepsinya sangat negatif.

2020
Rating Scale
• Rating-scale data mentah yang diperoleh
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
• Responden menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang disediakan sehingga dapat
mengukur persepsi responden terhadap
fenomena lainnya seperti skala untuk
mengukur status sosial ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan dll.

2020
B. INSTRUMEN PENELITIAN
• Meneliti adalah melakukan pengukuran
terhadap fenomena sosial maupun alam.
• Meneliti dengan data yang sudah ada lebih
tepat kalau dinamakan membuat analisis data
dan membuat laporan daripada melakukan
penelitian. Namun demikian dalam skala yang
paling rendah laporan juga dapat dinyatakan
sebagai bentuk penelitian.
• Harus ada alat ukur yang baik yang dinamakan
instrumen penelitian.

2020
• Instrumen penelitian : suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
fenomena ini dinamakan variabel penelitian.
• Instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam ilmu alam sudah
banyak tersedia dan telah teruji validitas dan
reliabilitasnya.
• Variabel-variabel dalam ilmu alam misalnya
panas maka instrumennya adalah kalorimeter
dll.

2020
• Instrumen-instrumen dalam penelitian sosial
memang ada yang sudah tersedia dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya seperti instrumen
untuk mengukur motif berprestasi, mengukur IQ ,
mengukur bakat dll.
• Intrumen-instrumen tersebut sudah ada tetapi
sulit untuk dicari dimana harus dicari dan apakah
bisa dibeli atau tidak. Instrumen-instrumen
dalam bidang sosial walaupun telah teruji
validitas analisis reliabilitasnya tetapi bila
digunakan untuk tempat tertentu belum tentu
tepat dan mungkin tidak valid dan reliabel lagi.

2020
• Peneliti-peneliti dalam bidang sosial, instrumen
penelitian yang digunakan sering disusun sendiri
termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.
Contoh :
• Pengaruh kepemimpinan dan iklim kerja lembaga
terhadap produktivitas kerja pegawai.
• Ada tiga instrumen yang perlu dibuat :
– Instrumen untuk mengukur kepemimpinan
– Instrumen untuk mengukur iklim kerja
– Instrumen untuk mengukur produktifitas kerja
pegawai

2020
C. CARA MENYUSUN INSTRUMEN
• Peneliti harus mampu membuat instrumen yang
akan digunakan untuk penelitian.
• Dari variabel-variabel penelitian tersebut
diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur dan
kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pernyataan.
• Matriks pengembangan instrumen atau kisi-kisi
instrumen dibuat untuk memudahkan
penyusunan instrumen.

2020
• Variabel penelitian : ”tingkat kekayaan”
• Indikator : rumah, kendaraan, tempat belanja,
pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan,
jenis olah raga yang dilakukan dll.
• Indikator rumah :
• 1) berapa jumlah rumah
• 2) di mana letak rumah
• 3) berapa luas masing-masing rumah
• 4) bagaimana kualitas bangunan rumah dsb

2020
D. CONTOH JUDUL PENELITIAN DAN
INSTRUMEN YANG DIKEMBANGKAN
• Gaya dan situasi kepemimpinan serta pengaruhnya
terhadap iklim kerja organisasi
• Judul tersebut terdiri atas dua variable independen dan
satu variable dependen
• Masing-masing instrumennya adalah :
– Instrumen untuk mengukur variable gaya kepemimpinan
– Instrumen untuk mengukur variable situasi kepemimpinan
– Instrumen untuk mengukur variable iklim kerja organisasi

2020
• Dengan skala ini variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item interumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif antara lain :
– sangat setuju
– setuju
– ragu-ragu
– tidak setuju
– sangat tidak setuju
• Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat
diberi skor.

2020
• Gaya kepemimpinan yang baik tergantung pada stuasinya.
Pada saat menjelaskan tugas-tugas kelompok maka ia harus
bergaya direktif dan pada saat menunjukkan hal-hal yang
dapat menarik minat anggotanya maka ia harus bergaya
suportif dan untuk merumuskan tujuan kelompok maka ia
bergaya partisipatif.
• Menilai pemimpin akan lebih obyektif bila sumber datanya
menggunakan berbagai kelompok yang terlibat dengan
pekerjaan pimpinan. Untuk itu maka akan obyektif bila
sumber datanya adalah :
– Bawahan
– Teman Kerja
– Atasan (bila ada)
– Yang bersangkutan (pemimpinnya menilai dirinya sendiri).

2020
Kapan ketiga metode pengumpulan data ini digunakan ?
• Angket : digunakan bila responden jumlahnya besar dapat
membaca dengan baik dan dapat mengungkapkan hal-hal
yang sifatnya rahasia.
• Observasi : digunakan bila proyek penelitian bersifat
perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden
kecil.
• Wawancara : digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari
responden secara lebih mendalam serta jumlah reponden
sedikit.
• Gabungan Ketiganya : digunakan bila ingin mendapatkan
data yang lengkap, akurat dan konsisten

2020
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
• Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
• Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
• Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
• Meteran yang valid dapat digunakan untuk
mengukur panjang dengan teliti karena meteran
memang alat untuk mengukur panjang.

2020
• Instrumen yang mempunyai validitas internal atau
rasional bila kriteria yang ada dalam instruyen secara
rasional atau teoritis telah mencerminkan apa yang
diukur. Jadi kriterianya ada di dalam instrumen itu.
• Penelitian yang mempunyai validitas internal bila data
yang dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan yang
digunakan. Instrumen tentang kepemimpinan akan
menghasilkan data kepemimpinan bukan motivasi.
• Penelitian yang mempunyai validitas external bila hasil
penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain atau
hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan.

2020
• Untuk menyusun instrumen prestasi relajar yang
mempunyai validitas isi (content validity) maka
instruyen harus disusun berdasarkan materi
pelajaran yang telah diajarkan.

• Instrumen yang digunakan untuk mengukur


tingkat tercapainya tujuan (efektiffitas) maka
instrumen harus disusun berdasarkan tujuan
yang telah dirumuskan.

2020
F. PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN
Pengujian Validitas Instrumen
1. Pengujian Validitas Konstruksi (Construct Validity)
– Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan
pendapat dari ahli (judment experts).
– Mungkin para ahli akan memberi keputusan : instruyen
dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan
mungkin dirombak total.
– Instrumen diujicoba pada sampel dari mana populasi
diambil (pengujian pengalaman empiris ditunjukkan
pada pengujian validitas external). Jumlah anggota
sampel yang digunakan sekitar 30 orang.
– Analisis factor dilakukan dengan mengkorelasikan Antar
skor item instrumen dalam suatu factor dan
mengkorelasikan skor factor dengan skor total.

2020
• Contoh :
Pengujian construct validity melalui analisis faktor terhadap
instrumen untuk mengetahui prestasi kerja pegawai.
 variabel penelitian : prestasi kerja.
 Berdasar teori dan hasil konsultasi ahli, indikator
prestasi kerja pegawai meliputi 2 faktor:
 Kualitas hasil kerja =3 pertanyaan
 Kecepatan kerja =4 pertanyaan
total instrumen ada 7 pertanyaan.
Selanjutnya diberikan kepada 5 pegawai sebagai responden.
Jawabannya di tabel 6.8

2020
• Tabel 6.8

2020
• mengkorelasikan skor faktor dengan skor total :
Berdasarkan tabel 6.8 dihitung korelasi antara butir
pada factor 1 dengan skor total (Y) dan korelasi antara
butir pada factor 2 dengan skor total Y.
• mengkorelasikan antar skor item :
Diperoleh hasil pada Tabel 6.9. Tabel 6.9 digunakan
untuk mengecek apakah setiap butir dalam instrumen
itu valid atau tidak. Bila korelasi kurang dari 0,30 maka
dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut
tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

2020
• Teknik statistik untuk pengujian menggunakan Rumus
Korelasi Product Momen Pearson antara skor butir dengan
skor total

Dengan :
rhitung = koefisien korelasi
n = jumlah responden
X = skor butir
Y = skor total

2020
2020
• Dari tabel 6.8, diperoleh korelasi antara jumlah factor
X1 dengan skor total Y dan diperoleh 0.85 dan antara
jumlah factor 2 atau X2 dengan skor total Y diperoleh
0.94. Karena koefisien korelasi kedua factor tersebut
lebih dari 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa
kualitas kerja dan kecepatan kerja merupakan
konstruksi yang valid untuk variable prestasi kerja
pegawai.
• Berdasarkan tabel 6.9, Butir no 3 pada factor 1 tidak
valid karena butir tersebut mempunyai korelasi
dengan skor total sebesar 0,22 sehingga butir
tersebut tidak selaras dengan butir yang lain.

2020
• Masrun (1979) menyatakan bahwa : “ analisis
untuk mengetahui daya pembeda sering juga
dinamakan analisis untuk mengetahui validitas
item”.
• Jumlah kelompok yang tinggi diambil 27 % dan
kelompok yang renda diambil 27 % dari
sampel uji coba. Pengujian analisis daya
pembeda dapat menggunakan t-test.

2020
2. Pengujian validitas Isi (Content Validity )
Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matriks pengembangan
instrumen.
dalam kisi-kisi terdapat : variabel, indikator sebagai tolak ukur dan nomor
butir(item) pertanyaan (pertannyaan hasil penjabaran indikator)
Pada setiap instrumen baik test maupun non test terdapat butir-butir
(item) pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas butir-butir
instrumen lebih lanjut maka setelah dikonsultasikan dengan ahli selanjutnya
diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda.
Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir
instruyen dengan skor total dan uji beda dilakukan dengan menguji
signifikansi perbedaan antara 27 % skor kelompok atas dan 27 % skor
kelompok bawah.

2020
c. Pengujian Validitas Eksternal
• Validitas external instrumen diuji dengan cara
membandingkan antara kriteria yang ada pada instruyen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
• Misalnya instrumen untuk mengukur kinerja sekelompok
pegawai maka kriteria kinerja pada instrumen itu
dibandingkan dengan catatan-catatan di lapangan
tentang kinerja pegawai yang baik.
• Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria dalam
instrumen dengan fakta di lapangan maka dapat
dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas
eksternal yang tinggi.

2020
G. PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN
• INTERNAL
a. Test-retest (stability)
– Dilakukan dengan mencobakan instrumen beberapa kali
pada responden. Sehingga dalam hal ini instrumen dan
respondennya sama tetapi waktunya yang berbeda.
– Reliabilitasnya diukur dari koefisien korelasi antara
percobaan pertama dengan yang berikutnya.
– Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen
dinyatakan reliabel.

2020
b. Ekuivalen
– Pengujiannya dilakukan cukup sekali tetapi instrumennya dua pada
responden yang sama, waktu yang sama, instrumen berbeda.
– Reliabilitas dihitung dengan mengkorelasikan antara data instrumen
yang satu dengan data instrumen yang dijadikan equivalent. Bila
koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen reliabel
c. Gabungan
– Dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalen itu
beberapa kali ke responden yang sama.
– Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua
instrumen setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan
selanjutnya dikorelasikan secara silang. Gambar 6.2

2020
Gambar 6.2 Pengujian Reliabilitas Gabungan

Skor data
Skor data r1 instrumen
instrumen
kedua
Pengujian pertama
I r5 r6
r3 r4

Skor data
instrumen Skor data
Pengujian pertama r2 instrumen
II kedua

2020
 Internal Consistency
• Dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu diantaranya teknik belah dua
dari Prearman Brown (splits half), KR. 20, KR 21 dan Anova Hoyt. Hasil
analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

• 1. Rumus Spearman Brown :

dimana :
ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi produk moment antara belahan pertama dan belahan kedua

2020
H. CONTOH PENGUJIAN VALIDITAS DAN
RELIABILITAS INSTRUMEN
• Instrumen yang akan diuji adalah
Instrumen Gaya Kepemimpinan Manajer.
Instrumen diasumsikan telah disetujui
para ahli, dan dicobakan ke 30
responden. Instrumen terdiri atas 18
butir dengan 4 interval jawaban.
Jawaban terendah 1 dan tertinggi 4.

2020
1. Pengujian Validitas Instrumen
– Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir.
– Item yang mempunyai korelasi positif dengan dengan kriterium
(skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa
item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.
– Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau
r=0.3, jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang
dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid.
– Terdapat 18 koefisien korelasi (jumlah butir 18) dan korelasi
tersebut lebih besar dari 0,3
– Dari data ternyata semua item valid sehingga semua item
instrumen valid.

2020
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
– Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan
internal consistency dengan teknik splits half yang
dianalisis dengan rumus Spearman Brown.
– Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua
kelompok yaitu kelompok instrumen ganjil dan
kelompok genap.
– Skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan
skor total.
– Skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari
korelasinya .

2020
• Koefisien korelasi tersebut selanjutnya dimasukkan
dalam rumus Spearman Brown yaitu :

• Jadi reliabilitas instrumen gaya kepemimpinan 0,809.


• Berdasarkan uji coba instrumen ini sudah valid dan
reliabel seluruh butirnya maka instrumen dapat
digunakan untuk pengukuran dalam rangka
pengumpulan data.

2020
TERIMA KASIH

2020

Anda mungkin juga menyukai