Anda di halaman 1dari 11

Focus:

ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018


Jurnal Pekerjaan Sosial

PENGARUH JUMLAH TANGGUNGAN TERHADAP TINGKAT


KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA PEKERJA K3L UNIVERSITAS
PADJADJARAN

Agung Purwanto1 & Budi Muhammad Taftazani2


1,2
Program Studi Kesejahteraan Sosial, Universitas Padjadjaran
agungpurwanto9e@gmail.com , budimtunpad@gmail.com

ABSTRAK

Dalam suatu keluarga biasanya memiliki jumlah tanggungan yang berbeda-beda dan biasanya
mereka juga memiliki tingkat kesejahteraan yang berbeda-beda juga. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jumlah tanggungan setiap keluarga terhadap kesejahteraan keluarga pekerja K3L
Universitas Padjadjaran. Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif, bersifat
kuantitatif karena data yang didapatkan adalah hasil menyebarkan kuesioner kepada pekerja K3L yang
bekerja di wilayah zona 7 Universitas Padjadjaran. Kemudian bersifat kualitatif karena data tersebut diolah
menjadi sebuah hasil pemahaman dan analisis serta ditambahkan dengan hasil penelitian dan artikel yang
telah ada sebelumnya. Data yang digunakan pun merupakan data primer dan data sekunder yang
didapatkan masing-masing langsung dari responden dan dari literature yang memang telah ada sebelumnya.

Hasil dari penelitian dan analisis menunjukkan bahwa jumlah tanggungan yang dimiliki responden
masih bisa dikatakan cukup atau diangka rata-rata karena mereka pada umumnya hanya memiliki jumlah
tanggungan rata-rata 2 orang saja. Namun melihat hasil analisis, bisa dikatakan bahwa keluarga K3L
memiliki tingkat kesejahteraan menengah ke bawah karena mereka masih mengeluh akan upah dan
pendapatn mereka dari bekerja sebagai K3L Universitas Padjadjaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
jumlah tanggungan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga apabila memang tidak diimbangi
dengan pendapatan yang cukup, sehingga jumlah tanggungan akan terus berbandaing lurus dengan jumlah
pendapatan sebagai patokan tingkat kesejahteraan keluarga.

Kata-kata kunci (Keywords): Pengaruh, Tanggungan, Keluarga, Tingkat, Kesejahteraan

ABSTRACT

In a family usually has a different number of dependents and usually they also have varying levels of well-
being too. This research aims to know the influence of the number of dependents per family against family
welfare workers K3L Padjadjaran University. Methods of data analysis used is the quantitative and
qualitative, quantitative in nature because the data obtained were the result of spreading the questionnaire
to the workers working in the territory of the K3L zone 7 Universitas Padjadjaran. Then approximate because
the data is processed into a result comprehension and analysis as well as research results and added to the
existing article. Any data used is the primary data and secondary data obtained directly from each of the
respondents and from literature that has indeed been there before.

The results of the research and analysis shows that the number of dependents who owned the respondent
could still be said enough or on average because they generally only have the number of dependents the
average 2 persons only. But look at the results of the analysis, it could be said that the family has a medium
level of welfare K3L down because they will still complain of wages and their income from work as K3L
Padjadjaran University. Conclusion of this research is the number of dependents will affect the level of
prosperity of the family when it was not balanced with enough income, so the number of dependents will
continue to berbandaing straight to the amount of income as benchmark the level of prosperity of the
family.

Keywords: Influence, Dependents, Family, Level, welfare

33
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

Pendahuluan dialami oleh negaranya tersebut. Melihat


meledaknya jumlah penduduk maka tidak akan
Berdasarkan badan statistik amerika jauh-jauh kita membahas tentang jumlah
serikat jumlah penduduk dunia saat ini per januari tanggungan karena hal itu sangat berkaitan erat
2018 telah mencapai 7,53 miliar jiwa dan dalam dunia kependudukan dan aspek
diperkirakan akan melonjak menjadi 9,8 miliar perekonomia. Biasanya makin banyak penduduk
pada tahun 2050. Dari angka tersebut, banyaknya atau populasi sebuah daerah maka makin banyak
didominasi oleh anak-anak dengan rentang usia juga jumlah tanggungannya. Dalam penelitian ini
0-4 tahun, yakni mencapai angka 662 juta jiwa akan lebih dikerucutkan pada tingkat kecil saja
atau sekitar 8,7% dari total populasi dan yaitu pada tingkat keluarga K3L yang bekerja di
kemudian diikuti oleh anak-anak dengan rentan Unpad yang dimana kita akan lihat jumlah
usia 5-9 tahun dan 10-14 tahun yang masing- tanggungan per keluarganya serta bagaimana
masing berjumlah sebanyak 618 juta jiwa atau tingkat kesejahteraannya. Penelitian ini juga
sekitar 8,2%. Indonesia sendiri merupakan salah bertujuan untuk memastikan pengaruh jumlah
satu negara yang memiliki populasi terbanyak tanggungan keluarga dengan tigkat kesejahteraan
didunia dengan menempati urutan keempat keluarga serta memastikan apakah pekerja K3L
dibawah Tiongkok, India dan Amerika dengan Unpad telah sejahtera
jumlah populasi sekitar 260 juta jiwa atau 3,5%
dari keseluruhan populasi dunia. Di satu sisi, Profil Jatinangor
memiliki jumlah penduduk yang banyak pasti
memiliki keuntungan yaitu banyaknya tenaga Menurut data dari BPS Kecamatan
kerja yang melimpah dengan keahlian yang Jatinangor di kabupaten sumedang per juli 2017
berbeda-beda tapi dapat juga memberikan memiliki jumlah paling banyak diantara
dampak buruk bagi perekonomian suatu negara kecamatan lainnya dengan total jiwa 113 ribu
yaitu munculnya ketidakseimbangan antara atau sekitar 9% dari total populasi di kabupaten
jumlah angkatan kerja dengan jumlah lapangan sumedang. Dari 113 ribu jiwa diantaranya adalah
kerja yang tersedia. Sehingga memunculkan 57 ribu laki-laki dan 55 ribu perempuan.
masalah baru seperti pengangguran. Melihat Kecamatan jatinangor terdiri dari 12 desa yang
jumlah populasi yang semakin meningkat tersebar sehingga memiliki jumlah penduduk
seringkali akan berpengaruh pada beberapa terbanyak di kabupaten sumedang. 12 desa itu
sector kehidupan di masyarakat salah satunya diantaranya adalah cibeusi, cikeruh, cilayung,
adalah tingkat kesejahteraan. Di Indonesia cileles, cinta mulya, cipacing, cisempur,
sendiri, setiap keluarga sudah disarankan bahwa hegarmanah, jatimukti, jatiroke, mekargalih dan
memiliki anak 2 saja sudah cukup, hal itu sayang. Di jatinangor juga terdapat 5 universitas
dimaksudkan untuk mengurangi lonjakan populasi baik itu negeri ataupun swasta dan diantaranya
agar tidak melebihi kapasitas. selain itu, hal itu adalah Universitas Padjadjaran. Unpad sebagai
dimaksudkan untuk mengurangi tingkat salah satu universitas terkemuka di Indonesia
kemiskinan karena ketidakseimbangan antara mendirikan kampus di Jatinangor dengan tujuan
jumlah pendapatan dengan jumlah tanggungan ingin memberdayakan masyarakat sekitarnya,
yang dalam hal ini adalah anak. upaya tersebut diwujudkan dengan
mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai
Sebenarnya jika kita melihat lebih jauh, pekerja bersih-bersih atau yang dikenal dengan
Indonesia akan mengalami sebuah fenomena k3l. Namun apakah mereka telah merasakan
yang dapat menguntukan dari segi perekonomian sejahtera sebagai masyarakat jatinangor?
yaitu bonus demografi. Menurut Wongboonsin
(2013) dalam paparan kepala BKKBN mengartikan Konsep Jumlah Tanggungan Keluarga
bonus demografi sebagai keuntungan ekonomis
yang disebabkan oleh menurunnya sebuah rasio Jumlah tanggungan keluarga adalah
ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jumlah anggota keluarga yang masih menjadi
jangka panjang. Sedangkan menurut BBKBN tanggungan dari keluarga tersebut, baik itu
(2013) mengartikan bonus demografi sebagai saudara kandung maupun saudara bukan
keuntungan yang dinikmati suatu negara yang kandung yang tinggal dalam satu rumah tapi
ada di dunia ini sebagai akibat dari besarnya belum bekerja. Jumlah tanggungan khususnya
proporsi penduduk produktif dengan rentang usia anak biasanya akan menjadi harapan bagi sebuah
15-64 tahun dalam evolusi kependudukan yang keluarga untuk dapat menyelamatkan mereka dari
keterpurukan, hal itu berbasis pada istilah

34
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

“banyak anak banyak rezeki”. Namun semakin (Sussman dan Steinmetz, 1987) keluarga adalah
banyak jumlah tanggungan yang dimiliki oleh suatu abstraksi dari ideology yang memiliki citra
sebuah keluarga biasanya akan berpengaruh pada romantic, suatu proses, sebagai satuan perlakuan
tingkat pengeluaran keluarga tersebut. Bisa jadi intervensi, sebagai suatu jaringan dan
jika makin banyak tanggungan maka alokasi dana tujuan/peristirahatan akhir. Keluarga sebagai unit
masing-masing anak akan berkurang jika tidak terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki
dibarengi dengan pendapatan yang cukup. Selain kewajiban kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-
itu jumlah tanggungan bisa menjadi alasan kebutuhan anaknya yang meliputi agama,
seseorang untuk bisa bekerja , misal saja seorang psikologi, makan dan minum dan sebagainya.
pekerja yang memiliki tanggungan akan lebih Adapun tujuan keluarga adalah untuk
semangat karena dia sadar bahwa bukan hanya mewujudkan kesejahteraan bagi anggota
dia yang akan menikmati hasilnya tapi ada orang keluarganya. Keluarga yang sejahtera diartikan
lain yang menunggu jerih payahnya dan menjadi sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
tanggung jawabnya. Badan Pusat Statistik perkawinan yang sah, mampu memenuhi
mengelompokkan jumlah tanggungan kedalam kebutuhan fisik dan mental yang layak, bertaqwa
tiga kelompok yakni tanggungan keluarga kecil 1- kepaa tuhan yang maha esa serta memiliki
3 orang, tanggungan keluarga sedang 4-6 orang hubungan yang selaras dan seimbang dan
dan tanggungan keluarga besar adalah lebih dari seimbang antar anggota keluarga dan antar
6 orang. Jumlah tanggungan ini biasanya akan
dipengaruhi oleh aspek geografis, pendidikan dan Kesejahteraan Keluarga
budaya. Karena letak geografis biasanya akan
mempengaruhi jumlah tanggungan, misalnya saja Kesejahteraan atau sejahtera sejatinya
keluarga yang berada di kota dengan di desa. Di dapat memiliki beberapa arti. Dalam istilah umum,
kota biasanya orang-orang akan berpikiran bahwa sejahtera merujuk pada keadaan yang baik,
memiliki anak 2 saja sudah cukup karena mereka kondisi dimana setiap orang didalamnya berada
memperhitungkan berapa biaya yang harus dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat
mereka keluarkan nantinya sedangkan di desa dan damai. Dalam aspek ekonomi, sejahtera
biasanya mereka memiliki banyak anak karena berhubungan dengan keuntungan suatu benda.
berpikir mereka yang akan menjadi penerus dari Kemudian menurut Nasikun (1993) kesejahteraan
keluarga tersebut terlepas dari berapa jumlahnya. dapat dilihat dari 4 indikator yang harus terpenuhi
Selain itu anggapan bahwa “banyak anak banyak yaitu rasa aman, kesejahteraan, kebebasan dan
rejeki” masih mempengaruhi mindset dari orang jati diri. Menurut Kolle dalam Bintarto (1989)
Indonesia sehingga seringkali masih ada keluarga kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek
yang memiliki jumlah tanggungan anak yang kehidupan yaitu segi materi, fisik, mental dan
sangat banyak. spiritual. Menurut Badan Pusat Statistik (2000)
menerangkan bahwa guna melihat tingkat
Konsep Keluarga kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah
dengan bebrapa indikator yang diantaranya
Konsep keluarga menurut sejumlah ahli adalah tingkat pendapatan keluarga, komposisi
adalah sebagai unit sosial-ekonomi terkecil dalam pengeluaran rumah tangga dengan
masyarakat yang merupakan landasan dasar dari membandingkan pengeluaran untuk pangan
semua institusi, merupakan kelompok primer yang dengan non pangan, tingkat pendidikan keluarga,
terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai tingkat kesehatan keluarga dan kondisi serta
jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.
hubungan perkawinan dan adopsi (UU Nomor 10 Kesejahteraan juga memeiliki bebebrapa bentuk
Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10). Sedangkan menurut yang daintaranya adalah kesejahteraan keluarga.
mattessich dan hill (Zeitlin 1995), keluarga Konsep kesejahteraan mengacu pada UU No. 10
merupakan suatu kelompok yang berhubungan tahun 1992 menyebutkan bahwa keluarga yang
kekerabatan, tempat tinggal atau hubungan sejahtera adalah keluarga yang dibentuk
emosional yang sangat dekat yang berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memperlihatkan empat hal (yaitu interdepensi memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang
intim, memelihara batas-batas yang terseleksi, layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mampu untuk beradapasi dengan perubahan dan memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan
memelihara identitas sepanjang waktu dan seimbang antara keluarga dengan masyarakat
melakukan tugas-tugas keluarga). Menurut Settles dan lingkungan (BKKBN, 1996).

35
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

Tingkat kesejahteraan keluarga tidak hanya perumahan dan lingkungan. Adpaun penjelasan
dilihat dari ukuran yang bisa dilihat (fisik dan mengenai masing-masing variabel tersebut :
kesehatan) tapi juga hal-hal yang tidak dapat
dilihat (spiritual). Tingkat kesejahteraan bisa 1. Pendidikan : angka melek huruf, tingkat
dilihat dari 4 bentuk kesejahteraan berikut: pendidikan yang ditamatkan, ketersediaan
sarana pendidikan, partisipasi penduduk
1. Economical well-being, yaitu usia sekolah
kesejahteraan ekonomi yang berarti 2. Kesehatan : sarana kesehatan, tenaga
sebagai tingkat terpenuhinya input secara kesehatan, angka kematian bayi dan
finansial oleh keluarga. Hal itu bisa penyebab kematian, angka harapan
berupa pendapatan, nilai aset keluarga, hidup, angka kesakitan penyakit menular
maupun pengeluaran. Sedangkan dan cara pengobatan
outputnya adalah berupa manfaat 3. Gizi : penyediaan zat gizi da nasal bahan
langsung dari investasi tersebut pada makanan, konsumsi energi dan protein,
tingkat individu, keluarga dan penduduk. status gizi balita
2. Social well-being, yaitu kesejahteraan 4. Konsumsi dan pengeluaran rumah tangga
sosial dengan indikator yang digunakan : pengeluaran rata-rata per kapita,
adalah tingkat pendidikan dan status pengeluaran untuk makanan, pengeluaran
serta jenis pekerjaan. Selain itu ada pula untuk bukan makanan serta distribusi
beberapa indikator lain yang digunakan pengeluaran
yaitu penghargaan sosial dan dukunagn 5. Ketenagakerjaan : angka beban
sosial. Penghargaan disini bertindak tanggungan kerja, angkatan kerja dan
sebagai pusat pengembangan anusia agar tingkat partisipasi angkatan kerja, status
berperan dan berfungsi secara optimal, pekerjaan dan lapangan pekerjaan, jam
kreatif, produktif, terampil dan optimis. kerja dan upah buruh, profil tingkat
Sedangkan dukungan sosial secara luas pendidikan angkatan kerja
diketahui sebagai salah satu faktor 6. Perumahan dan lingkungan : fasilitas
penting seorang perempuan menikah. perumahan dan lingkungan, serta
3. Physical well-being, yaitu kesejahteraan keadaan tempat tinggal.
fisik dengan indikator yang digunakan
adalah status gizi, status kesehatan, Pada dasarnya pengukuran dari tingkat
tingkat mortalitas dan tingkat morbiditas kesejahteraan keluarga yang dapat diamati
4. Psychological/spiritual mental, yaitu hampir sama, yaitu mencakup dimensi:
kesejahteraan psikologi dengan indicator pendapatan, pengeluaran untuk konsumsi, status
yang digunakan adalah sakit jiwa, tingkat pekerjaan, kondisi kesehatan, serta kemampuan
stress, tingkat bunuh diri, tingkat untuk mengakses dan memanfaatkan kebutuhan
perceraian, tingkat aborsi, tingkat dasar ( seperti air, sanitasi, perawatan kesehatan
kriminalitas dan tingkat kebebasan seks. dan pendidikan).

Ferguson Horwood dan Beutrais (dalam Metode


Sumarwan & Tahira, 1993) menyatakan bahwa
kesejahteraan keluarga bisa dibedakan menjadi Jenis penelitian ini menggabungkan
dua, yaitu kesejahteraan ekonomi dan metode kuantitatif dengan kualitatif. Metode ini
kesejahteraan material. Kesejahteraan ekonomi bersifat kuantitatif karena penelitian ini
keluarga diukur berdasarkan pemenuhan akan didasarkan pada jawaban responden K3L Unpad
input keluarga (pendapatan, upah, aset dan yang telah kami wawancara pada tugas
pengeluaran) sedangkan kesejahteraan material sebelumnya. Kemudian setelah wawancara data
diukur dari berbagai bentuk barang dan jasa yang yang kami peroleh kami olah dengan
bisa diakses oleh keluarga. Menurut badan pusat menambahkan data dan informasi melalui
statistik ada enam variabel yang bisa dijadikan dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-
ukuran atau takaran untuk mengukur foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang
kesejahteraan seseorang atau sebuah keluarga, dapat mendukung dalam proses penulisan. Data
yaitu pendidikan, keshatan, gizi, konsumsi dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
pengeluaran rumah tangga, ketenagakerjaan, sekunder yaitu data yang didapatkan seperti
buku-buku mengenai teori-teori perubahan sosial,
teori masalah sosial, dan buku-buku lain sejenis

36
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

yang berhubungan dengan media sosial dan seorang K3L adalah membersihkan
paham terorisme. Data sekunder juga didapatkan wilayah kampus Unpad dari mulai
dari sumber lain seperti jurnal dan artikel hasil membersihkan pekarangan fakultas
penelitian orang-orang sebelumnya yang sampai membersihkan jalanan di wilayah
berhubungan dengan tema tulisan. Setelah kampus Unpad.
mendapatkan referensi berbagai buku, jurnal dan
artikel sebagai landasan dari ditulisnya artikel ini, b. Usia Pekerja
penulis menggunakan metode studi pustaka Tabel 2. Distribusi pekerja
simak yang salah satunya adalah teknik catat. berdasarkan kategori usia
Teknik catat merupakan teknik pengumpulan data
dengan cara menggunakan buku-buku, literatur No. Kelas Interval f %
ataupun bahan pustaka, kemudian mencatat atau
mengutip pendapat para ahli yang ada di dalam
1. 35 – 40 2 22%
buku tersebut untuk memperkuat landasan teori
2. 41 – 45 5 56%
dalam penelitian.
3. 46 – 50 2 22%
Hasil Dan Pembahasan 4. 51 – 55 0 0%
Jumlah 9 100%
Identitas Pekerja K3L Unpad di Zona 7 Sumber : Hasil Penelitian 2018

Dalam melakukan penelitian ini, penulisp Selanjutnya adalah umur dari


mencari tahu dulu latar belakang dari para para responden, berdasarkan data yang
pekerja K3L yang berada di zona 7 untuk bisa saya dapatkan seluruh responden kami
melengkapi data yang dimiliki tentang pengaruh berumur lebih atau diatas 35 tahun
jumlah tanggungan keluarga terhadap tingkat dengan umur termuda adalah 38 tahun
kesejahteraan keluarga. Berikut adalah identitas dan yang tertua memiliki umur 50 tahun,
detail dari pekerja K3L yang berada pada zona 7 dari data itu saya berasumsi bahwa para
Unpad : pekerja K3L tidak memiliki batas umur
yang jelas saat penerimaan pekerja jadi
a. Jenis Kelamin Pekerja
para calon pekerja masih bisa melamar
Tabel 1. Distribusi pekerja pekerjaannya walaupun sudah berumur
berdasarkan kategori jenis kelamin diatas 35 tahun. Selain itu juga saya
berasumsi bahwa para pekerja K3L di
zona 7 ini tidak ada yang masih berusia
No. Golongan f %
dibawah 35 tahun karena bisa dilihat dari
data tadi saja paling muda adalah 38
1. Perempuan 9 100% tahun. Dilihat dari umur mereka mereka
2. Laki-laki 0 0% memang masih termasuk dalam usia yang
Jumlah 9 100% termasuk dalam angkatan kerja dan
memang masih produktif untuk
Sumber : Hasil Penelitian 2018 melakukan pekerjaan. Kemudian dari
tabel sebelumnya sudah dilihat bahwa
Dalam data tersebut ternyata mereka merupakan perempuan dan
kami mendapatkan fakta bahwa dari 9 bertindak sebagai pencari nafkah
kuesioner yang kami sebarkan ternyata tambahan dan mereka memang masih
semua respondennya merupakan produktif untuk membantu suaminya
perempuan, dari data tersebut saya tersebut agar bisa mencukupi kebutuhan
mengasumsikan bahwa zona 7 ini sehari-hari.
merupakan salah satu zona yang memiliki
jumlah pekerja perempuan yang lebih
banyak daripada pekerja laki-lakinya,
selain itu juga berarti para perempuan
lebih menyukai pekerjaan menjadi K3L
daripada laki-laki. Mungkin hal itu bisa
terjadi karena notabene pekerjaan

37
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

c. Pendidikan terakhir pekerja Dari data itu saya berasumsi


Tabel 3. Distribusi pekerja bahwa keseluruhan dari pekerja K3L
berdasarkan kategori pendidikan sudah menikah karena dari umur saja tadi
terakhir semuanya diatas 35 tahun yang notabene
di Indonesia merupakan umur yang sudah
dipastikan mereka sudah menikah. Selain
No. Golongan f %
itu juga mungkin banyaknya pekerja K3L
yang sudah menikah ini menunjukkan
1. SD/Sederajat 6 67% bahwa pekerjaan ini sudah menjadi
2. SMP/Sederajat 3 33% pekerjaan utama atau pekerjaan untuk
3. SMA/Sederajat 0 0% menambah penghasilan keluarga bagi
4. Perguruan 0 0% masyarakat yang ada di sekitar
Tinggi Jatinangor, karena rata-rata mereka
Jumlah 9 100% sudah memiliki keluarga dan anak untuk
Sumber : Hasil Penelitian 2018 diberikan nafkah agar dapat memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Mereka bekerja
Dari data tersebut bisa saya sebagai pencari nafkah tambahan
asumsikan bahwa K3L di wilayah zona 7 bertujuan untuk mengurangi beban
memiliki tingkat pendidikan yang cukup keluarga atau memang pendapatan suami
kurang karena pada umumnya orang yang belum mencukupi kebutuhan
yang bekerja memiliki setidaknya ijazah keluarga.
SMA untuk bisa melamar pekerjaan,
sedangkan ini SD saja masih bisa e. Tempat tinggal pekerja
melamar pekerjaan di Unpad. Meskipun Tabel 5. Distribusi pekerja
memang pendidikan terakhir mereka berdasarkan kategori lokasi
cukup kurang tetapi sejauh saya melihat, tempat tinggal
mereka melakukan pekerjaan dengan
benar dan sesuai dengan apa yang No. Desa f %
diharapkan, mungkin karena pekerjaan ini
hanya membersihkan wilayah Unpad
1. Hegarmanah 0 0%
sehingga tidak membutuhkan syarat
tingkat pendidikan atau keahlian khusus 2. Cikeruh 0 0%
pada bidang tertentu. Dalam mengukur 3. Cibeusi 0 0%
tingkat kesejahteraan ada aspek 4. Jatimukti 1 11%
pendidikan dengan salah satu hal yang 5. Cileles 2 22%
disorot adalah pendidikan yang 6. Cilayung 3 34%
ditamatkan, melihat data ini bisa kita 7. Bojorengi 1 11%
ambil kesimpulan bahwa para pekerja K3L 8. Sukanegla 1 11%
memiliki tingkat kesejahteraan menengah 9. Sayang 1 11%
kebawah karena sekolah yang ditamatkan Jumlah 9 100%
berada pada jenjang SD sampai dengan Sumber : Hasil Penelitian 2018
SMP saja.
Dari data yang tersebut para K3L
d. Status perkawinan pekerja memiliki tempat tinggal yang menyebar
Tabel 4. Distribusi pekerja tapi cukup jauh dari wilayah kampus
berdasarkan kategori status Jatinangor. Mereka tidak hanya
perkawinan terkumpul di wilayah Hegarmanah,
No. Golongan f % Cikeruh dan Cibeusi tetapi mereka
berada di wilayah Sayang, Jatimukti,
1. Belum Kawin 0 0%
Cileles, Cilayung, Bojorengi dan
2. Kawin 9 100%
Sukanegla. Dari data itu bisa
3. Janda/Duda 0 0%
Jumlah 9 100% diasumsikan bahwa bakti Unpad untuk
Sumber : Hasil Penelitian 2018 bisa memberdayakan masyarakat sekitar

38
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

masih dirasa kurang karena di zona 7 diantara mereka yang hanya memiliki 1 anak saja.
saja didominasi oleh warga yang tinggal Mari kita lihat tanggungan lain dalam keluarga
cukup jauh dengan wilayah kampus. tersebut. Berikut adalah datanya :
Namun bagusnya adalah Unpad
memberikan kesempatan yang sama Tabel 7. Distribusi pekerja berdasarkan
bagi warga dari semua wilayah di tanggungan selain anak
kecamatan Jatinangor untuk bisa bekerja
No. Tanggungan
menjadi K3L disini. Sehingga tidak F %
keluarga
muncul kecemburuan sosial bagi 1. Orang tua 0 0%
masyarakat yang ada disekitar 2. Saudara 0 0%
Jatinangor dan tidak menimbulkan 3. Tidak ada 9 100 %
masalah yang lainnya. Jumlah 9 100 %
Sumber:Hasil Penelitian 2018
Kesejahteraan Keluarga K3L
Berdasarkan dari data yang didapatkan,
Melihat karakteristik dari pekerja K3L responden tidak memiliki tanggungan lain selain
zona 7 Unpad, mereka kebanyakan perempuan anak-anak mereka. Sehingga mereka memang
yang telah memiliki suami dan mereka bertindak hanya memiliki tanggungan anak paling sedikit
sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga. adalah satu orang sampai tiga orang saja.
Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang Sehingga jika digolongkan berdasarkan jumlah
ditamatkan cukup kurang berkompetensi di dunia tanggungan berdasarkan badan pusat statistic
kerja yang sesungguhnya namun tetap saja hanya ada dua kelompok yaitu keluarga
mereka dapat bekerja sebagaimana seharusnya. tanggungan kecil dan keluarga tanggungan besar.
Mereka rata-ratanya memiliki usia diatas 35 Jika melihat indeks tingkat pendidikan yang
tahun, sehingga mereka setidaknya memiliki anak ditamatkan oleh para pekerja maka tingkat
setidaknya 1 orang sehingga mereka paling kesejahteraannya rendah karena rata-rata para
sedikit memiliki jumlah tanggungan 3 orang. Mari pekerja memiliki pendidikan terakhir paling tinggi
kita lihat tabel berikut : sampai sekolah menengah pertama dan
didominasi oleh tamatan sekolah dasar. Tetapi
Tabel 6. Distribusi pekerja berdasarkan
para pekerja ini memiliki kemauan yang kuat
tanggungan jumlah anak
terhadap perubahan tingkat kesejahteraan
No. Jumlah f % mereka, hal itu terbukti dengan mereka yang
anak menyekelohakan anaknya dengan harapan bisa
1. 0 0 0% merubah nasib mereka. Berikut mari kita lihat
2. 1 5 56% bagaimana tingkat partisipasi anak-anaknya
3. 2 2 22% dalam pendidikan.
4. 3 2 22%
5. 4 ke atas 0 0% Tabel 8. Distribusi pekerja berdasarkan
Jumlah 9 100% jumlah anak yang bersekolah
Sumber:Hasil Penelitian 2018
No. Jumlah anak f %
Berdasarkan dari data yang saya 1. 0 2 22 %
dapatkan, responden setidaknya memang 2. 1 4 44 %
memiliki jumlah tanggungan anak paling sedikit 1 3. 2 ke atas 3 34 %
dan paling banyak adalah 3 tetapi lebih di Jumlah 9 100 %
Sumber:Hasil Penelitian 2018
dominasi oleh jumlah tanggungan 1 anak. Dari
data itu bisa saya asumsikan bahwa para Bisa dilihat dari tabel tersebut bahwa 7
responden menerapkan sistem keluarga dari 9 responden memiliki anak yang masih
berencana dengan baik karena masih banyak sekolah sedangkan sisanya sudah tidak

39
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

bersekolah, tetapi setelah saya mencari tahu lebih Dari data yang didapatkan terlihat bahwa
lanjut anak mereka tidak bersekolah karena sudah pendapatan dari masing-masing keluarga berada
lulus SMA keduanya dan salah satu sudah bekerja diantara 1 juta sampai 3 juta rupiah. Ini
sedangkan yang satunya belum bekerja. Melihat merupakan pendapatan yang didapatkan oleh
dari data yang didapatkan, para pekerja K3L keluarga tersebut dari kedua pihak yaitu pihak
unpad telah memiliki kesadaran untuk bisa suami maupun pihak istri. Melihat data ini kta bisa
menyekolahkan tinggi anak-anaknya dengan menyatakan bahwa tingkat pendapatan mereka
harapan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masih ada yang dibawah UMK gaji seorang buruh
dari keluarganya. pekerja yang seharusnya berada pada angka
2.678.028 rupiah untuk wilayah kabupaten
Jumlah tanggungan keluarga Sumedang, sehingga setidaknya ada 4 keluarga
mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga, yang pendapatannya yang berada pada bawah
karena jumlah tanggungan keluarga akan batas UMK. Selanjutnya adalah tabel dari
mempengaruhi kemauan dari kepala keluarga pengeluaran masing-masing keluarga
serta istri untuk bisa bekerja menghidupi
keluarganya masing-masing. Semakin banyak Tabel 10. Distribusi pekerja berdasarkan
tanggungan maka akan banyak pula biaya yang kategori jumlah pengeluaran
harus dikeluarkan sehingga menuntut kedua
orangtua untuk bisa bekerja. Jumlah tanggungan No. Rata-rata f %
pengeluaran
ini akan sangat memberikan dampak besar pada
1. <1.000.000 0 11%
tingkat kesejahteraan keluarga ketika tidak
2. 1.000.000 - 2 11%
diimbangi dengan jumlah pendapatan yang <2.000.000
sesuai. Berdasarkan jawaban dari para responden 3. 2.000.000 - 4 44%
terhadap aspek yang diteliti maka kita belum bisa <3.000.000
menyimpulkan langsung bahwa jumlah 4. Diatas 1 11%
tanggungan berpengaruh pada tingkat 3.000.000
kesejahteraan keluarga. Maka dari itu kami 5. Tidak Tahu 2 23%
melakukan wawancara lebih lanjut mengenai Jumlah 9 100%
Sumber:Hasil Penelitian 2018
masalah ini yaitu menggali informasi mengenai
pendapatan dan pengeluaran keluarga tersebut. Dari data tersebut kita bisa bahwa
Berikut adalah tabel pendapatan serta pengeluaran dari masing-masing keluarga berada
pengeluaran dari masing-masing pekerja K3L di diantara kisaran 1 juta sampai 3 juta. Perbedaan
zona 7 ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor
dan salah satunya adalah jumlah tanggungan
Tabel 9. Distribusi pekerja berdasarkan
keluarga. Di bawah ini akan dipaparkan
kategori jumlah pendapatan
bagaimana hubungan antara jumlah tanggungan
No. Rata-rata f % dengan tingkat pengeluaran dan pendapatan.
penghasilan
1. <1.000.000 0 0% Tabel 11. Hubungan antara jumlah
2. 1.000.000 - 3 33% tanggungan keluarga denga tingkat
<2.000.000 pendapatan dan pengeluaran
3. 2.000.000 - 3 33%
<3.000.000 N Kelua Jumlah Pendap Pengelu
4. Diatas 3.000.000 1 11% o. rga Tanggu atan aran
5. Tidak Tahu 2 23% ngan
Jumlah 9 100% 1. A 3 3.550.0 2.500.0
Sumber:Hasil Penelitian 2018 00 00
2. B 1 1.500.0 1.500.0
00 00

40
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

3. C 1 2.750.0 2.000.0 nafkah harus memiliki pendapatan 1.500.000,


00 00 namun hal itu belum termasuk biaya lain yang
4. D 1 1.400.0 1.600.0 bisa mempengaruhi tingkat pengeluaran misal
00 00 saja biaya pedidikan, kesehatan ataupun biaya
5. E 3 2.000.0 3.000.0 yang tidak terduga. Maka pendapatan yang harus
00 00 didapat oleh pencari nafkah harus lebih daripada
6. F 2 1.500.0 2.000.0 perkiraan pengeluaran perbulan. Selain dari aspek
00 00 pendapatan dan pengeluaran, dalam pencarian
7. G 1 2.000.0 2.000.0 data lebih lanjut para pekerja K3L ini menyatakan
00 00 bahwa gaji yang mereka terima tidak sesuai
Sumber: Hasil Penelitian 2018 dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Bahkan
mereka menuntut untuk adanya kenaikan gaji
Dari data yang didaptkan bisa dilihat agar pendapatan mereka bisa menyeimbangi
bahwa jumlah tanggungan mempengaruhi jumlah pengeluaran mereka sehingga mereka bisa
pengeluaran bagi keluarga. Hal itu bisa dilihat dari sejahtera berdasarkan aspek ekonomi. Hal itu
tabel bahwa semakin banyak jumlah tanggungan memperkuat bahwa mereka memang masih
maka jumlah pengeluarannya cenderung akan berada pada tingkat kesejahteraan yang kurang
lebih besar daripada yang lain. Dari data tersebut karena masih menuntut kenakan upah yang
juga bisa dilihat bahwa terdapat 3 keluarga yang biasanya didasarkan pada ketidakpuasan para
memiliki tingkat pengeluaran yang lebih besar buruh yang menerima upah tetapi tidak bisa
daripada tingkat pendapatannya. Dari hal itu bisa menutupi kekurangan yang ada pada keluarga.
kita sadari bahwa mereka memliki tingkat
kesejahteraan yang kecil atau kurang. Bisa dilihat Sehingga asumsi yang dipaparkan pada
bahwa ketiga keluarga tersebut memiliki jumlah awal penelitian bahwa jumlah tanggungan
tanggungan yang berbeda-beda dari mulai 1, 2 keluarga mempengaruhi tingkat kesejahteraan
dan 3 serta memiliki selisih pendapatan dengan pekerja K3L Unpad adalah benar adanya. Namun
pengeluaran yang berbeda pula yaitu 200.000, memang untuk membuktikannya perlu dikaitkan
500.000, 1.000.000. dari hal tersebut bisa kita dengan jumlah pendapatan dan pengeluaran
kaitkan bahwa semakin banyak jumlah masing-masing keluarganya masing-masing.
tanggungan dan tidak diimbangi dengan jumlah Karena pada dasarnya jumlah tanggungan akan
pendapatan maka akan memberikan selisih berbanding lurus dengan jumlah pengeluaran,
pendapatan dan pengeluaran yang lebih besar. sehingga jika jumlah tanggungan bertambah
Selain itu hal yang bisa menguatkan asumsi ini maka otomatis jumlah pengluaran akan
adalah keluarga e dan g memiliki jumlah bertambah pula dan apabila hal itu tidak dibarengi
pendapatn yang sama namun berbeda pada dengan peningkatan jumlah pendapatan maka
jumlah tanggungan dan bisa dilihat bahwa tingkat akan muncul masalah yaitu tidak terpenuhinya
pengeluarannya lebih besar keluarga e karena beberapa kebutuhan sehari-hari.
mereka memiliki jumlah tanggungan yang lebih
Simpulan Dan Saran
banyak. Setelah menambahkan data dengan
tingkat pendapatan dan pengeluaran keluarga Kesimpulan dari artikel ini adalah jumlah
maka bisa dilihat ada pengaruh pada jumlah tanggungan dapat mempengaruhi tingkat
tanggungan dengan tingkat kesejahteraan, karena kesejahteraan ekonomi keluarga, hal ini terjadi
kesejaheraan menurut aspek ekonomi itu bisa tidak secara langsung melainkan melibatkan
dicapai ketika tingkat pendapatan lebih besar aspek lain yaitu tingkat pendapatan dan
daripada tingkat pengeluarannya. Jika jumlah pengeluaran. Jumlah tanggungan keluarga akan
tanggungan bisa mempengaruhi tingkat mempengaruhi tingkat pengeluaran suatu
pengeluaran maka hal ini juga akan berimbas keluarga, mengingat kebutuhan akan konsumsi
pada tingkat kesejahteraan keluarga yang perharinya akan bertambah seiring banyaknya
bersangkutan. Namun perlu dicatat hal itu bisa jumlah tanggungan. Hal itu bisa dilihat dari
terjadi ketika memang tidak diimbangi dengan pemaparan diatas bahwa semakin besar jumlah
jumlah pendapatan yang sesuai. Misalkan saja tanggungan maka jumlah pengeluaran keluarga
uang yang dibutuhkan untuk dapat menghidupi akan semakin besar pula. Pada keluarga yang
seorang anak dalam sebulan adalah 500.000 memiliki jumlah tanggungan 3 memiliki setidaknya
maka dengan jumlah tanggungan anak sekitar 3 pengeluaran mereka diatas angka 2.500.000
maka setidaknya kedua orang tua ataung pencari sedangkan keluarga yang memiliki jumlah

41
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

tanggungan 1 memiliki pengeluaran di bawah Berapa Jumlah Penduduk Dunia? - Databoks.


2.000.000. Jika pengeluaran yang banyak tidak (n.d.). Retrieved June 16, 2018, from
dibarengi dengan peningkatan pendapatan atau https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/
pendapatan yang cukup maka akan menimbulkan 04/23/berapa-jumlah-penduduk-dunia
kurangnya biaya untuk belanja kebutuhan sehari-
hari. Jika dilihat dari segi ekonomi maka tingkat Erwin, P. P., & Karmini, N. L. (2012). Pengaruh
kesejahteraannnya akan kecil atau berada pada pendapatan, jumlah anggota keluarga dan
angka rata-rata, karena kesejaheraan menurut pendidikan terhadap pola konsumsi rumah tangga
aspek ekonomi itu bisa dicapai ketika tingkat miskin di kecamatan gianyar.
pendapatan lebih besar daripada tingkat
pengeluarannya. Namun dari data yang Euis, Sunarti. (2006). Indikator keluarga sejahtera
didapatkan juga, mereka mencoba untuk : Sejahtera pengembagan, evaluasi dan
merubah nasib mereka dengan cara keberlanjutannya.
menyekolahkan anak-anaknya agar bisa
mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi Herien, Puspitawati. (2013). Ketahanan dan
sehingga dapat merubah nasib dari keluarganya kesejahteraan keluarga.
tersebut.
Herien, Puspitawati. (2013). Konsep dan teori
Saran dari penulis ditujukan pada setiap keluarga.
kepala keluarga atau para pencari nafkah adalah
harus memperhatikan jumlah anak karena harus Irving, Zeitlin M. (1995). Memahami Kembali
disesuaikan dengan pendapatan agar tidak terjadi Sosiologi. Yogyakarta: Gajah Mada Press.
ketidakcukupan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari bagi keluarga. Mungkin gaji yang Nasikun. (1993). Sistem sosial Indonesia. Jakarta:
mereka dapatkan tidak sesuai dengan Raja Grafindo Persada.
pekerjaannya sehingga bisa menyebabkan
kurangnya pemenuhan kebutuhan sehari-hari Rani, Andriani. Euis, Sunarti & Pranadji, Diah K.
keluarga. Kepada pihak pengelola K3L Unpad (2008). Analisis peran gender serta hubungannya
seharusnya bisa lebih memperhatikan keluhan dengan kesejahteraan keluarga petani padi dan
mereka karena tujuan adanya penerimaan warga hortikultura di daerah pinggiran perkotaan. Media
jatinangor sebagai pekerja K3L adalah suatu Gizi Dan Keluarga, 32, 52-64.
bentuk bakti unpad kepada masyarakat jatinangor
agar warganya bisa sejahtera. S, Ayu Susanti & Woyanti, Nenik. (2014).
ANALISIS PENGARUH UPAH, PENDIDIKAN,
DAFTAR PUSTAKA PENDAPATAN SUAMI DAN JUMLAH TANGGUNGAN
KELUARGA TERHADAP CURAHAN JAM KERJA
Anonymous. (1992) Undang-undang republik
PEREMPUAN MENIKAH DI IKM MEBEL
Indonesia nomor 10 tahun 1992 tentang
KABUPATEN JEPARA [Abstract]. DIPONEGORO
perkembangan kependudukan dan pembangunan
JOURNAL OF ECONOMICS, 3, 1st ser., 1-11.
keluarga sejahtera BKKBN. Jakarta

Badan Pusat Statistik, Data dan Informasi Satria, Nanda Pratama. (2017). PENGARUH
Kependudukan Kabupaten Sumedang, edisi 2017 JUMLAH ANAK TERHADAP TINGKAT
KESEJAHTERAAN KELUARGA.
Badan Pusat Statistik, Indikator kesejahteraan
Indonesia, edisi 2000 Sumarwan, Ujang & Hira, Tahira K. (1993). The
effects of Perceived Locus of Control and
Bintarto. (1989). Interaksi desa-kota dan Perceived Income Adequancy on Satisfaction with
permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Financial Status of Rural Households. Journal of
Family and Economic Issues, 14(4).
BKKBN. (2013). Laporan BKKBN tahun 2013.
Jakarta: BKKBN Sussman, M. B., & Steinmetz, S. K. (1987).
Handbook of marriage and the family. New York:
BKKBN. (1996). Laporan BKKBN tahun 1996. Sprinnger Science Bussines Media LLC.
Jakarta: BKKBN

42
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 1 No: 2 Hal: 33 - 43 Juli 2018
Jurnal Pekerjaan Sosial

Widyawati, Retno F & Arif. Pujiyono. (2013).


Pengaruh umur, jumlah tanggungan keluarga,
luas lahan, penduduk, jarak tempat tinggal
pekerja ke tempat kerja dan keuntungan terhadap
curahan waktu kerja wanita tani sector pertanian
di desa tajuk. Kec.getansan kab semarang.
DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS, 2, 3rd
ser.

Wilchan, Robain. (2012). Pengaruh pendapatan,


bagi hasil, tanggungan keluarga dan religi
terhadap pola
konsumsi tenaga kependidikan di perguruan islam
al ulum terpadu medan.

43

Anda mungkin juga menyukai