Oleh:
Kelompok 7
Administrasi Perhotelan D
Semester V
2021
PENDAHULUAN
Dalam mengelola sebuah hotel, banyak hal yang perlu dipersiapkan pemilik hotel dalam
mengelola hotelnya. Dimulai dari bagaimana mengelola keuangannya, sistem yang akan
digunakan, prosedur operasional dan banyak hal lain. Dalam mengelola hotel prosedur reservasi
merupakan salah satu hal yang paling krusial. Hal ini terjadi karena produk utama yang dijual
hotel adalah kamar. Reservasi merupakan cara pemesanan kamar yang paling diminati oleh tamu
dikarenakan dengan tamu mereservasi kamar mereka akan mendapatkan jaminan untuk
mendapatkan kamar saat tiba di hotel.
Dengan perkembangan zaman, proses reservasi semakin hari semakin praktis dalam
penerapannya. Adanya akses internet merubah pola reservasi yang dahulu hanya dilakukan
melalui telepon maupun surat dapat berganti dengan hanya menggunakan suatu aplikasi khusus
untuk mereservasi sebuah hotel yang terdaftar didalamnya. Namun, cara-cara reservasi diatas
memeiliki kelemahan tersendiri. Sebagai contoh dalam melakukan reservasi melaui surat kendala
yang dapat terjadi adalah keterlambatan tamu dalam mendapatkan informasi dikarenakan dalam
pengiriman surat pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Kendala yang dapat dialami
dalam mereservasi melalui aplikasi adalah ketidaksesuaian antara promo yang berlaku karena
kesalahan dari pihak hotel yang belum melakukan update data, ketidak sesuaian ekspektasi tamu
terhadap kamar hotel dikarenakan hanya melihat gambar yang ditampilkan dalam aplikasi,
minimnya pengetahuan tamu terhadap teknologi sehingga sering terjadi kesalaha dalam
reservasi, dan hal lainnya. Reservasi melalui telepon juga memiliki kendala seperti kesalahan
karyawan dalam mendengarkan permintaan tamu sehingga terjadi kesalahan dalam mengisi
reservasi tamu.
Cara tamu dalam melakukan reservasi yang berbagai macam, membuat hotel harus
menentukan cara untuk mengelola reservasi tersebut agar setiap detailnya tidak tertinggal dan
tamu dapat mendapatkan kepuasannya. Pengelola hotel harus melakukan manajemen dalam
tingkat hunia hotel agar sesuai (tidak kurang dan tidak lebih) sehingga kepuasan tamu dan
peningkatan revenue hotel dapat tercapai. Disini lah peran dari reservasi, selain memasukkan
pemesanan kamar dari tamu, pihak reservasi harus membuat beberapa laporan yang dapat
membantu manajemen dalam menentukan beberapa hal seperti gaji karyawan, budgeting,
penentuan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menyambut tamu karena seperti yang kita
ketahui bahwa setiap tamu grup ataupun individual memiliki cara yang berbeda dalam
pelayanannya, menentukan jumlah karyawan yang dipekerjakan serta membantu dalam
mengetahui laju perkembangan dari hotel tersebut.
PEMBAHASAN
A. Reservasi
Reservasi merupakan bagian penting yang ada di departemen Front Office suatu
hotel. Kebanyakan tamu hotel akan melakukan reservasi terlebih dahulu sebelum
menginap di sebuah hotel.
Reservasi adalah pemesanan tempat terlebih dahulu sebelum tamu datang ke
hotel. Kebanyakan tamu melakukan reservasi dikarenakan tamu mendapatkan jaminan
akan memperoleh tempat yang diinginkan ketika tiba di hotel. Terutama pada musim
ramai, tamu yang melakukan reservasi tentu akan mendapatkan kamar, tidak seperti tamu
yang langsung datang mungkin tidak akan mendapatkan kamar karena hotel sudah penuh.
b. Denying reservations
Menolak reservasi berarti kita secara tidak langsung kehilangan
pendapatan. Tapi dalam beberapa keadaan, staf reservasi dapat melakukan
penolakan pada pesanan tamu. Penolakan terjadi mungkin dikarenakan beberapa
hal diantaranya
a. Semua kamar telah terisi.
Pada situasi ini, staf reservasi diharapkan dapat memberikan alternatif hotel di
area yang sama atau properti yang berbeda tapi pemiliknya sama di area
terdekat.
b. Memesan tipe kamar yang tidak tersedia
Dalam kasus ini staf reservasi dapat memberikan alternatif hotel lain yang
mungkin memiliki kamar seperti yang diinginkan tamu.
c. Tamu/agent yang diblacklist
Beberapa tamu atau agent yang diblacklist dapat dikarenakan riwayat
pembayaran yang dilakukannya pada hotel. Dalam hal ini, staf reservasi akan
meminta pertimbangan dari Reservation Manager.
c. Cancelling reservations
Ini adalah peristiwa ketika hotel kehilangan kerja sama dengan tamu.
meskipun kehilangan pendapatan, pihak kantor depan harus menyampaikan biaya
pembatalan yang harus dibayar oleh tamu saat membatalkan reservasi dengan
sopan. Pembatalan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
a. Mencari tahu rincian tamu dan pesanannya
b. Memverifikasi biaya pembatalan
c. Memberi tahu tamu biaya pembatalan
d. Membatalkan reservasi di sistem
e. Memperbarui sistem ketersediaan akomodasi
f. Mengkonfirmasi tamu tentang pembatalan
d. Occupancy management
Occupancy management mengacu pada kegiatan untuk memenuhi tingkat
hunian kamar dari suatu hotel yang nantinya bisa dijadikan bahan evaluasi dan
perbandingan dengan hotel lain . Occupancy management bertujuan untuk
mengatur penerimaan reservasi untuk kamar yang tersedia dengan meramalkan
jumlah no-show reservasi, stayovers, understays, dan walk-in yang bertujuan
mencapai 100 persen okupansi.
No-show reservasi merupakan tamu yang sudah melakukan pemesanan
kamar namun tamu tersebut tidak dating saat hari check-in tanpa alasan yang jelas
atau tidak ada kabar. Stayovers adalah tamu-tamu yang sedang menginap saat ini
tetapi mereka ingin memperpanjang waktu untuk tinggal di luar yang mereka
pesan sebelumnya. Understay adalah tamu yang datang tepat waktu tetapi
memutuskan untuk pergi sebelum tanggal check-out yang diperkirakan.
Wisatawan yang ingin rekreasi mungkin menemukan atraksi wisata yang kurang
menarik di tempat itu. Sedangkan tamu yang berasal dari walk-in yaitu tamu yang
datang karena di daerah tersebut terdapat daya tarik wisata yang cukup menarik
bagi tamu. Manajer kantor depan harus mengetahui aktivitas di daerah setempat,
usim turis yang padat, acara wisata khusus, konvensi, dan sejenisnya yang
nantinya akan meningkatkan jumlah tamu. Jumlah tamu yang datang sering kali
lebih tinggi jika manajer kantor depan menjaga hubungan baik dengan manajer
kantor depan hotel terdekat, yang mungkin merujuk tamu ke hotel kita ketika
milik mereka sudah penuh dipesan.
Flat occupancy pada suatu hotel sangat penting karena dengan occupancy
yang stabil, hotel akan dapat memenuhi target penjualan room night pada hari
tersebut. Karena hal itu, hotel akan lebih memilih tamu longstay daripada tamu
yang menginap dengan waktu yang sebentar. Pada saat high season, hotel akan
melakukan penaikan harga pada setiap kamar dengan fokus untuk meningkatkan
revenue hotel. Sedangkan pada saat low season hotel akan menurunkan harga
kamar dengan tujuan untuk memenuhi occupancy setiap harinya. Untuk
meningkatkan occupancy pada saat low season dapat dilakukan menggunakan
beberapa cara sebagai berikut :
1. Tingkatkan tamu berulang
Meskipun mendapatkan tamu yang baru merupakan suatu yang sangat
berharga, tetapi memiliki tamu yang berulang merupakan hal yang lebih
berharga. Tamu berulang merupakan tamu yang telah sering menginap di hotel
dan menyukai kamar hotel, layanan hotel, serta loyal terhadap hotel.
Tamu berulang ini akan memberikan dampak yang baik kepada hotel
karena mereka akan memberi tahu keluarga, teman, kolega, dan semua orang
yang dekat dengan mereka mengenai hotel yang nantinya akan memberi
dampak pada pertumbuhan hotel.
3. Atur acara
Dengan adanya suatu acara dapat mendorong tingkat hunian kamar di
hotel. Acara tersebut dapat berupa festival, konser, seminar, dan event lainnya.
Hotel diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan event
ataupun bisnis yang sering melakukan seminar karena dengan adanya acara ini
mereka akan terdorong untuk memesan kamar dalam jumlah yang banyak
sekaligus.
D. Laporan Reservasi
Proses reservasi tidak selesai sampai dengan pemesanan kamar saja. Langkah
terakhir yang dilakukan adalah melengkapi laporan-laporan reservasi. Dengan adanya
laporan-laporan reservasi, maka hotel dapat memaksimalkan tingkat penjualan kamar
dengan melakukan pengawasan yang akurat tentang Room Availability dan Forecasting
of Potential Room Sales. Seluruh departemen yang ada di hotel juga dapat menggunakan
laporan ini untuk membantu perancangan budget dan juga forecast. Laporan reservasi
dapat dibuat secara harian, mingguan maupun bulanan tergantung kebijakan dari hotel.
Setiap hotel memiliki jenis laporan reservasi yang berbeda-beda tergantung
kepada kebutuhan dari manajemen. Namun, terdapat beberapa laporan reservasi secara
umum dibagi menjadi delapan yaitu:
1. Reservation Transaction Report
Jenis laporan reservasi yang berisi tentang kegiatan reservasi di hotel yang
disusun secara harian. Laporan ini memberikan ringkatan tentang jumlah reservasi
yang masuk, perubahan-perubahan reservasi, dan pembatalan reservasi.
8. Reservation Histories
Merupakan laporan yang berbentuk statistic dari seluruh proses reservasi, meliputi
jumlah tamu, kamar terisi, sumber pemesanan, no-shows, walk-in, overstays, dan
understays. Dengan menggunakan laporan ini hotel dapat menganalisis trend
perencanaan penyambutan tamu.
g. Mengulang pesan
Dalam bagian ini dalakukan pengulangan pesan untuk yang kedua kalinya
yang meliputi seluruh informasi, permintaan khusus, cara pembayaran, nama
rombongan, nomor kontak pemesan, alamat, lama menginap, jenis dan jumlah
kamar yang dipesan.
Thank you very much for your kind letter dated 12 March 20xx.
Could you send your voucher to guarantee your payment of room, daily
American breakfast, 1 lunch on departure and daily dinner.
Your kind attention and good cooperation are highly appreciated and we do
hope the prices are acceptable for you.
Yours Sincerely
Front Office Manager
IB Purnama.
b. Meminta nama lengkap dari daftar tamu yang akan menginap serta jumlah tamu
Informasi tentang nama tamu dan jumlah tamu harus diterima paling tidak 20
hari sebelum kedatangan grup tersebut. Informasi ini diperlukan oleh hotel untuk
membuat list alokasi kamar yang akan diberikan kepada tamu grup tersebut.
Dalam proses reservasi, diperlukan adanya kesepakatan antara pihak hotel dengan
tamu. Pihak hotel dapat melakukaan penerimaan ataupun pembatalan reservasi tamu
dilihat dari room availability. Penolakan yang dilakukan oleh pihak hotel harus diiringi
dengan alternatif-alternatif lain. Hal yang terpenting dalam reservasi adalah adanya
komitmen bahwa kamar yang telah dipesan akan tersedia pada waktu kedatangan. Untuk
memudahkan penangannya, reservasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
b. Credit Card
Jaminan pemesanan kamar dengan menggunakan tagihan kartu kredit.
Pada saat reservasi, petugas hanya menanyakan nama dan nomor kartu kredit. Ini
hal yang paling umu digunakan.
c. Advance Deposit
Jaminan pembayaran yang dikimkan oleh calon tamu kepada pihak hotel
dalam jumlah tertentu, seperti dp motor itu dijadikan jaminan bahwa orang telah
membeli motor.
b. Integrity
Aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang
berwenang, menjaga keakuratan dan kebutuhan informasi serta metode prosesnya
untuk menjamin aspek intergrity ini.
c. Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan bahwa informasi betul-
betul asli atau orang yang memberikan infromasi betul-betul orang yang
dimaksud. Hal ini dapat dilakukan dengan menandai dokumen dengan “tanda
tangan” pembuat ataupun pemberian kartu identitas.
d. Availability
Aspek availability merupakan aspek yang berhubungan dengan ketersediaan
informasi ketika dibutuhkan. Namun dalam memberikan infromasi, pihak hotel
harus menanyakan terlebih dahulu kepentingan dari diberikannya informasi
tersebut.
e. Non-repudiation
Aspek ini bertujuan untuk menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan sebuah transaksi. Aspek ini sangat penting dalam reservasi hotel agar
tidak terjadi permasalah antara hotel, tamu, dan pihak pihak yang bersangkutan.
b. Referral Member
Terdiri dari beberapa hotel yang berdiri sendiri dengan tujuan yang sama
tetapi dengan syarat hotel tersebut harus sesuai dengan standar yang telah
ditentukan bersama-sama. Pemilik-pemilik hotel dalam referral member akan
meminta para anggota untuk mempromosikan property satu sama lain. Referral
group hotel bertujuan untuk saling membantu masing-masing hotel dalam
mengembangkan hotel dan pelayanannya. Member dalam referral group akan
diberikan keuntungan seperti free stay dengan syarat dan ketentuan yang
ditetapkan. Referral member dimulai dengan menyatukan beberapa hotel lalu
berkembang dan membuat cabang yang memiliki ciri khas sendiri dan pelayanan
yag khas di setiap hotelnya sesuai dengan apa yang ingin disugukan oleh pemilik
hotel.
Bardi, James A. 1947. “Hotel Front Office Management”. United States of America:
John Wiley & Sons, Inc
Munandar, Ainun Nazib. 2013. Status Kepemilikan Hotel Berdasarkan Kepemilikan. (
Status Kepemilikan Hotel Berdasarkan Kepemilikan (akomodasi-
perhotelan.blogspot.com) diakses pada tanggal 10 Oktober 2021)
Muthmainah. 2020. Franchise Hotel. (15 Franchise Hotel Terbaik (Bisnis Plan & Cara
Memulai) (bacteriality.com) diakses pada 10 Oktober 2021)
Soenarno, Adi. 2006. “Front Office Management”. Yogyakarta: Andi