OLEH :
KECAMATAN LOBALAIN
2022
DAFTAR ISI
COVER 1
DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
BAB 1 PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 5
1.3 TUJUAN 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN 6
2.1 KAJIAN TEORI 6
2.2 KAJIAN EMPIRIS 7
BAB 3 PEMBAHASAN 8
3.1 HASIL PENGAMATAN 8
3.2 PEMBAHASAN 8
BAB 4 PENUTUP 10
4.1 KESIMPULAN 10
4.2 SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
KATA PENGANTAR
2
Segala puja dan puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala rahmat dan yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan penelitian yang berjudul:” PENGARUH MSG BAGI KESEHATAN TUBUH”
BAB 1
3
PENDAHULUAN
Banyak orang di seluruh dunia telah mengonsumsi makanan yang kaya akan glutamat, seperti
kaldu rumput laut yang berasal dari sejumlah negara di Asia.
Lalu, seorang profesor bernama Kikunae Ikeda berhasil mengekstrak glutamat dari kaldu
tersebut pada tahun 1908.
Profesor asal Jepang ini menemukan bahwa MSG memiliki fungsi berupa memberikan rasa gurih
pada sup. Dari sini, produksi MSG dimulai dan dipasarkan di berbagai belahan dunia. , nama
dagang dari senyawa ini adalah Ac'cent, AJI-NO-MOTO, atau Vetsin. Nama informal dari
senyawa ini adalah micin.
Kini, alih-alih mengekstraksi dan mengkristalkan MSG dari kaldu rumput laut, zat ini dapat
dihasilkan dari fermentasi pati, bit gula, tebu, atau tetes tebu.
Meskipun sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari ,tidak serta merta MSG baik bagi
kesehatan tubuh kita. Dilansir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat,
penambahan MSG ke makanan dianggap aman.
Meski begitu, beberapa orang mungkin merasa sensitif terhadap MSG yang dapat memicu
sejumlah gejala yang mengganggu. sakit kepala,
4
muka memerah,berkeringat,sesak napas,mati rasa, kesemutan, atau terbakar pada wajah atau
leher,jantung berdebar-debar,nyeri dada,mual, dan merasa lemah.
Walaupun demikian, para peneliti belum menemukan bukti yang jelas terkait hubungan antara
MSG dengan gejala ini. Namun, mereka mengakui bahwa sebagian kecil orang mungkin
mengalami reaksi dalam waktu yang sebentar akibat mengonsumsi MSG. Gejala yang dialami
pun termasuk ringan dan tidak memerlukan pengobatan.
Satu-satunya cara untuk mencegah efek samping serius yaitu menghindari makanan yang
mengandung MSG.
5
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengaruh MSG bagi kesehatan tubuh?
2. Berapa besar pengaruh MSG bagi kesehatan tubuh?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh MSG magi kesehatan tubuh
2. Untuk mengetahui Berapa besar pengaruh MSG bagi kesehatan tubuh
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN
Asam glutamat merupakan salah satu dari 20 asam amino yang menyusun
protein dalam tubuh manusia dan berperan penting dalam tubuh. Asam
glutamat termaksud asam amino nonesensial yang biasa di produksi sendiri
oleh tubuh dihati serta banyak terdapat pada makanan yang mengandung
protein. Asam glutamat yang terkandung didalam berbagai macam makanan
ada dalam bentuk terikat maupun bebas. Fungsinya adalah sebagai molekul
penting dalam dalam metabolisme seluler, bahan untuk biosintesa dengan asam
amino yang lain serta meningkatkan neurotrasmiter untuk fungsi normal otak
(PUSPITA, 2020).
Setelah menjadi makanan yang paling dikenal dan paling dan menjadi
kontroversi, sehubung dengan Chinese Restaurant Syndrome (CRS) maka
berbagai penelitian dilakukan untuk membuktikan hubungan antara MSG
dengan efek setelah mengonsumsinya. Pada kasus MSG, media berperan besar
untuk memberikan informasi yang tidak seimbang pada masyarakat.
Kebingungan publik akan keamanan MSG semakin meningkat melalui
pemberitaan berlebihan tentang bahaya bahan tambahan makanan. Hal ini
7
akhirnya berdampak pada industri makanan bayi yang tidak lagi menggunakan
MSG sebagai bahan tambahan makanan sebab dianggap berbahaya terhadap
susunan saraf (PUSPITA, 2020).
8
BAB 3
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan terhadap 20 siswa SMA Kristen
Indonesia Sejahtera, penulis mendaptkan hasil sebagai berikut
No pertanyaan jawaban
3.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa hanya 2 orang dari antara 20 siswa yang di
wawancarai yang mengonsumsi MSG,yang merasakan dampak negatif dari mengonsumsi
MSG.dan dari hasil tersebut didapatkan bahwa efek negatif MSG terhadap siswa-siswa tersebut
antara lain gatal gatal dan juga demam,yang merupakan tingkatan menengah dari gejala alergi
terhadap MSG,namun gejala gejala tersebut hanya dapat dirasakan ketika mengonsumsi MSG
dalam kadar yang berlebih.penulis kemudian mencocokan hasil penelitian dengan penelitian
sebelumnya sebagaimana Pada tahun 1959, Food and Drug Administration di Amerika
mengelompokkan MSG sebagai “generally recognized as safe” (GRAS), sehingga tidak perlu
9
aturan khusus. Tetapi tahun 1968, muncul laporan di New England Journal of Medicine tentang
keluhan beberapa gangguan setelah makan di restoran china sehingga disebut “Chinese
Restaurant Syndrome”. Karena kompisisinya dianggap signifikan dalam masakan itu, MSG
diduga sebagai penyebabnya, tetapi belum dilaporkan bukti ilmiahnya.
Untuk itu, tahun 1970 FDA menetapkan batas aman konsumsi MSG 120 mg/kg berat badan/hari
yang disetarakan dengan konsumsi garam. Mengingat belum ada data pasti, saat itu ditetapkan
pula tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari 12 minggu. Tahun 1980, laporan-laporan
tentang hubungan MSG dengan Chinese Restaurant Syndrome ini kembali banyak muncul
berupa sakit kepala, palpitasi (berdebar-debar), mual dan muntah. Pada tahun ini pula diketahui
bahwa glutamate berperan penting pada fungsi sistem syaraf, sehingga muncul pertanyaan,
seberapa jauh MSG berpengaruh terhadap otak.
Laporan FASEB 31 Juli 1995 menyebutkan, secara umum MSG aman dikonsumsi. Tetapi
memang ada dua kelompok yang menunjukkan reaksi akibat konsumsi MSG ini. Pertama adalah
kelompok orang yang sensitif terhadap MSG yang berakibat muncul keluhan berupa : rasa panas
di leher, lengan dan dada, diikuti kaku-kaku otot dari daerah tersebut menyebar sampai ke
punggung. Gejala lain berupa rasa panas dan kaku di wajah diikuti nyeri dada, sakit kepala,
mual, berdebar-debar dan kadang sampai muntah. Gejala ini mirip dengan Chinese Restaurant
Syndrome, tetapi kemudian lebih tepat disebut MSG Complex Syndrome. Sndrom ini terjadi
segera atau sekitar 30 menit setelah konsumsi, dan bertahan selama sekitar 3 – 5 jam. Berbagai
survei dilakukan, dengan hasil persentase kelompok sensitif ini sekitar 25% dari populasi.
Sedang kelompok kedua adalah penderita asma, yang banyak mengeluh meningkatnya serangan
setelah mengkonsumsi MSG. Munculnya keluhan di kedua kelompok tersebut terutama pada
konsumsi sekitar 0,5 sampai 5 g MSG. Sementara untuk penyakit-penyakit kelainan syaraf
seperti Alzheimer dan Hungtinton chorea, tidak didapatkan hubungan dengan konsumsi MSG.
Sehingga dari asumsi peneliti sebenarnya tidak berbahaya hanya saja jika di konsumsi secara
berlebihan akan menyebabkan /menimbulkan efek samping berupa gatal-gatal,pusing,mual dan
bahkan demam bagi pengguna yang mengalami alergi terhadap konsumsi MSG.
10
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan dan pencocokan dari penelitian penelitian sebelumnya, penulis
menyimpulkan bahwa.MSG sebenarnya tidak berbahaya hanya saja jika di konsumsi secara
berlebihan akan menyebabkan /menimbulkan efek samping berupa gatal-gatal,pusing,mual dan
bahkan demam bagi pengguna yang mengalami alergi terhadap konsumsi MSG juga konsumsi
yang berlebih akan membawa dampak buruk di usia kedepannya
4.2 Saran
Diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan agar pembaca dapat menjaga kesehatan tubuh
dengan lebih baik.
11
Daftar pustaka
https://alikhlascenter.wordpress.com/2012/09/15/msg-dan-kesehatan-sejarah-efek-dan-
kontroversinya/
https://eprints.uns.ac.id/713/1/MSG_dan_Kesehatan_Sejarah
%2C_Efek_dan_Kontroversinya.pdf
http://repository.unika.ac.id/14850/2/13.70.0008%20Yonathalia%20Putri%20Arumi%20BAB
%20I.pdf
https://stikespanakkukang.ac.id/assets/uploads/alumni/
c56163d425e854acbf36eefcad3a1c5b.pdf
12