Anda di halaman 1dari 5

5

Analisis Kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada Bumbu


Mie Instan yang Diperjualbelikan di Koperasi Wisata
Universitas Indonesia Timur

SRI SULASTRI

ABSTRAK

Monosodium glutamate (MSG) is a sodium salt of glutamic acid (a non-essential amino acid). Monosodium
glutamate is widely used as a flavoring in foods. This study aims to determine the levels of monosodium
glutamate on instant noodle spice traded in Tourism Cooperative University of East Indonesia. The type of
this research was conducted by laboratory experiments with sampling technique using purposive sampling
using 5 samples of instant noodle spice and examination method that is titration method.
Based on the results of research that has been done then the monosodium glutamate content of the 5
samples are 14.5%, 16%, 16.5%, 18.8% and 21.5% where the lowest MSG levels are found in sample D
with levels of 14, 5% and the highest level on sample E with content of 21,5% with weight of MSG from 5
sample is 0.016 gr, 0.0188 gr, 0.0162 gr, 0.0145 gr and 0.0215 gr. Therefore, instant noodles can be
consumed 1 pack per day viewed from the weight of MSG which is still below the established threshold of
0.3-1 gr per day.

Keywords : Monosodium Glutamate, MSG, Spices, Instant Noodles.

PENDAHULUAN besar dari seluruh jumlah konsumsi di dunia


(FDA dalam Elpiana, 2011).
Penggunaan bahan tambahan pangan Penggunaan MSG yang merupakan food
(BTP) dalam proses produksi perlu diwaspadai additif telah diatur penggunaannya oleh
bersama, baik oleh produsen maupun konsumen. FAO/WHO. Aturan ini menetapkan bahwa
Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan konsumsi MSG tiap hari per orang tidak boleh
adalah dapat meningkatkan atau melebihi ambang batas aman yakni 120 mg/kg
mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya BB/hari (Widyalita, Eka “at all”, 2014)
simpan, membuat bahan makanan lebih mudah Di Indonesia sendiri sesuai dengan
dihidangkan, serta mempermudah preparasi Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang
bahan pangan. bahan tambahan makanan, MSG dapat
Bahan tambahan pangan salah satunya digunakan pada berbagai jenis pangan dalam
berfungsi sebagai penyedap rasa. Jenis jumlah secukupnya, serta diproduksi dengan
penyedap rasa ada dua macam yaitu, penyedap menerapkan GMP (cara produksi yang baik)
alami dan penyedap sintetis. Penyedap rasa dalam PP No.69 tahun 1999 tentang label dan
sintetis yang terkenal salah satunya adalah iklan pangan, pangan yang mengandung
Monosodium glutamat atau biasa disingkat MSG. Monosodium Glutamat (MSG) harus
Monosodium glutamat atau MSG adalah salah mencamtumkan nama MSG dalam komposisi
satu bahan tambahan pangan yang digunakan label. Menurut sebagian penelitian, MSG dalam
untuk menghasilkan rasa yang lebih enak ke jumlah tertentu masih dianggap aman. Negara
dalam masakan (Suryanto, 2015). industri dan maju menetapkan konsumsi MSG
Menurut Prawirohardjono dalam yang masih bisa ditolerir adalah berkisar 0,3-1 gr
Rangkuti, R.H; at all, (2012) MSG adalah garam perhari (Daulay, Anny Sartika dan Emma
natrium dari asam glutamat (glutamic acid). MSG Trivitasari, 2014).
telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia Monosodium glutamat bila dikonsumsi
sebagai penambah rasa makanan dalam bentuk melampaui batas maksimum dan terus-menerus
L-glutamic acid, karena penambahan MSG akan dalam jangka waktu yang lama tentu akan
membuat rasa makanan menjadi lebih lezat. menimbulkan berbagai macam efek samping
Monosodium glutamate banyak digunakan tanpa disadari (Sarah, 2011).
di seluruh dunia, konsumsi MSG di dunia sangat Berdasarkan laporan dari FASEB (1992),
bervariasi, seperti di Indonesia rata – rata jika MSG dikonsumsi oleh seseorang yang tidak
mengkonsumsi MSG sebesar 0,6 gr/hr, di Taiwan toleransi dengan jumlah lebih dari 3gr/hari akan
sebanyak 3 gr/hr, di Korea 2,3 gr/hr, di Jepang dapat menimbulkan efek yang merugikan bagi
1,6 gr/hr, di India 0,4 gr/hr, dan di Amerika 0,35 kesehatan. Gejala yang timbul akibat konsumsi
gr/hr. China yang merupakan negara MSG disebut dengan sindrom kompleks MSG.
pengkonsumsi dan memproduksi MSG terbanyak Gejala sindrom kompleks antara lain: rasa
di dunia, mengkonsumsi MSG 52% - 57% lebih terbakar pada daerah leher bagian belakang
6

menjalar ketangan dan dada, mati rasa pada analitik, Makro buret 50 ml,
daerah belakang leher, rasa kaku pada wajah, Erlenmeyer 250 ml,Statif-klem, botol
nyeri dada, mual, dan mengantuk (FDA dalam akuades, Cawan porselin, Sendok
Elpiana, 2011). tanduk, Oven.
Selama puluhan tahun MSG masih 3) Persiapan bahan penelitian: Kristal
dikaitkan dengan penyebab penyakit kanker, kalium biftalat, asam asetat glacial,
serangan jantung, obesitas, asma, serta penyakit indicator Kristal violet, asam perklorat
lainnya, bahkan berpengaruh pada kecerdasan 0,1 N
(KESMAS Vol. 7, No. 2, September 2013). 4) Persiapan sampel penelitian: bumbu
Banyak makanan yang dikonsumsi oleh mie instan.
masyarakat tidak diketahui kandungan dari b. Analitik
makanan tersebut. Apalagi jenis makanan yang 1) Siapkan alat dan bahan yang akan di
mengandung MSG, sering tidak disebutkan gunakan.
kadarnya dalam suatu makanan kemasan. 2) Lakukan pembakuan larutan asam
Mie instan adalah bahan pangan yang perklorat 0,1 N dengan cara:
praktis dan cepat dalam pengolahannya. Selain Ditimbang dengan seksama 204,2 mg
itu beragam jenis rasa dan pelengkap dalam kalium biftalat yang sebelumnya telah
kemasan mie instan sudah banyak beredar di di keringkan pada suhu 1200 C selama
pasaran, sehingga tidak menyulitkan manusia 2 jam, dilarutkan dalam 15 ml asam
dalam mengkonsumsinya. Berbagai varian mie asetat glasial dalam labu 250 ml,
baik mie goreng maupun mie rebus diproduksi ditambahkan 3 tetes indikator kristal
dengan beragam pilihan rasa membuat pilihan violet titrasi dengan larutan asam
konsumen semakin banyak.Karbohidrat yang perklorat 0,1N sampai warna ungu
dikandung mie instan mampu menggantikan berubah menjadi hijau biru.
peran bahan pangan lain seperti nasi, jagung, 3) Lakukan penetapan kadar
dan ubi-ubian. Selain itu yang membedakan Monosodium glutamat pada sampel
dengan bahan pangan alam, mie instan memiliki bumbu mie instan dengan cara:
rasa yang beraneka ragam yang berasal dari ditimbang dengan seksama masing-
bumbu di dalam kemasan (Erfan, M; 2010). masing bumbu mie instan sebanyak ±
Mie instan mengandung berbagai macam 250 mg. Larutkan dalam 36,5 ml
zat tambahan untuk memperkaya rasa dan asam asetat glacial, di tambahkan 3
penampilannya, misalnya seperti pewarna tetes indikator kristal violet, dititrasi
makanan dan juga penyedap rasa. Mie instan dengan asam perklorat 0,1 N sampai
juga mengandung garam natrium yang cukup warna ungu berubah menjadi hijau
tinggi, sumber natrium yang utama diantaranya biru.
adalah sodium carbonat dan Monosodium 4) Lakukan hal yang sama (bagian c)
Glutamat (MSG). pada sampel yang lain yang akan
diteliti.
METODE DAN BAHAN c. Pasca Analitik
Untuk mengetahui kadar MSG
Jenis penelitian yang dilakukan adalah pada sampel dapat dilakukan dengan
eksperimen laboratorium yaitu dengan melakukan menggunakan rumus:
uji laboratorium untuk menentukan seberapa
besar kadar MSG yang terdapat pada bumbu mie Kadar zat sampel =
instan yang di jual di Koperasi Universitas ( . . )
Indonesia Timur sebanyak 5 sampel bumbu mie x 100%
instan yang diambil secara purposive sampling,
lokasi penelitian di Klinik Permai Bestari HASIL DAN PEMBAHASAN
Makassar pada tanggal 20-22 Agustus 2016.
Berdasarkan hasil penelitian kadar
Prosedur Penelitian
Monosodium glutamat pada bumbu mie instan
1. Metode Pemeriksaan: Titrasi
yang diperjualbelikan di koperasi Wisata
2. Prosedur kerja:
Universitas Indonesia Timur sebanyak 5 sampel
a. Pra Analitik
yang telah dilaksanakan di Klinik Permai Bestari
1) Persiapan sampel: Sampel yang
Makassar pada tanggal 20 – 22 Agustus 2016.
digunakan adalah bumbu mie instan
Dari hasil pengolahan data yang telah
goreng dari berbagai merk.
dilaksanakan kemudian disajikan dalam bentuk
2) Persiapan alat penelitian: Gelas ukur
tabel deskriptif, maka didapatkan hasil sebagai
50 ml dan 10 ml, Pipet tetes, Corong
berikut :
25 ml, Batang pengaduk, Neraca
7

Tabel 1.1. Hasil Penelitian Kadar Monosodium glutamat Pada MSG adalah garam natrium dari asam
Bumbu Mie Instan di Koperasi Wisata UIT
No Kode Berat Berat Volume Kadar Kadar glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi
Sam Bumbu/ Sampel Titrasi MSG MSG secara luas di seluruh dunia sebagai penambah
pel bungkus (mg) (ml) (%) rata- rasa makanan dalam bentuk L-glutamic acid,
(mg) rata
(%) karena penambahan MSG akan membuat rasa
1 A 426 250 VT1=5 1=15 16 makanan menjadi lebih lezat. Monosodium
VT2=5, 2=17
5
glutamat bila dikonsumsi melebihi batas
2 B 556 250 VT1=6 1=18 18,8 maksimum dan terus menerus dalam jangka
VT2=6, 2=19,6 waktu yang lama akan menimbulkan berbagai
3
3 C 472 250 VT1=5, 1=16,7 16,2
macam efek samping tanpa disadari.
4 2=15,7 Metode yang digunakan untuk
VT2=5, menentukan kadar MSG dalam bumbu mie instan
1
4 D 408 250 VT1=4, 1=15 14,5
adalah metode titrasi dimana bumbu mie instan
9 2=14 akan ditimbang terlebih dahulu kemudian
VT2=4, dilarutkan dengan asam asetat glacial dan
7
5 E 818 250 VT1=7, 1=21,9 21,5 ditambahkan dengan indikator kristal violet
0 2=21,2 sehingga larutan berubah menjadi warna ungu.
VT2=6, Larutan yang digunakan untuk titrasi yaitu asam
8
Sumber Data Primer 2016 perklorat 0,1N. Titik akhir titrasi ditandai dengan
berubahnya warna larutan dari ungu menjadi biru.
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kadar Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat
Monosodium glutamat dari 5 sampel bumbu mie dilihat bahwa kadar MSG dari 5 sampel bumbu
instan yang diperjualbelikan di koperasi Wisata mie instan yaitu 14,5%, 16%, 16,2%, 18,8%, dan
Universitas Indonesia Timur menunjukkan hasil 21,5%. Batas aman konsumsi MSG perhari
yang bervariasi dimana kadar monosodium adalah 0,3-1 g per hari. Oleh karena itu,
glutamat pada bumbu mi instan tidak sama dari dilakukan konversi kadar MSG dari bentuk persen
setiap sampel dengan kadar monosodium ke gram. Kadar % adalah sekian jumlah zat
glutamat terendah terdapat pada sampel D dalam 100 ml atau gram larutan. Kadar MSG
dengan kadar 14,5% dan kadar monosodium sampel A adalah 16% dimana terdapat 16 mg
glutamat tertinggi terdapat pada sampel E MSG dalam 100 mg bumbu mie instan, sehingga
dengan kadar 21,5%. di dalam sampel A mengandung 0,016 gr MSG.
Begitupun juga di dalam sampel B mengandung
PEMBAHASAN 0,0188 gr MSG, sampel C 0,0162 gr MSG,
sampel D 0,0145 gr MSG, dan sampel E 0,0215
Mie instan adalah bahan pangan yang gr MSG. Dilihat dari berat MSG dari 5 sampel
praktis dan cepat dalam pengolahannya. Selain bumbu mie instan, maka mie instan masih aman
itu beragam jenis rasa dan pelengkap dalam dikonsumsi karena berat MSG dari setiap bumbu
kemasan mie instan sudah banyak beredar di mie instan masih di bawah ambang batas yang
pasaran, sehingga tidak menyulitkan manusia ditetapkan yaitu 0,3-1 gr per hari.
dalam mengkonsumsinya. Setiap bungkus mie Penelitian ini sejalan dengan penelitian
instan terdapat satu sachet bumbu dan beberapa yang dilakukan oleh Daulay dan Trivitasari tahun
bahan pelengkap lainnya. Flavour yang terdapat 2014 yang mengatakan bahwa konsumsi rata-
dalam kantong bumbu mengandung MSG (Mono rata mie instan per hari berdasarkan kandungan
Sodium Glutamat), garam, gula, bahan-bahan MSG adalah sebanyak 1 bungkus bila tidak
penggurih seperti HVP (Hydrolized Vegetable memilki riwayat penyakit apapun karena ambang
Protein) dan yeast extract dan lain-lain. Bahan batas MSG adalah 0,3-1g perhari.
penambah rasa atau flavour yang digunakan Apabila MSG dikonsumsi secara
pada bumbu akan memberi rasa mie seperti berlebihan dan terus menerus akan
ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto menyebabkan bahaya bagi kesehatan. Hal ini
ayam, baso, berbegu dan sebagainya. telah dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan
Flavour yang terdapat dalam kantong oleh Rangkuti dkk tahun 2012 yang menjelaskan
bumbu juga mengandung zat pewarna makanan, bahwa MSG bersifat mutagenik sehingga
untuk membuat kaldu atau kuah mie instan berpengaruh pada proses pembelahan sel yang
menggelitik selera makan konsumen. Zat menyebabkan terjadinya kerusakan kromosom
pewarna yang digunakan adalah zat pewarna yang mengarah ke kanker.
yang memiliki mutu food grade dan telah disetujui
sebagai zat pewarna yang aman bagi manusia. KESIMPULAN DAN SARAN
8

Dari hasil penelitian kadar Monosodium Musculus L) Strain Ddw Setelah Diberi
glutamat yang dilaksanakan di Klinik Permai Monosodium Glutamate (Msg). Program
Bestari Makassar terhadap 5 sampel bumbu mie Studi Kedokteran Universitas
instan menunjukkan hasil yang berbeda dari Malikussaleh.
setiap sampel dengan kadar Monosodium Murdiana, Elsa. 2012. Analisis Penggunaan
glutamat yaitu 14,5%, 16%, 16,5%, 18,8% dan Monosodium Glutamat (Msg) Pada Ibu
21,5% dimana kadar MSG terendah terdapat Rumah Tangga Di Perkotaan Dan
pada sampel D dengan kadar 14,5% dan kadar Pedesaan. Skripsi. Fakultas Ekologi
tertinggi pada sampel E dengan kadar 21,5% Manusia Institut Pertanian: Bogor.
sehingga disarankan kepada masyarakat Padmaningrum, Regina Tutik. 2006. Titrasi
khususnya bagi orang dewasa untuk Asidimetri. Jurusan Pendidikan Kimia
mengkonsumsi mie instan 1 bungkus/hari sesuai FMIPA UNY
dengan kadar MSG dalam bumbu mie instan Rangkuti, R. H; Edy Suwarso; Poppy Anjelisa Z
karena MSG dalam bumbu mie instan aman Hsb. 2012. Pengaruh Pemberian
untuk dikonsumsi karena masih di bawah Monosodium Glutamat (MSG) Pada
ambang batas yang ditetapkan yaitu 0,3-1gr per Pembentukan Mikronukleus Sel Darah
hari. Merah Mencit. Journal of Pharmaceutics
and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1):29-36.
DAFTAR RUJUKAN Departemen FarmakologiFakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara:
Aryani, W. S. 2002. “Pengkayaan Vitamin A dan Medan.
vitamin E dalam Pembuatan Mie Instant Sarkim, L; Engelina Nabuasa; Ribka Limbu. 2010.
Menggunakan Minyak Sawit Perilaku Konsumsi Mie Instan Pada
Merah”.Skripsi.TPHP.FTP.UGM:Yogyakar Mahasiswa Fakultas Kesehatan
ta. MasyarakatUndana Kupang Yang Tinggal
Cahyadi W. 2008. Bahan Tambahan Pangan. PT Di Kos Wilayah Naikoten 1. Mkm Vol. 05
Bumi Aksara: Jakarta No. 01 Des 2010. Fkm Undana: Kupang.
Situs web kimia Indonesia. 2003. Mengapa Tidak
Daulay, Anny Sartika Dan Emma Trivitasari. Baik Mengkonsumsi MSG
2014. Jumlah Konsumsi Maksimal Berlebihan.Diambil dari http://www.chem-
MieInstan Berdasarkan Penentuan is-try.org/?sect= tanyapakar&ext=7,pada
KadarMonosodium Glutamat (Msg) tanggal 17 Mei 2016.
Bumbu Penyedapnya. Suryanto. 2015. Tinjauan Hukum Islam Terhadap
MajalahIlmiah Kultura Vol. 16 No. 1 Maret Jual Makanan Yang Mengandung
2015 Issn: 1411 –0229: Jakarta. Monosodium Glutamat. Skripsi. Fakultas
Depkes RI, 2001. Kodeks Makanan Indonesia Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam
Tentang Bahan Tambahan Makanan. Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Depkes RI: Jakarta. Syamsi, Kusyanti. 2001. Waspadalah
Elpiana. 2011. Pengaruh Monosodium Glutamat Monosodium Glutamate/Vetsin Faktor
Terhadap Kadar Hormon Testosteron Dan Potensial Pencetus Hipertensi dan
Berat Testis Pada Tikus Putih Jantan Kanker. Diambil
(Rattus Norvegicus). Artikel. Universitas dari://syamsikusyanti.blogspot.com/2007/0
Andalas. 7/waspadalahmonosodium-
Erfan, Muhammad. 2010. Analisis Proses glutamatevetsin.html. Diakses pada
Keputusan Pembelian Mie Instan tanggal 17 Mei 2016.
OrangTua Murid Dan Faktor-Faktor Yang Wahyuningsih, Merry. 2013. Bahaya Kesehatan
Mempengaruhi Murid Sekolah Yang Mengintai Di Balik
DasarDalam Mengkonsumsi Mie Instan. Nikmatnya Mi Instan.http://health.detik.co
Skripsi. Sarjana Fakultas Pertanian Institut m/read/2013/06/08/085111/2267724/763/
Pertanian: Bogor. bahaya-kesehatan-yang-mengintai-di-
Ismullah, Sarah.2011. Mie Instan, Sakit Instan. balik-nikmatnya-mi-instan. Diakses pada
Pustaka Rama: Yogyakarta. tanggal 23 juni 2016.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Wahyu, Pamungkas. 2003. Perilaku Kosumen Mi
Mie. eBookPangan.com. Instant/Studi Pola Konsumsi Mi Instant di
Maulina, Nora. 2012.Pengaruh Pemberian Kalangan Mahasiswa Kos di Yogyakarta.
Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia Skripsi.FIB (Antropologi) UGM:
Mangostana L) Terhadap Perubahan Yogyakarta.
Makroskopik Hati Mencit Jantan (Mus
9

Wibowo, Surya dan Dyah Suryani. 2013. Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan:
Pengaruh Promosi Kesehatan Metode Yogyakarta.
Audio Visual Dan Metode Buku Saku Widyalita Eka, Saifuddin Sirajuddin, Zakaria.
Terhadap Peningkatan Pengetahuan 2014. Analisis Kandungan Monosadium
Penggunaan Monosodium Glutamat (Msg) Glutamat (Msg) Pada Pangan Jajanan
Pada Ibu Rumah Tangga. Kesmas, Vol.7, Anak Di SD Komp. Lariangbangi. Jurnal
No.2, September 2013, Pp. 55- Kesehatan Fakultas Kesehatan
Issn: 1978-0575. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin:
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai